Upload
lenhi
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Penilaian)
HASIL PENILIKAN I
PENILAIAN KINERJA PHPL
IUPHHK- HA
PT. GEMA NUSANTARA JAYA
SK IUPHHK-HT Nomor : SK.610/Menhut-II/2011 tanggal 25 Oktober 2011, Luas Areal : ± 29.750 Ha
Lokasi Unit Manajemen
Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo
Oleh :
LP-PHPL PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
RESUME HASIL PENILIKAN I KINERJA PHPL IUPHHK-HT
PT. GEMA NUSANTARA JAYA
1. IDENTITAS LPPHPL PT. TÜV RHEINLAND INDONESIA
1. Nama Lembaga Sertifikasi : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2. Alamat : Menara Karya 10th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Block X-5 Kav. 1-2,
Jakarta 12950 INDONESIA
Telp. +62-21-579 44 579, Fax .+62-21-579 44 579
e-mail : [email protected]
3 Akte Pendirian : Akta Pendirian : No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta Perubahan Terakhir : No. 13 tanggal 15 Oktober 2015 oleh Notaris Anesta Chrisanti, SH, M.Kn.
4. Pengurus Lembaga :
Akta No.06 Nopember 2013 Notaris
Fitri Susanti, S.H, M.Kn
Komisaris Utama :
Ralf Scheller
Komisaris :
Holger Helmut Kunz
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Ir. M. Bascharul Asana, MBA
Direktur Utama :
I Nyoman Susila
Direktur :
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
4. Tim Auditor PHPL-VLK Ence Hedi H. Z., S.Hut (Prasyarat)
Darnawi,S.Hut (Lead Auditor/ Produksi)
Wisnu Nugroho, A.Md (Auditor Ekologi)
Ardi Kustrianto,S.Sos (Auditor Sosial)
Yudi Wahyudin,S.Hut (Auditor VLK)
2. IDENTITAS AUDITEE
1. Nama Unit Manajemen PT. Gema Nusantara Jaya
2. Alamat Kantor Pusat Jakarta:
Jl. Suryopranoto 1-9, Komplek Delta Building Blok C No. 7-9 Jakarta Pusat 10160
Kantor Cabang:
Jl. Trans Sulawesi, Desa Mootinelo, Kec. Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo
3. Lokasi Unit Manajemen Kecamatan Atinggola Kwandang, Gentuma dan Tomolito Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo
4. Luas Areal Hutan yang
Disertifikasi ± 29.750 ha
5. SK IUPHHK -HA SK Menteri Kehutanan No. 610/Menhut-II/2011 tanggal 25 Oktober 2011
6. Susunan Komisaris dan Pengurus Perusahaan
Akta perubahan terakhr No. 30 tanggal 15 Mei
2015. Notaris Anesta Chrisanti, SH, susunan
Pengurus Perseroaan sebagai berikut:
Komisaris : Franklin William Kayhatu
Direktur : Ir. Gatut Suoridi,M.Sc.,MM
7. Pemilik Perusahaan/Saham
1. PT Mitra Cipta Permata : senilai Rp. 1,35 milyar
2. Sinar Mamuju Ceria : Rp. 150 juta
8 Management Refresentative
Ir. Amin Suar
3. RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan
22 Oktober 2018, dan 26 Oktober 2018 Dinas Kehutanan Propinsi Gorontalo,
Dinas Kehutanan Propinsi, pada saat datang dan selesai penilaian lapangan.
Auditor meminta masukan kinerja auditee dan memberikan laporan pada waktu koordinasi setelah penilaian lapangan
Pertemuan Pembukaan
23 Oktober 2018, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Perincian pelaksanaan pertemuan pembukaan adalah :
Pembukaan Rapat dan Perkenalan Seluruh Tim Auditee
Lead Auditor menjelaskan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi, prosedur penilaian dan ketentuan/mekanisme pengambilan keputusan
Meminta ketersediaan, kelengkapan data dan transparansi data.
Pada saat pertemuan disepakati antara lain jadwal audit pada dasarnya fleksibel antara audit dokumen dan lapangan
Penandatanganan Berita Acara Pertemuan
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 23 s/d 25 Oktober 2018, kantor dan Blok kerja di Kabupaten Gorontalo ProvinsiGorontalo
Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dapat berjalan dengan baik dan seluruh parameter penilaian sesuai peraturan yang berlaku dapat diselesaikan.
Pertemuan Penutupan
26 Oktober 2018, Kantor PT GNJ, Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara
Pertemuan penutupan dilaksanakan di Kantor PT. Gema Nusantara Jaya, , Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Selanjutnya acara perkenalan oleh masing-masing peserta dalam rapat pembukaan yang dimulai dari Wakil Manajemen dan seluruh peserta dari unit manajemen yang hadir, selanjutnya tim auditor PT TUV Rheinland Indonesia. Lead Auditor memaparkan hasil verifikasi dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan serta menginformasikan batas waktu penyampaian dokumen tambahan serta Lead Auditor dan Auditee menandatangani Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan
Kantor PT. TUV Rheinland Indonesia.
Dilakukan sesuai dengan ketentuan Perdirjen PHPL No. P.14//PHPL /SET/4/2016 jo. P.15/ PHPL /PPHH/HPL.3/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar Dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin dan Pemegang Hak Pengelolaan
BAIK
Dokumen legalitas perusahaan PT GNJ tersedia
lengkap dan administrasi tata batas di lapangan tersedia
lengkap sesuai dengan tingkat realisasi tata batas yang
telah dilakukan berupa laporan tata batas sampai
dengan adanya penetapan areal kerja berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
a.n Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
1/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017 tanggal 28 Februari 2017
PT GNJ telah merealisasikan tata batas areal IUPHHK-
HTI temu gelang (100 %), dan telah mendapatkan
penetapan melalui Keputusan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal a.n Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : 1/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017
tanggal 28 Februari 2017
Pada areal IUPHHK-HTI PT GNJ masih terdapat konflik
berupa klaim lahan masyarakat sekitar, namun terdapat
upaya dari PT GNK untuk menyelesaikan konflik
tersebut secara terus menerus
Dalam periode setahun terakhir pada areal IUPHHK-HTI
PT GNJ tidak terdapat perubahan fungsi kawasan (Not
Applicable)
PT GNJ telah mengidentifikasi/mendata seluruh
penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di areal
kerjanya dan melaporkan kepada instansi yang
berwenang
1.2.Komitmen Pemegang Izin
BAIK PT GNJ memiliki dokumen Visi dan Misi Perusahaan
yang disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal 09
Januari 2013 dan telah sesuai dengan kerangka
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) yaitu
mencakup pengelolaan bidang produksi, ekologi dan
bidang sosial.
PT GNJ telah melakukan sosialisasi Visi dan Misi
perusahaan pada level pemegang izin, karyawan
kontraktor dan masyarakat desa setempat yang berada
disekitar areal IUPHHK-HTI, dibuktikan dengan adanya
dokumen Berita Acara sosialisasi yang dilampiri daftar
hadir peserta dan dokumentasi kegiatan
PT GNJ telah berupaya mengimplementasikan visi dan
misi pada kegiatan Pengelolaan Hutan Lestari namun
belum seluruhnya terealisasi, antara lain kegiatan
penanaman dan produksi kayu yang belum mencapai
target yang telah ditetapkan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.3. Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan
BAIK Keberadaan Tenaga Teknis (GANISPHPL) bidang
kehutanan yang dimiliki oleh PT GNJ telah tersedia
pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan tetapi
jumlahnya belum mencukupi sesuai ketentuan yang
berlaku
Realisasi kegiatan pelatihan PT GNJ periode Oktober
2017 s.d September 2018 mencapai 90% dari jenis
pelatihan (9/10 pelatihan) dan dari jumlah pesertanya
terealisasi 97% (57/59 orang) dari rencana sesuai
dengan kebutuhan perusahaan
PT GNJ memiliki dokumen ketenagakerjaan yang
tersedia secara lengkap sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku
1.4. Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK–HA/RE/ HT/ Pemegang Hak Pengelolaan
BAIK PT GNJ telah memiliki struktur organisasi dan job
description (revisi) yang disahkan oleh Direksi yang
sesuai dengan kerangka PHPL yaitu meliputi
pengelolaa bidang produksi, kelola lingkungan dan
kelola sosial
PT GNJ memiliki perangkat Sistem Informasi
Manajemen (SIM) baik SOP, software, hardware
maupun perangkat Sistem Informasi pendukung
lainnya, serta terdapat SDM sebagai tenaga pelaksana
SIM pada masing-masing bidang
PT GNJ memiliki organisasi SPI/tim internal auditor,
namun berdasarkan laporan audit yang tersedia hanya
melakukan control/pengawasan pada kegiatan
penyiapan lahan siap tanam, sehingga belum berjalan
efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan
PT GNJ telah melakukan tindakan perbaikan atas hasil
monitoring dan evaluasi yang didasarkan pada laporan
pengawasan internal, namun belum menyeluruh pada
tahapan kegiatan pengelolaan hutan tanaman
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA)
SEDANG Kegiatan RKT PT GNJ yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah
mendapatkan persetujuan dengan adanya
kesepakatan/perjanjian pengelolaan tanaman
kehidupan berupa tanaman pokok dan tanaman pangan
Terdapat persetujuan dalam proses tata batas areal
IUPHHK-HTI PT GNJ dari para pihak yaitu pihak
pemerintah dan masyarakat setempat (2/3 pihak),
namun pada dokumen laporan tata batas (dan Berita
Acara) Nomor LAP.01/BPKH XV-2/2015 tidak terdapat
persetujuan dari pihak IUPHHK yang berbatasan (PT
Gorontalo Citra Lestari) dan pihak masyarakat setempat
di sekitar areal kerja
Dalam Proses dan pelaksanaan kegiatan program
kelola sosial (CSR/CD) PT GNJ periode Tahun 2017 –
2018 telah mendapat persetujuan dari para pihak,
namun belum seluruhnya (pencapaian >50%).
Dalam proses penetapan kawasan lindung di areal
IUPHHK-HTI PT GNJ telah mendapat persetujuan dari
para pihak, yaitu pihak Kementerian Kehutanan dan
masyarakat setempat di sekitar areal IUPHHK
Produksi
2.1 Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari
SEDANG Unit Manajemen telah memiliki dokumen Rencana
Jangka Panjang (Management Plan) berupa Dokumen
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode
2013 – 2022 yang disahkan SK Menteri Kehutanan
Nomor : SK.16/VI-BUHT/2013 tanggal 01 April 2013
dan dilakukan revisi sesuai dengan SK Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
SK.4233/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/8/2017, tanggal 10
Agustus 2017. Penyusunan RKU tersebut telah
berdasarkan pada hasil Deliniasi Mikro dan tidak
mendapatkan peringatan terkait pemenuhan RKU.
Lokasi blok tebangan untuk penyiapan lahan Tanaman
Pokok telah sesuai antara implementasinya dengan
rencana dalam RKU, sedangkan pada blok tanaman
kehidupan penataan areal kerja pembebasan lahan atas
claim dilakukan setelah adanya kesepakatan dengan
masyarakat
Tanda batas blok dan petak umumnya terlihat dengan
jelas di lapangan, dengan adanya kegiatan
pemeliharaan berupa pemasangan patok blok RKT dan
patok petak kerja, tetapi untuk batas blok/petak serta
anak petaknya yang bukan merupakan batas alam tidak
terliahat dengan jelas batas batasnya
2.2 Tingkat penebangan/ pemanen-an lestari utk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap ekosistem hutan.
BAIK Terdapat data potensi tegakan dari 2 tipe hutan yaitu
hutan alam (LOA) selama 3 tahun (periode tahun 2016,
2017 dan 2018) dan hutan tanaman tahun 2018
berdasarkan jenis dan kelas diameter berdasarkan hasil
inventarisasi tegakan.
PT. GNJ telah memiliki data pengukuran riap
tegakan / PSP berdasarkan kelas lereng dan
teknis pembukaan lahan untuk jenis Jabon
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Merah dan sudah dilakukan analisis
pertumbuhan/riap sesuai dengan diameter
dan tinggi pohon
PT. GNJ sudah melakukan analisis data potensi dan
riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama
periode waktu penilain, namun belum menyampaikan
laporan serta belum memanfaatkan hasilnya untuk
menyusun perhitungan JTT sendiri
2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan
BAIK PT. GNJ telah mempunyai SOP seluruh tahapan
kegiatan silvikultur THPB dan TJTI sesuai dengan
kondisi penutupan lahan (lahan terbuka dan lahan
berhutan) dan teknis kegiatannya sesuai dengan
pelaksanaan atau ketentuan teknis yang berlaku untuk
hutan tanaman dan sesuai kondisi areal kerja
PT. GNJ telah mengimplementasikan tahapan silviklture
yaitu Penataan areal kerja, penebangan untuk
penyiapan lahan (Land Clearing), pengadaan
bibit,penanaman dan pemeliharaan tanaman sesuai
dengan tata waktunya. Kegiatan pemeliharaan tanaman
belum dilakuakn sesuai dengan tatawaktu dan teknis
sehingga banyak ditemukan petak yang kondisinya
didominasi semak belukar (Heavy Wood).
PT GNJ berdasarkan perhitungan Yield Forecasting
Species memiliki potensi tegakan tanaman dalam
jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil hutan tanaman yaitu memiliki potensi
sebesar 256,05 atau ≥ 120 m3/ha, namun dengan
realisasi luasan areal yang ditanami belum menjamin
kelestarian hasil.
Berdasarkan hasil PAT stocking tanaman PT. GNJ
untuk tanaman berumur 3, 7, dan 12 bulan diatas 90%
dan stocking tanaman pada umur 12 bulan tersisa
sekitar 90%, dengan demikian terdapat permudaan
tanaman PT. GNJ dalam jumlah yang mampu menjamin
terjadinya kelestarian pemanenan (≥ 90% dari jumlah
tanaman per hektar sesuai jarak tanam yang
diterapkan).
2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfaatan hutan.
SEDANG PT. GNJ telah memiliki prosedur pemanfaatan hutan
yang ramah lingkungan Lingkungan Dok. No. 16-GNJ-
SOP/PMD, terbit tanggal 11 Februari 2014 dan isinya
belum sesuai dengan karakteristik areal kerjanya yaitu
kegiatan penanaman, pembukaan lahan dan penyiapan
lahan
Kegiatan pengelolaan hutan tanaman PT GNJ telah
menerapkan prinsip prinsip pemanenan ramah
lingkungan yaitu dari tahapan pra perencanaan,
perencanaan, operasional serta pasca pemanenan
pada kegiatan penyiapan lahan, penanaman dan
pemeliharaan tanaman. Masih terdapat penerapan yang
belum sempurna diopearional penebangan dalam
pemanfaatn pohon
PT. GNJ telah melakukan kegiatan penebangan pada
LOA dengant Faktor Eksploitasi (Fe) sebesar 97,74 %
dan 92,70% dan 96,25% atau faktor eksploitase (FE) ≥
0,70.
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerja
SEDANG PT GNJ telah memiliki dokumen RKT selama periode
tahun 2012/2013 s/d 2017 yang sesuai dengan
RKUPHHK-HTI Jangka Waktu Periode 2013 – 2022 dan
telah disyahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan
Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Gorontalo,
sedangkan tahun 2018 disahkan secara self approval
(Pengesahan Sendiri).
PT. GNJ telah memiliki peta kerja yang
menggambarkan areal yang boleh ditebang / dipanen /
dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung, tetapi hanya
sebagian peta RKT yang sesuai dengan perencanaan
pengelolaan sebagaimana yang tercantum dalam peta
RKUPHHK-HTI PT. GNJ dan revisinya yang disahkan
oleh pejabat yang berwenang
PT. GNJ telah mengimplementasi peta kerja berupa
penandaan pada sebagian batas blok
tebangan/dipanen/dimanfaatkan/ditanam/dipelihara
beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung
sebesar 73,22%.
PT. GNJ telah merealisasikan volume tebangan pada
hutan alam (LOA) sekitar 10% kurang dari 70%
sedangkan berdasarkan luas realisasi sekitar 26% -
58% dari yang direncanakan tebangan tahunan dan
lokasi sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak
melebihi luasan yang direncanakan
2.6 Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam peman-faatan hutan, adminis-trasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia.
SEDANG Hasil analisa kesehatan finansial PT. GNJ diperoleh
bahwa likuiditas > 150% (tahun 2014 dan 2015),
sedangkan tahun 2016 dan 2017 nilai likuiditas sekitar
129%, solvabilitas 100% - 150% dan rentabilitas negatif
dengan kecenderungan setiap tahun meningkat kearah
positif. Catatan Akuntan Publik terhadap Laporan
Keuangan tahun 2014 s/d 2017 adalah Wajar
Realisasi alokasi dana PT. GNJ hanya mencukupi
94,43% dari kebutuhan kelola hutan yang seharusnya
berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang
dibuat sesuai dengan Pedoman Keuangan
Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh
akuntan publik).
Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan PT. GNJ
tahun 2014 - 2016 kurang proporsional yaitu terdapat
perbedaan sekitar 38% antara biaya kegiatan biaya
penanaman (terbesar) sedangkan kegiatan
enviromen/lingkungan sebesar 0,07%
Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan
berjalan cukup lancar (pengelolaan hutan di areal kerja
PT. GNJ) namun belum sesuai dengan tata waktu
kegiatan penyiapan lahan dan kegiatan pemeliharaan
tanaman
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Kegiatan penanaman pada tanaman Pokok yaitutahun
2017 sebesar 82% sedangkan tahun 2018 sebesar
100% sesuai dengan realisasi penyiapan lahan,
sedangkan pada tanaman kehidupan realisasi
pembebasan lahan klaim lebih dari 100% sesuai
dengan kesepakatan antara masyarakat dengan pihak
perusahaan.
Realisasi penanaman tanaman pokok dan tanaman
kehidupan oleh IUPHHK-HTI tahun 2017 sebesar
42,45% dan tahun 2018 sebesar 66,52% dengan
perkembangan yang tinggi pada tanaman kehidupan
yaitu lebih dari 100% yang merupakan bekerjasama
dengan masyarakat sekitar areal
Ekologi
3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan
BAIK Luas kawasan lindung yang dialokasikan telah sesuai
dengan dokumen perencanaan yang ada di dokumen
Revisi RKUPHHK-HT PT Gema Nusantara Jaya
periode tahun 2013 s/d 2022, yang telah disetujui dan
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor ( SK. 1/1/UIPHHK-
HT/PMDN/2017 tanggal 28 Februari 2017) dan
ketentuan luasan kawasan lindung 3.839 ha atau 13,7%
dari total luas konsesi telah memenuhi ketentuan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P. 12/Menlhk-II/2015 tanggal 24 Maret 2015
dan telah sesuai dengan kondisi Biofisiknya
Progres penandaan batas kawasan lindung PT Gema
Nusantara Jaya sampai dengan tahun 2018 adalah
sepanjang 287.398,36 m dari total panjang keseluruhan
kawasan lindung 313.646,66 m atau telah 91,63 % dan
saat verifikasi lapang ditemukan papan nama, tanda
batas berupa polesan cat berwarna merah berbentuk
huruf X pada batang pohon di sepanjang batas lintasan
Berdasarkan hasil overlay Citra Landsat dengan Peta
Kawasan Lindung dan observasi lapangan pada
kawasan lindung, diketahui bahwa kondisi penutupan
lahan di areal kawasan lindung PT GEMA NUSANTARA
JAYA masih berhutan (hutan lahan kering sekunder)
sebesar 84,96 % atau seluas 3.217,40 Ha dari luas
keseluruhan kawasan lindung 3.839 Ha
Pengakuan para pihak terhadap kawasan lindung PT
Gema Nusantara Jaya terdiri dari pihak pemerintah
pusat (100%) (disetujuinya dokumen Revisi RKUPHHK-
HT Periode Tahun 2013 s/d 2022 PT Gema Nusantara
Jaya), pihak perusahaan (100%) (disahkannya
dokumen RKTUPHHK-HT PT Gema Nusantara Jaya
tahun 2018 ) dan 20 desa binaan (100%) ( terdapat
persetujuan penetapan kawasan lindung ). Dengan
demikian prosentase persetujuan para pihak terhadap
kawasan lindung dari para pihak adalah sebesar 100%.
PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki laporan
kegiatan pengelolaan dan pemantauan kawasan
lindung semester II tahun 2017 dan semester I tahun
2018 yang sesuai dengan ketentuan terhadap seluruh
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
kawasan lindung, selain itu PT Gema Nusantara Jaya
telah menyelesaikan assessment HCV untuk seluruh
kawasannya pada tahun 2016
3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan
BAIK PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen SOP
Pengamanan dan Perlindungan Hutan, mencakup
seluruh jenis gangguan yang ada seperti kegiatan
pembalakan liar (Ilegal Logging), kebakaran hutan,
perambahan hutan, perladangan, perburuan satwa liar,
dan Pengendalian Hama dan Penyakit
PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki sarana
prasarana perlindungan hutan, sarana prasarana yang
ada saat uji petik lapangan dalam kondisi baik. Jenis
dan jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan
PT GNJ telah memiliki Sumberdaya Manusia (SDM)
yang melakukan kegiatan perlindungan hutan
(satpamhut dan damkarhut) dengan jumlah dan/atau
kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan jenis
gangguan hutan yang ada
PT Gema Nusantara Jaya telah mengimplementasikan
kegiataan perlindungan melalui tindakan tertentu
(preemptif/ preventif/ represif), dengan
mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang terjadi
didalam areal kerja seperti perladangan, pembalakan
liar (pencurian kayu), perburuan satwa liar dan lain-lain
3.3. Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan
hutan
BAIK PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki SOP
pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah
dan air mencakup seluruh rencana kegiatan
pengelolaan dan pemantauan dampak akibat
pemanfaatan hutan
Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap
tanah dan air yang telah dimiliki PT Gema Nusantara
jaya telah sesuai dengan ketentuan. Sarana
pengelolaan yang dimiliki yaitu: Sedimen Trap, Kolam
Sedimen, Gudang Limbah B3, Sekat Bakar, Cangkul,
Linggis, Gergaji. Sarana pemantauan yang dimiliki PT
Gema Nusantara Jaya yaitu: Plot Erosi, Menara
Pemantau Api, Alat Pengukur Curah Hujan, Mistar Besi,
Meteran 5 m, Meteran 50 m, Bola Apung, Stop Whact,
Heling, Kompas, Clinometer, GPS, Pengukur Tinggi
Muka Air Sungai
PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki 8 orang SDM
khusus untuk menangani Pengelolaan dan pemantauan
dampak terhadap tanah dan air yang dikepalai oleh
seorang Certification and Environment Departement
(CED) yang membawahi Ganis Binhut, Supervisor, Staf
ADM, Staf Lapangan, dan Bagian Lapangan. Sampai
dengan saat ini PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki
2 Orang Ganis BINHUT atas nama Iwan Humolungo
dan Herman Adam telah sesuai dengan ketentuan
Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang
jumlah minimal tenaga teknis PHPL
PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki rencana
pengelolaan dampak terhadap tanah dan air yang
terdapat pada dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan 2009 dan diimplementasikan sesuai dengan
ketentuan seperti: pembuatan terasering pada lahan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
penanaman (kemiringan 25%-40%),
PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen
perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan
air. Pemantauan yang telah diimplementasikan yaitu:
pemantauan Erosi, Pemantauan Debit Air Sungai,
Pemantauan Kualitas dan Sedimentasi Air Sungai dan
Pemantauan Curah Hujan. Pemantauan yang belum
diimplementasikan yaitu: Pemantauan Biota Air
Terdapat dampak terhadap tanah dan air yaitu erosi
pada bagian kompartemen, sedimen yang terendap
pada beberapa Kolam Sedimen dan Sedimen Trap
yang dipasang pada saluran drainase yang terdapat
ditepi jalan kompartemen, dan ada upaya pengelolaan
dampak sesuai ketentuan.
3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/ atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.
BAIK PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki SOP pedoman yang
diperlukan untuk kegiatan identifikasi terhadap seluruh flora
dan fauna. Klasifikasi SOP identifikasi telah mengacu kepada
PP No. 7 tahun 1999, IUCN dan CITES
Terdapat implementasi kegiatan identifikasi untuk seluruh
jenis flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemic pada saat kegiatan Penilaian
Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi bekerjasama dengan PT
Kyara Solusi Indonesia tahun 2016, dan pada saat kegiatan
identifikasi dan inventarisasi jenis flora dan fauna dilindungi
periode semester II tahun 2017 dan semester I tahun 2018.
Terdapat bukti laporan hasil identifikasi
3.5. Pengelolaan flora untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
SEDANG PT Gema Nusantara Jaya telah Tersedia prosedur
pengelolaan flora Flora dilindungi, Jarang, Terancam
punah dan Endemik, namun secara umum bentuk
bentuk pengelolaannya dilakukan berdasarkan
pendekatan pengelolaan kawasan, berupa Identifikasi,
pengelolaan, monitoring dan evaluasi, jenis flora
dilindungi, langka, jarang, terancam punah, dan
endemik
Kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang dilakukan
antara lain Identifikasi flora dilindungi, pemasangan
papan larangan, papan kawasan lindung, pemasangan
pal batas kawasan lindung dan penandaan terhadap
jenis pohon dilindungi baru dilakukan terhadap 9 jenis
dari 31 jenis flora dilindungi yang terdapat didalam areal
PT Gema Nusantara Jaya
Masih terdapat gangguan terhadap sebagian species
flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam
punah dan endemik, seperti tumbuhan Woka (Livistona
rotundifolia) yang dimanfaatkan daunnya oleh
masyarakat serta akibat aktifitas kegiatan perladangan
yang dilakukan olah masyarakat didalam areal PT
Gema Nusantara Jaya
3.6. Pengelolaan fauna untuk :
1. Luasan tertentu dari HP yang tidak ter ganggu, dan bagian yang tidak rusak.
2. Perlindungan
SEDANG PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki prosedur
pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis
yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam
punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang
izin (SOP belum berbasis fauna dilindungi dan masih
bersifat umum).
PT Gema Nusantara Jaya telah mengimplementasikan
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
terhadap species flora dilindungi/ jairang, langka dan terancam punah dan endemik.
pengelolaan flora melalui pendekatan pengelolaan
kawasan, berupa penetapan kawasan lindung. Tedapat
beberapa kegiatan pengelolaan fauna dilindungi yang
telah dilakukan perusahaan yaitu: identifikasi fauna
dilindungi, pemasangan baliho kampanye fauna
dilindungi, pemasangan plang larangan, terdapat pos
pengamanan dan perlindungan, penandaan jenis flora
pakan satwa, penandaan tempat minum satwa, tempat
bermain satwa dan tempat bersarang satwa dilindungi
dan koridor satwa. Pengelolaan penandaan pohon
pakan satwa, tempat bermain satwa, tempat bersarang
satwa baru terhadap sebagian jenis satwa dilindungi
Berdasarkan telaah dokumen, wawancara dan
observasi lapang tidak ditemukan adanya gangguan
terhadap keberadaan fauna Dilindungi dan/atau Langka
(Rare), Jarang, Terancam Punah (Threatened), dan
Endemik yang berada di areal PT Gema Nusantara
Jaya
Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi kawasan Operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat
BAIK PT Gema Nusantara Jaya memiliki dokumen/laporan
mengenai pola penguasaan, pemanfaatan SDA/SDH
dan identifikasi hak-hak dasar masyarakat setempat
termuat dalam dokumen (1) Dokumen SIA PT GNJ
tahun 2016; dan (2) Dokumen Profil Desa Sekitar
Konsesi PT GNJ Tahun 2016. Sedangkan rencana
pemanfaatan SDH termuat dalam dokumen (1) Revisi
RKUPHHK-HTI Periode Tahun 2013-2022; (2)
Dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2017; dan (3)
Dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2018
PT Gema Nusantara Jaya memiliki mekanisme
penataan batas/rekonstruksi batas kawasan secara
partisipatif dan konflik batas kawasan yang dituangkan
dalam dokumen Standar Operational Procedure (SOP)
No.05-GNJ/SOP/SOS rev 00 tanggal 1 Agustus 2018
tentang Penataan Batas Partisipatif dan dokumen
Standar Operational Procedure (SOP) No. 07-
GNJ/SOP/SOS revisi 00 tanggal 1 Agustus 2018,
tentang Prosedur Penyelesaian Konflik Sosial yang
sudah mengacu kepada Perdirjen Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari No. P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016
PT Gema Nusantara Jaya memiliki mekanisme
Dokumen No. 01-GNJ/SOP/SOS rev 00 tanggal 11
Februari 2015 tentang Identifikasi Hak-Hak Tradisional
Masyarakat Setempat yang meliputi hak untuk
menikmati kualitas lingkungan, memanfaatkan hasil
hutan, kompensasi hilangnya akses dengan hutan dan
meningkatkan akses perekonomian masyarakat
PT GNJ memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan dengan batas kawasan yang dimiliki oleh
masyarakat setempat yang didukung dengan Peta
Batas Perusahaaan dengan Kawasan Kehidupan
Masyarakat, termasuk juga pemetaan terhadap areal
klaim masyarakat
PT Gema Nusantara Jaya telah mendapat persetujuan
atas luas dan batas areal kerja dan sudah diakui oleh
para pihak. Terkait Keberadaan klaim lahan oleh
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
masyarakat dalam arealnya, telah ada upaya-upaya PT
Gema Nusantara Jaya untuk menyelesaikan konflik
dengan cara land acquisition namun belum seluruhnya
terselesaikan
4.2. Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku
SEDANG PT Gema Nusantara Jaya telah memetakan
keseluruhan tanggung jawab sosial terkait dengan
peraturan perundangan, salah satunya seperti yang
termuat dalam dokumen Revisi RKU Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI)
PT GNJ Periode tahun 2013 – 2022 mengenai
pembangunan masyarakat, kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan tenaga kerja. Dimulai pada tahap
perencanaan hingga pada tahap pelaksanaan dan
secara keseluruhan telah didokumentasikan dengan
lengkap
PT Gema Nusantara Jaya memiliki mekanisme yang
lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial,
meliputi Identifikasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat
Setempat, Pemberdayaan Masyarakat, Penataan Batas
Partisipatif, Penyelesaian Konflik Sosial, Pembebasan
Lahan masyarakat, tentang Kemitraan Dengan
Masyarakat, dan Hasil Hutan Bukan Kayu.
PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan sosialisasi
kegiatan kelola sosial tahun 2018 kepada masyarakat di
sekitar kegiatan operasionalnya yaitu di Desa Bualemo
dan Desa Dambalo, namun dalam Berita Acara tersebut
tidak dilampiri dengan materi program kegiatan CSR
yang akan dilaksanakan.
Realisasi biaya Kelola Sosial PT Gema Nusantara Jaya
periode Juli 2017 – September 2018 mencapai
Rp.138.213.500,- dari rencana yang dianggarkan
sebesar Rp.170.500.000,- (81%) sedangkan tingkat
keterlaksanaan kegiatan sebesar 71% (terlaksana 10
kegiatan dari 14 kegiatan yang direncanakan)
PT Gema Nusantara Jaya telah mendokumentasikan
seluruh output hasil pelaksanaan kegiatan kelola sosial
dan/atau kegiatan lainnya terkait dengan tanggung
jawab sosial mulai dari tahap rencana operasional
dengan berita acara serah terima bantuan kelola sosial,
namun perlu keseragaman dari segi periode
pelaksanaan laporan/periode laporan (triwulan dan/atau
semester) sehingga data yang disajikan dapat konsisten
untuk setiap tahunnya
4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak
BAIK PT Gema Nusantara Jaya memiliki data dan informasi
masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,
terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH termuat
dokumen Sosial Impact Assessment PT GNJ Tahun
2016
PT Gema Nusantara Jaya memiliki mekanisme
mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat yang legal terkait dengan
Identifikasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat Setempat,
Pemberdayaan Masyarakat, Kemitraan Dengan
Masyarakat, dan tentang Hasil Hutan Bukan Kayu
PT Gema Nusantara Jaya memiliki dokumen rencana
kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
masyarakat, yang lengkap dan jelas tertuang dalam
dokumen i Rencana Kerja Tahunan Tahun 2018.
Dokumen perencanaan tersebut disusun secara
terperinci menjadi detail rencana bulanan dengan
indikator target pencapaian
PT Gema Nusantara Jaya memiliki bukti implementasi
sebagian besar kegiatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat dalam bidang Program Tanaman
Kehidupan dengan sistem agroforestry berupa budidaya
tanaman tumpang sari, pengelolaan HHBK gula aren
dan rotan, dan penyerapan tenaga kerja dari
masyarakat setempat
PT Gema Nusantara Jaya memiliki dokumen/Laporan
mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para
pihak (Negara, Masyarakat dan Tenaga Kerja) yang
lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal
BAIK Mekanisme PT Gema Nusantara Jaya berkaitan dengan
penyelesaian konflik batasan terpenuhi dengan
dokumen No. 07-GNJ/SOP/SOS revisi 00 tanggal 1
Agustus 2018, tentang Prosedur Penyelesaian Konflik
Sosial. SOP tersebut telah direvisi sesuai dengan
rekomendasi pada Penilaian Kinerja Tahun 2017
dengan mengacu kepada Perdirjen PHPL Nomor:
P.5/PHPL /UHP/PHPL.1/2/2016 Tentang Pedoman
Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik Pada
Pemegang Izin IUPHHK Dalam Hutan Produksi
PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan Identifikasi
Potensi Konflik di dalam dan sekitar arealnya, membuat
Peta Spasial Potensi Konflik dengan mengacu kepada
Perdirjen PHPL Nomor P.5/2016 yang termuat dalam
Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi konflik Pada
Pemegang IUPHHK Dalam Hutan Produksi PT GNJ
Tahun 2017 – 2018 dan telah dilaporkan Kepada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo
yang ditembuskan kepada Dirjen PHPL Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Balai
Pemanfaatan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah XII Palu
Tersedia organisasi kelembagaan konflik dan
pendanaan yang cukup yang terintegrasi dengan mata
anggaran kelola sosial untuk menangani konflik.
Tersedia organisasi, sumberdaya manusia, dan
pendanaan yang cukup untuk mengelola konflik
PT GNJ memiliki dokumen proses penyelesaian konflik
yang pernah terjadi tahun 2018 yang termuat dalam
Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi konflik Pada
Pemegang IUPHHK Dalam Hutan Produksi PT GNJ
Tahun 2017 – 2018 dan telah dilaporkan Kepada Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo
yang ditembuskan kepada Dirjen PHPL Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Balai
Pemanfaatan Hutan Produksi (BPHP) Wilayah XII Palu.
4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
BAIK PT Gema Nusantara Jaya telah mengimplementsikan
hubungan industrial dalam perencanaan
ketenagakerjaan kepada semua pekerja dengan
diberlakukannya Peraturan Perusahaan dan terdapat
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Serikat Pekerja Gema Nusantara Jaya Gorontalo
Lestari yang keberadaanya telah telah dicatatkan pada
Pemda Kabupaten Gorontalo, serta terdapat bukti
dokumen Perjanjian Kerja dan/atau Surat Perjanjian
Kerja antara pihak pekerja dengan perusahaan
Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT GNJ melalui
training (External & Inhouse Training) Periode Oktober
2017 – September 2018, rata-rata mencapai 90% untuk
realisasi jenis training dan mencapai 97% untuk
realisasi jumlah karyawan yang mengikuti training dari
yang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan
PT Gema Nusantara Jaya memiliki mekanisme jenjang
karir, evaluasi kinerja karyawan dan telah
mengimplementasikan seluruh mekanisme tersebut
dalam pengangkatan karyawan
PT Gema Nusantara Jaya telah memberikan tunjangan
kesejahteraan karyawan dalam Gaji Pokok, Tunjangan
Tetap/Jabatan, Tunjangan Tetap/Makan, Kepersertaan
BPJS Ketenagakerjaan, Jaminan Pensiun, Tunjangan
Hari Raya, Tunjangan Kesehatan, Libur/Cuti karyawan.
Sarana kerja bagi karyawan telah disediakan dalam
kondisi yang baik dan jumlah yang cukup. Dengan
demikian PT Gema Nusantara Jaya memiliki dokumen
tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah
diimplementasikan seluruhnya
VLK
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan IUPHHK
Memenuhi a. PT. GNJ telah memiliki dokumen keabsahan SK
IUPHHK-HTI berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia No.SK 610/Menhut-II/2011 tanggal 25
Oktober 2011 tentang Pemberian Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
kepada PT Gema Nusantara Jaya Atas areal hutan
produksi seluas ± 29.750 (Dua Puluh Sembilan Ribu
Tujuh Ratus lima Puluh Ribu) Hektar Di Kabupaten
Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berlaku untuk jangka
waktu selama 60 tahun sejak tanggal 25 Oktober 2011
dan dilapiri dengan Peta Skala 1 : 100.000. Serta PT GNJ
telah memperoleh penetapan batas areal kerja melalui
Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
a.n Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
1/1/IUPHHK-HTI/PMDN/2017 tanggal 28 Februari 2017
tentang Penetapan Areal Kerja IUPHHK-HTI PT Gema
Nusantara Jaya, seluas 27.976,78 Ha di Kabupaten
Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo. Berdasarkan Peta
Overlay Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Gorontalo
(lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.325/Menhut-II/2010 tanggal 25 Mei 2010) menunjukan
bahwa areal kerja PT. GNJ seluas 27.976,78 Ha masih
tetap terletak pada kawasan Hutan Produksi Terbatas
(HPT) dan Hutan Produksi Tetap (HP).
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Memenuhi b. PT. GNJ telah membayar kewajiban iuran IUPHK-HT
pada tanggal 09 Januari 2012 melalui Bank BCA sebesar
Rp. 77.350.00,-, sesuai dengan surat perintah
pembayaran Nomor S.9/VI-BIKPHH/2012 Tanggal 6
Januari 2012 atas areal seluas 29.750 Ha
Memenuhi c. Terdapat data dan informasi penggunaan kawasan diluar
sektor kehutanan yaitu eksplorasi bahan galian emas dan
mineral pengikutnya dan pembangunan intake dan
jaringan transmisi air baku yang dilengkapi dengan
dokumen berupa izin Usaha Pertambangan (IUP) dari
Bupati Kabupaten Gorontalo Utara melaui Keputusan No.
185a/2009 seluas 4.583 Ha dan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (Keputusan Menteri Kehutanan
No.SK.627/Menhut-II/2011 tanggal 2 November 2011
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 – 2022 yang telah disahkan sesuai dengan SK Persetujuan RKUPHHK-HTI PT. Gema Nusantara Jaya Nomor SK.16/VI-BUHT/2013 dan Revisi RKUPHHK-HT yang disahkan dengan Nomor SK. 4233/MenLHK-PHPL /UHP /HPL.1 /8 /2017 tanggal 10 Agustus 2017 Terdapat Dokumen RKTUPHHK-HTI tahun 2017 yang telah disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Energi Sumberdaya Mineral Provinsi Gorontalo dengan SK Nomor : 167/KPTS/TAHUN 2016 tanggal 13 Desember 2016 dan dokumen rencana kerja tahunan RKT tahun 2018 yang telah disahkan secar Sef Approval sesuai dengan SK Direksi Nomor : SK.001/DIR/RKT.GNJ/XII/2017 tanggal 05 Desember 2017. Dokumen RKTUPHHK-HA tahun 2018 telah dilampiri dengan Peta skala 1 : 50.000,
Memenuhi b. PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan penataan areal kerja pada areal yang tidak boleh ditebang pada peta RKTUPHHK-HTI tahun 2017 dan peta RKT 2018 berupa Sempadan Sungai, Bufer Zone Hutan Lindung, Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah dan Kawasan Perlindungan Satwa Liar, serta PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan penetapan kawasan lindung berdasarkan Keputusan Direksi IUPHHK-HTI Nomor : 155/SK/DIR-GNJ/VIII/2017 tanggal 20 Agustus 2017 seluas ± 3.839 Ha terdiri dari :Sempadan Sungai (± 1.112 Ha), Bufer Zone Hutan Lindung (± 607 Ha) Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (± 461 Ha) dan Kawasan Perlindungan Satwa Liar (± 1.659 Ha) dan hasil observasi lapangan pada RKT 2018 terdapat penandaan berupa pemasangan sign board/papan nama Sempadan Sungai Durian, patok dan terdapat cat warna merah silang 2 yang terletak pada koordinat (N 00° 49' 26.88" E : 123° 00' 03.85"),
Memenuhi c. Terdapat peta rencana kerja untuk tahun 2017 dengan skala 1 : 50.000 yang menggambarkan secara jelas lokasi tebangan dengan ditandai “Cap Dinas Kehutanan” dan peta rencana kerja tahun 2018 skala 1 : 50.000 yang menggambarkan secara jelas lokasi tebangan dengan ditandai “Cap PT Gema Nusantara Jaya” yang didalamnya telah memuat lokasi tanaman unggulan, tanaman kehidupan dan tanaman Pokok. Hasil observasi lapangan menunjukan bahwa lokasi lapangan sesuai dengan lokasi di peta kerja RKT
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Memenuhi a. Terdapat dokumen RKUPHHK periode tahun 2013 s/d
2022 dan revisinya yang telah disahkan dokumen Revisi
RKUPHHK periode tahun 2013 s/d 2022, yang disahkan
berdasarkan SK. 4233/MenLHK-PHPL /UHP
/HPL.1/8/2017 tanggal 10 Agustus 2017 dan proses revisi
sesuai dengan pertimbangan perubahan tata ruang, jenis
tanaman dan alokasi tanaman (Pokok dan Kehidupan),
Memenuhi b. PT Gema Nusantara Jaya melakukan kegiatan
penyiapan llahan dengan membuka areal hutan dan
memanfaatkan kayunya sesuai dengan rencana
lokasi yang telah ditetapkan dalam dokumen RKT
2018
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan
Memenuhi Terdapat dokumen LHP yang diterbitkan untuk kelas diamaeter kayu besar (KB), kayu Bulat Sedang (KBS), Kayu Bulat Kecil (KBK) yang diterbitkan secara online oleh petugas penerbit yang ditunjuk yaitu Khodori Wakhid No. Register Ganis 00306-12/PKB-R/XXV/2017. Hasil uji petik kayu dilakoasi pemanenan menunjukan kesesuaian antara fisik kayu dengan dokumen Buku Ukur dan Laporan Hasil Produksi (LHP),
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Pengangkutan kayu dari lokasi TPK Hutan Ke TPK Antara serta ke tujuan industri selama periode Oktober 2017 s/d Oktober 2018 telah dilengkapi dengan dokumen SKSHHK dilampiri dengan Daftar Kayu. hasil uji petik dengan pengambilan sample terhadap dokumen SKSHHK Nomor KB.B.3156437, KB.B.3130335 dan KB.B.3253795, Kelompok yang diangkut jenis meranti dan kelompok jenis rimba campuran dengan total volume = 107,44 m3 diangkut dari TPK Antara ke Tujuan Industri PT Katingan Timber Celebes (80,40 m3), PT Mitra Cipta Permata (13,42 m3) dan PT Mitra Cipta Permata (13,60 m3). Dokumen SKSHHK yang digunakan tersebut telah sesuai dengan LMKB/LMHH pengurangan di TPK Antara pada bulan Maret 2018 yaitu sebesar 107,44 m3
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan
Memenuhi a. PT. Gema Nusantara Jaya telah menerapkan penandaan
dan memberi identitas pada kayu hasil produksinya dan
legal sesuai dengan dokumen dan ketentuan yang berlaku
sehingga asal usul kayu dapat dilacak balak, dan nomor
batang kayu dapat ditemukan dan sesuai dengan
dokumen Laporan hasil produksi (LHP),
Memenuhi b. PT. Gema Nusantara Jaya telah menerapkan sistem tata
usaha kayu yaitu dari pencatatan kayu (Taly Sheet/Buku
Ukur) dan dokumen LHP yang diupload ke sistem SI-
PUHH secara Online sehingga mempernudah dalam
penelusuran identitas kayu. Dari hasil uji petik
penelusuran identitas kayu nomor 1124 diperoleh
kesesuian dengan dokumen buku ukur dan LHP yang
telah memuat identitas ID barcode
3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki arsip dokumen angkutan SKSHHK yang digunakan untuk angkutan kayu dari TPK hutan ke TPK Antara dan ke tujuan industri, dokumen tersebut diterbitkan oleh petugas penerbit SKSHHK a.n Khudori Wakhid No. Reg 0036-12/PKB-R/XXV/2017
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)
Memenuhi a. Terdapat dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPP)
untuk PSDH dan DR yang diterbiitkan secara online
melalui aplikasi SIMPNBP yang sesuai dengan dokumen
Laporan Hasil Produksi (LHP) berdasarkan pada
kelompok jenis, kelas diameter dan tarif yang berlaku,
Rincian pembuatan tagihan dan kewajiban pembayaran
PSDH sebesar Rp. 159.291.497,- dan Jumlah kewajiban
pembayaran DR sebesar US$. 37.514,25
Memenuhi b. PT Gema Nusantara Jaya telah membayarkan
kewajibannya pada PSDH dan DR sesuai dengan surat
perintah pembanyaran (SPP) yang diterbitkan.
Pembayaran melalui mekanisme transfer ke Bank dan
kemudian diupload ke sistem yang menerbitkan tanda
lunas pembayaran berupa dokumen Bukti Penerimaan
Negara . dengan jumlah pembayaran PSDH sebesar Rp.
159.291.497,- dan Jumlah pembayaran DR sebesar US$.
37.514,25
Memenuhi c. PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan kewajiban
pembayaran PSDH dan DR selama periode Oktober 2017
s/d Oktober 2018, sesuai dengan tarif yang berlaku pada
jenis dan kelas diameter KB, KBS dan KBK
3.3.1. Pemegang izin yang mengirimkan kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT)
Memenuhi PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen pengakuan sebagai Pedagang Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri seperti berikut. dengan Nomor PKAPT 09.05.1.03637
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi Pengangkutan kayu yang dilakukan oleh PT Gema Nusantara Jaya ke tujuan industri yang berada di luar pulau dilakukan dengan menggunakan kapal dan telah dilengkapi dengan dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SIB) yang menunjukan identitas kapal berbendera kebangsaan Indonesia
3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal
Memenuhi PT Gema Nusantara Jaya telah mengimplementasikan tanda V-Legal pada Log/kayu serta pada dokumen angkutan SKSHHK dan Pada bagian bawah logo V-Legal tertera identitas : 824 407 170013-LPPHPL-016-IDN
4.1.1. Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi Terdapat surat Keputusan Kepala Badan Lingkungan Hidup,
Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo
Nomor: 660/BLHRTI/SK/24/2009 tanggal 14 September 2009
tentang Persetujuan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan,
RKL dan RPL izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu -
Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) PT. Gema Nusantara
Jaya.
4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan
Memenuhi a. PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang disusun mengacu kepada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo Nomor: 660/BLHRTI/SK/24/2009 tanggal 14 September 2009
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
menyediakan manfaat social.
Memenuhi b. PT. GNJ telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi dilapangan seperti pada kawasan lindung, konservasi tanah dan air, ketersediaan flora dan fauna serta pemberdayaan masyarakat
5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Memenuhi a. PT. Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen yang
terkait dengan Kesehatan dan Kecelakaan Kerja (K3)
yang menjadi acuan dalam melaksanakan K3, serta
dalam implementasi kegaiatan K3 dilapangan PT Gema
Nusantara jaya telah membentuk Panitia Pembina K3
(P2K3) yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan
Direktur PT Gema Nusantara Jaya Nomor : 97/DIR-
GNJ/V/2018 tanggal 1 Mei 2018
Memenuhi b. PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki peralatan K3
terdiri dari : Helmet, Sarung Tangan, Sepatu Lapangan,
Masker, Rompi dan Kotak P3K serta tersedia Alat
pemadam api ringan (APAR), Berdasarkan hasil
pengecekan perlengkapan K3 tersebut masih dapat
digunakan dan belum kadaluarsa
Memenuhi c. PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki laporan catatan
kecelakaan kerja yang disatukan dalam laporan triwulan
P2K3 PT Gema Nusantara Jaya dan telah dilaporkan
kepada Dinas Penanaman Modal, Pelayanan terpadu
Satu Pintu, Energi Sumber Daya Mineral, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo. Berdasarkan
laporan catatan kecelakaan kerja bahwa di PT Gema
Nusantara Jaya pernah satu kali terjadi kecelakaan
kerja. Sebagai upaya dalam menekan tingkat
kecelakaan, PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki
program kegiatan K3 yang meliputi : Safety
talk/briefing,Pengadaan perlengkapan sarana P3K,
Sosialisasi K3, penggunaan APAR dan Pengecekan
Apar serta PT Gema Nusantara Jaya telah melakukan
Sosialisasi K3 yang dilaksanakan pada tanggal 15
Desember 2017
5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Memenuhi Terdapat kebijakan dari manajemen untuk berserikat, dan karyawan telah membentuk serikat pekerja dengan nama Serikat Pekerja Gema Gorontalo Lestari (SP GGL) periode tahun 2016 s/d 2020 dan telah tercatat di Dinas Transmigrasi Dan Tenaga Kerja dibuktikan dengan adanya Nomor bukti pencatatan:560/DTTK-HI/SPSB-01/III/2017 tanggal 7 Maret 2017
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)
Memenuhi PT Gema Nusantara Jaya telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan yang telah disahkan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Gorontalo Utara Nomor 900/DTKT/506/VIII/2017 tanggal 14 Agustus 2017
Kriteria dan Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi Jumlah karyawan/tenaga kerja di PT Gema Nusantara Jaya sebanyak 418 orang, hasil telaah terhadap daftar karyawan dengan melihat tanggal lahir, bahwa di PT Gema Nusantara Jaya tidak terdapat karyawan yang berusia di bawah 18 tahun, Usia termuda yaitu Habel Minggu. tanggal lahir 04 September 1999 (19 th), Jabatan Harian Lepas. Hasil wawancara dengan Kasi HRD (Iwan Suwana, S.Hut) menegaskan bahwa penerimaan karyawan yang dilakukan oleh PT Gema Nusantara Jaya tetap mengacu kepada Undang-undang dan peraturan yang berlaku