puisi kepahlawanan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jggjh

Citation preview

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    1/9

    Di Balik Seruan Pahlawan

    Kabut...

    Dalam kenangan pergolakan pertiwi

    Mendung...

    Bertandakah hujan deras

    Membanjiri rasa yang hauskemerdekaan

    Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral

    Serbu...

    Merdeka atau mati Allahu Akbar

    Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa

    Dalam serbuan bamburuncing menyatu

    Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci

    Engkau teriakkan semangat juang demi negri

    Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati

    Untuk ibu pertiwi

    Kini kau lihat...Merah hitam tanah kelahiranmu

    Pertumpahan darah para penjajah keji

    Gemelutmu tak kunjung sia

    Lindunganya selalu di hatimu

    Untuk kemerdekaan IndonesiaAbadi

    (Puisi Karya Zshara Aurora)

    Untukmu Pahlawan Indonesiaku

    Demi negri...

    Engkau korbankan waktumu

    Demi bangsa...

    Rela kau taruhkan nyawamu

    Maut menghadang di depan

    Kau bilang itu hiburan

    Tampak raut wajahmu

    Tak segelintir rasa takut

    Semangat membara di jiwamu

    Taklukkan mereka penghalang negri

    Hari-hari mu di warnai

    Pembunuhan dan pembantaian

    Dan dihiasi Bunga-bunga api

    Mengalir sungai darah di sekitarmu

    Bahkan tak jarang mata airdarah itu

    Yang muncul dari tubuhmu

    Namun tak dapat...

    Runtuhkan tebing semangat juangmu

    Bambu runcing yang setia menemanimu

    Kakitelanjang yang tak beralasPakaian dengan seribu wangian

    Basah di badan keringpun di badan

    Yang kini menghantarkan indonesia

    Kedalam istana kemerdekaan

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    2/9

    Pemuda Untuk perubahan

    Indonesiaku menangis

    Bahkan Tercabik-cabik

    Dengan hebatnya pengusaanya sang korupsi

    Tak peduli rakyat menangis

    Kesejahteraan jadi Angan-angan

    Keadilan hanyalah Khayalan

    Kemerdekaan telah terjajah

    Yang tinggal hanya kebodohan

    Indonesiaku, Indonesia kita bersama

    Jangan hanya tinggal diamkawan

    Mari kita bersatu ambil peranan

    Sebagai pemuda untuk perubahan

    (Puisi Karya Ananda Rezky Wibowo)

    Pengorbanan

    Mengucur deras keringat

    Membasahi tubuh yang terikat

    Membawa angan jauh entah kemana

    Bagaikan pungguk merindukan bulan

    Jiwa initerpuruk dalam kesedihan

    Pagi yang menjadi malam

    Bulan yang menjadi tahun

    Sekian lamatelah menanti

    Dirinya tak jua lepas

    Andai aku sang Ksatria

    Aku pasti menyelamatkanya

    Namun semua hanya mimpi

    Dirinyalah yang harus berusaha

    Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi

    (Puisi Karya Siti Halimah)

    Pahlawanku

    Pahlawanku...

    Bagaimana Ku bisa

    Membalas Jasa-jasamu

    Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

    Haruskah aku turun ke medan perang

    Haruskah aku mandi berlumuran darah

    Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah

    Aku tak tahu cara untuk membalas Jasa-jasamu

    Engkau relakan nyawamu

    Demi suatu kemerdekaan yang mungkin

    Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri

    Pahlawanku engkaulah bunga bangsa

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    3/9

    (Puisi Karya Rezha Hidayat)

    Indonesiaku Kini

    Negaraku cintaindonesia

    Nasibmu kini menderita

    Rakyatmu kini sengsara

    Pemimpin yang tidak bijaksanaApakah pantas memimpin negara

    Yang aman sentosa

    Indonesiaku tumpah darahku

    Apakah belum bangun dan terjaga

    Pemimpin yang kita bangga

    Apakah rasa kepemimpinan itu,

    Masih tersimpan di nurani

    Dan tertinggal di lubuk hati

    Rakyat membutuhkanmuSeorang khalifatur Rasyidin

    Yang setia dalam memimpin

    Yang menyantuni fakir miskin

    Mengasihi anak yatim

    Kami mengharapkan pemimpin

    Yang sholeh dan solehah

    Menggantikan tugas Rasulullah

    Seorang pemimpin Ummah

    Yang bersifat Siddiq dan Fatanah

    Andai aku menemukan

    Seorang pemimpin dunia

    Seorang pemimpin negara dan agama

    Seorang pemimpin Indonesia ku tercinta

    Allah maha mengetahui dan yang mengetahuinya

    (Puisi Karya Awaliya Nur Ramadhana)

    Pupus Raga Hilang Nyawa

    Napak tilas para pahlawan bangsaBerkibar dalam syair sang saka

    Berkobar dalam puisi indonesia

    Untuk meraih Cita-cita merdeka

    Napak tilas anak bangsa

    Bersatu dalam semangat jiwa

    Bergema di jagat nusantara

    Untuk meraih prestasi dan karya

    Merdeka...

    Kata yang penuh dengan maknaBertahta dalam raga pejuang bangsa

    Bermandikan darah dan airmata

    Merdeka...

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    4/9

    Perjuangan tanpa pamrih untuk republiktercinta

    Menggelora di garis khatulistiwa

    Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa

    Merdeka...

    Harta yang tak ternilai harganya

    Menjadi pemicu pemimpin bangsa

    Untuk tampil di Era dunia

    Bambu Runcing

    Mengapa engkau bawa padaku

    Moncong bayonet dan sangkur terhunus

    Padahal aku hanya ingin merdeka

    Dan membiarkan Nyiur-nyiur derita

    Musnah di tepian langit

    Karena kau memaksaku

    Bertahan atau matiDengan mengirim ratusan Bom

    Yang engkau ledakkan di kepalaku

    Aku terpaksa membela diri

    Pesawat militermu jatuh

    Di tusuk bambu runcingku

    Semangat perdukaanmu runtuh

    Kandas di Batu-batu cadas

    Kota Surabayayang panas

    Untuk Pahlawan Negriku

    Untuk negriku...

    Hancur lebing tulang belulang

    Berlumur darah sekujur tubuh

    Bermandi keringat penyejuk hati

    Ku rela demi tanah airku

    Sangsaka merah berani

    Putih nan suci

    Melambai-lambai di tiup anginAir mata bercucuran sambil menganjungkan do'a

    Untuk pahlawan negri

    Berpijak berdebu pasir

    Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagat raya

    Hanya jasamu yang bisa ku lihat

    Hanya jasamu yang bisa ku kenang

    Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana

    Demi darahmu...

    Demi tulangmu...

    Aku perjuangkan negriku

    Ini Indonesiaku

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    5/9

    MASIH MERDEKAKAH KAU INDONESIA?

    M. Raudah Jambak

    Masih merdekakah kau Indonesia

    setelah kau rajut usia dari debu-debu jalan raya

    dalam kaleng rombeng

    recehan angka milik pengemis belia

    yang mendendangkan kidung lara

    bersama hembusan dupa dari opelet tua

    asih merdekakah kau Indonesia

    ketika musyawarah berubah dari mufakat

    menjadi siasat

    ketika wakil rakyat lebih mewakili penjahat

    ketika gedung dewan lebih mirip kandang hewan

    dan ketika pejabat negara tega menjadi pengkhianat bangsa

    Masih merdekakah kau Indonesia

    dalam kemerdekaan yang kau sendiri tak paham maknanyakarena matamu telah dibutakan

    dan mulutmu disekat rapat-rapat

    serta telinga cuma sekedar bunga tanpa rupa

    Masih merdekakah kau Indonesia

    padahal telah banyak disumbangkan darah dan airmata

    dan berjuta nyawa yang akhirnya cuma sekedar wana luka

    Masih merdekakah kau Indonesia?

    Matahari Tepi Pantai

    matahari mengintip sepanjang pantai

    menyinari musim

    mewarta peta di sela-sela pegunungan

    merambat pelan-pelan dalam bias cita-cita

    di puncak musim angin begitu landai

    pada pelepah pohon kelapa

    :terdengar anak mengaji alip ba ta

    riak-riak biasa dalam sebuah pemahamandebur ombak hanya menerjang karang

    seperti piatu, mengetuk pintu mimpi membuka

    telapak kaki ibu

    ia pun menemukan buih

    yang meretas sepanjang jarak sepanjang waktu

    lalu, langkah lenyapkan buih yang gaduh

    di bubungan rumah jiwa kita

    menetes tes sebutir embun

    menetes tes sebutir keringat

    menetes tes sebutir air mata

    : biru itu harus tergapai

    matahari mengintip sepanjang pantai

    menyinari musim

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    6/9

    mewarta peta disela-sela pegunungan

    meski badai, biru itu harus tergapai

    medan,5-Januari-2005

    Bismillah

    bismillahirrohmanirrohiim

    demikian kumulakan segala permulaan

    sesungguhnya segala perbuatan

    dimulai dengan niat

    bismillahirrohmanirrrohiim

    mulailah dengan langkah kanan

    bismillahirrohmanirrohiim

    mulailah dengan tangan kananbismillahirrohmanirrohiim

    perkuatlah dengan husnuzon

    bismillahirrohmanirrahiim

    enyahkanlah segala suuzon

    bismillah adalah ucapan yakin melangkah

    hapus segala hujjah, hapus segala resah

    anak yang mengerahkan segala pada ibu

    pertiwi yang selalu gelisah

    lantas, alhamdulillahirobbil'alamiin,

    pertanda syukur sepanjang umur

    demikianlah, sejak lahirnya anak manusia

    polosdan tanpa ikatan, tak ada sepotongpun

    yang terbawa dibawah nisan

    lantas, mengaca pada masa lalu perlu

    tetapi bertindak untuk lebih maju, justru fardhu

    dari tanah akan kembali ke tanah

    dari air akan kembali ke air

    dari angin akan kembali ke angininnalillahi wa innailaihi roji'un

    untuk apa lagi kita saling berbantah

    niat ikhlash atas ridho dan rahmat

    itu pencapaian memperoleh syafa'at

    mari yakinkan langkah dengan bismillah

    tanamkan segala pujian hanya pada Allah

    semoga segala niat memperoleh rahmah

    medan-2004/2005

    Indonesia Berkaca

    telah lama indonesia terjebak dalam buramnya

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    7/9

    kotak kaca, mulai dari wajah yang berdebu, sampai

    tiga dimensi yang kaku, parabola tak lagi berguna

    dikalahkan kecanggihan batok kelapa-

    kejahatan, penipuan, kemunafikan-berlomba menjadi

    pelaku utama-sementara kejujuran, keikhlasan,dan

    kesabaran-cukup puas sebagai figuran biasa

    telah lama indonesia terjebak dalam kumuhnya

    media masa, mulai dari wajah yang penuh darah,

    sampai bibir merah penuh gairah, headline kemanusiaan tak lagi berguna, politik hauskekuasaan di atas

    segalanya-korupsi, prostitusi, anti ideologi-menjadi berita terkini-sementara harkat, martabat, dan nurani-

    hanya penghias demi investasi

    telah lama indonesia terjebak di atas panggung sandiwara, yang selalu kehilangan penonton setia

    mulai dari fans tiba-tiba, sampai kelas utama

    tiket pertunjukan tidak lagi berguna, sebab

    undangan gagal membawa marwah cerita-pemain, penata, dan sutradara-saling curiga dengan honoryang diterima-sementara proyek, eksebisi, dan

    pertunjukan dalam rangka-menjadi penentu final

    dalam berkarya

    lihatlah aceh, ambon dan papua

    lihatlah korupsi, prostitusi dan manipulasi negri

    lihatlah segala amoral dan asusila

    anak-anak bangsa

    apa khabarmunir yang menunggang garuda

    apa khabar harry roesli dengan drs. arief-nya

    apa khabar peter white dan sepakbola indonesia

    apa khabar sby bersama seratus harinya

    apa khabar hamid jabbar yang selalu menzikirkan puisinya, selalu tertawa gembira-walau dalam tangis

    indonesia

    apa khabar tsunami yang selalu meneteskan

    air mata

    do'a takjim buat saudara-saudaraku,yang mengawang di bukit lawang, menanam pusara badan di kuningan, menyerah di bandara adi sumarmo

    yang gelisah, ambruk mengurusi nyamuk-nyamuk, menggigil digetarnya gempa tsunami

    dan yang tiba-tiba pergi ke negeri entah

    (tuhan mengarahkan langkah kalian menuju taman

    di dalamnya mengalir sungai susu, tumbuh bunga-bunga indah, dan ranumnya beragam buah)

    telah lama indonesia terjebak dalam lusuhnya cermin kaca, tapi yakinlah kami masih mampu

    membaca makna-membersihkan wajah indonesia

    indonesia bercermin

    indonesia berkaca

    dalam derita

    kami akan terus berjuang untukmu

    dalam bahagia

    kami akan senantiasa mengharumkan

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    8/9

    namamu,

    indonesia berkaca-anak-anak bangsa berusaha

    terangkai do'a, senantiasa

    Pahlawan Masa Kini

    Banyak pahlawan di masa sekarang ini

    Tak perlu memanggul senjata

    Tak perlu menghunus bamburuncing

    Tak perlu berdarah-darah

    Mengisi kemerdekaan ini

    Semua dituntut jadi pahlawan

    Karena pahlawan adalah orang yang berani

    Orang yang rela berkorban

    Orang yang gigih dalam kehidupan

    Perkasa, satria, jujur

    Berusaha sekuat tenaga jadi orang baik

    Itu pahlawan yang terbaik

    Tidak hanya 10 November digaungkannya

    Juga tidak perlu meregang nyawa

    Sifat kepahlawanan ada dalam jiwa

    Untuk diri sendiri, keluarga, dan bangsa

    Bunda Pahlawan Sesunggunya

    Ibunda telah melakukan perjuangan yang hebat

    Perjuangan yang dilakukan untuk melindungi, menjaga, merawat

    Selalu memperhatikan serta menyayangi kitaPerjuangannya melahirkan kita kedunia

    Dengan mengabaikan rasa sakit yang tiada tara.

    Sepantasnyalah kita berbakti kepada Ibu tercinta

  • 5/20/2018 puisi kepahlawanan

    9/9

    Karena peran beliau lebih hebat dan lebih berani

    Jika ada yang bertanya siapa pahlawan tanpa tandajasa ?

    Maka jawabannya adalah Ibunda

    Beliau pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya

    Sebab hanya beliaulah dengan segenap hidupnya

    Berjuang agar anaknya bisa selamat terlahir kedunia fana

    Segenap jiwa raganya berkorban

    Untuk tetap bisa melindungi anaknya

    Oh Ibu jasa-jasamu dalam keluarga sungguh tiada duanya

    Tak akan pernah kami anak-anakmu melupakan

    Semua jasa tulus ikhlasmu kepada kami

    Anakmu yang sungguh tiada akan mampu membalas

    Setiap pengorbanan dan perjuangan

    Yang engkau telah berikan kepada kami anakmu

    Ibu engkau sungguh pahlawan tanpa tanda jasaYang sesungguhnya Di dalam hidupku!!