1
Abu Ma’mur MF Selingkar Mahar Cahaya (22 Januari 2013) saat kali pertama sepasang tatap mata serupa kepingan rembulan membuncahkan serpihan-serpihan cahaya di tengah ruang yang riuh, sepasang jiwa yang asing saling berbicara dengan bahasa hening (7 Februari) awal mula segala percakapan berpendaran menjelma bait-bait nyanyian bernuansa cahaya serupa tembang asmaradana, mengurai tentang keduanya (17 Maret) memohon untaian restu sebagai bekal perjalanan spiritual mengarungi samudera kehidupan sakral menuju satu yang kekal dengan perahu berlayar merah jambu lebur dalam liukan deburnya, pahami tarian buih-buihnya sekaligus menikmati butiran-butiran garamnya (3 April) selingkar cincin cahaya dipasangkan, dua keping hati dipadukan (24 Mei) kalimat sakral didentingkan, bait-bait suci dilantunkan sepasang fisik dan psikis, jasad dan ruh luluh hening dan riuh menjelma satu yang utuh mikrokosmos-makrokosmos luruh dalam harmoni menyatukan vibrasi, mengharap ridho Ilahi, usai kupersembahkan untuknya selingkar mahar cahaya

"Puisi Pernikahan Selingkar Mahar Cahaya"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Puisi

Citation preview

Page 1: "Puisi Pernikahan Selingkar Mahar Cahaya"

Abu Ma’mur MF

Selingkar Mahar Cahaya

(22 Januari 2013)

saat kali pertama

sepasang tatap mata serupa kepingan rembulan

membuncahkan serpihan-serpihan cahaya

di tengah ruang yang riuh, sepasang jiwa yang asing

saling berbicara dengan bahasa hening

(7 Februari)

awal mula segala percakapan berpendaran

menjelma bait-bait nyanyian bernuansa cahaya

serupa tembang asmaradana, mengurai tentang keduanya

(17 Maret)

memohon untaian restu sebagai bekal perjalanan spiritual

mengarungi samudera kehidupan sakral menuju satu yang kekal

dengan perahu berlayar merah jambu

lebur dalam liukan deburnya, pahami tarian buih-buihnya

sekaligus menikmati butiran-butiran garamnya

(3 April)

selingkar cincin cahaya dipasangkan, dua keping hati dipadukan

(24 Mei)

kalimat sakral didentingkan, bait-bait suci dilantunkan

sepasang fisik dan psikis, jasad dan ruh luluh

hening dan riuh menjelma satu yang utuh

mikrokosmos-makrokosmos luruh dalam harmoni

menyatukan vibrasi, mengharap ridho Ilahi,

usai kupersembahkan untuknya

selingkar mahar cahaya