4
PUSAT KAIN SONGKET TRADISIONAL ACEH LATAR BELAKANG 1.1 Kain Songket Kain songket merupakan tenunan yang dihasilkan daripada jalinan benang longsin (yang menunggu) dengan benang pakan (yang mendatang). Proses pada asasnya mudah, ini dapat menghasilkan ciptaan seni tampak yang indah dan menjadi kebanggaan bangsa. Pusat tenunan di Semenanjung bermula di Terengganu. Pada masa ini Terengganu dan Kelantan adalah pusat pengeluaran kain tenunan. Nama “kain songket” berasal daripada teknik membuat songket, iaitu menyongket atau menyolek bunga (emas) pada tenunan sutera. Pada amnya songket terbahagi kepada dua jenis, iaitu tekat tiga dan tekat lima. Nama tekat itu berkaitan dengan penggunaan bilangan lembaran benang sutera dan jarak antara lembaran benang emas yang disongket. Tekat tiga lebih sukar dan rumit daripada tekat lima dan hasilnya lebih halus. Penggunaan benang emas yang dikembar dua yang dilakukan dengan selembar benang sutera akan menghasilkan tenunan yang lebih bermutu dari segi teknik dan kesan. Tradisional Kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan kain-kain tersebut termasuk salah satu bagian dari kerajinan tradisional Indonesia yang beragam. Di Indonesia salah satunya di daerah aceh telah memiliki kain

Pusat Kain Songket Tradisional Aceh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pusat Kain Songket Tradisional Aceh

PUSAT KAIN SONGKET TRADISIONAL ACEH

LATAR BELAKANG

1.1 Kain Songket

Kain songket merupakan tenunan yang dihasilkan daripada jalinan benang longsin

(yang menunggu) dengan benang pakan (yang mendatang). Proses pada asasnya mudah, ini

dapat menghasilkan ciptaan seni tampak yang indah dan menjadi kebanggaan bangsa. Pusat

tenunan di Semenanjung bermula di Terengganu. Pada masa ini Terengganu dan Kelantan

adalah pusat pengeluaran kain tenunan.

Nama “kain songket” berasal daripada teknik membuat songket, iaitu menyongket

atau menyolek bunga (emas) pada tenunan sutera. Pada amnya songket terbahagi kepada dua

jenis, iaitu tekat tiga dan tekat lima. Nama tekat itu berkaitan dengan penggunaan bilangan

lembaran benang sutera dan jarak antara lembaran benang emas yang disongket. Tekat tiga

lebih sukar dan rumit daripada tekat lima dan hasilnya lebih halus. Penggunaan benang emas

yang dikembar dua yang dilakukan dengan selembar benang sutera akan menghasilkan

tenunan yang lebih bermutu dari segi teknik dan kesan.

Tradisional

Kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dan kain-kain tersebut

termasuk salah satu bagian dari kerajinan tradisional Indonesia yang beragam. Di Indonesia

salah satunya di daerah aceh telah memiliki kain tenun dengan sejarah, jenis dan ciri khas

yang beragam. Banyak dari masyarakat Indonesia saat ini yang hanya mengetahui kain

tradisional batik saja namun kurang mengenal apa itu kain tenun.

Salah satu kain tenun yang terdapat di Aceh adalah tenun ikat. Meskipun tidak begitu dikenal

seperti kain songket Palembang atau batik, tenun ikat Masyarakat Adat Aceh ini memiliki

kekhasan tersendiri baik dari segi bahan maupun ragam hias yang mendasari pembuatannya.

Tenun ikat Aceh juga dipercaya mengandung fungsi dan makna-makna simbolis yang

berhubungan dengan tradisi dan kepercayaan masyarakat Aceh. Melalui kain tenun ikat

masyarakat dapat melihat kekayaan warisan budaya tidak saja dilihat dari teknik

pembuatannya dan aneka ragam corak serta jenis kain yang dibuat, tetapi dapat mengenal

Page 2: Pusat Kain Songket Tradisional Aceh

fungsi dan arti kain dalam kehidupan masyarakatnya yang mencerminkan adat istiadat dan

kebudayaan.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman saat ini masyarakat tidak terbiasa

menggunakannya. Distribusi kain tenun yang tidak merata atau hanya dijual secara lokal,

menambah awamnya pengetahuan terhadap kain-kain tersebut. Namun demikian, terbiasa

atau tidak terbiasa menggunakannya dalam hal informasi hal-hal seperti ini dapat diatasi.

Kolase adalah suatu teknik menempel dan menyambung potongan-potongan yang tadinya

terpisah menjadi satu kesatuan komposisi, baik dalam suatu keteraturan maupun tidak.

Teknik kolase ini digunakan untuk membuat media informasi tentang kain tenun Aceh yang

memiliki kerumitan dan kekhasan yang sama, sehingga menarik minat dan apresiasi

masyarakat

tentang kain tenun khas Aceh dengan menggunakan teknik kolase. Teknik kolase

memungkinkan terjadinya interpretasi pada kain tenunan maupun informasi mengenai

tenunan tersebut.

Kolase sendiri adalah seni menmpel gambar yang dibuat dari potongan kertas atau material

lain yang ditempel. Material tersebut bisa berupa foto, gambar dari majalah, koran, teks,

sketsa, bahan bekas berupa kain perca, plastik, serutan pensil, atau bisa berupa bahan alam

seperti daun, bunga, akar pohon, kayu dan serutan kayu.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, terdapat beberapa masalah yang

muncul, antara lain:

a. Distribusi kain tenun yang tidak merata atau hanya dijual secara lokal sehingga

masyarakat yang menggunakan kain tenun tersebut pun terbatas.

b. Kurangnya informasi mengenai kain tenun/Songket.

c. Keberadaan kain tenun/Songket Aceh tidak digunakan oleh masyarakat dalam

kehidupan sehari-hari, melainkan hanya penduduk lokal saja yang menggunakan kain

tersebut.

Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah yaitu

kurangnya informasi tentang kain tenun ikan Kalimantan, dan keberadaan kain songket yang

Page 3: Pusat Kain Songket Tradisional Aceh

tidak digunakan sebagai kebutuhan bahan pakaian dalam kehidupan sehari-hari karena

distribusi kain songket yang tidak merata atau hanya dijual secara lokal.

I.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dibangunnya pusat kain songket tradisional Aceh tersebut adalah untuk mempunyai

suatu wadah memberikan informasi mengenai kain songket dengan gaya visual tertentu

(kolase) dan membuat buku sehingga meningkatkan apresiasi masyarakat dan menjadi

sumber inspirasi untuk menumbuhkan kreativitas terutama bagi kalangan generasi muda.