Upload
isabel-hernandez
View
320
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 p.vivax & Ovale
1/16
penyebaran dan penyebab malaria
MENGENAL MALARIA SECARA UMUM
DEFENISI
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasit
jenis plasmodium dari genus protozoa yang ditularkan ke manusia oleh gigitan nyamuk malariayang dikenal dengan nyamuk Anopheles sp (betina, sedangkan yang jantan tidak karena yang
betina saja yang mengisap darah manusia). Plasmodium ini dalam salah satu tahap perkembang
biakannya akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah (eritrosit), dan ditandai
dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam naik turun dan teratur,menggigil, anemia, dan pembesaran limpa. Infeksi malaria dapat berlangsung tanpa komplikasi
atau bdengan komplikasi sistemik yang disebut malaria berat.
ETIOLOGI ATAU PENYEBAB
Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain menginfeksi manusia jugamenginfeksi binatang seperti golongan burung, reptile dan mamalia. Plasmodium inipada manusia menginfeksi eritrosit.
Vektor atau hewan yang menularkan parasit plasmodium adalah nyamuk anapheles sp.tepatnya nyamuk anaopeles yang betina, sedangkan anopheles yang jantan tidak
menularkan plasmodium karena nyamuk anapeles yang jantan tidak mengisap darah,melainkan makanannya berupa buah-buahan ataupun mengisap darah hewan.
Selain dari gigitan nyamuk, malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfusedarah atau jarum suntik yang tercemar ataupun dari ibu hamil kepada bayinya
Penyebab Malaria di Indonesia sampai saat ini dikarenakan oleh empat macam parasitplasmodium, diantaranya yang paling dikenal yaitu :
Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana atau malaria vivax Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria kuartana atau malaria malariae Plasmodium ovale, jenis ini jarang dijumpai di Indonesia, umumnya banyak ditemukan di
benua Afrika, Plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale.
Plasmodium falciparum, penyebab penyakit malaria tropika atau falcifarum, parasitini paling berbahaya, karena malaria yang ditimbulkannya dapat menjadi berat sebab
dalam waktu singkat dapat menyerang eritrosit dalam jumlah besar, sehinggamenimbulkan berbagai komplikasi di dalam organ-organ tubuh
7/22/2019 p.vivax & Ovale
2/16
Seorang penderita dapat ditulari oleh lebih dari satu jenis parasit Plasmodium, biasanya
penularan ini disebut sebagai infeksi campuran.Tapi umumnya paling banyak hanya 2 (dua) jenis
parasit yang menyerang tubuh manusia secara bersamaan, yaitu campuran antara Plasmodiumfalciparum dengan Plasmodium malariae. Campuran dengan tiga jenis parasit secara bersamaan
jarang sekali dapat terjadi.
Pada P. Falciparum serangan dapat meluas ke berbagai organ tubuh lain dan menimbulkan
kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan terjadinya malaria
berat atau komplikasi. Plasmodium Falciparum dalam jaringan yang mengandung parasit tua
dan bila jaringan tersebut berada di dalam otak-peristiwa ini disebut sekustrasi.
Parasit malaria (plasmodium) memiliki siklus hidup yang kompleks, untuk kelangsungan
hidupnya parasit tersebut membutuhkan host (tempatnya menumpang hidup) baik pada manusiamaupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu
anopeles betina, sedang fase perkembangan aseksualnya terjadi di dalam tubuh manusia.
PROSES KEHIDUPAN PLASMODIUMSebagaimana makhluk hidup lainnya, plasmodium juga melakukan proses kehidupan yang
meliputi:
Pertama, metabolisme (pertukaran zat).o Untuk proses hidupnya, plasmodium mengambil oksigen dan zat makanan darihaemoglobin sel darah merah. Dari proses metabolisme meninggalkan sisa berupa
pigmen yang terdapat dalam sitoplasma. Keberadaan pigmen ini bisa dijadikan
salah satu indikator dalam identifikasi
Kedua, pertumbuhan.o Yang dimaksud dengan pertumbuhan ini adalah perubahan morfologi yang
meliputi perubahan bentuk, ukuran, warna, dan sifat dari bagian-bagian sel.
http://2.bp.blogspot.com/--cCRnR-Mzxc/T9mJJ-FLDwI/AAAAAAAAB2w/2LEziNX7o3M/s1600/Jenis-Jenis_Parasit_Malaria.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
3/16
o Perubahan ini mengakibatkan sifat morfologi dari suatu stadium parasit padaberbagai spesies, menjadi bervariasi.
o setiap proses membutuhkan waktu, sehingga morfologi stadium parasit yang adapada sediaan darah dipengaruhi waktu dilakukan pengambilan darah. Ini berkaitan
dengan jam siklus perkembangan stadium parasit. Akibatnya tidak ada gambar
morfologi parasit yang sama pada lapang pandang atau sediaan darah yangberbeda.
Ketiga, gerakan.o Plasmodium bergerak dengan cara menyebarkan sitoplasmanya yang berbentuk
kaki-kaki palsu (pseudopodia). Pada plasmodium vivax, penyebaran sitoplasmaini lebih jelas terlihat yang berupa kepingan-kepingan sitoplasma. Bentuk
penyebaran ini dikenal sebagai bentuk sitoplasma amuboit (tanpa bentuk).
Keempat, berkembang biak.o Berkembang biak artinya berubah dari satu atau sepasang sel menjadi beberapa
sel baru. Ada dua macam perkembang biakan sel pada plasmodium, yaitu: secara
seksual dan aseksual yang akan saya jelaskan pada daur hidup plasmodium
dibawah ini.
DAUR HIDUP PLASMODIUMUntuk dapat menjelaskan bagaimana sampai parasit plasmodium masuk ke sel darah merah
penderita, ada baiknya jika kita memperhatikan siklus hidup plasmodium.
Siklus hidup semua spesies parasit malaria pada manusia adalah sama, yaitu mengalami stadium-
stadium yang berpindah dari vektor nyamuk ke manusia dan kembali ke nyamuk lagi. Siklus
hidup tersebut terdiri dari siklus seksual (sporogoni) yang berlangsung pada nyamuk Anopheles
spp. betina, dan siklus aseksual yang berlangsung pada manusia yang terdiri dari fase eritrosit(erythrocytic schizogony) dan fase yang berlangsung di dalam parenkim sel hepar (exo-
erythrocytic schizogony).
Sikl us pada manusia (sikl us aseksual )o Siklus dimulai ketika anopheles betina (yang mengandung parasit
malaria) menggigit manusia dan memasukkan sporozityang terdapat pada airliurnya kedalam aliran darah manusia.
o Setelah itu sporozoid yang ada dalam peredaran darah manusia tersebut, akanmenuju kedalam sel hepar (sel sinosoid hati) kurang lebih 30-60 menit.
o Didalam sel hepar (hati), sporozoid tersebut ada yang membentuk: hipnozoid (hipnozoid berarti setelah masuk kedalam sel hati parasit ini
akan diam atau dormant dan jika daya tahan tubuh menurun, maka akan
timbul relaps atau kambuh), hipnozoid ini biasanya di jumpai pada P.vivak dan P. ovale.
Selain membentuk hipnozoid, sporozoid yang ada di dalam sel hepar akanmengalami Pertumbuhan dan pembelahan sel cepat, dan terbentuk kista
miroskopik (Schizont) yang mengandung merozoit, ini disebut juga fasepre eritosit atau siklus eksoeritrositeryang berlangsung selama kurang
lebih dua minggu.
7/22/2019 p.vivax & Ovale
4/16
o Selanjutnya kurang lebih sekitar 2 minggu, skizon yang berisi merozoit pada selhati akan pecah dan mengeluarkan merozit. Merozoityang berasal dari skizon hati
yang pecah akan masuk ke dalam peredaran darah dan menginfeksi sel darahmerah.
o Kemudian Di dalam sel darah merah, parasit tersebut berkembang lagi menjadistadium tropozoit.
o Selanjutnya trofozoid ini akan berkembang menjadi skizondarah (skinzon yangada dalam darah), skizon ini mengandung merozoit juga dan apabila jumlahnya
banyak, maka skizont akan pecah dan mengeluarkan merozoid. Proses
perkembangan aseksual ini disebut skizogoni darah.
o Selanjutnya Merozoit- merozoit tersebut lolos dari inaktivasi oleh imunoglobulinatau fagositosis dari sistim imun kita, masuk ke dalam sel darah merah segar
(masih belum terinfeksi merozoid) untuk selanjutnya menginfeksi sel darah merah
yang sehat tersebut. Siklus ini dikenal sebagai silkus eritrositer
o Dengan demikian, siklus aseksual dimulai setiap saat kelompok baru merozoitmenginvasi sel darah merah. Siklus ini yang lamanya sangat penting secara klinis,
berakhir 48 jam pada malaria falsiparum, vivax dan ovale serta 72 jam padamalaria kuartana.
o Setelah 23 siklus skizogoni darah, sebagian merozoit yang menginfeksi seldarah merah akan membentuk stadium seksual (gametosit jantan dan betina).
Dengan demikian maka siklus aseksual akan berakhir dan selanjutnya akan diteruskan ke siklus seksual yang terjadi di dalam tubuh nyamuk.
Sikl us pada nyamuk Anopheles spp. betina.o Siklus ini di mulai Apabila nyamuk Anopheles spp betina menghisap darah
manusia yang mengandung gametosit jantan dan betina.
o selanjutnya Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gametjantan (mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang kemudian menjadi
zigot.
o Kemudian zigot akan berkembang menjadi menjadi ookinet, kemudian ookinetmasuk ke dinding lambung nyamuk berubah menjadi ookista.
o Setelah ookista matang kemudian pecah, keluar sporozoityang berpindah kekelenjar liur nyamuk dan siap untuk ditularkan ke manusia.
Demikianlah siklus ini akan berputar dari vektor nyamuk ke manusia dan kembali kenyamuk lagi
7/22/2019 p.vivax & Ovale
5/16
gambar daur hidup plasmodium
Keterangan :
Siklus eritrosit sama dengan siklus aseksual Siklus eksoeritrosit berarti berada di luar erirosit, dan jika parasit malaria ini ada pada
siklus eksoeritrosit, maka orangnya tidak menunjukan gejala klinik, gejala klinik akan
timbul pada saat sel darah merah pecah dan mengeluarkan merozoid dari skizon darah.
Fase seksual (yang ada gametosid) tidak menunjukan gejala, tetapi gametosit ini pentinguntuk penyebaran malaria
Kenapa bisa terjadi relaps pada malari a?
Pada plasmodium vivax dan P. ovale,o Seperti yang telah di jelaskan diatas, bahwa Pada Plasmodium vivax dan P. ovale,
sebagian tropozoit hati tidak langsung berkembang menjadi skizon, tetapi ada
yang memjadi bentuk dorman yang disebut hipnozoit. Hipnozoit tersebut dapat
tinggal di dalam sel hati selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun.
o Pada penderita yang mengandung hipnosoit, apabila suatu saat dalam keadaandaya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress atau
perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk
http://4.bp.blogspot.com/-GaFzKAwD4k8/T9mHR74SrGI/AAAAAAAAB2o/SytpalOrj3I/s1600/images.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-GaFzKAwD4k8/T9mHR74SrGI/AAAAAAAAB2o/SytpalOrj3I/s1600/images.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
6/16
melanjutkan siklus parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang
berparasit pecah akan timbul kembali gejala penyakit.Misalnya 1 - 2 tahun
sebelumnya pernah menderita plasmodium vivax / ovale dan sembuh setelahdiobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan
muncul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk
anopheles. Bila dilakukan pemeriksaan, akan didapati stadium positif plasmodiumvivax / plasmodium ovale.
EPIDEMOLOGI ATAU PENYEBARAN
Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis maupunsubtropis danmenyerang negara dengan penduduk padat. Hanya pada daerah dimana orang-orang mempunyai
gametosit dalam darahnya dapat menjadikan nyamuk anopeles terinfeksi. Distribusi geografis
dari daerah rendah kurang lebih 400m di bawah permukaan laut sampai 2600m diatas permukaan
laut.
Di Indonesia, malaria tersebar di seluruh pulau dengan derajat endemisitas yang berbeda- bedadan dapat berjangkit di daerah dengan ketinggian sampai 1800 meter di atas permukaan laut. Dilndonesia kawasan Timur mulai darikalimantan, sulawesi tengah sampai utara, maluku, nusa
tenggara timor serta timor leste merupakan daerah endemi malaria dan paling banyak di jumpai
plasmodium falciparum dan plasmodium vivax
Perbedaan prevalensi menurut umur dan jenis kelamin lebih berkaitan dengan perbedaan derajat
kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan mempunyai respon imun
yang lebih kuat dibandingkan dengan laki-laki, namun kehamilan dapat maningkatkan resikomalaria.
CARA PENULARAN MALARIA
Melalui gigitan nyamuk anopeles betina yang pada air liurnya mengandung spororoid,jika tidak mengandung sporozoid maka tidak akan menyebarkan plasmodium
Transfusi darah dari penderita yang mengidap malaria ataupun yang mengandunghipnozoid pada darahnya.
Melalui jarum suntik yang tercemar parasit plasmodium Dari ibu hamil penderita malaria ke janin ini jarang sebab janin biasanya mendapatkan
perlindungan antibody lewat transplasenta.
Dari transplantasi organ.
FAKTOR PENYEBAB PENYEBARAN PENYAKIT MALARIA
Kemampuan bertambahnya penyaki t malar ia disuatu daerah ditentukan oleh beberapa
7/22/2019 p.vivax & Ovale
7/16
faktor, antara lain oleh faktor parasit plasmodium (agent), host (manusia),faktor l inkungan
dan faktor vektor penyebarannya (nyamuk)
Faktor Parasit malariao Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa daun yang
termasuk genus plasmodium) yang dibawa oleh nyamuk anopheles.o Agar dapat hidup, parasit plasmodium harus ada di dalam tubuh manusia, untuk
menghasilkan gametosit jantan dan betina untuk penularannya.
o Parasit plasmodium juga harus menyesuaikan diri dengan sifat-sifat spesiesnyamuk anopheles yang antropofili, agar sporogoni di mungkinkan dan
menghasilkan sporozoit yang infektif, sehingga jika parasit ini masuk ke dalam
sel darah merah, maka akan merusak sel darah merah, sehingga menimbulkan
manifestasi klinis.
o Sifat-sifat spesifik parasitnya berbeda untuk setiap spesies Plasmodium dan hal inimempengaruhi terjadinya manifestasi klinis dan penularan.
o P.falciparum mempunyai masa infeksi yang paling pendek, akan tetapimenghasilkan parasitemia (parasit dalam darah) yang paling tinggi. GametositP.falciparum baru berkembang setelah 8- 15 hari sesudah masuknya parasit
kedalam darah.o P.vivax dan P.ovale pada umumnya menghasilkan parasitemia yang rendah,
gejala yang lebih ringan dan mempunyai masa inkubasi yang lebih lama dari pada
P.falciparum. Walaupun begitu, sporozoit P.vivax dan P.ovale di dalam hati dapat
berkembang menjadi skizon jaringan primer dan hipnozoit. Hipnozoit ini menjadisumber terjadinya relaps
Tabel Karakteristik Spesies Plasmodium
Faktor Individu manusiao Semua orang bisa terkena malaria, namun ada ras tertentu yang kebal terhadap
penyakit malaria yaitu :
Pada Individu, khususnya yang mengandung hemoglobin tipe s (HbS),dikatakan memiliki kekebalan terhadap plasmodium falciparum karenaHbS dapat menghambat perkembangbiakan P. falciparum
Pada individu yang memounyai golongan darah duffi negatif juga dikatakan kebal terhadap penyakit malaria.
Penderita thalasemia alfa dan beta
http://3.bp.blogspot.com/-qZmiChlf-IA/T9mgz0n0gPI/AAAAAAAAB3s/gtOgYJKyQYg/s1600/2012-06-14_135023.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
8/16
Penderita defesiensi enzim G-6-PD (glukosa enam phosfat), Defisiensiterhadap enzim ini merupakan penyakit genetik dengan manifestasi utama
pada wanita
o Tingkat imunitas seseorang sangatlah menentukan penyebaran penyakit ini, jikasistim kekebalan tubuh menurun, maka akan mudah terkena malaria, pada bayi di
daerah endemik malaria sebenarnya mendapat perlindungan antibody maternalyang di peroleh secara transplasenta.
o Individu yang kurang menjaga penyebaran penyakit malaria, misalnya tidakmemakai kelambu ataupun lation pengusir nyamuk memiliki resiko digigit
nyamuk, sehingga akan menyebabkan resiko terkena malaria.
o Beberapa Penelitian menunjukan bahwa perempuan mempunyai respon imunyang lebih kuat di bandingkan dengan laki- laki, namun kehamilan menambah
resiko malaria.
o Malaria pada kehamilan mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan ibudan anak, antara lain :
Berat badan lahir bayi yang rendah
Abortus Prematur Kematian janin intra uterin (dalam kandungan)
o Kelompok individu yang memilki resiko tinggi terkena malaria Pelancong dari daerah bebas malaria tanpa atau sedikit kekebalan terhadap
malaria yang pergi ke daerah endemis malaria
Wanita hamil tanpa kekebalan tubuh (resiko abortus dan kematianmaternal)
Wanita hamil yang terinfeksi HIV Wanita hamil yang semi -imun beresiko anemia berat dan pertumbuhan
janin akan terganggu walau tanpa gejala pada saat terserang infeksi.
Faktor nyamuk atau vektor.o Penyakit malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk anopheles
betina. Diseluruh dunia terdapat sekitar 2.000 species anopheles, 60 species
diataranya diketahui sebagai penular malaria. Di Indonesia ada sekitar 80 jenisanopheles, 24 species diantaranya tidak terbukti penular malaria, spesies anopeles
yang sering di temukan di indonesia antara lain Anopeles sundaikus, A. hyrcanus,
A. barbirostris, A.minimus, A. aconitus, A. supticus, A.minimus, A.letifer danlain nya.
o Nyamuk anopeles terutama hidup di daerah tropik dan subtropik, namun bisa jugadi daerah beriklim sedang dan bahkan di daerah afrika, anopeles jarang di
temukan pada ketinggia lebih dari 2600m, sebagian besar nyamuk anapeles ditemukan pada daerah yang rendah.
o Efektifitas vektor (nyamuk anopheles) tergantung pada ; Kepadatan vektor biasanya dekat pemukiman manusia Kesukaan mengisap darah manusia atau antropofilia Frekuensi mengisap darah (ini tergantung dari suhu) Lamanya sporogoni , (Berkembanganya parasit dalam tubuh nyamuk
sehingga menjadi infeksi, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk matangnyatelur )
7/22/2019 p.vivax & Ovale
9/16
Lamanya hidup nyamuk harus cukup untuk sporogoni, semakin panjangumur nyamuk semakin besar kemungkinannya untuk menjadi penular atau
vektor manusia.
o Sifat nyamuk anopeles. Nyamuk anaopeles menggigit antara waktu senja dan subuh, dengan
jumlah yang berbeda- beda menurut spesiesnya. Kebiasaan makan dan istirahat nyamuk anopeles dapat di kelompokan
sebagai berikut:
Tempat hinggap atau istirahat Eksofilik: nyamuk lebih suka hinggap atau istirahat di luar
rumah.
Endofilik: nyamuk lebih suka hinggap atau istirahat didalam rumah.
Tempat menggigit Eksofagik: lebih suka menggigit di luar rumah. Endofagik: lebih suka menggigit dalam rumah
Obyek yang digigit
Antrofilik: lebih suka menggigit manusia Zoofilik: lebih suka menggigit hewan.
Anopeles aconitus merupakan vektor utama di daerah persawahandi jawa dan bali.
A.sundaicus dan A. subticus merupakan vektor utama malaria didaerah pantai
Faktor lingkungano Keadaan lingkungan berpengaruh besar terhadap ada tidaknya malaria disuatu
daerah.
o L ingkungan fisikyang berpengaruh terhadap kejadian malar ia Faktor geografik dan meterologi di indonesia sangat menguntungkan
trasmisi malaria di indonesia
Suhu Pengaruh suhu dapat berperan pada kejadian malaria, pada suhu 26
derajat celcius, masa inkubasi ekstrinsik
10-12 hari untuk plasmodium falcipafarum 8-12 hari untuk p.vivax 14-15 hari untuk p.malariae dan p.ovale
Suhu yang optimum untuk perkembangan plasmodium sekitara 20-30 derajat celcius, makin tinggi suhu maka makin pendek masa
inkubasi ekstrinsik (sporogoni), sehingga perkembanganplasmodium tidak optimum sebaliknya makin rendah suhu, maka
makin baik perkembangan plasmodium.
Kelembapan kelembapan yang rendah memperpendek umur nyamuk, meskipun
tidak berpengaruh pada parasitnya.
Tingkat kelembapan 60% merupakan batas paling rendah untukkehidupan nyamuk
7/22/2019 p.vivax & Ovale
10/16
Pada kelembapan lebih tinggi, nyamuk menjadi aktif dan seringmenggigit, sehingga meningkatkan penularan malaria.
Hujan Pada umumnya hujan akan memudahkan perkembangan nyamuk
dan jadi endemi malaria.
Besar kecilnya pengaruh tergantung pada jenis dan deras hujan,jenis vektor dan jenis tempat perindukan
Hujan yang di selingi panas, akan memperbesar kemungkinanberkembang biaknya nyamuk anopeles.
Ketinggian Ketinggaian yang maih memungkinkan penyebaran malaria adalah
sampai 2500 diatas permukaan laut.
Angin Kecepatan dan arah angin, dapat mempengaruhi jarak terbang
nyamuk dan ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dan
manusia.
Sinar matahari
Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan larva nyamukberbeda-beda.
Pada A.sundaikus lebih suka di tempat yang teduh, sedangkanpada A.hyrcanus dan A.pinculatus, lebih suka di tempat terbuka,sedangkan A.barbirosis dapat hidup baik di tempat yang teduh
maupun terang
arus air Pada A.barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis atau
lambat
A.minimus menyukai aliran air yang deras A.letifer lebih menyukai air yang tergenang.
Kadar garam pada anopeles sundaikus tumbuh optimal pada air payau yang
kadar garamnya 12-18% dan tidak berkembang pada kadar garam40% keatas
Namun di sumatera utara di temukan pula perindukan A.sundaicusdi air tawar.
o L ingkungan biologi yang berperan pada kejadian malaria Tumbuhan bakau, lumut, gangang dan lainnya dapat mempengaruhi
kehidupan larva nyamuk, karena dapat menghalangi sinar matahari atau
melindungi larva dari serangan makluk hidup yang lain
Ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah (panchax spp), gambusia,nila, mujair dll, dapat mempengaruhi populasi nyamuk di suatu daerah
Ternak seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah gigitannyamuk pada manusia, apabila ternak tersebut di kandangjan tidak jauhdari tempat perindukan nyamuk.
o L ingkungan sosial Budaya yang berperan pada kejadian malar ia
7/22/2019 p.vivax & Ovale
11/16
Kebiasaan untuk berada di luar rumah sampai larut malam, di tempat yangvektornya bersifat eksofili dan eksofagi akan memudahkan seseorang
terkena gigitan nyamuk.
Tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya malaria akanmempengaruhi kesediaan masyarakat untuk memberantas malaria, antara
lain dengan Menyehatkan lingkungan menggunakan kelambu memasang kawat kasa pada rumah menggunakan obat nyamuk
SEKILAS TENTANG NYAMUK ANOPELES SP.Nyamuk anopheles sp (speises anopeles) merupakan vektor penyebab malaria, vektor adalah
hewan atau serangga yang dapat menularkan parasit (khususnya plasmodium pada malaria) padamanusia atau hewan.
Spesies anopeles termasuk dalam famili culicidae, kelas insecta. Vektor penyebab malaria inibanyak sekali ada 430 spesies, namun hanya 30-45 spesies saja yang di katakan sebagai vektor
penyebaran malaria dan tiap- tiap daerah berbeda- beda, misalnya anopeles sundaicus yang
terdapat di pantai, anoples barbirotris dapat berkembang biak di rumput dan hidup baik di tempatyang teduh maupun terang, anopeles acotinus terutama di daerah persawahan dan lain
sebagainya.
Pada nyamuk spesies anopeles ada 4 tingkatan stadium hidupnya, yaitu telur, larva, pulpa dandewasa. Daur hidupnya mengalami metamorfosis sempurna, dimana dari stadium telur hingga
dewasa membutuhkan waktu 2-5 minggu. Nyamuk dewasa betina tidak membentuk telur, dia
membentuk telur apabila dia mengisap darah manusia yang mengandung makro dan mikrogamet.
Prosesnya nyamuk menusuk dahulu tubuh kita, lalu mengeluarkan air liur yang mengandungsporozitlalu mengisap darah manusia. sporozoid inilah yang akan berkembang dalam tahap
aseksual di tubuh manusai seperti yang telah saya jelaskan diatas.
gambar daur hidup nyamuk
Morfologi atau bentuknya :o Telur
http://2.bp.blogspot.com/-goKPhUfRJss/T9mN2CLSkbI/AAAAAAAAB3Y/uy_FpX8-1Js/s1600/2012-06-14_135433.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
12/16
Jumlah telur, biasanya sekitar20-200 telur diatas permukaan air. sehinggadalam perkembang biaknnya nyamuk membutuhkan air.
Telur ini tidak tahan dengan kekeringan, jadi jika tidak ada air maka telurakan mati.
Pada bagian kanan dan kiri telur, terdapat semacam pelampung sehinggatelur tersebut mengapung diatas permukaan air.
Telur biasanya akan menetas 2-3 hari menjadi larvao Larva
stadium larva
Dapat di jumpai sejajar pada permukaan air. Larva mempunyai spirakel (alat pernapasan) pada posterior abdomennya Pada stadiu larva ini, makanannya berasal dari algae dan bacteri
o Pulpa
gambar stadium pulpa
Pada stdium ini, mempunyai alat pernapasan yang lebar dan pendek untukmengambil oksigen.
o Dewasa Pada anopeles dewasa, dibagi atas 3 bagian, yaitu
Kepala Pada kepala terdapat mata, antena, probocis dan palpus
http://3.bp.blogspot.com/-pICdZMN4Hq4/T9mJkugPgwI/AAAAAAAAB24/_auRnJ4zDK4/s1600/images.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-XSThUw5RKOg/T9mKC32D_HI/AAAAAAAAB3A/uJwHLl9_gD8/s1600/2012-06-14_135023.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-pICdZMN4Hq4/T9mJkugPgwI/AAAAAAAAB24/_auRnJ4zDK4/s1600/images.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-XSThUw5RKOg/T9mKC32D_HI/AAAAAAAAB3A/uJwHLl9_gD8/s1600/2012-06-14_135023.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
13/16
Mata disebut juga hensen Antena pada anopeles berfungsi sebagai deteksi bau pad
hospes yaitu pada manusia ataupun pada binatang
Probocis merupakan moncong yang terdapat pada mulutnyamuk yang pada nyamuk betina berfungsi untuk
mengisap darah akrena probocisnya tajam dan kuat, iniberbeda dengan yang jantan, sehingga yang jantan hanyamengisap bahan-bahan cair.
Palpus terdpat pada kanan dan kiri probocis, yang berfungsisebagai sensory
Torak Bentuk torak pada nyamuk anopeles seperti lokomotif mempunyai tiga pasang kaki mempunyai dua pasang sayap Antara torak dan abdomen terdapat alat keseimbangan yang
di sebut halte, yang berfungsi sebagai alat keseimbangan
padaa waktu nyamuk terbang. Abdomen
Berfungsi sebagai organ pencernaan dan tempatpembentukan telur nyamuk.
TABEL PERBEDAAN NYAMUK DEWASA PADA ANOPELES, AEDES DAN CULEX
PROSES PERJALANAN PENYAKIT MALARIAProses perjalanan penyakit malaria, selalu berhubungan dengan daur hidup parasit malaria, jadi
penting sekali kita memahami bagaimana daur hidup plasmodium seperti yang telah di jelaskandiatas, sehingga kita dapt memahami proses perjalanan penyakitnya.
http://2.bp.blogspot.com/-FfJ6j3Lxzbo/T9mOdwCdR9I/AAAAAAAAB3g/a_TGcvF7yls/s1600/Jenis-Jenis_Parasit_Malaria.jpg7/22/2019 p.vivax & Ovale
14/16
Menurut pendapat ahli lain, patogenesis malaria adalah multifaktorial dan berhubungan dengan
hal-hal sebagai berikut :
Penghancuran eritrosito
Fagositosis tidak hanya pada eritrosit yang mengandung parasit tetapi jugaterhadap eritrosit yang tidak mengandung parasit sehingga menimbulkan anemia
dan hipoksemia jaringan. Pada hemolisis intravascular yang berat dapat terjadi
hemoglobinuria (black white fever) dan dapat menyebabkan gagal ginjal
Mediator endotoksin-makrofag.o Pada saat skizogoni, eritrosit yang mengandung parasit memicu makrofag yang
sensitif endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator yang berperan dalam
perubahan patofisiologi malaria. Endotoksin, mungkin berasal dari rongga salurancerna. Parasit malaria itu sendiri dapat melepaskan faktor neksoris tumor (TNF).
o TNF adalah suatu monokin, ditemukan dalam darah hewan dan manusia yangterjangkit parasit malaria. TNF dan sitokin lain yang berhubungan, menimbulkan
demam, hipoglimeia dan sindrom penyakit pernafasan pada orang dewasa (ARDS= adult respiratory distress syndrome) dengan sekuestrasi sel neutrofil dalam
pembuluh darah paru.o TNF dapat juga menghancurkan plasmodium falciparum in vitro dan dapat
meningkatkan perlekatan eritrosit yang dihinggapi parasit pada endotelium
kapiler. Konsentrasi TNF dalam serum pada anak dengan malaria falciparum akut
berhubungan langsung dengan mortalitas, hipoglikemia, hiperparasitemia danberatnya penyakit
Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi.o Eritrosit yang terinfeksi plasmodium falciparum stadium lanjut dapat membentuk
tonjolan-tonjolan (knobs) pada permukaannya.
o Tonjolan tersebut mengandung antigen malaria dan bereaksi dengan antibodimalaria dan berhubungan dengan afinitas eritrosit yang mengandung plasmodium
falciparum terhadap endotelium kapiler darah dalam alat dalam, sehingga
skizogoni berlangsung di sirkulasi alat dalam, bukan di sirkulasi perifer.
o Eritrosit yang terinfeksi, menempel pada endotelium kapiler darah danmembentuk gumpalan (sludge) yang membendung kapiler dalam alat-alat dalam.
Protein dan cairan merembes melalui membran kapiler yang bocor (menjadipermeabel) dan menimbulkan anoksia dan edema jaringan. Anoksia jaringan yang
cukup meluas dapat menyebabkan kematian.
Demamo Akibat ruptur atau pecahnya eritrosit merozoit dilepas ke sirkulasio Pelepasan merozoit pada tempat dimana sirkulasi melambat mempermudah infasi
sel darah yang berdekatan, sehingga parasitemia falsifarum mungkin lebih besar
dari pada parasitemia spesies lain, dimana robekan skizon terjadi pada sirkulasi
yang aktif. Sedangkan plasmodium falsifarum menginvasi semua eritrosit tanpa
7/22/2019 p.vivax & Ovale
15/16
memandang umur,plasmodium vivax menyerang terutama retikulosit, dan
plasmodium malariae menginvasi sel darah merah matang, sifat-sifat ini yang
cenderung membatasi parasitemia dari dua bentuk terakhir diatas sampai kurangdari 20.000 sel darah merah /mm3. Infeksi falsifarum pada anak non imun dapat
mencapai kepadatan hingga 500.000 parasit/mm3.
Anemia
o Akibat hemolisis (penghancuran eritrosit), sekuestrasi eritrosit di limpa dan organlain, dan depresi sumsumtulang
o Hemolisis sering menyebabkan kenaikan dalam billirubin serum, dan padamalaria falsifarum ia dapat cukup kuat untuk mengakibatkan hemoglobinuria(blackwater fever). Perubahan autoantigen yang dihasilkan dalam sel darah merah
oleh parasit mungkin turut menyebabkan hemolisis, perubahan-perubahan ini dan
peningkatan fragilitas osmotic terjadi pada semua eritrosit, apakah terinfeksi apa
tidak.
o Hemolisis dapat juga diinduksi oleh kuinin atau primakuin pada orang-orangdengan defisiensi glukosa-6-fosfatdehidrogenase herediter. Pigmen yang keluar
kedalam sirkulasi pada penghancuran sel darah merah berakumulasi dalam selretikuloendotelial limfa, dimana folikelnya menjadi hiperplastik dan kadang-
kadang nekrotik, dalam sel kupffer hati dan dalam sumsum tulang, otak, dan
organ lain. Pengendapan pigmen dan hemosiderin yang cukup mengakibatkan
warna abu-abu kebiruan pada organ
Pada infeksi malaria, limpa akan membesar, mengalami pembendungan dan pigmentasisehingga mudah pecah.
o Dalam limpa dijumpai banyak parasit dalam makrofag dan sering terjadifagositosis dari eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Pada
malaria kronis terjadi hiperplasi dari retikulum disertai peningkatan makrofag.
o Pada sindrom pembesaran limpa di daerah tropis atau penyakit pembesaran limpapada malaria kronis biasanya dijumpai bersama dengan peningkatan kadar IgM.Peningkatan antibodi terhadap malaria ini mungkin menimbulkan respon
imunologis yang tidak lazim pada malaria kronis
Pada malaria juga terjadi pembesaran hepar, sel Kupffer- seperti sel dalam sistemretikuloendotelial- terlibat dalam respon fagositosis. Sebagai akibatnya hati menjadi
berwarna kecoklatan agak kelabu atau kehitaman. Pada malaria kronis terjadi infiltrasi
difus oleh sel mononukleus pada periportal yang meningkat sejalan dengan berulangnyaserangan malaria. Hepatomegali dengan infiltrasi sel mononukleus merupakan bagian
dari sindrom pembesaran hati di daerah tropis. Nekrosis sentrilobulus terjadi syok.
Organ lain yang sering diserang oleh malaria adalah otak dan ginjal.o Pada malaria serebral, otak berwarna kelabu akibat pigmen malaria, sering
disertai dengan edema dan hiperemis. Terserangnya pembuluh darah oleh malaria
tidak saja terbatas pada otak tetapi juga dapat dijumpai pada jantung atau saluran
cerna atau di tempat lain dari tubuh, yang berakibat pada berbagai manifestasi
klinik.
o Pada ginjal selain terjadi pewarnaan oleh pigmen malaria juga di jumpai salahsatu atau dua proses patologis yaitu nekrosis tubulus akut dan atau
membranoproliverative glomerulonephritis. Nekrosis tubulus akut dapat terjadibersama dengan hemolisis masif dan hemoglobinuria pada black water fever
7/22/2019 p.vivax & Ovale
16/16
tetapi dapat juga terjadi tanpa hemolisis, akibatnya berkurangnya aliran darah
karena hipovolemia dan hiperviskositas darah. Plasmodium falciparum
menyebabkan nefritis sedangkan Plasmodium malariae menyebabkanglomerulonefritis kronik dan sindrom nefrotik.