55
ASSALAMUALAIKUM, GOOD MORNING FOR MUSLIMS : SENYUM ITU SUATU SEDEKAH FOR NON MUSLIM: SMILE WILL ALWAYS BRIGHTEN UP YOUR MOODS

QC Baja Tulangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

baja tulangan gitu

Citation preview

Page 1: QC Baja Tulangan

ASSALAMUALAIKUM, GOOD MORNING

FOR MUSLIMS : SENYUM ITU SUATU SEDEKAHFOR NON MUSLIM: SMILE WILL ALWAYS BRIGHTEN UP YOUR MOODS

Page 2: QC Baja Tulangan

BAHAN BANGUNAN 1

POKOK BAHASAN

: 4. BAJA

SUB POKOK BAHASAN

: 4.2. BAJA TULANGAN BETON

WAKTU : 4 X 50 MENIT

MINGGU KE : 13 dan 14

DIBUAT OLEH : A. SUBAGDJA

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 3: QC Baja Tulangan

Lingkup :Lingkup :

Pengantar Pengantar

Baja tulangan beton Baja tulangan beton

Persyaratan baja untuk tulangan Persyaratan baja untuk tulangan betonbeton

Pengujian baja tulanganPengujian baja tulangan

Praktek pengujian baja tulangan di Praktek pengujian baja tulangan di laboratoriumlaboratorium

LABORATORIUM UJI BAHAN KOSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 4: QC Baja Tulangan

Besi biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah Besi biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah unsur ferrum. Besi murni hampir tidak pernah dipakai, unsur ferrum. Besi murni hampir tidak pernah dipakai, berwarna putih kebiruan, lunak dan dapat dipotong berwarna putih kebiruan, lunak dan dapat dipotong dengan pisau.dengan pisau.Suatu logam biasanya dikotori oleh unsur Karbon (C), Si, Suatu logam biasanya dikotori oleh unsur Karbon (C), Si, Mn, P dan S. Mn, P dan S. Unsur Karbon ini sangat mempengaruhi perilaku dari Unsur Karbon ini sangat mempengaruhi perilaku dari besi dan dipakai sebagai petunjuk untuk membedakan besi dan dipakai sebagai petunjuk untuk membedakan besi dengan baja. besi dengan baja. - besi dgn kadar karbon ≥ 2 % dinamakan besi - besi dgn kadar karbon ≥ 2 % dinamakan besi tuang umumnya bersifat getas dan mempunyai tuang umumnya bersifat getas dan mempunyai titik lebur sekitar 1150 titik lebur sekitar 1150ooC.C. - besi dgn kadar karbon ≤ 2 % dinamakan - besi dgn kadar karbon ≤ 2 % dinamakan bajabaja, , umumnya bersifat liat, mempunyai titik lebur umumnya bersifat liat, mempunyai titik lebur sekitar 1500 sekitar 1500ooC.C.

Dari Bijih Besi sampai Baja Tulangan

Page 5: QC Baja Tulangan

Skema Pabrikasi BajaSkema Pabrikasi Baja

Bijih besi

Baja

Proses tanur tinggi “hoogoven”

Besi mentah

Baja Beton / Baja tulangan Beton

Adalah suatu persenyawaan kimiawi antara Fe dgn unsur lain, spt : Magnetiet (Fe3 O4), hematiet (Fe2O3), Sideriet (FeCO3)

Diperlukan suhu sampai 2000o C untuk proses reduksi yaitu dari Fe2O3 Fe3O4 FeO Fe dan membentuk suatu persenyawaan CO2, kemudian dicairkan jadilah besi tuang.Pabrikasi Baja

Unsur Karbon diperkecil dengan cara dibakar lagi dan CO direduksi

Proses penggilasan untuk dibuat profil, pelat dan batangan

Page 6: QC Baja Tulangan

1. Definisi

Baja Tulangan Beton menurut SNI 07-0410-1989, direvisi SNI 07-2052-2002, adalah

baja yg berbentuk batang yg digunakan untuk penulangan beton.

Baja tulangan beton utk bangunan hrs memenuhi norma persyaratan yg diuji dgn metode pengujian sesuai SNI 07-2520-1991, ttg Metode pengujian kuat tarik baja beton.

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 7: QC Baja Tulangan

Pemerintah hrs menjamin agar barang yg Pemerintah hrs menjamin agar barang yg diperdagangkan tidak : diperdagangkan tidak :

Karena :

1. menimbulkan bahaya terhadap keselamatan 1. menimbulkan bahaya terhadap keselamatan konsumen, kesehatan masy. serta keamanan konsumen, kesehatan masy. serta keamanan negara.negara.

Pemerintah hrs mengupayakan terbentuknya kepastian pasar dan persaingan yg sehat

2. menimbulkan ancaman terhadap kelestarian 2. menimbulkan ancaman terhadap kelestarian fungsi LHfungsi LH

3. menimbulkan gangguan operasi atau 3. menimbulkan gangguan operasi atau keselamatan produk lain dan harta benda.keselamatan produk lain dan harta benda.

dan agar :

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 8: QC Baja Tulangan

tidak menimbulkan dampak negatif, maka tidak

boleh menimbulkan hambatan berkelebihan bagi :

- Perkembangan industri - Kelancaran perdagangan dan persaingan - Perkembangan faktor ekonomi lain.

maka :Pemerintah memberlakukan SNI wajib, untuk Baja Tulangan Beton (SNI 07-2052-2002)

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 9: QC Baja Tulangan

2. Klasifikasi

Bentuk

- BjTP

- BjTS mempunyai bentuk permukaan

yang khusus yaitu bersirip melintang

dan rusuk memanjang.

- misal BjTS 40 angkanya menyatakan

batas luluh karakteristik

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 10: QC Baja Tulangan

3. Persyaratan : a. Tidak boleh mengandung serpihan, lipatan- lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang, lekuk/cerna yg dalam, dan boleh berkarat ringan di permukaan, dilihat secara visual; b. Untuk BjTP mempunyai permukaan batang baja yg rata/polos. c. Untuk BjTS, harus mempunyai sirip yg teratur, terdiri dari rusuk memanjang, sejajar dgn sumbu batang dan sirip-sirip yg melintang sumbu batang, dan sirip tersebut harus mempunyai persyaratan :

Page 11: QC Baja Tulangan

- jarak antara dua sirip melintang tidak boleh > 0,7 Ø;

- tinggi sirip minimal 0.05 Ø, dan maksimum 0,1 Ø;

- sirip melintang tidak boleh ≤ 45o dan ≥ 70o thd

sumbu batang;

- arah melintang satu sisi dgn lainnya harus berlawanan;

- bila sudutnya diatas 70o arah yg berlawanan sirip tidak diperlukan.

d. Diameter karakteristik BjTS dihitung dgn rumus:

1000 x B

Ø k = √ ---------------

7, 85 x 0,25 x π

= 12,74 B

B = brt per satuan pnj (gr/mm)

Page 12: QC Baja Tulangan

BjTP

45o ≤ ≤ 70o

≤ 0,7 Ø

Ø

Rusuk memanjangsirip melintang

Tinggi sirip ≥ 0,05 Ø, maks 0,10 Ø

e. Beberapa profil baja tulangan beton

BjTS Jenis Sirip Curam ( Tor Type)

Page 13: QC Baja Tulangan

> 70o

≤ 0,7 Ø

Ø

Rusuk memanjang sirip melintang

Tinggi sirip ≥ 0,05 Ø, maks 0,10 Ø

BjTS Jenis Tulangan Ikan (Fish Bone Type)

BjTS Jenis Bambu (Bamboo Type)sirip melintang

Page 14: QC Baja Tulangan

Baja polos (BjTP)

Baja bersirip (BjTS)

Page 15: QC Baja Tulangan

f. Ukuran Diameter baja tulangan beton polosf. Ukuran Diameter baja tulangan beton polos

DiameterLuas penampang Berat

Nominal (mm)Nominal (cm2) Nominal (kg/m)1 P 6 6 0.2827 0.2222 P 8 8 0.5027 0.3953 P 10 10 0.7854 0.6174 P 12 12 1.1310 0.8885 P 14 14 1.5394 1.2086 P 16 16 2.0106 1.5787 P 19 19 2.8353 2.2268 P 22 22 3.8013 2.9849 P 25 25 4.9088 3.85310 P 28 28 6.1575 4.83411 P 32 32 8.0425 6.313

Penamaan No

Tabel 1. Ukuran baja tulangan beton polos

Page 16: QC Baja Tulangan

f. Ukuran Diameter baja tulangan beton Siripf. Ukuran Diameter baja tulangan beton Sirip

Luas Diameter Jarak Lebar

penampangdalam Sirip rusuknominal nominal nominal melintangmemanjangnominal

(d) (do) minmaks maks maks

mm cm2 mm mm mm mm mm kg/m1 S6 6 0.2827 5.5 0.3 0.6 4.2 4.7 0.2222 S8 8 0.5027 7.3 0.4 0.8 5.6 6.3 0.3953 S10 10 0.7854 8.9 0.5 1.0 7.0 7.9 0.6174 S13 13 1.327 12.0 0.7 1.3 9.1 10.2 1.045 S16 16 2.011 15.0 0.8 1.6 11.2 12.6 1.586 S19 19 2.835 17.8 1.0 1.9 13.3 14.9 2.237 S22 22 3.801 20.7 1.1 2.2 15.4 17.3 2.988 S25 25 4.909 23.6 1.3 2.5 17.5 19.7 3.859 S29 29 6.605 27.2 1.5 2.9 20.3 22.8 5.1910 S32 32 8.042 30.2 1.6 3.2 22.4 25.1 6.3111 S36 36 10.18 34.0 1.8 3.6 25.2 28.3 7.9912 S40 40 12.57 38.0 2.0 4.0 28.0 31.4 9.8613 S50 50 19.64 48.0 2.5 5.0 38.0 39.3 15.41

melintangsirip

NoPenamaan Diameter Berat

Tabel 2. Ukuran baja tulangan beton polosTinggi

Page 17: QC Baja Tulangan

Cara menghitung luas penampang nominal, Cara menghitung luas penampang nominal, keliling nominal dan berat nominalkeliling nominal dan berat nominal

Luas penampang Nominal

0,7854 x Ø2

L = ------------ cm2

100 Keliling Nominal (K) = 0.3142 x Ø (mm)

Berat Nominal = 0.785 x L (kg/m)

Page 18: QC Baja Tulangan

  

h. Toleransi Diameterh. Toleransi Diameter

Tabel 3. Toleransi Diameter untuk BjTP dan BjTS

Diameter

(mm)

Toleransi (mm)

Penyimpangan

kebundaran

6

8 ≤ Ø ≤ 14

16 ≤ Ø ≤ 25

28 ≤ Ø ≤ 34

Ø > 34

± 0,3

± 0,4

± 0,5

± 0,6

± 0,8

Maksimum 70 %

batas toleransi

d1

d2

d1- d2

Cara menghitung penyimpangan kebundaran :

Ø 16 mm, toleransi = 0,5 mm, Contoh:

d1 - d2 = 0,2 mm, 0,2/0,5 = 40 %, penyimpangan masih diijinkan

d1 - d2 = 0,4 mm, 0,4/0,5= 80 %, tidak memenuhi syarat

Page 19: QC Baja Tulangan

  

i. Panjang

Apabila tidak ada permintaan khusus, panjang baja tulangan yg ditetapkan 6, 9 dan 12 m.

Toleransi panjang ditetapkan sbb :

Tabel 4. Toleransi Panjang

Panjang (m) Toleransi (mm)

Semua Ukuran

(BjTP dan BjTS)

- 0

+ 70

Page 20: QC Baja Tulangan

j. Berat, j1. Toleransi berat per batang BjTp dan BjTS

ditetapkan sbb

Tabel 5. Toleransi Berat per btngTabel 5. Toleransi Berat per btng

Diameter nominal Diameter nominal (mm)(mm)

Toleransi (%)Toleransi (%)

6 ≤ Ø6 ≤ Ø ≤≤ 8 8 ± 7± 7

10 10 ØØ < 16 < 16 ± 6± 6

16 16 ØØ < 28 < 28 ± 5± 5

ØØ 28 28 ± 4± 4

Untuk BjTS Ø 10 : 0,617 kg/m,

toleransinya : 0,06 x 0,617 = ± 0,037 kg/m

Page 21: QC Baja Tulangan

j2. Toleransi berat per lot baja tulangan ditetapkan sbb :

Tabel 6. Toleransi Berat per lot

Diameter (mm) Toleransi (%)6 ≤ Ø ≤ 8 ± 6

10 Ø < 16 ± 5

16 Ø < 28 ± 4

Ø 28 ± 3,5

Page 22: QC Baja Tulangan

k. Sifat-sifat mekanis ditetapkan sbb :

Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter

uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung

(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)

No. 2 min 24 min 39 20

No. 3 (235) (383) 24

No. 2 min 30 min 45 18 Ø ≤ 16 = 3 x Ø

No. 3 (294) (441) 20 Ø ≥ 16 = 4 x Ø

Tabel 7. Sifat Mekanis BjTPUji lengkung

180 o 3 x Ø

Tulangan

Kelas Baja

Uji Tarik

24

2 BjTP 30

No

180 o

1 BjTP

Page 23: QC Baja Tulangan

lanjutanlanjutan

Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter

uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung

(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)

No. 2 min 30 min 45 16 Ø ≤ 16 = 3 x Ø

No. 3 (294) (441) 18 Ø > 16 = 4 x Ø

No. 2 min 35 min 50 18 Ø ≤ 16 = 3 x Ø

16 > Ø ≤ 40 = 4 x Ø

No. 3 (343) (491) 20 Ø ≥ 50 = 5 x Ø

No. 2 min 40 min 57 16

No. 3 (392) (559) 18

No. 2 min 50 min 63 12 Ø ≤ 25 = 5 x Ø

No. 3 (491) (618) 14 Ø ≥ 25 = 6 x Ø

BajaTulanganNo

Tabel 8. Sifat Mekanis BjTSKelas Uji Tarik Uji lengkung

1 BjTS 30 180 o

2 BjTS 35 180 o

5 x Ø

4 BjTS 50 90 o

3 BjTS 40 180 o

Page 24: QC Baja Tulangan

Sudut lengkung 180 o

BjTP 24 – 3 Ø

Tidak boleh terjadi retak pd sisi luar

Persyaratan pembengkokan di lapangan :

• Btng tul tdk boleh dibengkokkan dan diluruskan dgn cara-cara yg

merusak penampang;

• Membengkok dan melurusan harus dilakukan dlm keadaan dingin,

pemanasan dibolehkan atas pengawasan perencana;

• Pemanasan dilakukan pada suhu maks 850o C;

• Batang tulangan yg dibengkok dgn pemanasan tdk boleh didinginkan dgn cara disiram air.

Page 25: QC Baja Tulangan

l. Syarat penandaanl. Syarat penandaan setiap batang baja harus diberi penandaan dengan setiap batang baja harus diberi penandaan dengan

huruf timbul yg menunjukkan inisial pabrik dan huruf timbul yg menunjukkan inisial pabrik dan ukuran nominalnya.ukuran nominalnya.

setiap batang baja hrs diberi tanda pd ujung setiap batang baja hrs diberi tanda pd ujung penampangnya dgn warna sesuai kelas baja sbb :penampangnya dgn warna sesuai kelas baja sbb :

Tabel 8. Penandaan pada ujung batang

Kelas Warna

BjTP 24 hitamBjTP 30 BjTS 30 biru

BjTS 35 merahBjTS 40 kuningBjTS 50 hijau

Page 26: QC Baja Tulangan

BjTP 24, Warna – hitam

BjTP 30 = BjTS 30, warna - biru

BjTS 35, warna - merah

BjTS 40, warna - kuning

BjTS 50, warna - hijau

Page 27: QC Baja Tulangan

m. Penggunaan baja dalam konstruksi betonm. Penggunaan baja dalam konstruksi beton

Sifat beton : Beton mempunyai nilai kuat tekan yg tinggi

dibandingkan dgn kuat tariknya (nilai kuat tariknya hanya 9 – 15 % saja dari kuat tekannya) – Strukt. Beton Bertulang, Istimawan Dipohusodo

Agar beton pd suatu struktur dpt bekerja dgn baik, maka perlu dibantu dgn memberi tulangan baja terutama pada struktur yg menerima beban tarik.

Perilaku dan penentuannya Ciri-ciri khas dari baja tulangan adalah kuat tarik,

batas luluh, regangan pada beban maksimum dan Modulus Elastisitas.

Sifat-sifat ini ditentukan secara pengujian tarik.

Page 28: QC Baja Tulangan

Pengujian Kuat tarik Baja Tulangan di LaboratoriumPengujian Kuat tarik Baja Tulangan di Laboratorium

Meja Uji Tarik

Batang baja yang diuji

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 29: QC Baja Tulangan

Mengukur diameter BJTP dengan jangka sorong

Mengukur diameter BJTS

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 30: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Preparasi Sampel Uji Tarik Baja Tulangan beton

Page 31: QC Baja Tulangan

Alat Uji Tarik Baja Tulangan Beton

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 32: QC Baja Tulangan

Sampel Baja Tulangan Beton Pasca Uji Tarik

LABORATORIUM UJI BAHANJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 33: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Uji Lengkung Baja Tulangan Beton dan Pengamatan Hasil

Page 34: QC Baja Tulangan

Hasil lintasan dari pengujian tarik Sifat fisik tulangan baja yg penting utk digunakan dlm perhitungan perencanaan beton bertulang adalah

Tegangan luluh (fy) dan Modulus elastisitas (Es).

Suatu diagram hubungan regangan tegangan tipikal untuk batang baja tulangan diidealisasikan spt Gambar di bawah. Tegangan luluh (ttk luluh baja ditentukan melalui prosedur pengujian standar sesuai SNI 07-2529-1991

Regangan

Tegangan

fy

= L/L

Daerah luluh

1

Es = fy /

2

5

4

3

0

Kekuatan tarik

Es = 2x 105 MPa

Page 35: QC Baja Tulangan

Contoh Menentukan Kelas Baja Data terkumpul dari hasil pengujian Batang BjTSPanjang : 523 mm, Massa : 836,0 gr, Massa/volume = 7860 kg/m3 = 7,86 10-3 gram/mm3.

massa. 836,0 Vol. batang = ---------------- = ----------- = 106,5 x

103 mm3

Massa/volume 7,86 x 10 -3

volume 106,5 x 103

Penampang Batang = ------------ = -------- = 203,6 mm2

panjang 523Garis tengah karakteristik = ¼ π Øk

2 = 203,6 Øk = 16,1 mm

Page 36: QC Baja Tulangan

Atau dengan dgn rumus Øk = 12,74 B

B adalah berat/panjang = 836/523 = 1,60

Øk = 12,74 1,60 = 16,1 mm,

Hasil pengujian beban putus = 111000 kg = 11100 N

111000

Besarnya Kuat Tarik = ------------ = 545,5 kg/mm2 = 54,55 N/mm2

203,6

Nomorbatang Batas ulur Kuat tarik Regang Sudut Diameter

uji N/mm2 N/mm2 min lengkung pelengkung

(Kgf/mm2) (Kgf/mm2) (%) (mm)

No. 2 min 35 min 50 18 Ø ? 16 = 3 x Ø

16 > Ø ? 40 = 4 x Ø

No. 3 (343) (491) 20 Ø ? 50 = 5 x Ø

No. 2 min 40 min 57 16

No. 3 (392) (559) 185 x Ø 3 BjTS 40 180

o

2 BjTS 35 180 o

Tabel 9. Sifat Mekanis BjTS

No

Kelas Uji Tarik Uji lengkungBaja

Tulangan

Page 37: QC Baja Tulangan

n. Pengujian baja Tulangan di Laboratorium Acuan : SNI 07-2529-1991

Ketentuan BU : Diameter : Øn panjang batang BU min : 600 mm

P

fy = --------

¼ Ø2

Luas (mm2) BeratpanjangØn Øk bidang tarik(gr) leleh putus leleh putus

1 523 16 16.1 203.6 836 - 11,100 - 54.552 -3

rata-rata

Beban (N)Kuat Tarik (N/mm2)Dimensi (mm)No

Page 38: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Lampiran Surat / Laporan No : 129/VIII/LbHn /Polban/2007 Dikerjakan : Didi SupardiPemberi Order : PT. WASKITA KARYA Dihitung : A. SubagdjaAlamat : Jl. M. T. Haryono Kav. No.10 Cawang - Jakarta 13340, Tlp. (021) 8198158, Fax. 8190455 Diperiksa : AnthonNomor/ Kode Benda Uji : IS.S.25; IS.S.19; IS.S.16; IS.S.13; IS.P.10 (masing-masing 2 buah)Pekerjaan/ Proyek : Uji Tarik & Lengkung Baja Tulangan Beton untuk Proyek Pemb. Mod. Simpang Susun di Karawang Barat

Regangan

No./ Kode Benda Uji MaksimumLeleh Maks. Leleh Maks. Lo Lu (%) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 IS.S.25 24,7 18,85 480,8 279,2 236000 304000 490,9 632,3 245,0 298,0 21,6 41,9 Tidak Retak Tul. Deform

2 IS.S.19 18,6 15,25 270,6 182,7 139000 180000 513,7 665,3 183,1 216,8 18,4 32,5 Tidak Retak Tul. Deform

3 IS.S.16 15,6 10,9 190,6 93,4 99000 128000 519,5 671,6 154,0 183,5 19,2 51,0 Tidak Retak Tul. Deform

4 IS.S.13 15,6 9,45 190,6 70,2 64000 74000 335,8 388,3 123,0 151,0 22,8 63,2 Tidak Retak Tul. Deform

5 IS.P.10 9,9 6,5 77,0 33,2 34000 41000 441,8 532,8 99,0 123,2 24,4 56,9 Tidak Retak Tul. Polos

CATATAN :1. 1 KN = 101,9716 Kgf2. Hasil ini hanya berlaku untuk sampel yang diuji

Bandung, 06 Agustus 2007Menyetujui, Diperiksa, Dihitung, Dikerjakan Oleh :Suvervisi Proyek Pelaksana Proyek Ka. Laboratorium

Hermawan Anthon Ir. A. Subagdja, MT. Didi SupardiPT. INDEC INTERNUSA PT. WASKITA KARYAPT. INDOKOEI INTERNASIONAL

SNI 07-2529-1991

KeteranganKuat Tarik

(MPa)Panjang Ulur

(mm)Kontraksi Uji

Lengkung

Beban Tarik (N)No.

Diameter Luas (mm2)

Do Du Ao Au

PENGUJIAN KUAT TARIK BAJA TULANGAN BETON

Page 39: QC Baja Tulangan
Page 40: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 41: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 42: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 43: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 44: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 45: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 46: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 47: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 48: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 49: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 50: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 51: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 52: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 53: QC Baja Tulangan

LABORATORIUM UJI BAHAN KONSTRUKSIJURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN

Page 54: QC Baja Tulangan

Terima KasihTerima Kasih

Wass.

Page 55: QC Baja Tulangan

Catatan Catatan

1 N/mm2 = 10 kg/mm21 N/mm2 = 10 kg/mm2 1 MPa = 10 Kg/cm2= 1 N/cm21 MPa = 10 Kg/cm2= 1 N/cm2

Luas penampang Nominal Luas penampang Nominal

0,7854 x d20,7854 x d2 L = ------------ cm2L = ------------ cm2

100100