Rahma Agustina_260112150116 (2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dok

Citation preview

TUGAS FARMAKOTERAPI TERAPAN

Studi Kasus Drug Related Problem pada pasien Penyakit Jantung Koroner

Disusun oleh :Rahma Agustina ( 260112150116)

PROGRAM PROFESI APOTEKERFAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGORStudi Kasus Pada Pasien Jantung Koroner

Seorang pria 59 tahun mengaku dia mengalami nyeri dada yang parah. EKG-nya menunjukkan elevasi 3mm segmen ST yang mengarah dari V1 ke V4 secara konsisten dengan infark miokard anterior akut. Dia diberikan loading dose aspirin dan clopidogrel. 45 menit setelah pemberian obat, ia sukses melalui intervensi primary percutaneous coronary (PCI) dengan penyisipan obat eluting stent ke kritis penyempitan anterior kiri yang menurunkan arteri koroner. Pada saat ia dikembalikan ke unit perawatan koroner 30 menit setelahnya, rasa sakitnya hilang dan resolusi parsial pada EKG-nya mengalami perubahan.nilai U + Es, hitung darah lengkap, gula darah, ginjal, hati dan fungsi tiroid semua normal. Profil lipid saat puasa: kolesterol = 6.8mmol / liter, Kolesterol HDL = 1.2mmol / liter; Kolesterol LDL = 4mmol / liter; trigliserida = 3.5mmol / liter.Meskipun ia memiliki riwayat asma, namun masih terkontrol dengan baik dan dia tidak pernah dirawat di rumah sakit untuk hal tersebut. Dia jarang menggunakan inhaler salbutamolnya. Dia juga memiliki riwayat gastro-esofagus reflux. Hasil endoskopi mengkonfirmasi bahwa ia mengalami esofagitis dua tahun lalu. Dia merokok 20 batang per hari dan mengkonsumsi sekitar 35 unit alcohol/minggu. Indeks massa tubuhnya = 26kg / m2. Ayahnya meninggal karena infark miokard pada usia 62 tahun, tetapi tidak ada riwayat keluarga yang lainnya. Dia melanjutkan pengobatan sebelumnya yaitu : FlixotideEvohaler 100micrograms dua kali sehari Salbutamol inhaler 200micrograms bila diperlukan Omeprazole 20mg setiap hari Dan dia juga diresepkan: Aspirin 75mg setiap hari Clopidogrel 75mg setiap hari Atorvastatin 80mg setiap malamInfus intravena abciximab diberikan secara berkelanjutan selama 12 jam. Dia akan menjalani penilaian risiko untuk tromboemboli vena. Enam jam setelah PCI, ia menjadi sesak napas dan hasil x-ray pada dada menunjukan edema paru. Ekokardiografi menunjukkan hypokinesis septum interventrikular dan puncak dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri 32%. Dia diberikan furosemide 40mg melalui slow injeksi intravena . sekarang tekanan darah = 115 / 85mmHg, denyut jantung = 95 denyut / menit.

PEMBAHASAN KASUS

SubjektifSebelum menganalisis terapi dan merencanakan terapi sebelumnya harus diketahui informasi awal dari si pasien.

Tabel 1. Informasi Awal PasienTopikData pasien

Demografi Seorang pria berusia 59 tahun Dia merokok 20 batang per hari mengkonsumsi sekitar 35 unit alcohol/minggu. mengalami nyeri dada yang parah selama 90 menit

Riwayat Penyakit sebelumnya Asma Gastro esophagus refluks selama 2 tahun

Riwayat Keluarga Ayah pasien meninggal di usia 62 tahun karena serangan jantung.

Objektif 1. Hasil Pemeriksaan Fisik PemeriksaanHasil PemeriksaanNilai normalKeterangan

BMI26 kg/m218,5-24,5 kg/m2Pre -Obesitas

Tekanan darah115/85 mmHg120/80 mmHgNormal

Denyut Jantung95 detak/ menit60 -100 detak/ menitNormal

Uji EKG(pada awal)

( 6 jam setelah PCI)Elevasi 3 mm pada segmen ST yang mengarah dari V1 ke V4 secara konsisten

Terjadi hypokinesis septum interventrikular dan puncak dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri 32%.Acute cardiovascular disease with elevate ST segmen

Disfungsi ventrikel kiri

Uji dengan X-ray ( 6 jam setelah PCI)Edema Paru

1. Hasil pemeriksaan Laboratorium :PemeriksaanHasil PemeriksaanNilai normalKeterangan

Total kolesterol6,8 mmol/L< 5,2 mmol/LHyperlipidemia II

HDL1,2 mmol/L1,03 -1,55 mmol/LNormal

Trigliserida3,5 mmol/L< 1,7 mmol/LHyperlipidemia II

LDL4 mmol/L< 2,59 mmol/LHyperlipidemia II

Gula darah, fungsi tiroid, ginjal dan hatinormal--

ASSESMENTPengobatan Sebelumnya : FlixotideEvohaler 100micrograms dua kali sehari Salbutamol inhaler 200micrograms bila diperlukan Omeprazole 20mg setiap hariPengobatan Saat ini : FlixotideEvohaler 100micrograms dua kali sehari Salbutamol inhaler 200micrograms bila diperlukan Omeprazole 20mg setiap hari Aspirin 75mg setiap hari Clopidogrel 75mg setiap hari Atorvastatin 80mg setiap malam Infus intravena abciximab diberikan secara berkelanjutan selama 12 jam diberikan furosemide 40mg melalui slow injeksi intravena .

Penyakit yang dialami Pasien : Asma Gastro esophagus Refluk Obesitas Hiperlipidemia Coronary arthery disease

Tabel 2. Penilaian terhadap Terapi yang diberikanTipe masalahDrug Related ProblemRekomendasi

Indikasi tanpa obat Pasien mengalami ST-segmen Elevation Myocardial Infarction dengan disfungsi ventrikel kiri namun tidak diberikan obat. bagian 2.10.1, BNF 60) menyarankan bahwa lisinopril dapat diberikan 24 jam setelah infark miokard Menurut BNF 60, lisinopril dimulai pada 2,5 mg 1x sehari jika ditoleransi, dosis lisinopril dapat ditingkatkan 5mg 1x sehari dan kemudian meningkat tidak lebih dari 10 mg pada interval min. 2 minggu hingga dengan max. 35mg/hari.

Efek samping obatPenggunaan aspirin ( AINS) dapat meningkatkan keparahan penyakit gastro esophagus refluk pada pasien.

Pemberian obat-obat lambung H2 bloker contohnya ranitidine setelah konsumsi aspirin.

Kebiasaan pasien Kebiasaan pasien yang suka merokok 20 batang per hari mengkonsumsi sekitar 35 unit alcohol/minggu.

Memberikan informasi tentang pengaruh alcohol dan rokok terhadap kondisi kesehatan pasien dan terhadap pengobatan yang sedang dijalani. Karena alcohol akan mengalami interaksi dengan atorvastatin dan meningkatkan resiko terjadinya miopati.Selain itu kebiasaan pasien merokok dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan asma yang dialami pasien sebaiknya pasien memodifikasi gaya hidup,berhenti merokok dan minum lakohol, diet lemak, menurunkan berat badan dan olahraga ringan.

Interaksi obat Adanya interaksi antara omeprazol dengan clopidogrel dimana omeprazol dapat mengurangi bentuk aktif metabolit clopidogrel dalam darah yang dapat menurunkan efek clopidogrel

Aspirin dengan clopidogrel dapat meningkatkan resiko terjadinya pendarahan.

Atorvastatin dengan clopidogrel dapat menurunkan efek terapi dari clopidogrel

Sebaiknya omeprazole diganti dengan obat lambung golongan H2 bloker yaitu ranitidine 150 mg 2x sehari

Monitoring parameter terjadinya pendarahan dan Nilai hemoglobin dan hematocrit

Pemberian atorvastatin dan clopidogrel tidak secara bersamaan.

PLANTerapi Non Farmakologi : olahraga ringan secara teratur berhenti mengkonsumsi alcohol pengaturan diet yang seimbang seperti diet lemak makan makanan yang bergizi dan seimbang. Istirahat yang cukup Pemberian informasi yang tepat kepada pasien tentang penggunaan obat. Seperti penggunaan obat inhaler dan waktu penggunaan obat Berhenti merokok. pola hidup yang sehat

Terapi Farmakologis FlixotideEvohaler 100micrograms dua kali sehari Salbutamol inhaler 200micrograms bila diperlukan Ranitidine 150 mg dua kali sehari lisinopril dimulai pada 2,5 mg 1x sehari Aspirin 75mg satu kali setiap hari setelah makan Clopidogrel 75mg satu kali setiap hari Atorvastatin 80mg setiap malam Infus intravena abciximab diberikan secara berkelanjutan selama 12 jamdiberikan furosemide 40mg melalui slow injeksi intravena

Monitoring Tekanan darah, fungsi ginjal, dan elektrolit harus dipantau selama pengobatan. Profil lipid pasien Tanda klinik terjadinya pendarahan gastrointestinal upset; baseline CBC jumlah plateletmonitoring dilakukan 6 bulan sekali