146
PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD 2016 BUKU PANDUAN

RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

  • Upload
    lamhanh

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

PROGRAM STUDI

ANESTESIOLOGI DAN

REANIMASI FK UNUD

2016

BUKU PANDUAN

Page 2: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

ii

KATA PENGANTAR

KETUA PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI Pengembangan layanan kedokteran yang hanya terkait 4 spesialis dasar atau dulu disebut 4 spesialis besar jelas tidak akan berkembang jauh jika profesi Ilmu Bedah dan Ilmu Obstetri Ginekologi tidak mendapat dukungan peran profesi Anestesiologi. Jalan keluar sementara dengan memberdayakan peran perawat jelas jauh menyimpang dari tujuan pengembangan ilmu kedokteran dan kepentingan patient safety.

Pencapaian sasaran MDG-4 dan MDG-5 terutama yang terkait upaya penurunan mortalitas tidak akan pernah tercapai tanpa tunjangan dari profesi Anestesiologi dan Terapi Intensif. Dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang mempunyai kompetensi yang baik sangat tergantung kepada sistem pendidikan dokter spesialis, salah satunya melalui program studi anestesiologi dan reanimasi di FK Unud. Tujuan revisi Buku Panduan ini adalah untuk memberikan informasi kepada staf pengajar dan peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, tentang pelaksanaan program pendidikan tersebut.

Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.

Diharapkan bahwa Buku Panduan ini dapat dipakai sebagai pegangan dalam melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi, sehingga siapapun yang akan mengelola pendidikan tersebut akan dapat berjalan dengan baik.

Walaupun demikian, isi buku ini tentu masih banyak kekuranganya. Apabila dalam pelaksanaannya masih ada hal-hal yang belum jelas, dapat meminta penjelasan kepada Sekretariat Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Kami sebagai pelaksana Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud tetap membuka diri dan berterima kasih atas masukan-masukan yang bermanfaat bagi perbaikan Buku Panduan ini.

Denpasar, 1 Februari 2016 Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Made Wiryana

KATA PENGANTAR KEPALA BAGIAN/SMF ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

Page 3: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

iii

FK UNUD/ RSUP SANGLAH

Buku Panduan ini disusun untuk memandu pelaksanaan Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud baik oleh staf pengajar maupun oleh peserta didik.

Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8.

Proses studi anestesiologi dan reanimasi direncanakan berlangsung selama 4 tahun, dibagi menjadi tiga tahap dengan beban studi 135 SKS. Pada setiap tahap dilakukan evaluasi secara berkelanjutan dan diakhiri dengan ujian CBT dan ujian OSCE untuk menilai kompetensi. Melalui sistem seleksi penerimaan yang baik dan pelaksanaan pendidikan yang berdisiplin tinggi, FK Unud diharapkan menghasilkan Dokter Spesialis Anestesi yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan dokter–dokter spesialis lulusan negara lain yang lebih maju dalam era globalisasi yang akan datang. Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat menjadi pegangan bagi seluruh staf pengajar dan peserta didik dalam melaksanakan program pendidikan. Masukan, kritik, dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan buku ini dikemudian hari. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dekan FK Unud yang telah berkenan memberi kata sambutan, seluruh Staf Pengajar Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud yang telah memberi masukan-masukan untuk revisi dan perbaikan buku ini. Semoga sumbangan pikiran dan masukan-masukan yang telah diberikan mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa. Semoga Buku Panduan ini bermanfaat.

Denpasar, 1 Februari 2016

Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud-RSUP Sanglah

I Ketut Sinardja

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Page 4: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

iv

Mari kita panjatkan puji syukur kehadadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa atas terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud ini. Tantangan era globalisasi mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan yang sangat cepat khususnya dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran. Tantangan tersebut kita hadapi melalui pembinaan dan pendidikan, khususnya IPDS Anestesiologi dan Reanimasi dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan lulusan seorang Dokter Anestesi dan Terapi Intensif yang profesional dan bermutu yang dapat bersaing dengan lulusan spesialis dari negara maju. Buku Panduan ini merupakan salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk memandu pelaksanaan proses pendidikan yang baik dan benar. Hal ini sejalan dengan visi dan misi FK Unud dalam menjawab tantangan masa depan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran yang sangat pesat. Pada kesempatan ini perkenankan kami atas nama Pimpinan Fakultas menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Kepala Bagian/SMF Anestesi dan Terapi Intensif dan Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi beserta Staf FK Unud atas terbitnya Buku Panduan ini.

Denpasar, 1 Februari 2016 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Putu Astawa

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ i Kata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ............................. ii

Page 5: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

v

Kata Pengantar Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif ......................... iii Sambutan Dekan FK Unud .............................................................................................. iv Daftar Isi.......................................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN PENDIDIKAN ............................................................. 2

2.1 Visi.............................................................................................................. 2 2.2 Misi ............................................................................................................ 2 2.3 Tujuan Umum ............................................................................................ 3 2.4 Tujuan Khusus ............................................................................................ 3

BAB III ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN ................................................. 4

3.1 Sejarah dan Dasar Hukum ......................................................................... 4 3.2 Struktur Organisasi .................................................................................... 5 3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud ............................. 9 3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi ........................... 9 3.5 Fungsi Ketua program Studi (KPS) ............................................................. 10 3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian ............................... 11 3.7. Sekretaris Program Studi .......................................................................... 11 3.8. Sekretaris Bagian ...................................................................................... 12 3.9. Bendahara ................................................................................................. 12 3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi ......................................................... 12

BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI ....................................................................................................... 13 4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik ............................................................... 13

4.1.1 Persyaratan Umum ........................................................................... 13 4.1.2 Persyaratan Khusus .......................................................................... 13 4.1.3 Syarat Kesehatan (Mutlak) ............................................................... 14 4.1.4 Syarat Tambahan .............................................................................. 14

4.2 Alur Pendaftaran ....................................................................................... 14 4.2.1 Registrasi Pendaftaran...................................................................... 14 4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran ....................................................... 14 4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online ........................................................ 15

4.3 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 15 4.4 Pengelolaan Ujian ...................................................................................... 16

4.4.1 Tes Potensi Akademik Dan Kemampuan Bahasa Inggris .................. 16 4.4.2 TesKOmpetensi Dasar dan Wawancara ........................................... 17 4.4.3 Tes Kesehatan ................................................................................... 18

4.5 Kapasitas Penerimaan ............................................................................... 18

BAB V SELEKSI DAN ALOKASI ...................................................................................... 19 5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Lulusan ..................................................... 19

5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi ........................................ 19 5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Terseleksi .................................... 19 5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian ................................................................... 19 5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA) ............................................................ 19

5.2 Pengumuman Hasil .................................................................................... 20

Page 6: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

vi

5.3 Pendaftaran Kembali ................................................................................. 20

BAB VI KURIKULUM PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF – COMBINED DEGREE ............................................................................................................ 22 6.1 Standar Kurikulum Pendidikan .................................................................. 22

6.1.1. Model Kurikulum ............................................................................. 22 6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum ............................. 22 6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum ...................................... 23

BAB VII PENDIDIKAN ..................................................................................................... 33 7.1 Kegiatan Ilmiah .......................................................................................... 33

7.1.1 Karya Ilmiah ...................................................................................... 33 7.1.2 Laporan Pagi ..................................................................................... 33 7.1.3 Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care ........................... 34

7.2 Ilmiah Wajib/Rutin ..................................................................................... 34 7.2.1 Panduan Presentasi .......................................................................... 34 7.2.2 Journal Reading ................................................................................ 35 7.2.3 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 35 7.2.4 Laporan Kasus ................................................................................... 36 7.2.5 Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster

Ilmiah Nasional atau International .................................................. 36 7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat ................. 37

BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ............................................................ 38 8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading ........................................................ 38 8.2 Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka ....................................................... 38 8.3 Pedoman Penulisan Laporan Kasus ........................................................... 38 8.4 Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver ................................ 39 8.5 Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis .............................. 40

BAB IX PESERTA DIDIK ................................................................................................. 43 9.1 Hak Peserta Didik ....................................................................................... 43 9.2 Cuti Akademik ............................................................................................ 43 9.3 Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik .............................................. 43 9.4 Chief Residen ............................................................................................. 44 9.5 Pelayanan Medis ........................................................................................ 45 9.6 Tugas Jaga .................................................................................................. 46

9.6.1 Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) ......................................................... 46 9.6.2 Ruangan Perawatan.......................................................................... 47

BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK ........................................................................... 49

10.1 Tata Tertib Akademik .............................................................................. 49 10.2 Tata Tertib Umum ................................................................................... 49

BAB XI SANKSI, TEGURAN DAN PENGHARGAAN ......................................................... 51 11.1 Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan................................... 51 11.2 Sanksi Akademik ...................................................................................... 51 11.3 Acuan Nilai Sanksi .................................................................................... 52 11.4 Acuan Point Penghargaan ....................................................................... 53

Page 7: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

vii

BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN .......................................................................... 55

12.1 Pendahuluan ............................................................................................ 55 12.2 Evaluasi Kompetensi ................................................................................ 55 12.3 Tahapan Evaluasi dan Ujian Peserta Didik .............................................. 60

BAB XIV STASE MANDIRI ............................................................................................... 66 14.1 Latar Belakang ......................................................................................... 66 14.2 Tujuan ...................................................................................................... 66 14.3 Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan ............................ 66 14.4 Teknis Kegiatan ........................................................................................ 66

BAB XV PANDUAN ADAPTASI DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI . 68 15.1 Tujuan ...................................................................................................... 68 15.2 Syarat ....................................................................................................... 68 15.3 Penatalaksanaan ...................................................................................... 68 15.4 Penilaian .................................................................................................. 68 15.5 Penghentian Adaptasi .............................................................................. 69 15.6. Kurikulum Inti Adaptasi .......................................................................... 69

BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU ......................................................... 71 16.1 Tujuan ...................................................................................................... 71 16.2 Syarat ....................................................................................................... 71 16.3 Penatalaksanaan ...................................................................................... 71 16.4 Penilaian .................................................................................................. 71

BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF FK UNUD ... 72 17.1 Persyaratan Staf Pengajar ....................................................................... 72 17.2 Tugas Staf Pengajar ................................................................................. 72

17.2.1 Penasihat Akademik ...................................................................... 72 17.2.2. Pembimbing Ilmiah dan Klinis ...................................................... 73 17.2.3 Pendidik ......................................................................................... 74 17.2.4 Penilai ............................................................................................ 74

BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS .......................................................................... 75

18.1 Pengertian ............................................................................................... 75 18.2 Tata Kerja ................................................................................................. 75

BAB XIX PEDOMAN ETIK PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA ....................................................................................................... 76

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 81

Page 8: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

1

BAB I PENDAHULUAN

Berkat anugerah Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Hyang Widhi Wasa, dan atas bimbingan

serta kepercayaan yang besar dari para senior dan guru kami di Bagian Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK UI, kami Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah diberikan kesempatan untuk ikut serta melaksanakan Proses Belajar Mengajar pada Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Pendidikan dokter spesialis adalah suatu program pendidikan profesi untuk mencapai kompetensi tertentu dan merupakan jenjang pendidikan lanjut pendidikan profesi dokter. Jenjang pendidikan dokter spesialis harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ( KKNI ) level 8. Pelaksanaan program ditujukan untuk dapat mencapai tingkat kompetensi sesuai standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 38 tahun 2015.

Selama mengikuti pendidikan, peserta didik akan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis sesuai dengan kurikulum yang telah disusun berdasarkan standar nasional pendidikan tinggi serta standar pendidikan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang tertuang dalam peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di samping itu, peserta didik juga diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pra pendidikan (pradik) yang diselenggarakan oleh TK-PPDS FK Unud bekerja sama dengan Diklat RSUP Sanglah.

Pemahaman dan pendalaman keilmuan pada setiap jenjang/tahapan pendidikan akan diperolehnya melalui: kuliah, penugasan terstruktur, kegiatan mandiri, tugas baca, pembahasan atau diskusi kasus laporan pagi, stase sub bagian (divisi), acara konferensi ilmiah/presentasi karya tulis, bed-side teaching, bimbingan/demonstrasi, mengikuti acara seminar/simposium dan acara lain di luar program pendidikan, pembuatan karya ilmiah tinjauan pustaka, journal reading serta membuat tugas akhir berupa karya tulis ilmiah hasil penelitian klinik terapan. Pemahaman dan pendalaman keilmuan dapat juga diperolehnya dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk membimbing dan membina kelompok kecil Mahasiswa Kedokteran FK Unud maupun para medis yang sedang mengikuti pelatihan.

Evaluasi proses belajar mengajar dan keberhasilan peserta didik mengikuti proses belajar mengajar dilakukan secara kontinyu melalui observasi dan melalui ujian terstruktur sesuai dengan sistem evaluasi yang tertuang pada MCCC PPDS FK Unud, yaitu terhadap: pengetahuan, keterampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan profesionalisme.

Page 9: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

2

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

2.1 VISI Menjadikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana sebagai lembaga pendidikan kedokteran yang mampu menghasilkan lulusan dokter

spesialis anestesi yang unggul, mandiri, profesional, dan berbudaya serta mempunyai daya

saing di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2025.

Uraian dari unggul, mandiri, profesional dan berbudaya adalah sebagai berikut.

Unggul :

SDM yang profesional memiliki kompetensi tinggi, daya saing dan bijaksana dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya untuk meningkatkan martabat bangsa

dan negara serta kemanusiaan pada umumnya (cakra widya prawartana).

Mandiri :

SDM yang memiliki integritas kepribadian, kuat & tangguh & tahan uji dan kemampuan siap

berdiri sendiri berinteraksi dengan lingkungan yang berkembang secara dinamis.

Profesional :

SDM yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensi dan standar prosedur

operasional di bidang anestesiologi dan terapi intensif.

Berbudaya :

SDM yang mengembangkan budaya, etika, sopan santun, memiliki kepekaan dan ketajaman

nurani serta mampu memanfaatkan nilai-nilai luhur budaya lokal yang bersifat universal

untuk berinteraksi di masyarakat.

2.2 MISI

Misi yang akan diemban dalam mewujudkan visi mengenai tugas, kewajiban, tanggung

jawab, dan rencana tindakan adalah :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki

kemampuan akademik dan profesional di bidang anestesiologi dan terapi intensif

yang terstandarisasi dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepribadian tangguh dan

kemampuan untuk menerapkan, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang anestesiologi dan terapi intensif sesuai

dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat lokal, nasional dan internasional.

Page 10: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

3

3. Meningkatkan jumlah penelitian dan publikasi ilmiah oleh tenaga pendidik dan

peserta didik di bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bertaraf nasional,

regional dan internasional berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi terkini.

4. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kepekaan dan ketajaman

nurani dalam menyelesaikan permasalahan akademik, profesi, maupun

permasalahan di masyarakat berdasarkan nilai – nilai luhur budaya lokal yang

bersifat universal.

2.3 Tujuan Umum

Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

bertujuan menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan dokter spesialis anestesi yang

profesional, berkompetensi dan berkualitas tinggi yang mampu menerapkan dan

memutakhirkan ilmu pengetahuan, keterampilan di bidang anestesiologi dan terapi

intensif serta mempunyai budi pekerti yang tinggi, bermartabat luhur dan mampu

menetapkan diri sebagai panutan bagi masyarakat dan organisasi profesinya untuk

menunjang program pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi

seluruh rakyat Indonesia.

2.4 Tujuan Khusus

Berdasarkan visi, misi dan tujuan umum yang akan dicapai dalam menyelenggarakan

pendidikan dokter spesialis Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi adalah:

1. Menghasilkan dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif yang bermutu serta

berkompentensi tinggi dengan peran dan ciri sebagai : Care Provider, Communicator,

Decision Maker, Manager, Community Leader, ditambah Researcher.

2. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang menjadi konsultan dan atau lulusan S3

serta meningkatkan sarana prasarana pendidikan tinggi yang memadai, berkualitas

untuk mendukung penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu dan

berdaya saing nasional dan internasional

3. Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian untuk menghasilkan karya inovatif dan

teruji yang layak dipublikasi di bidang anestesiologi dan terapi intensif melalui

pendekatan inter atau multidisipliner untuk mengembangkan pengetahuan dan

teknologi yang diakui nasional dan internasional serta bermanfaat bagi masyarakat

dan keilmuan.

4. Memiliki tata kelola administrasi pendidikan program studi yang baik sesuai prinsip

Badan layanan Umum (BLU).

5. Menyiapkan dan membantu pemerataan dokter spesialis anestesi di Indonesia.

BAB III

Page 11: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

4

ORGANISASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN

3.1 Sejarah dan Dasar Hukum I. Di Denpasar sampai dengan tahun 1979, Anestesi merupakan salah satu seksi dari

Bagian Ilmu Penyakit Bedah FK UNUD/RS Sanglah. Pada saat itu pelayanan

Anestesia dilaksanakan oleh perawat yang dilatih.

II. Tahun 1980, berdiri sendiri sebagai Lab Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNUD

yang dipimpin oleh Dr Wayan Sukra (Spesialis Anestesiologi), setelah menyelesaikan

pendidikannya di FK UI.

III. Mulai saat itu pengelolaan pendidikan mahasiswa FK UNUD untuk cabang

Anestesiologi dan pelayanan anestesia di RS Sanglah dikelola secara mandiri.

IV. Tahun 1985 dan 1986 berturut-turut mendapatkan tambahan 2 (dua) orang staf

Dokter Spesialis Anestesiologi, selanjutnya sampai tahun 1990 mendapatkan

tambahan 2 (dua) orang staf lagi, sehingga jumlah staf menjadi 5 (lima) orang.

Kemudian pada tahun 2002 jumlah staf menjadi 9 (sembilan) orang, selanjutnya

sampai tahun 2004 jumlah staf menjadi 14 (empat belas) orang.

V. Pada tahun 1991 bersamaan dengan mulai dioperasikannya Instalasi Rawat Darurat

(IRD), pelayanan terapi intensif ( RTI ) mulai dilaksanakan.

VI. Pada bulan Juli 2002, mulai melaksanakan pendidikan pendahuluan PPDS I bidang

Anestesiologi dan Reanimasi yang berasal dari peserta didik PPDS I Bagian

Anetesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang sekaligus berlaku sebagai pembina atau

“bapak angkat”.

VII. Pada tahun 2006 diadakan visitasi oleh Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi

Indonesia dan dinyatakan layak untuk menyelenggarakan pendidikan mandiri, yang

dinyatakan dengan SK Operasional dari DIKTI dengan Nomor SK 3745/D/T/2006

tanggal SK 28 September 2006 yang berlaku sampai tanggal 28 september 2008. Ijin

Operasional diperpanjang dengan nomor SK 1591/D/T/K-N/2009 tanggal SK 25

Maret 2009 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret 2012 dan diperpanjang lagi

dengan nomor SK 12430/D/T/K-N/2012 berlaku sampai dengan tanggal 25 Maret

2015. Selanjutnya perpanjangan ijin operasional Program Studi adalah berdasarkan

pengisian data pada PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi).

3.2. Struktur Organisasi

Page 12: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

5

Pengelolaan program studi anestesiolgi dan reanimasi dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) yang bekerjasama dengan Kepala Bagian / SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud – RS Sanglah, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Kepala Bagian/SMF dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC Sekretaris Bagian/SMF dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si

Page 13: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

6

Bendahara Bagian/SMF dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR Ketua Program Studi Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO Sekretaris Program Studi dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR Koordinator Skill Lab dr. I Ketut Wibawa Nada, SpAn, KAKV Koordinator Perpustakaan dr. Kadek Agus Heryana Putra, SpAn Koordinator Kurikulum dan Profesi dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, SpAN KAR Koordinator Tata Usaha Pendidikan I Nyoman Ariawan Koordinator Ilmiah dan Penelitian Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA Koordinator Tim Pelaksana Penjaminan Mutu ( TPPM ) Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, SpAn KAR Koordinator Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat dr. I Made Subagiartha, SpAn, KAKV, SH Anggota 1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 3. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 8. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. Dr.dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An., M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 15. dr. IGN Maha Alit Aribawa, Sp.An, KAR 16. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 17. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 18. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 19. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 20. dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 21. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 22. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An 23. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An

Page 14: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

7

Sub Divisi Terapi Intensif 1. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Saraf 1. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 2. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC 3. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesi Kepala Leher 1. Dr.dr. I Wayan Suranadi, SpAn KIC 2. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 3. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 4. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An 5. dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Toraks Kardiovaskuler 1. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV 2. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. Dr. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC 5. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 6. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 7. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 8. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Anak 1. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 2. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 3. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 4. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 5. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Bedah Umum 1. dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS 2. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 3. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 4. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An 5. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 6. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 7. dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV

Page 15: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

8

8. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS Sub Divisi Anestesia-Analgesia Kebidanan 1. dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 4. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 5. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 6. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An Sub Divisi Anestesia-Analgesia Regional 1. dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesi Manajemen Nyeri 1. dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR Sub Divisi Anestesia Ambulatory 1. dr. Cintya Dewi Sinardja, Sp.An, MARS 2. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 4. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 5. dr. I Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An

Sub Divisi Anestesia Emergency 1. dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An 2. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 3. Dr.dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 4. Dr.dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 5. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 6. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 7. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 8. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR 9. dr. Putu Kurniyanta, Sp.An 10. dr. IGAG Utara Hartawan, Sp.An, MARS 11. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 3.3 Tim Koordinasi Pelaksana PPDS ( TKP PPDS ) FK Unud

Page 16: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

9

i. Bertindak sebagai pembantu Pimpinan FK Unud untuk menyelenggarakan Prpgram Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS ) yang diangkat dengan SK Rektor Unud atas usulan Dekan FK Unud

ii. Terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota iii. Tugas dan tanggung jawab:

a. Menyelenggarakan proses praseleksi calon peserta didik PPDS b. Melakukan koordinasi dengan Tim Seleksi Program Studi dalam proses seleksi

calon peserta didik dan melaporkannya kepada Pimpinan FK Unud c. Melaksanakan Orientasi Tatalaksana Rumah Sakit Pendidikan bekerja sama

dengan Bidang Diklat RSUP Sanglah d. Menyelenggarakan Program Pra Pendidikan Terintegrasi antara peserta didik

beberapa Program Studi secara bersamaan terutama pada mata kuliah dasar umum

e. Melakukan koordinasi dengan semua program studi selama proses belajar mengajar berlangsung

f. Melakukan pengawasan terhadap dinamika peserta didik program studi bekerjasama dengan para KPS/SPS

g. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan peserta didik yang diberhentikan dan atau peserta didik yang telah lulus untuk di wisuda ke Pimpinan Fakultas/Rektor, selanjutnya melaporkannya ke Dirjen Dikti Kemendikbud RI

h. Melakukan koordinasi dengan KPS/SPS dalam mengatur pelaksanaan adaptasi Dokter Spesialis lulusan luar negeri

i. Membina komunikasi dengan panitia-panitia terkait j. Menyelenggarakan kegiatan administrasi dan keuangan rutin terkait dengan

penyelenggaraan PPDS 3.4 Kedudukan, Masa Jabatan, Tugas Ketua Program Studi

I. Ketua program studi adalah pimpinan tertinggi di program studi dan secara

fungsional bertanggung jawab terhadap dekan

II. Masa jabatan ketua program studi adalah 4 tahun dan tidak boleh menjabat lebih

dari dua (2) kali masa jabatan berturut turut.

III. Tugas ketua program studi, yaitu mengatur :

IV. Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

V. Pembinaan tenaga pendidik, mahasiswa, dan tenaga administrasi;

VI. Kerjasama dengan badan/ lembaga lainnya;

VII. Pembinaan budaya ilmiah secara berkelanjutan.

VIII. Dalam melaksanakan tugas sehari – hari, ketua program studi dibantu oleh sekretaris

program studi

IX. Bilamana ketua program studi berhalangan tidak tetap, sekretaris program studi

bertindak sebagai pelaksana harian ketua program studi.

3.5. Fungsi Ketua program Studi (KPS)

I. Merencanakan pelaksanaan program studi sesuai dengan kurikulum pendidikan dan

menyusun buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum pendidikan

program studi anestesi dan reanimasi berbasis penjaminan mutu Universitas

Udayana dan sesuai standar Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

Page 17: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

10

II. Menyelenggarakan seleksi penerimaan calon peserta didik bekerjasama dengan TKP

PPDS dan Kabag serta Staff terkait.

III. Melaporkan hasil seleksi kepada Tim Koordinasi Pendidikan Program Pendidikan

Dokter Spesialis (TKP PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

IV. Menyiapkan semua perangkat akademis yang diperlukan dalam penyelenggaraan

proses belajar mengajar bekerjasama dengan Kepala Bagian dan bagian lain yang

terkait.

V. Menyiapkan unsur RS Jejaring Pendidikan

VI. Mengupayakan terselenggaranya penilaian terus menerus seobjektif mungkin,

dengan melibatkan semua tenaga pendidik sesuai perencanaan pelaksanaan program

studi.

VII. Membuat laporan berkala dinamika peserta pendidikan setiap semester kepada

Pembantu Dekan I yang meliputi:

a. Calon peserta yang diterima dan seluruh pelamar

b. Kemajuan tahap pendidikan, termasuk kegagalan/ penundaan

c. Penghentian pendidikan

d. Penyelesaian pendidikan ( calon wisudawan)

e. Daftar semua staf pengajar resmi

VIII. Membuat konsep rencana pengembangan Program Studi sebagai bahan masukan

untuk Kepala Bagian dan Dekan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, staf

administrasi, pelatihan soft skill mahasiswa);

IX. Membimbing dan menilai hasil kegiatan pendidikan dan pembelajaran residen di

lingkungan Program Studi untuk bahan evaluasi diri dan pengembangan selanjutnya;

X. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan untuk meningkatkan mutu

Program Studi;

XI. Bertanggung jawab terhadap kapasitas daya tampung, persyaratan penerimaan dan

melakukan koordinasi proses seleksi penerimaan Program Pendidikan Dokter

Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi baru di RSUP Sanglah denpasar.

XII. Mengajukan usul penugasan Dosen atau Staf Wali atau Pembimbing Akademik

kepada Dekan melalui Kepala Bagian;

XIII. Mengkoordinasikan pelaksanaan konsultasi residen dengan pembimbing

akademis;

XIV. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Program Studi sesuai dengan hasil yang telah

dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian dan

Dekan

3.6. Kedudukan, Masa Jabatan dan Tugas Kepala Bagian

I. Kapala bagian adalah pimpinan tertinggi di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif FK

UNUD

II. Masa jabatan kepala bagian adalah empat (4) tahun dan sesudahnya dapat dipilih

kembali.

III. Tugas kepala bagian, yaitu:

Page 18: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

11

a. Menyusun dan memantau konsep beban tugas staf pengajar berdasarkan

ketentuan yang berlaku untuk mengetahui kesesuaiannya;

b. Melaksanakan kebijakan yang berlaku di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan

mengkoordinasi pelaksanaan rencana dan strategi program kerja yang telah

disusun

c. Menyusun dan memantau konsep rencana pelayanan, pendidikan, dan

penelitian berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk mengetahui

kecocokannya;

d. Berkoordinasi dengan Ketua Program Studi untuk memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan pelayanan serta pendidikan Program Studi Anestesiologi dan

Reanimasi Universitas Udayana

e. Menyusun rencana anggaran biaya operasional pertahun berdasarkan beban

kerja Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan ketentuan yang berlaku untuk

kelancaran kegiatan

f. Membimbing dan memberi masukan terhadap hasil kegiatan peserta didik di

lingkungan Bagian Anestesi dan Terapi Intensif sebagai bahan pengembangan

program pendidikan

g. Melayani staf yang melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai

dengan beban tugas dan keahliannya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

3.7. Sekretaris Program Studi

i. Membantu Ketua Program Studi dalam seluruh proses kegiatan program studi

ii. Mewakili Ketua Program Studi dalam kegiatan yang berhubungan dengan program

studi, bila Ketua Program Studi berhalangan.

iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai

laporan, dan ke Kepala Bagian untuk permakluman.

iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan Program Studi (studi

lanjut, pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi, pelatihan keterampilan klinis

residen).

v. Mengkoordinasikan residen yang menyelesaikan tugas akhir dengan staf

pembimbing untuk kelancaran tugas akademik;

vi. Mengkoordinasikan kegiatan tata usaha Prodi Anestesiologi dan Reanimasi

Universitas Udayana dan menghimpun dokumen yang berkaitan.

3.8. Sekretaris Bagian i. Membantu Kepala bagian dalam seluruh proses kegiatan bagian anestesi dan terapi

intensif.

ii. Mewakili Kepala bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan bagiani, bila

Kepala bagian berhalangan.

iii. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, surat keluar ditembuskan ke Dekan sebagai

laporan.

Page 19: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

12

iv. Membantu menyusun bahan konsep rencana pengembangan bagian (studi lanjut,

pelatihan staf/pengajar, dan staf administrasi)

v. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan pendidikan

3.9. Bendahara

i. Membantu Kepala Bagian dan Ketua Program Studi dalam mengatur aliran dana

masuk dan keluar dalam rangka proses kegiatan bagian dan program studi.

ii. Membuat catatan dan laporan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan

program studi dan melaporkannya kepada Ketua Program Studi.

3.10. Fungsi dan Tugas Pokok Sub Divisi

i. Subdivisi bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Anestesi dan Terapi Intensif dan berkoordinasi dengan KPS.

ii. Subdivisi merupakan unit pelaksana pendidikan praktik profesi di bidang ilmu

anestesi dan terapi intensif.

iii. Bekerjasama dengan tim pengampu mata ajar menyelenggarakan kuliah yang

berkaitan dengan subdivisi.

iv. Melakukan bimbingan ketrampilan klinik residen yang menjalani stase/rotasi di

subdivisi bersangkutan.

v. Sebagai pembimbing tugas/karya ilmiah di subdivisi masing masing

vi. Mengkoordinasikan subdivisi bidang ilmu dalam hal menyangkut kebijakan,

kebutuhan, permasalahan, dan kendala yang ada pada setiap divisi selama kegiatan

pengajaran di divisi masing – masing.

vii. Mengatur kelancaran dan hubungan komunikasi antar setiap subdivisi bidang ilmu

yang ada agar terjadi kesinambungan dalam pelaksanaan pengajaran dan

pendidikan di semua tingkat divisi.

viii. Melakukan penilaian / evaluasi berkelanjutan terhadap residen yang stase di

subdivisi tersebut

ix. Berkoordinasi dan menyusun rencana pengembangan pelayanan dan pendidikan di

bagian anestesi dan terapi intensif.

x. Melaksanakan penelitian dan publikasi ilmiah di masing masing subdivisi

BAB IV

TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

4.1 Persyaratan Calon Peserta Didik 4.1.1 Persyaratan Umum

a. Warga negara Indonesia yang memiliki ijazah dokter umum yang sah dan diakui pada Perguruan Tinggi (PT) Negeri atau PT Swasta yang telah terakreditasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau Perguruan Tinggi luar negeri dengan ijazah yang telah disetarakan oleh Direktorat Jenderal

Page 20: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

13

Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. b. Warga negara asing yang memiliki ijazah dokter dan memperoleh ijin belajar

dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia serta mampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.1.2. Persyaratan Khusus 1) Persyaratan akademik:

a. Memiliki Sertifikat profesi Dokter Umum.

b. Batas umur maksimum 35 tahun saat masuk untuk program reguler dan maksimum 40 tahun untuk program non reguler (rekomendasi khusus dari institusi yang mengirim, misalnya dari TNI/Polri, Pemda NTT dan daerah terpencil yang lain)

c. Indeks Prestasi kumulatif (IPK) minimal 2.75 baik untuk program akademik maupun program profesi. Jika IPK kurang dari 2.75 maka yang bersangkutan harus mendapat rekomendasi dari Dekan atau ketua PSPD institusi asal.

d. Nilai sekurang-kurangnya B untuk bidang Ilmu Anestesi pada saat pendidikan profesi dokter umum

e. Bagi calon residen yang telah dinyatakan tidak lulus pada program studi anestesiologi dan reanimasi sebanyak tiga kali, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk mengikuti seleksi pada program studi tersebut.

f. Memiliki sertifikat TOEFL (TOEFL like) ≥ 500 atau IELTS ≥ 6.0 Nilai TOEFL merupakan TOEFL yang diakui dan masih berlaku, misalnya dari Lab Bahasa di Universitas Udayana

ii. Persyaratan Administrasi :

Persyaratan administrasi yang wajib diunggah/upload pada saat pendaftaran secara Online sebagai berikut (masing-masing file mak 300 kb) : a. Ijazah asli atau fotokopi yang telah disahkan. b. Transkrip akademik asli atau fotokopi yang telah disahkan. c. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku. d. Daftar Riwayat Hidup. e. Surat Ijin Belajar dari atasan (bagi yang berstatus pegawai negeri dan swasta). f. Surat Keterangan pimpinan instansi induk yang menyatakan penyerahan calon

residen kepada Rektor Unud selama dididik pada program studi dokter spesialis Universitas Udayana.

g. Surat Keterangan (persetujuan untuk mengikuti pendidikan spesialis atasan instansi tempat bekerja).

h. Surat Rekomendasi dari IDI setempat (tidak melanggar kode etik dan malpraktek)

i. Surat keterangan selesai PTT dari Kemenkes dan atau surat keterangan akan menyelesaikan PTT bagi yang belum menyelesaikan masa baktinya atau Surat Keterangan Penundaan PTT dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat .

j. Surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). k. Proposal penelitian dalam bentuk file .PDF ( max 1 MB ) l. Sertifikat pendidikan tambahan, workshop, seminar, piagam penghargaan. m. Pas foto berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel. n. Bagi pelamar yang sudah pernah mendaftar sebelumnya dan belum diterima,

supaya melampirkan surat penolakannya.

Page 21: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

14

4.1.3. Syarat Kesehatan (Mutlak) a. Berbadan sehat, dengan melampirkan surat keterangan dokter yang

dikeluarkan oleh tim Kesehatan yang dikoordinir oleh Bagian/SMF Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah

b. Lulus tes psikologi yang dilaksanakan oleh Tim Penguji Psikotest dari Bagian Perilaku FK Unud

c. Lulus tes psikiatri oleh Tim Penguji Psikiatri dari Bagian Psikiatri FK Unud d. Tidak menderita buta warna dengan melampirkan hasil tes buta warna dari

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Mata FK Unud/RSUP Sanglah 4.1.4 Syarat Tambahan

a. Mempunyai prestasi (lulus cumlaude atau sebagai dokter teladan) b. Mempunyai pengalaman bertugas di daerah khususnya daerah terpencil

sebagai PNS/Wamil/PTT c. Mempunyai pengetahuan/keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG d. Mempunyai karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang

tidak/sudah dipublikasikan e. Mempunyai pengalaman dalam proses belajar-mengajar f. Mampu menggunakan computer (word processing, data processing,

multimedia, Internet) disertai sertifikat jika ada. g. Redomendasi khusus yang relevan

4.2 Alur pendaftaran 4.2.1 Registrasi Pendaftaran Registrasi pendaftaran dilakukan untuk mendapatkan Bukti Registrasi Pendaftaran yang berisi Nomor Pendaftaran yang digunakan untuk membayar Biaya Pendaftaran ke Bank BNI. Registrasi Pendaftaran dilakukan secara online pada laman berikut : https://e-registrasi.unud.ac.id 4.2.2 Pembayaran Biaya Pendaftaran Biaya pendaftaran calon residen baru Program Profesi dan Pascasarjana Universitas Udayana untuk mengikuti seleksi penerimaan residen baru sebagai berikut: - Program Profesi, Magister, PPDS : Rp.700.000,- (tujuh ratus ribu).

- Program Doktor : Rp. 850.000,- (delapan ratus lima puluh ribu ). Biaya pendaftaran calon residen baru dibayarkan melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI, di seluruh kantor Bank BNI dengan cara sebagai berikut : - Menyebutkan nomor pembayaran yang diterima melalui email masing-masing peserta.

- Melakukan pembayaran Biaya Pendaftaran sesuai dengan biaya yang telah ditentukan. 4.2.3 Melakukan Pendaftaran Online - Melakukan pendaftaran awal dengan cara pengisian data account peserta pada laman : https://e-registrasi.unud.ac.id

- Melakukan pembayaran biaya pendaftaran di Bank BNI dengan cara menyebutkan Nomor Pendaftaran yang dikirim melalui email ke masing-masing peserta.

- Login di laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memilih jalur dan memasukkan username dan password sesuai dengan username dan password yang diterima melalui email dan selanjutnya mengisi biodata dan mengupload berkas sesuai dengan persyaratan di jalur seleksi.

Page 22: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

15

- Proses pendaftaran diakhiri dengan pencetakan Tanda Peserta Seleksi Masuk pada sistem online.

- Petunjuk teknis pengisian formulir pendaftaran dapat dilihat pada Lampiran pada Buku Panduan ini. 4.3 Jadwal Kegiatan

SEMESTER GANJIL

Uraian Kegiatan Tanggal Pelakasanaan

Pendaftaran Online Awal Maret – Awal April

Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :

Tes Kesehatan Minggu ke-2 s/d minggu ke-4 April

Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara (Jadwal disesuaikan dengan Prodi )

Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 April

Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara

Akhir April

Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA

Awal Mei 2016

Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei

Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Mei

Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Mei

SEMESTER GENAP

Uraian Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

Pendaftaran Online Akhir Mei – akhir Juni

Pelaksanaan Tes/Ujian Seleksi :

Tes Kesehatan Minggu ke-1 s/d Minggu ke-3 Juli

Tes Kompetensi Dasar dan Wawancara

Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli

Tes Kemampuan Bahasa Inggris dan TPA

Minggu ke-2 s/d minggu ke-3 Juli

Pengumuman Hasil Seleksi Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli

Pembayaran Biaya Pendidikan Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli

Registrasi Mahasiswa Baru Minggu ke-3 s/d minggu ke-4 Juli

4.4. Pengelolaan Ujian Rancangan ujian untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru program profesi Universitas Udayana meliputi Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Wawancara. 4.4.1 TES POTENSI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS 4.4.1.1.Persiapan

Persiapan persiapan dilaksanakan sebelum ujian dilaksanakan berdasarkan prinsip

Page 23: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

16

efisiensi dan efektivitas. Rapat koordinasi dilakukan untuk membahas persiapan dan pelaksanaan ujian dalam upaya memastikan pelaksanaan ujian dapat berlangsung dengan tertib dan lancar. Persiapan pelaksanaan ujian meliputi: A. Persiapan Materi Ujian Instrumen ujian yang digunakan sebagai prediktor akan menentukan kualitas dan objektivitas seleksi. Instrumen ujian merupakan prediktor yang dimaksudkan untuk menjaring calon residen yang mempunyai kemampuan akademik memadai sesuai dengan kebutuhan program studi. Materi TPA dan Tes Kemampuan Bahasa Inggris disiapkan oleh Panitia Penerimaan Residen Baru Program Profesi dan Pascajarjana Universitas Udayana bekerjasama dengan Laboratorium Bahasa Universitas Udayana dalam mempersiapkan materi Tes Kemampuan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mempersiapkan TPA dilaksanakan oleh Tim Pembuat dan Pengembang Soal Universitas Udayana. Tes Kompetensi Dasar dan wawancara dipersiapkan oleh masing-masing Program Studi. B. Persiapan Lokasi Ujian Pada tahap ini panitia menyiapkan kelengkapan administratif serta kelengkapan ruang ujian. Penentuan lokasi ujian dilakukan berdasarkan perkiraan peserta sementara dengan mempertimbangkan prediksi jumlah peserta. Lokasi ujian yang sudah ditetapkan kemudian diunggah ke sistem pendaftaran online. C. Rekrutmen Petugas Pelaksana Ujian Proses rekrutmen petugas pelaksana ujian terdiri dari Penanggung Jawab Lokasi (PJL) Penanggung Jawab Ruang (PJR) dan Pengawas (P) mengacu pada ketentuan dan persyaratan, serta tugas pokok dan fungsi sebagai berikut: - Penanggung Jawab Lokasi (PJL) adalah petugas yang bertindak sebagai koordinator pengawas beberapa ruang ujian dalam satu lokasi ujian. - Penanggung Jawab Ruang (PJR) adalah pengawas yang ditunjuk mengkoordinir pengawasan dalam ruang ujian. - Pengawas adalah petugas yang mengawasi pelaksanaan ujian tulis sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku diruang ujian. D. Pencetakan Nomor Peserta Ujian Panitia Pengatur Ruang mencetak nomor peserta ujian kemudian menempelkan di meja ujian masing-masing peserta. Nomor ujian peserta dicetak sesuai dengan distribusi lokasi ujian yang telah ditetapkan. Untuk membantu peserta dalam pencarian ruang, panitia juga membuat Peta Lokasi Ujian.

4.4.1.2 Pelaksanaan Ujian Panitia Penyelenggara mempersiapkan pembagian naskah untuk pelaksanaan ujian sesuai jadwal dan ruang/lokasi ujian. Pembagian naskah dan LJU disesuaikan dengan ruang/lokasi ujian yang akan digunakan. Kegiatan ujian tulis dimulai dengan: pembagian naskah/LJU dan dukungan administrasi lainnya disesuaikan dengan jumlah ruang ujian dengan urutan sebagai berikut : A. Penyerahan Naskah Ujian

Naskah ujian diserahkan oleh panitia kepada Penanggung Jawab Lokasi berupa lembar soal dan lembar jawaban dalam satu amplop yang tersegel. Selanjutnya Penanggung Jawab Lokasi menyerahkan naskah ujian berikut Lembar Jawaban kepada Penanggung Jawab Ruang. Paling lambat tiga puluh menit sebelum ujian

Page 24: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

17

dimulai naskah ujian harus sudah berada di ruang ujian. B. Pelaksanaan Ujian - Tiga puluh menit sebelum ujian dimulai peserta ujian harus sudah berada di ruang ujian dengan menempati tempat sesuai dengan nomor ujian.

- Dilanjutkan dengan pembukaan naskah ujian yang disaksikan oleh dua peserta ujian, serta menanda tangani berita acara.

- Segera setelah naskah ujian dibuka dilakukan pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada peserta ujian.

- Peserta ujian tidak boleh mengerjakan soal ujian sebelum diisyaratkan/diijinkan oleh pengawas.

- Sebelum peserta ujian mengerjakan soal pengawas membacakan instruksi yang sudah baku (lihat lampiran) agar semua peserta ujian mengisi lembar jawaban secara benar dan tepat.

- Selama ujian berlangsung, penanggungjawab ruang serta pengawas selain melaksanakan tugas pengawasan, melaksanakan pula beberapa kegiatan administrasi yang menunjang kegiatan ujian, yaitu :

Membuat berita acara Pelaksanaan Ujian (PU).

Mengedarkan bukti hadir serta mencocokkannya dengan kartu ujian dan Kartu Identitas Diri (KTP/SIM dan Kartu Pelajar), dan mencocok wajah peserta ujian dengan foto bukti hadir, serta tanda tangan kehadiran.

Mencocokkan tandatangan dan nomor peserta pada lembar jawaban dengan yang tertera di kartu ujian atau kartu identitas Peserta.

Melaksanakan tugas administrasi lain, seperti mengisi bukti hadir pengawas dan lain-lain.

4.4.2 TES KOMPETENSI DASAR DAN WAWANCARA

a. Test kompetensi dasar dan wawancara dilaksanakan oleh program studi. b. Materi wawancara dan tes kompetensi dasar dibuat oleh program studi. c. Nilai rentang wawancara dan tes kompetensi dasar : (0-100) d. Program Studi menginput hasil nilai wawancara dan tes kompetensi dasar melalui

sistem secara online serta mengupload softcopy hasil wawancara dan tes kompetensi dasar yang telah divalidasi oleh ketua program studi.

4.4.2.1. Seleksi di Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FDK Unud

a. Tim Seleksi Penerimaan calon sebanyak 5 orang yang terdiri dari: a. KPS dan SPS b. Kepala dan Sekretaris Bagian c. 1 orang staf senior

b. Bila berhalangan, pengganti akan ditentukan berdasarkan senioritas. c. Materi Penilaian

1. Syarat-syarat mutlak 2. Syarat-syarat tambahan

Prestasi yang baik (lulus cumlaude, dokter teladan)

Karya ilmiah (penelitian dan karya tulis) bidang kedokteran yang tidak/sudah dipublikasikan (bila ada)

Pengalaman dalam proses belajar-mengajar (bila ada)

Pengalaman bertugas di daerah (PNS/Wamil/PTT)

Page 25: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Aneste siologi dan Reanimasi FK Unud

18

Kemammpuan menggunakan computer (word processing, data processing, multimedia, internet) disertai sertifikat jika ada.

Keterampilan dasar ATLS/ACLS/PTC/Kursus EKG

Redomendasi khusus yang relevan

Potensi akademik bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif

Penampilan, perilaku professional, kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan.

4.4.2.2. Pelaksanaan, dilaksanakan oleh tim seleksi dalam bentuk

a. Menilai syarat-syarat (mutlak dan tambahan) b. Ujian tulis: untuk menilai potensi akademik c. Wawancara: untuk menilai potensi akademik, penampilan, perilaku professional,

kemampuan komunikasi dan cita-cita hidupnya yang berhubungan harapan masa depan

4.4.3 TES KESEHATAN

Sebagai salah satu persyaratan menjadi calon residen baru program profesi dan pascasarjana Universitas Udayana adalah sehat jasmani dan rohani yang ditentukan dari hasil tes kesehatan oleh dokter yang berwenang. Khusus untuk tes kesehatan calon residen PPDS dilakukan oleh Panitia Tes Kesehatan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri Universitas Udayana dengan biaya tes kesehatan tidak termasuk dalam biaya pendaftaran (ditanggung peserta seleksi).

4.5 Kapasitas Penerimaan

Kapasitas penerimaan peserta didik Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud setiap semesternya sebanyak ± 9 orang peserta didik.

Page 26: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

19

BAB V SELEKSI DAN ALOKASI

Penetapan kelulusan seleksi penerimaan residen baru program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2016 dilaksanakan dalam rapat khusus dengan agenda seleksi dan alokasi yang dihadiri oleh Rektor/Dekan, Ketua Panitia dan Koordinator. 5.1 Penetapan Kriteria Seleksi dan Kelulusan Kriteria seleksi dan kelulusan perlu ditetapkan sebelum proses seleksi dan kelulusan dilakukan. Penetapan ini diperlukan agar proses seleksi dan kelulusan dapat dilakukan dengan efisien, efektif dan transparan. 5.1.1 Penentuan Peserta yang Tidak Terseleksi Sebelum dilakukan seleksi dan alokasi untuk masing masing program studi, dilakukan penentuan peserta yang tidak terseleksi dengan kriteria sebagai berikut: - Peserta ujian yang tidak secara penuh mengikuti proses ujian

- Peserta ujian yang tidak lengkap mengisi nomor ujian sehingga tidak dikenal identitasnya dalam proses

- Peserta ujian yang disimpulkan telah melakukan kecurangan 5.1.2 Penghapusan Peserta yang Tidak Treseleksi Peserta ujian yang memenuhi kerteria yang tercantum pada poin 5.1.1 dan atau dinyatakan tidak valid oleh program studi ditetapkan sebagai peserta yang tidak terseleksi. 5.1.3 Pembobotan Hasil Ujian Sebelum dilakukan pembobotan setiap mata ujian dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Pembobotan penilaian hasil ujian untuk masing masing program studi sebagai berikut :

No Hasil Ujian Bobot (%)

1 Tes Potensi Akademik 20

2 Tes Kemampuan Bahasa Inggris 10

3 Tes Kompetensi Dasar 40

4 Wawancara 30

5.1.4 Perhitungan Nilai Akhir (NA) Nilai akhir peserta ujian dihitung sebagai fungsi dari parameter berikut: - Hasil Ujian Tes Potensi Akademik (X1)

- Hasil Ujian Tes Kemampuan Bahasi Inggris (X2)

- Hasil Ujian Tes Kompetensi Dasar (X3)

- Hasil Ujian Tes Wawancara (X4) Secara matematis Nilai Akhir (NA) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

Keterangan: x = parameter

Page 27: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

20

f = bobot Besarnya bobot dan jenis parameter ditentukan sesuai dengan pembobotan yang telah ditentukan pada poin 5.1.3 5.1.5 Pemeringkatan Peserta Pemeringkatan peserta untuk masing-masing program studi dilakukan dalam urutan yang menurun, mulai dari peserta dengan nilai akhir yang tertinggi sampai dengan peserta ujian dengan nilai akhir yang terendah. Peserta yang mempunyai nilai akhir yang sama dengan nilai peserta yang mempunyai nilai terendah, maka peserta yang mempunyai nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang lebih tinggi yang diprioritaskan. Tetapi, apabila nilai TKD nya juga sama, maka peserta yang mempunyai nilai wawancara lebih tinggi yang diprioritaskan. 5.2 Pengumuman Hasil Hasil kelulusan yang sudah ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana diumumkan melalui laman Unud : http://www.unud.ac.id/ dan laman Pasca Unud http://www.pps.unud.ac.id/. POB PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM PROFESI DAN PASCASARJANA 17 5.3 Pendaftaran Kembali Peserta yang berhak melakukan pendaftaran adalah peserta yang telah dinyatakan lulus berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana. Pendaftaran ulang dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan oleh Universitas Udayana. Syarat-syarat pendaftaran ulang adalah sebagai berikut : - Membayar biaya pendidikan sesuai dengan ketentuan program studi melalui sistem SPC Universitas Udayana Bank BNI dengan menunjukkan/menggunakan Nomor Peserta yang tertera pada Tanda Peserta Seleksi Masuk.

- Registrasi secara online dapat dilakukan melalui laman https://e-registrasi.unud.ac.id dengan memasukan username dan password sesuai dengan acount pendaftaran. Kemudian mengisi data sesuai dengan formulir yang telah disediakan dan selanjutnya di cetak. Hasil cetakan terdiri 2 (dua) lembar yaitu lembar Biodata dan lembar Bebas NAPZA. Kelengkapan yang harus dipersiapkan oleh peserta seleksi untuk melakukan registrasi ulang sebagai berikut: - Kartu Tanda Peserta Seleksi Masuk.

- Slip bukti pembayaran biaya pendidikan dari Bank.

- File photo berwarna terbaru dengan resolusi 600x800 piksel.

- Bukti registrasi mahasiswa baru online.

- Lembar Bebas NAPZA yang telah ditandatangani yang didapat dari registrasi online.

- Ijazah dan transkrip asli, ditunjukkan kepada petugas pada saat registrasi ulang. Sebelum melakukan registrasi ulang, peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus wajib memperhatikan hal-hal berikut ini : - Peserta yang dinyatakan lulus harus mendaftar di tempat dan waktu yang telah ditentukan.

- Peserta yang tidak mendaftar pada tempat dan waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri.

- Panitia berhak atas pembatalan kelulusan calon peserta apabila peserta terbukti tidak

Page 28: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

21

memenuhi syarat yang ditetapkan atau informasi/berkas yang diberikan sebelumnya tidak sesuai dengan aslinya.

Registrasi dilaksanakan pada alamat berikut : Bagian Pendidikan Biro Administrasi Akademik Universitas Udayana

Jl. Kampus Unud, Bukit Jimbaran, Badung, Bali – Kode Pos : 80361 Telp. (0361) 701954, ext. 110, 109; Fax. (0361) 702422

Email : [email protected]

Page 29: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

22

BAB VI KURIKULUM

PENDIDIKAN ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF - COMBINED DEGREE Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana tahun 2016 mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun

2015 tentang Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif serta

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 38 tahun 2015 tentang Standar Kompetensi

Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.

Materi kurikulum 2016 dan panduan pelaksanaan kurikulum dapat dibaca dengan lengkap pada buku kurikulum dan buku panduan pelaksanaan kurikulum. 6.1. Standar Kurikulum Pendidikan

6.1.1. Model Kurikulum

Pendekatan dalam penyusunan kurikulum pendidikan didasarkan atas kompetensi

(competency-based), cara belajar aktif, dan pendekatan keterampilan proses, baik dalam

problem – problem pelayanan, pendidikan, maupun penelitian, sehingga diharapkan agar

para lulusan mampu untuk belajar mandiri dan belajar berkembang sepanjang hayat (life-

long education).

Model kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi baik horizontal maupun vertikal.

Integrasi horizontal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari satu tahap pendidikan.

Integrasi vertikal adalah integrasi kelompok materi pendidikan dari materi akademik dan

materi profesi.

6.1.2. Isi dan Garis Besar / outline Struktur Kurikulum

Isi kurikulum harus berorientasi pada rumusan capaian pembelajaran dengan pendekatan

menguasai teori dan aplikasi bidang anestesiologi dan terapi intensif yang bersifat kumulatif

dan/atau integratif. Kurikulum dituangkan kedalam bahan kajian yang distrukturkan dalam

bentuk mata kuliah dan modul pembelajaran. Kurikulum harus bersifat interaktif, integratif,

saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

Isi kurikulum harus meliputi kedokteran perioperatif, anestesiologi, perawatan intensif,

kedokteran gawat darurat, manajemen nyeri, dan metodologi penelitian.

Mengacu pada Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 37 tahun 2015, Kurikulum

Pendidikan dokter spesialis Anestesi dilaksanakan dalam waktu 8 semester yang terdiri dari

88.8% kurikulum inti dari KKI dan Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif ( KATI) serta 11.2%

kurikulum institusional setempat. Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terdiri dari 46 mata ajaran untuk mencapai 3

kompetensi yang terbagi atas kompetensi umum, kompetensi dasar, dan kompetensi lanjut

dengan beban studi total 135 SKS.

6.1.3. Struktur, Komposisi dan Durasi Kurikulum

Page 30: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

23

Struktur kurikulum meliputi tiga tahap, yaitu tahap I (pemahaman/adaptasi), tahap II

(pendalaman) dan tahap III (pemantapan). Durasi kurikulum tahap I dilaksanakan 4 (empat)

semester dengan beban studi 63 SKS, tahap II dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban

studi 36 SKS, dan tahap III dilaksanakan 2 (dua) semester dengan beban studi 36 SKS. Total

beban studi adalah 135 SKS yang harus diselesaikan dalam waktu 8 semester.

Beban studi ( SKS ) terdiri atas beban studi akademik dan beban studi profesi. Berdasarkan

Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SNPT ) yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 tahun 2015, dipakai acuan penetapan sks

sebagai berikut :

1) 1 sks akademik = 1 sks kuliah / lecture / tutorial, yang terdiri dari :

a) tatap muka 50 menit/minggu/semester = 20 jam/semester/6 bulan

b) penugasan terstruktur 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan

c) kegiatan mandiri 60 menit/minggu/semester = 24 jam/semester/6 bulan

2) 1 sks seminar atau sejenis yang terdiri dari :

a) tatap muka 100 menit/minggu/semester = 40 jam/semester/6 bulan, meliputi

kegiatan laporan pagi, laporan siang, laporan kasus, journal reading, tinjauan pustaka

b) kegiatan mandiri (presentasi ilmiah regional / nasional / international) 70

menit/minggu/semester = 28 jam/semester/6 bulan

3) 1 sks profesi = 1 sks praktikum, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat sebanyak 170 menit/minggu/semester = 68 jam/semester/6 bulan

Mata Ajaran dengan beban studi profesi dilakukan secara terintegrasi dengan melakukan

stase / rotasi di subdivisi yang ada di Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana – RS Sanglah Denpasar dan melakukan tugas jaga di luar jam kerja pagi.

Kurikulum harus dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student-centred,

Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic/Structured).

Kurikulum yang merupakan pedoman penyelenggaraan Program Studi Anestesiologi dan

Reanimasi, memuat proses pembelajaran yang disusun pada setiap mata kuliah dan disajikan

dalam rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dikembangkan oleh divisi bidang

minat berbentuk modul. Mata kuliah inti yang dikembangkan pada setiap semester dan/atau

tahap pendidikan wajib mengampu dari modul yang telah ditetapkan oleh KATI.

Tabel 6.1.Garis Besar Struktur Kurikulum Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi

Semester & Tahapan Beban Studi (SKS) Jumlah

Page 31: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

24

Pendidikan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dibagi dalam tiga tahap pendidikan, dengan masing-masing tahap mempunyai tujuan pendidikan yang utuh, dan dicapai melalui pengalaman belajar dari pendidikan tertentu. Tahap pendidikan yang dimaksud bukan merupakan pembagian berdasarkan tahun, melainkan merupakan tahapan atau pembagian tingkat perilaku yang dicapai:

Tahap 1 (tahap pemahaman/adaptasi) selama 4 (empat) semester

Tahap 2 (tahap pendalaman) selama 2 (dua) semester

Tahap 3 (tahap pemantapan) selama 2 (dua) semester

Jumlah beban studi peserta didik adalah 135 sks, dengan 44 modul.

Tahap 1 (Pemahaman/adaptasi): 4 (empat) semester; Semester 1, 2, 3 dan 4

Tahap ini merupakan tahap pertama dalam pendidikan Program Studi Anestesiologi dan

Reanimasi. Dalam tahap ini, peserta program diharapkan mampu merubah pola pikir serta

kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menjalani masa studi pada

tahap-tahap pendidikan berikutnya.

Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi

pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa materi akademik

dan/atau materi profesi. Tahap ini memiliki beban studi total 63 (enam puluh tiga) sks

sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 4 (empat) semester.

Mata kuliah pada tahap I dapat terdiri dari :

1. MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan

dasar pengetahuan agar peserta program menjadi seorang ilmuwan, peneliti, pemikir yang

berlandaskan etika kedokteran dan mempunyai hubungan antar manusia yang baik, serta

memahami problema yang berkaitan dengan medikolegal. MKDU diberikan oleh tim dari TKP

PPDS-1 FK UNUD dengan beban studi sebanyak 9 sks.

2. MKDK (Mata Kuliah Dasar Keahlian): yaitu mata kuliah yang dirancang untuk memberikan

pengetahuan dasar (basic sciences) yang diperlukan untuk spesialis anestesiologi dan terapi

intensif, yang melandasi keterampilan yang dipersyaratkan.

Akademik Profesi

Semester 1

Tahap 1 28 sks 35 sks 63 sks Semester 2

Semester 3

Semester 4

Semester 5 Tahap 2 4 sks 32 sks 36 sks

Semester 6

Semester 7 Tahap 3 9 sks 27 sks 36 sks

Semester 8

Jumlah Keseluruhan 41 sks 94 sks 135 sks

Persentase 30.37% 69.62% 100%

Page 32: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

25

3. Mata Kuliah Keahlian dan keterampilan (MKK) merupakan pengalaman belajar yang

didapatkan dari teori, pengalaman klinis, dan pengalaman meneliti.

4. Mata Kuliah Lain : yaitu mata kuliah yang dirancang untuk mencapai kompetensi

pendukung dan kompetensi khusus/lain.

5. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD) berupa keterampilan dalam mempertahankan

patensi jalan nafas (dengan/tanpa alat), pemberian ventilasi buatan manual dan resusitasi

jantung paru.

Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan memberi penguasaan jalan nafas,

kedokteran perioperatif, penanganan nyeri akut dan kronik, anestesi umum, anestesi

regional, anestesi pada bedah ortopedi besar (tidak termasuk leher dan tulang punggung),

THT, bedah darurat,obstetric ginekologi, Pediatri kasus toddler, post anesthesia care unit

( PACU ) , resusitasi, peripheral nerve block basic, anestesi bedah abdominal bawah dan atas

(pada pasien tanpa kelainan endokrin), urologi sedang, onkologi sederhana, disertai dengan

tatalaksana prabedah dan pascabedah, dan penyulit yang mungkin timbul. Semuanya

diterapkan baik pada pembedahan elektif maupun darurat. Semuanya disertai dengan tata

laksana pra dan pasca bedah. Penanganan kasus ICU tidak terlalu kompleks,pemberian

nutrisi enteral dan parenteral (termasuk pemasangan CVC, PICC dan lain-lain), dan

pengalaman dasar-dasar terapi intensif (tahap 1).

Ketentuan Dasar Keterampilan tahap 1 :

Laringoskopi Intubasi :

o Tingkat 1.1-1.2. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan

video laringoskopi tapi peserta didik meihat secara langsung ke mulut pasien,

tanpa melihat layar monitor video laringoskopi. Tindakan wajib didampingi

konsulen dan layar monitor diarahkan kepada konsulen.

o Tingkat 1.3. melakukan tindakan laringoskopi intubasi wajib menggunakan

video laringoskopi, peserta didik melihat layar monitor videolaringoskopi.

Tindakan wajib didampingi konsulen dan atau chief residen.

o Tingkat > 1.4. melakukan tindakan laringoskopi dengan menggunakan

videolaringoskopi atau menggunakan laringoskopi klasik.

Regional anestesi ;

o Tingkat 1.2. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum

spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen

o Tingkat > 1.3. Melakukan tindakan anestesi regional blok spinal dengan jarum

spinal penuntun dengan wajib didampingi konsulen atau chief residen

o Tingkat 1.3. melakukan tindakan anestesi blok saraf tepi dasar dengan

menggunakan nerve stimulator, wajib didampingi oleh konsulen

o Tingkat 1.4. melakukan tindakan anestesi regional epidural / caudal, wajib

didampingi oleh konsulen.

Page 33: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

26

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian

harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi

stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct

observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)

yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.

Setelah menyelesaikan pendidikan tahap 1, diharapkan peserta didik:

1. Mampu menjelaskan proses pembelajaran klinis multidisiplin dengan benar, filsafat ilmu

dengan benar, metodologi riset dan statistik dengan benar, epidemiologi klinik dengan

benar, biologi molekuler dengan benar dan imunologi dengan benar

2. Mampu melakukan komunikasi medis

3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat awal dengan benar dan melakukan

keterampilan anestesi elektif tingkat awal

4. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar

dan melakukan prinsip anestesi pada bedah emergency tingkat awal dengan benar

5. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar,

melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat awal dengan benar

6. Mampu menjelaskan perawatan intensif dasar dengan benar, melakukan perawatan

intensif dasar dengan benar, menjelaskan dasar perawatan pasca henti jantung dengan

benar dan melakukan perawatan pasca henti jantung

7. Mampu menjelaskan penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan

analgesia preemptif secara farmakologik, blok neuroaksial atau kombinasi, melakukan

penatalaksanaan nyeri akut dan nyeri kronik perioperatif dan analgesia preemptif secara

farmakologik dan, blok neuroaksial atau kombinasi.

8. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi dan farmakologi yang berkaitan dengan tindakan

anestesi regional spinal, epidural/caudal dan blok saraf tepi dasar serta prinsip dasar

anestesi regional dengan benar.

9. Mampu menjelaskan identifikasi dan penanganan dengan benar efek samping dan

komplikasi anesthesia regional, antara lain total spinal, high block, Local Anesthetic systemic

toxicity ( LAST )

10. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa 1 laporan kasus, 1 jurnal

reading dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada

Peserta didik harus mendapatkan minimal 3 kali bimbingan skill dengan konsulen dan

tercatat dalam buku log sebelum diijinkan untuk mengerjakan tindakan dengan

pendampingan chief residen

Page 34: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

27

pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.

11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :

I. GA IV nafas spontan II. GA- Face Mask

III. GA – LMA IV. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II V. GA OTT-RSI

VI. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas )

VII. Pain Management PCA

VIII. PNB Basic

12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat

dengan mengerjakan kasus sebagai berikut :

Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 455 kasus

Jumlah anestesi umum : 420 kasus

Jumlah Anestesi / analgesi regional : 60

o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 40

o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 10

o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi dasar : 5

Manajemen nyeri akut :100

Manajemen nyeri kronik / kanker :20

Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian lokal dalam bentuk ujian

tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian Objective Structure Clinical

Examination (OSCE) yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh Tim Pelaksana

Penjamin Mutu (TPPM). Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah

memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada

mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif I ( 1 laporan kasus + 1 jurnal reading + 1

poster ilmiah).

Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 4 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu

ke 23-24 semester 4. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan

mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan

kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap

dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap

pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 / ke-3 ujian CBT dan

OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan dilakukan

yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan berikutnya.

Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap pendidikan

selanjutnya.

Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source

Feedback/MSF ( 10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).

Pada akhir tahap ini juga akan dilakukan evaluasi nasional berupa ujian tulis nasional / Ujian

Board.

Page 35: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

28

Tahap 2 (Pendalaman): 2 (dua) semester; semester 5 dan 6

Tahap ini merupakan tahap pendalaman yang bertujuan untuk memberi bekal kepada

peserta didik agar pada akhir tahap ini mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai

dengan tahapan yang diharapkan. Pengalaman klinis meliputi tatalaksana anestesi,

pengelolaan pasien gawat yang memerlukan pembedahan, pengelolaan pasien gawat yang

memerlukan terapi dan terapi intensif, peripheral nerve block intermediate, antisipasi dan

penanganan penyulit yang mungkin timbul.

Pencapaian pada tahap ini meliputi sebagian dari kompetensi utama, dan/atau kompetensi

pendukung dan khusus/lain. Mata kuliah dalam tahap ini dapat berupa sebagian besar

materi profesi dan atau sebagian kecil materi akademik. Tahap ini memiliki beban studi total

minimal 36 (tiga puluh enam) sks sebagai bagian dari kurikulum inti yang terbagi menjadi 2

(dua) semester.

Mata kuliah pada tahap 2 terdiri dari :

1. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)

2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang penyusunan karya ilmiah

3. Keterampilan Klinis Spesialis Dasar (KKSD)

4. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah

dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian

harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi

stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct

observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)

yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.

Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan dalam KKSD dan KKSL berupa

tatalaksana anestesi bedah mata, bedah paru, bedah saraf perifer,anestesi di luar kamar

operasi, Pediatri neonates dan infant, urologi komplek, onkologi komplek, bedah plastic,

pasien elektif dengan status fisik ASA tinggi, pasien geriatri terapi intensif tahap 2

(pemberian ventilasi buatan dengan berbagai mesin, nutrisi, terapi gagal ginjal akut, trauma

ganda, sepsis, dan lain-lain). Peserta didik juga diajarkan cara pembuatan laporan kasus dan

laporan ilmiah lainnya serta mulai melakukan publikasi ilmiah di tingkat nasional, minimal

berupa poster.

Pada akhir pendidikan tahap 2, peserta didik diharapkan:

1. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah dengan benar berupa 1 tinjauan

pustaka dan 1 publikasi ilmiah nasional / international minimal berupa poster ilmiah pada

pertemuan ilmiah tingkat nasional/international.

2. Mampu melakukan komunikasi medis dengan benar

Page 36: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

29

3. Mampu menjelaskan prinsip anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar dan melakukan

keterampilan anestesi elektif tingkat lanjut dengan benar

4. Mampu menjelaskan prinsip anestesia kasus khusus dengan benar, dan melakukan

keterampilan anestesi kasus khusus dengan benar

5. Mampu menjelaskan prinsip anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar dan

melakukan anestesi pada bedah darurat tingkat lanjut dengan benar

6. Mampu menjelaskan prinsip bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan

benar, melakukan penatalaksanaan bantuan hidup dasar dan lanjutan tingkat lanjut dengan

benar dan menjelaskan dasar-dasar manajemen bencana dengan benar

7. Mampu menjelaskan perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar dan melakukan

perawatan intensif pada kasus khusus dengan benar

8. Mampu melakukan penatalaksanaan nyeri pada pediatri dan geriatri dan melakukan

penatalaksanaan nyeri paliatif dengan benar

9.Mampu menjelaskan dan melakukan anestesi blok saraf tepi intermediate dengan

menggunakan panduan ultrasonografi ( USG ) dan atau nerve stimulator.

10. Mampu melakukan dan memberikan pelayanan anestesi dan terapi intensif di RS jejaring

dengan supervisi oleh spesialis anestesi di RS jejaring tersebut.

11. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :

i. RA BSA Laparotomi ii. GA FM Neonatus-infant

iii. GA OTT Neonatus-Infant iv. GA LMA pediatri v. IV Line Neonatus

vi. RA Lumbar Epidural vii. RA Caudal Pediatri single shot

viii. CVC Jugularis dengan USG Guide ix. Arteri Line x. TIVA manual

12. Mampu mencapai standar minimal kompetensi sebagai prasyarat kenaikan tingkat

dengan mengerjakan kasus sebagai berikut ( hanya jumlah kasus yang dikerjakan pada tahap

2, bukan akumulasi dari jumlah kasus tahap 1 ) :

Jumlah semua tindakan anestesi bedah elektif dan darurat : 300 kasus

Jumlah anestesi umum : 270 kasus

Jumlah Anestesi / analgesi regional : 50 kasus

o Teknik anestesi / analgesi subarachnoid : 35 kasus

o Teknik anestesi / analgesi epidural / caudal : 5 kasus

o Teknik anestesi / analgesi blok saraf tepi intermedite : 10 kasus

Page 37: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

30

Pada akhir tahap ini dilakukan evaluasi pembelajaran berupa ujian local kenaikan tingkat

dalam bentuk ujian tertulis dengan sistem computerized based test ( CBT ) dan ujian OSCE

yang dilakukan oleh tim kurikulum dan diawasi oleh TPPM. Peserta didik dapat mengikuti

ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua persyaratan yang telah ditetapkan

dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar anestesiologi dan terapi intensif II ( 1

Tinjuan pustaka + 1 poster ilmiah) .

Ujian CBT dilakukan pada minggu ke-22 semester 6 dan ujian OSCE dilakukan pada minggu

ke 23-24 semester 6. Peserta didik harus lulus ujian CBT terlebih dahulu baru diperkenankan

mengikuti ujian OSCE. Peserta didik yang tidak lulus ujian CBT maupun OSCE akan diberikan

kesempatan remedi 1x sebelum waktu pelaksanaan yudisium. Bila setelah remedi 1x tetap

dinyatakan tidak lulus, maka peserta didik tersebut tidak boleh melanjutkan ke tahap

pendidikan berikutnya dan diberikan waktu 1 bulan untuk remedi ke-2 dan selanjutnya ujian

CBT dan OSCE sampai dinyatakan lulus. Setelah lulus ujian remedi CBT dan OSCE, akan

dilakukan yudisium susulan dan peserta didik boleh melanjutkan ke tahapan pendidikan

berikutnya. Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik ke tahap

pendidikan selanjutnya.

Evaluasi dan penilaian peserta didik menggunakan pola : Pretest ( 10% ), Multi Source

Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE ( 35% ).

Peserta didik dapat mengikuti ujian lokal kenaikan tingkat bila telah memenuhi semua

persyaratan yang telah ditetapkan dan telah mendapatkan nilai pada mata ajar seminar

anestesiologi dan terapi intensif II

Tahap 3 (pemantapan) : 2 semester; semester 7 dan 8

Merupakan tahap pemantapan dari capaian pembelajaran sikap, pengetahuan dan

keterampilan sesuai yang diinginkan. Selain kemampuan medis, juga dilatih kemampuan

nonmedik dengan melaksanakan tugas-tugas manajerial sebagai chief resident, melakukan

tugas pengaturan ketenagaan peserta PPDS (dibawah supervisi KPS/SPS), tugas sebagai

pembimbing residen yang lebih muda, mahasiswa, dan paramedik), serta tata laksana

konsultasi antar disiplin ilmu.

Pencapaian kompetensi pada tahap ini meliputi seluruh komponen pada kompetensi utama,

kompetensi pendukung dan kompetensi khusus. Materi pembelajaran dalam tahap ini

berupa materi profesi dan materi akademik dengan proporsi yang sesuai. Beban studi pada

tahap ini 36 (tiga puluh enam) sks yang harus dicapai dalam 2 (dua) semester.

Mata kuliah pada tahap 3 dapat terdiri dari :

1. Mata Kuliah Keahlian (MKK)

2. Mata Kuliah Lain : yang salah satu materi tentang pembuatan karya ilmiah/penelitian

3. Keterampilan Klinis Spesialis Lanjut (KKSL)

Pada awal tahap ini dilakukan evaluasi pre-test untuk mengetahui pengetahuan yang telah

Page 38: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

31

dimiliki peserta didik. Selama menjalani tahap ini, akan dilakukan bimbingan dan penilaian

harian dengan sistem case based discussion ( CBD ) dan sebelum mengakhiri setiap rotasi

stase sebagai pelaksanaan setiap tahap pendidikan akan dilakukan evaluasi Direct

observational procedural skill ( DOPS ) dan Anesthesia Clinical Evaluation Exercise (A-CEX)

yang akan disesuaikan dengan jadwal rotasi/stase peserta didik bersangkutan.

Pada tahap ini diajarkan pengetahuan dan keterampilan penatalaksanaan pasien ICU (tahap

3), bedah saraf (trauma kepala), bedah thoraks dan kardiovaskular, pengetahuan dan

kesempatan asistensi bedah jantung terbuka dan tertutup. Pada akhir tahap ini peserta didik

diharuskan menyelesaikan penelitian yang telah dimulai pada awal semester 7.

Pada akhir semester 7 dilakukan ujian kenaikan tingkat menjadi Chief Ibs berupa ujian tulis

dengan system CBT dan dilakukan yudisium sebagai pertanda kenaikan menjadi Chief Ibs.

Peserta didik yang belum yudisium tidak diperkenankan naik menjadi Chief IBS.

Masa chief residen dapat diakhiri bila peserta didik telah lulus ujian OSCE Anesthesia Crisis

Management (ACM) dan telah melakukan tugas Chief IBS selama paling sedikit 24 minggu.

Ujian Osce ACM dapat diikuti bila peserta didik tersebut telah menyelesaikan dan

mempresentasikan tugas jurnal reading 2 dan minimal telah menjalani masa chief IBS selama

16 minggu.

Tahap ini diakhiri dengan ujian akhir nasional yang menyertakan penguji dari IPDS lain yang

ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional (KUN) Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif.

Pada akhir pendidikan tahap ini, peserta didik diharapkan :

1.Mampu menghasilkan karya ilmiah / penelitian dengan benar

2. mampu melakukan manajemen perioperative dengan paripurna

3. Mampu melakukan manajemen anestesi paripurna

4. Mampu menangani Anesthesia Crisis Management ( ACM ) dengan paripurna

5. Mampu melakukan manajemen anestesi terapi intensif paripurna

6. Mampu melakukan manajemen nyeri paripurna

7. Mampu membuat dan mempresentasikan karya ilmiah berupa jurnal reading 2 dengan

baik

8. Mampu melakukan prosedur berikut dengan baik yang akan dinilai dengan sistem Direct observational procedural skill ( DOPS ) :

i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3 ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide

iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube iv. TIVA-TCI v. GA OTT Intubasi sulit

vi. Awake Intubation vii. Fiberoptic Intubation

viii. PNB Intermediate ix. Caudal Kontinyu x. RA Epidural Thorakal

xi. Setting Ventilator ICU

Page 39: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

32

9. Mampu mencapai standar minimal kompetensi yang telah ditetapkan oleh Program Studi

Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud, mengacu pada peraturan konsil kedokteran

Indonesia no 38 tahun 2015.

6.2. Pemberlakuan dan Penyesuaian Kurikulum

Kurikulum inti Progam Studi Anestesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran

Universitas Udayana tahun 2016 mulai berlaku pada tahun ajaran 2016 semester genap.

Peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester genap tahun 2016 masih

tetap menggunakan kurikulum lama (2014/2015) yang telah berjalan, akan tetapi dilakukan

beberapa penyesuaian dengan kurikulum 2016, yaitu penyesuaian pada kegiatan ilmiah dan

system evaluasi hasil pendidikan.

Kegiatan ilmiah peserta didik yang telah menjalani pendidikan sebelum tahun 2016

disesuaikan dengan kegiatan ilmiah pada kurikulum 2016, yaitu :

a. Tahap 1 : semester 1-4 i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1

atau International 1 b. Tahap 2 : semester 5-6

i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2

atau International 1 c. Tahap 3 : semester 7-8

i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis

Pada semester berapapun dan tahap pendidikan berapapun peserta didik tersebut berada

saat buku panduan ini diberlakukan, peserta didik tersebut harus segera menyesuaikan dan

melengkapi semua kegiatan ilmiahnya sesuai tahap pendidikannya saat itu dan tidak perlu

melengkapi kekurangan kegiatan ilmiahnya pada tahap sebelumnya sesuai kurikulum 2016.

Sistem evaluasi peserta didik yang mulai menjalani pendidikan sebelum semester

genap tahun 2016, akan mengikuti system evaluasi pada kurikulum 2016 dengan beberapa

penyesuaian. Secara garis besar, system evaluasi akan menggunakan pola kurikulum 2016 :

Pretest ( 10% ), Multi Source Feedback/MSF (10% ), A-CEX / DOPS( 10% ), CBT ( 35% ), OSCE

(35% ).

Sistem evaluasi peserta didik disesuaikan sebagai berikut :

1) Residen harus menyelesaikan evaluasi DOPS sesuai dengan tahapan jenjang pendidikannya, yaitu :

Tahap 1. Melakukan prosedur : i. GA IV

ii. GA- Face Mask iii. GA – LMA

Page 40: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

33

iv. GA – OTT v. GA NTT

vi. RA-BSA vii. RA-Block Perifer

viii. RA Caudal

ix. RA-Epidural

Tahap 2. Melakukan prosedur : i. CVC

ii. Arteri line 2) Residen harus menyelesaikan Evaluasi A-CEX sesuai stase pada kurikulum lama (

2014/2015 )

3) Residen harus menyelesaikan Evaluasi pretest sesuai stase pada kurikulum lama

(2014/2015)

4) Penilaian MSF dilakukan sesuai stase pada kurikulum lama ( 2014/2015 )

5) Evaluasi CBT dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama ( 2014/2015

)

6) Evaluasi OSCE dilakukan setiap akhir tahap pendidikan sesuai kurikulum lama (

2014/2015 )

BAB VII PENDIDIKAN

7.1. Kegiatan Ilmiah 7.1.1. Karya Ilmiah Selama menempuh pendidikan di program studi anestesiologi dan reanimasi, peserta didik diwajibkan menyusun tugas ilmiah wajib dan ilmiah tambahan lainnya. Berikut ilmiah wajib/ rutin yang harus dilaksanakan oleh peserta didik: d. Tahap 1 :

i. Journal reading 1 ii. Laporan Kasus

Page 41: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

34

iii. Publikasi ilmiah 1 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 1 atau International 1

e. Tahap 2 : i. Tinjauan Pustaka 1 ii. Publikasi ilmiah 2 pada jurnal nasional terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional 2

atau International 1 f. Tahap 3

i. Jornal Reading 2 ii. Usulan Penelitian iii. Tesis

Tugas ilmiah lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dari mata ajar dan atau divisi pada saat peserta didik menjalani stase dan menjadi wewenang dari dosen yang bersangkutan. 7.1.2. Laporan Pagi Tujuan pelaksanaan acara laporan pagi adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik tentang masalah-masalah perioperatif, gawat darurat dan nyeri serta cara penanggulangan, baik yang aktual ataupun yang potensial akan terjadi pada penatalaksanaan Anestesia dan Terapi Intensif baik pada kasus elektif maupun kasus gawat darurat di kamar operasi.

Kehadiran konsulen pada acara laporan pagi akan sangat bermanfaat dalam alih pengetahuan dan pengalaman dalam bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif kepada peserta didik. Panduan Laporan Pagi Instalasi Bedah Sentral

Acara laporan pagi dimulai setiap hari mulai Pk. 07.00 hingga Pk. 08.00 Wita, dipimpin oleh Chief IBS pada minggu tersebut, dan dihadiri oleh semua peserta didik, PPDS tamu dan konsulen pembimbing

Tugas tambahan yang diberikan oleh konsulen berupa presentasi dapat dilaksanakan sebelum acara laporan pagi dimulai, sebagai sarana berbagi pengetahuan antar peserta didik

Acara laporan pagi atau ilmiah dalam bahasa Inggris (Morning Report) diselenggarakan setiap hari Rabu dan Jumat

Peserta didik yang mendapatkan acara operasi sebelum atau tepat Pk. 08.00 Wita, diperkenankan meninggalkan acara setelah mendapatkan ijin konsulen yang membimbing laporan

Laporan tindakan anestesi kasus elektif di Instalasi Bedah Sentral disampaikan oleh peserta didik yang bertugas di masing-masing kamar operasi

Panduan Laporan Jaga IRD dan Ruangan

Laporan jaga tindakan anestesi kasus gawat darurat di ruang operasi Instalasi Gawat Darurat serta laporan jaga kasus di ruang rawat inap disampaikan oleh peserta didik yang bertugas sesuai dengan kompetensinya

Perencanaan tindakan anestesia yang dipresentasikan pada laporan pagi merupakan hasil diskusi peserta didik dengan Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP). Diskusi perioperatif meliputi segala aspek, antara lain: ilmu dasar, teori klinik umum atau khusus, teknik anestesia yang akan dilakukan, dan lain-lain

Page 42: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

35

Setiap peserta didik diwajibkan proaktif berpartisipasi dalam diskusi. Kemampuan mengemukakan pendapat yang sistematis dan logis merupakan salah satu kompetensi yang akan dinilai

Pada akhir acara, Chief residen yang memimpin laporan membuat resume mengenai hal-hal yang dibahas dalam laporan pagi dan laporan jaga

Resume pembahasan kasus dalam laporan pagi dan laporan jaga bersifat rekomendasi. Keputusan akhir mengenai suatu kasus tergantung pada keputusan Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP) mengacu pada kondisi di lapangan

Sebagai penutup acara dilakukan doa bersama demi keberhasilan kerja dan keselamatan pasien

7.1.3. Small Group Discussion (SGD) Kasus Intensif Care

Pembahasan kasus-kasus intensif care dilaksanakan dalam bentuk Small Group Discussion (SGD) setiap hari sabtu di ruang diskusi/ pertemuan Instalasi Rawat Intensif Terpadu

SGD dapat dilakukan dengan mengundang narasumber dari bidang ilmu lain untuk menambah wawasan peserta didik tentang suatu kasus

Kasus disampaikan oleh peserta didik / PPDS tamu dipimpin oleh Konsultan Intensive Care (KIC)

Kasus dipresentasikan dalam bentuk perjalanan perkembangan penyakit (timeline), antara lain perkembangan klinis, laboratorium, terapi, pola ventilasi mekanik, dan lain sebagainya sehubungan dengan penyakitnya

7.2. Ilmiah Wajib/Rutin

7.2.1. Panduan Presentasi

Peserta didik menghubungi konsulen pembimbing untuk menentukan waktu presentasi ilmiah akan dilaksanakan

Setelah waktu presentasi ditetapkan, maksimal 2 hari sebelumnya peserta didik menghubungi sekretariat program studi untuk menyampaikan perihal tersebut, mengumpulkan hard dan soft copy ilmiah, dan mendapatkan form penilaian

Peserta didik kemudian melapor ke chief dan membagikan soft copy ilmiah kepada peserta didik lain

Chief residen bertanggungjawab atas mobilisasi peserta didik agar kegiatan ilmiah dan pelayanan dapat tetap terlaksana dengan baik

Sarana dan prasarana dipersiapkan oleh peserta didik berkoordinasi dengan sekretariat program studi. Acara presentasi dihadiri oleh peserta didik dan konsulen

Peserta didik yang tidak bertugas dan telah ditunjuk oleh chief residen wajib mengikuti acara ilmiah

Presentasi diberikan waktu selama 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan diskusi selama 40 menit

Peserta yang hadir wajib membawa dan telah membaca materi yang akan disampaikan serta berperan secara aktif dalam kegiatan diskusi

Penilaian terhadap peserta didik meliputi: mutu karya tulis (format penulisan dan isi pokok bahasan), penyajian (persiapan, format slide dan penampilan), dan kemampuan diskusi dalam pembahasan. (keterampilan kognitif)

Dalam 1 hari maksimal dilakukan tiga kali presentasi ilmiah oleh peserta didik.

7.2.2. Journal reading

Page 43: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

36

Tujuan

Ditujukan untuk melatih peserta didik menelaah secara kritis laporan penelitian/ laporan kasus, memperoleh pengetahuan dari literatur yang baru, melatih pertimbangan tentang kemungkinan perlu tidaknya hasil laporan penelitian tersebut diterapkan, melatih melakukan presentasi dalam bahasa inggris.

Ketentuan

Journal reading dilakukan dua kali, yaitu pada tahap 1 dan tahap 3

Judul journal reading dapat berupa laporan penelitian atau laporan kasus terbaru (paling lama tiga tahun terakhir), diambil dari majalah/ jurnal Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif terakreditasi, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing

Peserta didik mengajukan minimal 5 judul journal kepada pembimbing dan selanjutnya akan dipilih oleh pembimbing

Bimbingan journal reading minimal 3 kali

Jarak waktu maksimal sejak journal reading disetujui pembimbing sampai waktu presentasi tidak boleh melebihi 1 bulan.

Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat Prodi sebelum maju presentasi

Presentasi dalam bahasa inggris

7.2.3. Tinjauan Pustaka Tujuan

Ditujukan untuk melatih peserta didik menyusun karya tulis ilmiah melalui studi kepustakaan untuk membahas dan merumuskan suatu masalah Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dalam bentuk tulisan ilmiah berdasarkan rujukan dari berbagai kepustakaan dan kemudian membuat kesimpulannya. Tinjauan pustaka yang dibuat diharapkan dapat menjadi bahan dalam pembuatan tesis sebagai karya akhir peserta didik.

Ketentuan

Tinjauan pustaka dilakukan satu kali pada tahap 2

Di awal semester 5, peserta didik dapat mengajukan 3 judul tinjauan pustaka kepada pembimbing yang telah ditentukan. Pembimbing akan memilih salah satu dari 3 judul tersebut melalui sekretariat prodi. Apabila sampai minggu pertama semester 6 peserta didik belum mengajukan 3 judul tinjauan pustaka, maka pembimbing akan langsung menentukan judul tinjauan pustaka yang harus dibuat oleh peserta didik.

Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir dan merupakan referensi utama.

Bimbingan tinjauan pustaka minimal 3 kali

Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi

7.2.4. Laporan Kasus

Tujuan

Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan sumber informasi/ keterangan ilmiah sebanyak mungkin untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase; untuk meningkatkan kemampuan analisis dan memecahkan masalah

Page 44: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

37

yang dihadapi pada kasus tersebut secara kritis dan sistematis dan selanjutnya mampu membuat publikasi ilmiah terbatas terkait dengan kasus yang dilaporkannya

Ketentuan

Laporan kasus dilakukan satu kali pada tahap 1 (semester 3-4)

Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing

Sumber acuan minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir

Bimbingan laporan kasus minimal 3 kali

Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat IPDS sebelum maju presentasi

7.2.5. Publikasi Ilmiah Pada Jurnal Nasional Terakreditasi atau Poster Ilmiah Nasional

atau International Tujuan

Ditujukan untuk memberikan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasi. Publikasi ilmiah dapat berupa laporan kasus untuk menganalisis kasus yang menarik dan atau jarang yang telah selesai ditangani selama stase, atau dapat juga berupa penelitian kecil atau pilot study untuk meningkatkan kemampuan analisis dan selanjutnya mampu membuat tulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.

Ketentuan

Dilakukan dua kali bila publikasi ilmiah tingkat nasional atau 1 kali bila publikasi ilmiah di tingkat international.

Kasus yang dipilih merupakan kasus yang unik, menarik, dan jarang dijumpai, dan telah mendapatkan persetujuan pembimbing

Bila melakukan penelitian kecil / pilot study, dipilih topik yang menarik dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya atau sebagai penelitian awal dari tesis yang akan dibuat pada tahap 3 pendidikan.

Sumber acuan laporan kasus minimal 10 buah, terbit maksimal paling lama 5 tahun terakhir

Sumber acuan penelitian kecil / pilot study harus berasal dari jurnal resmi, bukan text book, minimal 10 buah.

Bimbingan sebelum publikasi ilmiah minimal 3 kali dan telah disetujui dosen pembimbing

Bila melakukan pilot study, harus mendapat persetujuan dari koordinator ilmiah dan penelitian bagian anestesi dan terapi intensif

Harus melapor dan mendapatkan ijin tertulis dari sub seksi publikasi ilmiah bagian anestesi dan terapi intensif sebelum mengirimkan abstrak / naskah publikasi

Sebanyak 3 buah naskah dan presentasi tercetak, yang telah dikoreksi dan ditandatangani oleh pembimbing, dan softcopy naskah serta presentasi – nya diserahkan ke Sekretariat prodi sebelum dipublikasi ilmiah

7.3 Kegiatan Bimbingan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat

Selain berperan dalam pelayanan kesehatan, peserta didik juga terlibat dalam bimbingan kepada mahasiswa dan melakukan pengabdian bagi masyarakat yang ada di fakultas maupun kerjasama dengan institusi lain, sehingga memberikan dampak perubahan ke arah yang lebih baik

Page 45: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

38

Kegiatan ini dikoordinasikan oleh chief residen untuk mengatur mobilisasi peserta didik 7.4. Peserta Kegiatan Ilmiah Rutin

Selain membuat karya ilmiah, peserta didik wajib mengikuti kegiatan presentasi ilmiah yang dilakukan oleh peserta didik lainnya, sebagai peserta, berupa journal reading, tinjauan pustaka, laporan kasus ataupun kegiatan ilmiah lainnya. Jumlah kewajiban peserta didik sebagai peserta kegiatan Ilmiah dalam setiap tahap pendidikan diatur sebagai berikut :

I. Tahap I : minimal mengikuti 30 presentasi kegiatan ilmiah II. Tahap II : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah

III. Tahap III : minimal mengikuti 15 presentasi kegiatan ilmiah

Page 46: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

39

BAB VIII PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

8.1 Pedoman Penulisan Journal Reading

Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Telaah jurnal / critical appraisal - Naskah jurnal yang diterjemahkan ke bahasa indonesia - Naskah jurnal asli

Cetak - Print out naskah. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas

bufalo hijau - Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6

slide/ halaman

Presentasi. - Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan sesuai dengan naskah aslinya, ukuran

huruf terkecil 20, maksimal 7-8 baris dalam 1 layar

Penilaian - Penilaian journal reading mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh

Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001:2008 8.2 Pedoman Penulisan Tinjauan Pustaka

Susunan naskah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Kata pengantar - Daftar isi, daftar gambar, daftar tabel - Bab 1 - Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan

diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan - Bab 2 – Tinjauan Pustaka - Bab 3 – Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi tinjauan, dengan/atau tanpa saran - Daftar pustaka

Cetak - Print out naskah

Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo biru benhur

- Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman

Presentasi. Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan: halaman judul, pendahuluan, tinjauan pustaka, simpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20

Penilaian Penilaian tinjauan pustaka mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : 2008

8.3 Pedoman Penulisan Laporan Kasus

Susunan naskah: sesuai dengan artikel publikasi ilmiah - Halaman judul (sesuai contoh di bawah) - Format artikel (sesuai contoh di bawah)

o Title dan Judul

Page 47: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

40

o Abstract dan Abstrak: berisi informasi spesifik tentang kasus yang akan dibahas sehingga tanpa membaca makalah laporan kasus secara lengkap sudah dapat diperoleh gambaran dan dimengerti tentang kasus yang dilaporkan. Kesimpulan yang diberikan juga hanya data pokok saja. Jumlah kata tidak boleh lebih dari 100 kata. Di bawah abstrak dicantumkan 4-5 kata kunci

o Pendahuluan: berisi definisi dan latar belakang permasalahan yang akan diuraikan, termasuk di dalamnya tujuan dan kepentingan permasalahan

o Kasus: berisi kronologis langkah-langkah penegakan diagnosis, terapi dan pengamatan / penanganan lanjut termasuk kegagalan atau keberhasilannya.

o Diskusi: berisi pembahasan/diskusi mengenai kasus yang diangkat berdasarkan kajian pustaka yang diperoleh

o Kesimpulan: berisi rangkuman dari isi diskusi, dengan/atau tanpa saran o Daftar Pustaka

Cetak - Print out naskah

Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, dijilid cover dengan kertas bufalo merah

- Print out presentasi. Dicetak ke dalam kertas A4 70 gram, print lay out maksimal 6 slide/ halaman

Presentasi. Dalam bentuk powerpoint™ dengan susunan: halaman judul, abstrak, pendahuluan, kasus, diskusi, kesimpulan, daftar pustaka; ukuran huruf terkecil 20

Penilaian Penilaian laporan kasus mengacu pada format penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran sesuai standar ISO 9001 : 2008

8.4. Pedoman Penulisan Daftar Pustaka cara Vancouver Sistem ini dianjurkan sebagai cara penulisan rujukan yang diseragamkan untuk majalah biomedik, yang disahkan oleh International Stering Commitee of Medical Journal Editor di Vancouver, British Columbia, pada 1978 sebagai “gaya Vancouver” dan akhir akhir ini telah dianut oleh lebih dari 130 majalah buku. Sistem ini menggunakan sistem nomor disertai penyeragaman cara penulisannya, dengan cara penunjukan di dalam naskah dan pemberian urutan sesuai dengan pemunculannya yang pertama kali didalam naskah. Nama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai enam, bila jumlahnya lebih dari enam maka hanya tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et al. Perhatikan penempatan tanda baca koma, titik, titik koma, titik dua. Contoh cara Vancouver

Majalah: 1. Basta MT, Kholy AE. Enzyme-linked immunosorbent assay for determination of

antobodies, J Immunol. 1975; 23: 7 - 11. Baldwin KM, Winder WW, Terjung RL, et al. Glycolytic enzymes in different types of sketal muscle: adaptation to exercise. Am J Physiol 1973; 225: 962-6.

Buku dan monografi

2. Guyton AC, Textbook of Medical Physiology. 4th ed. Philadelphia: WB Saunders, 1978. Weinsten L, Swartz MN, Pathogenic properties invasing microorganisms. In: Sodeman WA Jr.Sodeman WA, eds. Pathologic Physiology: Mechanisms of Disease. Philadelphia: WB Saunders, 1974: 457-72.

Page 48: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

41

Penerbitan badan atau lembaga resmi 3. National Center for Health Statistics. Acute Conditions: Incidence and Associated

Disability. Rockville Maryland: National Center for Health Statistics, 1972. 8.5. Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis Penulisan Usulan Penelitian atau Proposal Penelitian dan Tesis mengacu pada Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Tesis, dan Disertasi yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana Univesitas Udayana 2015. Penulisan daftar pustaka atau referensi tetap menggunakan sistem vancouver.

JOURNAL READING - Times New Roman 14, Bold -

Page 49: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

42

ACTIVATION OF CENTRAL OPIOID RECEPTORS INDUCES

CARDIOPROTECTION AGAINST

ISCHEMIA REPERFUSION INJURY - Times New Roman 16, Bold, 1 spasi -

IDA BAGUS ALIT

- 4,5 cm x 4,5 cm -

Ida Bagus Alit

NIM 1114108201

- Times New Roman 12, Bold, 1 spasi -

PEMBIMBING

Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO

- Times New Roman 12, Bold, 1 spasi -

PROGRAM STUDI ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016 - Times New Roman 14, Bold, 1 spasi -

LAPORAN KASUS - Times New Roman 14, Bold -

INVASIVE MOLE CAUSING ACUTE ABDOMEN

Page 50: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

43

MOLA INVASIF YANG MENGAKIBATKAN ABDOMEN AKUT - Times New Roman 16 Bold, 1 spasi - English/ Indonesia -

IDA BAGUS ALIT, WIRYANA

- Times New Roman 12, Bold - Peserta Didik, Pembimbing -

Abstract

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Keyword: gestational trophoblastic neoplasia, invasive mole, uterine perforation, acute

abdomen

Abstrak

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kata kunci: neoplasia trofoblas gestasional, mola invasif, perforasi uterus, abdomen akut

- Times New Roman 12, Bold (judul, kata kunci), 1 spasi -

Pendahuluan

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

- Times New Roman 12, Bold (judul), 1,5 spasi -

Page 51: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

44

BAB IX PESERTA DIDIK

9.1 Hak Peserta Didik

I. Mempergunakan seluruh fasilitas pendidikan sesuai mekanisme yang ada dengan penuh tanggung jawab

II. Memberikan usul kepada KPS/ SPS untuk kelancaran pendidikan melalui wakil peserta didik

III. Mengambil cuti tahunan di luar cuti akademik sebanyak 12 hari kerja mulai semester 3 atas persetujuan chief residen dan KPS/SPS

IV. Mendapat bimbingan dan konseling akademik maupun non akademik V. Mendapat informasi tentang nilai tes/ ujian/ tugas yang telah dilakukan

VI. Mengklarifikasi setiap laporan atas pelanggaran afektif, psikomotor, dan kognitif VII. Mendapatkan pelayanan surat menyurat bila dibutuhkan

VIII. Berhak untuk menolak melakukan suatu prosedur atau pemeriksaan yang tidak sesuai dengan etika

IX. Berhak untuk melaporkan kepada pengelola pendidikan suatu tindakan / prosedur yang tidak sesuai dengan standar dan mengarah pada tindakan malpraktek

9.2 Cuti Akademik Cuti akademik adalah hak peserta didik untuk berhenti sementara dari kegiatan akademik karena alasan tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan tetap memenuhi kewajiban yang ditetapkan oleh FK Unud Prosedur dan Ketentuan Cuti Akademik

Peserta didik dapat mengambil cuti akademik setelah kuliah dua semester dengan mengikuti tata cara yang diatur dalam panduan akademik Universitas Udayana

Permohonan cuti diajukan kepada KPS atas persetujuan penasihat akademik. KPS akan meneruskan ke TKP PPDS-1 dan FK Unud, untuk selanjutnya diteruskan ke Rektor Unud

Permohonan cuti akademik disampaikan paling lambat dua minggu sebelum semester yang bersangkutan dimulai

Cuti akademik diberikan maksimal dua semester kumulatif

Selama cuti akademik, residen tidak membayar SPP

Waktu cuti akademik tidak diperhitungkan dalam lamanya masa studi

Setelah cuti akademik selesai, residen dapat aktif kembali dengan melapor ke KPS, TKP PPDS-1, dan Biro Administrasi Akademik Unud paling lambat dua minggu sebelum pembayaran SPP semester berikutnya

Selama cuti akademik residen tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan akademik

Apabila dua semester setelah cuti akademik residen tidak mendaftar kembali, maka haknya sebagai residen hilang

9.3 Kewajiban, Fungsi dan Tugas Peserta Didik

I. Mengikuti seluruh program pendidikan sesuai aturan II. Mengisi dengan lengkap buku log residen

III. Mengisi dengan lengkap dan benar semua catatan rekam medis pasien sesuai aturan JCI dan KARS

IV. Memelihara seluruh fasilitas pendidikan yang disediakan oleh Prodi / Bagian dan rumah sakit

V. Memelihara kebersihan di lingkungan pendidikan

Page 52: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

45

VI. Membayar biaya pendidikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan VII. Melengkapi seluruh syarat administrasi untuk dapat memberikan pelayanan di RSUP

Sanglah VIII. Melayani pasien dengan profesional

IX. Melakukan evaluasi, pemeriksaan dan monitoring pasien pada periode perioperatif saat jam kerja maupun diluar jam kerja

X. Bekerja sama dengan penuh toleransi antar teman sejawat, karyawan, perawat XI. Mengikuti seluruh arahan dari staf pengajar dan manajemen rumah sakit

XII. Ikut berperan serta dalam proses pendidikan baik di dalam maupun di luar rumah sakit XIII. Ikut berperan serta secara aktif dalam kegiatan ektra kurikuler 9.4 Chief Residen Tugas dan Tanggung Jawab

I. Sebagai koordinator dan bertanggung jawab atas persiapan, pelaksanaan, dan pemulihan anestesia

II. Sebagai wakil konsulen untuk memberikan tindakan anestesia dan terapi intensif, atas persetujuan konsulen

III. Berperan dalam penyelenggaraan pendidikan bagi residen junior dan mahasiswa kedokteran

IV. Bertanggung jawab atas jawaban konsultasi dari bagian lain dengan sepengetahuan konsulen

V. Dapat melakukan konsultasi dengan bagian lain atas sepengetahuan konsulen VI. Berperan dalam pengabdian masyarakat

VII. Penanggung jawab utama pelayanan pasien rawat inap kelas 2 & 3 VIII. Penanggung jawab utama pelayanan di klinik anestesi dan klinik nyeri anestesi

IX. Sebagai anggota Tim Kesehatan RI 1 atau 2 X. Sebagai tenaga ahli pada sistem rujukan di rumah sakit daerah

XI. Mengatur stase, jadwal jaga, pembagian tugas, mobilisasi peserta didik atas persetujuan KPS/ SPS

XII. Mengatur ijin dan cuti peserta didik sebelum diserahkan ke KPS/SPS XIII. Menjadi penengah bila terjadi kesalahpahaman antara sesama peserta didik dan antar

peserta didik Prodi lain XIV. Wajib mengevaluasi dan melaporkan morbiditas dan mortalitas kepada konsulen

terkait serta KPS/SPS serta membuat presentasi terkait kasus morbiditas / mortalitas tersebut.

XV. Membantu mengawasi dan membimbing residen junior dalam pelaksanaan pendidikan dan melaporkan kepada KPS / SPS apabila ada residen junior yang tidak melakukan aturan Prodi.

XVI. Wajib melaporkan kepada KPS/ SPS apabila mengetahui ada tindakan diluar hukum yang dilakukan oleh peserta didik

XVII. Membantu pelayanan Anestesia dan Terapi Intensif di rumah sakit jejaring di luar RSUP Sanglah atas sepengetahuan dan seizin Kepala Bagian/SMF dan atau KPS/SPS

XVIII. Bersama dengan konsulen menghadiri acara joint conference untuk pembahasan kasus kompleks bersama program studi lain.

XIX. Tidak menciptakan kebijakan 9.5 Pelayanan Medis

I. Melayani pemberian anestesia/analgesia pasien bedah elektif, bedah emergensi, dan bedah rawat jalan di kamar bedah yang sesuai SOP yang telah ditetapkan

Page 53: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

46

II. Melayani pemberian anestesia/analgesia di RS yang ditunjuk atas sepengetahuan atau seijin Kepala Bagian/SMF dan KPS atau dalam keadaan darurat atas seijin konsulen Dokter Penanggungjawab Pelayanan (DPJP)

III. Melayani konsultasi untuk pasien di ruangan dan melayani tindakan pada pasien darurat medik, baik di ruangan ataupun ruang resusitasi

IV. Melakukan persiapan preoperatif pada pasien yang akan dilakukan pembedahan elektif atau darurat. Instruksi atau anjuran harus ditulis pada status pasien di ruangan dan ditandatangani disertai nama jelas dan cap residen serta dilaporkan ke konsulen DPJP

V. Setiap kasus bedah elektif yang bermasalah, bila ada penyulit atau perlu ditunda dahulu dan lain-lain, harus dilaporkan dan dikonsultasikan kepada konsulen DPJP

VI. Setiap kasus bedah akut yang ada permasalahan (dengan penyulit atau kasus sulit di luar kemampuan peserta didik yang bertugas) harus dikonsultasikan kepada chief residen dan konsulen DPJP.

VII. Konsultasi pasien harus dilakukan oleh peserta didik paling senior yang bertanggung jawab pada kasus tersebut kepada konsulen DPJP atau konsulen yang ditunjuk

VIII. Penilaian pasien untuk indikasi masuk ruang terapi intensif (RTI) sesuai dengan indikasi yang telah ditetapkan dengan sepengetahuan konsulen DPJP RTI

IX. Semua permintaan yang bersifat konsultasi khusus (penundaan pembedahan, tidak ada indikasi masuk RTI, dan lain-lain), jawaban konsultasi harus atas sepengetahuan dan disertai nama dan cap konsulen DPJP

X. Melayani tindakan medik pada pasien di RTI XI. Premedikasi diberikan atas sepengetahuan dan menjadi tanggung jawab peserta

pendidikan yang akan mengerjakan pasien tersebut dan sepengetahuan DPJP XII. Setiap tindakan anestesia/analgesia dan tindakan khusus yang dilakukan untuk

pertama kalinya harus didampingi oleh konsulen atau chief residen, dan pada kasus-kasus gawat darurat/ cito hendaknya atas sepengetahuan konsulen DPJP

XIII. Peserta didik dapat melakukan tindakan, minimal didampingi oleh peserta didik tahap 3 bila telah minimal tiga kali disupervisi oleh konsulen

XIV. Setiap tindakan anestesia/analgesia harus dibuatkan status anestesia (catatan medik anestesia)

XV. Pasien pasca anestesia menjadi tanggung jawab peserta pendidikan selama minimal 24 jam pasca bedah. Pasien yang tergolong berisiko tinggi atau dengan penyakit yang memerlukan perawatan/pengawasan intensif dapat diserah terimakan kepada dokter jaga dengan pesan-pesan khusus secara tertulis dan lisan

XVI. Penanganan nyeri akut pasca bedah dilakukan selama minimal 72 jam atau kurang dari 72 jam bila sudah tidak diperlukan dan residen yang melakukan pembiusan sebelumnya wajib melakukan follow up setiap hari bekerja sama dengan tim acute pain service (APS). Bila diperlukan, penanganan nyeri dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.

XVII. Keseluruhan pelayanan Anestesi yang dilakukan oleh peserta didik harus mengikuti SOP di RSUP Sanglah dan wajib didokumentasikan pada status: jawaban konsul Anestesi, evaluasi praanestesi, informed consent Anestesi, status Anestesi dan status follow up pasca Anestesi

XVIII. Peserta didik bekerja sama dengan perawat Anestesi dan DPJP wajib mendokumentasikan setiap kejadian efek samping yang berhubungan dengan tindakan Anestesi dalam suatu formulir yang telah disediakan dan akan dievaluasi setiap enam bulan oleh unit penjaminan mutu Anestesi

Page 54: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

47

XIX. Peserta didik yang menjalani stase di ruang terapi intensif, wajib datang lebih awal setiap harinya untuk melakukan visite terlebih dahulu sebelum mengikuti lapporan pagi.

XX. Peserta didik yang menjalani stase di ruang terapi intensif tetap wajib datang dan melakukan visite pada hari minggu / hari libur lainnya. Setelah selesai visite, dapat mengoperkan tugas observasi kepada residen yang bertugas jaga pada hari minggu / hari libur tersebut.

9.6 Tugas Jaga 9.6.1 Instalasi Gawat Darurat ( IRD ) Jaga Triage Instalasi Rawat Darurat (IRD) Peserta Didik Tahap 1

Merespon panggilan resusitasi di IRD maupun ruang perawatan sekitar area IRD ( ruang ratna, PJT, radiologi IRD, area poliklinik/rekam medis/ rehabilitasi medik pada jam kerja )

Bertanggung jawab melakukan penanganan dan monitoring pasca resusitasi

Melakukan tindakan-tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien emergency di ruang triage IRD

Melaporkan pasien kepada residen tahap 2, berkonsultasi dengan residen tahap 2 apabila dijumpai permasalahan diruang resusitasi, baik dengan pasien, keluarga pasien, atau bagian lain

Membuat laporan jaga di buku jaga Peserta Didik Tahap 2

Merespon panggilan resusitasi di IRD maupun ruang perawatan sekitar area IRD ( ruang ratna, PJT, radiologi IRD, area poliklinik/rekam medis/rehabilitasi medik pada jam kerja )

Bertanggung jawab melakukan penanganan dan monitoring pasca resusitasi

Membantu peserta didik tahap 1 menangani dan melakukan tindakan-tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien emergency di ruang triage IRD

Melaporkan pasien kepada chief jaga IRD, berkonsultasi dengan chief jaga IRD apabila dijumpai permasalahan diruang resusitasi, baik dengan pasien, keluarga pasien, atau bagian lain

Peserta Didik Tahap 3 (Chief Jaga IRD)

Menerima konsultasi dari residen tahap 2

Chief jaga IRD akan berkonsultasi dengan konsulen jaga apabila tidak dapat menyelesaikan permasalahan

Chief IRD akan membuat keputusan dan berkoordinasi dengan bagian lain untuk tindak lanjut pasca resusitasi

Jaga OK Instalasi Gawat Darurat (IGD) Peserta Didik Tahap 1

Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya (bedah umum)

Melakukan persiapan pra anestesia

Membuat laporan jaga yang diketahui oleh senior jaga

Memantau pasien pascabedah di ruang pemulihan

Page 55: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

48

Melaksanakan pengelolaan nyeri pasien-pasien pascabedah elektif sesuai dengan instruksi

Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya (bedah umum)

Peserta Didik Tahap 2

Melakukan persiapan dan pelaksanaan anestesi sesuai dengan kompetensinya

Bertanggungjawab atas persiapan yang telah dilakukan oleh peserta didik tingkat 1

Bertanggung jawab atas perawatan pasien di ruang pemulihan

Melaporkan kepada leader jaga ( Chief IRD ) mengenai permasalahan yang ditemui pra, durante, dan pascabedah

Bertanggungjawab atas laporan jaga

Menyampaikan laporan jaga pada acara laporan pagi Peserta Didik Tahap 3 (Chief Jaga IRD)

Sebagai koordinator dan bertanggungjawab atas pelayanan anestesia di area IGD

Bertanggungjawab atas manajerial sumber daya di area IGD 9.6.2 Ruangan Perawatan Jaga Acute Pain Service (APS) Peserta Didik Tahap 1 dan 2

Bertanggungjawab atas manajemen nyeri pasien pasca bedah dan pasien konsultasi manajemen nyeri kanker dan nyeri kronik

Dilaksanakan oleh semester 3 (Tahap 1) sebagai APS Junior dan semester 4 (Tingkat 2) sebagai APS senior

Bekerja sama dengan semua residen yang mempunyai pasien pasca operasi yang masih diikuti untuk penanganan nyeri akut pasca operasi.

Setiap harinya tim jaga APS melakukan serah terima pasien dengan tim stase APS

Pasien-pasien yang di follow up dan konsul manajemen nyeri dilaporkan ke DPJP manajemen nyeri

Jaga Ruang Terapi Intensif Peserta Didik Tahap 2 dan 3

Menerima dan menjawab konsultasi pasien-pasien yang akan masuk RTI dari bagian lain.

Melakukan tindakan – tindakan medis yang dianggap perlu terhadap pasien-pasien yang dirawat di RTI maupun pasien yang dikonsulkan atas persetujuan trainee/ konsulen jaga RTI, meliputi: a. Intubasi endotrakea b. Setting ventilator c. Pemasangan CVC d. Pemasangan jalur intravena e. Pemasangan jalur arteri f. Terapi oksigen g. Terapi keseimbangan asam basa h. Terapi cairan dan elektrolit i. Terapi inotropik dan vasopressor j. Resisusitasi jantung paru otak k. Nutrisi enteral (termasuk pemasangan akses postpyloric) dan parental l. Terapi supportif lainnya

Page 56: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

49

Membuat resume pasien konsultasi intensif di buku laporan jaga

Mengikuti tindakan operatif pasien – pasien RTI yang memerlukan tindakan pembedahan

Berkonsultasi dengan chief jaga ruangan dan/atau konsulen jaga RTI apabila dijumpai permasalahan di ICU, baik dengan pasien, keluarga pasien atau bagian lain

Wajib datang lebih awal setiap harinya untuk melakukan visite terlebih dahulu sebelum mengikuti lapporan pagi.

Tetap wajib datang dan melakukan visite pada hari minggu / hari libur lainnya. Setelah selesai visite, dapat mengoperkan tugas observasi kepada residen yang bertugas jaga pada hari minggu / hari libur tersebut.

Chief Jaga Ruangan (Peserta Didik Tahap 3)

Bertanggungjawab atas pelayanan anestesia di ruang perawatan (APS, ruang terapi intensif, operasi cito di Instalasi Bedah Sentral, ruang radiologi, burn unit, bayi tabung dan ruang rawat inap lainnya)

Bertanggung jawab menjawab dan memeriksa semua pasien konsul di ruangan, IRD maupun klinik anestesia

Page 57: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

50

BAB X TATA TERTIB PESERTA DIDIK

10.1. Tata Tertib Akademik

I. Residen wajib mengikuti seluruh proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan

II. Residen wajib mengikuti bimbingan oleh penasihat akademik yang telah ditentukan III. Residen wajib menyusun tugas ilmiah teapt waktu di bawah bimbingan konsulen

yang ditunjuk IV. Residen wajib mengikuti ujian yang telah ditentukan apabila telah memenuhi semua

persyaratan V. Tata tertib akademik secara lengkap tertuang di Buku Pedoman Peraturan Akademik

10.2. Tata Tertib Umum

I. Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelayanan dengan baik dan profesional II. Peserta didik wajib saling menghormati dan menjalin kerjasama dalam pendidikan

dan pelayanan III. Kehadiran

a. Absensi kehadiran sidik jari di sekretariat dimulai Pk. 05.00 sampai Pk. 07.00 Wita, dan absensi pulang dimulai pk.16.00

b. Setelah selesai laporan pagi dan kembali ke tempat tugas, wajib melakukan absensi sidik jari kembali di masing – masing tempat tugas tersebut dan setelah selesai bertugas wajib melakukan absensi pulang sidik jari di temapt bertugas tersebut.

c. Peserta didik yang tidak melakukan absensi pada jam tersebut di atas, sehubungan dengan tugas sebagai peserta didik, wajib melapor ke sekretariat Prodi (kecuali telah melapor hari sebelumnya)

d. Peserta didik yang istirahat sakit wajib melapor ke sekretariat Prodi dan melampirkan surat keterangan sakit

e. Peserta didik yang tidak dapat bertugas secara mendadak wajib melapor ke KPS/SPS

f. Peserta didik yang tidak hadir tanpa keterangan yang kuat dan ijin sesuai aturan yang berlaku merupakan tindakan pelanggaran

g. Cuti akademik dan cuti di luar akademik telah diatur pada Buku Pedoman Peraturan Akademik

IV. Dilarang membuat kegaduhan atau berbicara keras di samping ruang kuliah/diskusi/perpustakaan yang dapat mengganggu proses belajar

V. Dilarang membantu peserta didik lain saat ujian VI. Dilarang menjiplak karya ilmiah orang lain

VII. Mengikuti tata tertib di RS tempat bekerja VIII. Menggunakan pakaian yang rapi dan sopan saat bertugas (dilarang menggunakan T-

shirt/ baju kaos, bahan jeans, cadar, sandal, sepatu dengan hak lebih dari 5 cm, tindik)

IX. Menggunakan jas dokter lengan pendek, kecuali saat tugas jaga (pakaian jaga sesuai ketentuan yang berlaku) dan tugas di ruang operasi (pakaian ruang operasi)

X. Menggunakan identitas saat bertugas, dan pin sebagai tanda tingkat pendidikan: warna merah untuk residen observer, warna kuning untuk tahap 1 (jumior), warna hijau untuk tingkat 2 (madya), warna biru untuk tingkat 3 (chief). Pin digunakan di dada sebelah kiri

Page 58: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

51

XI. Pakaian jaga tidak diperkenankan dipakai di luar areal RS XII. Dilarang berambut gondrong (rambut dipotong rapi, tidak boleh menutupi telinga,

tidak boleh berdiri), dilarang memelihara jenggot dan kumis secara berlebihan. Bagi dokter wanita yang berambut panjang wajib mengikat/menjalin rambutnya dengan rapi. Dilarang menggunakan cat rambut

XIII. Tidak diperkenankan merokok di tempat bertugas/ areal RS XIV. Tidak diperkenankan memukul siapapun dengan alasan apapun XV. Bersikap profesional saat bertugas

Page 59: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

52

BAB XI SANKSI, TEGURAN dan PENGHARGAAN

11.1. Aturan Umum Sanksi, Teguran dan Penghargaan

I. Setiap residen mempunyai nilai sanksi nol (0) pada awal setiap tahap pendidikan II. Morbiditas/mortalitas yang dilakukan oleh residen dilaporkan secara tertulis oleh chief

residen / konsulen ke sekretariat Prodi pada lembar laporan morbiditas/mortalitas dan log book residen.

III. Konsulen yang mengetahui morbiditas / mortalitas dapat langsung memberikan nilai sanksi pada log book residen dan tetap mengisi lembar laporan morbiditas/mortalitas.

IV. Nilai sanksi diberikan sesuai dengan tingkat morbiditas / mortalitas dan kategorinya V. Sekretariat Prodi meneruskan laporan kepada KPS/SPS.

VI. Jika nilai sanksi ≥ 40, KPS/SPS akan memanggil residen untuk mengklarifikasi. KPS/SPS mencatat hasil klarifikasi dan ditandatangani oleh KPS/SPS dan residen.

VII. Nilai sanksi dievaluasi pada masing-masing tahap pendidikan. Nilai pelanggaran pada tahap sebelumnya tidak diakumulasikan ke tahap berikutnya.

VIII. Nilai sanksi maksimal adalah 100. IX. Residen yang memperoleh prestasi akademik dan non akademik tertentu akan

mendapatkan point penghargaan sebagai point nilai tambah residen tersebut yang dapat menjadi nilai pengurang dari point sanksi dan teguran.

X. Sanksi dikeluarkan (drop out) harus melalui mekanisme pelaporan hasil klarifikasi dari tim yang nantinya akan diusulkan ke Dekan FK Unud untuk ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan akademik. Keputusan pengeluaran (drop out) peserta didik berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana

XI. Peserta didik yang dipandang oleh rapat staf pengajar sulit untuk meneruskan pendidikan. Perlu ditegaskan bahwa pengunduran diri lebih dini lebih baik daripada tertunda-tunda, sehingga yang bersangkutan dapat menentukan pilihan program studi lain yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuannya.

11.2. Sanksi Akademik

I. Sanksi akademik berupa teguran, surat peringatan 1-3, skorsing pendidikan dan penghentian pendidikan sementara kepada residen tergantung total nilai pelanggaran dan ada bukti melakukan pelanggaran akademik atau tindakan kriminal. Sanksi diberikan oleh KPS dengan pertimbangan dari kepala bagian.

II. Teguran atau atau surat peringatan diberikan setiap saat bila residen telah mencapai batas atas nilai pelanggaran di setiap kategori pelanggaran.

III. Residen yang telah mendapat 2x surat peringatan, apabila kembali mendapatkan surat peringatan yang ke-3 maka akan langsung masuk pelanggaran kategori 4.

IV. Pengeluaran residen (drop out) dari pendidikan dilakukan oleh Rektor setelah mendapat pertimbangan dari Dekan Fakultas atas pertimbangan dan pengesahan Senat Fakultas.

NILAI KATEGORI SANKSI

0-20 Kategori 1 Teguran lisan dari TPPM

21 – 40 Kategori 2 Surat peringatan oleh KPS/SPS dengan usulan dari TPPM

41 – 60 Kategori 3 Surat peringatan + sanksi dan tugas ilmiah

Page 60: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

53

oleh KPS/SPS dengan usulan dari TPPM

61 – 80 Kategori 4

Surat peringatan + Rapat pendidikan + tunda yudisium kenaikan tingkat 1 bulan / skorsing 1 bulan, dengan usulan dari TPPM, tetap mengikuti semua kegiatan ilmiah

81 - 99 Kategori 5 Surat peringatan + Rapat pendidikan + skorsing 3 bulan, dengan usulan dari TPPM, tetap mengikuti semua kegiatan ilmiah

≥ 100 Kategori 6 Dikeluarkan (drop out)

11.3. Acuan Nilai Sanksi Pemberian nilai sanksi berdasarkan pada jenis pelanggaran yang dilakukan, dibagi atas pelanggaran kognitif, pelanggaran psikomotor dan pelanggaran afektif.

JENIS PELANGGARAN NILAI

KOGNITIF

Kurang menguasai ilmu pada tingkat kompetensinya 10

Terlambat menyelesaikan tugas akademik sesuai instruksi konsulen tanpa alasan yang kuat

20

Membuat tugas ilmiah yang diberikan konsulen tanpa referensi jelas

5

Tidak melakukan kewajiban tugas akademik sesuai instruksi konsulen dalam waktu 1 bulan dari deadline yang telah ditentukan tanpa alasan yang kuat

20

Menjiplak karya / tulisan ilmiah orang lain (plagiat) dalam pembuatan tugas akademik / ilmiah apapun

40

Terlambat menyelesaikan tugas ilmiah sehingga menghambat tahapan pendidikan

40

Ketidakmampuan menyelesaikan tahapan pendidikan n+1/2n waktu pendidikan yang ditetapkan oleh Prodi

100

JENIS PELANGGARAN NILAI

PSIKOMOTOR

Tidak mempersiapkan STATIC sebagaimana mestinya 5

Kurang cakap melakukan tindakan pada tingkat kompetensinya

5

Melakukan tindakan di luar kompetensi 20

Memberikan obat atau melakukan tindakan yang tidak lazim, tanpa izin/ konsultasi dengan chief residen (CR)/ konsulen

30

Kelalaian dalam menangani pasien sehingga jatuh dalam kondisi yang lebih buruk

30

Menyebabkan kematian pasien tanpa konsultasi dengan konsulen

50

Page 61: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

54

JENIS PELANGGARAN NILAI

AFEKTIF

Tidak membawa buku log saat bertugas 2

Tidak hadir di tempat pendidikan tanpa alasan yang jelas 10

Tidak fokus saat mengikuti kegiatan ilmiah atau mengganggu jalannya kegiatan ilmiah

3

Datang terlambat atau pulang sebelum waktunya tanpa menginformasikan kepada chief residen atau konsulen

5

Komunikasi tidak lancar, tidak bisa dihubungi oleh konsulen saat diperlukan

3

Tidak menghadiri kegiatan / acara yang diwajibkan oleh Prodi/Bagian/SMF

5

Meninggalkan tempat kerja tanpa izin konsulen / berada di tempat yang tidak semestinya saat jam kerja / jam jaga

15

Membocorkan rahasia jabatan kedokteran 20

Tidak melaporkan kejadian morbiditas/mortalitas kepada konsulen terkait dan KPS/SPS

30

Melalaikan dan atau merusak barang-barang RS / alat pendidikan

20

Memberikan keterangan palsu yang berkaitan dengan pendidikan dan pelayanan sebagai seorang residen

40

Menjawab konsultasi dari bagian lain tanpa seijin dan sepengetahuan konsulen

20

Bekerjasama dengan perusahaan farmasi dan mendapat imbalan tanpa seijin dan diketahui KPS/SPS/Kepala bagian

40

Menolak perintah chief residen/ konsulen yang sesuai aturan pendidikan atau melalaikan kewajiban

30

Memukul siapapun di tempat pendidikan 50

Mencemarkan nama baik konsulen, bagian, institusi pendidikan

60

Pencurian, manipulasi alat RS, atau alat pendidikan 100

Mabuk, berjudi 100

Menghasut teman untuk melawan kebijakan bagian/pimpinan/konsulen

100

Melanggar hukum pidana / perdata 100

Penyalahgunaan obat narkotik atau sejenisnya 100

11.4. Acuan Point Penghargaan

I. Prestasi akademik : a. Juara Lomba ilmiah tingkat daerah / wilayah : 5 b. Juara Lomba Ilmiah tingkat nasional : 10 c. Juara Lomba ilmiah tingkat Internasional : 20 d. Publikasi di jurnal nasional terakreditasi : 10 e. Publikasi di Jurnal International : 15 f. Oral presentasi paper tingkat nasional : 10 g. Oral presentasi paper tingkat international : 20

Page 62: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

55

II. Prestasi non akademik : a. Juara Tingkat wilayah / daerah : 5 b. Juara tingkat nasional : 10 c. Juara tingkat international : 15

Page 63: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

56

BAB XII EVALUASI HASIL PENDIDIKAN

12.1. Pendahuluan Evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas serta kompetensi peserta didik dalam proses pendidikan yang sedang dijalaninya. Evaluasi dapat menentukan pencapaian peserta didik dalam proses pendidikan sehingga dapat diambil suatu kebijakan apakah program dapat dilanjutkan, diubah, atau ditingkatkan.

Evaluasi hasil pendidikan dilakukan pada akhir setiap tahap pendidikan secara lokal maupun nasional. Evaluasi kompetensi dalam melakukan prosedur dengan tepat dan efektif sesuai dengan fasilitas dan kondisi pasien, untuk mengatasi masalah kesehatan dan promosi kesehatan dibidang Anestesiologi dan Terapi Intensif. Rincian Komponen Area Kompetensi :

a. Mampu memberikan pelayanan anestesi paripurna;

b. Mampu memberikan pelayanan kedokteran perioperatif yang meliputi

keterampilan menangani permasalahan kesehatan umum terkait dengan proses

pre, intra dan post operatif;

c. Mampu memberikan pelayanan bantuan hidup paripurna atau lanjutan dalam

kegawatdaruratan (emergency);

d. Mampu memberikan pelayanan Terapi Intensif;

e. Mampu memberikan pelayanan nyeri paripurna.

12.2. Evaluasi Kompetensi

Evaluasi dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan area kompetensi tingkat pendidikan, meliputi kompetensi “Knowledge, Technical Skill, Cognitive Skills, Communication Skills, Professionalism, Afektif dan Psikomotor” Pada Tahap 1 dan tahap 2 dilakukan evaluasi Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Dasar

Bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif :

Mampu memahami prinsip-kerja alat atau mesin anestesia, demikian pula alat-alat monitor invasif dan non-invasif, EKG, pulse oxymetri, kapnograf, stimulator saraf, BIS, USG (ultrasonography), X-Ray imaging, CArm.

Mampu memahami/menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium, foto thorax, scan kepala, EKG, Echocardiography dan lain-lain yang diperlukan.

Mampu memahami cara mengatur posisi pasien yang aman selama operasi dan mengetahui akibat buruknya.

Memahami kelaikan mesin anestesia dan ventilator serta peralatan pendukung lainnya.

Menguasai pengetahuan tentang patofisiologi penyakit/comorbid yang menyertai kondisi pasien, dihubungkan dengan tindakan anestesia.

Memahami fisiologi dan patofisiologi penyakit dan comorbid pasien pediatri dan neonatus.

Memahami teori anestesia pada bedah baik dewasa dan anak.

Memahami teori anestesia regional yang meliputi sarafsaraf tepi, subarakhnoid dan epidural.

Memahami teori premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia dan pengelolaan pasca anestesia/pasca bedah.

Page 64: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

57

Memahami problema kekhususan anestesia pada bedah umum, bedah THT, bedah mata serta bedah obstetri dan ginekologi.

Memahami tanda-tanda penyulit anestesia serta mampu dengan cepat mengatasi problem tersebut.

Memahami secara dini keadaan darurat yang mengancam nyawa, baik pada waktu induksi, selama maupun pasca-anestesia, dan dalam keadaan kritis serta mengetahui cara cara mengatasinya.

Memahami teori tindakan resusitasi jantung paru otak.

Memahami pengelolaan pasien trauma dalam kegawatan yang mengancam nyawa dan atau cacat.

Memahami teori nyeri akut dan nyeri kronis yang dapat meliputi jaras nyeri, neurobiology nosiseptik dan neuropatik.

Memahami klasifikasi, diagnosis nyeri, dan akibat efek samping dan/atau komplikasi nyeri serta penatalaksanaan nyeri paripurna pada semua golongan pasien, baik dengan atau tanpa menggunakan alat bantu, seperti terapi farmakologi, terapi non-farmakologi, alat bantu diagnostik, pemandu tindakan dan monitoring.

Keterampilan Teknis :

Mampu melakukan penilaian kondisi pasien preoperatif.

Mampu mengoptimalkan kondisi pasien sebelum operasi.

Mampu melakukan teknik dan interpretasi pemantauan fungsi fungsi vital, EKG, oksimetri pulsa, kapnografi, monitor neuro-muskular.

Mampu mengoperasikan meja operasi.

Mampu mengoperasikan berbagai mesin anestesi.

Mampu melakukan beberapa teknik induksi anestesia inhalasi, intravena, perektal.

Mampu menggunakan sungkup muka, sungkup laring, intubasi trakeal serta melakukan pemeliharaan anestesia dengan aman.

Mampu mengelola jalan napas dengan cara-cara seperti yang tertera pada butir-7.

Mampu memberikan ventilasi bantu dan ventilasi kendali manual.

Mampu melakukan ekstubasi dan pengawasan problema-problema dan komplikasi pasca-ekstubasi dan pasca-anestesia.

Mampu melakukan teknik anestesia/analgesia spinal, epidural dan blok saraf tepi serta mampu mengatasi komplikasi akut yang mungkin terjadi.

Mampu melakukan resusitasi jantung paru otak (RJPO), bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut.

Mampu mengelola pasien dalam keadaan kedaruratan yang mengancam nyawa dan atau cacat.

Mampu mengelola pasien pasca-anestesia, baik di ruang pulih (PACU/Post Anesthesia Care Unit) maupun di ICU.

Mampu memberikan anestesi pada bedah digestif.

Mampu memberikan anestesi pada bedah ortopedi.

Mampu memberikan anestesi pada trauma.

Mampu memberikan anestesi pada bedah plastik.

Mampu memberikan anestesi pada bedah onkologi.

Mampu memberikan anestesi pada bedah mata.

Mampu memberikan anestesi pada bedah THT dan bedah mulut.

Mampu memberikan anestesi pada bedah urologi.

Mampu memberikan anestesi pada bedah pediatri.

Page 65: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

58

Mampu memberikan anestesi pada bedah geriatri.

Mampu melakukan anestesia rawat jalan.

Mampu melakukan anestesia di luar kamar bedah.

Mampu melakukan klasifikasi nyeri dan menegakkan diagnosis nyeri melalui serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan.

Mampu melakukan pengelolaan kasus nyeri, baik terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi (intervensi dan non-intervensi) dan mampu mengenali dan mengatasi efek samping / komplikasi yang disebabkannya.

Pada Tahap 3 dilakukan evaluasi Ilmu Kedokteran Klinis Spesialis Lanjut Bidang

Anestesiologi dan Terapi Intensif : Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif:

Memahami problema dan teknik anestesia bedah otak, bedah jantung, bedah paru dan bedah transplant.

Memahami teori critical care pada kasus-kasus di Intensive Care Unit.

Memahami cara melakukan prosedur klinik serta penggunaannya, tindakan invasif, seperti pemasangan kateter vena sentral, kateter intra arterial, kateter Swan Ganz, krikotirotomi, pungsi pleura pada pneumothorak, dan lain lain.

Menguasai prinsip-prinsip penting pengelolaan pasien kritis.

Memahami cara mengelola unit ICU.

Memahami sistem penanganan bencana.

Keterampilan :

Mampu menilai pasien ICU, baik pasca bedah dan bukan pasca bedah, dan melakukan tindakan awal terhadap keadaan yang mengancam nyawa pasien.

Mampu memberikan anestesia pada bedah saraf.

Mampu melakukan asistensi pada anestesia bedah jantung terbuka.

Mampu memberikan anestesi bedah paru, vaskular, jantung tertutup.

Mampu memberikan anestesi pada penyakit khusus.

Mampu melakukan intubasi sulit.

Mampu mengelola pasien PACU/RR, High Care Unit (HCU) dan ICU.

Mampu melakukan tindakan invasive: pemasangan kateter vena sentral, intra-arterial, krikotirotomi, punksi intrapleural.

Mampu menjawab konsultasi, baik dalam hubungan bidang anestesia maupun kasus ICU dan manajemen nyeri.

Mampu melakukan dan mengkoordinasi penanganan bencana. Pada Tahap 2 dan tahap 3 dilakukan evaluasi Pengelolaan ICU atau Terapi Intensif :

Pengetahuan / Knowledge dan Kognitif :

Memahami prinsip-prinsip umum kedokteran gawat darurat dan Terapi Intensif (Emergency and Critical Care Medicine), Resusitasi Jantung Paru Otak, meliputi Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support), Bantuan Hidup Lanjut (Advanced Life Support) dan Bantuan Hidup Jangka Panjang (Prolonged Life Support).

Mampu menjelaskan indikasi masuk dan keluar ICU.

Mampu menjelaskan indikasi dan pengelolaan prosedur invasif seperti pemasangan kateter vena central, kateter Swan-Ganz, kateter intra-arterial, CRRT (continuous renal replacement therapy), perikardiosentesis, trakeostomi.

Page 66: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

59

Mampu menjelaskan pengelolaan jalan napas dan bantuan napas dengan / tanpa ventilasi mekanik.

Mengenal tanda dan gejala yang mengancam nyawa pasien akibat gangguan pernapasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan hepar.

Mampu menjelaskan pengelolaan nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien kritis.

Mampu menentukan mati klasis dan mati batang otak.

Mampu menjelaskan penanganan akhir kehidupan: mengakhiri dan menunda bantuan hidup (withdrawing dan with-holding life support).

Keterampilan : Menguasai keterampilan dalam posedur klinik, baik untuk pemantauan, diagnosis, maupun untuk terapi:

Pemasangan kateter vena sentral, intra arterial.

Pemasangan pungsi pleura untuk pneumothoraks ventil, dan krikotirotomi.

Menanggulangi keadaan yang mengancam nyawa pasien akibat gangguan pernapasan, kardiovaskular, susunan saraf pusat, gangguan keseimbangan cairan, asam basa dan elektrolit, infeksi berat, gangguan hemostasis, krisis metabolik dan endokrin, gangguan fungsi ginjal dan hepar.

Mampu mengelola nutrisi, sedasi, analgesia dan termoregulasi pasien kritis.

Melakukan konsultasi pada disiplin ilmu kedokteran lain pada saat yang tepat.

Melakukan jawaban atas konsultasi pasien-pasien dari ruang perawatan atau rumah sakit lain yang akan dirawat di ICU.

Melakukan komunikasi dengan sejawat dari beberapa disiplin terkait sebagai anggota tim.

Melakukan bimbingan kepada peserta program atau residen lain, mahasiswa kedokteran maupun perawat.

Mampu menanggulangi dan mengelola pasien bayi di ICU/NICU.

Mampu menanggulangi dan mengelola pasien anak di ICU/PICU.

Mampu menanggulangi dan mengelola pasien dewasa di ICU. Pada Semua Tahap Dilakukan Evaluasi Kompetensi Keterampilan Komunikasi :

Menciptakan dan mempertahankan Komunikasi terhadap kolega, pasien/keluarga, paramedis yang dilakukan dengan Jujur, Terbuka, dan Bersikap baik

Memberikan informasi selengkapnya menggunakan keterampilan non verbal efektif, penjelasan, pertanyaan, dan menulis.

Bekerja secara efektif dengan orang lain sebagai anggota atau pemimpin dari grup yang profesional, khususnya pada tim pelayanan kesehatan yang dapat terdiri dari para profesional dari disiplin ilmu lain.

Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah baik pada bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif, maupun masalah yang lebih luas dari bidangnya;

Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif

Page 67: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

60

Pada Semua Tahap Dilakukan Evaluasi Kompetensi Profesionalisme:

Memperlihatkan rasa hormat, penghargaan, integritas dan kepekaan terhadap kebutuhan pasien dan masyarakat yang lebih dari kepentingan diri sendiri

Bertanggung jawab dan bertindak secara bertanggung jawab

Memperlihatkan komitmen pada kesempurnaan dan pengembangan profesi yang berkelanjutan.

Menunjukkan komitmen terhadap prinsip etika baik pada pemberian maupun penghentian pelayanan klinis, menjaga rahasia terhadap informasi pasien, persetujuan tindakan, dan praktik bisnis, menunjukkan sensitivitas dan kepekaan terhadap perbedaan budaya, termasuk kewaspadaan terhadap latar belakang budaya pasien sendiri. Belajar dari kritik.

Evaluasi Psikomotor dan Evaluasi Afektif

Menggunakan format Multi Source Feedback ( MSF ), yaitu pengamatan/observasi secara terus-menerus selama mengikuti kegiatan pendidikan (portofolio) yang dilakukan dengan mencari masukan dari minimal 4 orang yang terkait dengan pendidikan dan stase yang sedang dijalani. Sebelum mengakhiri stase, peserta didik akan mendapatkan 4 penilaian MSF, antara lain dari 2 konsulen terkait, 1 perawat anestesi dan 1 dokter operator.

Evaluasi “Log Book” berkaitan dengan jumlah kasus yang ditangani, kegiatan yang dilakukan peserta didik serta aktivitas pendidikan lainnya. Log book merupakan salah satu sarana penilaian kompetensi pada level 4, yaitu melakukan / mengerjakan tindakan / prosedural skill yang telah dilakukan peserta didik

I. Pada saat menerima log book baru residen yang bersangkutan wajib menempelkan foto berwarna dengan ukuran 3x4 pada halaman 1 dan mengisi data yang ada pada halaman 1 dengan menggunakan tinta hitam dan huruf balok.

II. Log book adalah buku raport selama pendidikan yang tidak boleh hilang. Apabila Residen yang bersangkutan menghilangkan Log Book, wajib mengganti dengan log book yang baru dan meminta tanda tangan pada dosen sesuai dengan buku yang lama.

III. Log book tidak diperkenankan untuk dicoret–coret atau tip ex. Apabila terdapat kesalahan penulisan maka tulisan dicoret dan diberi paraf.

IV. Log book berisi data residen, jadwal rotasi stase, evaluasi pendidikan, kegiatan ilmiah yang dilakukan, tugas akademik tambahan, prosedur anestesi yang dilakukan, jenis dan jumlah kasus yang ditangani, penelitian dan publikasi ilmiah serta pengabdian masayarakat.

V. Residen wajib meminta tandatangan konsulen setiap selesai mengerjakan suatu tindakan / prosedural skill ataupun kegiatan ilmiah / akademik lain.

VI. Residen wajib mengisi rotasi stase sesuai dengan KRS yang telah disetujui dosen PA dan koordinator rotasi kurikulum

VII. Sebelum mengikuti ujian evaluasi CBT dan OSCE, residen wajib mengumpulkan log book untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan tahapan pendidikan yang ditempuh.

VIII. Sebelum mendaftar ujian akhir nasional, residen wajib mengumpulkan log book untuk diverifikasi oleh TPPM kesesuaian pencapaian kompetensi dengan standar kompetensi yang ada.

12.3.Tahapan Evaluasi Dan Ujian Peserta Didik :

Page 68: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

61

I. Ujian Orientasi, Introduksi, Prakondisi (OIP), dilakukan pada akhir masa OIP dalam bentuk esai

II. Pretest stase dalam bentuk esai III. Evaluasi saat rotasi stase subdivisi :

A. Case Based Discussion ( CBD ) Merupakan suatu bentuk evaluasi harian yang berkesinambungan dari suatu kasus dalam periode perioperatif. CBD dilakukan dengan konsulen yang menjadi DPJP atas kasus tersebut. Diskusi dilakukan mulai dari saat visite preoperative, persiapan di kamar operasi, tatalaksana anestesia dan pemeliharaan anestesia sampai penanganan pasca operasi dan pain management pasca operasi. CBD dilakukan sesuai rotasi stase residen yang bersangkutan. Dari setiap stase, residen minimal mengumpulkan 5 CBD dalam log book.

B. Anesthesia Clinical Evaluation Exercise ( A-CEX) . Mulai dilaksanakan pada 2 minggu terakhir stase atas persetujuan konsulen subdivisi. Peserta didik yang diuji melakukan tatalaksana perioperatif Anestesiologi dan Terapi Intensif sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Penilai melakukan pengamatan tatalaksana yang dilakukan peserta didik sambil memberikan penilaian kompetensi berdasarkan formulir penilaian yang sudah disiapkan. Selesai melakukan evaluasi A-CEX, peserta didik dapat memberikan umpan balik kepada penilai dan ditulis dalam lembar penilaian A-CEX. Tatacara dan syarat Evaluasi A-CEX :

1) Mulai dilakukan pada 2 minggu terakhir terakhir stase 2) Telah mempunyai 5 CBD sesuai stase 3) Yang bertindak sebagai penilai adalah konsulen sub divisi terkait, bukan DPJP

kasus tersebut. 4) 1 hari sebelum evaluasi A-CEX, residen melaporkan kepada konsulen divisi

terkait. Bila diijinkan, residen mencari kasus dan melaporkan kasus tersebut mulai saat evaluasi kunjungan preop pada sore harinya dan berdiskusi dengan konsulen tersebut

5) Saat pelaksanaan A-CEX keesokan harinya, residen tersebut agar menghubungi konsulen bersangkutan agar hadir di tempat penilaian. Penilaian harus dilakukan oleh konsulen subdivisi yang sama dengan saat laporan preop.

6) Residen dinyatakan berhasil melewati stase tersebut apabila memperoleh nilai minimal memuaskan.

7) Bila residen belum memperoleh nilai memuaskan, maka evaluasi A-CEX diulang sampai mencapai nilai minimal memuaskan.

C. Direct Observed Procedural Skills (DOPS).

Merupakan bentuk evaluasi keterampilan peserta didik dalam melakukan suatu prosedur klinis. Penilai melakukan pengamatan terhadap prosedur yang dilakukan peserta didik dan memberikan penilaian sesuai formulir DOPS. Selesai melakukan ujian praktik, peserta didik peserta didik dapat memberikan umpan balik kepada penilai dan ditulis dalam lembar penilaian Tatacara dan syarat Evaluasi DOPS :

7) Dapat mulai dilakukan setelah menjalani stase 1 minggu di divisi terkait. 8) Sudah pernah mendapatkan bimbingan procedural skill minimal tiga ( 3 ) kali

oleh konsulen secara langsung

Page 69: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

62

9) Yang bertindak sebagai penilai adalah konsulen yang menjadi DPJP atau yang mewakili

10) Residen dinyatakan berhasil melewati evaluasi DOPS tersebut apabila memperoleh nilai minimal memuaskan

11) Bila residen belum memperoleh nilai memuaskan, maka evaluasi DOPS diulang sampai mencapai nilai minimal memuaskan.

12) Residen harus menyelesaikan evaluasi DOPS sesuai dengan tahapan jenjang pendidikannya, yaitu : Tahap 1. Melakukan prosedur :

iii. GA IV nafas spontan iv. GA- Face Mask v. GA – LMA

vi. GA – OTT mallampati 1-2, cormack I-II vii. GA OTT-RSI

viii. RA-BSA non complicated ( Abdominal bawah dan ekstremitas ) ix. Pain Management PCA

x. PNB Basic

Tahap 2. Melakukan prosedur : i. RA BSA Laparotomi

ii. GA FM Neonatus-infant iii. GA OTT Neonatus-Infant iv. GA LMA pediatri v. IV Line Neonatus

vi. RA Lumbar Epidural vii. RA Caudal Pediatri single shot

viii. CVC Jugularis dengan USG Guide ix. Arteri Line x. TIVA manual

Tahap 3. Melakukan prosedur : i. Balance Anesthesia status fisik ASA ≥ 3

ii. CVC Subclavia tanpa USG Guide iii. One Lung Ventilation-Double Lumen Tube iv. TIVA-TCI v. GA OTT Intubasi sulit

vi. Awake Intubation vii. Fiberoptic Intubation

viii. PNB Intermediate ix. Caudal Kontinyu x. RA Epidural Thorakal

xi. Setting Ventilator ICU

IV. Ujian kompetensi : A. Ujian Tulis Nasional ( BOARD )

Ujian tulis nasional (board) diselenggarakan oleh Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia. Ujian dilaksanakan sekali dalam setahun secara serentak di seluruh pusat pendidikan. Ujian dilaksanakan oleh masing-masing pusat pendidikan dan diawasi oleh minimum seorang staf dari pusat pendidikan lain. Diikuti oleh semua peserta didik IPDS Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif minimal sedang duduk di

Page 70: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

63

semester III dan telah lulus ujian kualifikasi. Dilakukan ujian remedial untuk peserta didik yang belum lulus, karena kelulusan ujian ini merupakan prasyarat untuk mengikuti ujian akhir nasional. Materi ujian meliputi semua materi Mata Kuliah Dasar Khusus (MKDK) antara lain anatomi-fisiologi organ target anestesia-analgesia, farmakologi, fisika klinik anestesi dan resusitasi. Buku bacaan wajib sebagai pegangan untuk mengikuti ujian ini dibatasi maksimum 3 (tiga) buku ajar dan jika perlu ditambah satu pustaka/ literatur yang dianggap penting diketahui oleh setiap dokter. Bentuk soal ujian adalah pilihan ganda yang disusun oleh KATI berdasarkan data dari masing-masing pusat pendidikan. Biaya ujian dibebankan kepada peserta ujian.

B. Ujian Computerized Base Test ( CBT )

Ujian CBT (Computerized Based Test) adalah ujian berbasis komputer yang diadakan menjelang kenaikan tingkat. Peserta didik (residen) yang menjalani ujian CBT (Computerized Based Test) adalah peserta didik yang akan naik tingkat dari tahap I (semester 4 menuju semester 5), tahap II (semester 6 menuju semester 7), tahap III (Akhir semester 7). Ujian CBT (Computerized Based Test) diadakan dengan tujuan untuk mengevaluasi penguasaan residen terhadap keilmuan di setiap stase yang sedang dijalani. Tatacara dan syarat ujian CBT : Setiap peserta didik (residen) yang hendak mengikuti ujian CBT (Computerized

Based Test) mendaftarkan diri kepada sekretaris program studi Anetesiologi dan

Reanimasi

Saat mendaftar, diharapkan peserta didik (residen) untuk mengumpulkan pas foto

berwarna dengan latar belakang merah berukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah.

Saat mendaftar, peserta didik (residen) menyerahkan semua persyaratan yang telah

dikumpulkan dan telah diverifikasi oleh Tim Pelaksana Penjamin Mutu ( TPPM )

Program Studi Anetesiologi dan Reanimasi Fakultas Kedokteran Universitas

Udayana – RSUP Sanglah Denpasar kepada sekretaris program studi Anetesiologi

dan Reanimasi

1) CBT Tahap 1 a) Syarat Ujian :

Lulus ujian OIP

Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.

Pretest stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi)

A-CEX stase minimal 8 buah dari 9 stase (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior dan senior, digestive, onkologi, urologi) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 8 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Ilmiah journal reading 1 buah, laporan kasus 1 buah, 1 publikasi ilmiah nasional / international

Page 71: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

64

Materi ujian: mata ajar 11-20 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase: ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi

Nilai diumumkan maksimal 3 hari setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama

2) CBT Tahap 2

a) Syarat Ujian :

Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.

Pretest stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior)

A-CEX stase minimal 6 buah dari 7 stase (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 10 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Ilmiah tinjauan pustaka 1 buah dan publikasi ilmiah 1 buah

Materi ujian: mata ajar 22-34 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior, Pasien ASA Physical status tinggi, uncommon disesase, PNB Intermediate, operasi Mayor)

• Nilai diumumkan maksimal 3 hari setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama

3) CBT Tahap 3

a) Syarat Ujian :

Log book telah diverifikasi oleh TPPM sesuai kompetensi pada tahap pendidikannya.

Pretest stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior dan ICU Senior)

A-CEX stase minimal 2 buah dari 3 stase (BTKV, bedah saraf senior, ICU Senior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 3 sebanyak 11 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Ilmiah journal reading 2

Sudah berstatus chief IRD selama minimal 12 minggu

Materi ujian: mata ajar 35-43 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase Bedah saraf senior, BTKV, ICU senior, Chief IRD dan Chief IBS.

C. Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE) 1) Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dilakukan setiap bulan Februari dan

Agustus, meliputi OSCE tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 a) OSCE tahap 1

i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tahap 1

Lulus ujian OIP

Page 72: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

65

Pretest stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi)

A-CEX stase 9 buah (ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior dan senior, digestive, onkologi, urologi) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 1 sebanyak 8 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Ilmiah journal reading 1 buah, laporan kasus 1 buah, 1 publikasi ilmiah nasional / international

Sudah lulus ujian CBT Tahap 1

Jumlah total kasus yang ditangani sesuai dengan standar kompetensi tahap 1 yang telah ditentukan prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud

Materi ujian: mata ajar 11-20 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase: ortopedi, THT, minimal invasif, obgyn, pediatri toddler, APS junior, digestive, onkologi, urologi

ii) Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama

b) OSCE Tahap 2 i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tahap 2

Lulus ujian tulis nasional (board)

Pretest stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior)

A-CEX stase 7 buah (mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 2 sebanyak 10 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Ilmiah tinjauan pustaka 1 buah dan publikasi ilmiah 1 buah

Sudah lulus ujian CBT Tahap 2

Jumlah total kasus yang ditangani sesuai dengan standar kompetensi tahap 2 yang telah ditentukan prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud

Materi ujian: mata ajar 22-34 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase mata, anestesi luar kamar operasi, pediatri madya/senior, geriatri, plastik, ICU madya, bedah saraf junior, Pasien ASA Physical status tinggi, uncommon disesase, PNB Intermediate, operasi Mayor)

ii) Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus OSCE pertama

c) OSCE Tahap 3

i) Syarat mengikuti ujian OSCE Tingkat 3 : OSCE Anesthesia Crisis Management (ACM )

Pretest stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior dan ICU Senior)

A-CEX stase 3 buah (BTKV, bedah saraf senior, ICU Senior) dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Evaluasi DOPS tahap 3 sebanyak 11 buah dengan nilai minimal memuaskan (nilai 7 )

Page 73: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

66

Ilmiah journal reading 2

Sudah lulus ujian CBT Tahap 3

Sudah berstatus chief IBS selama minimal 16 minggu

Materi ujian: mata ajar 35-43 kurikulum Prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud yang dikompilasikan dalam stase Bedah saraf senior, BTKV, ICU senior, Chief IRD dan Chief IBS.

Nilai diumumkan maksimal satu minggu setelah ujian, untuk memberikan kesempatan ujian remedial bagi peserta didik yang tidak lulus

D. Ujian proposal penelitian dan tesis.

Ujian proposal dan tesis sesuai dengan Buku Panduan Program Magister, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana 2015

E. Ujian Lisan Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI). Ditujukan untuk mengetahui apakah seluruh paket pendidikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar; untuk menentukan apakah peserta didik telah mempunyai cukup pengetahuan, ketrampilan kognitif, keterampilan teknik, keterampilan berkomunikasi, dan telah memiliki sikap profesional sebagai Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif. Ujian lisan yang meliputi seluruh area kompetensi spesifik yang ada dalam standar kompetensi dokter spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif.

F. Ujian OSCE Nasional Oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI). Merupakan ujian akhir nasional yang akan dikembangkan oleh Kolegium Anestesiologi Dan Terapi Intensif Indonesia (KATI).

Page 74: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

67

BAB XIV STASE MANDIRI

14.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya jumlah peserta didik program studi anestesiologi dan reanimasi dari tahun ke tahun, sedangkan jumlah dan variasi kasus yang ada di RS pendidikan tidak terlalu signifikan meningkat, dan untuk mengembangkan kompetensi, maka diperlukan kerja sama dengan RS jejaring dan RS afiliasi pendidikan. Kerjasama ini bertujuan untuk saling menguntungkan 14.2 Tujuan

I. Meningkatkan jumlah dan variasi kasus yang ditangani oleh peserta didik II. Memahami sistem rujukan dan pelayanan kesehatan di RS jejaring

14.3 Hubungan Kerjasama dengan RS Jejaring Pendidikan Perjanjian kerjasama dengan RS jejaring pendidikan dibuat oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Direktur RSUP Sanglah, dan RS Jejaring, yang diketahui dan dilaksanakan oleh Kepala Bagian/SMF dan KPS 14.4 Teknis Kegiatan

I. Kewajiban RS Jejaring Pendidikan a. Menyediakan fasilitas akomodasi dan konsumsi untuk peserta PPDS program studi

anestesiologi dan reanimasi, yang ditempatkan di RS Jejaring b. Memberikan kesempatan dan membimbing peserta didik sesuai dengan tingkatannya c. Mendiskusikan hasil evaluasi penampilan kerja peserta didik selama di RS Jejaring d. Dokter Spesialis Anestesi yang berada di RS Jejaring, bertanggung jawab terhadap

kegiatan pelayanan Anestesi yang dilimpahkan kepada peserta didik e. Bila tidak terdapat Dokter Spesialis Anestesi di RS jejaring, yang bertanggungjawab

terhadap pelayanan Anestesi oleh peserta didik adalah direktur RS

II. Kewajiban Peserta Didik a. Pada jam kerja bersama-sama dokter dan paramedis setempat memberikan

pelayanan/ konsultasi sesuai tingkatannya b. Berkonsultasi dengan dokter spesialis yang berada di RS jejaring bila diperlukan c. Membuat laporan pada akhir tugas

III. Pembagian Tempat Tugas a. Selama pendidikan peserta didik hanya mendapatkan dinas luar di RS jejaring satu

kali, kecuali ada kebijakan khusus b. Pembagian tempat tugas dilakukan secara undian yang ditentukan oleh KPS/SPS c. Bila ada jasa medis yang diberikan oleh RS Jejaring diserahkan ke bendahara IPDS

yang nantinya akan dibagi rata kepada peserta didik yang berdinas luar atau sesuai kebijakan IPDS

Nama Rumah Sakit Jejaring Pendidikan 1. RSUD TC. HILLER Maumere (NTT) 2. RSUD dr. Soebandi Jember (Jawa Timur) 3. RSUD Larantuka 4. RSUD Gianyar ( Bali ) 5. RSUD Badung-Kapal

Page 75: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

68

6. RS lain yang dianggap memenuhi syarat dikemudian hari sebagai RS jejaring

Page 76: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

69

BAB XV PANDUAN ADAPTASI

DOKTER SPESIALIS ANESTESI LULUSAN LUAR NEGERI 15.1 Tujuan Tujuan menyelenggarakan adaptasi spesialis lulusan luar negeri adalah untuk memberikan kesempatan penyesuaian bagi mereka yang sah ijasahnya serta dinilai layak untuk memperoleh kesempatan adaptasi, sehingga pada akhirnya program adaptasi akan:

I. Dapat menerangkan kemampuan bidang Ilmu Anestesi yang sudah dipelajarinya, menurut kaidah yang lazim dianut dokter spesialis Anestesi di Indonesia, sesuai dengan masalah kesehatan di Indonesia dan sumber daya yang tersedia

II. Menguasi pola penatalaksanaan bidang Ilmu Anestesi dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia

III. Memahami dan menghayati tata nilai serta profesi Ilmu Anestesi berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia, sehingga dapat diterima dikalangan profesi anestesi dan kalangan profesi dokter pada umumnya

15.2 Syarat Calon adaptasi harus mempunyai persyaratan administrasi:

I. Ijasah dinilai sah oleh Panitia Penilai Ijasah Sarjana Lulusan Luar Negeri (PPISLN, Kemendikbud)

II. Kurikulum pendidikannya telah dikaji oleh Board Study of Anaesthesiology (minimal mencapai 75% kurikulum program studi anestesiologi dan reanimasi)

III. Surat permintaan dari konsorsium Ilmu Kesehatan Kemendikbud 15.3 Penatalaksanaan

I. Lama adaptasi ditentukan berkisar minimal 2 semester dengan mengingat pengalaman belajar rata-rata peserta didik IPDS dibandingkan dengan pengalaman belajar mereka yang akan beradaptasi

II. Harus memahami kebijakan rumah sakit, etika medik, dan medikolegal dimana dia beradaptasi

III. Mengikuti semua aturan tata tertib dan etika peserta didik di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud

IV. Mengikuti semua aturan dan panduan pelaksanaan kurikulum yang sesuai dengan tahapannya, termasuk aturan sanksi dan teguran.

V. Mengisi KRS sesuai yang telah ditetapkan oleh KPS / SPS VI. Berhak mendapatkan KHS sesuai tahapannya

15.4 Penilaian

I. Penilaian dilakukan secara terus menerus dengan pengujian secara bertahap sesuai dengan kurikulum peserta adaptasi dan tahapan kurikulumnya. Peserta didik adaptasi wajib mengikuti semua prosedur penilaian sesuai tahapan pendidikannya, yaitu penilaian A-CEX, DOPS, CBT dan OSCE.

II. Sebagai pelengkap penilaian, peserta adaptasi diharuskan pula membuat makalah ilmiah dan melakukan penyajian dalam konferensi ilmiah.

III. Pelaporan kemajuan hasil progam adaptasi termasuk bidang perilaku dilakukan setelah peserta menjalani program yang ditetapkan dengan kemungkinan sebagai berikut:

Page 77: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

70

a) Perkembangan pencapaian adaptasinya menunjukkan penyelesaian sesuai jadwal semula.

b) Perkembangannya menunjukan kekurangan/kelebihan yang mungkin akan merubah jadwal semula dengan penambahan atau pengurangan waktu adaptasinya.

IV. Penilaian akhir mengikuti aturan dari Kolegium Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia ( KATI ) yaitu melalui ujian nasional yang ditetapkan oleh KATI

15.5 Penghentian Adaptasi Penghentian adaptasi dapat terjadi sebagai berikut:

a) Peserta adaptasi mengundurkan diri b) Peserta adaptasi membuat kesalahan berat yang mengakibatkan cacat tubuh atau

kematian kasus yang seyogyanya dapat dihindarkan c) Peserta adaptasi membuat kesalahan yang berulang-ulang setelah diperingatkan

secara lisan/tertulis tanpa menunjukan usaha perbaikan yang memadai d) Peserta adaptasi tidak menunjukan kemajuan yang sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan dan program pembinaan yang khusus diberikan bagunya juga tidak memberikan hasil baik

e) Peserta adaptasi menolak menyelesaikan tugas yang tercakup dalam program adaptasinya

f) Peserta adaptasi dinyatakan melanggar Kode Etik Kedokteran 15.6. Kurikulum Inti Adaptasi. Kurikulum adaptasi mengacu pada kurikulum inti di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud, sebagian mata ajar pada tahap 2 dan tahap 3 dengan mengikuti rotase stase sesuai mata ajar tersebut.

Pendidikan Adaptasi

Stase

Lama Pembelaj

aran (minggu )

No Mata Ajaran Kode Mata

Ajar

Nomor

Modul

Beban Studi Jenis

Komp

etensi Utama

Kelompok

Mata kuliah Wajib/

Keterampila

n klinis

Ketua Tim

Pengampu (sks)

Akade

mik Profesi

20 Intensive care I ATI 403

13,16,21

2 2 Lanjut MKB / KKSD

dr. I Wayan Suranadi,

SpAn KIC

ICU Junior 8 minggu

25 Intensive Care II KKA

504

28,29,3

5,38 - 4 Lanjut

MKB /

KKSL

dr. Putu Agus Surya Panji,

SpAN KIC ICU Madya 8 minggu

23 Anestesi IV KKA

502

32,33,3

4

- 3 Dasar MKK /

KKSL

dr. Kadek

Agus Heryana P,

SpAn

Rotasi Pediatri

Madya (Neonatus dan infant) 4

minggu, geriatri 2

minggu,

6 minggu

35 Anestesi VI KKA 701

35,36 - 3 Lanjut MKB / KKSL

dr. I Putu

Pramana S, SpAn KMN

KNA

BEDAH SARAF Senior

4 minggu

27

Keterampilan Klinik

Anestesiologi dan

Terapi Intensif III

KKA

602

8,9,17,18,22,

24,26,2

7, 35

- 3 Dasar MPB /

KKSL

dr.

Pontisomaya

Parami, SpAn MARS

Bedah saraf Junior 4

minggu, 4 minggu Rotasi : CathLab,

PS ASA tinggi

operasi urologi mayor, geriatri,

digestif, mata,

orthopedi, obgyn, odc, operasi airway,

8 minggu

28

Keterampilan

Klinik

Anestesiologi dan Terapi Intensif IV

KKA

603

18.19,23,27,

35,36

- 3 Dasar MPB /

KKSL

dr. I Ketut

Wibawa

Nada, SpAN KAKV

Page 78: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

71

29 PNB Intermediate ATI

604

31,41

,43, 1 1 Lanjut

MKK,MKB

/ KKSL

Dr.dr.

Tjok.G.A.

Senapathi,

SpAn KAR

uncommon ds, PNB

Intermediate

30

Keterampilan Klinik

Anestesiologi dan Terapi Intensif V

KKA

605

28,29

,32,33,34

- 3 Lanjut MKB, MPB

/ KKSL

dr. I Putu

Kurniyanta, SpAN

pediatri senior 4 minggu, 2 minggu

rotasi : geriatri + uncommon ds

6 minggu

36 Anestesi VII KKA 702

38,39 - 3 Lanjut MKB / KKSL

dr. I Md. Subagiartha,

SpAn KAKV

BTKV dan Chief IRD

4 minggu

37 Intensive care III KKA

703 13 - 4 Lanjut

MPB /

KKSL

dr. I Ketut

Sinardja, SpAn KIC

ICU Senior & Chief

IRD 4 minggu

38

Keterampilan

klinik Anestesiologi dan

terapi intensif VI

KKA 704

3,35,36 - 3 Lanjut MPB / KKSL

dr. I Md. Gd.

Widnyana,

SpAn KAR

Asisten CHIEF

IRD,-- Koordinasi bedah SARAF, High

PS ASA, Cath

Lab,spine, operasi jantung, luka bakar -

-, RS Jejaring

Mandiri

4 minggu

39

Keterampilan

klinik Anestesiologi dan

terapi intensif VII

KKA 705

31,37,38

- 3 Lanjut MPB / KKSL

dr. Tjahya

Aryasa EM,

SpAn

40

Keterampilan

Klinik

Interventional Pain Management

ATI

706

4,31,40,

42 1 2 Lanjut

MKK, MKB

/ KKSL

dr. IGN Mahaalit A, SpAn KAR

41 Anesthesia Crisis

Management

ATI

707

14,21,2

9,31,44 1 2 Lanjut

MKK, MKB

/ KKSL

Dr.dr. Tjok

G.A.

Senapathi, SpAn KAR

44 Seminar Anestesiologi dan

Terapi Intensif I

ATI 803

31 1 - Umum

MKB Dr.dr.Tjok Gde Agung

Senapathi,

SpAn KAR

JURNAL Reading

UJIAN CBT

TIM TPPM Minggu 22-24

semester 1 Remedi

UJIAN OSCE ACM TIM TPPM Setelah Lulus CBT Remedi

Page 79: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

72

BAB XVI PANDUAN PENDIDIKAN RESIDEN TAMU

Residen tamu adalah residen dari program studi lain yang berhubungan dengan anestesi dan menjalani stase di prodi anestesiologi dan reanimasi FK Unud sebagai bagian dari kurikulum pendidikannya. 16.1 Tujuan Tujuan menyelenggarakan pendidikan residen tamu adalah untuk memberikan kesempatan mengenal dan mempelajari tentang ruang lingkup anestesiologi dan reanimasi sehingga residen tamu tersebut dapat memahaminya. Pada akhir stase residen tamu diharapkan dapat memahami dan mengetahui ranah utama dari program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud :

I. Ranah ilmu kedokteran perioperative II. Ranah ilmu Anestesia

III. Ranah penatalaksanaan nyeri IV. Ranah kedokteran gawat darurat ( emergency ) V. Ranah terapi intensif

16.2 Syarat Calon residen tamu harus membawa surat pengantar dari KPS bersangkutan dan menyerahkan buku log / lembar penilaian dari KPS bersangkutan. 16.3 Penatalaksanaan

I. Lama pendidikan residen tamu ditentukan oleh KPS prodi yang mengirim, berkisar 1-4 minggu.

II. Harus memahami kebijakan rumah sakit, etika medik, dan medikolegal dimana dia mengikuti pendidikan sebagai residen tamu

III. Mengikuti semua aturan tata tertib dan etika peserta didik di program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud

IV. Mengikuti semua aturan dan panduan pelaksanaan pendidikan V. Mengikuti semua acara ilmiah di bagian anestesi dan terapi intensif FK Unud

VI. Wajib hadir minimal 80% dari seluruh kegiatan pendidikan VII. Wajib membuat satu (1) karya ilmiah selama stase di prodi anestesiolgi dan reanimasi

FK unud dan wajib mempresentasikan sebelum keluar dari stase. VIII. Karya ilmiah dapat berupa laporan kasus ataupun tinjauan pustaka yang sesuai

dengan ranah utama anestesi dan berhubungan dengan keilmuan prodi yang bersangkutan.

IX. Pembimbing karya ilmiah ditunjuk oleh KPS anestesiologi dan reanimasi. 16.4 Penilaian

Penilaian diberikan oleh KPS anestesiologi dan reanimasi dengan memperhatikan absensi kehadiran, masukan dari konsulen anestesi, serta penilaian karya ilmiah residen tamu.

Page 80: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

73

BAB XVII TENAGA PENGAJAR IPDS ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF

FK UNUD 17.1 Persyaratan Staf Pengajar Staf pengajar adalah mereka yang karena kemampuannya sebagai Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif diberi wewenang untuk membimbing, mendidik, dan menilai peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi 17.2 Tugas Staf Pengajar 17.2.1 Penasihat Akademik Penasihat akademik adalah staf Bagian/SMF yang memberikan bantuan berupa nasihat akademik dan non-akademik kepada peserta didik yang mempunyai permasalahan dimana permasalahannya tersebut mengganggu jalannya pendidikan peserta didik yang bersangkutan maupun kegiatan pendidikan pada umumnya, dengan tujuan akhir supaya peserta didik yang bersangkutan dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik.

Penasihat akademik diangkat dan diberhentikan atas usulan oleh Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah beserta Ketua Program Studi melalui Rapat Staf Pembimbing Akademik ditetapkan berdasarkan usulan Kepala Bagian ke Dekan Fakultas Kedokteran Udayana untuk dibuatkan surat keputusan.

Berikut ini daftar nama pembimbing akademik berdasarkan SK Dekan No 98/IV/UN.14:/PP/2012: 1. Prof. Dr. dr. I Made Wiryana, Sp.An, KIC 2. dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC 3. dr. I B Gde Sujana, Sp.An, M.Si 4. dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH 5. dr. I Gst Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR 6. Dr. dr. I Wayan Suranadi,Sp.An, KIC 7. dr. I Gede Budiarta, Sp.An, KMN 8. dr. I Putu Pramana Suarjaya, Sp.An, M.Kes, KMN, KNA 9. dr. Tjok Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR 10. dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR 11. dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC 12. dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC 13. dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An 14. dr. IGN Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR

I. Tugas Penasihat Akademik

a) Memberikan informasi tentang program pendidikan yang akan ditempuh, fasilitas dan sarana beserta prasarana pendidikan yang tersedia dan dapat dimanfaatkan.

b) Memberikan bimbingan dan nasehat kepada peserta didik Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi baik diminta maupun tidak mengenai berbagai masalah yang dihadapi selama masa pendidikannya, menumbuhkan kebiasan dan cara belajar yang efektif.

c) Mengevaluasi hasil proses pendidikan yang telah dicapai berdasarkan tahap pendidikannya.

d) Berkoordinasi dengan KPS atau SPS bila ada masalah selama proses pendidikan untuk bersama-sama dicarikan proses pemecahannya.

Page 81: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

74

e) Memberikan rekomendasi kepada KPS atau SPS tentang tingkat keberhasilan belajar peserta didik.

Dalam pelaksanaan tugasnya, penasihat akademik bertugas berdasarkan peraturan yang berlaku. Penasihat akademik dianjurkan untuk melakukan bimbingan dan konseling sebanyak minimal tiga kali dalam satu semester atau sampai permasalahan peserta didik dianggap selesai dan dilaporkan saat rapat staf.

II. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah kegiatan antara penasihat akademik dan peserta didik apabila diperlukan untuk menyelesaikan masalah akademik maupun non-akademik yang terjadi selama masa pendidikan dimana permasalahan tersebut dapat mengganggu jalannya pendidikan peserta didik yang bersangkutan maupun kegiatan pendidikan pada umumnya.

Bimbingan dan konseling dapat merupakan inisiatif dari Ketua Program Studi/ pengelola pendidikan maupun dari peserta didik.

Teknis pelaksanaan (waktu, tempat, dan lama) bimbingan konseling diatur berdasarkan kesepakatan antar penasihat akademik dan peserta didik. Secara umum, ruang bimbingan konseling difasilitasi oleh Ketua Program Studi/ pengelola pendidikan.

III. Mekanisme Bimbingan dan Konseling

a) Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan dari seorang ahli (konsulen) yang ditunjuk berdasarkan SK Fakultas kepada peserta didik, agar peserta didik dapat menyelesaikan studi secepatnya.

b) Bentuk pelayanan yang diberikan oleh bimbingan dan konseling dapat berupa: i. Konseling pribadi berkaitan dengan masalah-masalah pribadi

ii. Konseling pendidikan yang berkaitan dengan masalah akademik iii. Bimbingan karier peserta didik untuk membantu memilih lapangan kerja iv. Bimbingan pemecahan masalah tertentu secara berkelompok

c) Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan oleh dosen penasihat akademik, berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan atau yang disepakati bersama

17.2.2. Pembimbing Ilmiah dan Klinis Pembimbing ilmiah dan klinis berkewajiban untuk:

I. Membimbing peserta didik pada kegiatan ilmiah (journal reading, tinjauan pustaka, laporan kasus)

II. Membimbing peserta didik pada pembuatan proposal penelitian dan penulisan tesis III. Memberikan bimbingan persiapan ujian board dan ujian lisan nasional IV. Mendampingi/bimbingan peserta didik pada saat laporan pagi/laporan sore V. Membimbing peserta didik di ruang operasi, unit gawat darurat, ruang terapi intensif,

poliklinik, dan ruang perawatan VI. Membimbing peserta didik di skill lab

VII. Membimbing peserta didik pada pengabdian masyarakat 17.2.3 Pendidik Berwenang dan bertanggungjawab dalam meningkatkan bidang ilmiah peserta didik, dan berkewajiban untuk melaporkan hasil pendidikannya kepada penilai yang membawahinya atau kepada pengelola program studi, serta diberi tugas sebagai berikut:

Page 82: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

75

I. Perencanaan perkuliahan: menyususn silabus, SAP dan menyusun modul II. Memberikan perkuliahan

III. Evaluasi materi perkuliahan IV. Belajar sepanjang hayat: studi tingkat lanjut, pelatihan, penelitian, dan lainnya V. Fungsi manajemen: mengatur waktu perkuliahan, menegakan disiplin dan

menginformasikan nilai tes/ ujian/ tugas kepada peserta didik 17.2.4 Penilai Staf Bag/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar menjadi seorang penilai dengan syarat: a. Terhitung mulai dari tahun ke lima menjadi staf sampai akhir masa tugasnya (purnabakti) b. Sudah menjabat sebagai konsultan (Spesialis 2) dan atau ; c. Golongan IV d. Mendapatkan SK dekan sebagai penilai kegiatan evaluasi yang akan dilakukan Tugas staf sebagai penilai a. Sebagai penguji/penilai pada waktu penerimaan peserta didik baru b. Sebagai penguji/penilai pada ujian lokal maupun nasional c. Sebagai penguji/penilai pada ujian proposal penelitian dan tesis

Page 83: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

76

BAB XVIII PEMBENTUKAN TIM KHUSUS

18.1 Pengertian Yang dimaksud dengan tim khusus adalah tim yang diberi tugas untuk mengambil keputusan-keputusan yang dianggap penting, misalnya penerimaan yang bermasalah, perbedaan pendapat, dan penghentian pendidikan.

Tim ini membantu Kepala Bagian/SMF serta KPS dalam mengambil keputusan penting tentang pendidikan. Tim diketuai oleh Kepala Bagian/SMF dan atau KPS/SPS dengan anggota: a. Staf pengajar senior yang ditunjuk (2-3 orang) b. Penasehat akademik peserta didik bersangkutam

18.2 Tata Kerja a. Keputusan dianggap sah bila 50% + 1 anggota hadir b. Hasil keputusan selanjutnya diserahkan kepada KPS untuk ditindaklanjuti, dan bila

diperlukan dilaporkan kepada dekan / rektor.

Page 84: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

77

BAB XIX PEDOMAN ETIK

PESERTA PPDS I ILMU ANESTESI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA

MUKADIMAH Keanggotaan dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intesif Indonesia adalah hak istimewa para dokter spesialis Anestesi dan Terapi Intensif yang memiliki dedikasi terhadap ketentuan etis dalam perawatan kesehatan. Peserta PPDS I Anestesi adalah anggota muda dalam perhimpunan. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,didorong oleh keinginan menjalankan profesi yang luhur , maka para SpAn yang terhimpun dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia telah merusmuskan pedoman Etik Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif Indonesia yang diuraikan dalam pasal-pasal sebagai berikut:

KEWAJIBAN UMUM

Pasal 1

Setiap Peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan Sumpah Dokter dan KODEKI

Pasal 2 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa tindakan Ilmu

Anestesi dan Terapi Intensif berisiko tinggi dan dapat mengancam nyawa, oleh karena itu harus dilakukan dengan upaya sungguh-sungguh, tepat, dan cermat.

Pasal 3 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi tidak akan mengupayakan pengakhiran

kehidupan manusia ataupun memperpanjang proses kematian pada pasien-pasien yang akan meninggal secara alamiah.

Pasal 4 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa dalam melaksanakan

profesinya perlu bekerja sama dengan profesi medis, paramedis, dan non medis lainnya. Pasal 5

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa untuk mewujudkan profesinya yang optimal diperlukan keadaan sehat jasmani dan rohani.

Pasal 6 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus menyadari bahwa untuk mewujudkan

profesinya diperlukan kompetensi tinggi dengan kebebasan teknis, disertai dengan moral luhur, rasa kasih saying dan penghormatan atas martabat manusia.

Pasal 7 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus mengawasi dan mencegah obat-obat

yang digunakan selama melakukan pelayanan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif untuk tidak disalahgunakan.

KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN

Pasal 8

Page 85: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

78

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ia tidak mampu dan atau mengalami kesulitan dan komplikasi berat, ia wajib minta batuan atau merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai kompetensi dalam hal tersebut dan memberitahukan melalui chief residen.

Pasal 9 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus memberikan informasi yang benar

kepada pasien dan atau keluarganya berkaitan dengan tindakan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif yang akan dilakukan pada pasien tersebut.

Pasal 10 Setiap PPDS Ilmu Anestesi harus memberikan kesempatan kepada pasien dan

atau keluarga terdekat untuk memberikan persetujuan atau penolakan terhadap tindakan pelayan Ilmu Anestesi dan Rawat Intensif yang akan dilakukan.

Pasal 11 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya secara optimal dalam

melakukan pelayanan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif sesuai standar profesi dan atau menurut kaidah kedokteran yang telah teruji secara ilmiah kebenarannya.

Pasal 12 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus melakukan penilaian dan pertimbangan

profesi yang matang berdasarkan keadaan pasien, persetujuan pasien dan atau keluarganya dalam menentukan pasien tidak perlu diresusitasi dan setelah konsultasi dengan CR atau Konsulen.

Pasal 13 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib merahasiakan segala sesuatu yang

diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. Pasal 14

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melindungi pasien yang memperoleh tindakan Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif dari perbuatan yang tidak bersusila atau menyinggung martabat manusia.

Pasal 15 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi tidak dibenarkan meminta atau menerima

imbalan dalam bentuk apapun dari pasien.

KEWAJIBAN TERHADAP TEMAN SEJAWAT Pasal 15

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang bekerja dalam satu tim dengan profesi medis lainnya harus menghormati kebebasan, kewajiban dan hak profesi masing-masing yang mandiri.

Pasal 16 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang lebih senior harus memberikan nasehat

dan bimbingan kepada sejawat lainnya yang kompetensinya kurang memadai. Pasal 17

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang mengetahui adanya penyimpangan pelayanan, atau melakukan penipuan dalam profesi harus melaporkan kepada organisasi profesi melalui Kepala Bagian/SMF Ilmu Anestesi.

Pasal 18

Page 86: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

79

Setiap peserta PPDS Anestesiolgi harus menghormati dan tenggang rasa dalam menjalin hubungan profesi dengan peserta PPDS lainnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 19 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib saling tolong menolong dan tidak boleh

saling mendikreditkan. Pasal 20

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib menghormati seniornya dalam batas kewajaran.

Pasal 21 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi yang bekerja dalam satu kelompok harus

mentaati kewajiban dan haknya yang telah disepakati bersama-sama secara adil.

KEWAJIBAN TERHADAP DIRI SENDIRI DAN KELUARGA Pasal 22

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus memelihara kesehatan jasmani dan rohaninya, supaya dapat bekerja dan belajar dengan baik.

Pasal 23 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus senantiasa mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran / kesehatan. Pasal 24

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus bertanggung jawab terhadap keluarganya.

KEWAJIBAN TERHADAP KOMUNITAS DAN PERHIMPUNAN PROFESI Pasal 25

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berpartisipasi dalam komunitas profesinya.

Pasal 26 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berpartisipasi dalam kemajuan

komunitas dan perbaikan kesehatan masyarakat. Pasal 27

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya memajukan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan teknologi kedokteran.

Pasal 28 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi harus berupaya berpartispasi memelihara dan

mengembangkan perhimpunan profesi kedokteran, khususnya di bidang Ilmu Anestesi dan Terapi Intesif.

KEWAJIBAN TERHADAP INSTITUSI PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

Pasal 29 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melaksanakan semua peraturan dan

ketentuan Rumah Sakit.

Pasal 30

Page 87: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

80

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib melaksanakan semua ketentuan pendidikan yang dikeluarkan oleh Fakultas Kedokteran melalui Bag / SMF Ilmu Anestesi.

Pasal 31 Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib memelihara dan mempergunakan

fasilitas yang disediakan oleh Fakultas dan Rumah Sakit dengan baik. Pasal 32

Setiap peserta PPDS Ilmu Anestesi wajib menjaga dan meningkatkan nama baik Intitusi / Rumah Sakit / Bagian.

PENJELASAN Pasal 1

Sumpah Dokter di Indonesia telah diakui dalam PP No. 26 tahun 1960. Lafal ini terus disempurnakan sesuai dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal profesi kedokteran baik dalam lingkungan nasional maupun internasional. Penyempurnaan Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia dilakukan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II tahun 1981, pada Rapat Kerja Nasional Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dan Majelis Pembinaan dan Pembelaan Anggota (MP2A) tahun 1993, dan pada Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran II tahun 2001.

Pasal 2 Cukup Jelas

Pasal 3 1. Dilarang turut serta dan atau melakukan euthanasia. 2. Dilarang turut serta dan atau melakukan penyiksaan dan eksekusi mati. 3. Dilarang turut serta atau melakukan abortus provokatus kriminalis. 4. Dilarang memperpanjang kehidupan pada kasus-kass yang telah mati batang

otak.

Pasal 4 Cukup Jelas

Pasal 5 Cukup Jelas

Pasal 6 Cukup Jelas

Pasal 7 Setiap peserta PPDS harus mengendalikan diri, mencegah dan mengawasi

penyalah-gunaan obat-obatan terutama narkotik, obat penenang dan zat adiktif oleh diri sendiri maupun orang lain.

Pasal 8 Dokter yang mempunyai kompetensi dalam hal tersebut adalah dokter yang

mempunyai kompetensi keahlian di bidang tertentu menurut dokter yang waktu itu sedang menangani pasien.

Pasal 9 Yang dimaksud dengan informasi adalah keterangan yang benar yang berkaitan

dengan tindakan yang akan dilakukan, tujuannya, keuntungan dan kerugiannya serta kemungkinan resiko dan komplikasinya.

Pasal 10 Cukup Jelas

Pasal 11

Page 88: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

81

Standar profesi adalah standar profesi yang disusun oleh organisasi profesi dan disahkan oleh Departemen Kesehatan. Yang dimaksud dengan teruji secara ilmiah adalah yang telah dilakukan penelitian dengan metodologi penelitian kedokteran yang benar dan telah diterima oleh masyarakat kedokteran.

Pasal 12 Pasien yang tidak perlu diresusitasi adalah (tetapi tidak terbatas pada) pasien

yang telah mati batang otak, hidup vegetative dan stadium terminal penyakit, berdsarkan pertimbangan medis dan persetujuan keluarga terdekat.

Pasal 13 Cukup jelas

Pasal 14 Cukup jelas

Pasal 15 Setiap anggota tim mempunyai tugas dan kewajiban profesi masing-masing dan

sadar akan batas-batas kewenangan dan tanggungjawabnya. Pasal 16

Demi kepentingan keselamatan pasien dan martabat profesi, maka sejawat yang kompetensinya kurang memadai perlu diberi nasehat dan pembinaan, baik secara langsung maupun melalui perhimpunan profesi. Sedangkan terhadap sejawat yang menyimpang atau melakukan penipuan dalam profesi perlu diberi nasehat baik secara langsung maupun melalui perhimpunan profesi.

Pasal 17-25 Cukup Jelas

Pasal 26 Setiap peserta PPDS harus berpartisipasi dalam program Departemen Kesehatan,

IDI, IDSAI, dan organisasi profesi lainnya. Pasal 27-32

Cukup Jelas

LAMPIRAN 1

Page 89: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

82

Page 90: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

83

LAMPIRAN 2

Page 91: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

84

Page 92: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

85

LAMPIRAN 3

Page 93: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

86

Page 94: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

87

Page 95: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

88

LAMPIRAN 4

Page 96: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

89

LAMPIRAN 5

Page 97: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

90

Page 98: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

91

LAMPIRAN 6

Kode dokumen : No. Revisi :

SELEKSI PENERIMAAN CALON PESERTA PPDS-1

Page 99: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

92

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

FK UNUD/RSUP SANGLAH

PENILAIAN WAWANCARA

NAMA CALON :

NAMA PENILAI :

NO PENILAIAN TERHADAP RENTANG

NILAI

1 Motivasi/Alasan Masuk PPDS Anestesi 0 5 10

2 Cita-cita dan Harapan Masa Depan 0 5 10

3 Pemahaman Nyeri 0 5 10 15

4 Pemahaman Kedokteran Gawat Darurat 0 5 10 15

5 Pemahaman Kedokteran Perioperatif 0 5 10 15

6 Penampilan/Sikap 0 5 10

7 Keterampilan Berkomunikasi 0 5 10

8 Pemahaman Nilai-nilai Profesionalisme 0 5 10 15

J U M L A H

NILAI TOTAL

PENILAI :

(………………………………..)

LAMPIRAN 7

Kode dokumen : No. Revisi :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

LAPORAN MORBIDITAS / MORTALITAS

Page 100: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

93

Denpasar, Kepada Yth. KPS Anestesiologi dan Reanimasi FK UNUD di tempat Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Dengan ini melaporkan bahwa pada hari / tanggal ……………………………………………………………….. pk…………………… residen : Nama : Rotasi stase : Melakukan tindakan morbiditas / mortalitas berupa : ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………..

Hormat saya, Laporan diterima : Oleh : Tanggal : …………………………………

LAMPIRAN 8

Kode dokumen : No. Revisi :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

Page 101: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

94

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD EVALUASI MORBIDITAS / MORTALITAS

Nama peserta program : Semester : Stase : Tanggal presentasi : Setting : Elective * / Emergency * / Ruangan * Kasus :

Penilaian Pelanggaran

Ringan Sedang Berat

Dampak

Kurangnya pengetahuan

Disiplin

Tanggung Jawab

Komunikasi

Kejujuran

Kesimpulan : Rekomendasi Tindak Lanjut : ___________________________________________________

……………………………………………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………………………………………….......

Dokter Konsulen ----------------------------------------------

LAMPIRAN 9

Kode dokumen : No. Revisi :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

SURAT PERINGATAN / TEGURAN / SANKSI

Page 102: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

95

Denpasar, No : Lamp : Hal : Kepada Yth.

_________________________________

PPDS 1 Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

1. Menimbang : A. Adanya kejadian morbiditas / mortalitas :

(a) Kasus : (b) Tanggal :

B. Total Nilai Sanksi saat ini : C. Rekomendasi tindak lanjut hasil evaluasi kasus morbiditas / mortaitas :

_______________________________________________________________

_______________________________________________________________

2. Mengingat : Masa pendidikan saat ini semester…………… 3. Memperhatikan :

A. Standar pendidikan dokter spesialis anestesi dan terapi intensif tahun 2015 B. Standar kompetensi dokter spesialis anestesiologi dan terapi intensif tahun

2015 C. Buku pedoman peraturan akademik program studi anestesiologi dan

reanimasi tahun 2016 D. Buku panduan program studi anestesiologi dan reanimasi FK Unud tahun

2016 4. Memutuskan :

A. Memberikan surat peringatan tertulis ke-……(……………..) B. Memberikan skorsing pendidikan selama ……(……………..) minggu C. Memberikan tugas akademik tambahan :

i. __________________________________________________ ii. __________________________________________________

D. Tetap hadir setiap hari untuk mengikuti laporan pagi, laporan kasus dan kegiatan ilmiah lainnya

E. Tidak boleh memberikan pelayanan anesthesia dan terapi intensif kepada pasien selama ____(___________) minggu

KPS ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD MADE WIRYANA

LAMPIRAN 10

Kode dokumen : FR-PSP-004.01 No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

EVALUASI JURNAL READING

Page 103: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

96

Nama peserta program : Semester : Tanggal presentasi : Judul : Sumber : Penilai :

LINGKUP

NILAI

Bobot Angka

( 51-100 )

Total

A. Kemampuan mengambil intisari journal Telaah Jurnal / critical appraisal ( 30 % ) Pemahaman materi jurnal ( 10% )

30%

10%

B. Penyerahan journal ke pembimbing (minimal 3 hari sebelum presentasi) 10%

C. Penyajian 1. Kejelasan slide 2. Isi slide 3. Kejelasan bicara 4. Waktu 5. Sikap

20%

D. Diskusi 1. Relevansi jawaban 2. Kemampuan argumentasi

30%

Penilai …………………………………………..

LAMPIRAN 11

Kode dokumen : FR-PSP-003.05 No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

LEMBAR PENILAIAN TINJAUAN PUSTAKA

Nama peserta program : Semester :

Page 104: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

97

Tanggal presentasi : Judul : Penilai :

BATAS LULUS 75 NILAI 51 - 100

I. PENDAHULUAN 1. Apakah latar belakang dikemukakan dengan baik? 2. Apakah tujuan diformulasi dengan jelas?

II. ISI 1. Substansi isi memuat pengetahuan yang essential 2. Isi makalah tersusun sistematik, rinci dan berisi informasi

terbaru 3. Sesuai dengan judul dan tujuan 4. Bahasa yang digunakan baik dan benar 5. Cara penulisan sesuai dengan kaidah penulisan makalah

kedokteran yang sudah berlaku baku

III. DISKUSI 1. Apa jawaban penyaji sesuai dengan pertanyaan? 2. Apakah jawaban penyaji benar, jelas dan sesuai

kepustakaan?

IV. DAFTAR PUSTAKA 1. Mencukupi jumlah yang dipersyaratkan 2. Penulisan sesuai metode vancouver yang terbaru 3. Jumlah textbook/majalah 5 tahun terakhir minimal 10 buah

V. PRESENTASI 1. POWER POINT

Mengikuti aturan baku dalam jumlah baris per slide, jumlah kata per kalimat, penggunaan ukuran dan type font huruf

Isi : sistematik, menarik dan jelas

Bahasa yang digunakan baik dan benar 2. CARA MEMBAWAKAN

VERBAL : Isi, pilihan kata

VOCAL : nada, perubahan nada suara

VISUAL : sikap, bahasa tubuh

BOBOT NILAI : I + II + III + IV+ V =……………………….. Keterangan : Penilai, 51 – 60 = Sangat buruk 61 – 67 = Buruk 68 – 75 = Cukup 76 – 89 = Baik 90 – 100 = Sangat Baik …………………………………………………… LAMPIRAN 12

Kode dokumen : FR-PSP-018.01 No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KASUS

Nama peserta program : Semester : Tanggal presentasi :

Page 105: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

98

Judul : Penilai : NILAI 0 - 100

A. BAHASA LISAN : B. PENULISAN AVA : C. KEMAMPUAN PRESENTASI MAKALAH : D. KEMAMPUAN DISKUSI : E. SUSUNAN MAKALAH : F. PENGETAHUAN MATERI / BAHASAN KASUS :

NILAI = (A+B+C+D+E+F) 6

Penilai …………………………………………..

LAMPIRAN 13

Kode dokumen : No. Revisi :

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD FORMULIR PENILAIAN MULTI-SORCE FEEDBACK (UMPAN BALIK MULTI-SUMBER)

Lengkapi pertanyaan ini dengan memberi tanda silang(x). Gunakan tinta hitam dan dengan huruf kapital

Nama peserta didik

Nama panggilan peserta didik

NIM NIM harus diisi

Page 106: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

99

Dinilai oleh Jabatan

Tandatangan

NIP NIP harus diisi

Tanggal

Pengampu Mata Kuliah /

Stase Subdivisi

Setingan klinis yang dinilai Ruang operasi ICU HCU Kamar Bersalin Klinik Anestesi/ Nyeri

Triage / IRD Ruang Rawat Pasien PACU Lainnya

Bagaimana penilaian dokter

residen ini dalam hal :

(nilai)

Baik

( 4 )

Cukup

( 3 )

Perlu

perbaikan

( 2 )

Tidak

dapat

diterima

(1)

Tanpa

komentar

Pengetahuan, Keterampilan dan Performance 1. Kemampuan dalam menilai

masalah pasien

2. Kemampuan untuk merencanakan

perawatan pasien

3. Kewaspadaan dalam menilai

kekurangan sendiri

4. Kemampuan untuk selalu

menambah pengetahuan dan

ketrampilan terbaru

5. Respon terhadap nyeri yang

dialami pasien

6.Skil dan teknik (masih bisa

ditingkatkan)

7.Kemampuan untuk bekerja secara

simultan dan efektif dalam

lingkungan yang kompleks

8.Kemampuan dalam memanfaatkan

waktu secara efektif berdasarkan

skala prioritas

9. Kemampuan bekerja dibawah

stres

10. Kemampuan dan Keefektifan

dalam membagi ilmu dengan kolega

11. Kemampuan dalam

mengambialih kepemimpinan pada

keadaan tertentu

12. Tetap bersih dan akurat dan

tercatat secara serentak

Kualitas dan Keamanan 13. Berkontribusi untuk membangun

audit, dan penilaian kebijakan klinis

14. Sebagai penjaga dan pelindung

keamanan dan kenyamanan pasien

15. Merespon secara cepat setiap

keluhan dari pasien

Komunikasi, Kerjasama dan Teamwork 16. Berkomunikasi dengan pasien

17. Berkomunikasi dengan keluarga

pasien

18. Komunikasi verbal dengan

Page 107: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

100

kolega

19. Komunikasi tertulis dengan

kolega

20. Kemampuan dalam membaca

dan menilai kontribusi setiap orang

21. Kehandalan dan aksesibilitas

Menjaga Kepercayaan 22. Menghargai privasi pasien, dan

menjaga kerahasiaan

23. Ramah, perhatian dan jujur

dengan pasien

24. Mengobati pasien secara tepat

dan tanpa diskriminasi

25. Mengobati kolega secara tepat

dan tanpa diskriminasi

26. Jujur dan objektif dalam menilai

dan menasses kolega

NILAI AKHIR

Apakah ada perhatian khusus tentang kejujuran dan kesehatan dokter ini? Ya

Tidak

Jika ya, jelaskan

Komentar atau penilaian tambahan

Jika ada kotak yang dinilai dengan penilaian minor atau sangat baik, jelaskan

NILAI TOTAL : (NILAI POINT 1-26) / 26

Tandatangan Residen :

Tanggal

Page 108: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

101

Lampiran 14

Kode dokumen : No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

Bimbingan Procedural Skill

Nama Residen

Stase

NIM

Procedural Skill :

Bimbingan ke :

Nama Konsulen

Divisi

Tanggal

Page 109: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

102

Tandatangan

Tempat:

OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU

Ruang Rawat Inap Lain – Lain

Kasus dan Procedural skill yang dilakukan

Fokus bimbingan* (Problem aktual dan problem potensial, Penyulit, komplikasi)

Hal yang berjalan dengan baik ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemempuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety).

Hal yang harus diperbaiki ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemampuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety dan penanganan pasca tindakan).

Rencana pembelajaran dan

pengembangan *** ( simulasi, tugas baca, tugas sari pustaka, presentasi kasus, kursus )

Umpan balik residen :

Page 110: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

103

LAMPIRAN 15

Kode dokumen : No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

CASE BASED DISCUSSION ( CBD )

Nama Residen

Stase

NIM

Penilaian CBD ke :

Nama Penilai

Divisi

Tanggal

Tandatangan

Tempat:

OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU

Page 111: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

104

Ruang Rawat Inap Lain – Lain

Kasus yang dibahas

Fokus diskusi * (Problem aktual dan problem potensial, Penyulit, komplikasi)

Hal yang berjalan dengan baik ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemempuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety).

Hal yang harus diperbaiki ** (Pemeriksaan dan persiapan preop, pengetahuan teori sesuai kasus, pemahamam tindakan anestesi dan alternatifnya, penjelasan rencana anestesi dan resiko ke pasien, komunikasi tim, kemampuan memecahkan masalah, memahami kemampuan diri sendiri, patient safety dan penanganan pasca tindakan).

Rencana pembelajaran dan

pengembangan *** ( simulasi, tugas baca, tugas sari pustaka, presentasi kasus, kursus )

Umpan balik residen :

Page 112: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

105

LAMPIRAN 16

Kode dokumen : No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD LEMBAR PENILAIAN A-CEX

(Anesthesia Clinical Evaluation Exercise)

Nama Residen

Stase

NIM

Penilaian A-CEX ke :

Nama Penilai

Divisi

Tanggal

Tandatangan

Tempat:

OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU

Ruang Rawat Inap Lain – Lain

Page 113: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

106

Deskripsi Kasus:

Domain Di bawah

ekspektasi

Border

line

Memuaskan

/satisfactory

Superior Excellent Belum

dinilai

Keterangan

4 5 6 7 8 9

1. Penilaian Pre

Operasi:

Pertanyaan yang

sesuai (termasuk

riwayat yang sesuai

dengan

pembedahan)

Anamnese dan

pemeriksaan fisik

terfokus sesuai

dengan kondisi

pasien

2. Komunikasi dan

Kemampuan Dasar :

Pasien (termasuk

penjelasan anestesia

dan kesempatan

untuk bertanya)

Staf Medis

Staf Non-Medis

3. Keamanan Pasien

Informed Consent

Identitas Pasien

Pemeriksaan Mesin

Kemampuan

observasional

Kewaspadaan

situasi

Produk darah

Personal (sarung

tangan dan masker,

dkk)

Sidedness

Teknik steril

Benda tajam

Label obat

Elektrikal, dkk

Page 114: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

107

4. Penilaian Klinis :

Menggunakan

teknik yang sesuai

Manajemen

anestesia yang tepar

5. Profesionalisme :

Hormat

Peduli

Empati

Masalah Etik

Menyadari

keterbatasan diri

sendiri

6. Organisasi dan

efisiensi

Organisasi

Persiapan

Penggunaan waktu

yang efisien

Antisipasi

7. Perawatan klinis

secara keseluruhan

Efektif

Gabungan

keseluruhan hal di

atas

NILAI AKHIR :

Kemampuan secara

umum untuk melakukan

Clinical Evaluation /

evaluasi klinis

Kompeten untuk

melakukan tanpa

supervisi

Membutuhkan supervisi

jika terjadi komplikasi

Masih perlu banyak

latihan

Komentar Penilai:

Umpan Balik Residen :

Page 115: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

108

LAMPIRAN 17

Kode dokumen : No. Revisi : 0

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD

Direct Observational Procedural Skill ( DOPS )

Nama Residen

Stase

NIM

Penilaian DOPS ke :

Nama Penilai

Divisi

Tanggal

Tandatangan

Tempat:

OK ICU IRD VK Klinik Anestesi/Klinik Nyeri HDU PACU

Ruang Rawat Inap Lain – Lain

Jumlah prosedur yang telah dilakukan oleh residen:

0 1-4 5-9 >10

Page 116: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

109

Deskripsi Prosedur :

Berikan penilaian

berdasarkan skala

berikut ini:

Di bawah

ekspektasi

Borderline Memuaskan

/satisfactory

Superior Excellent Belum

dinilai

Keterangan

4 5 6 7 8 9

1. Mendemonstrasi

kan pengetahuan

tentang indikasi,

anatomi yang

relevan dan

prosedur teknis

2. Mendapatkan

informed consent

3. Mendemonstrasikan

persiapan pre

prosedur yang tepat

4. Mendemonstrasikan

kewaspadaan

situasi

5. Teknik aseptik

6. Kemampuan teknis

7. Mencari bantuan

jika diperlukan

8. Manajemen post

prosedur

9. Kemampuan

komunikasi

10. Perhatian

terhadap pasien

11. Penampilan

secara umum

NILAI AKHIR

Kemampuan secara

umum untuk melakukan

prosedur

Kompeten untuk

melakukan tindakan

tanpa supervisi

Membutuhkan supervisi

jika terjadi komplikasi

Masih perlu banyak

latihan

Page 117: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

110

Komentar Penilai :

Umpan Balik Residen :

LAMPIRAN 18

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : I (satu)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

1 MKDU 01 Filsafat Ilmu 2

2 MKDU 02 Metodologi Penelitian & Statistik 2

3 MKDU 03 Biologi Molekuler 2

4 MKDU 04 Statistik 2

5 MKDU 05 Evidence Based Medicine 1

6 ATI 101 OIP : Farmakologi Klinik 1

7 ATI 102

OIP : Fisiologi dan Farmakologi pada anestesi dan terapi

intensif

2

8 ATI 103 OIP : Dasar anestesi dan gawat darurat 4

9 ATI 104 OIP :Anestesi I 4

Page 118: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

111

10 ATI 105 OIP : Keterampilan klinik anestesiologi dan terapi intensif I 4

Total SKS dan (N X K) 24

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : II (dua)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 201 Anestesi II 4

KKA 202 Keterampilan klinik dan terapi intensif II 4

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 119: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

112

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : III (tiga)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

ATI 301 Manajemen Nyeri Akut 4

ATI 302 Emergency medicine I 4

KKA 303 Emergency medicine II 4

ATI 304 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif I 4

ATI 305 PNB Basic 2

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : IV (empat)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 401 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif II 4

ATI 402 Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri 4

ATI 403 Intensive care I 4

ATI 404 Seminar Anestesiologi dan terapi Intensif I 1

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 120: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

113

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : V (lima)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 501 Anestesi III 3

KKA 502 Anestesi IV 3

KKA 503 Anestesi V 3

KKA 504 Intensive Care II 4

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VI (Enam)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

ATI 601 Pembelajaran Anestesiologi Klinik 2

KKA 602 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3

KKA 603 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3

ATI 604 PNB Intermediate 2

KKA 605 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif V 3

ATI 606 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif II 1

KKA 607 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3

KKA 608 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3

KKA 609 Emergensi Medicine III 3

Total SKS dan (N X K) 23

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

Page 121: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

114

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VII (Tujuh)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 701 Anestesi VI 3

KKA 702 Anestesi VII 3

KKA 703 Intensive care III 4

KKA 704 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VI 3

KKA 705 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VII 3

ATI 706 Keterampilan Klinik Interventional Pain Management 3

ATI 707 Anesthesia Crisis Management 3

Total SKS dan (N X K) 22

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

Page 122: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

115

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STUDI ( KRS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VIII (Delapan)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 801 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi Intensif V 3

KKA 802 Kegawatdaruratan anestesilogi dan terapi intensif VI 3

ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif III 1

ATI 804 Manajemen Klinik 3

ATI 805 Penelitian 4

Total SKS dan (N X K) 14

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

Page 123: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

116

LAMPIRAN 19

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : I (satu)

Periode :

N

O

KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE

ORIENTAS

I ( STO )

1

ATI 102

OIP : Fisiologi dan Farmakologi

pada Anestesi dan terapi

Intensif

2 ATI 103

OIP : Dasar anestesi dan gawat

darurat

STO 1.1

3 ATI 104 OIP :Anestesi I

4

ATI 105

OIP : Keterampilan klinik

anestesiologi dan terapi intensif

I

KETERANGAN :

• Skill Lab 2 minggu : STO 1.1

• digestive 2 minggu : STO 1.2

• onkologi 3 minggu : STO 1.3

• mata 2 minggu : STO 1.4

Page 124: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

117

• urologi 2 minggu : STO 1.5

• obgyn 2 minggu : STO 1.6

• pediatri 2 minggu : STO 1.7

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : II (dua)

Periode :

NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE ( ST )

1

KKA

201 Anestesi II

2 KKA

202

Keterampilan klinik dan

terapi intensif II

KETERANGAN :

• orthopedi junior 4 minggu : ST. 2.1.

• THT Junior 4 minggu : ST. 2.2

• minimal invasif 4 minggu : ST. 2.3

• Obgyn junior 4 minggu : ST.2.4

• PACU 4 minggu : ST.2.5

• Pediatri Toddler 4 mgu : ST.2.6

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………

Page 125: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

118

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : III (tiga)

Periode :

NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE

ATI 301 Manajemen Nyeri Akut

ATI 302 Emergency medicine I

KKA

303 Emergency medicine II

ATI 304

Kegawatdaruratan

anestesiologi dan terapi

intensif I

ATI 305 PNB Basic

KETERANGAN :

• Resusitasi 4 minggu : ST.3.1

• Orthopedi senior & PNB Basic 4 minggu : ST.3.2.

• Obgyn senior 4 minggu, ; ST.3.3

• Digestive junior 4 minggu :ST.3.4

• THT senior 4 minggu : ST.3.5

• APS Junior : ST.3.6

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………..

Page 126: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

119

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : IV (empat)

Periode :

NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE

1

KKA

401

Kegawatdaruratan anestesiologi

dan terapi intensif II

2 ATI 402

Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri

ST.4.4

3 ATI 403 Intensive care I

ST.4.5

4 ATI 404

Seminar Anestesiologi dan

terapi Intensif I

------- -------

KETERANGAN :

• Digestive senior 4 minggu : ST.4.1.

• Onkologi Junior 4 minggu : ST.4.2

• Urologi Junior 4 minggu : ST.4.3

• APS Senior : ST.4.4

• ICU Junior : ST.4.5

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………..

Page 127: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

120

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : V (lima)

Periode :

NO KODE NAMA

MATAKULIAH

TANGGAL / BULAN STASE

1 KKA

501 Anestesi III

2 KKA

502 Anestesi IV

,

3 KKA

503 Anestesi V

4 KKA

504 Intensive Care II ST.4.8

KETERANGAN :

• Mata 4 minggu : ST.4.1

• ODC 2 minggu : ST.4.2

• Anestesi luar kamar operasi 2 minggu : ST.4.3

• Pediatri Madya (Neonatus dan infant) 4 minggu : ST.4.4

• geriatri 2 minggu : ST.4.5

• penyakit khusus, bedah minimalis, urologi senior 4 minggu : ST.4.6

• onkologi senior & plastik 4 minggu : ST.4.7

• ICU Madya : ST.4.8

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………..

Page 128: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

121

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VI (enam)

Periode :

NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL /

BULAN STASE

ATI

601

Pembelajaran Anestesiologi Klinik ------------- Kolaborasi

KKA

602 Keterampilan Klinik Anestesiologi

dan Terapi Intensif III

Keterampilan Klinik Anestesiologi

dan Terapi Intensif IV

PNB Intermediate

KKA

603

ATI

604

KKA

605

Keterampilan Klinik Anestesiologi

dan Terapi Intensif V

ATI

606

Seminar Anestesiologi dan Terapi

Intensif II ----------------- -----------------

KKA

607 Kegawatdaruratan Anestesiologi

dan Terapi Intensif III

Kegawatdaruratan Anestesiologi

dan Terapi Intensif IV

Emergensi Medicine III

RS Jejaring supervisi SpAn :

KKA

608

KKA

609

KETERANGAN :

Bedah saraf Junior 4 minggu : ST.6.1

4 minggu Rotasi : CathLab, PS ASA tinggi operasi urologi mayor, geriatri, digestif, mata, orthopedi,

obgyn, odc, operasi airway, uncommon ds, PNB Intermediate : ST.6.2

pediatri senior 4 minggu,

2 minggu rotasi : geriatri + uncommon ds

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

Page 129: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

122

……………………………. …………………………………..

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU RENCANA STASE

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester :VII (Tujuh)-VIII (Delapan)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH TANGGAL / BULAN STASE

KKA

701 Anestesi VI

KKA

702 Anestesi VII

KKA

703 Intensive care III

KKA

704

Keterampilan klinik

Anestesiologi dan terapi intensif

VI

Keterampilan klinik

Anestesiologi dan terapi intensif

VII

Keterampilan Klinik

Interventional Pain Management

KKA

705

ATI 706

ATI 707 Anesthesia Crisis Management

KKA

801

Kegawatdaruratan anestesiologi

dan terapi Intensif V

CHIEF IBS

KKA

802

Kegawatdaruratan anestesilogi

dan terapi intensif VI

ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi

Intensif III

ATI 804 Manajemen Klinik ------------- ------------------

ATI 805 Penelitian

KETERANGAN :

BEDAH SARAF Senior : ST.7.1

BTKV dan Chief IRD : ST.7.2

ICU Senior & Chief IRD : ST.7.3

CHIEF IRD, Koordinasi bedah SARAF, High PS ASA, Cath Lab,spine, operasi jantung, luka bakar :

ST.7.4

RS Jejaring Mandiri : ST.7.5

Page 130: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

123

Dosen Pembimbing Akademik Koordinator Kurikulum dan Rotasi

……………………………. …………………………………..

LAMPIRAN 20

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : I (satu)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

1 MKDU 01 Filsafat Ilmu 2

2 MKDU 02 Metodologi Penelitian & Statistik 2

3 MKDU 03 Biologi Molekuler 2

4 MKDU 04 Statistik 2

5 MKDU 05 Evidence Based Medicine 1

6 ATI 101 OIP : Farmakologi Klinik 1

7 ATI 102

OIP : Fisiologi dan Farmakologi pada anestesi dan terapi

intensif

2

8 ATI 103 OIP : Dasar anestesi dan gawat darurat 4

9 ATI 104 OIP :Anestesi I 4

10 ATI 105 OIP : Keterampilan klinik anestesiologi dan terapi intensif I 4

Total SKS dan (N X K) 24

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

Page 131: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

124

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : II (dua)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 201 Anestesi II 4

KKA 202 Keterampilan klinik dan terapi intensif II 4

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : III (tiga)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

ATI 301 Manajemen Nyeri Akut 4

ATI 302 Emergency medicine I 4

KKA 303 Emergency medicine II 4

ATI 304 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif I 4

ATI 305 PNB Basic 2

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

Page 132: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

125

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : IV (empat)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 401 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi intensif II 4

ATI 402 Managemen Nyeri Kronis, kanker dan intervensi nyeri 4

ATI 403 Intensive care I 4

ATI 404 Seminar Anestesiologi dan terapi Intensif I 1

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : V (lima)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 501 Anestesi III 3

KKA 502 Anestesi IV 3

KKA 503 Anestesi V 3

KKA 504 Intensive Care II 4

Total SKS dan (N X K)

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

Page 133: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

126

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VI (Enam)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

ATI 601 Pembelajaran Anestesiologi Klinik 2

KKA 602 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3

KKA 603 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3

ATI 604 PNB Intermediate 2

KKA 605 Keterampilan Klinik Anestesiologi dan Terapi Intensif V 3

ATI 606 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif II 1

KKA 607 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif III 3

KKA 608 Kegawatdaruratan Anestesiologi dan Terapi Intensif IV 3

KKA 609 Emergensi Medicine III 3

Total SKS dan (N X K) 23

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

Page 134: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

127

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VII (Tujuh)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 701 Anestesi VI 3

KKA 702 Anestesi VII 3

KKA 703 Intensive care III 4

KKA 704 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VI 3

KKA 705 Keterampilan klinik Anestesiologi dan terapi intensif VII 3

ATI 706 Keterampilan Klinik Interventional Pain Management 3

ATI 707 Anesthesia Crisis Management 3

Total SKS dan (N X K) 22

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

Page 135: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

128

KARTU HASIL STUDI ( KHS )

Nim :

Nama :

Angkatan :

Pembimbing Akademik :

Semester : VIII (Delapan)

Periode : NO KODE NAMA MATAKULIAH SKS NILAI N X

K

KKA 801 Kegawatdaruratan anestesiologi dan terapi Intensif V 3

KKA 802 Kegawatdaruratan anestesilogi dan terapi intensif VI 3

ATI 803 Seminar Anestesiologi dan Terapi Intensif III 1

ATI 804 Manajemen Klinik 3

ATI 805 Penelitian 4

Total SKS dan (N X K) 14

IP Semester = KPS

IP Kumulatif (s.d semester berjalan) =

Maksimum kredit yang dapat diambil =

*) IPK dihitung berdasarkan nilai terbaik

(…………………………….)

NIP.

LAMPIRAN 21

KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)

Page 136: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

129

Komisi Ujian Nasional

PERATURAN PELAKSANAAN UJIAN

I. HAK ANGGOTA PENGUJI :

1. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang sudah disiapkan.

2. Memberikan pengarahan apabila dirasa perlu

3. Untuk mengajukan satu pertanyaan menggunakan waktu tidak lebih dari 3

menit

4. Apabila dirasa perlu, dapat mempersilakan anggota penguji yang lain

membantu memperjelas pertanyaan

II. HAK CALON YANG DIUJI :

1. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan penjelas apabila ada pertanyaan dari

penguji yang dianggap kurang jelas

2. Mengajukan permintaan data penunjang

III. PENETAPAN ANGKA :

1. Tiap anggota penguji menggunakan daftar jawaban yang telah dipersiapkan

sebagai dasar minimum

2. Angka terakhir adalah jumlah angka dari masing-masing penguji dibagi jumlah

penguji

3. Jika perbedaan nilai > 20 diantara anggota penguji, penetapan angka

dilakukan dengan mendengarkan rekaman jawaban dan catatan dari pencatat

bukan penguji

IV. PENETAPAN ANGKA KELULUSAN:

1. Minimum passing level ditetapkan 70

2. Jika calon tidak mencapai MPL setelah 3 topik, maka 2 topik berikutnya

diujikan langsung.

V. LAIN-LAIN :

1. Untuk masing-masing calon, jumlah penguji minimum 3 orang, terdiri dari 2

penguji dari pusat pendidikan yang bersangkutan, dan 1 orang penguji yang

ditunjuk oleh Komisi Ujian Nasional KATI

2. Satu orang pencatat bukan penguji berasal dari pusat pendidikan yang

menyelenggarakan ujian.

3. Semua pertanyaan dan jawaban direkam.

Denpasar,

Ketua Komisi Ujian Nasional KATI

Page 137: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

130

ttd

Prof. Sri Wahjoeningsih, dr. SpAn.KIC.KAO

LAMPIRAN 22

KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)

Komisi Ujian Nasional

Page 138: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

131

SCORING / PEMBERIAN NILAI UJIAN LISAN NASIONAL

NO CARA MENJAWAB NILAI

1 Jawaban Lengkap Tanpa Pengarahan 90

2 Jawaban Lengkap Dengan Sedikit Pengarahan 80

3 Jawaban Kurang Lengkap Dengan Cukup Pengarahan 70

4 Jawaban Kurang Lengkap (Lebih Dari 50%) Dengan Cukup Pengarahan 60

5 Jawaban Kurang Lengkap (Kurang Dari 50%) Dengan Cukup Pengarahan 50

6 Jawaban Salah Meskipun Dengan Cukup Pengarahan 0

7 Bila Soal Berantai :

1. Jawaban Pertama Salah 2. Jawaban Berikutnya Maksimum Mendapat Nilai

0 70

CATATAN BILA ADA EKSTRA JAWABAN YANG BAIK, NILAI DAPAT DIPERHITUNGKAN DAN JAWABAN DAPAT DIBERI NILAI SAMPAI 100 MINIMUM PASSING LEVEL : 70 LAMPIRAN 23

KOLEGIUM ANESTESIOLOGI & TERAPI INTENSIF INDONESIA (KATI)

Komisi Ujian Nasional

PENILAIAN

Page 139: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

132

ANGKA NILAI MUTU MARKAH INTERPRETASI

90-100 4.00 A Baik Sekali 85-89 3.75 A-

80-84 3.50 B+ Baik 75-79 3.00 B

70-74 2.75 B- Cukup

65-69 2.50 C+ Kurang 60-64 2.00 C

50-59 1.75 C- Kurang

45-49 1.00 D Kurang Sekali 0-44 0.00 E

NILAI BATAS LULUS 2.75 B Cukup

PREDIKAT

3.75-4.00 : Dengan Pujian (Cum Laude)

3.00-3.74 : Sangat Memuaskan

2.75-2.99 : Memuaskan

Page 140: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

133

Lampiran 24 Bimbingan Kegiatan Ilmiah Rutin

JOURNAL READING 1 (SEMESTER 1-4)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /

TGL

PARAF

KETERANGAN

NO PRESENTASI

JR-1 TANGGAL JUDUL / SUMBER

*) NILAI PEMBIMBING

TANDA

TANGAN

1

LAPORAN KASUS 1 (SEMESTER 1-4)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /

TGL

PARAF

KETERANGAN

NO PRESENTASI

LK-1 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF

1

Page 141: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

134

PUBLIKASI ILMIAH / POSTER 1 (SEMESTER 1-4)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI

/ TGL

PARAF

KETERANGAN

NO

DISEMINASI

PUBLIKASI

TANGGAL

JUDUL PEMBIMBING PARAF

1

TINJAUAN PUSTAKA 1 (SEMESTER 5-6)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /

TGL

PARAF

KETERANGAN

NO PRESENTASI

TP-1 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF

1

Page 142: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

135

PUBLIKASI ILMIAH / POSTER 2 (SEMESTER 5-6)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI

/ TGL

PARAF

KETERANGAN

NO

DISEMINASI

PUBLIKASI

TANGGAL

JUDUL PEMBIMBING PARAF

1

JOURNAL READING 2 (SEMESTER 7-8)

BIMBINGAN 1 TGL 2 TGL 3 TGL DISETUJUI /

TGL

PARAF

KETERANGAN

NO PRESENTASI

JR-2 TANGGAL JUDUL NILAI PEMBIMBING PARAF

1

Page 143: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

136

Lampiran 25

BIMBINGAN PROPOSAL PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN

BIMBING

AN KE- TANGGAL BAB PEMBAHASAN PEMBIMBING PARAF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Page 144: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

137

PERBAIKAN PROPOSAL PENELITIAN

BIMBING

AN KE- TANGGAL BAB PERBAIKAN PEMBIMBING PARAF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Page 145: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

138

BIMBINGAN TESIS

TESIS

BIMBING

AN KE- TANGGAL BAB PEMBAHASAN PEMBIMBING PARAF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Page 146: RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR · PDF fileKata Pengantar Ketua Program Studi Ilmu Anestesi dan Reanimasi ... 5.2 Pengumuman Hasil ... ( KKI ) no 37 tahun 2015, dan di

Buku Panduan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi FK Unud

139

PERBAIKAN TESIS

BIMBING

AN KE- TANGGAL BAB PERBAIKAN PEMBIMBING PARAF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11