Upload
ajeng-tita-nawangsari
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
1/7
Prospective Analysis: Valuation Theory and Concepts
Penilaian (valuation) merupakan sebuah proses mengubah peramalan kedalam estimasi perkiraan
nilai perusahaan. Hampir semua keputusan bisnis perusahaan melibatkan penilaian. Dalam bab
ini akan dibahas mengenai beberapa metode penilaian popular yang sering digunakan.
- Penilaian berdasarkan pengali harga (valuation based on price multiples)
Penilaian dengan menggunakan pengali harga (price multiples) banyak digunakan oleh para
analis karena kemudahan dalam menggunaan metode tersebut. Dengan menggunakan metode ini
ukuran kinerja atau peramalan kinerja diubah kedalam nilai dengan cara menggunakan pengali
harga yang sesuai yang bisa diambil dari perusahaan-perusahaan yang dapat diperbandingkan.
Menurut investopedia, pengali harga atau price multiple merupakan rasio yang menggunakan
harga saham perusahaan yang setara dengan standar harga per saham (per-share inancial
metric). !ontoh dari penggunaan penilaian berdasarkan pengali harga adalah nilai perusahaan
bisa diestimasikan dengan cara menggunakan rasio price to earnings untuk meramalkan jumlah
laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. "elain rasio price to
earnings, rasio lain yang juga la#im digunakan adalah price to book ratio dan price to sales ratio.
- Penilaian berdasarkan discounted dividend
Penilaian ini mendeskripsikan bah$a nilai ekuitas perusahaan merupakan ungsi dari present
value of forecasted future dividend.
- Penilaian berdasarkan !ash %lo$ &nalysis (D!%)
Dengan menggunakan model ini, nilai ekuitas perusahaan dinilai dengan menggunakan multiple
year-forecast of cashflow. Hasil dari multiple year forecast of cashflow kemudian didiskonto
pada nilai estimasi dari cost o capital perusahaan.
A. Penilaian dengan menggunakan Pengali Harga ( Valuation sing Price !ultiples)
"eperti yang telah disebutkan diatas bah$a metode penilaian dengan menggunakan pengali harga
sangat diminati karena mudah digunakan. Dalam kenyataan di lapangan, model ini tidaklah
sesederhana yang dikatakan dalam teori. 'erdapat beberapa permasalahan yang harus
diperhatikan dan diselesaikan dengan hati-hati diantaranya adalah analis harus dapat
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
2/7
megidentiikasi perusahaan-perusahaan yang dapat diperbandingkan. "elain masalah mengenai
pengidentiikasian perusahaan pembanding, analis juga perlu memperhatikan mengenai pilihan-
pilihan yang harus diambil mengenai bagaimana cara menghitung pengali tersebut. 'erakhir
analis juga harus mampu menjelaskan mengapa pengali antar tiap perusahaan berbeda satu
dengan yang lainnya sehingga dalam hal ini, analis perlu memiliki pemahaman yang baik
mengenai aktor-aktor penentu pengali harga.
- "electing comparable #irms
ika dilihat secara ideal atau seharusnya, pengali harga (price multiples) yang digunakan untuk
analisis perbandingan perusahaan adalah pengali harga yang juga digunakan pada perusahaan-
perusahaan dengan karakteristik bisnis yang sama dan karakteristik keuangan yang sama.
Perusahaan yang berada dalam industri yang sama atau serupa merupakan objek yang paling
jelas. amun, masalahnya adalah untuk dapat menemukan pengali yang representative yang
dapat digunakan sebagai alat penilaian perusahaan adalah hal yang sulit karena biasanya
perusahaan-perusahaan yang ada dalam industr* yang berbeda seringkali memiliki strategi yang
berbeda, peluang pertumbuhan yang berbeda. Hal tersebut kemudian dapat menciptakan masalah
perbandingan yang berbeda pula.
- Pengali untuk Perusahaan dengan kiner$a yang $elek (!ultiples #or %irms &ith
Poor Per#ormance)
Pengali harga bisa saja terpengaruh karena misalnya penyebut yang digunakan untuk menghitung
rasio tersebut ternyata dalam kondisi yang buruk (perorming poorly). Hal ini sangat umum jika
penyebut yang digunakan sebagai basis penghitung rasio adalah laba atau arus kas. Misalnya saja
"ears Holding !orps yang merupakan salah satu pesaing tingkat menengah '+ sangat jarang
membuku keuntungan pada tahun iskal pelaporan keuangan pada ,/ dan //. Pada
tahun /, rasio price to earning sears yaitu 0.1 dimana rasio tersebut ada diatas rata-rata
industri pada umumnya. Hal tersebut mengindikasikan adanya keinginan atau persepsi positi
dari investor bah$a "ears akan mengalami perormance turn around. amun ketika kemudian
rasio price to earnings "ears dijadikan benchmark dalam menentukan rasio industry price earning
multiple dari '+, hal tersebut bisa jadi menyesatkan.
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
3/7
&nalis juga harus mampu memahami bah$a dalam laporan laba rugi terdapat pos sementara
(transitory item). 2iasanya hal ini memberikan kejutan bagi para analis. Manajemen laba melalui
discretionary accrual atau kejadian tidak biasa seperti kenaikan nilai surat berharga yang dibuku
dalam laporan laba rugi komprehensi harus di$aspadai oleh para analis ketika menentukan
perhitungan pengali harga saham perusahaan. &nalis harus mengeluarkan dampak dari pos
sementara ini terlebih dahulu.
- !enyesuaikan Pengali dengan item Hutang (Ad$usting !ultiple #or 'everage)
Pengali harga harus dihitung dengan cara mengedepankan konsistensi diantara pembilang dan
penyebut yang akan dihitung. 3onsistensi merupakan sebuah masalah bagi rasio-rasio dimana
penyebutnya mencerminkan kinerja perusahaan sebelum adanya pengurangan hutang. Misalnya
saja rasio price to sales multiple dan beberapa pengali dari laba operasi atau arus kas operasi.
3etika menghitung pengali tersebut, pembilang dari rasio pengali tersebut harus juga
memasukan tidak hanya item nilai pasar ekuitas namun juga nilai pasar dari hutang.
. !etode Penilaian iscounted ividend (The iscounted ividend Valuation
!ethod)* (e#ining Value #or "hares Holders)
'eori keuangan menyatakan bah$a nilai dari klaim inansial merupakan present value atau nilai
sekarang dari pembayaran kas yang akan diterima oleh claimholders. 3arena pemegang saham
menerima pembayaran dari perusahaan dalam bentuk dividen, maka nilai ekuitas merupakan
ungsi dari nilai masa depan dividen (uture value o dividend). Dimana penjelasan tersebut
dapat diormulasikan sebagai berikut4
56uity value 7 P8 (e9pected uture devidends)
:ntuk dapat memahami dengan lebih baik penggunaan metode discounted dividend berikut
disajikan contohnya.
+ear evidend
(,)
PV %actor
(-)
PV o# evidend
(, -)
/ ;
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
4/7
Pada a$al tahun pertama, Do$n under company mengalami peningkatan nilai ekuitas sebesar 0
juta dan digunakan untuk membeli asset tetap. @aba operasi sebelum depresiasi diperkirakan
sebesar ; juta.
'entu saja contoh diatas jarang terjadi dalam kehidupan nyata karena sebenarnya umur
perusahaan bisa saja lebih dari tiga tahun atau bisa saja tidak terhingga (indefinite). 3emudian
pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kemudian analis melakukan peramalan dari DDM ini
jika ternyata umur perusahaan tidak terhinggaA. !ara yang umum digunakan adalah dengan
mengasumsikan bah$a setelah beberapa tahun pemilik perusahaan akan menjual saham (sell the
stock) dan hal tersebut menghasilkan terminal value.
C. The iscounted Abnormal /arnings Valuation !ethod
"ebenarnya terdapat hubungan langsung antara dividend an laba. ika semua ekuitas (selain dari
transaksi modal) mengalir melalui laporan labaBrugi, maka nilai buku akhir dari ekuitas untuk
pemegang saham yang ada saat ini (existing shareholders) secara sederhana merupakan nilai
buku a$al ditambah dengan laba bersih (net income) dikurangi dengan dividen. Hubungan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut4
ividens0 1et 2ncome3eginning book e4uity 5ending book e4uity
Dengan menggunakan persamaan diatas, rumus tersebut dapat pula dituliskan sebagai berikut4
/4uity value0 ook e4uity3PV (epected abnormal earnings)
Pemegang saham sebenarnya menanggung biaya kesempatan (opportunity cost) dari dana ekuitas
yang di investasikan ke perusahaan. Pada a$al tahun nilai buku a$al ekuitas akan
direinvestasikan ke perusahaan, hal ini tentu saja menimbulkan harapan dari pemegang saham
atas return masa depan. &bnormal return muncul jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang
melebihi biaya modalnya.
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
5/7
Penilaian berbasis laba (earnings based valuation) ternyata memiliki daya tarik tersendiri yaitu
jika sebuah perusahaan hanya dapat menghasilkan rate o return yang dipersyaratkan pada nilai
bukunya maka investor hanya akan membayar jumlah yang tidak akan melebihi nilai buku dari
saham. *nvestor hanya akan membayar diatas atau diba$ah nilai buku hanya jika laba berada
diatas atau diba$ah tingkat normal tersebut. Cleh karena itu, penyimpangan (deviation) dari nilai
pasar perusahaan terhadap nilai bukunya bergantung pada kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan abnormal earnings.
2erikut akan disajikan contoh mengenai model penilaian berbasis discounted abnormal earnings4
ear 2eginning
book value
59pected
earnings
!apital
charge
59pected
abnormal
earnings
P8 actor P8 o
e9pected
abnormal
earnings
/ ;0 m ; m ;0 m ;/< m . ;/.? m
0 /.= m
1 m m .?=/ >.0 m
!umulative P8 o abnormal earnings
E beginning book value
0.> m
0. m
7 e6uity value ;/.> m
Dengan mengasumsikan bah$a perusahaan melakukan depresiasi aset tetap dengan
menggunakan metode garis lurus, maka laba akuntansi perusahaan yaitu sebesar juta lebih
rendah dari devidennya pada masing-masing dari 1 tahun yang diproyeksikan tersebut. Dimana
laba tahun / yang diharapkan adalah sebesar juta (dengan aliran kas proyeksianB deviden
dikurangi depresiasi adalah
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
6/7
akuntansi dan akrual manajerA &kankah estimasi dari nilai tersebut akan berbeda untuk
perusahaan yang identik jika salah satu perusahaan menetapkan kebijakan akuntansi yang lebih
konservati dibandingkan dengan yang lainA 5ek akuntansi tersebut seharusnya tidak
mempunyai pengaruh terhadap nilai estimasi yang diperoleh analis. Hal ini karena dua hal yaitu4
- Pencatatan berpasangan (double entry book keeping) bersiat sel correcting. @aba yang
ditinggikan pada suatu periode akan kembali pada titik normalnya pada periode
berikutnya.- Metode akuntansi yang mempengaruhi laba saat ini (current earnings) juga
mempengaruhi nilai bukunya dan oleh karena itu, akan berpengaruh terhadap capital
charges yang digunakan untuk mengestimasi abnormal earning masa depan.
"ebagai contohnya, Perusahaan dengan metode akuntansi yang lebih konservati akanmelaporkan laba masa kini dan ekuitas yang lebih rendah. Hal tersebut akan berdampak pada
pengurangan capital charges di masa yang akan datang dan akan menaikkan abnormal earnings
masa depan. :ntuk melihat bagaimana kedua eek ini saling menghilangkan perbedaan dalam
metode akuntansi, disajikan contoh sebagai berikut4
Manajer Do$ under company memilih untuk menggunakan metode akuntansi yang konservati .
*a membebankan beberapa biaya yang tidak biasa (unusual cost) yang bisa dikapitaliasasi
sebagai persediaan pada priode /. Pemilihan metode akuntansi tersebut menyebabkan laba(earnings) dan ending book value akan menjadi lebih kecil / juta. 3emudian persediaan
tersebut dijual pada tahun kedua. :ntuk saat ini, hal tersebut tidak akan mempunyai dampak
terhadap pandangan analis tentang kinerja perusahaan.
3eputusan manajemen yang mengurangi abnormal earnings pada tahun / dan book value pada
a$al tahun kedua sebesar / juta menyebabkan nilai laba masa depan (uture earnings) menjadi
lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan4
- Pertama laba masa depan akan menjadi lebih tinggi sebesar / juta ketika persdiaan
tersbut dijual pada tahun kedua- !apital charge untuk laba normal (normal earnings) pada tahun kedua akan lebih rendah
sebesar / juta yang merepresentasikan /F (investor re6uired rate o return) dikalikan
dengan / juta penurunan dari nilai buku ekuitas pada periode a$al tahun kedua.
8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima
7/7
"ehingga penurunan sebesar / juta tersebut akan di oset dengan kenaikan nilai sebesar
// juta sehingga pada tahun kedua nilai ekuitasnya akan sama saja dengan nilai ekuitas
a$al.
2erikut disajikan kembali nilai ekuitas a$alnya4
ear 2eginning
book value
59pected
earnings
59pected
abnormal
earnings
P8 actor P8 o
e9pected
abnormal
earnings
/ ;0 m ;/ m ;< m . ;1.0 m
1 m 0 1.0 m
1 m m .?=/ >.0 m
!umulative P8 o abnormal earnings
E beginning book value
0.> m
0. m7 e6uity value ;/.> m
/. 6evisiting Price !ultiple Valuation