Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    1/7

    Prospective Analysis: Valuation Theory and Concepts

    Penilaian (valuation) merupakan sebuah proses mengubah peramalan kedalam estimasi perkiraan

    nilai perusahaan. Hampir semua keputusan bisnis perusahaan melibatkan penilaian. Dalam bab

    ini akan dibahas mengenai beberapa metode penilaian popular yang sering digunakan.

    - Penilaian berdasarkan pengali harga (valuation based on price multiples)

    Penilaian dengan menggunakan pengali harga (price multiples) banyak digunakan oleh para

    analis karena kemudahan dalam menggunaan metode tersebut. Dengan menggunakan metode ini

    ukuran kinerja atau peramalan kinerja diubah kedalam nilai dengan cara menggunakan pengali

    harga yang sesuai yang bisa diambil dari perusahaan-perusahaan yang dapat diperbandingkan.

    Menurut investopedia, pengali harga atau price multiple merupakan rasio yang menggunakan

    harga saham perusahaan yang setara dengan standar harga per saham (per-share inancial

    metric). !ontoh dari penggunaan penilaian berdasarkan pengali harga adalah nilai perusahaan

     bisa diestimasikan dengan cara menggunakan rasio price to earnings untuk meramalkan jumlah

    laba yang akan dihasilkan oleh perusahaan pada tahun-tahun selanjutnya. "elain rasio price to

    earnings, rasio lain yang juga la#im digunakan adalah price to book ratio dan price to sales ratio.

    - Penilaian berdasarkan discounted dividend  

    Penilaian ini mendeskripsikan bah$a nilai ekuitas perusahaan merupakan ungsi dari  present 

    value of forecasted future dividend.

    - Penilaian berdasarkan !ash %lo$ &nalysis (D!%)

    Dengan menggunakan model ini, nilai ekuitas perusahaan dinilai dengan menggunakan multiple

     year-forecast of cashflow. Hasil dari multiple year forecast of cashflow kemudian didiskonto

     pada nilai estimasi dari cost o capital perusahaan.

    A. Penilaian dengan menggunakan Pengali Harga ( Valuation sing Price !ultiples)

    "eperti yang telah disebutkan diatas bah$a metode penilaian dengan menggunakan pengali harga

    sangat diminati karena mudah digunakan. Dalam kenyataan di lapangan, model ini tidaklah

    sesederhana yang dikatakan dalam teori. 'erdapat beberapa permasalahan yang harus

    diperhatikan dan diselesaikan dengan hati-hati diantaranya adalah analis harus dapat

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    2/7

    megidentiikasi perusahaan-perusahaan yang dapat diperbandingkan. "elain masalah mengenai

     pengidentiikasian perusahaan pembanding, analis juga perlu memperhatikan mengenai pilihan-

     pilihan yang harus diambil mengenai bagaimana cara menghitung pengali tersebut. 'erakhir 

    analis juga harus mampu menjelaskan mengapa pengali antar tiap perusahaan berbeda satu

    dengan yang lainnya sehingga dalam hal ini, analis perlu memiliki pemahaman yang baik 

    mengenai aktor-aktor penentu pengali harga.

    - "electing comparable #irms

    ika dilihat secara ideal atau seharusnya, pengali harga (price multiples) yang digunakan untuk 

    analisis perbandingan perusahaan adalah pengali harga yang juga digunakan pada perusahaan-

     perusahaan dengan karakteristik bisnis yang sama dan karakteristik keuangan yang sama.

    Perusahaan yang berada dalam industri yang sama atau serupa merupakan objek yang paling

     jelas. amun, masalahnya adalah untuk dapat menemukan pengali yang representative yang

    dapat digunakan sebagai alat penilaian perusahaan adalah hal yang sulit karena biasanya

     perusahaan-perusahaan yang ada dalam industr* yang berbeda seringkali memiliki strategi yang

     berbeda, peluang pertumbuhan yang berbeda. Hal tersebut kemudian dapat menciptakan masalah

     perbandingan yang berbeda pula.

    - Pengali untuk Perusahaan dengan kiner$a yang $elek (!ultiples #or %irms &ith

    Poor Per#ormance)

    Pengali harga bisa saja terpengaruh karena misalnya penyebut yang digunakan untuk menghitung

    rasio tersebut ternyata dalam kondisi yang buruk (perorming poorly). Hal ini sangat umum jika

     penyebut yang digunakan sebagai basis penghitung rasio adalah laba atau arus kas. Misalnya saja

    "ears Holding !orps yang merupakan salah satu pesaing tingkat menengah '+ sangat jarang

    membuku keuntungan pada tahun iskal pelaporan keuangan pada ,/ dan //. Pada

    tahun /, rasio price to earning sears yaitu 0.1 dimana rasio tersebut ada diatas rata-rata

    industri pada umumnya. Hal tersebut mengindikasikan adanya keinginan atau persepsi positi 

    dari investor bah$a "ears akan mengalami perormance turn around. amun ketika kemudian

    rasio price to earnings "ears dijadikan benchmark dalam menentukan rasio industry price earning

    multiple dari '+, hal tersebut bisa jadi menyesatkan.

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    3/7

    &nalis juga harus mampu memahami bah$a dalam laporan laba rugi terdapat pos sementara

    (transitory item). 2iasanya hal ini memberikan kejutan bagi para analis. Manajemen laba melalui

    discretionary accrual atau kejadian tidak biasa seperti kenaikan nilai surat berharga yang dibuku

    dalam laporan laba rugi komprehensi harus di$aspadai oleh para analis ketika menentukan

     perhitungan pengali harga saham perusahaan. &nalis harus mengeluarkan dampak dari pos

    sementara ini terlebih dahulu.

    - !enyesuaikan Pengali dengan item Hutang (Ad$usting !ultiple #or 'everage)

    Pengali harga harus dihitung dengan cara mengedepankan konsistensi diantara pembilang dan

     penyebut yang akan dihitung. 3onsistensi merupakan sebuah masalah bagi rasio-rasio dimana

     penyebutnya mencerminkan kinerja perusahaan sebelum adanya pengurangan hutang. Misalnya

    saja rasio price to sales multiple dan beberapa pengali dari laba operasi atau arus kas operasi.

    3etika menghitung pengali tersebut, pembilang dari rasio pengali tersebut harus juga

    memasukan tidak hanya item nilai pasar ekuitas namun juga nilai pasar dari hutang.

    . !etode Penilaian iscounted ividend (The iscounted ividend Valuation

    !ethod)* (e#ining Value #or "hares Holders)

    'eori keuangan menyatakan bah$a nilai dari klaim inansial merupakan present value atau nilai

    sekarang dari pembayaran kas yang akan diterima oleh claimholders. 3arena pemegang saham

    menerima pembayaran dari perusahaan dalam bentuk dividen, maka nilai ekuitas merupakan

    ungsi dari nilai masa depan dividen (uture value o dividend). Dimana penjelasan tersebut

    dapat diormulasikan sebagai berikut4

    56uity value 7 P8 (e9pected uture devidends)

    :ntuk dapat memahami dengan lebih baik penggunaan metode discounted dividend berikut

    disajikan contohnya.

    +ear evidend

    (,)

    PV %actor

    (-)

    PV o# evidend

    (, -)

    / ;

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    4/7

    Pada a$al tahun pertama, Do$n under company mengalami peningkatan nilai ekuitas sebesar 0

     juta dan digunakan untuk membeli asset tetap. @aba operasi sebelum depresiasi diperkirakan

    sebesar ; juta.

    'entu saja contoh diatas jarang terjadi dalam kehidupan nyata karena sebenarnya umur 

     perusahaan bisa saja lebih dari tiga tahun atau bisa saja tidak terhingga (indefinite). 3emudian

     pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kemudian analis melakukan peramalan dari DDM ini

     jika ternyata umur perusahaan tidak terhinggaA. !ara yang umum digunakan adalah dengan

    mengasumsikan bah$a setelah beberapa tahun pemilik perusahaan akan menjual saham (sell the

     stock) dan hal tersebut menghasilkan terminal value.

    C. The iscounted Abnormal /arnings Valuation !ethod

    "ebenarnya terdapat hubungan langsung antara dividend an laba. ika semua ekuitas (selain dari

    transaksi modal) mengalir melalui laporan labaBrugi, maka nilai buku akhir dari ekuitas untuk 

     pemegang saham yang ada saat ini (existing shareholders)  secara sederhana merupakan nilai

     buku a$al ditambah dengan laba bersih (net income)  dikurangi dengan dividen. Hubungan

    tersebut dapat dituliskan sebagai berikut4

    ividens0 1et 2ncome3eginning book e4uity 5ending book e4uity

    Dengan menggunakan persamaan diatas, rumus tersebut dapat pula dituliskan sebagai berikut4

    /4uity value0 ook e4uity3PV (epected abnormal earnings)

    Pemegang saham sebenarnya menanggung biaya kesempatan (opportunity cost) dari dana ekuitas

    yang di investasikan ke perusahaan. Pada a$al tahun nilai buku a$al ekuitas akan

    direinvestasikan ke perusahaan, hal ini tentu saja menimbulkan harapan dari pemegang saham

    atas return masa depan. &bnormal return muncul jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang

    melebihi biaya modalnya.

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    5/7

    Penilaian berbasis laba (earnings based valuation) ternyata memiliki daya tarik tersendiri yaitu

     jika sebuah perusahaan hanya dapat menghasilkan rate o return yang dipersyaratkan pada nilai

     bukunya maka investor hanya akan membayar jumlah yang tidak akan melebihi nilai buku dari

    saham. *nvestor hanya akan membayar diatas atau diba$ah nilai buku hanya jika laba berada

    diatas atau diba$ah tingkat normal tersebut. Cleh karena itu, penyimpangan (deviation) dari nilai

     pasar perusahaan terhadap nilai bukunya bergantung pada kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan abnormal earnings.

    2erikut akan disajikan contoh mengenai model penilaian berbasis discounted abnormal earnings4

    ear 2eginning

     book value

    59pected

    earnings

    !apital

    charge

    59pected

    abnormal

    earnings

    P8 actor P8 o 

    e9pected

    abnormal

    earnings

    / ;0 m ; m ;0 m ;/< m . ;/.? m

    0 /.= m

    1 m m .?=/ >.0 m

    !umulative P8 o abnormal earnings

    E beginning book value

    0.> m

    0. m

    7 e6uity value ;/.> m

    Dengan mengasumsikan bah$a perusahaan melakukan depresiasi aset tetap dengan

    menggunakan metode garis lurus, maka laba akuntansi perusahaan yaitu sebesar juta lebih

    rendah dari devidennya pada masing-masing dari 1 tahun yang diproyeksikan tersebut. Dimana

    laba tahun / yang diharapkan adalah sebesar juta (dengan aliran kas proyeksianB deviden

    dikurangi depresiasi adalah

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    6/7

    akuntansi dan akrual manajerA &kankah estimasi dari nilai tersebut akan berbeda untuk

     perusahaan yang identik jika salah satu perusahaan menetapkan kebijakan akuntansi yang lebih

    konservati dibandingkan dengan yang lainA 5ek akuntansi tersebut seharusnya tidak 

    mempunyai pengaruh terhadap nilai estimasi yang diperoleh analis. Hal ini karena dua hal yaitu4

    - Pencatatan berpasangan (double entry book keeping) bersiat sel correcting. @aba yang

    ditinggikan pada suatu periode akan kembali pada titik normalnya pada periode

     berikutnya.- Metode akuntansi yang mempengaruhi laba saat ini (current earnings) juga

    mempengaruhi nilai bukunya dan oleh karena itu, akan berpengaruh terhadap capital

    charges yang digunakan untuk mengestimasi abnormal earning masa depan.

    "ebagai contohnya, Perusahaan dengan metode akuntansi yang lebih konservati akanmelaporkan laba masa kini dan ekuitas yang lebih rendah. Hal tersebut akan berdampak pada

     pengurangan capital charges di masa yang akan datang dan akan menaikkan abnormal earnings

    masa depan. :ntuk melihat bagaimana kedua eek ini saling menghilangkan perbedaan dalam

    metode akuntansi, disajikan contoh sebagai berikut4

    Manajer Do$ under company memilih untuk menggunakan metode akuntansi yang konservati .

    *a membebankan beberapa biaya yang tidak biasa (unusual cost) yang bisa dikapitaliasasi

    sebagai persediaan pada priode /. Pemilihan metode akuntansi tersebut menyebabkan laba(earnings) dan ending book value akan menjadi lebih kecil / juta. 3emudian persediaan

    tersebut dijual pada tahun kedua. :ntuk saat ini, hal tersebut tidak akan mempunyai dampak

    terhadap pandangan analis tentang kinerja perusahaan.

    3eputusan manajemen yang mengurangi abnormal earnings pada tahun / dan book value pada

    a$al tahun kedua sebesar / juta menyebabkan nilai laba masa depan (uture earnings) menjadi

    lebih tinggi. Hal tersebut dikarenakan4

    - Pertama laba masa depan akan menjadi lebih tinggi sebesar / juta ketika persdiaan

    tersbut dijual pada tahun kedua- !apital charge untuk laba normal (normal earnings) pada tahun kedua akan lebih rendah

    sebesar / juta yang merepresentasikan /F (investor re6uired rate o return) dikalikan

    dengan / juta penurunan dari nilai buku ekuitas pada periode a$al tahun kedua.

  • 8/18/2019 Rangkuman ABV Minggu Ke Lima

    7/7

    "ehingga penurunan sebesar / juta tersebut akan di oset dengan kenaikan nilai sebesar

    // juta sehingga pada tahun kedua nilai ekuitasnya akan sama saja dengan nilai ekuitas

    a$al.

    2erikut disajikan kembali nilai ekuitas a$alnya4

    ear 2eginning

     book value

    59pected

    earnings

    59pected

    abnormal

    earnings

    P8 actor P8 o 

    e9pected

    abnormal

    earnings

    / ;0 m ;/ m ;< m . ;1.0 m

    1 m 0 1.0 m

    1 m m .?=/ >.0 m

    !umulative P8 o abnormal earnings

    E beginning book value

    0.> m

    0. m7 e6uity value ;/.> m

    /. 6evisiting Price !ultiple Valuation