8

Click here to load reader

Rangkuman Psi.Kognitif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rangkuman Psi.Kognitif

PSIKOLOGI KOGNITIF:Suatu cabang psikologi yang mempelajari proses2 mental/aktivitas pikiran manusia

BAB I: PERSEPSI“Proses mendeteksi dan mengintrepetasikan stimulus yang diterima oleh alat2 indera manusia, dengan melibatkan penggunaan pengetahuan yang telah tersimpan dalam ingatan”

Tiga aspek dalam persepsi:1. Pencatatan indera (proses perolehan informasi melalui

alat2 indera dalam bentuk yg masih kasar)Karakteristik pencacatan indera:

Informasi disimpan dalam bentuk yg masih kasar Pencatatan indera memerlukan ukuran ruang yang

cukup untuk menyimpan informasi yg ditangkap oleh reseptor

Informasi yg masuk ke dalam sistem pencatat indera berlangsung dalam waktu yang sangat singkat

Jenis ingatan indera: Ingatan iconic = pencatatan indera terhadap

informasi visual Ingatan echoic = pencatatan yang beroperasi dalam

pendengaran manusia (PJP dan PJP)2. Pengenalan pola (proses transformasi dan

mengorganisasikan informasi yg masih kasar, shingga memiliki makna tertentu)Teori Pengenalan pola:

Template Matching Theory: membandingkan satu stimulus dengan seperangkat pola khusus yg telah disimpan dalam IJP

Protype theory: bentuk abstrak dan pola yg ideal disimpan dalam ingatan

Distinctive Feature theory: orang membedakan objek berdasarkan ciri2 khusus yg dimiliki

Gestlat theory: manusia memiliki kecenderungan dalam melakukan penyederhanaan struktur. Prnsip2 Gestlat: kedekatan, keserupaan, searah, ketertutupan, dan pragnan

3. Perhatian (proses konstrentasi pikiran)Jenis perhatian:

Perhatian terbagi Perhatian selektif

Teori perhatian Teori filter: proses seleksi aspek2 tertentu dari

stimulus

Teori kapasitas: menentukan mana yang harus diselesaiakan dari beberapa tugas

Fenomena lain dari persepsi1. persepsi bawah sadar

stimulus yang tidak sisadari namun secara diam2 stimulus itu mempengaruhi perilaku orang yang bersangkatan

2. ilusi atau kesalahan persepsiketika seseorang mempersepsi suatu objek secara tidak tepat

3. menghindari persepsimenolak agar tidak terjadi suatu persepsi terhadap stimulus yang dihadirkan pada seseorang

Faktor yang mempengaruhi persepsi1. familiritas2. ukuran3. intensitas4. gerak

BAB II: MEMORI“Penyimpanan pengetahuan di dalam sistem pikiran manusia, yang berlangsung mulai dari beberapa detik sampai dengan sepanjang hidup”

Tahap-Tahap Memori1. Acquisition

Indera menerima rangsangan untuk diseleksi sesuai dengan kehendak

2. StoragePenyimpanan informasi yg telah diseleksi agar dapat dipanggil kembali apabila diperlukan

3. RetrievalDiharapkan informasi yg telah disimpan dapat dipanggil kembali untuk digunanakan

Model Ingatan1. Model ingatan jangka panjang dan pendek2. Model tingkat pemprosesan informasi

Orang dapat menganalisis informasi menurut cara yang berbeda, dari proses yang paling dangkal (pencatatan indera) sampai proses paling dalam (bahasa).

Teori ini menekankan pada aspek flexsibilitas manusia dalam memproses informasi.

3. Model ingatan episodik dan ingatan semantik Ingatan semantik merupakan pengetahuan yg

terorganisasi mengenai segala seseuatu yg ada di dalam kehidupan

Ingatan episodik berhubungan dengan hal2 yang bersifat temporer dan perubahan2 peristiwa

Faktor2 yg mempengaruhi ingatan1. ingatan jangka pendek

Page 2: Rangkuman Psi.Kognitif

2. efek posisi serialinformasi yg disajikan secara berurutan akan mempengaruhi ingatan seseorang

3. ingatan jangka panjang4. ingatan otobiografi5. mengingat kembali peristiwa masa lalu6. mengingat suatu perbuatan7. ingatan kesaksian

digunakan dalam lingkungan proses pengadilan8. very long term memory

berlangsung lebih dari tiga bulan. Teori Memory

1. model asosiasimemory merupakan hasil dari koneksi mental antar ide dengan konsep

2. model kognitifmemori merupakan bagian dari proses infromasi

3. Tulvings theoryMemory prosedural, memory semantik, memory episodik

Lupa“kegagalan seseorang dalam mengingat kembali informasi yg diingat dalam ingatan”Teori2 Lupa:

Teori kerusakan Teori halangan Teori ketergantungan pada isyarat informasi

BAB III: BAHASA“proses bahasa adalah suatu deskripsi tantang alat, materi, dan prosedur yang ada dalam mental kita yang dipergunakan manusia untuk memproduksi dan mengerti bahasa”

Sistem/aturan Bahasa Fonologi

Studi tentang sistem bunyi2 an bahasa, fonologi mengatur bagaimana urutan bunyi tertentu terjadi (sp, ba, ar) dan yg tidak terjadi (zx, qp)

MorfologiIlmu yang mempelajari tentang morfem (bentuk bahasa paling kecil dimana tiap satuan terkecil memiliki makna) “test” (morfem tunggal), “tester” (morfem ganda)

SintaktisBagian dari tata bahasa yang mempelajari dasar2 dan proses2 pembentukan kalimat dalam suatu bahasaEx: arif memukul iman, iman dipukul arif

SemantikMengacu pada makna kata dan kalimat

Ex: “girl” dan “woman” secara makna sm dengan “female” Pragmatik

Kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai dengan maksud dan keinginanEx: “baju merah anda bagus”

Fungsi bahasa Intrapersonal

Penggunaan bahasa untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan

InterpersonalDigunakan dalam bentuk kalimat perintah, tanya, dan berita

Ciri-ciri Bahasa Alat komunikasi Simbol arbiter Terstruktur secara reguler Terstruktur di berbagai

tingkatan Generatif, produktif Dinamis

Produk Bahasa Bahasa lisan Bahasa tulisan Bahasa tubuh

Dari Jurnal Ba

hasa sebagai akar dari kesadaran Wil

ayah ketidaksadaran manusia pun membentuk struktur bahasa Ke

sadaran tentang ”aku” muncul dalam ekspresi bahasa De

ngan kesadaran sebagai akau, kepribadian pun dikembangkan Ba

hasa menjadi instrumen dominan bagi manuisa, berbagai hasil peradaban dan kebudayaan diasosialisasikan melalui bahasa

Manusia dan pemahamannya tetang dunia adalah konstruksi bahasa sebagai hasil konstruksi sosial

BAB IV: PEMBENTUKAN KONSEP“Proses pengelompokan atau mengklasifikasikan sejumlah objek, peristiwa, atau ide yang serupa menurut sifat2 atau atribut2 tertentu yang dimilikinya ke dalam satu kategori”Alasan pembentukan konsep:

1. segi bahasa2. sifat2 yang tumpang tindih

Page 3: Rangkuman Psi.Kognitif

3. fungsi yang serupa Proses dan aturan pembentukan konsep

Proses pembentukan konsep:1. pandangan klasik

sangat menekankan pada segi aturan pembentukan konsep2. pandangan modern

menekankan pada segi kserupaan diantara objek2 yang menjadi target kategori untuk menghasilakn suatu prototype

Aturan pembentukan konsep: afirmatif dan atributif jika konsep memiliki nilai atau sifat

khusus pada dimensi tertentu kongjungtif apabila contoh2 konsep memiliki nilai atau sifat

khusus kondisional dan bikondisional

Jenis-jenis Konsep1. konsep logis

dtimulus dikonstruksikan secara sistematik dan memiliki dimensi2 tertentu yang sangat jelas

2. konsep alamiatribut dalam konsep alami tidak dibatasi secara tegas

3. konsep kongkritdiperoleh melalui pengamatan terhadap lingkungan fisik yang berbadan. Konsep kongkrit mewakili golongan benda

4. konsep yang didefinisikankonsep yg mewakili realitas hidup tetapi tidak langsung menunjuk kepada realitas.

Teori Pembentukan Konsep1. Teori Asosiasi

Belajar konsep sebagai suatu proses asosiasi respon2 yang muncul selama belajar dengan contoh2 yang mendefinisikan konsep

Berprinsip pada hubungan stimulus respon (S-R)2. Teori pengujian Hipotesis

Manusia cenderung menyusun dan menguji coba berbagai hipotesis

3. Teori pemprosesan InformasiMelalui perkembangan komputer

Taraf perkembangan konsep: Taraf konkret

Apabila sebelumnya pernah mengenal suatu objek taraf identitas

konsep dapat dicapai ketika seseorang mengenal sesuatu objek yang serupa dengan apa yang pernah ditemukan sebelumnya

taraf klasifikasi taraf formal

dicapai apabila individu dapat memberi nama suatu konsep Faktor yang mempengaruhi belajar konsep

1. tugas2. gambar dan kata23. perbedaan individu

BAB V: PENALARAN Pengertian awala

LogikaSuatu sistem berpikir formal yang di dalamnya terdapat seperangkat aturan atau prinsip untuk menarik kesimpulan yang shahih dari premis-premis yang menjadi sumbernya.

”Semua manusia tentu akan mati” ”Sania adalah manusia”

Jadi ” Sania tentu akan mati juga” Penalaran

Penalaran ialah suatu proses kognitif dalam menilai hubungan di antara premis-premis yang akhirnya menuju pada penarikan kesimpulan tertentu

Jenis keterampilan penalaranPenalaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar; 1. Penalaran Induktif

Penalaran yang menghasilkan kesimpulan lebih luas daripada premis-premisnya disebut penalaran induktif. Penalaran induktif dapat menjadi benar jika memenuhi tiga kriteria: prinsip statistik, generalisasi, dan prediksi Penalaran Klasifikasi

Penalaran klasifikasi merupakan suatu proses penarikan kesimpulan umum yang diturunkan dari beberapa contoh objek atau peristiwa khusus yang serupa.

Penalaran ini sering disebut generalisasi induktifAdik saya adalah sarjana ekonomi UGMKakak saya adalah sarjana psikologi UGMSaya sendiri adalah sarjana tekhnik UGMJadi, semua keluarga saya adalah sarjana

UGM Penalaran Analogi

”Suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku bagi peristiwa yang satu akan berlaku juga bagi yang lain”

A kebanyakan merokok, lalu terkena penyakit kanker

B kebanyakan merokok, lalu terkena penyakit kanker

Page 4: Rangkuman Psi.Kognitif

C kebanyakan merokokJadi, C juga terkena penyakit kanker

Penalaran analogi dibedakan menjadi dua bagian, yaitu analogi hubungan sebab-akibat, dan hubungan bagian keseluruhan + asosiasi

2. Penalaran DeduktifPenalaran yang menghasilkan kesimpulan yang tidak lebih luas daripada premis-premisnya disebut penalaran deduktif. Suatu proses berpikir yang menghasilkan informasi baru berdasarkan informasi lama (yang tersimpan dalam ingatan).

Teori Penarikan kesimpulanTerdapat tiga pandangan pokok yg diajukan dalam psikologi kognitif:a. Teori aturan formal

mekanisme penarikan kesimpulan meliputi 2 langkahb. Teori aturan khusus isi

Orang-orang dibimbing oleh skema penalaran pragmatis; suatu aturan umum yang dipakai untuk sekelompok tujuan khusus

c. Teori modal mentalpenyimpulan yang meminta konstruksi hanya satu model akan lebih mudah daripada yang melebihi satu model.

Silogisme kategorikSilogisme kategorik mencakup tiga langkah: premis major, premis minor, dan kesimpulan

Semua pahlawan adalah orang berjasa (1)Kartini adalah seorang pahlawan (2)Jadi, Kartini adalah orang yang berjasa (3)

Silogisme LinierSuatu sistem penarikan kesimpulan melalui dua premis atau lebih yang menggambarkan adanya hubungan diantara bagian-bagian dari satu premis dengan premis lainnya.

Bentuk silogisme linier biasanya digunakan dengan lebel seperti: A > B dan B > C (A lebih besar daripada B; B lebih besar daripada C).

Gajah kebih besar daripada harimau.Harimau lebih besar daripada kucing.Binatang apa yang paling besar?

Penalaran proporsional

Semua proposisi direpresentasikan melalui simbol: ”p dan q”, dan ketika diketahui ”p”, maka ”q” yang menjadi implikasi atau kesimpulannya.

Penalaran ini sering juga disebut penalaran kondisional karena menggunakan kalimat bersyarat ”jika...maka”, yakni didasarkan pada modus ponen dan kontra positif atau aturan modus tollen.

BAB VI: PEMBUATAN KEPUTUSAN”Suatu proses ketika seseorang sedang memilih di antara dua alternatif atau lebih, menaksir frekuensi, atau memprediksi situasi di depan berdasarkan informasi yg terbatas”

Pendekatan dalam proses pembuatan keputusan1. pendekatan deskriptif

membuat keputusan tanpa melihat apakah keputusan yang di hasilkan rasional atau tidak

2. pendekatan normatifmenitikberatkan pada apa yang seharusnya dilakukan oleh pembuat keputusan sehingga diperoleh suatu keputusan yang rasional

3. Rasionalitas yang terbatas Pendekatan2 Heuristik

Keterwakilan Besaran sampel Regresi Harga dasar Kesalahan merangkai Ketersediaan informasi Faktor2 yg mempengaruhi ketersediaan informasi: kekinian,

koakraban, kejelasan Korelasi khayalan Skenario kausal: alur cerita yg menggambarkan bahwa satu

peristiwa menyebabkan yang lain Patokan dan penyesuaian Perangkap Kepercayaan yang berlebihan Bingkai keputusan: penerimaan dan penolakan

Keputusan Moral ialah pertimbangan tentang nilai2 etnis yang menyangkut orang lain

Keputusan yang Kompleks: memaksimalkan nilai minimum (mempertimbangkan hal yg paling buruk), Memaksimalkan nilai maksimum (perspektif kemungkinan yang paling baik, mengabaikan yg buruk), meamksimalkan nilai harapan (memperhitungkan hal yg baik dan buruk)

Pedoman umun Rasional dan intuitif

Page 5: Rangkuman Psi.Kognitif

Hakikat dan konteks permasalahan Belajar dari pengalaman masa lalu Keseimbangan antara masalah besar dengan kecil Konsekuensi keputusan Menghindari keberpihakan Pemilihan suasana emosi dan waktu yg tepat Keberanian mengambil resiko

BAB VII: PEMECAHAN MASALAH”Proses mencari dan menemukan jalan keluar terhadap suatu masalah atau kesulitan”

Jenis Masalah Masalah yg jelas dan tidak jelas Inducing structured problem

Seseorang diminta untuk menemukan pola yg akan menghubungkan elemen2 masalah antara satu elemen dengan elemen lain

Transformation problemSeseorang harus memanipulasi atau mengubah objek2 dan simbol2 menurut aturan tertentu agar diperoleh suatu pemecahan

Arrangement problemSeseorang harus mengatur atau menyusun ulang elemen2 suatu tugas agar diperoleh pemecahannya

Tahapan pemecahan masalah1. pemahaman masalah2. representasi mental3. ruang masalah

semakin luas ruang suatu masalah, smakin sulit untuk mencari pemecahannya

4. kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang diinginkan Metode pemecahan masalah

Pemecahan dengan strategi acak (efisien pada ruang masalah yg sempit)

Penemuan melalui strategi heuristik (penggunaan pengetahuan untuk mengidentifikasi cara untuk memecahkan masalah)

Proximity method (menempuh cara yg dipersepsi lebih mendekati tujuan yg diinginkan)

Analogi (membandingkan dengan masalah serupa di masa lalu)

Maching (memahami situasi yg dihadapi, kemudian membandingkan dengan pengetahuan yg ada di ingatannya)

Generate-test method

Means-ends analysis (membagi2 permasalahan menjadi bagian2 tertentu)

Backwad search (memulai pada tujuan yang diinginkan dan bergerak mudur ke belakang menuju pada keadaan yg dihadapi semula)

Forward search (memulai dari kenyataan yg dihadapi, kemudian secara bertahap bergerak menuju pada tujuan akhir yg diinginkan)

Pelatihan keterampilan pemecahan masalahI = Identifikasi masalah, pencarian pokok permasalahanD = Definisi masalah, merumuskan masalahE = Eksplorasi berbagai kemungkinan strategiA = Aksi atau tindakan, melaksanakan apa yg telah direncanakanL = Lihat efeknya, melakukan evaluasi apakah strategi yg digunakan baik

Petunjuk pemecahan masalah1. sikap

bepikir positif terhadap masalah berpikir positif terhadap kemampuan memecahkan

masalah berpikir secara sistematis

2. tindakan rumuskan masalahnya cari dan kumpulkan fakta2 fokuskan pikiran pada fakta2 yg penting temukan gagasan2 ide pilih gagasan terbaik

KREATIVITAS”proses kognitif untuk menhasilkan gagasan2 baru yang berguna’

jenis berfikir kreatif berfikir divergen dan konvergen

konvergen: hanya satu jawabandivergen: jawaban dengan alternatif2

berfikir lateral dan vertikalberfikir lateral: kreatifvertikal: kaku

Tahap2 kreativitas Persiapan, merumuskan kembali apa yg menjadi pokok

permasalahan Inkubasi, tdk memikirkan masalah dengan sengaja Iluminasi, gagasan pemecahan masalah telah ditemukan Verivikasi, jika gagal pada tahap akhir maka kembali ke

tahap awal dan diikuti langkah selanjutnya Menghasilkan gagasan, eksplorasi, dan evaluasi

Page 6: Rangkuman Psi.Kognitif

Pemecahan masalah dan imajinasi Cara2 meningkatkan berfikir kreatif

Mengembangkan pangkalan pengetahuan Mempertanyakan kembali asumsi2 Analisis kompenen Berfikir kebalikan Analogi (persamaan atau kiasan) Sumbangsaran Inkubasi Berfikir visual Berfikir global dan perspektif masa depan

jauh Pelatihan pemecahan masalah secara kreatif

Ciptakan situasi di depan yg membangkitkan pemikiran2 kreatif

Penemuan fakta di awal proses pemecahan masalah hendaknya diabaikan

Jangan gunakan terlalu banyak waktu untuk merumuskan kembali pokok masalah

Gunakan kiasan dan analogi untuk mengekspresikan impian situasi di depan

Berikan banyak waktu untk mengevaluasi proses Gunakan topik mengenai masalah nyata yg memang

dihadapi para partisipan

BAB VIII: EMOSI DAN PROSES KOGNISI“suasana emosi yg negatif dapat mengganggu atau menurunkan kapasitas ingatan dalam memproses informasi, mengurangi akurasi dan sering tidak efisien dalam melakukan tugas2 kognitif”

Bagaimana hubungan emosi dengan otak? Emosi diatur di dalam otak yaitu sistem limbik Aliran perintah emosi memiliki 2 macam cara yang stimulan,

yakni komunikasi pada beberapa struktur otak dan melakukan fungsi merespon situasi yg menimbulkan tantangan

Bagaimana hub. Emosi dengan ketidaksadaran dan motivasi? Emosi merupakan represntasi dari ketidaksadaran Emosi adalah cara bagaimana kebutuhan seorang manuisa

dipenuhi Sistem motivasional manusia dipercaya menunjukkan

dirinya melalui emosi Emosi merupakan motivator utama manusia dalam

menjalankan hidup Apakah fungsi2 emosi?

Menimbulakn respons otomatis sebagai persiapan menghadapi krisis

Menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus Memotivasi tindakan yang ditunjukan untuk pencapaian

tujuan tertentu Mengkomunikasikan sebuah niat pada orang lain Meningkatkan ikatan sosial Mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian Meningkatkan daya ingat terhadap memory tertentu

Pendekatan teoritis Teori jaringan:

emosi2 disimpan sebagai node2 atau komponen2 di dalam ingatan semantik

Teori skema: orang2 yg mengalami emosi memiliki suatu bingkai kerja yg digeneralisasikan

Teori alokasi sumber kapasitas: peranan keadaan emosional diperuntukkan bagi beberapa tugas kognitit, tuntutan tuga2 itu terhadap pemprosesan kapasitas

Teori arousal: keadaan emosi yang berkaitan dengan gairah, nafsu, semangat, termotivasi, dan kebangkitan

Temuan2 empiris Suasana hati dan pemilihan informasi Suasana hati dan proses mengingat kembali Suasana hati dan proses transformasi informasi Suasana hati dan ketepatan menilai hubungan Suasana hati dan penggalian informasi Suasana hati dan proses berusaha Kecemasan dan kinerja Emosi dan kesaksian Suasana hati dan atribusi Suasana hati dan pemecahan masalah secara kreatif Suasana hati dan pembuatan kepuasan