Rangkuman Teori Pasar Bersama Regional

Embed Size (px)

Citation preview

Di saat kita membutuhkan seseorang.. Di saat itu pula bargaining position kita melemah

Bargaining position itu arti harfiah nya adalah posisi tawar menawar.. Di dunia bisnis bargaining position ditentukan oleh kebutuhan.. Dalam perdagangan.. Penjual dan pembeli pasti akan berada dalam posisi tawar menawar.. Nah pelaku yang memiliki kebutuhan yang besar pasti berada dalam posisi tawar menawar yang lemah.. Contoh nya ga usah jauh deh.. Di pasar ajah.. Penjual ayam potong yang melihat ayam jualannya sudah ga segar lagi pasti akan menurunkan harga supaya ada pembeli yang minat beli dan tu ayam ga expired.. Disini si penjual memiliki posisi tawar menawar yang lemah karena dia lebih butuh ayam itu terjual daripada pembeli.. Karena kalo tu ayam ga kejual.. Dia rugi.. Jadi jelas ya masalah nya..

Kalau anda kebetulan menjadi supplier pada sebuah institusi misalnya: bargaining position institusi sebagai customer selalu akan lebih tinggi, boleh nawar, boleh menekan harga, boleh menentukan payment term, dst. Customer umumnya memiliki hak posisi tawar yang lebih besar. Di sisi lain sebagai supplier, anda harus menawarkan produk anda sedemikian rupa sehingga posisi anda menjadi lebih baik diantara kompetitor yang menawarkan produk serupa.

Sebuah papan pemasaran adalah sebuah organisasi yang diciptakan oleh banyak produsen mencoba untuk memasarkan produk mereka dan meningkatkan konsumsi dan dengan demikian harga. Mereka paling sering ada untuk membantu produk pertanian menjual seperti susu, telur, daging sapi atau babat dan didanai oleh petani atau prosesor tersebut tanaman atau produk. Badan pemasaran sering juga menerima dana dari pemerintah sebagai subsidi pertanian. Kepemimpinan dan strategi pemasaran papan ditetapkan melalui penilaian oleh petani.

Papan pemasaran juga kadang-kadang bertindak sebagai kolam renang, mengendalikan harga produk pertanian dengan membentuk kartel hukum. Mereka juga mendanai usaha lain yang bermanfaat bagi anggota mereka seperti penelitian.

Papan pemasaran berbeda dari kelompok perdagangan industri dalam bahwa tujuan utama mereka adalah pemasaran terhadap konsumen, bukan pemerintah, tetapi mereka juga dapat melobi atas nama pendukung mereka. Kelompok perdagangan industri mungkin juga mengiklankan langsung ke konsumen.papan pemasaran , organisasi yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengatur pembelian dan penjualan komoditas tertentu dalam area tertentu . Contohnya adalah mantan Dewan Kakao Pemasaran Nigeria (yang , setelah 1977 , berfungsi sebagai Dewan Kakao Nigeria dan pemasaran terkendali teh dan kopi , juga) . Kekuasaan badan pemasaran berkisar dari jasa konsultasi dan promosi untuk kontrol penuh atas produksi dan penjualan .

Jenis paling sederhana dari papan adalah salah satu yang didirikan untuk melakukan riset pasar , meningkatkan penjualan , dan memberikan informasi ; biasanya dibiayai oleh biaya yang dikenakan pada semua penjualan produk yang bersangkutan . Contoh jenis ini termasuk Propaganda Dewan Teh Sri Lanka dan Tembakau Dewan Promosi Ekspor Zimbabwe . Papan lain diberdayakan untuk mengatur syarat dan kondisi penjualan , biasanya dengan menetapkan standar kemasan dan analisis kualitas .

Motif utama dalam pembentukan sebagian badan pemasaran adalah untuk menstabilkan harga produsen , terutama dalam hal produk yang dirancang terutama untuk pasar-pasar ekspor di mana fluktuasi harga yang paling kejam . Badan pemasaran juga digunakan untuk produk-produk dalam negeri yang dikonsumsi rusaknya mengharuskan outlet dibentuk sebelumnya .

Papan dapat menstabilkan dan menaikkan harga rata-rata melalui manipulasi arus barang , dengan tujuan menjaga tingkat yang cukup tinggi permintaan di semua pasar setiap saat . Pendekatan ini adalah karakteristik dari program pemasaran untuk buah-buahan , sayuran , dan kacang-kacangan di California .

Dalam perekonomian di mana pendekatan ini secara administratif sulit , cara lain stabilisasi telah dicoba . Di Timur Tengah dan Amerika Latin , misalnya , papan pemasaran dan cabang bank umum atau lembaga pengembangan telah dilengkapi dengan modal untuk membeli biji-bijian dasar , untuk menjaga stok penyangga , dan untuk dijual di pasar terbuka bersama pedagang lainnya . Tujuannya , dalam kasus ini , telah meningkatkan insentif bagi produsen dengan membeli untuk mempertahankan tingkat harga minimum dan untuk melindungi konsumen berpenghasilan rendah dengan menjual dari akumulasi saham ketika harga meningkat .Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahEkonomi Internasional: Absolute Advantage VS ComparativeAdvantage

September 12, 2011 Juan Lutoru's Note

Ilmu Ekonomi Internasional adalah ilmu ekonomi yang berfokus pada pembahasan mengenai hubungan saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga, pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat dalam negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat dalam negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, kesempatan kerja dan pendapatan nasional akan cenderung naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS, harga barang ekspordari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS relatif menjadi mahal sehingga impor akan cenderung menurun.

ABSOLUTE ADVANTAGEAbsolute Advantage adalah kemampuan suatu pihak untuk menghasilkan barang atau jasa yang lebih banyak daripada para pesaing, dengan menggunakan sumber daya yang sama. Absolute Advantage ditentukan oleh perbandingan sederhana dari produktivitas tenaga kerja, sangat memungkinkan bagi suatu pihak untuk tidak memiliki keuntungan absolut pada yang lainnya. Sehingga tidak ada terjadi perdagangan dengan pihak lain. Tampak kontras perbedaannya pada konsep keuntungan komparatif yang mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan barang-barang tertentu pada biaya peluang yang lebih rendah.

Teori ini berasal dari An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations oleh Adam Smith tahun 1776. Adam Smith berpendapat bahwa tidak mungkin semua bangsa menjadi kaya secara serentak, jika mengikuti Merkantilisme, karena ekspor dari salah satu negara adalah impor bagi negara tujuan. Malahan, semua negara akan bisa untung secara serentak jika mereka mempraktekkan perdagangan bebas dan spesialisasi sesuai dengan keuntungan absolut mereka. Smith juga menyatakan bahwa kesejahteraan para bangsa tergantung pada barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia bagi warga negara ketimbang cadangan emas mereka. Ketika ada kemungkinan dari perdagangan keuntungan absolut, maka keuntungan tidak mungkin bermanfaat satu sama lain. Comparative Advantage berfokus pada jarak kemungkinan keuntungan pertukaran satu sama lain.

COMPARATIVE ADVANTAGETeori ini terjadi jika dua negara dapat sama-sama beruntung dari perdagangan jika saat tidak ada perdagangan tersebut, mereka memiliki biaya relatif yang berbeda dalam menghasilkan barang yang sama. Walau suatu negara efisien dalam menghasilkan suatu barang, masih ada keuntungan saat berdagang dengan negara yang kurang efisien, selama mereka memiliki perbedaan efisiensi yang relatif.

Teori ini berawal dari gambaran David Ricardo yang dijelaskan dalam buku On the Principles of Political Economy and Taxation (1817) dalam sebuah contoh antara Inggris dan Portugal. Di Portugal, sangat memungkinkan untuk menghasilkan anggur dan pakaian dengan tenaga kerja yang lebih sedikit dari pada Inggris dengan jumlah yang sama. Di Inggris, sulit untuk menghasilkan anggur dan pakaian dengan tenaga kerja yang lebih sedikit daripada Inggris, pada jumlah yang sama. Di Inggris, sulit untuk menghasilkan anggur, dan lumayan sulit untuk menghasilkan pakaian. Karenanya, ketika lebih murah untuk menghasilkan kain di Portugal daripada di Inggris, masih lebih murah untuk menghasilkan anggur dan memperdagangkannya untuk pakaian Inggris. Dan sebaliknya, Inggris memiliki keuntungan dari perdagangan ini karena biayanya dalam menghasilkan pakaian telah tidak berubah, tapi dapat memperoleh anggur dengan harga yang lebih murah. Keputusan seri ini dapat memberikan keuntungan pada kedua belah pihak melalui spesialisasi yang memiliki keuntungan komparatif.

About these ads

KEBIJAKAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

10.1 Teori Perdagangan Internasional

TEORI KLASIKAbsolute Advantage dari Adam Smith

Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini berasal dari An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations oleh Adam Smith tahun 1776.Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi keris. Dengan demikian, perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya bila Indonesia dan Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris.Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut: Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain.Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.Comparative Advantage : JS MillTeori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang dimiliki comparative diadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang besar )Karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya tetapi comparative Advantagenya.Besarnya comparative advantage untuk Amerika , dalam produksi gandum 6 bakul disbanding 2 bakul dari Inggris atau =3 : 1. Dalam produksi pakaian 10 yard dibanding 6 yard dari Inggris atau 5/3 : 1. Disini Amerika memiliki comparative advantage pada produksi gandum yakni 3 : 1 lebih besar dari 5/3 : 1.Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 bakul disbanding 6 bakul dari Amerika atau 1/3 : 1. Dalam produksi pakaian 6 yard dari Amerika Serikat atau = 3/5: 1. Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari 1/3 : 1. Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan dengan batas - batas nilai tujar masing - masing barang didalam negeri.Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.COMPARATIVE COST DARI DAVID RICARDO

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Teori ini berawal dari gambaran David Ricardo yang dijelaskan dalam buku On the Principles of Political Economy and Taxation (1817) Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, titMalaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negarai tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi

Spesialisasi dalam ekonomi adalah suatu bentuk pembagian tenaga kerja di mana individu atau perusahaan memusatkan usaha-usaha produktif mereka pada sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan-kegiatan yang terbatas. Misalnya dokter spesialis anak atau Ford yang menjadi spesialis di bidang industri otomotif. Spesialis dapat memusatkan diri pada pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Kebiasaan dan pengulangan akibat tidak terjadinya perpindahan pekerjaan akan meningkatkan keahlian kerja dan penghematan waktu.1. Cost Comparative Advantage ( Labor efficiency )Menurut teori cost comparative advantage (labor efficiency), suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relative lebih efisien serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relative kurang/tidak efisien. Berdasarkan contoh hipotesis dibawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage.Indonesia memiliki keunggulan absolute dibanding Cina untuk kedua produk diatas, maka tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan kedua Negara melalui spesialisasi jika Negara-negara tersebut memiliki cost comparative advantage atau labor efficiency.Berdasarkan perbandingan Cost Comparative advantage efficiency, dapat dilihat bahwa tenaga kerja Indonesia lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Cina dalam produksi 1 Kg gula ( atau hari kerja ) daripada produksi 1 meter kain ( hari bkerja) hal ini akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.Sebaliknya tenaga kerja Cina ternyata lebih effisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi 1 m kain ( hari kerja ) daripada produksi 1 Kg gula ( hari kerja) hal ini mendorong cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.2. Production Comperative Advantage ( Labor produktifiti)Suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang / tidak produktifWalaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan cina untuk kedua produk, sebetulnya perdagangan internasional akan tetap dapat terjadi dan menguntungkan keduanya melalui spesialisasi di masing-masing negara yang memiliki labor productivity. kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage.Teori ini mencoba melihat kuntungan atau kerugian dalam perbandingan relatif. Teori ini berlandaskan pada asumsi:1. Labor Theory of Value, yaitu bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk memproduksinya.2. Perdagangna internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang.3. Tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan dan lain-lain dalam hal pemasaran4. Produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh.Faktor produksi sama sekali tidak mobile antar negara. Oleh karena itu , suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi.Paham klasik dapat menerangkan comparative advantage yang diperoleh dari perdagangan luar negeri timbul sebagai akibat dari perbedaan harga relatif ataupun tenaga kerja dari barang-barang tersebut yang diperdagangkan.