3
Mujibur Rahman 12/335876/EK/19072 Rangkuman Akuntansi Syariah Akuntansi Islam dapat didefinisikan sebagai "proses akuntansi" yang memberikan informasi yang tepat (tidak terbatas pada data keuangan) kepada para pemangku kepentingan dari sebuah entitas yang akan memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa entitas terus beroperasi dalam batas-batas syariat Islam dan memberikan pada tujuan sosial ekonomi-nya. . Akuntansi Islam juga merupakan alat yang memungkinkan umat Islam untuk mengevaluasi akuntabilitas mereka sendiri kepada Allah (dalam hal transaksi antar manusia / lingkungan). Arti akuntansi Islam akan lebih jelas jika dibandingkan dengan definisi akuntansi "konvensional". (Konvensional) akuntansi seperti yang kita kenal didefinisikan sebagai identifikasi, pencatatan, klasifikasi, menafsirkan dan komunikasi peristiwa ekonomi untuk mengizinkan pengguna untuk membuat keputusan (AAA, 1966). Dari ini, dapat dilihat bahwa kedua akuntansi syariah dan konvensional adalah dalam bisnis penyediaan informasi. Perbedaan terletak pada berikut: Tujuan penyediaan informasi Apa jenis informasi yang diidentifikasi, dan bagaimana cara diukur dan dinilai, dicatat dan dikomunikasikan, dan Untuk siapa itu dikomunikasikan (pengguna) Akuntansi Islam memiliki langkah berbeda dalam mengidentifikasi informasi. Akuntansi Islam harus mengidentifikasi peristiwa sosial dan agama serta transaksi. Perbedaan lain dengan akuntnasi konvensional adlah akuntansi Islam akuntansi Islam mungkin memerlukan sebuah pernyataan

RangkumanAkuntansi Syariah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akuntansi Syariah

Citation preview

Page 1: RangkumanAkuntansi Syariah

Mujibur Rahman12/335876/EK/19072

Rangkuman Akuntansi Syariah

Akuntansi Islam dapat didefinisikan sebagai "proses akuntansi" yang memberikan informasi

yang tepat (tidak terbatas pada data keuangan) kepada para pemangku kepentingan dari

sebuah entitas yang akan memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa entitas terus

beroperasi dalam batas-batas syariat Islam dan memberikan pada tujuan sosial ekonomi-

nya. . Akuntansi Islam juga merupakan alat yang memungkinkan umat Islam untuk

mengevaluasi akuntabilitas mereka sendiri kepada Allah (dalam hal transaksi antar manusia /

lingkungan). Arti akuntansi Islam akan lebih jelas jika dibandingkan dengan definisi

akuntansi "konvensional".   (Konvensional) akuntansi seperti yang kita kenal didefinisikan

sebagai identifikasi, pencatatan, klasifikasi, menafsirkan dan komunikasi peristiwa ekonomi

untuk mengizinkan pengguna untuk membuat   keputusan (AAA, 1966). Dari ini, dapat

dilihat bahwa kedua akuntansi syariah dan konvensional adalah dalam bisnis penyediaan

informasi. Perbedaan terletak pada berikut:

Tujuan penyediaan informasi

Apa jenis   informasi yang diidentifikasi, dan bagaimana cara   diukur dan dinilai,

dicatat dan dikomunikasikan, dan

Untuk siapa itu dikomunikasikan (pengguna)

Akuntansi Islam memiliki langkah berbeda dalam mengidentifikasi informasi. Akuntansi

Islam harus mengidentifikasi peristiwa sosial dan agama serta transaksi. Perbedaan lain

dengan akuntnasi konvensional adlah akuntansi Islam akuntansi Islam mungkin memerlukan

sebuah pernyataan yang berbeda sama sekali untuk deemphasize fokus pada keuntungan

dengan laporan laba rugi yang disediakan oleh akuntansi konvensional. Baydoun dan Willlet

(2000) telah menyarankan Pernyataan Nilai Tambah untuk menggantikan Penghasilan

Pernyataan dalam Laporan Korporat Islam. Selain itu juga masih terdapat perbedaan dalam

penggunaan informasi.

Terdapat dua pertanyaan yang berkaitan dengan kekhawatiran terhadap penambahan agama

pada disiplin ilmu dapat mengganggu objektivitasnya yaitu

1. Apakah nilai akuntansi konvensional gratis dan objektif karena digambarkan menjadi

atau ada kata sifat tersembunyi yang melekat padanya?

2. Masalah sifat-epistemology dan sumber pengetahuan

Page 2: RangkumanAkuntansi Syariah

Mujibur Rahman12/335876/EK/19072

Akuntansi konvensional lebih kepada kapitalis dimana penggunaannya tidak digunakan

dalam kata akuntansi yang dianut oleh negara-negara yang menggunakan akuntansi secara

konvensional. Chapra (2000) berpendapat ilmu pengetahuan dan agama penawaran dengan

berbagai tingkat   realitas. Sementara ilmu berurusan dengan alam semesta fisik tampak oleh

indera, penawaran agama dengan tingkat yang lebih tinggi dari realitas yang transenden dan

melampaui rasa persepsi. Sumber pengetahuan ilmiah alasan dan metode observasi dan

eksperimen. Ini menggambarkan dan menganalisis 'apa' dan mencoba untuk memprediksi

apa yang akan terjadi di masa depan (misalnya laba Prakiraan dari model). 

Lembaga-lembaga dibentuk untuk memenuhi tujuan sosial ekomoni syariah melalui

penerapan sistem ekonomi Islam, seperti bank Syariah, tabungan haji dll. Lembaga ini harus

logis menggunakan akuntansi Islam, terutama untuk memantau lembaga-lembaga ini untuk

mencapai tujuan mereka yang berbeda dari lembaga-lembaga kapitalis. Akuntansi Islam

bukan hanya teknis akuntansi untuk instrumen keuangan Islam yang digunakan oleh bank-

bank Islam tapi jauh lebih membutuhkan area baru pengukuran kinerja termasuk sosial,

lingkungan, ekonomi dan Shariah.

Gambar 1 HASIL INCONGRUENCY ANTARA SISTEM EKONOMI DAN SISTEM AKUNTANSI (SUMBER; SHAHUL, 2001)