Upload
gian-oktavianto
View
222
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
EPILEPSI
Gian Oktavianto
Definisi
• Bangkitan berulang• Gangguan fungsi otak yang intermitten• Listrik abnormal & berlebihan di otak• Bangkitan serupa (stereotipik)• Berlangsung secara mendadak dan sementara• Bukan disebabkan oleh suatu penyakit
(unprovoked)
Klasifikasi• Bangkitan parsial
– Sederhana– Kompleks– Berkembang menjadi umum
• Bangkitan umum– Absence/ lena/ petit mal– Tonik-klonik/ grand mal– Tonik– Klonik– Mioklonik– Atonik
• Tidak digolongkan
Parsial Sederhana
• Tidak terjadi gangguan kesadaran• Dapat berupa gerakan motorik, sensorik,
otonom, atau psikis• Tergantung lokasi di otak• Dapat dimulai dari tangan atau kaki, menyebar
ke bagian yang sama
Parsial Kompleks
• Terdapat gangguan kesadaran• Dapat didahului aura• Diikuti gerakan yang tidak bertujuan seperti
mengunyah, menelan, atau gerakan motorik lain tanpa tujuan yang jelas
• Bingung setelah kejang berhenti
Absence/ Lena/ Petit Mal
• Gangguan kesadaran secara mendadak dalam beberapa detik (5-10 detik)
• Motorik terhenti & diam tanpa reaksi• Tonus otot skeletal tidak menghilang• Mata memandang jauh ke depan• Pemulihan kesadaran segera, tanpa bingung• EEG: Spike wave dengan frekuensi 3 Hz yang
bangkit secara menyeluruh
Tonik
• Kontraksi otot yang kaku pada tubuh atau ekstremitas.
• Berlangsung 30 detik• Mata mendelik ke atas• Wajah dapat terlihat adanya distorsi (karena
kontraksi otot), dan pernafasan terganggu.• Dapat diikuti kebingungan setelah kejang.
Klonik
• Bersifat berulang-ulang, ritmik• Pola bergantian antara gerakan dan istirahat.
Tonik-Klonik/ Grand Mal
• Kehilangan kesadaran• Dapat didahului jeritan atau sentakan.• Kaku (fase tonik) selama 10-30 detik, diikuti
kelojotan pada ekstremitas (fase klonik) selama 30-60 detik.
• Dapat disertai mulut berbusa atau mengompol.• Setelah bangkitan pasien menjadi lemas dan
bingung.• Sering tidur setelah bangkitan.
Mioklonik
• Gerakan mioklonus berupa gerakan seperti menyentak, tiba-tiba, sangat singkat.
• Single atau berturutan• Tidak semua gerakan mioklonus adalah
kejang.
• Hilangnya tonus postural secara tiba-tiba.• Head drop• Dapat jatuh drop attack• Berlangsung sangat singkat
Atonik
Etiologi
• Idiopatik– Tidak diketahui– Umumnya memiliki predisposisi genetik
• Kriptogenik– Dicurigai ada faktor penyebab, tapi tidak dapat ditemukan
• Simptomatik– Kelainan pada otak– Kelainan kongenital– Tumor otak– Proses degeneratif
Diagnosis
• Adanya gejala dan tanda klinis dalam bentuk bangkitan epilepsi berulang (minimal 2x).
• Ditunjang gambaran gelombang epilepsi pada EEG.
Pemeriksaan Penunjang
EEGCT scan
MRI
Pemeriksaan CSFPemeriksaan darah:• Hematologi lengkap• Elektrolit• GD• Fungsi hati dan ginjal• dll
Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan:– Obat anti epilepsi (OAE) diberikan bila diagnosis epilepsi
telah ditegakkan.– Dimulai dengan monoterapi– Dimulai dari dosis rendah, dinaikkan bertahap hingga dosis
efektif atau timbul ES.– Apabila dengan OAE dosis maksimum tidak dapat
mengontrol bangkitan, ditambahkan OAE ke-2– BilaOAE II sudah mencapai dosis terapi, dosis OAE I
diturunkan secara perlahan– OAE ke-3 diberikan bila dengan OAE I dan II tidak terkontrol.
Obat Anti Epilepsi
Prognosis