24
0  REFERAT KERATITIS Pembimbing : dr. Erin Arsianti, Sp.M, M.Sc Disusun oleh: Lakwari Agthaturi – 11 .201.101 Andr!as Sant"s" – 11 .201.1#$ T!sa Iswa Rah%an – 11.201.1$1 0

Referat Keratitis.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 1/24

Page 2: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 2/24

1

KE&A'ITERA' KLI'IK ILM( &E')AKIT MATA

('I*ERSITAS KRISTE' KRI+A A-A'A

RS MATA +R. )A& )/)AKARTA

&!ri"d! $ Apri 201 – # M!i 201

3A3 I

&E'+A4(L(A'

1.1 Latar 3!akang

Kornea merupakan bagian anterior dari mata yang harus dilalui

cahaya, dalam perjalanan pembentukan bayangan di retina. Karena itu kornea

harus tetap jernih dan permukaannya rata agar tidak menghalangi proses

 pembiasan sinar. Kelainan yang bisa merusak bentuk dan kejernihan kornea

dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang hebat, terutama bila letaknya

di sentral (daerah pupil), bila kelainan ini tidak diobati maka dapat terjadi

kebutaan.1,2

Kelainan kornea yang paling sering ditemukan adalah keratitis.

Keratitis merupakan suatu proses peradangan kornea yang dapat bersiat akut

maupun kronis yang disebabkan oleh berbagai aktor antara lain bakteri,

 jamur, !irus atau karena alergi. keratitis dapat dibagi menjadi beberapa

golongan berdasarkan kedalaman lesi pada kornea (tempatnya), penyebab dan

 bentuk klinisnya."

#erdasarkan tempatnya keratitis secara garis besar dapat dibagi

menjadi keratitis pungtata superisialis, keratitis marginal dan keratitis

interstitial. #erdasarkan penyebabnya keratitis digolongkan menjadi keratitis

 bakterialis, keratitis ungal, keratitis !iral, keratitis akibat alergi. Kemudian

1

Page 3: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 3/24

2

 berdasarkan bentuk klinisnya dapat dibagi menjadi keratitis sika, keratitis

likten, keratitis nurmularis dan keratitis neuroparalitik."

$ejala umum keratitis adalah !isus turun perlahan, mata merah, rasa

silau, dan merasa ada benda asing di matanya. $ejala khususnya tergantung

dari jenis%jenis keratitis yang diderita oleh pasien. $ambaran klinik masing%

masing keratitis pun berbeda%beda tergantung dari jenis penyebab dan tingkat

kedalaman yang terjadi di kornea, jika keratitis tidak ditangani dengan benar 

maka penyakit ini akan berkembang menjadi suatu ulkus yang dapat merusak 

kornea secara permanen sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatan

 bahkan dapat sampai menyebabkan kebutaan sehingga pengobatan keratitis

haruslah cepat dan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang merugikan

di masa yang akan datang terutama pada pasien yang masih muda.1,2,"

1.2 Tu5uan

&ujuan telaah ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana diagnosis

keratitis yang disertai deinisi, epidemiologi, etiologi, patoisiologi,

klasiikasi, komplikasi serta prognosis dari keratitis.

2

Page 4: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 4/24

3

3A3 II

TI'6A(A' &(STAKA

2.1 Anat"%i dan Fisi""gi K"rn!a

Kornea merupakan bagian selaput mata yang tembus cahaya, bersiat

transparan, berukuran 11%12 mm hori'ontal dan 1%11 mm !ertikal, tebal ,%1

mm. *ndeks bias kornea 1,"+ dengan kekuatan pembiasan -. /iat kornea

yang dapat ditembus cahaya ini disebabkan oleh struktur kornea yang uniorm,

a!askuler dan diturgesens atau keadaan dehidrasi relati jaringan kornea yang

dipertahankan oleh pompa bikarbonat akti pada endotel dan oleh ungsi sa0ar 

epitel dan endotel. ndotel lebih penting daripada epitel dalam mencegah

dehidrasi, dan cedera kimia0i atau isik pada endotel jauh lebih berat daripada

cedera pada epitel. Kerusakan sel%sel endotel jauh menyebabkan siat transparan

hilang dan edema kornea, sedangkan kerusakan epitel hanya menyebabkan edema

lokal sesaat karena akan menghilang seiring dengan regenerasi epitel.2,", 

#atas antara sclera dan kornea disebut limbus kornea. Kornea merupakan

lensa cembung dengan kekuatan reraksi sebesar 3 " dioptri. 4ika kornea oedem

karena suatu sebab, maka kornea juga bertindak sebagai prisma yang dapat

menguraikan sinar sehingga penderita akan melihat halo.2,",

Kornea bersiat a!askuler, maka sumber%sumber nutrisi kornea berasal dari

 pembuluh%pembuluh darah limbus, humor a5uaeus dan air mata. Kornea

superisial juga mendapatkan oksigen sebagian besar dari atmoser. Kornea

dipersarai oleh banyak serat sara sensorik yang didapat dari percabangan

3

Page 5: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 5/24

4

 pertama (otalmika) dari ner!us kranialis 6 yang berjalan supra koroid, masuk 

kedalam stroma kornea, menembus membran bo0man dan melepaskan selubung

sch0annya. #ulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan didaerah limbus. Daya

regenerasi sara sesudah dipotong didaerah limbus terjadi dalam 0aktu " bulan. 2,",

Kornea merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan

dan terdiri atas lima lapisan dari anterior ke posterior yaitu: lapisan epitel (yang

 bersambung dengan lapisan epitel konjungti!a bulbaris), membran bo0man,

stroma, membran descemet dan lapisan endotel.2,",

$ambar 1. 7natomi Kornea

1. pitel8apisan epitel kornea tebalnya µm berbentuk pipih berlapis tanpa

tanduk, ada satu lapis sel basal dan sel polygonal. /el bersiat  fat soluble

 substance. Pada sel basal sering terlihat mitosis sel dan sel muda ini terdorong

kedepan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel pipih,

sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal di

depannya melalui desmosom dan macula okluden. *katan ini menghambat

4

Page 6: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 6/24

5

 pengaliran air, elektrolit dan glukosa melalui barrier. /el basal menghasilkan

membran basal yang saling melekat erat. #ila terjadi gangguan akan menjadi

erosi rekuren. 9jung sara kornea berakhir di epitel, oleh karena itu kelainan

 pada epitel akan menyebabkan gangguan sensibilitas korena dan rasa sakit dan

mengganjal. Daya regenerasi epitel juga cukup besar.

2. embran #o0man

&erletak di ba0ah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen

yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan

stroma. 8apisan ini tidak mempunyai daya regenerasi. Kerusakan pada

lapisan ini akan berakhir dengan terbentuknya jaringan parut.

". /troma

/troma merupakan lapisan yang paling tebal dari kornea, mencakup

sekitar ; dari ketebalan kornea. #ersiat water soluble substance. &erdiri

atas jaringan kolagen yang tersusun atas lamel%lamel, pada permukaannya

terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian perier serat kolagen bercabang.

/troma bersiat higroskopis yang menarik air, kadar air diatur oleh ungsi

 pompa sel endotel dan penguapan oleh sel epitel. &erbentuknya kembali serat

kolagen memakan 0aktu lama yang kadang%kadang sampai 1 bulan.

Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan ibroblast terletak di

antara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan

serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

. embran Descement

erupakan membran aselular yang tipis, kenyal, kuat dan bening,

terletak diba0ah stroma dan pelindung atau barrier ineksi dan masuknya

5

Page 7: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 7/24

6

 pembuluh darah. embran ini sangat elastis dan berkembang terus seumur 

hidup, mempunyai tebal µm.

. ndotel

erupakan lapisan kornea yang penting untuk mempertahankan

kejernihan kornea, mengatur cairan didalam stroma kornea dan tidak 

mempunyai daya regenerasi, sehingga endotel mengkompensasi sel%sel yang

mati dengan mengurangi kepadatan seluruh endotel dan memberikan dampak 

 pada regulasi cairan, jika endotel tidak lagi dapat menjaga keseimbangan

cairan akibat gangguan sistem pompa endotel, maka stroma akan bengkak 

karena kelebihan cairan (edema kornea) dan hilangnya transparansi

(kekeruhan) akan terjadi. Dapat rusak atau terganggu ungsinya akibat trauma

 bedah, penyakit intraokuler dan usia lanjut. 8apisan endotel berasal dari

mesotalium, terdiri atas satu lapis sel berbentuk heksagonal dengan tebal 2%

µm yang melekat pada membran descmet melalui hemi desmosom dan

'onula okluden.

2.2 K!ratitis

2.2.1 +!7inisi

Keratitis adalah radang pada kornea atau iniltrasi sel radang pada kornea

yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam penglihatan

menurun. *neksi pada kornea bisa mengenai lapisan supericial yaitu pada lapisan

epitel atau membran bo0man dan lapisan prounda jika sudah mengenai lapisan

stroma.2

2.2.2 Epid!%i""gi

6

Page 8: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 8/24

7

/ekitar 2. orang 7merika terkena keratitis bakteri per tahun. Kejadian

keratitis bakteri ber!ariasi, dengan lebih sedikit pada negara%negara industri yang

secara signiikan lebih sedikit memiliki jumlah pengguna lensa kontak. *nsiden

keratitis jamur ber!ariasi sesuai dengan lokasi geograis dan berkisar dari 2 dari

kasus keratitis di <e0 =ork untuk " di >lorida. /pesies >usarium merupakan

 penyebab paling umum ineksi jamur kornea di 7merika /erikat bagian selatan

(%+ dari keratitis jamur), sedangkan spesies ?andida dan 7spergillus lebih

umum di negara%negara utara. secara signiikan lebih sedikit yang berkaitan

dengan ineksi lensa kontak.,

2.2.8 Eti""gi

Keratitis dapat disebabkan oleh banyak aktor, diantaranya:

1. 6irus

2. #akteri

". 4amur  . Paparan sinar ultra!iolet seperti sinar matahari atau sunlamps. @ubungan

ke sumber cahaya yang kuat lainnya seperti pengelasan busur 

. *ritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak.

. ata kering yang disebabkan oleh kelopak mata robek atau tidak 

cukupnya pembentukan air mata

+. 7danya benda asing di mata

-. Aeaksi terhadap obat tetes mata, kosmetik, polusi, atau partikel udara

seperti debu, serbuk sari, jamur, atau ragi

;. ek samping obat tertentu1,2,"

2.2.$ &at"7isi""gi

ata yang kaya akan pembuluh darah dapat dipandang sebagai pertahanan

imunologik yang alamiah. Pada proses radang, mula%mula pembuluh darah

7

Page 9: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 9/24

8

mengalami dilatasi, kemudian terjadi kebocoran serum dan elemen darah yang

meningkat dan masuk ke dalam ruang ekstraseluler. lemen%elemen darah

makroag, leukosit polimor nuklear, limosit, protein ?%reakti imunoglobulin

 pada permukaan jaringan yang utuh membentuk garis pertahanan yang pertama.

Karena tidak mengandung !askularisasi, mekanisme kornea dimodiikasi oleh

 pengenalan antigen yang lemah. Keadaan ini dapat berubah, kalau di kornea

terjadi !askularisasi. Aangsangan untuk !askularisasi timbul oleh adanya jaringan

nekrosis yang dapat dipengaruhi adanya toksin, protease atau mikroorganisme.

/ecara normal kornea yang a!askuler tidak mempunyai pembuluh lime. #ila

terjadi !askularisasi terjadi juga pertumbuhan pembuluh lime dilapisi sel.

Aeaksi imunologik di kornea dan konjungti!a kadang%kadang disertai

dengan kegiatan imunologik dalam nodus lime yang masuk limbus (kornea

 perier) dan sklera yang letaknya berdekatan dapat ikut terkait dalam sindrom

iskhemik kornea perier, suatu kelainan yang jarang terjadi, tetapi merupakan

kelainan yang serius. Patoisiologi keadaan ini tidak jelas, 7ntigen cenderung

ditahan oleh komponen polisakarida di membrana basalis. Dengan demikian

antigen dilepas dari kornea yang a!askuler, dan dalam 0aktu lama akan

menghasilkan akumulasi sel%sel yang memiliki kompetensi imunologik di limbus.

/el%sel ini bergerak ke arah sumber antigen di kornea dan dapat menimbulkan

reaksi imun di tepi kornea. /indrom iskhemik dapat dimulai oleh berbagai stimuli.

#ah0a pada proses imunologik secara histologik terdapat sel plasma, terutama di

konjungti!a yang berdekatan dengan ulkus. Penemuan sel plasma merupakan

 petunjuk adanya proses imunologik. Pada keratitis herpetika yang khronik dan

8

Page 10: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 10/24

9

disertai dengan neo%!askularisasi akan timbul limosit yang sensiti terhadap

 jaringan kornea.

2.2. Kasi7ikasi

Keratitis dapat diklasiikasikan berdasarkan beberapa hal. #erdasarkan

lapisan yang terkena, keratitis dibagi menjadi:2,"

1. Keratitis Pungtata (Keratitis Pungtata /uperisial dan Keratitis Pungtata

/ubepitel)

2. Keratitis arginal". Keratitis *nterstisial

#erdasarkan penyebabnya, keratitis diklasiikasikan menjadi:2,"

1. Keratitis #akteri

2. Keratitis 4amur 

". Keratitis 6irus

. Keratitis @erpetik 

a. Keratitis *neksi @erpes Boster 

 b. Keratitis *neksi @erpes /implek :

Keratitis Dendritik dan Keratitis Disiormis. Keratitis 7lergi

a. Keratokonjungti!itis

 b. Keratokonjungti!itis epidemi

c. &ukak atau ulkus liktenular 

d. Keratitis asikularis

e. Keratokonjungti!itis !ernal

#erdasarkan bentuk klinisnya, keratitis diklasiikasikan menjadi:2,"

1. Keratitis >likten

2. Keratitis /ika

". Keratitis <europaralitik 

. Keratitis <umuralis

Klasiikasi keratitis berdasarkan lapisan kornea yang terkena, yaitu:

A. K!ratitis &ungtata

9

Page 11: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 11/24

10

Keratitis yang terkumpul di daerah #o0man, dengan iniltrat berbentuk 

 bercak%bercak halus. Keratitis pungtata superisial memberikan gambaran seperti

iniltrat halus bertitik%titik pada permukaan kornea. erupakan cacat halus kornea

superisial dan hijau bila di0arnai luoresein. /edangkan keratitis pungtata

subepitel adalah keratitis yang terkumpul di daerah membran #o0man.

$ambar 2 . Keratitis pungtata

3. K!ratitis Margina

erupakan iniltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus.

Penyakit ineksi lokal konjungti!a dapat menyebabkan keratitis kataral atau

keratitis marginal ini. Keratitis marginal kataral biasanya terdapat pada pasien

setengah umur dengan adanya blearokonjungti!itis.

$ambar ". Keratitis arginal

-. K!ratitis Int!rstitia

10

Page 12: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 12/24

11

Keratitis interstitial adalah kondisi serius dimana masuknya pembuluh darah

ke dalam kornea dan dapat menyebabkan hilangnya transparansi kornea. Keratitis

interstitial dapat berlanjut menjadi kebutaan. /iilis adalah penyebab paling sering

dari keratitis interstitial."

.$ambar . Keratitis *nterstitial

Klasiikasi keratitis berdasarkan penyebabnya, yaitu :

A. K!ratitis 3akt!ri

1. >aktor Aisiko

/etiap aktor atau agen yang menciptakan kerusakan pada epitel kornea

adalah potensi penyebab atau aktor risiko bakteri keratitis, beberapa

aktor risiko terjadinya keratitis bakteri diantaranya:1,2

• Penggunaan lensa kontak 

• &rauma

• Kontaminasi pengobatan mata

• Ai0ayat keratitis bakteri sebelumnya

• Ai0ayat operasi mata sebelumnya

• $angguan defense mechanism

• Perubahan struktur permukaan kornea

2. tiologi

11

Page 13: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 13/24

12

". aniestasi Klinis

Pasien keratitis biasanya mengeluh mata merah, berair, nyeri pada mata

yang terineksi, penglihatan silau, adanya sekret dan penglihatan menjadi

kabur. Pada pemeriksaan bola mata eksternal ditemukan hiperemis

 perikornea, blearospasme, edema kornea, iniltrasi kornea.1,2

. Pemeriksaan 8aboratorium

• Pemeriksaan kultur bakteri dilakukan dengan menggores ulkus kornea

dan bagian tepinya dengan menggunakan spatula steril kemudian

ditanam di media cokelat, darah dan agar /abouraud, kemudian

dilakukan pengecatan dengan $ram.1,2

12

&abel 1. tiologi Keratitis #akteri1

$ambar . Keratitis ulserati supurati yang disebabkan oleh P.aeruginosa1

Page 14: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 14/24

13

• #iopsy kornea dilakukan jika kultur negati dan tidak ada perbaikan

secara klinis dengan menggunakan blade kornea bila

ditemukan iniltrat dalam di stroma.1,2

. &erapi

Dapat diberikan inisial antibiotik spektrum luas sambil menunggu hasil

kultur bakteri. #erikut tabel pengobatan inisial antibiotik yang dapat

diberikan:

3. K!ratitis Fungi 96a%ur:

1. tiologiKeratitis jamur dapat disebabkan oleh:1,2,"

a. 4amur berilamen ( filamentous fungi)

#ersiat multiseluler dengan cabang%cabang hia, terdiri dari:

•  4amur bersepta :  Furasium sp, Acremonium sp, Aspergillus sp,

Cladosporium sp, Penicillium sp, Paecilomyces sp, Phialophora

 sp, Curvularia sp, Altenaria sp.

•  4amur tidak bersepta : Mucor sp, Rhizopus sp, Absidia sp.

13

&abel 2. &erapi inisial untuk keratitis bakteri1

Page 15: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 15/24

14

 b. 4amur ragi ( yeast yaitu jamur uniseluler dengan pseudohia dan

tunas : Candida albicans, Cryptococcus sp, Rodotolura sp.

c. 4amur diasik. Pada jaringan hidup membentuk ragi sedang media

 pembiakan membentuk miselium :  !lastomices sp, Coccidiodidies sp,

 "istoplastoma sp, #porothri$ sp.

2. Patologi

@ia jamur cenderung masuk stroma secara paralel ke lamella

kornea.ungkin ada nekrosis koagulati stroma kornea yang meluas

dengan edema serat kolagen dan keratosit. Aeaksi inlamasi yang

menyertai kurang terlihat daripada keratitis bakterialis. 7bses cincin steril

mungkin ada yang terpisah pusat ulkus. ikroabses yang multipel dapat

mengelilingi lesi utama. @ia berpotensi masuk ke membran descemet

yang intak dan menyebar ke kamera okuli anterior.1,2,"

". aniestasi Klinis

Aeaksi peradangan yang berat pada kornea yang timbul karena ineksi

 jamur dalam bentuk mikotoksin, en'im%en'im proteolitik, dan antigen

 jamur yang larut. 7gen%agen ini dapat menyebabkan nekrosis pada lamella

kornea, peradangan akut , respon antigenik dengan ormasi cincin imun,

hipopion, dan u!eitis yang berat.1,2,"

9lkus kornea yang disebabkan oleh jamur berilamen dapat menunjukkan

iniltrasi abu%abu sampai putih dengan permukaan kasar, dan bagian

kornea yang tidak meradang tampak ele!asi keatas. 8esi satelit yang

timbul terpisah dengan lesi utama dan berhubungan dengan mikroabses

stroma. Plak endotel dapat terlihat paralel terhadap ulkus. ?incin imun

dapat mengelilingi lesi utama, yang merupakan reaksi antara antigen jamur 

14

Page 16: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 16/24

15

dan respon antibodi tubuh. /ebagai tambahan, hipopion dan sekret yang

 purulen dapat juga timbul. Aeaksi injeksi konjungti!a dan kamera okuli

anterior dapat cukup parah. 9ntuk menegakkan diagnosis klinik dapat

dipakai pedoman berikut:1,2,"

• Ai0ayat trauma terutama tumbuhan, pemakaian steroid topikal lama

• 8esi satelit

• &epi ulkus sedikit menonjol dan kering, tepi yang ireguler dan tonjolan

seperti hia di ba0ah endotel utuh

• Plak endotel

•  "ypopyon, kadang%kadang rekuren

• >ormasi cincin sekeliling ulku• 8esi kornea yang indolen

$ambar . Keratitis >ungi

. Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan kerokan kornea

(sebaiknya dengan spatula Kimura) yaitu dari dasar dan tepi ulkus

dengan biomikroskop. Dapat dilakukan pe0arnaan KC@, $ram,

$iemsa atau KC@ 3 &inta *ndia.

• #iopsi jaringan kornea dan di0amai dengan Periodic Acid #chiff atau

 Methenamine #ilver.

. &erapi

Cbat%obat anti jamur yang dapat diberikan meliputi:1,2,"

• Polyenes termasuk natamycin, nistatin, dan amoterisin #.

15

Page 17: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 17/24

16

• 7'oles (imida'oles dan tria'oles) termasuk ketocona'ole,

icona'ole, lukona'ol, itracona'ole, econa'ole, dan

clotrima'ole.

-. K!ratitis *irus

1. tiologi

@erpes /impleks 6irus (@/6) merupakan salah satu ineksi !irus tersering

 pada kornea. 6irus herpes simpleks menempati manusia sebagai host,

merupakan parasit intraselular obligat, dapat ditemukan pada mukosa,

rongga hidung, rongga mulut, !agina dan mata. Penularan dapat terjadi

melalui kontak dengan cairan dan jaringan mata, rongga hidung, mulut,

alat kelamin yang mengandung !irus.2, 

2. Patoisiologi

Patoisiologi keratitis herpes simpleks dibagi dalam 2 bentuk:2,

• Pada epitelial : kerusakan terjadi akibat pembiakan !irus intraepitelial

mengakibatkan kerusakan sel epitel dan membentuk tukak kornea

superisial.

• Pada stromal : terjadi reaksi imunologik tubuh terhadap !irus yang

menyerang yaitu reaksi antigen%antibodi yang menarik sel radang ke

dalam stroma. /el radang ini mengeluarkan bahan proteolitik untuk 

merusak !irus tetapi juga akan merusak stroma di sekitarnya.

". aniestasi Klinis

Pasien dengan @/6 keratitis mengeluh nyeri, otoobia, penglihatan kabur,

mata berair, mata merah, tajam penglihatan turun terutama jika bagian

 pusat yang terkena.2,

*neksi primer herpes simpleks pada mata biasanya berupa konjungti!itis

olikularis akut disertai blearitis !esikuler yang ulserati, serta

 pembengkakan kelenjar lime regional. Kebanyakan penderita juga disertai

keratitis epitelial dan dapat mengenai stroma tetapi jarang. Pada dasarnya

16

Page 18: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 18/24

17

ineksi primer ini dapat sembuh sendiri, akan tetapi pada keadaan tertentu

di mana daya tahan tubuh sangat lemah akan menjadi parah dan

menyerang stroma.

2,

$ambar +. Keratitis 6irus @erpes /impleks

. Pemeriksaan Penunjang

9sapan epitel dengan $iemsa multinuklear noda dapat menunjukkan sel%

sel raksasa, yang dihasilkan dari perpaduan dari sel%sel epitel kornea yang

terineksi dan !irus intranuclear inklusi.2,

. &erapi

• Debridement

?ara eekti mengobati keratitis dendritik adalah debridement

epithelial, karena !irus berlokasi didalam epithelial. Debridement juga

mengurangi beban antigenic !irus pada stroma kornea. pitel sehat

melekat erat pada kornea namun epitel yang terineksi mudah

dilepaskan. Debridement dilakukan dengan aplikator berujung kapas

khusus. Cbat siklopegik seperti atropine 1 atau homatropin

diteteskan kedalam sakus konjungti!a, dan ditutup dengan sedikit

tekanan. Pasien harus diperiksa setiap hari dan diganti penutupnya

sampai deek korneanya sembuh umumnya dalam +2 jam.2,

• &erapi Cbat

17

Page 19: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 19/24

18

*D9 (*doEuridine) analog pirimidin (terdapat dalam larutan 1

dan diberikan setiap jam, salep , diberikan setiap jam)

6ibrabin: sama dengan *D9 tetapi hanya terdapat dalam bentuk 

salep

&riluorotimetidin (&>&): sama dengan *D9, diberikan 1

setiap jam

7siklo!ir (salep "), diberikan setiap jam.

7siklo!ir oral dapat bermanaat untuk herpes mata berat,

khususnya pada orang atopi yang rentan terhadap penyakit

herpes mata dan kulit agresi.2,

• &erapi #edah

Keratoplasti penetrans mungkin diindikasikan untuk rehabilitasi

 penglihatan pasien yang mempunyai parut kornea yang berat, namun

hendaknya dilakukan beberapa bulan setelah penyakit herpes non

akti.2,

+. K!ratitis A!rgi2,8,$

1. tiologi

Aeaksi hipersensiti!itas tipe * yang mengenai kedua mata, biasanya

 penderita sering menunjukkan gejala alergi terhadap tepung sari rumput%

rumputan.

2. aniestasi Klinis

• #entuk palpebra: cobble stone (pertumbuhan papil yang besar), diliputi

sekret mukoid.• #entuk limbus: tantras dot (penonjolan ber0arna abu%abu, seperti lilin)

• $atal

• >otoobia

• /ensasi benda asing

• ata berair dan blearospasme

". &erapi

• #iasanya sembuh sendiri tanpa diobati

• /teroid topikal dan sistemik 

• Kompres dingin

• Cbat !asokonstriktor 

18

Page 20: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 20/24

19

• ?romolyn sodium topikal

• Koagulasi cryo ?C2.

• Pembedahan kecil (eksisi).

• 7ntihistamin umumnya tidak eekti 

• Kontraindikasi untuk pemasangan lensa kontak 

Klasiikasi keratitis berdasarkan bentuk klinisnya, yaitu:

A. K!ratitis Fikt!n;Skr"7u"sa;Eks!%t"sa

>likten merupakan benjolan berdiameter 1%" mm ber0arna abu%abu pada

lapisan superisial kornea. pitel diatasnya mudah pecah dan membentuk 

ulkus. 9lkus ini dapat sembuh atau tanpa meninggalkan sikatrik. 7dapula

ulkus yang menjalar dari pinggir ke tengah, dengan pinggir meninggalkan

sikatrik sedangkan bagian tengah nya masih akti, yang disebut 0ander 

 phlyctaen. Keadaan ini merupakan proses yang mudah sembuh, tetapi

kemudian kambuh lagi di tempat lain bila penyebabnya masih ada dan dapat

menyebabkan kelainan kornea berbentuk bercak%bercak sikatrik, menyerupai

 pulau%pulau yang disertai F geographic patternG."

3. K!ratitis Sika

erupakan peradangan konjungti!a dan kornea akibat keringnya

 permukaan kornea dan konjungti!a. Penyebab keringnya permukaan

konjungti!a dan kornea, yaitu:

#erkurangnya komponen lemak, seperti pada blearitis

#erkurangnya airmata, seperti pada syndrome syrogen, setelah memakai

obat diuretik, atropin atau dijumapai pada usia tua.

#erkurangnya komponen musin, dijumpai pada keadaan a!itaminosis 7,

 penyakit%penyakit yang menyebabkan cacatnya konjungti!a, seperti

trauma kimia, /indrom /te!en 4ohnson, trakoma.

19

Page 21: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 21/24

20

Penguapan yang berlebihan seperti pada kehidupan gurun pasir,

lagotalmus, keratitis neuroparalitika.

7danya sikatrik pada kornea.

$ejala klinis yang sering timbul yaitu mengeluh mata terasa gatal, terasa

seperti ada pasir,otopobi,!isus menurun, secret lengket, mata terasa kering.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan sekret mukus dengan tanda%tanda

konjungti!itis dengan Eerosis konjunti!a, sehingga konjungti!a bulbi edema,

hiperemi, menebal, kering, tak mengkilat, 0arnanya mengkilat. &erdapat

iniltrat%iniltrat kecil,letak epiteleal,tes luoresen (3). &erdapat juga benang%

 benang (ilamen) yang sebenarnya sekret yang menempel, karena itu, disebut

 juga keratitis ilamentosa.

-. K!ratitis 'u%uaris

Diduga dari !irus. Pada klinis, tanda%tanda radang tidak jelas, terdapat

iniltrat bulat%bulat subepitelial di kornea, dimana tengahnya lebih jernih,

disebut halo (diduga terjadi karena resorpsi dari iniltrat yang dimulai di

tengah). &es luoresen (%). Keratitis ini kalau sembuh meninggalkan sikatrik 

yang ringan.

2.2. K"%pikasi

Komplikasi yang paling ditakuti dari keratitis adalah penipisan kornea dan

akhirnya perorasi kornea yang dapat mengakibatkan endophtalmitis sampai

hilangnya penglihatan (kebutaan). #eberapa komplikasi yang lain diantaranya:2,"

• $angguan reraksi

• 4aringan parut permanent

• 9lkus kornea

• Perorasi kornea

20

Page 22: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 22/24

21

• $laukoma sekunder 

2.2.# &r"gn"sis

Keratitis dapat sembuh dengan baik jika ditangani dengan tepat dan jika

tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan ulkus yang akan menjadi sikatriks

dan dapat mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.2

Prognosis !isual tergantung pada beberapa aktor, tergantung dari:

• 6irulensi organisme

• 8uas dan lokasi keratitis

• @asil !askularisasi dan atau deposisi kolagen

21

Page 23: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 23/24

22

3A3 III

KESIM&(LA'

Keratitis merupakan suatu ineksi pada kornea yang ditandai dengan

adanya iniltrat yang disebabkan oleh beberapa aktor. #erdasarkan tempatnya

keratitis secara garis besar dapat dibagi menjadi keratitis pungtata superisialis,

keratitis marginal dan keratitis interstitial. #erdasarkan penyebabnya keratitis

digolongkan menjadi keratitis bakterialis, keratitis ungal, keratitis !iral dan

keratitis akibat alergi. Kemudian berdasarkan bentuk klinisnya dapat dibagi

menjadi keratitis sika, keratitis likten, keratitis nurmularis dan keratitis

neuroparalitik.

$ejala umum keratitis adalah !isus turun mendadak, mata merah, rasa

silau, dan merasa ada benda asing di matanya. $ejala khususnya tergantung dari

 jenis%jenis keratitis yang diderita oleh pasien. $ambaran klinik masing%masing

keratitis pun berbeda%beda tergantung dari jenis penyebab dan tingkat kedalaman

yang terjadi di kornea, jika keratitis tidak ditangani dengan benar maka penyakit

ini akan berkembang menjadi suatu ulkus yang dapat merusak kornea secara

 permanen sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatan bahkan dapat

sampai menyebabkan kebutaan.

22

Page 24: Referat Keratitis.docx

8/16/2019 Referat Keratitis.docx

http://slidepdf.com/reader/full/referat-keratitisdocx 24/24

23

+AFTAR  &(STAKA

1. 7merican 7cademy o Cphthalmology. Eternal ye Disease and ?ornea. /an

>ransisco 2-%2;. p. 1+;%;

2. Aoderick #. Kornea. *n: 6aughan H 7sbury. Ctalmologi 9mum disi 1+.

4akarta : $?. 2;. p. 12%;.

". *lyas /. *lmu Penyakit ata edisiI2 . 4akarta: #alai Penerbit >K9*. 22. p.11"I 

11. ansjoer, 7ri . 21. Kapita /elekta edisi%" jilid%1. 4akarta: edia 7esculapius

>K9*. @al:

. &hygeson P. J/upericial Punctate KeratitisJ. 4ournal o the 7merican edical

7ssociation.1;;+. 1:1%1;. 7!ailable at : http:0ebeye. ophth.uio0a.edu

deptser!icecorneacornea.htm (accessed: 7pril 21)

%. Aeed, KK. 2+. &hygesonLs /PK photos. <o!a /outheastern 9ni!ersity ?ollege

o Cptometry "2 /outh 9ni!ersity Dri!e >t. 8auderdale, >lorida. 7!ailable at:

http:000.echter.com&hygesons.htm. (accessed: 7pril 21)