Referat Stimulan RSKO

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    1/27

    BAB I

    Pendahuluan

    Stimulans adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat

     proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan

    darah. Stimulan dapat mengurangi rasa lelah seseorang, baik fisik maupun mental.

    Contoh stimulan yang biasa dipakai ialah nikotin yang dapat ditemui sehari-hari dalam

     bentuk rokok, dan juga kafein yang dapat ditemukan pada kopi, teh, dan beberapa

    minuman soda.

    Beberapa stimulan dapat ditemukan secara legal, dan beberapa secara ilegal seperti

    amfetamin, met-amfetamin, kokain,. Mereka bisa digunakan secara oral, dihirup, dihisap

    seperti rokok, dan juga dapat diinjeksi. Penggunaan secara hisap, hirup, dan diinjeksi

    dapat memberikan sensasi yang biasa dicari para penyalahguna stimulan.

    okain adalah salah satu zat stimulant yang kuat, yang dapat ditemukan dalam

     bentuk bubuk,  free-based cocain  dan garam kokain yang diolah dari daun coca.

    Sedangkan !mphetamine "ype Stimulants #!"S$ merujuk pada kumpulan obat yang

    termasuk amphetamine dan metamphetamine. %ulu amphetamine digolongkan sebagai

    obat untuk epilepsi, depresi, narkolepsi dan obesitas.

    Penyalahgunaan stimulan biasanya dilakukan dengan mengkonsumsi dengan jumlah banyak. Pada pecandu berat biasa mereka melakukan injeksi setiap beberapa jam sekali

    sampai persediaan mereka habis, sampai menemui batas titik dimana mereka merasa

    enak, atau sampai mereka lelah.

    %alam periode penggunaan seperti itu, kepentingan lain menjadi kurang penting

    dibandingkan dengan efek &high' yang mereka dapatkan. "oleransi dapat berkembang

    dengan cepat dan membuat para pemakai menjadi pecandu secara fisik dan juga mental,

    membuat mereka terus bergantung pada obat tersebut. Penghentian obat tersebut dapat

    menimbulkan efek depresi, cemas, mengalami rasa lemas yang amat sangat dan

    sebagainya.

    %osis terapeutik dapat menghasilkan perasaan senang, kurangnya (aktu tidur, dan

    hilangnya nafsu makan. )fek ini dapat meningkat lagi saat dikonsumsi dalam jumlah

    yang besar.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    2/27

    %i seluruh dunia, diperkirakan terdapat *+ juta orang yang menggunakan met-

    amfetamin pada tahun *-*, sedangkan yang menggunakan kokain / juta orang,

    menurut 0nited 1ations 2ffice on %rug and Crime. Penelitian Badan 1arkotika 1asional

    tahun *3 menunjukkan adanya peningkatan bermakna atas sitaan met-amfetamin dari

    3,3 kg pada tahun */ menjadi /*/,* kg pada tahun *+, atau terjadi peningkatan *4

    kali hanya dalam (aktu 4 tahun. Sur5ey yang sama menunjukkan bah(a met-amfetamin

    6ndonesia menduduki peringkat kedua jenis zat paling banyak digunakan setelah ganja.

    Penggunaan !"S merupakan masalah pokok pada sebagian besar daerah. Pada */*,

     pengguna !"S memiliki porsi terbesar kedua sekitar /7,/8 pada penerima pengobatan di

    tanah daratan China, di ba(ah jumlah penerima pengobatan pada pengguna opioid

    dengan persentase 97,98. Meski pengguna !"S terhitung sebanyak 4,98 #.33 orang$

    dari total jumlah pengguna yang mendapatkan pengobatan di 6ndonesia pada */*, angka

    ini masih di ba(ah jumlah pengguna opioid yang terobati dengan angka 4,/8 #9.*+*

    orang$.

    :eferat ini khusus akan membicarakan tentang gangguan yang disebabkan oleh

     penggunaan obat-obat stimulan serta penatalaksanaannya.

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengertian stimulan

    Stimulan adalah obat-obatan yang menaikkan tingkat ke(aspadaan di dalam rentang

    (aktu singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan

    efekti5itas, dan berbagai jenis yang lebih hebat sering kali disalahgunakan menjadi obat

    yang ilegal atau dipakai tanpa resep dokter. Stimulan yang disalah gunakan tersebut dapat

    digolongkan dalam kelompok narkotika.

    Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat #C1S$, atau

    kedua-duanya sekaligus. Beberapa stimulan menghasilkan sensasi kegirangan yang

     berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh terhadap C1S. Stimulan

    dipakai di dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara ke(aspadaan, untuk 

    mengurangi rasa lelah, di dalam situasi yang menyulitkan tidur #misalnya saat otot-otot

     bekerja$, untuk membantu pada keadaan tidak normal yang mengurangi ke(aspadaan

    atau kesadaran #seperti di dalam narkolepsi$, untuk menurunkan bobot tubuh

    http://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Narkolepsi

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    3/27

    #phentermine$, juga untuk memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang-orang

    yang didiagnosis sulit memusatkan perhatian.

    %alam peristi(a yang jarang terjadi, stimulan juga dipakai untuk mera(at orang

    yang mengalami depresi. Stimulan kadang-kadang dipakai untuk memompa ketahanan

    dan produkti5itas, juga untuk menahan nafsu makan. )foria yang dihasilkan oleh

     beberapa stimulan mengarah kepada penggunaan rekreasionalnya, meskipun hal ini

    tidaklah legal di dalam sebagian besar sistem hukum.

    Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada *

     jenis stimulan yaitu ;

    2bat yang bersifat stimulansia sedang adalah;

    Cafein dalam kopi, teh dan beberapa minuman bersoda

    )phedrin yang digunakan untuk pengobatan bronchitis dan asthma

     1ikotin dalam tembakau, selain bagi perokok berat yang digunakan untuk 

    relaks

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    4/27

    Saat !drenalin dilepas, tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam

    darah. emudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan

    glukosa dalam darah. )fek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya

    kadar gula dalam darah. 6nilah alasan kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak merasa

    lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. ?ebih banyak dijumpai

     pengguna yang berbadan kurus dibandingkan pengguna yang kelebihan berat badan.

    %alam jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,

    mengakibatkan si pengguna, (alaupun sudah lama berhenti mengkonsumsi, sangat rentan

    terhadap serangan jantung dan stroke. 6ni sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri

    dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.

    %i dalam otak, sebagai respon terhadap stimulan, otak akan memerintahkan tubuh

    untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. )ndorphin adalah senya(a protein yang

    lebih tepat disebut sebagai body@s natural pain killer. Struktur kimia )ndorphin tidaklah

     jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. )ndorphin dapat membuat

    seseorang merasa relaks dan euphoria.

    Beberapa hal yang dapat diakibatkan oleh stimulan ialah;

    etergantungan

    6nsomnia,

    ehilangan nafsu makan

    "ekanan darah tinggi

    Sakit perut

    ematian

    :asa lelah

    Perasaan terganggu

    Sakit kepala

    Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia

    namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara berlebihan. Misalnya

     penurunan berat badan, kerusakan saraf hingga kematian.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    5/27

    2.2 Amphetamine dan gangguannya

    2.2.1 Amphetamine Type Stimulants

    !mphetamin adalah senya(a kimia yang bersifat stimulansia # lebih dikenal dengan

     Amphetamin Type Stimulants atau !"S$. %ulu amfetamin sulfat digolongkan dalam ilmu

    kedokteran sebagai obat untuk obesitas, epilepsy, narkolepsi, dan depresi.+

    1. Metamfetamin.6

    Metamfetamin disebut juga &es' adalah bentuk zat murni yang disalahgunakan

    dengan cara dihirup, dihisap, atau injeksi intra5ena. )fek psikologisnya berlangsung

     berjam-jam dan sangat kuat. Aat ini dipakai dengan cara uap yang dipanaskan melalui

    tabung air kemudian dihisap melalui bibir #dengan bong plastik$.

    Aat ini disebut juga; Chalk, Crystal, lass, 6ce, Met, Speed, "ina, SS, crank.

    Metamfetamin memiliki lama kerja lebih panjang di banding M%M!#Methylenedioymethamphetamine$, yaitu dapat mencapai /* jam dan efek 

    halusinasinya lebih kuat.

    edua zat ini digunakan sebagai alasan klasik; “for fun”, “recreational use”,

    &meningkatkan libido dan memperkuat sex performance”.

    ambar . Metamfetamin

    2.2.2 Gangguan

    Akibat at

    Amfetamin

    angguan akibat

     penyalahgunaan amfetamin #termasuk ecstasy dan shabu$ adalah ;

    /. Problem >isika$ Malnutrisi akibat defisiensi 5itamin, kehilangan nafsu makan

     b$ %enyut jantung meninggi sehingga membahayakan bagi mereka yang

     pernah mempunyai ri(ayat penyakit jantungc$ angguan ginjal, emboli paru dan stroke

    d$ D6= < !6%S bagi mereka yang menggunakan suntikan amfetamin

    *. Problem Psikiatria$ Perilaku agresif

     b$ Confusional state, psikosis paranoid sampai skizofrenia

    c$ ondisi putus zat menyebabkan; lethargy, fatigue, exhausted , serangan

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    6/27

     panic, gangguan tidur 

    d$ %epresi berat sampai suicide

    e$ Dalusinasi #terutama ecstasy dan shabu$

    . Problem Sosial

    a) Suicide b$ ecelakaan lalu lintas

    c$ !kti5itas kriminal

    . Sebab ematiana) Suicide

     b$ Serangan jantung

    c$ "indak kekerasan, kecelakaan lalu lintas

    d$ %ehidrasi, sindrom keracunan air 

    )fek >isik dan Psikologis

    )fek dari metamfetamin lebih kuat dibandingkan efek dari amfetamin.Metamfetamindiketahui lebih bersifat adiktif, dan cenderung mempunyai dampakyang lebih buruk.

    Pengguna metamfetamin dilaporkan lebih jelas menunjukkangejala ansietas, agresif,

     paranoia dan psikosis dibandingkan pengguna amfetamin.)fek psikologis yang

    ditimbulkan mirip seperti pada pengguna kokain, tapiberlangsung lebih lama.

    "abel /. )fek >isik !kut dan Psikologis Penggunaan !mfetamin

    %osis rendah %osis tinggi

    Susunan Syaraf 

    Pusat,

    neurologi, perilaku

    • Peningkatan stimulasi,

    insomnia, dizziness, tremor 

    ringan

    • )uphoria

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    7/27

    dapat meningkatkan libido

    • Sakit kepal

    • emerutuk gigi

    serebro5askular 

    • ejang

    • oma

    • emerutuk gigi

    • %istorsi bentuk tubuh

    secara keseluruhan

    ardio5skular • "akikardia #mungkin juga

     bradikardia$

    • Dipertensi

    • Palpitasi, aritmia

    • Stimulasi krdiak  

    #takikardia, angina, M6$

    • =asokonstriksi <

    hipertensi

    • olaps kardio5askuler 

    Pernapasan Peningkatan frekuensi napas dan

    kedalaman pernapasan

    • esulitan bernapas <

    gagal napas

    astrointestinal • Mual dan muntah• onstipasi,diare atau

    kramabdominal

    • Mulut kering• Mual dan muntah

    • ram abdominal

    ulit • ulit berkeringat, pucat

    • Diperpireksia

    • emerahan atau flushing

    • Diperpireksia, disforesis

    2tot • Peningkatan refleks tendon

    )fek fisik dan psikologis jangka panjang ;

    /. Berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan

    *. angguan makan, anpreksia atau defisiensi gizi. emungkinan atrofi otak dan cacat fungsi neuropsikologis. %aerah injeksi; bengkak, skar, abses

    4. erusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel amfetamin

     padapembuluh darah yang kecll.

    +. %isfungsi seksual

    9. ejala kardio5askuler 

    3. %elirium, paranoia, ansietas akut, halusinasi, amphetamines induced

     psychosisakan berkurang bila penggunaan napza dihentikan,bersamaan

    dengandiberikan medikasi jangka pendek.7. %epresi, gangguan mood yang lain #misal distimia$, atau adanya gangguanmakan

     pada protracted (ithdra(al.

    /. Penurunan fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.

    Perilaku sehubungan dengan kondisi intoksikasi;

    /. !gresif < perkelahian*. Penggunaan alkohol

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    8/27

    . Berani mengambil resiko

    . ecelakaan

    4. Se tidak aman+. Menghindar dari hubungan social dengan sekitarnya

    9. Penggunaan obat-obatan lain

    3. Problem hubungan dengan orang lain"abel*. Masalah gangguan kesehatan mental yang paling sering terkait dengan

    gangguan penggunaan 1!PA!

    Eenis

     1!PA!

    gn.

    !mn

    esis

    gn

    .

    Ce

    mas

    %eliri

    um

    g

    n.

    Mo

    od

    gn.

    Psiko

    tik 

    gn.

    >s.

    Seks

    ual

    g

    n.

    "id

    ur 

    C1S

    Stimulant!mfetam

    in

    F F F F F F

    afein F F

    okain F F F F F F

     1ikotin F F

    2.! "#kain dan gangguannya

    2.!.1 "#kain$

    !dalah sejenis stimulansia yang di 6ndonesia saat ini belum begitu popular. 1amun bertambahnya sitaan kokain secara illegal dan meningkatnya kasus-kasus

     pengguna kokain akihir-akhir ini, bukan tidak mungkin epidemic kokain akan merajai

     pasaran peredaran 1!PA! dalam masa-masa mendatang.

    okain dihasilkan dari daun tumbuhan yang disebut )rythroylon coca."anaman

    tersebut tumbuh subur di sebelah timur pegunungan !ndes di !merika Selatan."anaman

    ini juga tumbuh di beberapa tempat di !sia "enggara, )ropa dan !merika Serikat.

    Bentuk kokain yang diperjualbelikan di 6ndonesia dalam bentuk bubuk putih. !da cara

     penggunaan kokain untuk memasukkannya ke dalam tubuh, yaitu;

    /. Bubuk kokain #dalam bentuk garam kokain hidrokhlorid$ langsung diinhalasi

    memalui lubang hidung #sering disebut dengan istilah snorting$ dan kemudian

    diabsorbsi ke dalam pembuluh darah melalui mukosa lubang hidung

    *. >ree-base cocain, adalah garam kokain yang dikon5ersikan dengan larutan

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    9/27

    yang mudah menguap. Setelah dipanaskan, uap diinhalasi melalui bibir #seperti

    merokok$, dengan cepat diabsorbsi melalui membrane al5eoli paru

    . aram kokain yang disuntikkan melalui intra5enous

    ambar /. okain

    2.!.2 Gangguan Akibat

    "#kain$

    0mumnya

     pengguna kokain

    memulai kebiasaannya

    dengan cara snorting dan berakhir dengan menyuntik intra5enous atau dengan cara

    merokok. !kibat penyalahgunaan kokain adalah ;

    /. Problem >isik 

    a$ %engan menggunakan snorting dapat terjadi komplikasi ; pilek terus menerus,

    sinusitis, epistaksis, luka-luka pada rongga hidung, perforasi septum nasi.

     b$ %engan suntukan dapat menyebabkan; infeksi lokal pada kulit sampai sistemik 

    #5irus, bakteri, parasite, atau jamur$, abses daerah kulit, endocarditis bakteri,

    hepatitis #B dan C$, D6=

    c$ 6nhalasi melalui merokok dapat menyebabkan radang tenggorokan,

    melanoptysis atau sputum berbercak-bercak darah, bronchitis kronis sampai

     pneumonia.

    d$ Cocain baby #retardasi pertumbuhan intrauterine, bayi lahir lebih kecil sampai

     prematur yang diikuti kelainan menta ;irritable, gangguan tidur, kesukarn makan$.

    *. Problem Psikiatri

    a$ "oleransi dan ketergantungan sifat toleransi tubuh terhadap kokain sanngat

    cepat, kendati pengguna tidak menyadari dosis yang digunakan kian meningkat.

    !kibatnya, ia tidak mampu mengendalikan diri, dan untuk mencukup

    kebutuhnnya ia mengkonsumsi kokain dengan mencampurinya dengan zat adiktif 

    lain #speedball$ untuk mendapatkan efek yang diinginkan

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    10/27

     b$ ejala fisik putus zat kurang dikenal. 1amun secara mental sangat merugikan

     berupa; agitasi, depresi, fatigue, high cra5ing, cemas, marah meledak-ledak,

    gangguan tidur, mimpi aneh, makan berlebihan, mudah tersinggung, mual, otot-

    otot pegal hingga lethargy.

    . Problem Sosial

    a$ Problem interpersonal; separasi perka(inan sampai perceraian, pertengkaran

    dalam rumah tangga

     b$ Problem finansil; toleransi karena penggunaan kokain menyebabkan besarnya

     biasa penyediaan kokain, terbatasnya penghasilan menyebabkan hutang yang

    menumpuk 

    c$ Problem pekerjaan; kehilangan pekerjaan karena rusaknya produkti5itas diri,

    angka absen yng meningkat, kehilangan professional licence atau certificate

    d$ Problem legal; ditahan, dihukum hingga dipidana

    . Sebab ematian

    a$ 0mumnya karena o5erdosis #lebih dari /,* sampai /,4 gram bubuk kokain asli$

     b$ Penyebab kematian karena; kelumpuhan alat pernapasan, artimia kordis, kejang

     berulang kali, mati lemas karena merasa seperti dicekik, reaksi alergi, stroke

    #karena naiknya tekanan darah secara mendadak$, kehamilan #perdarahan

    antepartum, aborsi$

    c$ Pada bayi dapat terjadi Sudden 6nfant %eath Syndome

    )fek akut pada dosis rendah ;

    /. !nastesi lokal

    *. %ilatasi pupil

    . =asokonstriksi

    . Peningkatan pernapasan

    4. Peningkatan denyut jantung

    +. Peningkatan tekanan darah

    9. Peningkatan suhu tubuh

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    11/27

    )fek akut pada dosis tinggi #reaksi toksik$;

    /. Stereotipik, perilaku repetitif 

    *. !nsietas< agitasi berat< panik 

    . !gresif  

    . edutan otot

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    12/27

    +. !nsietas

    9. Psikosis - (aham curiga, halusinasi

    3. Dilang libido dan

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    13/27

    efek positif yang diperoleh dari perilaku tidak menggunakan kokain. Saat ini tersedia obat

    yang dianggap bertindak dalam satu atau lebih dari tiga mekanisme pertama, dan

    mekanisme ini adalah fokus dari penelitian dalam pengembangan obat.

    Setidaknya ada empat pendekatan farmakologis yang berpotensi dalam pengobatan

    ketergantungan kokain.Pendekatan ini adalah #/$ terapi substitusi dengan stimulan cross-

    toleran #analog dengan metadon sebagai pengobatan pemeliharaan ketergantungan

    opioid$. #*$ pengobatan dengan obat antagonis yang menghambat pengikatan kokain di

     jalan kerjanya #antagonis farmakologis murni, analog dengan pengobatan naltreone dari

    ketergantungan opioid$, #$ pengobatan dengan obat yang fungsinya sebagai antagonis

    dari efek kokain #seperti mengurangi efek atau keinginan untuk menggunakan kokain$,

    dan #$ perubahan farmakokinetik kokain sehingga pada pemakaian obat yang sedikit

    sudah bisa mencapai jalan kerjanya di otak.

    okain memiliki dua cara kerja neurofarmakologis mayor; blokade presynaptic

     pompa neurotransmitter reuptake, sehingga menghasilkan efek stimulan psikomotor, dan

     blokade saluran ion natrium dalam membran saraf, sehingga efek terjadi anestesi lokal.

    Pilihan pengobatan ;

    A. Antidepresan'

    Beberapa contoh golongan obat yang termasuk dalam antidepresan ;

    1. Antideprean (eter#siklik 

    Deterosiklik antidepresan tryciclic dan antidepresan heterosiklik lainnya adalah

    golongan yang paling banyak digunakan dan paling dipelajari untuk pengobatan

    ketergantungan kokain.Penggunaan antidepresan ini menduduki peringkat kedua terbaik 

    untuk mengobati gejala depresi sering terjadi pada pecandu kokain.Mekanisme

    farmakologisnya adalah dengan meningkatkan akti5itas amina biogenik neurotransmitter 

    di sinaps.Peningkatan tersebut dicapai terutama dengan menghambat re-uptake pompa

     presinaptik neurotransmitter.

    )esipramine menghambat reuptake norepinefrin, dengan beberapa tindakan pada re-

    uptake serotonin, ini merupakan obat pertama yang ditemukan efektif untuk pasien ra(at

     jalan, double-blind, uji klinis terkontrolH sebuah temuan yang menerima publisitas luas

     bahkan sebelum studi lengkap diterbitkan dalam jurnal atau re5ie(. Sehingga

    desipramine hasil studi yang terbaik sebagai tricyclic anti depresan, dengan lebih dari

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    14/27

    setengah lusin uji klinis terkontrol dalam literatur yang diterbitkan. %osis tipikal adalah

    /4- mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    15/27

     plasebo.Penelitian tersebut, tidak seperti studi sebelumnya, yang digunakan manajemen

    kontingensi selain terapi kognitif-perilaku, menunjukkan pengaruh pentingnya

     pengobatan psikososial pada keberhasilan pengobatan.

    !. M#n#amine 0+idase Inhibit#rs'

    %asar pemikiran untuk menggunakan monoamine oidase #M!2$ inhibitor terletak 

     pada efeknya dalam meningkatkan kadar neurotransmiter otak amina biogenik dengan

    menghambat enzim katabolik utama. Penelitian pada phenel-ine, pada dosis

    antidepresant dari -7 mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    16/27

    *itanserin a-4-D"* antagonis reseptor dikembangkan sebagai antidepresan, menarik 

    minat karena mengurangi pemberian kokain di beberapa #tetapi tidak semua$ he(an

     penelitian.1amun, dua uji klinis terkontrol menemukan ritancerine tidak lebih baik 

    dibandingkan plasebo dalam mengurangi penggunaan kokain.

    B. Ag#nis )#pamin Agen AntiParkins#n3'

    =ariasi dari pengobatan agonis dopamine langsung dan tidak langsung telah

    die5aluasi, berdasarkan hipotesi deplesi dopamine untuk ketergantungan kokain,

    (alaupun data yang mendukung hipotesis tersebut pada manusia adalah serupa, agonis

    dopamine, yang menstimulasi akti5itas sinaps dopamine, akan memperbaiki efek 

     penurunan akti5itas dopamine yang diakibatkan dari peningkatan penggunaan kokain.

    Jang termasuk dari efek penggunaan kokain adalah antara lain, anhedonia, anergia,

    depresi, dan cocaine cra5ing. Pada tikus, reseptor agonis dopamine seperti bromocriptine

    dan lisuride mengurangi metabolism kokain, membalikkan tingkat metabolism dan

     peningkatan ambang stimulasi intracranial dalam memproduksi mesokortikolimbik 

    dopaminergic stelah pemakaian kronik kokain.Bromokriptin, pergolide, dan amantadine,

    semua dijual untuk pengobatan Parkinson #atau dalam keadaan defisiensi dopamine

    lainnya$, adalah pengobatan dopamine agonis yang paling banyak diteliti.

    Amantadine  adalah agonis dopamine tidak langsung yang bekerja engan

    melepaskan dopamine pada presinaps, obat ini juga merupakan antagonis lemah pada

    reseptor 1-Methyl %-!spartate glutamate.1amun, dari enam penelitian tentang obat ini,

    hanya satu yang menunjukkan bah(a amantadine #*- mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    17/27

     blind, dan ditemukan kurang efektif dalam pengurangan pemakaian kokain.

    )isulfiram, dapat dikelompokkan menjadi agen agonis dopamine karena cara

    kerjanya yang memblokir kon5ersi dopamine ke norepinefrin melalui enzim dopamine-B-

    Didroksilase, yang mengakibatkan peningkatan le5el dopamine.ketertarikan penggunaan

    disulfiram untuk terapi ketergantungan kokain dikarenakan banayaknya ketergantungan

    kokain yang berbarengan dengan ketergantungan alcohol. Pada penelitian, ditemukan

     bah(a disulfiram #*4 mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    18/27

     pelepasan glutamate pada otak dan akan menurunkan kadar pelepasan !B!. Pada

     penelitian, disebutkan bah(a penggunaan sebanyak * - mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    19/27

    sensiti5itas saraf untuk obat karena paparan intermiten sebelumnya. %i tingkat

    neurotransmitter, antikon5ulsan mungkin efektif karena mampu meningkatkan

     penghambatan akti5itas !B! dan < atau menurunkan rangsang akti5itas glutamat di

    otak, baik yang akan mengurangi respon terhadap kokain dalam dopaminergik, cortico

    mesolimbic otak.

    5arbama-epine merupakan antikon5ulsan yang paling dipelajari. )mpat dari lima

     pasien penggunaa kokain yang dilakukan trial terapi ra(at jalan dengan carbamazepine

    ditemukan efeknya tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan kokain.

    Sedangkan, untuk Gabapentin ditemukan tidak efektif dalam tiga uji klinis terkontrol,

    seperti lam#trigin, dan asam alpr#ik dalam uji tunggal.

    Beberapa antikon5ulsan lain telah menunjukkan hasil yang lebih baik. Tiagabine,

    yang meningkatkan akti5itas !B! dengan menghambat reuptake presynapticnya,

    secara signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam dua uji klinis terkontrol pada

    dosis /* atau * mg setiap hari, tetapi tidak memiliki efek dalam uji klinis ketiga pada *

    mg per hari. Semua tiga percobaan menggunakan bersamaan terapi kognitif-perilaku.

    T#piramate, yang menurunkan akti5itas glutamat dengan memblokir !MP!-jenis

    reseptor glutamat dan meningkatkan akti5itas !B!, secara signifikan mengurangi

     penggunaan kokain dalam percobaan klinis terkontrol sampai dengan * mg sehari,

    dalam hubungannya dengan terapi kognitif-perilaku.

    7igabatrin  # -5inyl-!B!$, yang meningkatkan akti5itas !B! denganɤ

    menghambat pemecahan !B! oleh !B!-transaminase, mengurangi penggunaan

    kokain. =igabatrin tidak dipasarkan di !merika Serikat karena efek sampingnya pada

     penglihatan, tapi tidak ada yang diamati selama studi jangka pendek. &enit#in # mg

    sehari$ secara signifikan mengurangi kokain digunakan dalam satu percobaan klinis

    terkontrol, terutama pada konsentrasi serum di atas + g < ml.

    Ba/l#fen  merupakan antispasmotic, yang mekanisme kerjanya meningkatkan

    akti5itas !B! dengan berperan sebagai agonis pada reseptor !B!N. Satu percobaan

    klinis terkontrol menemukan bah(a baclofen #+ mg sehari$ tidak secara signifikan

    mengurangi penggunaan kokain, kecuali pada kelompok pengguna kokain berat.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    20/27

    &. Suplemen Gi-i dan Pr#duk (erbal'

    Suplemen gizi. Penggunaan campuran asam amino, baik sendiri atau dengan

    suplemen gizi lainnya #5itamin dan mineral$, telah dipublikasikan secara luas dalam

     bidang pengobatan penyalahgunaan narkoba berdasarkan peraturan yang diberlakukan

     pada obat-obatan resep dan keselamatan, suplemen gizi ini dirasakan dapat digunakan

    dan kecilnya efek samping. Tir#sin #asam amino prekursor ?-%2P!$ dan 4tript#fan

    #asam amino prekursor serotonin, telah ditandai dengan klaim keberhasilan, tetapi dalam

    suatu penelitian selama *3 hari, ditemukan bah(a campuran tirosin dan triptofan tidak 

     berpengaruh signifikan #/ gram setiap hari$ pada ketergantungan kokain atau gejala

    (itdra(al. Percobaan klinis terkontrol yang lebih baru ditemukan ?-tryptophan, bahkan

    ketika digabungkan dengan pengobatan manajemen kontingensi, tidak lebih baik 

    dibandingkan plasebo dalam mengurangi penggunaan kokain. ?-carnitine #4 mg < hari$

    ditambah koenzim O/ #* mg < hari$ tidak lebih baik dibandingkan plasebo dalam uji

    klinis 3 minggu. Sebuah uji klinis terkontrol yang kecil yang menemukan bah(a

    magnesium ?-aspartat #9* mg setiap hari$, bentuk yang mudah diserap dari magnesium,

    tidak lebih baik dari plasebo.

    Produk herbal. Berbagai produk herbal dan deri5at tanaman telah disebut-sebut

    sebagai pengobatan untuk penyalahgunaan narkoba, tetapi hanya sedikit yang dilakukan

    e5aluasi klinis. Salah satu yang telah menerima publisitas substansial, tetapi belum

    e5aluasi klinis, adalah ib#gaine, alkaloid indol yang ditemukan di kulit akar semak 

    "abernanthe iboga di !frika Barat. Senya(a ini telah diklaim untuk menekan

     penggunaan terhadap kokain #dan opioid dan alkohol$ untuk beberapa bulan setelah dosis

    oral tunggal. Ginkg# Bil#ba  #/* mg < hari selama 3 minggu$ tidak lebih baik 

    dibandingkan plasebo dalam uji klinis terkontrol.

    G. 0bat 4ainnya'

    Penghambat anal alsium #Aml#dipine$ juga telah diusulkan sebagai pengobatan

    untuk ketergantungan kokain karena pengaruhnya terhadap pelepasan neurotransmiter 

    dan penghambatan efek psikologis kokain di beberapa orang, tapi tidak semua, pada

    studi penelitian. 1amun, amlodipine tidak menunjukkan keberhasilan dalam uji klinis

    terkontrol.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    21/27

    Berbagai macam obat lain telah die5aluasi untuk pengobatan ketergantungan kokain,

    sering atas dasar laporan kasus atau penelitian pada he(an menunjukkan bah(a obat-obat

    tersebut dapat mempengaruhi dalam memperkuat efek kokain.

    0ndansentr#n, antagonis reseptor 4-D" yang digunakan untuk mengurangi mual

    dan muntah, secara signifikan mengurangi penggunaan kokain dalam uji klinis skala

    kecil. )feknya signifikan hanya pada dosis tertinggi # mg dua kali sehari$.

    "#mbinasi peng#batan'

    Penggunaan bersamaan dua obat yang berbeda yang dipelajari dengan harapan

     bah(a kombinasi tersebut akan meningkatkan kemanjuran sambil meminimalkan efek 

    samping, baik dengan bertindak pada sistem tunggal neurotransmiter oleh dua mekanisme

    yang berbeda atau bertindak atas dua sistem neurotransmiter yang berbeda. Penggunaan

     bersamaan agen dopaminergik, bupropion dan bromocriptine pada pasien ketergantungan

    cocain telah ditemukan aman, meski dari hasil penelitian menunjukkan sedikit

    keberhasilan. Penggunaan bersamaan pergolide #antagonis reseptor %/ %* dopamin$

    dirancang untuk menghasilkan aksi agonis %/ relatif murni, juga menemukan sedikit

     bukti kemanjuran, begitu juga pada kombinasi penggunaan amantadine dan propranolol.

    Penggunaan gabungan phentermine, dopamin release dan serotonin release,

    fenfluramine yang masing-masing yang dipasarkan sebagai penekan nafsu makan, dan

    menerima publisitas substansial selama tahun /77-an yang dikenal dengan &phen-fen'

    yang dipakai pada obesitas dan gangguan adiktif. ombinasi obat ini telah mengacaukan

    hasil pengobatan ra(at jalan pada pasien dengan ketergantungan cocain. Sejak penarikan

    fenfluramine, kombinasi ini tidak lagi tersedia dikarenakan adanya hubungan antara

    hipertensi pulmonal dan penyakit katup jantung. ombinasi lain yang menggantikan

    fenfluramine dengan inhibitor reuptake serotonin selektif #SS:6$ seperti fluoetine yang

     belum die5aluasi secara sistematis.

    ombinasi yang tepat dari flumazenil intra5ena # reseptor benzodiazepine

    antagonis $ dan gabapentin oral dan hydroyzine # histamin antagonis $ secara substansial

    mengurangi metamfetamin yang digunakan.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    22/27

    2.%.2 Penatalaksanaan &armak#terapi untuk at Amfetamin

    Banyak dari obat-obatan yang die5aluasi untuk pengobatan ketergantungan kokain

     juga telah diteliti untuk pengobatan ketergantungan amfetamin, sering untuk alasan

    farmakologis yang sama. 1amun, kebanyakan hasil uji klinis tidak menunjukkan hasil

    yang menggembirakan.

    Pendekatan yang paling menjanjikan yaitu antara substitusi agonis dengan

    stimulans dan peningkatan akti5itas gaba. %ua dari tiga uji klinis terkontrol dengan d-

    amphetamine #satu menggunakan formulasi berkelanjutan$ ditemukan penurunan yang

    signifikan dalam menggunakan amfetamin dibandingkan dengan plasebo. !da kejadian

     buruk tidak signifikan dalam studi apapun. Pelepasan lambat methylphenidate #4 mg

    sehari$ mengurangi penggunaan amfetamin secara signifikan lebih daripada plasebo

    dalam satu uji klinis terkontrol. Modafanil #* mg dua kali sehari$ berkurangnya

    amfetamin yang digunakan dalam laporan kasus dan saat ini mengalami sebuah uji klinis

    terkontrol.

    =igabatrin, antikon5ulsan yang meningkatkan akti5itas !B! dengan menghambat

     pemecahan !B! oleh !B!-transaminase, secara substansial mengurangi pemakaian

    methamphetamine dalam dua uji label terbuka. =igabatrin tidak dipasarkan lagi di

    amerika serikat dikarenakan adanya efek samping ophthalmologik, tetapi tidak pernah

    diamati selama studi jangka pendek ini. Baclofen, antispasmotic yang meningkatkan

    akti5itas !B! dengan bertindak sebagai agonis di !B!B reseptor, sama sekali tidak 

    memiliki efek pada pengguna metamfetamin pada sebuah uji klinis terkontrol tetapi

    secara signifikan menunjukkan pengurangan pada penggunaan pada subgrup patuh obat.

    abapentin merupakan antikon5ulsan yang mekanisme aksinya tidak diketahui , ini tidak 

     berbeda dari plasebo, bahkan di subgrup patuh.

    2bat lain yang menjanjikan pada penelitian uji klinis termasuk naltreone,

     bupropion dan risperidone. Bupropion sebagai antidepresan sama sekali tidak 

    menunjukkan kemanjuran dalam dua uji klinis tetapi secara signifikan menunjukkan

     pengurangan pada subgrup pengguna methamphetamin dengan tingkat penggunaan

    methamphetamine dosis rendah. !ntipsikotik risperidone, baik pemakaian secara oral

    atau disuntikkan, menunjukkan pengurangan pada pengguna methamphetamin dalam dua

    uji label terbuka. enerasi kedua antipsikotki yang lain, aripiprazole #/4 mg sehari$

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    23/27

    menunjukkan tidak berkhasiat pada sebuah uji klinis yang kecil.

    2bat-obatan yang tidak menunjukkan efekti5itas dalam pengobatan ketergantungan

    amfetamin dalam uji klinis termasuk antidepresan trisiklik #misalnya, imipramine,

    despiramine$, inhibitor reuptake serotonin selektif #e.g.,fluoetine, sertraline, paroetine$,

    ondansetron #antagonis reseptor 4-D"$, dan calcium channel blocker seperti amlodipine.

     1amun, pada penyalahgunaan zat !"S, terdapat terapi khusus untuk pasien yang

     berada dalam keadaan tertentu, yaitu saat terjadi intoksikasi dan saat terjadi gejala putus

    zat. Berikut pilihan terapinya ;

    A. Terapi k#ndisi Int#ksikasi89:

    1. Int#ksikasi amfetamin atau -at yang menyerupai

    a$ Simptomatik tergantung kondisi klinis, untuk penggunaa oral ; merangsang

    muntah dengan acti5ated charcoal atau kuras lambung adalah penting

     b$ !ntipsikotik ; haloperidol *-4 mg per kali pemberian atau chlorpromazine

    mg

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    24/27

    "erapi ognitif Perilaku adalah suatu bentuk psikoterapi yang ditekankan pada

    apa yang pasien pikirkan dan lakukan. "erapi kognisi-perilaku #CB"$ merupakan suatu

     proses mengajar, melatih dan menguatkan perilaku positif. "erapi ini memebantu seorang

    indi5idu untuk mengidentifikasi pola kognitif atau pikiran dan emosi yang berhubungan

    dengan perilaku. "erapi ini merupakan gabungan antara terapi kognitif dengan terapi

     perilaku. "erapi ini menganggap kesulitan-kesulitan emosional berasal dari pikiran atau

    keyakinan yang salah #kognisi$ yang menyebabkan perilaku yang tidak produktif.

    ondisi-kondisi psikiatrik tampaknya membaik apabila cara berpikir pasien menjadi

    lebih akurat dan jika perilaku indi5idu lebih tepat. 2leh karena itu, terapis bekerjasama

    dengan pasien mengidentifikasi dan mengoreksi salah persepsi dan perilaku yang salah.

    "erapi ini sangat berdasar pada realitas dan menekankan &hal yang terjadi di sini dan saat

    ini' #apa yang dipikirkan pasien saat iniH bagaimana perilaku pasien saat ini$.

    Prinsip prinsip Terapi Perilaku "#gnitif 1; 

    Prinsip dasar dari terapi perilaku kognitif adalah mengajarkan kepada pasien

     bah(a kepercayaan dan pemikiran tidak rasional adalah penyebab dari gangguan

    emosional dan tingkah laku #Doffman, /73$. Sebelum proses terapi dimulai, terapis

     perlu terlebih dahulu menjelaskan susunan terapi kepada subjek, yang meliputi penjelasan

    tentang sudut pandang teori modifikasi perilaku dan teori terapi kognitif terhadap

     perilaku yang tidak adaptif, prinsip yang melandasi prosedur modifikasi perilaku kognitif,

    dan tentang langkah-langkah di dalam terapi. Penjelasan ini penting perannya untuk 

    meningkatkan moti5asi indi5idu dan menjalin kerjasama yang baik. Perlu pula dijelaskan

     bah(a fungsi terapis hanyalah sebagai fasilitator timbulnya perilaku yang dikehendaki,

    dan indi5idu yang berperan aktif dalam proses terapi #65ey, /77$. 2leh karena itu

    indi5idu harus benar-benar terampil menggunakan prinsip-prinsip terapi kognitif dan

    modifikasi perilaku dengan masalah yang dialaminya, dan peran terapis penting dalam

    mengajak indi5idu memahami perasaannya dan teknik terapi yang efektif untuk 

    terjadinya perubahan perilaku yang dikehendaki. "erkait dengan perlunya pemahaman

    tentang prinsip-prinsip modifikasi perilaku-kognitif, Meichenbaum #dalam 65ey, /77$

    mengemukakan / hal yang harus diperhatikan seorang terapis dalam penggunaan

    modifikasi perilaku-kognitif, yaitu;

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    25/27

    /. "erapis perlu memahami bah(a perilaku klien ditentukan oleh pikiran,

     perasaan, proses fisiologis, dan akibat yang dialaminya. "erapis dapat

    memasuki sistem interaksi dengan memfokuskan pada pikiran, perasaan,

     proses fisiologis, dan perilaku yang dihasilkan klien.

    *. Proses kognitif sebenarnya tidak menyebabkan kesulitan emosional, namun

    yang menyebabkan kesulitan emosional adalah karena proses kognitif itu

    sendiri merupakan proses interaksi yang kompleks. Bagian penting dari proses

    kognisi adalah meta-kognisi yaitu klien berusaha untuk memberi komentar 

    secara internal pada pola pemikiran dan perilakunya saat itu. Struktur kognisi

    yang dibuat indi5idu untuk mengorganisasi pengalaman adalah personal

    schema. "erapis perlu memahami personal schema yang digunakan oleh klien

    untuk lebih mamahami masalah yang dialami klien. Perubahan personal skemayang tidak efektif adalah bagian yang penting dari terapi

    . "ugas penting dari seorang terapis adalah menolong klien untuk memahami

    cara klien membentuk dan menafsirkan realitas.

    . Modifikasi perilaku-kognitif memahami persoalan dengan pendekatan

     psikoterapi yang diambil dari sisi rasional atau objektif.

    4. Modifikasi perilaku-kognitif ditekankan pada penjabaran serta penemuan

     proses pemahaman pengalaman klien+. %imensi yang cukup penting adalah untuk mencegah kekambuhan kembali.

    9. Modifikasi perilaku-kognitif melihat bah(a hubungan baik yang dibangun

    antara klien dan terapis merupakan sesuatu yang penting dalam proses

     perubahan klien.

    3. )mosi memainkan peran yang penting dalam terapi, untuk itu klien perlu

    diba(a ke dalam suasana terapi yang mengungkap pengalaman emosi.

    7. "erapis perlu menjalin kerjasama dengan pihak keluarga ataupun pasangan

    klien./. Modifikasi perilaku-kognitif dapat diperluas sebagai proses pencegahan

    timbulnya perilaku maladaptif.

    Tu

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    26/27

    gangguan-gangguan kognitif yang muncul dalam menanggapi kejadian atau peristi(a,

    dan mengubah cara berfikir dalam menginterpretasikan dan menilai kejadian dengan

    cara-cara yang lebih sehat.

    Bab III

    Penutup

    !.1 "esimpulan

    okain dan Aat !mfetamin merupakan zat stimulant yang memiliki efek yang

    merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti

    meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah.Penyalahgunaan zat-zat ini

    dapat mengakibatkan berkurangnya efekti5itas pengguna dalam hal kognitif, emosi, dan

    social yang membuat kerugian yang besar.Modalitas terapi yang sementara ada, baik dari

    segi efekti5itas maupun keamanan, belum dapat memenuhi harapan dari penulis untuk 

    dapat menjadi terapi bagi penyalahgunaan kedua zat ini.1amun, ada beberapa modalitas

    yang cukuo menjanjikan dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan.%isulfiram,

    adalah modalitas terapi yang paling menjanjikan untuk terapi penyalahgunaan kedua zat

    ini yang disertai dengan penyalahgunaan alcohol.!ntidepresan trisiklik, seperti

    despiramine dan imipramine, dapat digunakan bagi pasien penyalahgunaan kedua zat ini

    yang disertai dngan adanya gejala depresi. !ntikon5ulsan, seperti topiramat, tiagabine,

    dan fenitoin, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan pada beragam penelitian. "erapi

    maintenans zat stimulan juga mempunyai prospek yang cerah untuk pasien dengan

     penyalahgunaan kedua zat ini dalam dosis yang rendah dan onset yang panjang.

    Modalitas terapi lain, yang berupa psikoterapi, juga telah dikembangkan dan

    didayagunakan untuk terapi pasien dengan ketergantungan kedua zat ini. Penulis

     beranggapan, untuk saat ini, bah(a kombinasi dari kedua modalitas ini merupakan solusi

    yang terbaik untuk penatalaksanaan penyalahgunaan kedua zat ini.edepannya, dari

     berbagai penelitian yang dilakukan, kami berharap semakin banyak modalitas terapi yang

    tersedia dan efekti5itas serta keamanan modalitas terapi juga meningkat.

  • 8/19/2019 Referat Stimulan RSKO

    27/27

    )aftar Pustaka

    /. Preda !. Stimulants. */. %iunduh dari; (((.medscape.com

    Philadelphia, Baltimore, 1e( Jork; ?ippincott Killiams Kilkins, *9.9. :ies :, >iellin %!, Millier SC. Principle of !ddiction Medition. )disi

    6=.Philadelphia, 0S!; ?ippincott Killiams Kilkins, *7.

    3. Pamusu %, !mir 1, )ffendi E, hamelia, embaren ?, !ritonang 6, et al.

    Pedoman 1asional Pelayanan edokteran #P1P$ Ei(a