40
PEMBIMBING: DR NOVI ANITA SP.M PRESENTER: NOOR ZAEHAN HANI BT ZOLKIPLY 030.07.312 REFERAT UVEITIS

REFERAT UVEITIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

check

Citation preview

Page 1: REFERAT UVEITIS

PEMBIMBING:DR NOVI ANITA SP.M

PRESENTER:NOOR ZAEHAN HANI BT ZOLKIPLY

030 .07 .312

REFERAT UVEITIS

Page 2: REFERAT UVEITIS

Kornea

Pinggir kornea = limbusTrabekula , Kanal Schlemm

Sklera

Uvea:-Iris

-Korpus Siliaris

-KoroideaRetina -Neuro-retina -Epitel pigment

Korpus Vitreum

N. Optikus, berselubung:

Duramater

Arakhnoidea

Piamater

Bilik Mata Depan (BMD),Bilik Mata Belakang (BMB)

Lensa kapsul, korteks, inti)Zonula Zinnii

ANOTOMI UVEA

Page 3: REFERAT UVEITIS

IRIS

Membran berwarnaBentuk : sirkular, di

tengah terdapat lubang (pupil)

Pemisah BMD dan BMBJar. otot tersusun

longgar dgn otot polos berjalan melingkari pupil m. sfingter pupil

Otot polos radial tegak lurus pupil m. dilator pupil

• Pembuluh darah : - sirkulus minor- sirkulus mayor•Dipersarafi : n. nasoiliar-Midriasis simpatik-Miosis parasimpatik

kripti

Page 4: REFERAT UVEITIS

KORPUS SILIARIS

Susunan otot yang melingkar

Mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus

Dimulai dari pangkal iris ke belakang sampai koroid terdiri dari

- Otot-otot siliar - Prosesus siliaris

Page 5: REFERAT UVEITIS

KOROID

Letak : antara sklera dan retina

Tersusun dari 3 pembuluh darah koroid

> dalam letak pembuluh darah, > lumen

Batas : -sebelah dalam: membrana

Bruch-sebelah luar : skleraMelekat erat ke

posterior di tepi-tepi N. Optikus

Page 6: REFERAT UVEITIS

VASKULARISASI UVEA

a. oftalmika

a. Siliaris anterior

Sirkulus a. Mayoris iris

a. Siliaris posterior

a. Siliaris posterior longus

a. Siliaris posterior

brevis

Iris & Korpus siliaris

Koroid

Page 7: REFERAT UVEITIS

FUNGSI UVEA

1. Regulasi sinar ke retina2. Imunologi, bagian yang berperan dalam hal

ini adalah khoroid3. Produksi akuos humor oleh korpus siliaris

(prosessus siliaris)4. Nutrisi5. Filtrasi

Page 8: REFERAT UVEITIS

UVEITIS

DefinisiPeradangan dari traktus uvealis, lapisan

pembuluh darah mata yang terdiri dari iris, korpus siliaris dan koroid.

peradangan dari struktur ini biasanya diikuti oleh peradangan jaringan sekitarnya termasuk kornea, sklera, vitreus humour, retina dan N. Optikus.

Page 9: REFERAT UVEITIS

EPIDEMIOLOGI

Penyebab kebutaan ke-3 di Amerika Serikat setelah retinopati diabetik dan degenerasi makular.

Umum terjadi pada usia prepubertal sampai 50 tahun. Banyak terjadi pada dekade 30-40.

Insidensi Uveitis : 15/100.000 orang per tahun di Amerika Serikat . 38.000 kasus baru per tahun.

Sekitar 75% uveitis anteriorSekitar 50% pasien dengan uveitis memiliki

penyakit sistemik.

Page 10: REFERAT UVEITIS

KLASIFIKASI

Anatomi

Histopatologi

Gambaran Klinik

UVEITIS

Page 11: REFERAT UVEITIS

AnatomiMenurut

Standardization of Uveitis

Nomenclatur (SUN) Working Group

(2005)

Tipe Fokus Inflamasi Meliputi

Uveitis Anterior COA Iritis

Iridosiklitis

Siklitis Anterior

Uveitis

Intermediate

Vitreus Pars Planitis

Siklitis Posterior

Hialitis

Uveitis

Posterior

Retina dan

Khoroid

Khoroiditis Fokal,

Multifokal atau

difus

Korioretinitis

Retinokoroiditis

Retinitis

Neuroretinitis

Pan Uveitis COA,Vitreus,

Retina dan

Koroid

Page 12: REFERAT UVEITIS

Gambaran Klinik

Tipe Keterangan

Akut Onset tiba-tiba, durasi ≤ 3 bulan

Rekuren Episode berulang, dengan periode inaktivasi

tanpa terapi ≥ 3 bulan

Kronik Uveitis persisten dengan relaps < 3 bulan

setelah terapi dihentikan

Page 13: REFERAT UVEITIS

Non-granulomatosa Granulomatosa

Umumnya tidak ditemukan organisme patogen.

Diduga fenomena hipersensitivitas

Terutama melibatkan bagian anterior traktus

Terlihat reaksi radang (infiltrasi sel-sel limfosit dan sel plasma dalam jumlah cukup banyak dan sedikit sel mononuclear.

Kasus berat dapat terbentuk bekuan fibrin besar atau hipopion didalam COA.

Umumnya mengikuti invasi mikroba aktif  ke  jaringan  oleh  organisme  penyebab  

Lebih sering pada uvea posterior

Terdapat kelompok nodular sel-sel epithelial dan sel-sel raksasa yang dikelilingi limfosit di daerah yang terkena.

Deposit radang pada permukaan posterior kornea terutama terdiri atas makrofag dan sel epiteloid.

Diagnosis etiologi  spesifik dapat ditegakkan secara histologik pada  mata yang dikeluarkan  

Histopatologi

Page 14: REFERAT UVEITIS

Non granulomatosa Granulomatosa

Onset Akut Tersembunyi

Sakit Nyata Tidak ada atau ringan

Fotofobia Nyata Ringan

Penglihatan kabur Sedang Nyata

Merah sirkumkorneal Nyata Ringan

Perisipitat keratik Putih halus Kelabu besar

Pupil Kecil dan tak teratur Kecil dan tak teratur

(bervariasi)

Synechia posterior Kadang-kadang Kadang-kadang

Nodul iris Kadang-kadang Kadang-kadang

Tempat Uvea anterior Uvea anterior dan

posterior

Perjalanan Akut Menahun

Rekurens Sering Kadang-kadang

Page 15: REFERAT UVEITIS

ETIOLOGI

•trauma, operasi inraokuler, iatrogenikEKSOGEN

•Bakteri, virus, jamur, parasit•Penyakit sistemik•Imunologik•Neoplastik

ENDOGEN

•AIDSIMMUNODEFISIENSI

IDIOPATIK

Page 16: REFERAT UVEITIS

PATOFISIOLOGIRadang iris & korpus siliaris

Blood Aqueous Barrier rusak

Peningkatan protein, fibrin, sel-sel radang

(SSR) dalam akuos humor

Proses peradangan akut Slitlamp :

tampak sebagai flare yaitu

partikel-partikel kecil dengan gerak Brown (efek Tyndall)

limfosit, makrofag, sel

plasma

hipopionKeratic

Presipitate (KP)

seklusio pupil & oklusio pupil.

Akumulasi SSR pada perifer pupil yang

disebut Koeppe nodules, bila

dipermukaan iris disebut Busacca

nodules.

hifema

BMD

SSR, fibrin, dan fibroblast dapat menimbulkan perlekatan

Sinekia anterior & sinekia posterior

Mutton fat

Page 17: REFERAT UVEITIS

Perlekatan-perlekatan tersebut + tertutupnya trabekular oleh sel-sel

radang

penurunan TIO

Glaukoma sekunder

TIO semakin meningkat.

mendorong iris ke depan yang tampak sebagai iris

bombe

akuos humor tertumpuk di

bilik mata belakang

menghambat aliran akuos humor dari bilik mata

belakang ke bilik mata

depan

gangguan produksi

akuos humor (hipofungsi

korpus siliaris)

kasus berlansung

kronis

Fase akut gumpalan-gumpalan pada sudut bilik mata

depanFase lanjut

seklusio pupil

Page 18: REFERAT UVEITIS

Gejala subjektif Gejala objektif

NyeriFotofobia dan

lakrimasiPenglihatan kabur

Injeksi siliarPerubahan korneaKelainan korneaBilik mataIrisPerubahan pada lensaPerubahan dalam

badan kacaPerubahan TIO

GEJALA KLINIS

Page 19: REFERAT UVEITIS

Gejala objektif

Pemeriksaan dengan slitlamp, oftalmoskopik direk/indirek, angiografi fluoresen atau USG (bila perlu)

Page 20: REFERAT UVEITIS

Uveitis anterior hiperakut

tanda patognomonik dan gejala dini.

bila hebat hiperemi dapat meluas sampai pembuluh darah konjungtiva

dari hiperemi dapat disertai gambaran skleritis dan keratitis marginalis.

Hiperemi sekitar kornea disebabkan oleh peradangan pada pembuluh darah siliar anterior dengan reflek aksonal dapat difusi ke pembuluh darah badan siliar

1. Injeksi siliar

Uveitis anterior akut

Page 21: REFERAT UVEITIS

Keratik presipitatMutton fat

Dapat dibedakan : - Baru dan lama - Jenis sel leukosit Limfosit Makrofag - Ukuran dan jumlah sel

dibentuk oleh makrofag yang bengkak oleh bahan fagositosis dan sel epiteloid berkelompok atau bersatu membentuk kelompok besar.

2. Perubahan kornea

Page 22: REFERAT UVEITIS

Uveitis anterior akut Uveitis anterior kronik

Keratitis dapat bersamaan uveitis dengan etiologi tuberculosis, sifilis, lepra, herpes simpleks, herpes zoster atau reaksi uvea sekunder terhadap kelainan kornea

Edema kornea disebabkan oleh perubahan endotel dan membran Descement dan neovaskularisasi kornea

3. Kelainan kornea

Page 23: REFERAT UVEITIS

Efek Tyndall SelMenunjukkan adanya peradangan

dalam bola mata.

Uveitis anterior akut Kenaikan jumlah sel sebanding

dengan derajat peradangan dan penurunan jumlah sel sesuai dengan penyembuhan pada pengobatan

Uveitis anterior kronik efek Tyndall menetap dengan

beberapa sel menunjukan telah terjadi perubahan dalam permeabilitas pembuluh darah iris. Bila terjadi peningkatan efek Tyndall disertai dengan eksudasi sel menunjukkan adanya eksaserbasi peradangan.

berasal dari iris dan badan siliar

Jenis sel : Limfosit dan sel

plasma bulat, mengkilap putih keabuan.

Makrofag lebih besar, warna tergantung bahan yang difagositosis.

Sel darah berwarna merah.

4. Bilik mata

Page 24: REFERAT UVEITIS

Fibrin Hipopion

Dalam humor akuos berupa gelatin dengan sel, berbentuk benang atau bercabang, warna kuning muda, jarang mengendap pada kornea.

Merupakan pengendapan sel radang pada sudut bilik mata depan bawah.

Hipopion dapat ditemui pada uveitis anterior hiperakut dengan sebukan sel leukosit berinti banyak.

 

4. Bilik mata

Page 25: REFERAT UVEITIS

5. Iris

Hiperemi iris •bendungan dan pelebaran pembuluh darah iris•harus dibedakan dari rubeosis iridis dengan gambaran hiperemi radial tanpa percabangan abnormal

Pupil •Pupil mengecil karena edema dan pembengkakan stroma iris karena iritasi akibat peradangan langsung pada sfingter pupil. •Reaksi pupil terhadap cahaya lambat disertai nyeri

Nodul Koeppe •Lokalisasi pinggir pupil, banyak, menimbul, bundar, ukuran kecil, jernih, warna putih keabuan.

Nodul Busacca •Merupakan agregasi sel yang terjadi pada stroma iris, terlihat sebagai benjolan putih pada permukaan depan iris

Page 26: REFERAT UVEITIS

5. Iris

Granuloma iris•merupakan kelainan spesifik pada peradangan granulomatosa seperti tuberculosis, lepra dan lain-lain•Ukuran lebih besar. hanya tunggal, tebal padat, menimbul, warna merah kabur, dengan vaskularisasi dan menetap.

Sinekia iris

• Sinekia posterior :Perlengketan dapat berbentuk benang /dengan dasar luas dan tebal. Bila luas akan menutupi pupil, dengan pemberian midriatika akan berbentuk bunga. Bila eksudasi fibrin membentuk sinekia seperti cincin, bila seklusio sempurna akan memblokade pupil (iris bombe).

• Sinekia anterior : anterior timbul karena pada permukaan blok pupil sehingga akar iris maju ke depan menghalangi pengeluaran akuos, edema dan pembengkakan pada dasar iris, sehingga setelah terjadi organisasi dan eksudasi pada sudut iridokornea menarik iris ke arah sudut.

Page 27: REFERAT UVEITIS

Oklusi pupil •Ditandai : adanya blok pupil oleh seklusio dengan sel-sel radang pada pinggir pupil.

Atrofi iris•Merupakan degenerasi tingkat stroma dan epitel pigmen belakang. •Atrofi iris dapat difus, bintik atau sektoral.• Atrofi iris sektoral terdapat pada iridosiklitis akut disebabkan oleh virus, terutama herpes

Kista iris •Penyebab ialah kecelakaan, bedah mata dan insufisiensi vaskular. •melibatkan stroma yang dilapisi epitel seperti pada epitel kornea.

5. Iris

Page 28: REFERAT UVEITIS

6. Perubahan pada lensa

Pengendapan sel radang•Akibat eksudasi ke dalam akuos diatas kapsul lensa terjadi pengendapan pada kapsul lensa. •slit lamp : kekeruhan kecil putih keabuan, bulat, menimbul, tersendiri atau berkelompok pada permukaan lensa.

Pengendapan pigmen

•kelompok pigmen yang besar pada permukaan kapsul depan lensa bekas sinekia posterior yang telah lepas. •Sinekia posterior yang menyerupai lubang pupil cincin dari Vossius.

Perubahan kejernihan lensa

•disebabkan oleh toksik metabolik akibat peradangan uvea dan proses degenerasi-proliferatif karena pembentukan sinekia posterior.

Page 29: REFERAT UVEITIS

7. Perubahan dalam badan kaca

Kekeruhan badan kaca timbul karena pengelompokan sel, eksudat fibrin dan sisa kolagen, didepan atau belakang, difus, berbentuk debu, benang, menetap atau bergerak.

Page 30: REFERAT UVEITIS

8. Perubahan tekanan bola mata

Hipotoni

karena sekresi badan siliar berkurang

akibat peradangan

Page 31: REFERAT UVEITIS

DIAGNOSA BANDING• Kabur (-)• Respon pupil N• Sekret (+)• Sakit (-)• Fotofobia (-)• Injeksi siliar (-)

Konjungtivitis

• Kabur (+)• Sakit (+)• Fotofobia (+)

Keratitis/keratokonjungtivitus

• Pupil melebar• Sinekia posterior (-)• Kornea beruap/keruh

Glaukoma akut

• Large-cell lymphoma ,Retinoblastoma, leukemia dan melanoma maligna bisa terdiagnosa sebagai uveitis.

Neoplasma

Page 32: REFERAT UVEITIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Flouresence Angiografi (FA)pencitraan yang penting dalam mengevaluasi

penyakit korioretinal, komplikasi intraokular dari uveitis posterior & pemantauan hasil terapi

Pada FA, yang dapat dinilai adalah: edema intraokularvaskulitis retinaneovaskularisasi sekunder pada iris, koroid atau

retinaN. optikus radang pada koroid

Page 33: REFERAT UVEITIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

2. USGdapat menunjukkan keopakan vitreus, penebalan

retina dan pelepasan retina.3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada uveitis non granulomatosa atau

jelas berespon dengan terapi non spesifik, uveitis anterior yang tetap tidak responsif dengan pengobatan.

4. Biopsi Korioretinaldilakukan jika diagnosis belum dapat ditegakkan

dari gejala dan pemeriksaan laboratorium lainnya

Page 34: REFERAT UVEITIS

PENGOBATAN

1. Midriatik atau sikloplegik Fungsi : mencegah terjadinya sinekia posterior

dan menghilangkan efek fotofobia sekunder .

2. OAINSKegunaan : terapi pada inflamasi post operatifPemakaian lama mengakibatkan komplikasi

seperti ulkus peptikum, perdarahan traktus digestivus, nefrotoksik dan hepatotoksik.

Page 35: REFERAT UVEITIS

3. Kortikosteroidterapi utama uveitis. Kegunaan: digunakan pada inflamasi yang

berat. Namun efek samping yang potensial, pemakaian kortikosteroid harus dengan indikasi yang spesifik, seperti pengobatan inflamasi aktif di mata dan mengurangi inflamasi intra okuler di retina, koroid dan N.optikus

Page 36: REFERAT UVEITIS

PENGOBATAN

4. ImunomodulatorKegunaan: digunakan pada pasien uveitis berat

(mengancam penglihatan) yang sudah tidak berespon terhadap KS.

bekerja dengan cara membunuh sel limfoid yang membelah dengan cepat akibat reaksi inflamasi.

Indikasi digunakannya imunomodulator adalah :1. Inflamasi intraokular yang mengancam

penglihatan pasien.2. Gagal dengan terapi kortikosteroid.3. Kontra indikasi terhadap kortikosteroid

Page 37: REFERAT UVEITIS

`

Terapi operatif (evaluasi diagnostik) seperti parasentesis, vitreus tap dan biopsy korioretinal untuk menyingkirkan neoplasma atau proses infeksi hanya dilakukan bila perlu.

Follow-up awal pasien uveitis  anterior harus terjadwal  antara

1 – 7 hari, tergantung pada keparahannya. Yang dinilai pada setiap follow-up adalah: visual acuityTIO pemeriksaan slit lamp assasment terhadap sel dan flareevaluasi respon terhadap terapi

Page 38: REFERAT UVEITIS

KOMPLIKASI

GlaukomaKatarakNeovaskularisasiAblasio retinaKerusakan N.OptikusAtropi bola mataCystoid Macular Oedem

Page 39: REFERAT UVEITIS

PROGNOSIS

Uveitis anterior -> tergantung dari etiologi atau gambaran histopatologinya.

Uveitis anterior non granulomatosa gejala klinis dapat hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu dengan pengobatan, tetapi sering terjadi kekambuhan.

Uveitis anterior granulomatosa inflamasi dapat berlangsung berbulan-bulan hingga tahunan, terjadi remisi dan eksaserbasi (terkadang) .Dapat timbul kerusakan permanen walaupun dengan pemberian terapi terbaik.

Page 40: REFERAT UVEITIS

Sekian, terima kasih