14
REFERAT Vitrification Disusun Oleh: Randy Prayogo 110.2011.221 Pembimbing: dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG

Referat Vitrification 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: Referat Vitrification 1

REFERAT

Vitrification

Disusun Oleh:

Randy Prayogo

110.2011.221

Pembimbing:

dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG

KEPANITRAAN ILMU OBSTETRIK GINEKOLOGI RSUD DR.DRAJAT P

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS YARSI

Agustus 2015

Page 2: Referat Vitrification 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi

Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman. Karena

atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat ini dengan judul

“Vitrification” sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian kepanitraan Obstetrik

dan Ginekologi di RSUD dr. Drajat P.

Berbagai kendala yang telah dihadapi penulis hingga referat ini selesai tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Atas bantuan yang telah

diberikan, baik moril maupun materil, maka selanjutnya penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada pembimbing saya dr. Hushat Pritalianto, Sp.OG atas

bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan referat ini. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga

penyusunan ini dapat lebih baik sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Akhir kata, dengan mengucapkan Alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu

meridhai kita semua.

Serang, Agustus 2015

Penulis

1

Page 3: Referat Vitrification 1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada beberapa dekade terakhir ini, teknologi reproduksi manusia telah

berkembang dengan sangat pesat. Seperti contohnya dalam ruang lingkup teknologi

reproduksi mulai dikenal metode vitrifikasi sebagai salah satu cara alternative untuk

meningkatkan dan mengembangkan sel oosit manusia, embrio, sperma, dan jaringan

gonad untuk perencanan program bayi tabung atau IVF (In Vitro Fertilization).

Metode vitrifikasi ini digunakan saat embrio yang diproduksi secara in vitro

berjumlah lebih agar dapat digunakan kembali untuk mentransfer embrio dikemudian

hari dengan cara dibekukan atau cryopreservation. Vitrifikasi mempunyai dua metode

yakni pendinginan secara cepat dan secara lambat. Metode ini umum dilakukan

karena mudah dan sederhana, tetapi juga diperlukan keterampilan secara khusus.

2

Page 4: Referat Vitrification 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian

Vitrifikasi adalah suatu proses pembentukan embrio yang dilakukan secara cepat

pada temperature -196 C dengan menggunakan krioprotektan konsentrasi tinggi sehingga

dapat menghindari terbentuknya kristal es yang dapat merusak membran sel saat pembekuan.

Saat ini vitrifikasi mempunyai dua teknik pengembangan, yaitu metode pendinginan

secara cepat dan pendinginan secara lambat. Secara kolektif pengembangan vitrifikasi

mengacu kepada pendinginan secara cepat. Pendinginan secara cepat dilakukan langsung dari

suhu >0 celcius sampai dengan titik dibawah nol derajat (`±135°C) dengan menggunakan

freezer atau ± 196 ° C dengan menggunakan liquid nitrogen.

2.2. Metode dan Prosedur

Metode berdasarkan jurnal melibatkan 25 pasangan dengan 30 sempel embrio yang

dilakukan metode vitrifikasi dan slow freeze. Sempel di bagi menjadi 3 jenis donor:

1. Donor embrio dari pasangan

2. Donor oosit

3. Inseminasi dan vitrifikasi ulang dari embrio prosedur

3

Page 5: Referat Vitrification 1

4

Page 6: Referat Vitrification 1

Prosedur

Selanjutnya di bagi menjadi 2 prosedur:

1. Prosedur pemindahan embrio di tunda setelah slow freeze embrio di biakan,

lalu embrio di vitrifikasi 2 jam kemudian.

2. Semua sempel pada fase oosit pasien dibiakan dan di pilih salah satunya untuk

di transfer, sisa lainnya di simpan dan pasien bisa memilih cikal bakal embrio

terbaik yang bisa di tempatkan di rahim pasien.

Persiapan bahan slow freeze dan vitrifikasi

Prosedur vitrifikasi menggunakan protokol media M199 dan dengan cairan 10% heat-

in activation serum pasien atau 10 mg/ml human serum albumin (HSA) dari (sage

biofarma, Australia), jika serum pasien tidak tersedia.

Embrio di simpan dalam wadah clefage media pada suhu 37ºC. embrio di vitrifikasi

tunggal dengan cryosolution yang mengandung 7,5% dimetilsulfooksida (DMSO),

7,5% etilglikol dalam media M199 + HSA selama 15 menit, sebelum di pindahkan ke

cryosolution akhir (15% DNSO dan 15% etilglukol pada media yang sama).

5

Page 7: Referat Vitrification 1

Embrio selanjutnya di simpan pada cryosolution akhir selama 50 detik sebelum di

pindahkan ke cryotop tool, selanjutnya sempel embrio di tempatkan pada liquid

nitrogen.

Proses pemanasan selanjutnya sempel di pindahkan secara cepat ke larutan pertama

selama 30 detik yang berisi (1 mol/l sukrosa) pada suhu 37ºC, selanjutnya di larutkan

dengan larutan 0,5 mol/l sukrosa selama 3 menit dengan temperatur ruangan yang

sama, kemudian di cuci dengan larutan tanpa sukrosa selama 5 menit pada suhu yang

sama.

Dan embrio di hangatkan pada (HD scientific work station) sebelum di bilas pada

media prenuklear atau blastosit (pada hari ke 3 atau ke 5).

Selanjutnya embrio di kultur pada media prenuklear atau blastosit pada mineral oil

(6% Co2, 5% O2 dan nitrogen setara) pada suhu 37ºC di dalam inkubator MINC.

Pada hari ke 3 embrio atau blastosit di pindahkan ke media transfer yang berisi

blastosit kultur media di tambah dengan 10 HSA. Jika pemindahan di lakukan pada

hari yang sama dengan pemanasan di beri jeda waktu antara 3 menit sampai 3 jam.

Pronuklear stage embrio di kultur pada clevage-stage media dan di pindahkan pada

hari ke 2 atau 4.

Persiapan Kehamilan

Semua pemindahan dilakukan di bawah regimen hormon replacemen terapi (HRT)

yaitu di mulai dengan 6 mg oestradiol folera tablet (Progunova, 2mg 3x1 pada hari

pertama siklus menstrulasi). Selanjutnya pada siklus hari ke 10 dosis dinaikan 12 mg

(progunova, 4mg 3x1). Jika konsentrasi oestradiol mencapai ≤ 1000 pmol/l terapi

dilanjutkan sampai 5 atau 7 hari ke depan. Saat konsentrasi oestradiol ≥ 1000 pmol/l

ibu diberikan 20 mg vaginal oestradiol (PIVET, yang mengandung 20 mg 17β

oestradiol dalam asam lemak basa) selama 5 hari sebagai pengganti oestradiol valerat.

Pada hari ke 10 penebalan endometrium dinilai dengan USG 3D, pada hari ke 5 yaitu

saat ketebalan endometrium sesuai (≥ 8 mm) atau jika volume uterus ≤ 25 ml dosis

oestradiol di ubah menjadi 20 mg. Dan ketika ketebalan endometrium ≥ 8mm

oestradiol di tambah dengan progesteron di sesuaikan dengan fase luteal pada siklus

HRT.

6

Page 8: Referat Vitrification 1

Kehamilan dinilai berdasarkan kadar β-human gonado tropin 50 IU/l, jika diagnosis

kehamilan sudah tegak regimen HRT dilanjutkan sampai minggu ke 12 fase

kehamilan.

Pemindahan embrio dilakukan antara hari ke 4 sampai hari ke 6 dengan posisi

litotomi dengan panduan USG.

Hasil

Bahwa dari 31 sempel yang di hangatkan 30 sempel yang berhasil siap di pindahkan

yaitu: (16/16 prenuklear stage embrio, 14/15 blastosit, 1 blastosit gagal).

Dari 30 sempel yang di pindahkan didapatkan 13 kehamilan,(7 kehamilan dari kultur

vitrifikasi kembali pada hari ke 3 (3/7) dan hari ke 5 (4/13). 5 kehamilan dari prosedur

slow freeze di tambah vitrifikasi ulang pada hari yang sama, yaitu hari ke 3. 1

kehamilan berhasil dari vitrifikasi ulang hari ke 5.

7

Page 9: Referat Vitrification 1

7 kehamilan berhasil dari sempel slow freeze pada fase prenuklear dan kultur

vitrifikasi kembali pada hari ke 3 (3/7) dan pada hari ke 5 (4/13).

Terdapat 4 kehamilan pada usia ≤ 35 tahun dan 9 kehamilan pada sempel wanita

dengan usia ≥ 35 tahun.

11 dari 13 kehamilan berhasil di lahirkan, dan 2 kehamilan mengalami keguguran

pada minggu 8 dan 9.

8

Page 10: Referat Vitrification 1

BAB III

KESIMPULAN

Vitrifikasi adalah suatu proses pembentukan embrio yang dilakukan secara cepat

pada temperature -196 C dengan menggunakan krioprotektan konsentrasi tinggi sehingga

dapat menghindari terbentuknya kristal es yang dapat merusak membran sel saat pembekuan.

Menurut prosedur vitrifikasi yang sudah di jelaskan di atas, menunjukkan bahwa pada

hari ke 5 prosedur vitrifikasi dengan prosedur slow freeze dapat meningkatkan

kelangsungan hidup dan potensi inplantasi embrio. Teknik ini mungkin menjadi

sumber daya yang berguna untuk dipertimbangkan ketika mengembangkan strategi

manajemen untuk pasien dengan tingginya jumlah embrio di cryostorage atau dalam

situasi darurat.

9

Page 11: Referat Vitrification 1

Daftar Pustaka

1. David H. Edgar and Debra A. Gook (2012). A critical appraisal of

cryopreservation (slow cooling versus vitrification) of human oocytes and

embryos. Human Reproduction Update, Vol.18, No.5 pp. 536–554, 2012

2. Gábor Vajta , Laura Rienzi , Filippo Maria Ubaldi (2015). Open versus closed

systems for vitrification of human oocytes and embryos. Reproductive

BioMedicine Online (2015) 30, 325–333

3. James Stanger , Jesmine Wong, Jason Conceicao, John Yovich (2012).

Vitrification of human embryos previously cryostored by either slow freezing

or vitrification results in high pregnancy rates. Reproductive BioMedicine

Online (2012) 24, 314– 320

4. Mohsenzadeh Mehdi, Mohammad Ali Khalili, Saeedeh Nazari, Vahid

Hemayatkhah Jahromi, Azam Agharahimi, Iman Halvaei (2012). Effect of

vitrification on morphology and in-vitro maturation outcome of human

immature oocytes. Italian Journal of Anatomy and Embryology, Vol. 117, n. 3:

190-198.

5. Raffaella Fabbri, Rossella Vicenti, Maria Macciocca, Gianandrea

Pasquinelli, Roberto Paradisi, Cesare Battaglia, Nicola AntonioMartino, and

Stefano Venturoli (2014). Good Preservation of Stromal Cells and No

Apoptosis in Human Ovarian Tissue after Vitrification. Hindawi Publishing

Corporation BioMed Research International Volume 2014, Article ID 673537,

7 pages http://dx.doi.org/10.1155/2014/673537

10