2
Refleksi Pada tanggal 16 April 2010 kelas XII IPA 3 melakukan kunjungan ke SLM Malabar dalam rangka memenuhi ujian praktik agama yang diadakan oleh sekolah. Setelah kami melakukan kunjungan ke SLB Malabar banyak sekali pelajaran yang bisa kami dapatkan, pelajaran tersebut amatlah berarti bagi kami, pelajaran itu mengenai pelajaran hidup. Pada saat pertama kali kami menginjakan kaki di SLB Malabar banyak perasaan yang muncul, mulai dari perasaan takut, malas, dan merasa tidak ada gunanya melakukan kunjungan ini. Setelah semua siswa XII IPA 3 berkumpul semua kegiatan pun akan segera dimulai. Kesan pertama yang kami dapatkan saat bertemu dengan anak-anak dari SLB Malabar adalah mereka menyambut kedatangan kami dengan sangat antusias, seketika itu juga perasaan malas yang sempat kami rasakan sebelumnya menguap begitu saja. Saya merasa sangat iba melihat keadaan mereka, juga merasa terketuk hatinya karena dengan kondisi mental mereka yang tidak sesempurna kita, mereka dapat berbahagia dan menjalani hidup mereka tanpa mudah menyerah. Dengan adanya kunjungan ke SLB ini kamipun menyadari bahwa sudah sepatutnyalah kami bersyukur atas keadaan hidup kami sekarang ini. Seperti tertulis dalam Kolose 1 : 3-6 yang mengatakan “ 3. Kami selalu mengucap syukur kepada Alllah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali berdoa untuk kamu, 4. Karena kami telah mendengat tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, 5. Oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebi dulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu injil, 6. Yang sudah sampai kepada kamu. Sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.” Di ayat yang saya baca, saya menyadari bahwa saya harus bersyukur setiap waktu atas apa yang kami punya. Kami telah di berikan Kasih Karunia Tuhan. Kami patut berterimakasih dan bersyukur atas keadaan

Refleksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

r

Citation preview

Page 1: Refleksi

Refleksi

Pada tanggal 16 April 2010 kelas XII IPA 3 melakukan kunjungan ke SLM Malabar dalam rangka memenuhi ujian praktik agama yang diadakan oleh sekolah.

Setelah kami melakukan kunjungan ke SLB Malabar banyak sekali pelajaran yang bisa kami dapatkan, pelajaran tersebut amatlah berarti bagi kami, pelajaran itu mengenai pelajaran hidup.

Pada saat pertama kali kami menginjakan kaki di SLB Malabar banyak perasaan yang muncul, mulai dari perasaan takut, malas, dan merasa tidak ada gunanya melakukan kunjungan ini. Setelah semua siswa XII IPA 3 berkumpul semua kegiatan pun akan segera dimulai. Kesan pertama yang kami dapatkan saat bertemu dengan anak-anak dari SLB Malabar adalah mereka menyambut kedatangan kami dengan sangat antusias, seketika itu juga perasaan malas yang sempat kami rasakan sebelumnya menguap begitu saja.

Saya merasa sangat iba melihat keadaan mereka, juga merasa terketuk hatinya karena dengan kondisi mental mereka yang tidak sesempurna kita, mereka dapat berbahagia dan menjalani hidup mereka tanpa mudah menyerah.

Dengan adanya kunjungan ke SLB ini kamipun menyadari bahwa sudah sepatutnyalah kami bersyukur atas keadaan hidup kami sekarang ini. Seperti tertulis dalam Kolose 1 : 3-6 yang mengatakan “ 3. Kami selalu mengucap syukur kepada Alllah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali berdoa untuk kamu, 4. Karena kami telah mendengat tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, 5. Oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebi dulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu injil, 6. Yang sudah sampai kepada kamu. Sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.”

Di ayat yang saya baca, saya menyadari bahwa saya harus bersyukur setiap waktu atas apa yang kami punya. Kami telah di berikan Kasih Karunia Tuhan. Kami patut berterimakasih dan bersyukur atas keadaan fisik dan mental kami yang sempurna. Tidak semestinya kami terus mengeluh atas apa yang sudah di berikan Tuhan kepada kami, masih banyak anak-anak di luar sana yang tidak seberuntung kami.

Anak-anak di SLB Malabar memberikan pelajaran hidup yang berarti bagi kami semua, tentang kebahagiaan, rasa tidak mudah putus ada, dan selalu bersyukur. Melihat anak-anak itu, kami merasa sangat bersyukur karena bisa melakukan kunjungan