Upload
inna-mayniza
View
91
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur
pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila
hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada
sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa
Italianya, Monteggia dan Galeazzi.1
Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput
radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.
Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi
radioulnar distal.1
Cedera yang didefinisikan oleh Giovanni Battista Monteggia pada awal abad kesembilan
belas adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius. Pasien dengan
fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya
ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi.1
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Bedah ortopedi, Universitas
Otonom dari Barcelona, Rumah Sakit Hebron Valle, Barcelona, Spanyol. Lima puluh empat
pasien dengan patah tulang Monteggia dirawat di rumah sakit kami dengan rata-rata tindak lanjut
dari 24 bulan (12-48 bulan). Rata-rata berusia 41 tahun (18-81 tahun). Menurut klasifikasi Bado,
ada 24 pasien dengan tipe I, 20 pasien dengan tipe II, 6 pasien dengan tipe III dan 4 pasien
dengan tipe IV. 27 kasus disebabkan kendaraan bermotor dan kecelakaan sepeda motor, lima
pejalan kaki yang terkena mobil, 21 kasus oleh karena penurunan kausal dan hanya satu kasus
yang disebabkan oleh tembakan langsung. Dalam semua kasus, pengobatan terdiri dari reduksi
terbuka dan fiksasi internal fraktur ulnaris menggunakan metode yang berbeda osteosynthesis
(3,5 mm DCP, rekonstruksi pelat 3,5 mm, 6,5 mm screw cancellous, ketegangan band teknik
1
dengan kawat Kirschner, dan ketiga tubular piring-satu ). Perawatan awal dari dislokasi radial
dicoba dengan reduksi tertutup dan verifikasi di bawah fluoroskopi. Reduksi terbuka dan
osteosynthesis dilakukan pada 10 kasus, dan reseksi kepala berbentuk radial diperlukan dalam
tiga kasus sebagai pengobatan awal. Ada enam fraktur terbuka dengan satu kasus
mengembangkan infeksi kronis. 2
Pola cedera fratur Galeazzi pertama kalinya dijelaskan pada tahun 1942 oleh Cooper 92
tahun sebelum Galeazzi melaporkan hasilnya. Ricardo Galeazzi (1866-1952), seorang ahli bedah
Italia di Instituto de Rachitici di Milan, dikenal karena pengalaman kerja yang luas tentang
dislokasi pinggul bawaan. Such fractures have since become synonymous with his name. Pada
tahun 1934, ia melaporkan pengalamannya dengan 18 patah tulang dengan pola-di atas
digambarkan sebagai penghargaan terhadap lesi Monteggia. Dan sejak saat itu fraktur ini identik
dengan namanya.3
Pada tahun 1941, Campbell mengistilahkan fraktur Galeazzi sebagai "fraktur kebutuhan,"
karena memerlukan perawatan bedah; pada orang dewasa, pengobatan non operasi hasil cedera
pada dislokasi persisten atau berulang dari distal ulna.3
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.I Definisi
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur
pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila
hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada
sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa
Italianya, Monteggia dan Galeazzi.1
Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput
radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.
Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi
radioulnar distal.1
II.III Epidemiologi
Fraktur pada lengan pada umumnya lebih sering terjadi pada pria disbanding wanita,
insidensi pada pria meningkat biasanya disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor, cedera akibat
olahraga, perkelahian, dan jatuh dari ketinggian.4
Rasio patah tulang terbuka lebih tinggi daripada fraktur tertutup pada tulang lengan
dibandingkan tulang lainnya kecuali tulang tibia. 4
Insidensi fraktur Monteggia merata baikpada pria maupun wanita, insidensi fraktur ini
sangat jarang, biasanya terjadi pada usia 4-10 tahun, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa.5
Insidensi fraktur Galeazzi terjadi pada 3-7% pada semua fraktur lengan bawah. Dan lebih
sering terjadi pada pria. Meskipun kasus fraktur Galeazzi jarang dilaporkan, fraktur jenis ini
menduduki 7% untuk semua fraktur lengan bawah pada orang dewasa.3
3
II.III Anatomi
Gambar I. Anatomi tulang radius dan ulna6
Tulang radius dan ulna tidak saja sebagai penghubung lengan atas dan maupun tangan
tapi mempunyai fungsi pronasi dan supinasi dengan gerakan radius dan ulna. Kedua tulang
lengan bawah dihubungkan oleh sendi radioulna yang diperkuat oleh ligamentum anulare yang
melingkar kapitupulum radius dan di distal oleh sendi radioulna yang diperkuat oleh ligamentum
radiuulna yang mengandung fibrokartilago triangularis. Membran interosea memperkuat
hubungan ini sehingga radius dan ulna merupakan satu kesatuan yang kuat. Oleh karena itu,
patah yang hanya mengenai satu tulang agak jarang terjadi atau bila patahnya hanya mengenai
satu tulang saja hampir selalu disertaii dislokasi sendi radioulna yang dekat dengan patah
tersebut.
Selain itu, radius dan ulna dihubungkan oleh otot antar tulang yaitu musculus supinator,
musculus pronator teres, musculus pronator kuadratus yang membuat gerakan pronasi dan
4
supinasi. Ketiga otot itu bersama dengan otot lain yang berinsersi dengan radius dan ulna
menyebabkan patah tulang lengan bawah disertai dislokasi angulasi dan rotasi terutama radius.
Antebrachii terdiri atas dua buah tulang parallel yang berbeda panjang bentuknya ; os
radius dan os ulna. Disebelah proksimal membentuk tiga persendian sedangkan sebelah distal
dua persendian. Tulang radius, lebih pendek daripada ulna, bentuk lebih melengkung dan
bersendi dengan os ulna pada bagian proksimal dan distal “radio-ulnar joint” yang bersifat
rotator. Antara kedua tulang ini juga dihubungkan oleh membran interroseus, suatu jaringan
fibrous yang berjalan abliq dari ulna ke radius. Membran ini berfungsi merotasikan tulang radius
terhadap os ulna, yang menghasilkan gerakan pada lengan bawah.7
II.IV Mekanisme cedera pada fraktur-dislokasi pada lengan bawah
Mekanisme trauma pada antebrachii yang paling sering adalah jatuh dengan outstreched
hand atau trauma langsung. Gaya twisting menghasilkan fraktur spiral pada level tulang yang
berbeda. Trauma langsung atau gangguan angulasi menyebabkan fraktur transversal pada level
tulang yang sama. Bila salah satu tulang antebrachii mengalami fraktur dan menglami angulasi,
maka tulang tersebut menjadi lebih pendek terhadap tulang lainnya. Bila perlekatan dengan wrist
joint dan humerus intak, tulang yang lain akan mengalami dislokasi (fraktur dislokasi Galeazzi/
Monteggia)8
Pada umumnya mekanisme cedera pada fraktur tulang radius dan ulna berkaitan dengan
kecelakaan sepeda motor, meskipun sering juga disebabkan oleh trauma langsung (ketika
melindungi kepala), luka tembak, dan terjatuh dari ketinggian atau cedera yang diakibatkan saat
olahraga.4
II.V Fraktur Monteggia
II.V.I Definisi
Cedera yang didefinisikan oleh Giovanni Battista Monteggia pada awal abad kesembilan
belas adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius. Pasien dengan
fraktur-dislokasi Monteggia datang dengan siku yang bengkak, deformitas serta terbatasnya
ROM karena nyeri khususnya supinasi dan pronasi. Kaput radius bisanya dapat di palpasi.Harus
5
dilakukan pemeriksaan neurovascular dengan teliti oleh karena sering terjadi cedera saraf periper
n radialis atau PIN.4
II.V.II Klasifikasi
Gambar II. Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado9
1. Tipe ekstensi (60 persen) Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi anterior
disertai dislokasi anterior kaput radius.
2. Tipe fleksi (15 persen) Fraktur 1/3 tengah / proksimal ulna dengan angulasi posterior
disertai dislokasi posterior kaput radii dan fraktur kaput radii.
3. Tipe lateral (20 persen) Fraktur ulna distal processes coracoideus dengan dislokasi lateral
kaput radius.
4. Tipe kombinasi (5 persen) Fraktur ulna 1/3 tengah / proksimal ulna dengan dislokasi
anterior kaput radii pada level yang sama.4
II.V.III Mekanisme Cedera
Biasanya penyebabnya adalah jatuh yang bertumpu pada tangan, jika pada saat benturan
tubuh memuntir, daya geraknya dapat dengan kuat mempronasikan lengan bawah. Kaput radius
berdislokasi ke depan dan sepertiga bagian atas ulna patah dan melengkung ke depan. Kadang-
kadang daya penyebabnya adalaah hiperekstensi.4
6
Gambar III. Mekaisme cedera pada fraktur Monteggia.4
Terdapat beberapa mekanisme cedera pada fraktur Monteggia berdasarkan klasifikasi
Bado, yaitu:
Tipe I : Pronasi paksa pada lengan bawah.
Tipe II : Aksial pemuatan lengan bawah dengan siku di fleksikan
Tipe III : Abduksi siku secara paksa
Tipe IV : Mekanisme tipe I dimana kegagalan pada caput radius.4,5
II.V.IV Pemeriksaan Klinis
- Pasien dengan jenis fraktur Monteggia biasanya terdapat pembengkakan pada siku,
deformitas, krepitasi, dan nyeri ketika menggerakkan siku, terbatasnya ROM terutama
saat pronasi dan supinasi4
- Penting juga untuk melakukan pemeriksaan neurovascular, karena cedera pada saraf
terutama sara interoseous posterior atau radial.4,5
7
II.V.IV Pemeriksaan Radiografi
- X-ray AP dan lateral dari siku dan lengan (termasuk pergelangan tangan).
- X-ray oblik mungkin membantu untuk mendefinisikan frakturnya.
- Pada pemeriksaan X ray, kaput radius (yang biasanya mengarah langsung ke kapitulum)
berdislokasi ke depan. Dan terdapat fraktur pada sepertiga bagian atas ulna dengan
perlengkungan ke depan. Kadang-kadang dislokasi radius disertai dengan fraktur
olekranon. Kadang-kadang kaput radius berdislokasi ke posterior dan fraktur ulna
melengkung ke belakang.4
II.V.V Penatalaksanaan
Teknik Penanganan terapi konservatif dan operasi
I. Metode Penanganan Konservatif
Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi
Posisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya.
- 1/3 proksinal posisi fragmen proksimal dalam supinasi untuk dapat kesegarisan fragmen distal
supinasi.
- 1/3 tengah posisi radius netral maka posisi distal netral.
- 1/3 distal radius pronasi maka posisi seluruh lengan pronasi, setelah itu dilakukan immobilisasi
dengan gips atas siku.8
Metode Penanganan Operatif
- Empat eksposur dasar yang direkomendasikan
1. Straight ulnar approach untuk fraktur shaft ulna
2. Volar antecubital approach untuk fraktur radius proximal
8
3. Dorsolateral approach untuk fraktur shaft radius, mulai dari kapitulum radius sampai ¼
distal shaft radius
4. Palmar approach untuk fraktur radius 1/3 distal8
- Posisikan pasien terlentang pada meja operasi. Meja hand sangat membantu untuk
memudahkan operasi. Tourniquet dapat digunakan kecuali bila didapatkan lesi vaskuler.
- Ekspos tulang yang mengalami fraktur sesuai empat prinsip diatas.
- Reposisi fragmen fraktur seoptimal mungkin
- Letakkan plate idealnya pada sisi tension yaitu pada permukaan dorsolateral pada radius, dan
sisi dorsal pada ulna. Pada 1/3 distal radius plate sebaiknya diletakkan pada sisi volar untuk
menghindari tuberculum Lister dan tendon-tendon ekstensor.
- Pasang drain, luka operasi ditutup lapis demi lapis8
f. Komplikasi
Malunion
Kompartemen sindrom
Cross union
Atropi sudeck
Trauma N. Medianus
Rupture tendo ekstensor sendi pergelangan tangan, pronasi, supinasi, fleksi palmar,
pergerakan serta ekstensi 4,8
g. Mortalitas
Pada umumnya rendah8
h. Perawatan Pasca Bedah
9
- Perawatan luka operasi pada umumnya
- Drain dilepas 24-48 jam post operatif atau sesuai dengan produksinya
- Elevasi lengan 10 cm di atas jantung
- Mulai latihan ROM aktif dan pasif dari jari-jari, pergelangan tangan, siku sesegera mungkin
setelah operasi8
i. Follow Up
- Fisioterapi aktif ROM tangan, pergelangan dan siku
- Buat X Ray kontrol 6 minggu dan 3 bulan sesudahnya
- Penyembuhan biasanya setelah 16-24 minggu, selama ini hindari olah raga kontak dan
mengangkat beban lebih dari 2 kilogram.8
II.VI Fraktur Galeazzi
II.VI.I Definisi
Fraktur sepertiga distal radius dengan dislokasi radioulnar joint distal. Fragmen distal
angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Fraktur
dislokasi Galeazzi terjadi akibat trauma langsung pada wrist, khususnya pada aspek dorsolateral
atau akibat jatuh dengan outstreched hand dan pronasi forearm. Pasien dengan nyeri pada wrist
atau midline forearm dan diperberat oleh penekanan pada distal radioulnar joint.8
10
Pola cedera fratur Galeazzi pertama kalinya dijelaskan pada tahun 1942 oleh Cooper 92
tahun sebelum Galeazzi melaporkan hasilnya. Ricardo Galeazzi (1866-1952), seorang ahli bedah
Italia di Instituto de Rachitici di Milan, dikenal karena pengalaman kerja yang luas tentang
dislokasi pinggul bawaan. Such fractures have since become synonymous with his name. Pada
tahun 1934, ia melaporkan pengalamannya dengan 18 patah tulang dengan pola-di atas
digambarkan sebagai penghargaan terhadap lesi Monteggia. Dan sejak saat itu fraktur ini identik
dengan namanya.3
Pada tahun 1941, Campbell mengistilahkan fraktur Galeazzi sebagai "fraktur kebutuhan,"
karena memerlukan perawatan bedah; pada orang dewasa, pengobatan non operasi hasil cedera
pada dislokasi persisten atau berulang dari distal ulna.3
II.VI.II Mekanisme Cedera
Fraktur diafisis radius bias saja disebabkan oleh trauma langsung maupun tak langsung,
contohnya jatuh dengan tangan terulur. Fraktur Galeazzi juga dapat disebabkan oleh trauma
langsung pergelangan tangan, biasanya pada dorsolateral, atau jatuh dengan tangan terulur dan
lengan dalam keadaan pronasi.4
II.VI.III Pemeriksaan Klinis
- Manifestasi klinis yang muncul pada pasien bervariasi dan berhubungan dengan tingkat
keparahan cedera dan derajat fraktur. Nyeri, bengkak dan lunak di daerah fraktur.
- Terbatasnya ROM pada siku, khusunya pada saat pronasi dan supinasi. Harus di anaisi,
jarang, namu rotasi lengan terbatas dapat dianggap adanya dislokasi kaput radius
disamping fraktur diafisis.
- Pada fraktur Galeazzi biasanya terdapat nyeri pada pergelangan tangan atau nyeri pada
garis tengah lengan bahwa eksaserbasi oleh tekanan pada sendi radioulnar distal
disamping fraktur kolum radius.
- Cedera neurovascular sangat jarang terjadi.4
11
II.VI.IV Pemeriksaan Radiografi
- Dalam menegakkan diagnosa suatu fraktur Galeazzi harus berdasarkan pemeriksaan
radiografi.10
- X-Ray Anteroposterior dan lateral pada lengan, siku dan pergelangan tangan
- Tanda yang didapatkan pada pemeriksaan radiografi pada sendi radioulnar distal pada X-
Ray anteroposterior yaitu:
1. Fraktur pada basis stiloid ulnar
2. Subluksasi ulna pada X-Ray lateral
3. Pemendekan radius sebesar >5 mm.4
II.VI.V Penatalaksanaan
Terapi Pembedahan
Fraktur Galeazzi pada semua dewasa harus ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi
internal (ORIF). Bedah anatomi dilakukan dengan melakukan reduksi radius yang dilakukan dan
pengurangan bedah anatomi dari jari-jari dan dislocation of the distal radioulnar joint (DRUJ)
memberikan kesempatan terbaik untuk penyembuhan.11
Rincian Preoperatif
Pemeriksaan radiografi yang tepat sangat diperlukan, potongan plat yang dibuat untuk
mensimulasikan reduksi, dan implant yang dipilih. Radiografi ekstremitas kontralateral adalah
bermanfaat sebagai template.11
Perencanaan preoperative adalah sebagai berikut:
Persetujuan untuk dilakukannya prosedur ORIF dan mungkin pencangkokan.
Radiografi dan rencana cutout tersedia.
12
Fragmen kecil (3,5 mm) fiksasi sistem dengan pelat kompresi dinamis (DCPs) atau
kontak baru plat dinamis terbatas kompresi (LCDCP)
Radiolucent hand table
C-arm tersedia.
Tourniquet.11
Intraoperatif
Rincian intrabedah sebagai berikut:
Gunakan persiapan ortopedi standar dan draping dari ekstremitas dan krista iliaka, sesuai
kebutuhan, jika dibutuhkan cangkok tulang.
Membersihkan darah, dan mengikat torniquet hingga 200-250 mm Hg.
Pendekatan Henry volar yang paling sering digunakan untuk mengekspos jari-jari, namun
pendekatan Thompson dapat digunakan untuk fraktu proksimal radius. Dokter bedah
harus menggunakan pendekatan yang paling familiar
Patahan berkurang dengan bantuan forsep fraktur tajam atau pengurangan luas dan traksi
manual. C-arm visualisasi radiografi dapat digunakan untuk mengkonfirmasi patah /
alignment tulang.
Letakkan plat kompresi 3,5 mm.
Evaluasi fraktur dan DRUJ untuk realignment dan reduksi. Putar lengan bawah dan
menilai untuk setiap ketidakstabilan DRUJ.
o Jika DRUJ stabil, maka evaluasi supinasi. Jika belat direduksi dan stabil di
supinasi, di supinasi selama 4 minggu setelah operasi.
o Jika DRUJ ini diturunkan di supinasi namun tidak stabil, menstabilkan DRUJ di
supinasi dengan menempatkan 2 0,045 kawat Kirschner (K-kabel) dari ulna ke
jari-jari, hanya proksimal ke permukaan artikular.
13
o Jika DRUJ tidak stabil dan tereduksi, maka lakukan reduksi terbuka melalui
pendekatan punggung, menghapus jaringan lunak dari DRUJ, dan menstabilkan
DRUJ dengan cara yang dijelaskan di atas.
Jika disposisi, fraktur ulnar dasar styloid dapat mewakili ketidakstabilan signifikan DRUJ
yang membutuhkan ORIF. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan ulna, dengan
menggunakan interval antara m. fleksor karpi (FCU) dan m. ekstensor karpi (ECU).
Lepaskan tourniquet, memperoleh hemostasis sebelum penutupan, dan menilai suplai
pembuluh darah ke jari-jari.
Meskipun prosedur ini kontroversial, cangkok tulang dapat diterapkan untuk fraktur yang
terlalu komunitif. Sebagai hasil perbandingan retrospektif patah tulang lengan bawah
kominutif, pertanyaan muncul mengenai kebutuhan untuk tulang akut okulasi. Tidak ada
perbedaan waktu penyembuhan dan waktu untuk menyatu dalam studi seri kecil yang
telah dilakukan, menunjukkan bahwa rutinitas mencangkok tulang tidak diindikasikan.
Namun, studi prospektif diperlukan. Jika dokter bedah memutuskan untuk menempatkan
autogenous graft tulang tambahan, ini dapat diambil dari olekranon dan / atau mata bor
pada setiap penempatan sekrup.
Periksa reduksi dengan radiograf.
Cuci dan tutup luka
Oleskan belat lengan panjang dengan lengan ditempatkan di supinasi.11
Rincian pascaoperasi adalah sebagai berikut:
Tinggikan ekstremitas atas.
Letakkan es ke situs operasi sesuai kebutuhan.
Periksa status neurologis dan vaskuler. Secara khusus, mengevaluasi fungsi AIN dan
adanya sindrom kompartemen.
Immobilisasi lengan bawah di supinasi selama 4 minggu, dengan penghapusan pin
perkutan selama 4 minggu.
14
Segera setelah operasi, latih kemapuan terapi kerja bagi berbagai jari dan bahu gerak.11
Follow-up
Follow-up care adalah sebagai berikut:
Pada 7 dan 14 hari setelah operasi, luka diperiksa. Lepaskan jahitan 10-14 hari setelah
operasi, laukan pemeriksaan radiografi pada setiap kunjungan, dan mengganti belat
dengan cast di atas-siku penjepit di supinasi.
Pada minggu ke 4, lakukan pemeriksaan radiografi untuk penyelarasan recheck dan
reduksi radius dan DRUJ, melepaskan pin jika ada, memeriksa kembali radiografi untuk
mengkonfirmasi pemeliharaan pengurangan, dan mengganti cast brace di supinasi.
At 6 weeks, remove the cast, obtain radiographs, and initiate physical therapy for elbow,
wrist, and digital motion. Pada minggu ke 6, melepaskan cast, melakukan pemeriksaan
radiografi, dan memulai terapi fisik untuk siku, pergelangan tangan, dan gerakan jari.
Aplikasi dari lengan bawah brace fungsional sesuai saat ini.
Ulangi pemeriksaan radiografi pada interval 6 minggu sampai penyembuhan terlihat.11
Komplikasi
Tingkat komplikasi secara keseluruhan dalam pengobatan patah tulang Galeazzi sekitar 40%.
Komplikasinya meliputi:
Nonunion
Malunion
Infeksi
Fraktur yang berulang setelah plat di lepasan.
Posterior interosseous nerve (PIN) injury.
Ketidakstabilan dari DRUJ11
15
Nonunion dan malunion terutama yang terkait dengan reduksi tertutup, imobilisasi plester, paku
intramedulla, dan fiksasi piring tidak memadai.11
BAB III
PENUTUP
III.I Kesimpulan
Fraktur adalah suatu patahan pada kontinuitas struktur tulang. Ada empat macam fraktur
pada antebrakhial yakni fraktur Colles, fraktur Smith, fraktur Galeazzi, fraktur Monteggia. Bila
hanya satu tulang lengan bawah mengalami fraktur, kemungkinan besar terdapat dislokasi pada
sendi radioulnar proksimal atau distal. Dua jenis cedera ini terkenal dengan eponim bahasa
Italianya, Monteggia dan Galeazzi.
Fraktur Monteggia: adalah fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput
radius.disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius.
Fraktur Galeazzi: adalah fraktur radius distal disertai dislokasi atau subluksasi sendi
radioulnar distal.
Pada umumnya mekanisme cedera pada fraktur tulang radius dan ulna berkaitan dengan
kecelakaan sepeda motor, meskipun sering juga disebabkan oleh trauma langsung (ketika
16
melindungi kepala), luka tembak, dan terjatuh dari ketinggian atau cedera yang diakibatkan saat
olahraga.
Untuk menegakan diagnosa kedua fraktur ini harus berdasarakan gejala klinis
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiologi.
Fraktur Monteggia dapat dilakukan penatalaksanaan secara konservatif dan operatif.
Prinsipnya dengan melakukan traksi ke distal dan kembalikan posisi tangan berubah akibat rotasi
osisi tangan dalam arah benar dilihat letak garis patahnya.
Lain halnya dengan fraktur Galeazzi yang pada semua dewasa harus ditangani dengan
reduksi terbuka dan fiksasi internal (ORIF).
DAFTAR PUSTAKA
,
1. Apley A, Solomon L, Apley’s System of Orthopaedics and Fractures.
Edisi VII, Jakarta: Widya Medika.1995, hal 310-312.
2. Monteggia Fractures in Adults diakses pada
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12491706 pada tanggal 25 November 2010.
3. Galeazzi Fractures diakses pada
http://emedicine.medscape.com/article/1239331-overview pada tanggal 25 November
2010.
4. Koval, Kenneth J. Handbook of Fractures. Edisi III, Philadelphia, 2002,
hal 216-225.
5. Monteggia Fracture diakses pada
http://www.orthopaedicclinic.com.sg/dictionary/monteggia-fracture/ pada tanggal 27
November 2010.
17
6. Klasifikasi Bado pada Fraktur Monteggia di akses pada
www.infofisioterapi.com
pada tanggal 26 November 2010.
7. Fraktur Antebrachiii diakses pada http://www.bedahugm.net/fraktur-
antebrachii pada tanggal 25 November 2010
8. Fraktur Radius Ulna diakses pada http://www.Bedahunmuh's Blog.mht
pada tanggal 25 November 2010.
9. Klasifikasi Fraktur dislokasi Monteggia menurut Bado diakses pada
http://www.uth.tmc.edu pada tanggal 25 November 2010.
10. Galeazzi Fracture diakses pada
http://emedicine.medscape.com/article/1239331-diagnosis pada tanggal 27 November
2010.
11. Galeazzi Fracture diakses pada
http://emedicine.medscape.com/article/1239331-treatment pada tanggal 27 November
2010.
18