Upload
charina-situmorang
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 1/21
BAB I
PENDAHULUAN
Luka bakar atau luka termal dalam bahasa kedokteran disebut sebagai combutio.
Penyebab luka bakar ternyata bermacam-macam, jika kita mengetahui penyebabnya diharapkan
kita dapat mencegah atau meminimalisir kecacatan yang diakibatkan oleh luka bakar. Penyebab
luka bakar yang paling sering adalah karena kecelakaaan rumah tangga (api, air panas,uap panas,
listrik, kimia dan radiasi).
Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis
jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka
tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringanepidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir
sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi
yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit ( inbalance
elektrolit ) dan masalah distress pernafasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar
dapat juga menyebabkan distress emosional ( trauma ) dan psikologis yang berat dikarenakan
cacat akibat luka bakar dan bekas luka ( scar ).
Ada beberapa hal lagi yang penting bagi luka bakar yaitu luka bakar merupakan salah
satu trauma dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga perlu penatalaksanaan
khusus. Penanganan luka bakar bersifat multidisipliner dan atau interdisipliner.
Permasalahan yang sering timbul selama penanganan luka bakar adalah faktor pasien
keadaan pasien sebelumnya dan luka bakar yang dialami serta faktor pelayanan petugas dan
fasilitas pelayanan
1
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 2/21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Fungsi kulit secara umum antara lain yaitu, membungkus tubuh, melindungi tubuh
terhadap kuman, thermoregulator, absorpsi, pembentukan pigmen, keratinisasi, membuat vitamin
D, mendeteksi stimuli (rangsangan) (Kariosentono, 2007; Djuanda, 1999). Kulit juga berfungsi
sebagai alat eksresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan
dermis (Wikipedia, 2009)
Kulit manusia terdiri dari epidermis dan dermis. Epidermis mempunyai tebal antara 0,05
– 0,5 mm, tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan
korneum merupakan lapisan kulit mati yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru.
Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum
berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel yang terdapat pada lapisan korneum. Lapisan
Malpighi mengandung pigmen melanin yang member warna pada kulit. Fungsi lapisan epidermis
adalah proteksi mekanis, proteksi biologis, sintesis mediator inflamasi, anti oksidan, melanin,
dsb (Wikipedia, 2009; Kariosentono, 2007).
2
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 3/21
Lpisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal. Lapisan ini
mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai
dua liter perhari, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu (Wikipedia, 2009).
Lapisan dermis disusun oleh bahan fibrous (kolagen, elastin, dan
retikulin) dan bahan sel fibroblas, makrofag, sel-mast, leukosit. Fungsi lapisan dermis adalah
penopang struktur di bawahnya dan nutrisi. Dibawah dermis terdapat lapisan subkutis atau
jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan, cadangan makanan, mengatur suhu tubuh, dan
menjaga kontur (Kariosentono, 2007).
Vaskularisasi di kulit diatur oleh dua pleksus, yaitu pleksus superficial dan pleksus
profunda. Pleksus yang berada di demis mengadakan anastomose di papil dermis, pleksus yang
di subkutis dan pars papilare juga mengadakan anastomosis dengan saluran getah bening
(Djuanda, 1999).
B. Definisi Luka Bakar
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air
panas, listrik, bahan kimia, radiasi, juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost bite).
Luka bakar adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh
trauma benda tajam ataau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan.
Luka bakar adalah kerusakan secara langsung maupun yang tidak langsung pada jaringan
kulit yang tidak menutup kemungkinan sampai ke organ dalam, yang di sebabkan kontak
langsung denagn sumber panas yaitu api, air/ uap panas, bahan kimia, radiasi, arus listrik, dan
suhu sangat dingin (Erfandi, 2009).
C. Etiologi Luka Bakar
Penyebab utama antara lain karena jilatan api ( flash), kobaran api ( flame), air panas
( scald ), suhu sangat rendah ( frost bite), arus listrik (electrical current ), bahan kimia, laser,
radiasi, ,tersambar petir, dan ledakan (Erfandi, 2009).
3
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 4/21
Pertama adalah suhu, suhu itu sendiri bisa dari suhu yang suhu yang yang terlalu dingin
atau juga disebut frost bite atau panas (misal dari api, uap panas maupun air panas). Penyebab
luka bakar akibat suhu yang terlalu dingin sering dijumpai pada orang yang bekerja dengan es
beku. Pada suhu panas, uapnya juga sangat berbahaya jika terhirup, karena dapat menimbulkan
udem (pembengkakan) saluran nafas sehingga dapat mengakibatkan obstruksi (sumbatan)
saluran nafas. Penyebab yang kedua adalah sengatan listrik, jika arus sengatan listrik sangatlah
besar (220-1000 volt) bisa mempengaruhi kerja jantung sehingga bisa mengakibatkan henti
jantung. Jika hal ini terjadi, maka penanganannya tidak hanya pada luka bakarnya saja tetapi juga
perlu dilakukan tindakan segera untuk menyelamatkan jantung, Kemudian, kimia yang berasal
dari asam atau pun basa yang sangat kuat. Contohnya adalah orang yang tersiram air aki dan
pada orang yang bekerja di laboratorium atau industri yang menggunakan bahan kimia asam atau
basa kuat (pabrik kapur). Keempat adalah oleh laser, laser CO2 dengan panjang gelombang
10.000 nm bisa mengakibatkan luka bakar. Cara kerja laser CO2 adalah diabsorbsi oleh air
sehingga benda apapun yang mengandung air bisa terbakar. Yang terakhir adalah radiasi. Radiasi
ini bisa berupa sinar gamma, sinar X atau neutron. Gejala yang tampak pada kulit, awalnya akan
timbul eritem (kemerahan) terrasa perih seperti terbakar tanpa ada riwayat tebakar, tersiram air
panas atau riwayat gigitan serangga. Kemudian gejala tadi menghilang dan kemudian muncul
lagi setelah 2 minggu berbentuk bula (melepuh) kemudian kulit menjadi nekrosis (kulit mati dan
menghitam) hingga menjadi ulkus. Gejala lain adalah mual muntah (dosis 1-2 Gy), diare,demam, kerontokkan rambut hingga kesadaran menurun. Pada orang yang terkena radiasi > 10
Gy hanya akan bertahan hidup selama 2 minggu (setelah pemaparan) (Tisya, 2009).
D. Patofisiologi Luka Bakar
a. Fase luka bakar
1) Fase Awal/ Akut/ shock
a) Cedera Inhalasi
Mekanisme trauma dibagi tiga, yaitu inhalasi Carbon Monoksida (CO).
CO merupakan gas yang dapat merusak oksigenasi jaringan , dalam darah
berikatan dengan Hb dan memisahkan Hb dengan O2 sehingga akan menghalangi
4
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 5/21
penggunaan oksigen. Yang kedua adalah trauma panas langsung mengenai
saluran nafas. Sering mengenai saluran nafas bagian atas jarang mengenai bagian
bawah karena sebelum mencapai trachea secara reflek terjadi penutupan plica dan
penghentian spasme laryng. Edema mukosa akan timbul pada saluran nafas
bagian atas yang menyebabkan obstruksi lumen, 8 jam pasca cedera. Komplikasi
trauma ini merupakan penyebab kematian terbanyak. Dan yang terakhir adalah
efek samping sisa pembakaran, gas karosen dan aldehid akan mengiritasi mukosa
membran karena merupkan toksik yang iritan.
b) Cedera Termis
Menimbulkan gangguan sirkulasi keseimbangan cairan & elektrolit,
sehingga berakibat terjadi perubahan permeabilitas kapiler dan menyebabkan
odema selanjutnya terjadi syok hipovolemi. Kejadian ini akan menimbulkan
Paru
Perubahan inflamatorik mukosa bagian nafas bawah, akan menimbulkan
gangguan difusi oksigen Acquired Respiratory Distress Syndrome (ARDS), ini
akan timbul hari ke-4,5 pasca cedera termis
Hepar
SGOT, SGPT meningkatGinjal
ARF ( Acute Renal Failure)
Lambung
Stres Ulcer
Usus
Illeus menyebabkan translokasi bakteri kemudian terjadi sepsis yang menyebabkan
perforasi akhirnya terjadilah peritonitis
2) Fase Sub-Akut
Terjadi setelah shock teratasi, luka terbuka disini akan menimbulkan :
• Proses Inflamasi disertai eksudasi dan kebocoran protein
5
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 6/21
Terjadi reaksi inflamasi local yang kemudian berkembang menjadi reaksi
sistemik dengan dilepasnya zat-zat yang berhubungan dengan proses imunologik,
yaitu kompleks lipoprotein (lipid protein compex, burn toxin) yang
menginduksi respon inflamasi sistemik (SIRS).
• Infeksi yang menimbulkan sepsis
• Proses penguapan cairan tubuh disertai panas (evaporate heat loss) yang menyebabkan
gangguan proses metabolisme
3) Fase Lanjut
Terjadi setelah penutupan luka sampai terjadi maturasi. Masalah yang timbul
adalah jaringan parut (hipertrofik), kontraktur dan deformitas akibat kerapuhan jaringan
atau organ struktural (Viklund, 2009).
b. Pembagian zona kerusakan jaringan
1) Zona koagulasi
Zona yang langsung mengalami kerusakan (koagulasi protein) akibat pengaruh
panas.
2) Zona statis
Berada di luar zona koagulasi, terjadi kerusakan endotel pembuluh darah disertai
kerusakan trombosit dan leukosit, sehingga terjadi gangguan perfusi (no flow
phenomenon), diikuti perubahan permeabilitas kapiler dan respon inflamasi local.
Berlangsung 12-24 jam pasca cedera, kemungkinan berakhir dengan nekrosis jaringan.
6
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 7/21
3) Zona hiperemi
Reaksi berupa vasodilatasi tanpa banyak melibatkan reaksi seluler. Zona
ini dapat sembuh spontan, berbah menjadi zona statis bahkan zona koagulasi (Anto,
2007)
E. Penilaian Luka Bakar
1. Luka Bakar Derajat I (Superficial Skin Burn)
Ciri-cirinya antara lain;
a) Hanya reaksi inflamasi, kerusakan mengenai epidermis ( superficial )
b) Kulit kering, merah (erithema)
c) Nyeri, karena ujung saraf sensorik teriritasi
d) Nyeri hilang dalam 48-72 jam.
e) Sembuh spontan 5 – 10 hari
f) Kulit intake
g) Tidak dijumpai bula
7
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 8/21
2. Luka Bakar Derajat II ( partial skin burn)
Ciri-cirinya adalah;
a) Kerusakan epidermis dan sebagian dermis (inflamasi dan eksudasi)
b) Bula (+) , bila bula pecah terlihat luka basah kemerahan
c) Nyeri (+) , Pin prick test (+)
d) Sembuh dalam 2-3 minggu, tidak perlu flapping
e) Dasar luka merah atau pucat, terletak lebih tinggi diatas kulit normal
Dibedakan menjadi dua, yaitu :
Derajat II Dangkal (superficial)
o Kerusakan superfisial dari dermis
o Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea masih utuh
o Penyembuhan dalam 10-14 hari dengan tanpa parut atau parut minimal.
8
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 9/21
Derajat II Dalam (Deep)
o Kerusakan seluruh bagian dermis
o Masih basah tapi tampak pucat,
o Nyeri kurang dibandingkan derajat II superfisial.
o Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea masih utuh
o Penyembuhan lebih lama, tergantung biji epitel yang tersisa, dapat sembuh dalam
beberapa minggu hingga beberapa bulan disertai jaringan parut.
3. Luka Bakar Derajat III (Full thickness skin burn)
9
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 10/21
Ciri-cirinya yaitu;
a) Kerusakan seluruh tebal dermis, bisa sampai subcutis, tidak ada epitel kulit yang sehat.
b) Folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebacea rusak.
c) Koagulasi protein pada epidermis dan dermis disebut eskar sehingga tampak epitel
terkelupas dan, daerah putih. Eskar jika melingkar di dada dapat menghalangi gerakan
ekspansi rongga toraks
d) Bula (-), bila bula pecah lukanya kering warna abu-abu, letaknya lebih rendah dibanding
kulit sekitar
e) Nyeri (-), karena ujung saraf sensorik rusak, Pin prick test(-)
f) Tidak ada perfusi darah
g) Penyembuhan sulit karena tidak ada proses epitelisasi spontan dari dasar luka perlucangkok kulit (STSG) (Viklund, 2009)
F. Penghitungan Luas Luka Bakar (TBSA-total body surface area)
Daerah yang hanya mengalami eritema (kemerahan) tanpa adanya gelembung cairan
(blister) tidak termasuk dalam penghitungan.
Dewasa menggunakan Hukum 9 (Rule Of Nine’s)
- Permukaan kepala : 9 %
- Permukaan pinggang : 9 %
- Permukaan setiap lengan : 9 %
- Permukaan paha : 9 %
- Permukaan dada : 9 %
- Permukaan betis : 9 %
10
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 11/21
- Permukaan perut : 9 %
- Perineum & genital : 9 %
- Permukaan punggung : 9 %
- Telapak tangan : 1 %
Anak menggunakan tabel Lund & Browder
Area Usia (Tahun)
0-1 1-4 5-9 10-15
Kepala 19 17 13 10
Leher 2 2 2 2
Dada 13 13 13 13
Punggung 13 13 13 13
Pantat 5 5 5 5
Genetalia 1 1 1 1
Lengan atas 4 4 4 4
Lengan bawah 3 3 3 3
Tangan 2 2 2 2
Paha 5 6 8 8
Tungkai 5 5 5 6
Kaki 3 3 3 3
11
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 12/21
(EMS Professions Temple College, 2008)
12
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 13/21
G. Kategori Penderita dan Indikasi Rawat Inap
Kategori Penderita Luka Bakar :
1. Luka Bakar Berat / kritis
• Derajat II – III > 20% (usia < 10 thn atau > 50 thn)
• Derajat II – III > 25 % selain kelompok usia di atas
• Mengenai muka, telinga, tangan, kaki, perineum
• Cedera inhalasi
• Luka bakar listrik
• Disertai cedera lain (missal fraktur iga, dll).
2. Luka Bakar Sedang
• Luas 15 – 25% dengan derajat III < 10% pada dewasa
• Luas 10 – 20% (usia < 10 tahun atau > 50 tahun dengan derajat III < 10 %
• Derajat III < 10% tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum pada anak dan
dewasa
3. Luka Bakar Ringan
• Luas < 15% pada dewasa
• Luas < 10% pada anak dan usia lanjut
• Derajat III < 2% pada segala usia, tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum
Kategori ini untuk kepentingan prognosis berhubungan dengan angka morbiditas dan mortalitas.Indikasi Rawat Inap :
1. Dewasa : Derajat II dengan luas ≥ 15 %, anak atau orang tua derajat II luas ≥ 10 %
2. Derajat III ≥ 10 %
3. Penyebabnya kimia dan listrik
4. Menderita gangguan atau penyakit lain
(Anto, 2007)
H. Permasalahan Dalam Kasus Luka Bakar
1. Gangguan Pernapasan
Jika terjadi cedera inhalasi bisa mengakibatkan edema mukosa dan inflamasi
yang menyebabkan terjadinya disrupsi, nekrosis silia , sloughing mucosa cast
dan obstruksi sehingga dapat berakhir menjadi ARDS.
13
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 14/21
2. Gangguan Sirkulasi
o Peningkatan permeabilitas kapiler
o Perpindahan cairan dari intra vaskular ke interstisiel
o Gangguan perfusi (syok seluler) menjadi hipoksemia
3. Gangguan Gastrointestinal
Terjadi hipoperfusi splangnikus :
o Gangguan mekanisme digesti
o Perdarahan saluran cerna
o Translokasi bakteri
o Paralisis otot polos
o Perubahan suasana dalam lumen
o Kerusakan hepatosit
4. Gangguan sel sel otak (edema serebri) dan gangguan autoregulasi
5. Gangguan ginjal
6. Gangguan sel sel otot
7. Gangguan jantung dan hematologi
8. Gangguan elektrolit
9. Kontraktur dan parut hipertrofik
(EMS Professions Temple College, 2008)
I. Penanganan Luka Bakar
Secara sistematik dapat dilakukan 6c : clothing, cooling, cleaning, chemoprophylaxis,
covering and comforting (contoh pengurang nyeri). Untuk pertolongan pertama dapat
dilakukan langkah clothing dan cooling, baru selanjutnya dilakukan pada fasilitas kesehatan
• Clothing : singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan pakaian
yang menempel dan tak dapat dilepaskan maka dibiarkan untuk sampai pada fase cleaning.
• Cooling : - Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air
mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama
pada anak dan orang tua). Cara ini efektif samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar -
14
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 15/21
Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin)
sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi - Jangan pergunakan
es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan
memperberat derajat luka dan risiko hipotermia - Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka
bakar di daerah mata, siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau lebih.
Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan terlebih dahulu dari kulit baru
disiram air yang mengalir.
• Cleaning : pembersihan dilakukan dengan zat anastesi untuk mengurangi rasa
sakit. Dengan membuang jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat
dan risiko infeksi berkurang.
• Chemoprophylaxis : pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada luka yang lebih
dalam dari superficial partial- thickness (dapat dilihat pada tabel 4 jadwal pemberian
antitetanus). Pemberian krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi, dapat diberikan
kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada wajah, riwayat alergi sulfa,
perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu menyususi dengan bayi kurang dari 2 bulan
• Covering : penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai dengan derajat
luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup dengan kasa atau bahan lainnya.
Pembalutan luka bakar (yang dilakukan setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi
pengeluaran panas yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, menghambat penyembuhan dan
meningkatkan risiko infeksi.
• Comforting : dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.
Dapat diberikan penghilang nyeri berupa :
• Paracetamol dan codein (PO-per oral)- 20-30mg/kg
•
Morphine (IV-intra vena) 0,1mg/kg diberikan dengan dosis titrasi bolus• Morphine (I.M-intramuskular) 0,2mg/kg
(EMS Professions Temple College, 2008)
15
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 16/21
1. Primary Survey
• A (airway) : jalan napas.
Penilaian adanya trauma inhalasi (awasi ± 24 jam)
Mempertahankan patensi jalan nafas (intubasi dgn ET atau tracheostomi sedini mungkin)
• B (breathing) : kemampuan bernapas.
Menilai kemungkinan keracunan CO
Melakukan eskarotomi bila terdapat eskar melingkar di dinding dada.
Memberikan oksigen dan ventilasi
• C (circulation) : status volume pembuluh darah.
Akses vena yang adekuatMonitoring tanda-tanda vital
Monitor produksi urin tiap jam
Dewasa : 30-50 mL/jam
Anak : 1.0 ml/kg/jam
• D (disability) : status neurologis pasien.
• E (Exposure) : pengawasan suhu tubuh pasien (Viklund, 2009)
2. Perawatan Luka
Derajat I :
- Cuci NaCl 500 cc
- Zalf Bioplasenton untuk mencegah kuman masuk/infeksi
Derajat II :
- Cuci lar savlon 5 cc dalam NaCl 500 cc
- Sufratul
- Tutup verband steril tebal , ganti tiap minggu
Derajat III :
- Cuci lar savlon 5 cc dalam NaCl 500 cc tiap hari
- Debridemen tiap hari
- Escharektomi
16
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 17/21
- Dermazin/Burnazin (sulfadiazin) tiap hari
• Hari ke-7 dimandikan air biasa, setelah mandi daerah luka didesinfektan sol savlon 1 : 30
• Luka dibuka 3 – 4 hari jika tidak ada infeksi / jaringan nekrose
•
Posisi Penderita :o Ekstremitas sendi yang luka posisi fleksi / ekstensi maksimal
o Leher & muka defleksi, semi fowler (bantal di punggung)
o Eskarektomi dilakukan bila luka melingkar atau berpotensi penekanan
Skin Graft dilakukan bila :
• Luka grade II dalam 3 minggu tak sembuh
• Luka grade III setelah eksisi
•
Terdapat granulasi luas ( diameter > 3 cm) Medikasi :
Antibiotika ( bila < 6 jam) diberikan Sefalosporin generasi III
Analgetika
Antasid (H2 blocker ) , untuk mencegah stress ulcer
ATS / Toxoid
Nutrisi dan Roborantia
TKTP diberikan oral secepat mungkin
Kebutuhan kalori menurut Formula Curreri :
Dewasa = 25 cal/KgBB + 40 cal% LB
Anak = 60 cal/KgBB + 35 cal% LB
Roboransia vit C (setelah 2 minggu), vit b, vit A 10.000 U
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb, Ht, albumin pada hari I, II, III
Elektrolit setiap hari pada minggu I
RFT & LFT pada hari ke II dan setiap minggu
Kultur kuman hari I, II, III
Lain-lain
Bila terjadi Ileus, stop makan/minum, pasang NGT
LB > 40%, pasang CVP selama 4 hari, bila sampai 1 minggu ganti kateter
17
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 18/21
Oliguri , berikan cairan cukup (CVP normal) dilakukan tes terapi manitol
Dewasa = 10 cc/10-20 menit diulang tiap 6 jam
Anak = 0,2 mg/KgBB / 14-20 menit
3. Terapi Cairan dan Elektrolit
Diberikan pd luka bakar derajat II/III>25 % dan pasien tdk dpt minum.
a. Kebutuhan cairan menurut Evans
Hari I
• BB x % luka bakar x 1 cc (elektrolit/NaCl)
• BB x % luka bakar x 1 cc (koloid)
• 2000 cc Glukosa 10 %
Hari II
• BB x % luka bakar x ½ cc (elektrolit/NaCl)
• BB x % luka bakar x ½ cc (koloid)
• 2000 cc Glukosa 10 %
Monitor urine : ½ - 1 cc/jam
b. Kebutuhan cairan menurut Baxter
4 cc/24jam x BB x %LB
Cara pemberian : - 8 jam pertama 50% (sejak kejadian Luka bakar)
- 16 jam kedua 50%
Untuk anak-anak : 2 cc x BB x % LB = a cc
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 – 5 tahun : BB x 50 cc = b cc
Kebutuhan total = a x b , memakai lar RL : Dextran = 17:3
(Viklund, 2009)
18
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 19/21
J. Permasalahan Pasca Luka Bakar
1. Kontraktur kulit
Untuk mencegah kontraktur kulit dapat dilakukan;
a. Leher : posisi fleksi (ganjal bahu dengan bantal)
b. Axilla : posisi elevasi, abduksi
c. Jari-jari : diberikan kasa diantara sela-sela jari, ekstensi
d. Perinium : panggul ekstensi dan abduksi 20°
e. Siku,lutut : ekstensi
f. Pergelangan kaki : dorsofleksi 90°
2. Kekakuan sendi memerlukan mobilisasi sendi anggota gerak sedini mungkin dan Chest
Physiotherapy
3. Cacat estetis yang berat
4. Atelektase, pneumonia, insufisiensi paru
19
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 20/21
K. Prognosis
Prognosis dan penanganan luka bakar terutama tergantung pada dalam danluasnya permukaan luka bakar dan penanganan syok hingga penyembuhan. Selain itu
faktor letak daerah terbakar, kedalaman, usia, dan keadaan kesehatan penderita juga turut
menentukan kecepetaan kesembuhan. Luka bakar pada daerah perinium, ketiak, leher,
dan tangan sulit dalam perawatannya, karena mudah mengalami kontraktur.
1. Superficial (I dan II)
Lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan kulit dibawahnya.
2. Dalam
Pemulihan lambat serta terbentuk scar dengan segala resikonya (Erfandi, 2009).
20
5/10/2018 REFRAT PLASTIKluka bakar - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/refrat-plastikluka-bakar 21/21
DAFTAR PUSTAKA
Anto. 2007. Luka Bakar . http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=33 (23
Maret 2009)
Djuanda, Adhi. 1999. Anatomi Kulit dalam Ilmu Penyakit Kuit dan Kelamin. Edisi III. Jakarta:
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pp:3-6
Erfandi. 2009. Luka Bakar dan Asuhan Keperawatannya.
http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/02/lp-combutio-1.doc.
(20 Maret 2009)
EMS Professions Temple College. 2008. Burn Injuries.http://www.authorstream.com/presentation/aSGuest1008-95575-burn-injuries-risk-
factors-burns-others-misc-ppt-powetpoint/ (22 Maret 2009)
Kariosentono, Harijono. 2007. Slide Anatomi dan Fisiologi Kulit . Surakarta: Fakultas
Kedokteran UNS.
Tisya. 2009. Luka Bakar. http://pegasusbiru.blogspot.com/2009/01/luka-bakar.htm (24 Maret
2009)
Viklund, Andreas. 2009. Luka Bakar .
http://bedahumum.wordpress.com/2009/12/06/lukabakar.html (22 Maret 2009)
Wikipedia (2009). Luka Bakar . http://www.wikipedia.com/luka-bakar.htm (23 Maret 2009)
21