Upload
dothuan
View
251
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Regulasi Produk Minuman(Kategori Pangan 14.0)
Disampaikan pada acara In-Depth Seminar FoodreviewIndonesia
Bogor, 30 Agustus 2018
Disampaikan oleh:Mauizzati Purba
Direktur Standardisasi Pangan OlahanDeputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Outline
1. Pendahuluan
2. Regulasi terkait produk minuman2. Regulasi terkait produk minuman
3. Implementasi regulasi pada produk minuman
Gizi
MutuKemasan
Apa yang perlu diawasi dari pangan olahan?
Keamanan
1. Pendahuluan
Mutu
Cemaran
BahanBaku
BTP
KemasanMutu
Gizi
Label
Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Regulasi terkait produk minuman
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan3. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan4. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan5. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 033 Tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan
Amanah UU Pangan
Pasal 91
“Setiap Pangan Olahan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran wajib memiliki izin edar”
Pasal 108
“Pengawasan terhadap Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, serta persyaratan label dan iklan Pangan dilaksanakan oleh Badan POM”
• No. 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan• No. 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan• No. 13 Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan Olahan• No. HK.03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dengan
Amandemen Perka BPOM No 16 Tahun 2014 tentang Pengawasan Kemasan Pangan• Peraturan Kepala BPOM tentang Bahan Tambahan Pangan• No. 23 Tahun 2016 tentang Pencantuman Informasi Tanpa BTP pada Label dan Iklan
Pangan
PERATURAN KEPALA BADAN POM
Pangan• No. HK.00.06.51.0475 tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi,
dengan perubahan No.HK.03.1.23.11.11.09605 tahun 2011• No. 10 Tahun 2016 tentang Penggunaan Bahan Penolong Golongan Enzim dan
Golongan Penjerap Enzim dalam Pengolahan Pangan• No. 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan• No. 5 Tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan
Olahan• No. 8 Tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Kimia Dalam Pangan Olahan
Peraturan Kepala Badan POM No. 21 Tahun 2016tentang Kategori Pangan
Kategori Pangansetara dengan
Nama Jenis Pangan setara dengan
3.1
3. Implementasi Regulasi pada produk minuman
setara dengan Nama Produk Pangan
contoh susu fermentasi pada kategori pangan 01.2.1 Susu Fermentasi
Kategori Pangan berisi :- Definisi- Karakteristik dasar
Kategori Pangan
Kategori Pangan adalah pengelompokan panganberdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.
Pangan yang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib
memenuhi ketentuan mengenai Kategori Pangan.
Kategori Pangan wajib digunakan dalam penyusunanketentuan mengenai standar dan persyaratan
keamanan, mutu, dan gizi Pangan.
Kategori Pangan 01.0 Produk-produk susu dan analognya, kecuali yang termasukkategori 02.0.
Kategori Pangan 02.0 Lemak, minyak, dan emulsi minyak;
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan
Kategori Pangan 05.0 Kembang gula / permen dan cokelat.
Kategori Pangan 06.0 Serealia danproduk serealia yang merupakanproduk turunan dari biji serealia, akardan umbi, kacang dan empulur
minyak, dan emulsi minyak;
Kategori Pangan 03.0 Es untuk dimakan (edible ice, termasuk sherbet dan sorbet)
Kategori Pangan 04.0 Buahdan sayur (termasuk jamur, umbi, kacang termasuk kacangkedelai, dan lidah buaya), rumput laut, biji-bijian.
dan umbi, kacang dan empulur(bagian dalam batang tanaman), tidak termasuk produk bakeri darikategori 07.0 dan tidak termasukkacang dari kategori 04.2.1 dan04.2.2;
Kategori Pangan 07.0 Produk bakeri.
Kategori Pangan 08.0 Daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan.;
Kategori Pangan 09.0 Ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase, ekinodermata, serta amfibidan reptil;
Kategori Pangan 10.0 Telur dan
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan
Kategori Pangan 13.0 Produkpangan untuk keperluan gizikhusus;
Kategori Pangan 14.0 Minuman, tidak termasukKategori Pangan 10.0 Telur dan
produk-produk telur;
Kategori Pangan 11.0 Pemanis, termasuk madu;
Kategori Pangan 12.0 Garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein;
Minuman, tidak termasukproduk susu;
Kategori Pangan 15.0 Makanan ringan siap santap;
Kategori Pangan 16.0 Pangancampuran (komposit), tidaktermasuk pangan darikategori 01.0 sampai 15.0.
SUB KATEGORI
•14.1 Minuman(Ringan) TidakBeralkohol
•14.2 MinumanBeralkohol, TermasukMinuman Serupayang BebasAlkohol atauRendah Alkohol
SUB SUBKATEGORI
•14.1.1 Air Minum
•14.1.2 Sari Buahdan Sari Sayuran
•14.1.3 NektarBuah dan NektarSayur
•14.1.4 MinumanBerbasis Air Berperisa, Termasuk
SUB SUB SUBKATEGORI
•14.1.1.1 Air Mineral Alamidan Sumbernya
•14.1.1.2 Air Minum Olahan
• Setiap kategoripangan (01 – 16)terdiri daribeberapa sub-kategori
• Setiap sub-kategoriterdiri dari sub-sub
Kategori Pangan 14.0
Berperisa, TermasukMinumanOlahraga,MinumanElektrolit danParticulatedDrinks
•14.1.5 Kopi, Kopi Substitusi, Teh, Seduhan Herbal, dan Minuman BijiBijian dan Sereal Panas, kecuali Cokelat
terdiri dari sub-subkategori
• Setiap sub sub-kategori terdiri darisub sub-sub-kategori (4 digit)
Peraturan Kepala Badan POM No. 21 Tahun 2016tentang Kategori Pangan
14.1 Minuman, Tidak Termasuk Produk Susu
14.1.1 Air Minum*
14.1.2 Sari Buah dan Sari Sayuran
Kategori Pangan 14.0 mencakup: - minuman (ringan) tidak beralkohol dari kategori 14.1 dan- minuman beralkohol dari 14.2 (Tidak termasuk minuman berbasis
susu dan minuman yang kandungan susunya dominan dari kategori01.1.2. )
14.1.2 Sari Buah dan Sari Sayuran
14.1.3 Nektar Buah dan Nektar Sayur
14.1.4 Minuman Berbasis Air Berperisa, Minuman Elektrolit dan Particulated Drinks
14.1.5 Kopi, Kopi Substitusi, Teh, Seduhan Herbal, dan Minuman Biji-Bijian dan Sereal Panas, kecuali Cokelat **
* Air minum termasuk air minum dalam kemasan (AMDK), yang meliputi Air mineral (SNI 3553:2015), Air demineral (SNI 6241:2015), Air mineral alami (SNI 6242:2015) dan Air minumembun (SNI 7812:2013), ke empat SNI ini telah diwajibkan sesuai PERMENPERIN No 78/M-IND/PER/11/2016
* * Minuman cokelat siap minum telah termasuk ke dalam kategori 01.1.2 dan premiks cokelat dalamkategori 05.1.1
Peraturan Kepala Badan POM No. 21 Tahun 2016tentang Kategori Pangan (Kategori 14.2)
14.2 Minuman Beralkohol, Termasuk Minuman Serupa yang Rendah Alkohol
14.2.1 Bir
14.2.2 Cider dan Perry
14.2.3 Anggur (Grape wine)
14.2.4 Anggur dari selain Buah Anggur
14.2.5 Mead, Anggur Madu
14.2.6 Minuman Spirit yang Mengandung Etanol Lebih Dari 15%
14.2.7 Minuman Beralkohol yang Diberi Aroma (Misalnya Minuman Bir, Anggur Buah, Minuman Cooler-Spirit, Penyegar Rendah Alkohol)
14.1.5 Kopi, Kopi Substitusi, Teh, Seduhan Herbal, dan Minuman Biji- Bijian dan Sereal Panas, kecuali Cokelat
• Teh hitam
• Teh hijau
• Teh putih
• Teh wangi
• Teh olong
• Teh hijau bubuk
• Biji kopi
• Kopi bubuk
• Kopi instan
• Kopi campur
• Konsentratminuman kopi
• Kopi celup
Produk teh
• Teh hijau bubuk
• Teh kering
• Teh hitam celup
• Teh wangi celup
• Teh hijau celup
• Teh instan
• Teh instandekafein
• Konsentratminuman teh
Produk kopi
• Kopi celup
• Kopi dekafein
• Kopi instandekafein
• Minumanserbuk kopi gula susu
• Minumanserbuk kopi gula krimer
• Minumanserbuk kopi gula
14.1.4.2 Minuman Berbasis Air Berperisa Tidak Berkarbonat, Termasuk Punches dan Ades
• Minuman teh
• Minuman kopi
• Kapucino
*) Pengecualian05.1 Produk Kakao dan Cokelat Termasuk Produk Pengganti Cokelat
• Bubuk Minuman Cokelat
• Cokelat Instan
• Cokelat bubuk
• Minuman Cokelat Paduan (Bubuk, Siapminum, Konsentrat)
Kategori Pangan Minuman Teh dan Minuman Kopi (Kategori Pangan 14.1.5)
Minuman Teh
Minuman teh adalah minumanhasil seduhan daun teh atauekstrak teh dalam air minumandengan penambahan gula dandikemas secara kedap(hermetis).
Minuman Kopi
Minuman kopi adalah minuman yang dibuat dari kopi bubuk, gula dan air minummelalui pemanasan, kandungan kafein tidak kurang
dari 250 mg/kg dengan atau tanpa penambahan bahan Karakteristik dasar:
• Bau dan rasa khas teh
• Mengandung kafein dantanin
dari 250 mg/kg dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain, dan dikemassecara kedap (hermetis).
Karakteristik dasar:
• Warna, aroma dan rasa normal
• Kadar kopi minimum 4% (dihitung dari basis berat kering)
Kualitas/Mutu : Kategori Pangan vs SNI
• Kategori Pangan adalahpengelompokan panganberdasarkan jenis pangan yang bersangkutan
• Kategori pangan menetapkandefinisi dan karakteristik dasar
• Kategori pangan jika terdapat SNI mengacu SNI, namun hanya
• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional
• SNI menetapkan istilah dandefinisi, syarat mutu,
3.2
mengacu SNI, namun hanyamenetapkan persyaratan mutuyang menjadi karakteristik dasarproduk pangan
• Peraturan ini bersifat wajib.Pangan yang dibuat di dalam negeriatau yang diimpor untukdiperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenai Kategori Pangan pertimbangan ekonomi.
definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, dan cara uji
• Biasanya bersifat sukarela, SNI dapat diberlakukan wajib olehinstansi teknis yang terkait, dalamhal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarian fungsilingkungan hidup dan/ataupertimbangan ekonomi.
SNI Produk Minuman (Teh, Kopi, Cokelat)
No SNI Judul SNI
SNI 1902:2016 Teh hitam
SNI 3945:2016 Teh hijau
SNI 3143:2011 Minuman teh dalam kemasan
SNI 7707:2011 Teh instanSNI 7707:2011 Teh instan
SNI 7708:2011 Kopi gula krimer dalam kemasan
SNI 2983:2014 Kopi instan
SNI 6685:2009 Kopi susu gula dalam kemasan
SNI 7934:2014 Cokelat dan produk-produk cokelat
(contoh beberapa SNI)
Bahan Tambahan Pangan dalam Produk Minuman
Permenkes 033 tahun 2012 tentang BTP telah diatur Jenis dan Golongan BTP (27 golongan BTP)
1. Antibuih (Antifoaming agent);2. Antikempal (Anticaking agent);3. Antioksidan (Antioxidant);4. Bahan pengkarbonasi (Carbonating
agent);5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt);
15. Pengembang (Raising agent);16. Pengemulsi (Emulsifier);17. Pengental (Thickener);18. Pengeras (Firming agent);19. Penguat rasa (Flavour enhancer);20. Peningkat volume (Bulking agent);
3.3
5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt);6. Gas untuk kemasan (Packaging
gas)7. Humektan (Humectant);8. Pelapis (Glazing agent);9. Pemanis (Sweetener);10. Pembawa (Carrier);11. Pembentuk gel (Gelling agent);12. Pembuih (Foaming agent);13. Pengatur keasaman (Acidity
regulator);14. Pengawet (Preservative);
20. Peningkat volume (Bulking agent);21. Penstabil (Stabilizer);22. Peretensi warna (Colour retention
agent);23. Perisa (Flavouring);24. Perlakuan tepung (Flour treatment
agent);25. Pewarna (Colour);26. Propelan (Propellant); dan27. Sekuestran (Sequestrant)
Peraturan Kepala Badan POM terkait Batas MaksimumPenggunaan BTP (Terdapat 27 golongan)
1. Bahan Pengkarbonasi (No.4 )
2. Humektan (No.5)
3. Pembawa (No.6)
4. Perlakuan Tepung (No.7)
5. Pengatur Keasaman (No.8)
6. Pengeras (No.9)
7. Antikempal (No.10)
14. Gas untuk Kemasan (No.17)
15. Sekuestran (No.18)
16. Pembentuk Gel (No.19)
17. Pengemulsi (No.20)
18. Peretensi Warna (No.21)
19. Pembuih (No.22)
20. Penguat Rasa* (No.23)7. Antikempal (No.10)
8. Pengembang (No.11)
9. Pelapis (No.12)
10.Antibuih (No.13)
11.Propelan (No.14)
12.Pengental (No. 15)
13.Garam Pengemulsi (No.16)
20. Penguat Rasa* (No.23)
21. Penstabil (No.24)
22. Peningkat Volume (No.25)
23. Pengawet* (No. 36)
24. Pewarna* (No.37)
25. Antioksidan* (No.38)
26. Pemanis* (No. 4 Tahun 2014)
27. Perisa (No. 22 Tahun 2016)
Semua peraturan tersebut dapat diunduhdi : http://jdih.pom.go.id/
*) PP 69/1999 : Pangan yang mengandung BTP iniharus mencantumkan pula nama BTP, dan nomorindeks khusus untuk pewarna
Penggunaan BTP Pada Kategori 14.0
• Antibuih
• Antikempal
• Antioksidan
• Bahan pengkarbonasi
• Garam pengemulsi
• Pengawet
• Pengemulsi• Garam pengemulsi
• Gas untuk kemasan
• Pemanis
• Pembawa
• Pembentuk gel
• Pembuih
• Pengatur keasaman
• Pengemulsi
• Pengental
• Penguat rasa
• Peningkat volume
• Penstabil
• Pewarna
• Propelan
• Sekuestran
Nomor KP Kategori Pangan Batas Maksimum
14.1.4 Minuman Berbasis Air Berperisa, Termasuk Minuman Olahraga, Minuman Elektrolit dan Particulated Drinks
100 mg/kg sebagai ekivalen steviol, dihitung terhadap produk siap konsumsi (as consumed)
14.1.5 Kopi, Kopi Substitusi, Teh, Seduhan Herbal, dan Minuman Biji-Bijian dan Sereal Panas, kecuali Cokelat
100 mg/kg sebagai ekivalen steviol, dihitung terhadap produk siap konsumsi (as consumed)
Bahan Tambahan PanganPemanis : Glikosida Steviol
CONTOH PERSYARATAN
Pengawet : Asam sorbat dan garamnya
Nomor KP Kategori Pangan Batas Maksimum
14.1.4 Minuman Berbasis Air Berperisa, Termasuk Minuman Olahraga, Minuman Elektrolit dan Particulated Drinks
1.000 mg/kg dihitung sebagai asam sorbat
14.1.5 Kopi, Kopi Substitusi, Teh, Seduhan Herbal, dan Minuman Biji-Bijian dan Sereal Panas, kecuali Cokelat
1.000 mg/kg dihitung sebagai asam sorbat (untuk produk siap minum)
• Jika penggunaan BTP diatur pada nomor sub-kategori, makapenggunaan BTP tersebut juga diizinkan pada nomor sub-sub kategori dan sub-sub-sub kategori pangan yang ada dibawahsub-kategori pangan tersebut.
Nomor KP Kategori Pangan Batas Maksimum
14.0 Minuman, tidak termasuk produk susu 1.000 mg/kg
Antioksidan : Natrium askorbat
Keterangan : berlaku untuk sub kategori 14.1 dan sub-sub kategori di bawahnya (14.1.1-14.1.5), serta sub kategori 14.2 dan sub-sub kategori di bawahnya (14.2.1-14.2.7
• Jika penggunaan BTP diatur pada nomor sub-sub kategori, maka penggunaan BTP tersebut juga diizinkan pada nomorsub-sub-sub kategori pangan yang ada dibawah sub-sub kategori pangan tersebut, namun tidak diatur untuk sub kategori lainnya.kategori lainnya.
Nomor KP Kategori Pangan Batas Maksimum
14.1.4 Minuman berbasis air berperisa, termasuk minuman
olahraga atau elektrolit dan minuman berpartikel
600 mg/kgdihitung terhadap produk siapkonsumsi (as consumed)
14.1.5 Kopi, kopi substitusi, teh, seduhan herbal, dan minuman biji-bijian dan sereal panas, kecuali cokelat
600 mg/kgdihitung terhadap produk siapkonsumsi (as consumed)
Pemanis : Aspartam
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan
CEMARAN PANGAN3.4
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu produk panganm, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable
Peraturan Kepala BPOM Nomor 5 tahun 2018 tentang Batas MaksimumCemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan
Peraturan Kepala BPOM Nomor 8 tahun 2018 tentang Batas MaksimumCemaran Kimia dalam Pangan Olahan
Keterangan Pada Label Sekurang-kurangnya berisi* :
1. nama produk2. daftar bahan yang digunakan/komposisi3. berat bersih atau isi bersih4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
mengimpor5. halal bagi yang dipersyaratkan
Pelabelan pada Produk Minuman3.5
5. halal bagi yang dipersyaratkan6. tanggal dan kode produksi7. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa8. nomor izin edar9. asal usul bahan pangan tertentu
asal bahan: protein kedelai, lemak babi. proses khusus, seperti jagung pangan produk
rekayasa genetik/jagung pangan PRG, tahu panganiradiasi
*Sesuai dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan
Harus menunjukkan hal yang sebenarnya Harus menunjukkan hal yang sebenarnya
Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan panganlainnya
boleh, jika pangan mengandung bahan tersebut, bukan perisa
GAMBAR
Label Pangan
Dikecualikan, gambar sebagai saran penyajian
boleh, jika pangan mengandung bahan tersebut, bukan perisa
Pada komposisi: dicantumkan jumlah (%) bahan tersebut.
Contoh: ”Komposisi : air, gula, ekstrak buah jeruk (2%), perisajeruk”
Label Pangan
Harus mencantumkan tulisan :
”MINUMAN BERALKOHOL” dan nama jenis sesuai Kategori Pangan
”DIBAWAH UMUR 21 TAHUN ATAU WANITA HAMIL DILARANG MINUM”
”Mengandung Alkohol + … % v/v”
Minuman Beralkohol
Jika nama jenis tidak tercantum pada Kategori Pangan, maka dituliskan : ”MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN ....”
a) Golongan A : 1 – 5%
b) Golongan B : lebih dari 5 – 20%
c) Golongan C : lebih dari 20 – 55%
Tulisan harus dicantumkan pada
bagian yang paling mudah dilihat
Komposisi:Gula, Krimer nabati,Kopi bubuk, Susububuk.
Nama Produk
Komposisi:
Dicantumkan
Nama Dagang
BAGIAN UTAMA LABEL
Minuman Serbuk Kopi Gula Susu Elvyra
Saran
BAGIAN LAIN
Baik Digunakan Sebelum : 16 Des 19
Tanggal dan Kode Produksi: 150216 ACD01
Isi/berat bersih No. izin edar
Nama dan Alamat
Produsen
Tanggal Kedaluwarsa
Dicantumkan mulai dari komposisi
yang terbesar
Diproduksi oleh:Elvyra MandiriJl. Madani No. 88Makassar 90141Indonesia
BPOM RI MD 123456789012
Berat Bersih 800 g
Saran Penyajian
Saran Penyajian
Tanggal dan Kode produksi
Halal
dibakukan
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizipangan pada label pangan sesuai dengan format yangdibakukan
Wajibjika
• Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yangditambahkan; atau
Informasi Nilai Gizi Pada Label PanganInformasi Nilai Gizi Pada Label Pangan
Tidak wajib
ditambahkan; atau• Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang
mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya
Informasi yang wajib dicantumkan
1. Takaran saji
2. Jumlah sajian per kemasan
3. Catatan kaki
Zat gizi yang wajib dicantumkan
1. Energi total
2. Lemak total
3. Protein
4. Karbohidrat total
5. Natrium
INFORMASI NILAI GIZI
Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan : …….
JUMLAH PER SAJIAN
Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkalEnergi dari Lemak jenuh ... kkal
% AKG *Lemak Total …. g …….. %
Lemak Jenuh …. g ……… %Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda g Lemak trans …. gKolesterol …. mg …….. %
Protein …. g …….. %Karbohidrat Total …. g …….. %
FORMATINFORMASI NILAI GIZI
Lemak, protein, dan karbohidrat
Takaran saji dan energi total
Jumlah gizi dan persentase AKGKarbohidrat Total …. g …….. %
Serat pangan …. g …….. %Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g
Gula …. gGula alkohol …. g
Karbohidrat lain …. gNatrium …. mg …….. %Kalium …. mg …….. %
Vitamin A …….. % Vitamin C …….. %Vitamin lain …….. %Kalsium …….. %Zat Besi …….. %Mineral lain …….. %
* Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal.Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebihrendah.
Biru : wajib dicantumkan(mandatory)
Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentu
Hijau : dapat dicantumkansecara sukarela(voluntary)
persentase AKG
Vitamin dan mineral
Persentase AKG : Jumlah zat gizi per saji dibandingkan dengan acuan label gizi dikali 100%
Catatan kaki
FORMAT UMUM
INFORMASI NILAI GIZI
Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan : …….
JUMLAH PER SAJIAN
Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkalEnergi dari Lemak jenuh ... kkal
% AKG *Lemak Total …. g …….. %
Lemak Jenuh …. g ……… %Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda …. g Lemak trans …. gKolesterol …. mg …….. %
Protein …. g ....….. %
INFORMASI NILAI GIZI
Takaran saji … (g )Jumlah saji per kemasan:.. Energi Total .. kkalEnergi dari lemak . …..kkal
Jumlah per sajian %AKG* Jumlah persajian %AKG*
Lemak Total … g …%Lemak jenuh…g ...%Kolesterol…mg ...%
Protein …g ...%
Karbohidrat total ...g...%Serat …g ...%Gula ….g
Natrium …mg ...%
Vitamin A …% Vitamin C …% Vitamin B6 …% Vitamin D …% Kalsium …% Besi …%Magnesium …% Iodium …%
FORMAT TABULAR/HORIZONTAL
FORMAT PENULISAN INFORMASI NILAI GIZI
Protein …. g ....….. %Karbohidrat Total …. g …….. %
Serat pangan …. g …….. %Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g
Gula …. gGula alkohol …. g
Karbohidrat lain .... g Natrium …. mg …….. %Kalium …. mg …….. %
Vitamin A …….. % Vitamin C …….. %Vitamin lain …….. %Kalsium …….. %Zat Besi …….. %Mineral lain …….. %
•Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih
Magnesium …% Iodium …%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.
FORMAT LINIER
INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji : ... sachet, Jumlah saji per kemasan :.. : JUMLAH PER SAJIAN : Energi total …kkal, Energi dari lemak ….kkal, Lemak Total …g (….% AKG), Lemak Jenuh ….g ( …% AKG ), Kolesterol …g ( ….% AKG), Protein …..g (...% AKG), Karbohidrat total …..g ( ...% AKG), Serat …g (…% AKG), Gula ….g,Natrium …g (…% AKG), Kalium …g (…% AKG), Vitamin A (….% AKG), Vitamin C (….%AKG), Vitamin D (….%AKG), Kalsium (…% AKG), Besi (….% AKG). Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.
Sejalan dengan perkembangan Iptek, maka BTP baru, komponen baru, Kategori Pangan baru dan klaim baru yang belum diatur dalam PeraturanBPOM:
dapat diajukan kepada Kepala Badan POM untuk dilakukanpengkajian.
Inovasi Produk Minuman3.6
pengkajian.
permohonan dilengkapi antara lain dengan bukti ilmiah danregulasi negara lain.
pengkajian dilakukan oleh Badan POM dan Tim Pakar
Contoh pengajuan izin khusus:
Penggunaan bawang putih dan ginseng pada minuman
Klaim dekafein pada minuman teh
Penurunan kadar kafein pada produk minuman kopi
Kategori pangan minuman kopi tanpa gula
Regulasi produk minuman meliputi persyaratankeamanan, mutu, gizi, dan label pangan
Penutup3.7
Peraturan yang telah ditetapkan diharapkan dapatdiimplementasikan dengan baik dalam rangkaperlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing.
AYO CEK BTP BERBASIS ANDROID
Jenis BTP Golongan BTP Kategori Pangan INS
KATEGORI PENCARIANDOWNLOAD
INS Jenis Pangan (Baru)
Kamus Istilah
Perhitungan Rasio 1 (Baru)
FITUR APLIKASI
PENUTUP