Rekayasa Lalu Lintas 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    1/14

    Perencanaan Transportasi Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan

    kebutuhan prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan

    serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar

    serta berwawasan lingkungan.

    Dari sisi waktu analisisnya, perencanaan transportasi dapat dibedakan menjadi

    perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan

     jangka pendek dan menengah umumnya tidak melibatkan perencanaan prasarana

    berskala besar dengan biaya tinggi. Secara lebih rinci, ketiga jenis perencanaan

    transportasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Perencanaan angka Pendek !perencanaan operasional" #akupan tingkat

    perencanaan operasional adalah misalnya membuat denah untuk persimpangan,

    penyeberangan pejalan kaki. $okasi parkir, penempatan pemberhentian bus, metode

    pemberian karcis, langkah%langkah keselamatan dan ketertiban lalu lintas.&. Perencanaan angka 'enengah !perencanaan teknis" Tingkat perencanaan ini

    berkaitan dengan penataan pola manajemen lalu lintas, pembuatan jalan local,

    pengendalian parkir, pengorganisasian angkutan umum, kooedinasi pemberlakuan

    tariff, membuat kawasan pejalan kaki dan sebagainya. Semua iu memunculkan

    permasalahan yang kompleks, saling berkaitan dan memiliki efek sampingan. (nuk

    menanganinya dibutuhkan keahlian dari para professional yang terlatih.

    ). Perencanaan angka Panjang !perencanaan strategis" *erhubungan dengan

    struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan trasnportasi umum, keterkaitan

    antara transportasi dan guna lahan, keseimbangan antar permintaan dan

    penawaran, keterkaitan antara tujuan transportasi dengan ekonomi, tujuan

    lingkungan dan social kesemuanya merupakan masalah yang sulit untuk dimengerti,

    meskipun untuk para perencana transportasi professional sekalipun.

    Segi Perencanaan Perangkutan

    Penyediaan ruang gerak bagi alat angkut merupakan kebutuhan mutlak yang

    banyak merombak bentuk jaringan +urat nadi+ kota besar dunia, dan juga telah

    melanda ndonesia. Perombakan ini, dan usaha memelihara prasarana yang sudah

    ada, menelan anggaran biaya yang tidak sedikit.Perkembangan teknologi angkutan juga mempengaruhi pola gerak masyarakat. -tau

    sebaliknya, tuntutan kebutuhan gerak masyarakat mendorong agak sulit ditentukan,

    sama sulitnya seperti menentukan pengaruh timbal%balik antara perangkutan dan

    tata guna lahan.

    Perangkutan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu :

    a" Sosial : masyarakat yang membutuhkan, menggunakan, dan mengelola

    perangkutan, dan juga yang melakukan pergerakan

    b" /isik : prasarana dan sarana perangkutan yang memerlukan ruang bagi

    pergerakannya. Pengejawatahan kegiatan perangkutan juga berupa kenyataan guna

    lahan untuk jaringan jalan, yang bahkan meliputi 10%)2 luas tanah perkotaan

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    2/14

    c" 3konomi : bagaimana pun masalah ini ternyata tidak dapat dipisahkan.

    $ingkup Perencanaan Transportasi

    $ingkup perencanaan transportasi meliputi aspek%aspek yang berkaitan dengan

    rencana pengembangan wilayah atau daerah. Tipe atau lingkup kajian studiperencanaan transportasi yang dibagi dalam ) kelompok besar, yaitu:

    1. Studi perencanaan prasarana transportasi Penyiapan master plan pelabuhan,

    bandar udara ataupun terminal antar moda. Penentuan trase jalan raya atau trase

    rel kereta. Penyiapan master plan pengembangan jaringan jalan. Penyiapan master

    plan prasarana transportasi bagi suatu daerah permukiman.

    &. Studi kebijakan operasional Penyiapan sistem sirkulasi lalu lintas jalan. Strategi

    pengembangan tingkat pelayanan angkutan umum. Strategi operasional angkutan

    udara.

    ). Studi perencanaan transportasi komprehensif studi kebutuhan prasarana dan

    sarana transportasi dari suatu rencana pengembangan daerah baru !daerah

    rekreasi, daerah industri ,ataupun daerah komersial". Studi pengembangan sistem

    trasportasi regional. Studi pengembangan sistem transportasi nasional.

    Pihak yang Terlibat dalam Perencanaan Transportasi Pihak yang terlibat dalam

    perencanaan trasnportasi sangat ber4ariasi, tergantung dari sistem kelembagaan

    yang berlaku di masing%masing negara. Secara garis besar, dalam suatu sistem

    perencanaan transportasi, umumnya ada tiga kelompok atau pihak yang terlibat:

    1. Pihak penyekenggara studi, yaitu orang atau lembaga yang bertanggung jawab

    dalam pengambilan keputusan dari suatu studi. (ntuk proyek milik swasta, pihak

    yang dimaksud dapat berupa represetatif dari perusahaan yang menyelenggarakan

    studi.

    &. Pihak professional atau pakar, yaitu pihak yang bertanggung jawab terhadap

    pelaksanaan studi pihak yang dimaksud biasanya merupakan lembaga professional.

    ). Pihak masyarakat, yaitu terdiri dari sekelompok anggota masyarakat yang dipilih

    untuk mewakili masyarakat umum dalam proses studi. Pihak penyelenggara dan

    pihak masyarakat sebagai pihak yang mengawasi atau mengarahkan pelaksanaan

    studi yang dilaksanakan pihak professional. Tugas pengawasan atau pengarahan

    diklasifikasi dalam tiga komite, yaitu:

    1. 5omite eksklusif, terdiri dari representatif dari pihak yang terlibat dalampengambilan keputusan.

    &. 5omite pengarah teknis, terdiri dari perwakilan penyelenggara studi ataupun

    perwakilan dari lembaga%lembaga yang terkait dengannya.

    ). 5omite perwakilan masyarakat, terdiri atas perwakilan dari kelompok%kelompok

    kepentingan yang ada di masyarakat luas. Proses Perencanaan Perangkutan

    Tujuan merencanakan perangkutan adalah mencari penyelesaian masalah

    perangkutan dengan cara yang paling tepat dengan menggunakan sumber daya

    yang ada. 'erencanakan perangkutan sebagai suatu kegiatan profesional dapat

    dipertanggungjawabkan kepada masyarakat hanya jika semua masalah dan

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    3/14

    penyelesainnya dipandang dengan cara yang setepat%tepatnya, meliputi analisis

    terinci dari semua faktor yang berkaitan !*lack, 1671".

    'erencanakan perangkutan pada dasarnya adalah memperkirakan kebutuhan

    angkutan di masa depan yang harus dikaitkan dengan masalah ekonomi, sosial, dan

    lingkungan. 'asalah teknis perangkutan pada umumnya bertolak dari usahamenjamin bahwa sarana yang telah ada didayagunakan secara optimum dan

    ditujukan guna merancang dan membangun berbagai sarana baru. Sarana harus

    direncanakan untuk memenuhi kebutuhan lalu%lintas yang sudah ada maupun yang

    akan ada, diletakkan pada lokasi yang tepat di dalam daerah atau kota, dan secara

    ekonomi harus dapat dipertanggungjawabkan. Perangkutan harus memberikan

    keuntungan maksimum kepada masyarakat dengan meminimumkan penggunaan

    waktu dan biaya. Pada saat yang sama harus diperhitungkan pula peningkatan

    tuntutan akan perkembangan kota atau tata guna lahan serta perluasan wilayah

    perkotaan.

    Proses perencanaan perangkutan merupakan paduan berbagai ciri khas hubungan

    antarlingkungan kegiatan di dalam kota. 8alaupun unsur dalam proses perencanaan

    disusun secara logis, hendaklah diingat bahwa prosesnya sendiri tidaklah selalu

    berurutan seperti susunan tersebut dibawah.

    Tahapan Proses Perencanaan Perangkutan

    1. Pendataan kondisi yang ada, meliputi tata guna lahan, kependudukan, pemilikan

    kendaraan, lalu%lintas orang da kendaraan, sarana angkut, kegiatan ekonomi,

    sumber keuangan, dan bangkitan lalu%lintas.

    &. kebijaksanaan pemerintah untuk masa yang akan datang, meliputi pengawasan

    dan kebijaksanaan pemerintah atas perkembangan pertanahan, serta ciri khas

     jaringan perhubungan yang akan datang.

    ). perkiraan perkembangan wilayah kota, meliputi taksiran kependudukan, kegiatan

    ekonomi, pemilihan kendaraan, tata guna lahan, dan jaringan perhubungan di masa

    yang akan datang.

    9. perkiraan lalu%lintas di masa yang akan datang, meliputi bangkitan lalu%lintas di

    masa depan, pilihan moda angkutan atau ragam kendaraan, perpindahan antarone,

    pembebanan dari pergerakan antarone ke dalam jaringan perangkutan, dan

    e4aluasi.

    Tahap pertama proses perencanaan perangkutan adalah mengumpulkan informasi.

    Pendataan dapat dilakukan bersamaan. -nalisis data yang telah terkumpul dapat

    memberikan informasi dasar yang sangat diperlukan untuk mengenali ciri khas

    pembangkit lalu%lintas. Dari data ini pun dapat ditaksir pertumbuhan wilayah kota.

    Taksiran keadaan bangkitan lalu%lintas di masa depan dan pengadaan jaringan

    perangkutan ditentukan berdasarkan data dasar dan dari hasil perkiraan pola

    pertumbuhan wilayah kota. Dari perkiraan keadaan pembangkit lalu%lintas dan

    usulan jaringan jalan dapat ditentukan pola lalu%lintas di masa dengan dan

    diwujudkan dalam sarana tertentu.

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    4/14

    ;asil pekerjaan tersebut kemudian dinilai dalam lingkup tingkat pelayanan yang

    dikehendaki serta konsekuensi perkembangan sosial%ekonomi sebagai akibat usulan

     jaringan perangkutan. *eberapa penyempurnaan mungkin diperlukan, dan informasi

    yang diperoleh selama usaha tersebut patut digunakan untuk memodifikasi hasil

    yang telah dicapai pada tahap awal proses perencanaan. 5emudian pola perlalu%lintasan disusun sesuai dengan jaringan perangkutan yang telah disempurnakan.

    Proses ini berulang terus sampai tercapai hasil yang memuaskan.

    Tahapan 5egiatan !5odoatie,

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    5/14

    terikat oleh pertimbangan%pertimbangan transportasi di dalam konteks

    perkembangan social dan ekonomi nasional serta regional dan pihak lain terikat pula

    oleh desain dan operasi bagian%bagian tertentu dari system transportasi tersebut.

     -ksesibilitas -ksesibilitas yang tinggi merupakan idaman dari sebuah sistem transportasi yang

    ideal. -ksesibilitas yang tinggi adalah jaringan pelayanan transportasi dapat

    menjangkau seluas mungkin wilayah nasional dalam rangka mewujudkan 8awasan

    =usantara dan 5etahanan =asional. ;al yang paling mendasar dalam penyediaan

    sistem jaringan jalan untuk skala wilayah pro4insi dan kabupaten atau kota adalah

    dengan cara menjamin aksesibilitas dan efisiensi mobilitas kendaraan, orang dan

    barang dari satu titik%titik strategis baik wilayah pro4insi, kabupaten atu kota, pusat%

    pusat kegiatan ekonomi kawasan unggulan atau andalan, dan titik%titik strategis

    lainnya. -ksesibilitas kota medan tidak dapat lepas dari sarana dan prasarana yang

    ada, semakin baik sarana dan prasarana yang ada maka semakin tinggi pula tingkat

    aksesibilitas yang akan dicapai.

    Pelayanan transportasi jalan memiliki daya hubung !aksesibilitas" transportasi yang

    sangat baik dibandingkan moda transportasi lainnya. ;al ini dikarenakan daya

    hubung transportasi jalan dapat menjangkau sampai di wilayah pedesaan dan

    pengembangan jaringannya juga dapat menjangkau wilayah terisolir. Selain itu bila

    ditinjau sebagai konsep multimoda sistem, transportasi jalan biasanya berfungsi

    sebagai penghubung sistem multimoda itu. 5ondisi ini juga terdapat di kota medan

    yang juga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan wilayah lain terutama

    yang dominan di transportasi jalannya. Daya hubung itu juga menghubungkan ona%ona berdasarkan hirarki wilayah yang ada di wilayah kota medan maupun dalam

    kesatuan wilayah regional lainnya.

    'obalitas Transportasi

    Perpindahan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain selalu melalui

     jalur%jalur tertentu. Tempat asal dan tempat tujuan dihubungkan satu sama lain

    dengan suatu jaringan !network" dalam ruang. aringan tersebut dapat berupa

     jaringan jalan, yang merupakan bagian dari sistem transportasi. Transportasi

    merupakan hal yang penting dalam suatu sistem, karena tanpa transportasi

    perhubungan antara satu tempat dengan tempat lain tidak terwujud secara baik

    interaksi antar wilayah tercermin pada keadaan fasilitas transportasi serta aliran

    orang, barang, maupun jasa. Transportasi merupakan tolok ukur dalam interaksi

    keruangan antar wilayah dan sangat penting peranannya dalam menunjang proses

    perkembangan suatu wilayah. 8ilayah dengan kondisi geografis yang beragam

    memerlukan keterpaduan antar jenis transportasi dalam melayani kebutuhan

    masyarakat. Pada dasarnya, sistem transportasi dikembangkan untuk

    menghubungkan dua lokasi guna lahan yang mungkin berbeda. Transportasi

    digunakan untuk memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain

    sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih meningkat.

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    6/14

    Pembangkit $alu lintas

    Proses perencanaan transportasi perkotaan 'edan telah dikembangkan sehingga

    dapat mencakup semua moda, dikoordinasikan dengan perencanaan tata guna

    lahan, dan berkesinambungan sehingga rencana tersebut dapat diperbaharui

    apabila terdapat perubahan dalam kondisi%kondisinya. Perencanaan transportasiperkotaan difokuskan pada rencana%rencana jangka panjang yang ditujukan

    terutama pada perbaikan%perbaikan fasilitas tetap yang besar.

    (nsur%unsur yang penting dalam proses perencanaan perkotaan adalah

    pengumpulan data mengenai keadaan pada saat ini di daerah yang bersangkutan

    dengan system transportasinya, pengembangan model%model dan metode%metode

    untuk meramalkan kebutuhan masa depan dari sistem transportasi itu, pengadaan

    rencana%rencana alternati4e dari sekumpulan rencana yang akan disampaikan

    kepada pihak%pihak pembuat keputusan yang berwenang. (nsur lain yang juga

    penting adalah pemrograman komponen%komponen dari rencana tersebut, sehingga

    perubahan%perubahan tertentu dapat dilaksanakan pada saat yang terbaik.

    Perencanaan transportasi daerah ditandai dengan tersedianya banyak pilihan, yaitu

    pilihan yang tidak hanya tergantung pada system tranportasi itu sendiri, tetapi juga

    tergantung pada pola tata guna lahan dan kebutuhan perjalanan yang berkaitan

    dengannya. Setiap daerah cenderung memiliki pola tata guna lahan dan kebutuhan

    perjalanan yang tersendiri. 5arena itu, bentuk terbaik dari jaringan transportasi di

    suatu daerah mungkin sangat berbeda dengan bentuk terbaik di daerah lainnya.

    Sebaran Pergerakan

    Di negara%negara berkembang dimana setiap daerah mempunyai pola pergerakanyang berbeda dan cepat berubah, dengan keterbatasan%dana, waktu dan tenaga,

    sangat sulit memperoleh pola yang akurat. (ntuk itu diperlukan pengembangan

    suatu metoda yang memanfaatkan pola yang ada sehingga dapat menghasilkan

    pola masa depan yang akurat dengan biaya yang relatif murah, waktu relatif singkat

    dan jumlah sur4eyor yang sedikit, yang disebut dengan >metoda tidak kon4ensional>.

    'etoda ini sangat diandalkan dalam memecahkan masalah?%masalah yang

    membutuhkan respon yang cepat seperti permasalahan transportasi dalam kota

    yang mempunyai tingkat urbanisasi tinggi, pertumbuhan populasi yang tinggi,

    perbaikan tingkat pendapatan, dan lain%lain.

    Data yang relatif murah dalam segi waktu dan biaya adalah data arus lalu lintas,

    yang merupakan perwujudan dan refleksi dari 'atriks%-sal%Tujuan !'-T",

    menyediakan informasi langsung mengenai jumlah dari pasangan '-T yang

    digunakan pada ruas pengamatan. 'odel Sebaran pegerakan yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah gra4ity opportunity dan gra4ity. 'odel%model ini

    kemudian dikalibrasi dengan beberapa jenis metoda estimasi, yaitu metoda estimasi

    kuadrat terkecil tidak linier, kemungkinan%maksimum, inferensi%bayesian, dan entropi

    maksimum. Pendekatan ini diuji dengan menggunakan data arus lalu lintas kota

    medan dan hasil sur4ey di lapangan

    Pemilihan 'oda Transportasi

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    7/14

    Persoalan yang dihadapi adalah buruknya pelayanan atau rendahnya user benefit

    yang diterima oleh masyarakat dari angkutan umum. 5eadaan ini diperparah oleh

    tidak adanya bentuk disinsentif yang diberikan kepada pengguna kendaraan pribadi.

    ;al ini juga disebabkan kurang kebijaksanaan dari pemerintah yang lebih memihak

    angkutan umum dan mampu menurunkan daya tarik kendaraan pribadi.Tingkah laku dan peluang !beha4iour and probabilistic" pemilihan moda dari

    masyarakat pengguna moda !user" transportasi dari golongan berpendapatan tinggi

    dan menengah cenderung memilih kendaraan pribadi dari pada angkutan umum.

    5arenanya, persoalan inefisiensi pergerakan harus dijawab dengan mengurangi

     jumlah kendaraan tanpa merubah jumlah permintaan pergerakan dengan cara

    menaikkan kapasitas angkut kendaraan yang dapat diterima oleh setiap tingkat

    golongan pendapatan Pada pasar persaingan sempurna, keseimbangan pada

    sistem transportasi perkotaan ditentukan oleh pilihan pengguna atas dasar

    pertimbangan kinerja kendaraan. @leh karenanya, perubahan perilaku dan peluang

    pengguna dalam pemilihan moda perlu dikaji agar pilihan masyarakat !consume

    choice" lebih memilih angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.

    Karakteristik Utama Lalu-lintas

    Terdapat 3 (tiga) karakteristik utama dari lalu-lintas, yaitu: arus,

    kecepatan dan konsentrasi !Daniel $ dan 'athew .;, 16A0". 

    Arus Lalu-lintas atau Volume Lalu-lintas (Q) adalah jumlah kendaraan

    berdasarkan satuan waktu yang dirumuskan dengan:

    q B =CT .(1)

    dimana: = B jumlah kendaraan yang melintasi titik tertentu,

    T B satuan waktu tertentu.

    (mumnya dalam praktek teknik lalu%lintas, perhitungan arus atau 4olume lalu%

    lintas dilakukan dalam inter4al waktu 1 jam atau 10 menit.

    (ntuk lebih memahami tentang arus lalu%lintas, perlu juga dipahami tentang apayang disebut sebagai “headway”.

    “Headway”  adalah ukuran inter4al waktu kedatangan antara kendaraan !diukur

    pada titik bagian depan kendaraan, misal: bumper) yang melintasi titik tertentu, yang

    dirumuskan dengan:

    q B 1C h (2)

    dimana: q B arusC4olume lalu%lintas,

    h B mean headway.

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    8/14

    Kecepatan rata-rata adalah ukuran yang penting dari kinerja lalu%lintas, yang

    dinyatakan dalam kilometerCjam atau milCjam. Terdapat dua jenis kecepatan rata%

    rata, yakni: kecepatan sesaat rata%rata (spot speed) atau time mean speed , dan

    kecepatan rata%rata ruang (space mean speed) atau travel time.

    Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed) yaitu nilai rata%rata dari

    serangkaian kecepatan sesaat dari indi4idu kendaraan yang melintasi titik tertentu

    pada suatu ruas jalan, yang dirumuskan dengan:

    ut B 1CN  E u!1%n" ..(3)

    dimana: ut B 5ecepatan sesaat rata%rata (spot speed)

      N  B umlah kendaraan

      u!1%n" B 5ecepatan indi4idu kendaraan.

    5ecepatan sesaat digunakan untuk menge4aluasi kinerja sistem

    pengoperasian dari perangkat pengaturan lalu%lintas dan teknik lalu%lintas, seperti:

    penentuan peraturan lalu%lintas dan peralatan kontrolnya, studi pada lokasi rawan

    kecelakaan, dan untuk menentukan elemen%elemen desain geometrik jalan raya.

    Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) yaitu kecepatan rata%rata

    waktu tempuh kendaraan, yang dirumuskan dengan: 

    us B D C t .. (4)

    dimana: us B 5ecepatan rata%rata ruang (space mean speed)

      D B arak

      t B waktu tempuh rata%rata

    5ecepatan rata%rata ruang digunakan untuk menge4aluasi kinerja tingkat efekti4itas

    dari suatu sistem lalu%lintas, yang terkait dengan tundaan, antara lain meliputi:penilaian efisiensi rute dalam lalu%lintas, identifikasi lokasi kemacetan dalam sistem

     jalan utama, pendefinisian kemacetan menurut lokasi, e4aluasi efekti4itas perbaikan

    !sebelum dan sesudah", perhitungan biaya pengguna jalan, perhitungan tingkat

    pelayan dan kapasitas untuk arus lalu%lintas menerus, untuk pengembangan model

    dalam perencanaan transportasi (trip distribution dan trip assignment).

    Konsentrasi adalah jumlah kendaraan per satuan jarak, dan diestimasikan

    menggunakan persamaan:

    k  B q C us 

    .()

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    9/14

    dimana: k B 5onsentrasi lalu%lintas

    q B -rusCFolume lalu%lintas

    us B kecepatan rata%rata ruang (time mean speed)

    !" #odel Arus Lalu-lintas (Traffic Stream Models)

    ;ubungan antara 4ariabel arusC4olume lalu%lintas, kecepatan dan konsentrasi

    lalu%lintas disebut sebagai model arus lalu%lintas (traffic stream models). Terdapat

    beberapa model hubungan antara kecepatan dan konsentrasi sebagaimana yang

    akan dijelaskan berikut ini !Daniel $ dan 'athew .;, 16A0".

    #odel Linier Kecepatan-Konsentrasi $%reens&ields', merupakan model

    yang sederhana dan dirumuskan dengan:

    u B ut !1 G k k  j" .. ()

    dimana: ut B kecepatan arus bebas (free flow speed) atau kecepatan pada saat

    4olume lalu%lintas sangat rendah.

    k  j B konsentrasi pada saat lalu%lintas macet.

    #odel Logaritmik Kecepatan-Konsentrasi, merupakan model yang

    dikembangkan oleh Hreenberg, dan dirumuskan dengan:

    u B um ln !k  j C k" .. ()

    dimana: um B adalah kecepatan pada arusC 4olume lalu%lintas maksimum

    !konstan".

    #odel Kecepatan-Konsentrasi “Generalized Single Regime”, terdiri dari

    beberapa model, meliputi: 'odel IPipes%'unjalJ, 'odel IDrewJ, 'odel I#ar%

    /ollowingJ, 'odel 5ur4a I*ell%ShapedJ.

    #odel Kecepatan-Konsentrasi “Multiregime” , terdiri dari beberapa model,meliputi: 'odel I3die+sJ, 'odel “!nder "ood #wo$%egime” , 'odel IDick+sJ, 'odel

    “&itting 'ultiregime”  !gam*ar 1".

    Studi tentang kapasitas jalan umumnya mengacu pada dua pendekatan

    utama, yaitu berdasarkan model hubungan kecepatan%arus lalu%lintas (speed$flow

    relationship) pada saat konsentrasi lalu%lintas rendah, dan “headway”  pada saat

    konsentrasi lalu%lintas tinggi. $ighthill dan 8hitham !16K9" mengusulkan

    penggunaan kur4a arus lalu%lintas%konsentrasi untuk menggabungkan dua

    pendekatan tersebut. *eberapa fitur penting dari model ini adalah sebagai berikut:

    a. Pada saat konsentrasi adalah nol, maka kemungkinan tidak ada arus lalu%lintas.

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    10/14

    b. Pada saat konsentrasi tinggi, pengamat mungkin juga tidak dapat mencatat arus lalu%

    lintas karena arus lalu%lintas berhenti.

    c. Dengan demikian, kur4a model ini akan berada diantara dua titik nol dari fungsi arus

    lalu%lintas.

    %am*ar 1 + #odel-model Kecepatan Konsentrasi

    $ighthill dan 8hitham !16K9" juga membahas tentang fenomena gelombang

    kejut (shockwaves) terkait dengan model arus lalu%lintas%konsentrasi. Terdapat

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    11/14

    beberapa model hubungan antara arus lalu%lintas dan konsentrasi !Daniel $ dan

    'athew .;, 16A0".

    #odel ara*olik Arus Lalu-lintas + Konsentrasi, merupakan model yang

    dirumuskan oleh Hreenshields, sebagai berikut: 

    q B k u k ut ($k k  j ) u .k * ut k +   k  j .. !7"

    (ntuk kondisi arus lalu%lintas maksimum digunakan turunan !diferensial" dari

    persamaan, dengan penetapan dqCdk  B , dan pendefinisian qm !arus lalu%lintas

    maksimum" B ut k  j C 9 B um k  j C & k m !konsentrasi maksimum" B k  j C & dan um

    !kecepatan maksimum" B ut C &.

    #odel Logaritmik Arus Lalu-lintas + Konsentrasi, merupakan model yang

    dirumuskan oleh Hreenberg !gambar &", sebagai berikut:

    q B k u k um ln (k  j  k) . !6"

    (ntuk kondisi arus lalu%lintas maksimum digunakan turunan !diferensial" dari

    persamaan diatas, dengan k m B k  j C L um  um  qm  um k  j C e. 

    %am*ar 2 + #odel Logaritmik Arus Lalu-lintas-Konsentrasi

    'odel -rus $alu%lintas%5onsentrasi lainnya, meliputi: model arus lalu-lintas-konsentrasi “iscontinous” , yang merupakan model yang dikembangkan oleh

    3die+s, dan model -rus $alu%lintas%5onsentrasi 5husus !gambar )".

    'odel arus lalu%lintas konsentrasi umumnya juga digunakan dalam mengkaji

    arus lalu%lintas pada segmen ruas jalan yang menyempit (bottle$neck), dan untuk

    pengendalian lalu%lintas pada jalan bebas hambatan. *erdasarkan model%model

    kecepatan%konsentrasi (speed$concentration models) dapat dikembangkan model

    hubungan antara kecepatan dan arus lalu%lintas (speed$flow models). 'odel ini

    memperlihatkan, pada saat konsentrasi nol, kecepatan adalah maksimum (free flow

    speed ", dan terdapat dua titik arus dimana lalu%lintas sama dengan nol, yakni saatkonsentrasi sama dengan nol dan saat konsentrasi maksimum. -dapun diagram

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    12/14

    &u*ungan antara kecepatan dan arus lalu-lintas ada yang berbentuk linier dan

    ada yang berbentuk kur4a !lihat gambar 9". 

    %am*ar 3 + #odel Arus Lalu-lintas-Konsentrasi “iscontinous” 

    %am*ar 4 + #odel Kecepatan-Arus Lalu-lintas

    ,ighway -apacity 'anual !1670" menggunakan kur4a kecepatan%arus lalu%

    lintas (speed$flow curves) dan konsentrasi untuk menetapkan tingkat pelayanan

    (level of sevices) lalu%lintas.

     

    " #odel Arus Lalu-lintas $.idrodinamik dan Kinematik'

    ersamaan kontinuitas dikembangkan untuk menjelaskan adanya

    kemungkinan perbedaan perhitungan jumlah kendaraan antara & !dua" titik

    pengamatan yang berdekatan pada suatu ruas jalan, dimana diantara & !dua" titik

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    13/14

    pengamatan tersebut tidak ada kemungkinan pertambahan jumlah kendaraan.

    Persamaan kontinuitas dirumuskan dengan:

    MqCM   N Mk CMt  B .. !1"

    dimana: /q0 /k B perbedaan hasil pengukuran q !arus" dan k  konsentrasi" antaratitik pengamatan 1 dan &.

    MO, Mt B jarak dan waktu tempuh antara titik pengamatan 1 dan &.

    Perilaku lalu%lintas pada suatu ruas jalan yang menyempit (bottleneck) 

    menyerupai gelom*ang ke/ut (s!oc" wa#e) dalam aliran air !fluida". 5eberadaan

    dan perilaku gelombang kejut didemonstrasikan oleh $ighthill dan 8itham !16K9",

    tetapi penggunaan analisis gelombang lalu%lintas tidak terbatas pada gelombang

    kejut (shock wave). $ighthill dan 8itham !16K9" juga mendemonstrasikan beberapa

    masalah lalu%lintas yang dapat dianalisa menggunakan asumsi sistem gelombanglalu%lintas. Terdapat beberapa teknik analisis terkait dengan analisa gelombang lalu%

    lintas, sebagaimana yang akan dijelaskan berikut ini.

    1" 0undamental dari %erakan %elom*ang Lalu-lintas

    %elom*ang ke/ut (s!oc" wa#e) didefinisikan sebagai gerakan dari perubahan

    konsentrasi dan arus lalu%lintas, dimana dalam model ini kecepatan pada garis batas

    terjadinya perubahan arus lalu%lintas dan konsentrasi dirumuskan dengan:

    uw  (u& k & * u1 k 1 ) (k & * k 1 ) .. !11" 

    dimana: uw  kecepatan pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu%lintas dan

    konsentrasi

    u1,& B kecepatan pada area 1 dan &

    k 1,& B konsentrasi pada area 1 dan &.

    Persamaan !&.11" di atas menunjukan bahwa uw adalah “slope”  pada garis

    penghubung antara titik 1 dan & pada diagram arus lalu%lintas%konsentrasi.

    2" Akselerasi alam engamatan Aliran Lalu-lintas

    Dengan mengacu pada rumus fundamental gerakan gelombang lalu%lintas dapat

    dikaji berbagai 4ariasi akselerasi pada aliran lalu%lintas. -kselerasi lalu%lintas yang

    dilihat oleh pengamat yang tidak bergerak dirumuskan dengan:

    /u/t du dk . /k/t  * dw. du dk Q . /k/ .. !1&" 

    dimana: du dt  akselerasi aliran lalu%lintas yang dilihat oleh pengamat yang

    bergerak dalam aliran lalu%lintas. -kselerasi positif apabila pengamat bergerak

    menuju area dengan konsentrasi lebih rendah, dan negatif apabila pengamatbergerak menuju area dengan konsentrasi lebih tinggi

  • 8/18/2019 Rekayasa Lalu Lintas 2

    14/14

    /u/t B akselerasi aliran lalu%lintas yang dilihat oleh pengamat dari suatu titik

    pengamatan tetap.

    5uantitas angka yang ada di dalam kurung dapat diambil postif, negatif, atau nol.

    3" erilaku %elom*ang Ke/ut Untuk #odel Kecepatan-Konsentrasi pesiik"

    Dengan mengacu pada model kecepatan%konsentrasi IHreen ShieldJ dapat

    dirumuskan:

    uw B ut . 1 G ! 11 N 1&" Q ..

    !1)"

    dimana: uw  5ecepatan pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu%lintas dan

    konsentrasi dari suatu pergerakan yang tidak kontinyu.

    ut B kecepatan arus bebas (free flow speed)

    11, 1& B =ormalisasi konsentrasi pada dua area dengan konsentrasi yang berbeda.

    =ormalisasi konsentrasi pada area 1 !11" B konsentrasi pada arus bebas dibagi

    konsentrasi di area 1.

    alam Kasus Konsentrasi ang &ampir ama

    Persamaan menjadi: uw  ut !1 G &1" .. !19"

    %elom*ang Aki*at 5er/adia Aliran Lalu-lintas 5er&enti

    Persamaan menjadi: uw  ut  1 G !11 2 )Q B G ut 11 .. !10"

    %elom*ang ada aat Aliran Lalu-lintas #ulai !ergerak

    Persamaan menjadi: /k/t 2 uw /k/  B .

    !1K"