42
LOGO PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGATURAN SUNGAI REKAYASA SUNGAI Komang Arya Utama Oleh JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO DAERAH PENGUASAAN SUNGAI DATARAN BANJIR (“FLOOD PLAIN”) DATARAN BANJIR SUNGAI GS GS M.A.N M.A.B TANGGUL PENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGUL BANTARAN BANTARAN

REKAYASA_SUNGAI_-_KULIAH_#9-[Pengendalian_banjir]

Embed Size (px)

Citation preview

LOGO

PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGATURAN SUNGAI

REKAYASA SUNGAIREKAYASA SUNGAI

Komang Arya UtamaOleh

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

DATARAN BANJIR(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIR

SUNGAI

GSGS

M.A.N

M.A.B

TANGGUL

PENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGULPENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGUL

BANTARAN BANTARAN

1. Pengendalian Banjir2. Perbaikan Sungai 3. Perbaikan Alur dan Normalisasi Sungai 4. Krib dan Perlindungan Tebing Sungai

Today’s Topics

Topik kuliah minggu ke-9 adalah:

PENGENDALIAN BANJIR DAN PENGATURAN SUNGAI

ISTILAH-ISTILAH

1. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh Garis Sempadan (GS)

2. Daerah Pengaliran Sungai (DPS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air meresap dan/atau mengalir melalui sungai dan anak-anak sungainya.

3. Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan sebagai hasil pengembangan satu atau lebih DPS/DAS

4. Bantaran Sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam

5. Garis Sempadan Sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai

6. Daerah Manfaat Sungai adalah mata air, palung sungai, dan daerah sempadan yang telah dibebaskan

7. Daerah Penguasaan Sungai adalah dataran banjir, daerah retensi, bantaran atau daerah sempadan yang tidak dibebaskan.

8. Dataran Banjir (“Flood Plain”) adalah lahan/dataran di kanan kiri sungai yang sewaktu-waktu bisa tergenang banjir (+/- 50% wilayah DKI Jakarta berada di dataran banjir 13sungai)

9. Pengendalian Banjir (”Flood Control”) upaya struktur / Non-struktur untuk debit banjir sampai tingkat tertentu yang layak, dan bukan untuk debit banjir yang terbesar

ISTILAH-ISTILAH

10.Penanggulangan Banjir.(”Flood Fighting”): salah satu kegiatan Satkorlak/Satlak Penaggulangan Bencana.

11. ”Flood Damage Mitigation”: upaya menekan besarnya bencana akibat banjir

12. ”Flood Plain Management”: pembudidayaan dataran banjir (“flood plain”) sedemikian rupa sehingga genangan banjir yang kemungkinan terjadi menimbulkan masalah yang minimal

13. “Flood Damage Management”: pengelolaan banjir sedemikian rupa agar dampak/kerugian yang ditimbulkannya minimal

ISTILAH-ISTILAH

PENGANTAR

Banjir (aliran sungai) adalah kondisi dimana adanya peningkatan debit aliran sungai di atas normal atau adanya peningkatan elevasi muka air sungai di atas muka air normal sungai.

Banjir (kondisi) adalah kondisi elevasi aliran yang melebihi kapasitas tampang sungai, terjadi limpasan keluar badan sungai, terjadi genangan di kawasan yang tidak seharusnya tergenang, dan terjadi kerugian.

Bencana banjir merupakan kejadian alam yang dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian jiwa, harta dan benda.

KONDISI ALAM (STATIS)

1. Geografi 2. Topografi DAS3. Geometri alur sungai:

a. kemiringan dasar b. meanderingc. “bottle-neck”d. sedimentasie. ambang alam

KONDISI ALAM (STATIS)

1. Geografi 2. Topografi DAS3. Geometri alur sungai:

a. kemiringan dasar b. meanderingc. “bottle-neck”d. sedimentasie. ambang alam

PERISTIWA ALAM (DINAMIS)

1. Curah hujan tinggi2. Pembendungan:

- dari laut/pasang (rob)- dari sungai induk

3. Kenaikan muka air laut akibat “global warming”

PERISTIWA ALAM (DINAMIS)

1. Curah hujan tinggi2. Pembendungan:

- dari laut/pasang (rob)- dari sungai induk

3. Kenaikan muka air laut akibat “global warming”

KEGIATAN MANUSIA (DINAMIS)

1. Penataan tata ruang (land use) permukiman yang salah (daerah bantaran sungai tidak ada)

2. Perusakan daerah hulu (DAS) sebagai daerah tangkapan hujan.

3. Kebiasaan /perilaku masyarakat yang salah, seperti buang sampah di saluran air atau sungai.

4. Pembangunan bangunan melintang sungai yang berlebihan.

KEGIATAN MANUSIA (DINAMIS)

1. Penataan tata ruang (land use) permukiman yang salah (daerah bantaran sungai tidak ada)

2. Perusakan daerah hulu (DAS) sebagai daerah tangkapan hujan.

3. Kebiasaan /perilaku masyarakat yang salah, seperti buang sampah di saluran air atau sungai.

4. Pembangunan bangunan melintang sungai yang berlebihan.

BANJIR

PENYEBAB BANJIR

Foto-foto penyebab banjir

Perilaku manusia terhapap pengrusakan daerah DAS/hulu

Banjir dapat melumpuhkan segala aktivitas masyarakat, bisnis dan pemerintahan

Foto-foto akibat banjir

Banjir Genangan, biasanya disebabkan oleh sistem drainase yang buruk, intensitas curah hujan yang tinggi, atau kombinasi keduanya di daerah

permukiman

Jenis-jenis Banjir

Banjir rob, adalah banjir yang disebabkan oleh naiknya air laut (akibat pasang) dimana karena buruknya draenasi di daerah pantai sehingga air

jadi tergenang.

Jenis-jenis Banjir

Banjir bandang (flash flood) di Wasior - Papua adalah banjir yang terjadi dengan debit yang sangat besar dalam waktu yang singkat. Biasanya

membawa gelondongan kayu dan material2 hanyutan lainnya. Memiliki daya rusak tinggi.

Jenis-jenis Banjir

Banjir lahar dingin yaitu berupa aliran material sisa erupsi gunung berapi. Ini adalah banjir lahar dingin akibat hujan di daerah hulu gunung Merapi

Jenis-jenis Banjir

Pengendalian banjir Sungai adalah salah satu usaha dalam mengendalikan daya rusak dan menerunkan potensi ancaman yang dapat diakibatkan oleh banjir.

Tujuan dari pengendalian banjir adalah: 1) Menurunkan tingkat resiko ancaman terhadap

jiwa manusia dan harta benda ke tingkat yang dapat ditoleransi.

2) Meminimumkan dampak bencana

Pengendalian Banjir

Metode pengendalian banjir adalah :A. Metode StrukturMetode struktur adalah metode klasik yang banyak

digunakan dalam kegiatan dan pelaksanaan pengendalian banjir sungai. Metode ini menitik beratkan pada pelaksanaan fisik (konstruksi) pada daerah rawan bencana banjir pada suatu daerah wilayah sungai. Dalam pelaksanaan metode ini, pelaksanaannya dpat dibagi menjadi dua aspek yaitu:

1. Perbaikan dan pengaturan sistem sungai2. Pembangunan bangunan pengendali banjir

Pengendalian Banjir

Pengendalian Banjir

B. Metode Non StrukturUntuk metode non struktur, pengendalian banjir

cenderung lebih kearah bagaimana peran serta pemerintah dan masyarakat meningkatkan kemampuan dan kewaspadaannya terhadap ancaman bahaya banjir. Pengelolaan DAS, Pengaturan tata guna lahan, pengembangan dan pengaturan daerah banjir serta penegakan hukum (law enforcement)

Pengendalian Banjir

Pengendalian Banjir

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis metode pengendalian banjir adalah :

1. Debit banjir sungai (Kala ulang berapa tahun..?)2. Kondisi / keadaan alur sungai dan DAS3. Karakteristik hidraulis sungai4. Tingkat kerugian akibat banjir5. Standar debit banjir rencan (acuan dari PU)6. Akseptabilitas masyarakat

Pengendalian Banjir

BangunanPengendali Banjir Pengaturan dan normalisasi alur sungai Saluran bypass/sudetan Tanggul Tembok banjir (parapet wall, flood wall) Kanal banjir (flood way) Waduk penampung banjir Kolam retensi Sistem drainase dan pompa

Pengendalian Banjir

Penelusuran banjir (flood routing) adalah suatu prosedure untuk menentukan perkiraan waktu dan besaran banjir di suatu titik di sungai berdasar data yang diketahui di sebelah hulu. (Lawler, 1964)

MANFAAT

1. Mengetahui hidrograf sungai di suatu tempat apabila hidrograf di sebelah hulu diketahui.

2. Untuk sarana peringatan dini pada pengamanan banjir (early warning)

BATASAN

PENELUSURAN BANJIR

JENIS

1. Penelusuran hidrologis2. Penelusuran hidraulis

Pengendalian Banjir

PENELUSURAN BANJIR

1. Penelusuran untuk satu pangsa sungai ( river reach ) tertentu, atau sebuah reservoir.

2. Diperlukan informasi tentang hubungan antara tinggi muka air dan tampungan ( stage storage ), atau hubungan antara debit dan

tampungan( discharge storage ). Kedua hubungan tersebut dapat diperoleh

dari data inflow dan outflow ke dalam pangsa sungai tersebut.

3. Tidak terdapat aliran masuk (tributaries) ke dalam pangsa sungai.

KONSEP PENELUSURAN HIDROLOGI (hydrologic routing)

CARA MUSKINGUM

Pengendalian Banjir

PENELUSURAN BANJIR

1. Karakter tampungan (reservoir) diketahui, yaitu hubungan antara elevasi muka air, luas genangan dan volume reservoir. (dapat dipermudah dengan penyajian berupa grafik fungsi)

2. Diketahui aliran masuk (inflow) dan aliran keluar (outflow), maka dapat dihitung perubahan tampungan, yang berarti total tampungan dapat dihitung.

3. Dengan diketahui tampungan total, maka elevasi muka air dapat diketahui yang selanjutnya debit yang keluar dari ambang spillway dapat dihitung.

KONSEP PENELUSURAN WADUK

Perbaikan Sungai

Sebagai “alur” terjadinya banjir, maka untuk mengurangi potensi dan daya rusak banjir, sungai harus senantiasa dipelihara dan dijaga kondisinya.

Perbaikan terhadap sungai dan alur-alurnya hendaknya dilakukan terhadap sungai-sungai yang telah rusak maupun yang akan berpotensi rusak.

Perbaikan dan pengaturan sungai dapat dilakukan secara sementara maupun permanen, yaitu:A. Perbaikan dan pengaturan sementara a.l seperti

normalisasi alur sungai, sudetan, dllB. Perbaikan dan pengaturan secara permanen a.l

pembangunan tanggul, pembangunan bendungan/waduk, dll

Perbaikan Sungai (Sementara)

Sebagai salah satu usaha, normalisasi sungai merupakan salah satu usaha yang sifatnya sementara. Hal ini disebabkan karena dengan normalisai alur sungai, kondisi sungai tidak akan bertahan permanen yang disebabkan oleh karena sifat “dinamis” sungai. Sungai akan senantiasa mencari bentuk seimbangnya.

Sudetan, dewasa ini telah dianggap cara yang kurang tepat. Paradigma baru pengelolaan sungai adalah kembali me-meander-kan sungai.

Kolam retensi bisa menjadi alternatif yang baik, karena dengan kolam retensi akan menghasilkan “tampungan” sementara yang diakibatkan oleh banjir yang dapat dimanfaatkan nantinta.

Perbaikan Sungai (Sementara)

Pengaturan AlurNormalisasiTujuan

Peningkatan kapasitas tampang sungai Penurunan muka air banjir

Jenis bangunan Pelurusan kelokan (sudetan, cut-off) Pelebaran atau pendalaman alur Penurunan hambatan aliran (penurunan koefisien

kekasaran) Pengendalian alur (pengaturan arah aliran) Perlindungan dasar atau tebing sungai

Perbaikan Sungai (Sementara)

Kegiatan normalisasi sungai

Perbaikan Sungai (Sementara)

Sudetan sungai

Perbaikan Sungai (Sementara)

TanggulTembok BanjirTujuan

Mencegah aliran keluar dari alur dan bantaran

Jenis bangunan Tanggul timbunan tanah Tembok pasangan batu Tembok beton bertulang

Perbaikan Sungai (Permanen)

Tanggul

Perbaikan Sungai (Permanen)

Tanggul

Kolam Retensi

Waduk / Kolam RetensiTujuan

Menampung sebagian debit puncak banjir untuk sementara waktu

Pengaturan debit yang mengalir ke hilir sesuai dengan kapasitas tampangnya

Jenis bangunan Bendungan Tanggul Pelimpah

Perbaikan Sungai (Permanen)

Waduk/Bendungan, salah satu fungsinya adalah pengendalian banjir

(Kolam retensi)

Kondisi pada saat banjir

(Kolam retensi)

Kondisi pada saat surut

DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

DATARAN BANJIR(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIR

SUNGAI

GSGS

GSGS

DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR

BANTARAN BANTARAN

TANGGULMASALAH BANJIR

M.A.N

M.A.BM.A.B

MASALAH BANJIRMASALAH BANJIR

BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN

BANJIR > DARI YANG DIKENDALIKAN

PALUNG SUNGAI

DEBIT/ALIRAN NORMAL

M.A.N

M.A.B

TANGGUL

PENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGULPENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGUL

BANTARAN BANTARAN

BUKAN KEJADIANYANG LUAR BIASA

DATARAN BANJIR(“FLOOD PLAIN”)DATARAN BANJIR

SUNGAI

GSGS

GSGS

DATARAN BANJIRDATARAN BANJIR

BANTARAN BANTARAN

TANGGULMASALAH BANJIR

M.A.N

M.A.B

MASALAH GENANGANMASALAH GENANGAN

BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN

GENANGAN

PALUNG SUNGAI

DEBIT/ALIRAN NORMAL

M.A.N

TANGGUL

GENANGANGENANGAN

MASALAH GENANGANMASALAH GENANGAN

Krib dan perlindungan tebing

Krib dan perlindungan tebing

Krib dan perlindungan tebing

Krib dan perlindungan tebing

Krib dan perlindungan tebing

Krib Permeabel (Permeable Groins)

LOGO

See you next time, guys…!!!