Upload
duongthuy
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Outline
• Pendahuluan
– Model Data Relational & Syarat
• Transformasi Model ER Model Relasi
– Himpunan Entitas, yg memiliki
• Atribut komposit
• Atibut bernilai banyak
– Himpunan Entitas Lemah
– Relasi Biner, Unary, N-Ary
– Implementasi Spesialisasi/Generalisasi
– Agregasi
– Integritas Basis Data
Transformasi
• Model Relasional adalah sebuah struktur yang paling banyak digunakan oleh sebagian DBMS.
• Oleh karena itu akan disajikan cara transformasi E-R Diagram ke dalam Model Basis Data Relasional.
Contoh ER-D
4
Mahasiswa
NRP
Nama Alamat
Tgl_Lahir
TABEL MAHASISWA
NRP Nama Alamat Tgl_Lahir
0472001 Ria Jl. Badak 2 11/09/85
0472002 Riny Jl. Sapi 3 12/01/85
0472003 Erica Jl. Macan 1 09/09/84
0472004 John Jl. Riau 3 01/03/85
0472005 Lucas Jl. Duku 4 04/03/85
0472006 Paul Jl. Badak 5 01/03/85
0472007 Philip Jl. Riau 30 01/03/85
0472008 Mary Jl. Riau 3 03/03/83
Model Basis Data Relasional
• Model basis data relasional mempresentasikan basis data sebagai sekumpulan tabel. Masing-masing tabel mempunyai nama yang unik.
• Baris data (Row/Record) pada tabel mempresentasikan sekumpulan nilai yang saling berhubungan.
• Setiap nilai dihubungkan kepada sebuah atribut.
Syarat
1. Setiap relasi mempunyai nama yang unik.
2. Tak ada tupel (baris) yang kembar.
3. Urutan tupel tidaklah penting (tupel-tupel dapat dipandang dalam sembarang urutan).
4. Setiap atribut (kolom) memiliki nama yang unik.
5. Letak atribut bebas (urutan atribut tidak penting).
6. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Transformasi Himpunan Entitas
• Himpunan entitas kuat dengan atribut a1, a2, …, an diimplementasikan sebagai sebuah tabel dengan n kolom yang unik (satu kolom per atribut).
• Setiap baris pada tabel merepresentasikan satu entitas dari himpunan entitas.
• Kita dapat menambah, menghapus, dan mengubah baris pada tabel.
Transformasi Himpunan Entitas dengan Atribut
Komposit
• Atribut Komposit diratakan dengan membuat kolom baru untuk setiap komponen dari atribut komposit.
Contoh
Relation schema: Customer-schema = (customer-id, first-
name, middle-initial, last-name, street-number, street-name,
apartment-number,city,state,zip-code)
Integritas Referensial Customer = Relasi Customer
Entitas Customer
dengan atribut
komposit
Relasi CUSTOMER
Atribut Bernilai Banyak (Multi Valued Attribute)
• Atribut Bernilai Banyak (misal disebut M) dari himpunan entitas E direpresentasikan dengan tabel EM yang terpisah.
Tabel EM mempunyai atribut yang terdiri dari kunci primer E dan atribut M yang bernilai banyak.
Setiap nilai dari Atribut Bernilai Banyak menjadi baris yang berbeda pada tabel EM.
Contoh
Tabel EM (Customer-PhoneNumber)
◦ Relation Schema: terdiri dari kunci primer E dan atribut M
Customer-Schema = (customer-id, date-of-birth)
Customer-PhoneNumber-Schema= (customer-id, phone-number)
M
E
Integritas Referensial
Customer
Customer-phone-number
Relasi Satu ke Banyak antara entitas awal dengan relasi baru
(a)
Atribut Bernilai Banyak menjadi relasi terpisah dengan kunci tamu
(b)
Latihan 3
DOSEN
NIK
Nama
Nama_d
Nama_b
Alamat
Gelar
Himpunan Entitas Lemah
Himpunan entitas lemah dengan atribut a1, a2, …, an dan himpunan entitas kuatnya dengan kunci primer b1, b2, …, bm direpresentasikan sebagai tabel dengan n+m kolom, satu untuk setiap {a1, a2, …, an} U {b1, b2, …, bm}. b1, b2, …, bm adalah kunci tamu dari yang menunjuk pada himpunan entitas kuat.
Pada penghapusan data, bila data pada himpunan entitas yang kuat dihapus, data dengan kunci primer tersebut juga harus dihapus dari himpunan entitas lemah.
Hasil Relasi
Foreign key
Primary key
loan Loan-payment payment
Loan-number amount
Payment-number
Payment-date
Payment-amount
Foreign key
Composite primary key
Latihan 5
Punya Hobbi
Nama
Mahasiswa
NRP
Alamat
Nama
Punya OrangTua
Pekerjaan
Mahasiswa
NRP
Alamat
Nama
Nama
Nama_d Nama_b
Alamat
Jalan Kota
Transformasi Relasi Biner
• Terdiri dari
– Transformasi relasi 1 : 1 (1-1)
– Transformasi relasi 1 : N atau N : 1 (1-N/N-1)
– Transformasi relasi M : N (M-N)
Transformasi Himpunan Relasi 1 : 1
• Untuk mentransformasikan relasi dengan Derajat Relasi 1-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas (S dan T), pilih salah satu relasi (katakan S) dan tambahkan dengan kunci primer T plus atribut dari himpunan relasi tersebut.
• Dalam hal memilih relasi, pilihlah yang jumlah row-nya lebih sedikit atau yang ukuran tabelnya diperkirakan lebih kecil.
Transformasi Himpunan Relasi 1 : 1
nik nama_dos alamat_dos
Dosen
nama_dos alamat_dos
nik Mengepalai Jurusan
nama_jur kode_jur
kode_jur nama_jur
Tabel: Dosen Tabel: Jurusan
nik
Foreign key
Transformasi Himpunan Relasi 1 : N atau N : 1
• Untuk mentransformasikan relasi dengan Derajat Relasi 1-N atau N-1 yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas (S dan T), pilih relasi yang berderajat N (katakan S) dan tambahkan kunci primer T (yang berderajat 1) plus atribut dari himpunan relasi tersebut. Dengan kata lain, kunci primer dari relasi yang berderajat satu menjadi kunci tamu di relasi yang berderajat banyak.
Transformasi Himpunan Relasi 1 : N atau N : 1
kode_kul nama_kul
Dosen
nama_dos alamat_dos
nik Mengajar Kuliah
kode_kul nama_kul
waktu
Tabel: Kuliah
nik waktu
Foreign key
Atribut
relasi
nik nama_dos alamat_dos
Tabel: Dosen
Transformasi Himpunan Relasi M:N
Untuk mentransformasikan relasi dengan Derajat Relasi N-N yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas (S dan T), tambahkan tabel khusus dengan kolom: kunci primer dari himpunan entitas S plus kunci primer dari himpunan entitas T plus atribut dari himpunan relasi tersebut.
Translasi Relasi M:N
nim kode_kul nilai
Mahasiswa
nim nama_mhs
alamat_mhs tgl_lahir
Kuliah
kode_kul nama_kul
Mempelajari
nilai
Foreign key
ke tabel Mahasiswa
Foreign key
ke tabel Kuliah
Primary key
Tabel khusus yang mewakili
Relasi Mempelajari:
Tabel Mempelajari/Tabel
Nilai Atribut relasi
KUNCI TAMU (FOREIGN KEY)
• Kunci Tamu (kadang disebut kunci asing) adalah sembarang atribut yang menunjuk ke kunci primer pada tabel lain.
• Kunci tamu dapat menunjuk pada tabel yang sama (tabel sendiri) – tidak selalu harus menunjuk pada tabel yang lain.
Implementasi Relasi Tunggal (Unary Relation)
Satu ke Banyak: penggunaan field key dua kali tetapi untuk fungsi yang berbeda.
Banyak ke Banyak:
◦ pembentukan tabel baru yang merepresentasikan relasi tersebut.
◦ Tabel baru ini mendapatkan field dari semua atribut relasi (jika ada) yang ditambah dengan atribut key dari himpunan entitasnya.
Satu ke Satu: merupakan kasus khusus dari hubungan satu ke banyak.
Contoh Unary 1:N
employee-id employee-name
Tabel : Employee
telepon-number employee-id-mngr
Contoh Unary M : N
Hasil Unary M : N
• Tabel : Mahasiswa
• Tabel : Praktikum
NRP Nama TglLahir
NRP-Peserta
NRP-Asisten-Praktikum
Contoh Unary 1:1
• Tabel : Orang
No-KTP Nama TglLhr No-KTP-Pasangan
Implementasi Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
Relasi Multi Entitas dengan atribut a1, a2, …, an yang menghubungkan himpunan entitas Ei’s (katakan ada m himpunan entitas): direpresentasikan dengan sebuah tabel yang mempunyai n+m kolom, satu untuk setiap {a1, a2, …, an} U {kunci-primer(E1), kunci-primer(E2), …, kunci-primer(Em)}
Contoh Ternary
jabatan
cabang pegawai
nik nama
kota alamat
nm-cabang kota
kd-cab
id-jab
bekerja
nm-jab
Hasil Relasi Ternary
• Skema Relasi (Relation Schema)
– Pegawai (NIK, nama, alamat, kota)
– Jabatan (id-jab, nm-jab)
– Bekerja (NIK, id-jab, kd-cab)
– Cabang (kd-cab, nm-cabang, kota)
Integritas Referensial (Ternary)
Cabang
Implementasi Spesialiasi/Generalisasi
• Cara 1:
– Buat tabel untuk entitas superior (higher-level entity/lebih tinggi)
– Buat sebuah tabel untuk entitas yang ada di bawahnya (sub entitas/ lower-level entity), termasuk dari primary key superior entitas + atribut sub entitas.
• Kerugian cara 1:
– Untuk mendapatkan informasi mengenai sub entitas harus mengakses 2 buah tabel
Implementasi Spesialiasi/Generalisasi
• Cara 2: – Buat tabel untuk setiap himpunan entitas dengan
semua atribut lokal (di sub entitas) + atribut yg diwariskan.
– Kalau cara ini digunakan untuk generalisasi yg ‘overlapping’, maka beberapa nilai seperti alamat dan kota akan disimpan 2 kali dengan sia-sia.
Implementasi Spesialiasi/Generalisasi
• Cara 3: – Kalau generalisasinya disjoint dan total, tidak perlu
membuat tabel untuk himpunan entitas superior.
– Kalau generalisasinya ‘partial’, entitas yang tidak termasuk sub entitas manapun tidak dapat direpresentasikan.
Guidance
Total Overlap & Partial Overlap cara 1 lebih baik (tidak akan ada pengulangan data terlalu banyak pada tabel sub-entitas)
Partial + disjoint cara 1 atau cara 2 tetapi tabel superior harus ada agar entitas yang tidak termasuk pada sub entitas manapun dapat tetap direpresentasikan
Total + disjoint cara 3
tanpa tabel superior karena setiap entitas pasti menjadi anggota dari salah satu sub entitas
Contoh Total + Disjoint
ISA
Transformasi Total + Disjoint
• Skema Relasi • Cara 1
– Karyawan (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe Karyawan) – Karyawan Tetap (NIK, Gaji-Bulanan) – Karyawan Harian (NIK, Honor-per-jam)
• Cara 2 – Karyawan (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe Karyawan) – Karyawan Tetap (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe
Karyawan, Gaji-Bulanan) – Karyawan Harian (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe
Karyawan, Honor-per-jam)
• Cara 3 – Karyawan Tetap (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe
Karyawan, Gaji-Bulanan) – Karyawan Harian (NIK, Nama, Alamat, Tgl-Gajian, Tipe
Karyawan, Honor-per-jam)
Latihan 1
Employee
birthdate
NoKTP
Address
JobType
Name
Secretary Technician Engineer
TypingSpeed TGrade EngType
ISA disjoint
Latihan 2
Major-Dept
Person
Name Address
NoKTP Birth-date
Employee
Student Alumnus
Salary
Degrees
Degree
Major Year
ISA
Implementasi Agregasi
• Untuk merepresentasikan agregasi, buat tabel baru yang memiliki:
Kunci primer dari relasi agregasi
Kunci primer dari entitas-entitas yang dihubungi oleh relasi agregasi
Atribut dari relasi agregasi
Contoh Agregasi
Skema Relasi Agregasi
• Mahasiswa (NRP, NamaMhs)
• Kuliah (KodeMK, NamaMK)
• Mempelajari (NRP, KodeMK, Waktu)
• Praktikum (kode_pra, nama_pra, jumlah_jam)
• Mengikuti (NRP, KodeMK, kode_pra, nilai)
50
Integritas Basis Data
• Integritas Keunikan Data (Key Constraints): setiap baris pada tabel harus unik. Tidak boleh ada dua baris yang sama.
• Integritas Domain Data (Domain Constraints): nilai untuk setiap atribut harus benar berdasarkan domain dari atribut tersebut.
o Contoh: umur integer; 4 boleh dan 4.3 tidak boleh!
Integritas Basis Data
• Integritas Referensial (Referential Integrity Constraints): bila salah satu baris pada tabel menunjuk pada baris di tabel lain (kunci tamu), baris yang ditunjuk tersebut harus ada. Dengan kata lain, nilai dari kunci tamu harus ada sebagai kunci primer di tabel yang ditunjuk.
• Integritas Entitas (Entity Integrity Constraints): kunci primer tidak boleh bernilai NULL.
Integritas Referensial
Ada 4 hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga integritas referensial:
1. Tidak memperbolehkan
menghapus/mengubah data di tabel
utama jika ada tabel lain yang menunjuk
pada data tersebut melalui kunci tamu.
2. Jika menghapus data di tabel utama,
data di tabel yang menunjuk pada tabel
utama tersebut juga turut dihapus.
Integritas Referensial (2)
3. Jika menghapus data pada tabel utama, kita dapat membuat nilai dari kunci tamu pada tabel yang menunjuk pada tabel utama NULL. Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk himpunan entitas lemah.
4. Jika data ditambahkan pada tabel yang menunjuk pada tabel utama tetapi data tersebut tidak ada di tabel utama, penambahan tidak diperbolehkan.
Contoh Integritas Referensial
Rangkuman Kuliah Model Relasional
• Pendahuluan
– Model Data Relational & Syarat
• Transformasi Model ER Model Relasi
– Himpunan Entitas, yg memiliki
• Atribut komposit
• Atibut bernilai banyak
– Himpunan Entitas Lemah
– Relasi Biner, Unary, N-Ary
– Implementasi Spesialisasi/Generalisasi
– Agregasi
– Integritas Basis Data