Rencana Kerja SID Sawah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

UStek SID Sawah Baru

Citation preview

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 1

    Dengan mengacu pada metodologi pelaksanaan pekerjaan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

    rencana pelaksanaan pekerjaan ini terbagi menjadi beberapa tahapan kegiatan. Hasil kegiatan pada

    tahapan sebelumnya akan dipergunakan sebagai kajian/data untuk pelaksanaan pekerjaan pada

    tahapan berikutnya, dan seterusnya sampai kesimpulan. Agar dapat dicapai hubungan antar kegiatan,

    maka Ketua Tim mempunyai peranan penting dalam aspek ini, agar tata laksana tugas tim dapat

    berjalan dengan baik dan terkendali.

    Tahapan rencana kerja pelaksanaan pekerjaan meliputi :

    1. Persiapan

    2. Sosialisasi Dan Koordinasi

    3. Pengumpulan Data Primer Dan Sekunder

    4. Tabulasi Dan Pengolahan Data

    5. Penentuan Kelayakan Calon Lokasi

    6. Pengukuran Dan Pembuatan Desain

    7. Pembuatan Daftar Petani Pemilik/ Penggarap

    8. Analisa Harga Satuan Dan Perhitungan Biaya

    9. Pelaporan

    a. Laporan Survey Pendahuluan

    b. Laporan Survey Topografi

    c. Laporan Akhir

    5.1. PERSIAPAN

    Pekerjaan Persiapan meliputi kegiatan mobilisasi personil dan koordinasi, pengumpulan data

    sekunder dan referensi, serta orientasi lapangan untuk pengenalan studi.

    Termasuk dalam kegiatan persiapan antara lain :

    1. Mobilisasi Personil : Program mobilsasi mencakup mobilsasi personil dan

    peralatan, segera setelah koordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

    Holtikultura sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan, personil yang bertanggung

    jawab pada kegiatan survey, pengumpulan data dan investigasi di mobilisasi ke lapangan.

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 2

    2. Koordinasi dengan Instansi Terkait Kabupaten : Sebagai tahap awal pelaksanaan

    pekerjaan, konsultan dalam hal ini Project Director bersama Team Leader akan

    mengadakan koordinasi internal tim. Pada tahap ini akan dibahas bersama mengenai

    rencana pelaksanaan pekerjaan.

    3. Penyiapan Kantor : Segera setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja konsultan akan

    menyiapkan kantor proyek di Mataram. Kantor proyek berada di Kantor Cabang PT.

    KOGAS Driyap Konsultan di Mataram.

    4. Penyusunan Rencana Kerja

    5. Penyiapan dan Penggandaan Quesioner

    6. Penyiapan Peta Dasar dan Peta-peta pendukung

    7. Penyiapan bahan dan peralatan untuk kegiatan lapangan dan pengolahan data

    5.2. SOSIALISASI DAN KOORDINASI

    Tahapan koordinasi awal merupakan kegiatan yang perlu dilakukan sebaik mungkin, terutama

    dalam kerangka obyektivitas data sebagai tindak lanjut pelaksanaan tahapan kegiatan

    berikutnya. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dilakukan bersama dengan Dinas Pertanian

    Kabupaten, Dinas Pertanian Provinsi,instansi terkait dan masyarakat terhadap rencana

    persiapan pelaksanaan kegiatan perluasan sawah pada calon lokasi yang akan dikembangkan.

    Koordinasi dilakukan dengan Bappeda untuk kepastian RTRW, Dinas Kehutanan untuk

    kepastian kawasan, BPN untuk kejelasan status kepemilikan dan Dinas Pengairan untuk

    koordinasi system jaringan pengairan di lokasi yang direncanakan.

    5.3. PENGUMPULAN DATA PRIMER DAN DATA SEKUNDER

    Data primer berupa parameter dan karakteritistik lahan yang akan di gunakan sebagai acuan

    penentuan kriteria kesesuaian lahan, debit air, sifat fisik tanah, status kepemilikan

    lahan,kedalaman gambut, nilai ekonomis vegetasi, kesediaan petani,daftar nama petani dan

    luas kepemilikannya, serta pemetaan awal lokasi.

    Data primer atau data lapangan didapatkan dari pengukuran secara langsung di lapangan baik

    dengan memakai alat ukur maupun tidak. Metode pengumpulan data primer disesuaikan

    dengan jenis data yang akan dikumpulkan. Data yang dikumpulkan antara lain meliputi :

    1. Data Koordinat Bumi. Data koordinat bumi yang dibutuhkan dalam pekerjaan yaitu :

    system koordinat geografis (derajat, menit , detik), system koordinat geografis ( derajat

    decimal) dan system koordinat UTM (jarak). Pengambilan dan pengukuran titik- titik

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 3

    koordinat pad pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat GPS (Global Positioning

    System).

    2. Data Pengamatan Topografi dan Morfologi.

    3. Data Pengamatan Geologi dan Litologi.

    4. Pengambilan Dokumentasi Foto

    5. Data Sosial Ekonomi ; data kependudukan , perhubungan dan transportasi, kepemilikan

    tanah dan perundangan.

    6. Data Kuisioner ; data kuisioner perlu disiapkan secara ringkas tetapi jelas. Pengisisan

    data kuisioner dapat dilakukan melalui wawancara dengan petani dan observasi langsung

    dilapangan. Kuisioner yang dibuat berisikan data-data antara lain sebagai berikut :

    a. Nama pemilik lahan dan penggarapnya.

    b. Keadaan umum lahan calon lokasi.

    c. Keadaan jalan dan jembatan.

    d. Prasarana usahatani (jalan usahatani, jembatan, jalan dan gorong-gorong).

    e. Kelembagaan pertanian (BPP, P3A, PPL, KUD, dan kelompok tani).

    f. Peranan PPL

    Data skunder berupa pola usaha tani, analisis usahatani, penyediaan saprotan, pemasaran

    hasil, luasan lahan padi sawah di lokasi dan curah hujan baik harian atau bulanan selama satu

    tahun.

    Data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber khususnya dari instansi-instansi terkait serta

    dari berbagai pustaka yang relevan dengan penelitian baik berupa laporan peenelitian

    sebelumnya, data statistik, peta dan berbagai informasi lainnya.

    Data-data sekunder yang diperlukan antara lain adalah :

    1. Data Vektor ; data sekunder yang bersifat vector atau grafis adalah peta, baik itu peta

    topografi maupun peta tematik lainnya. Sumber data bisa didapatkan pada Bakosurtanal,

    Bappeda dan dinas terkait. Peta-peta dasar yang dikumpulkan antara lain :

    a. Peta Administrasi

    b. Peta Topografi

    c. Peta Geologi

    d. Peta Penggunaan Lahan.

    e. Dan peta-peta lainnya.

    2. Data Tekstual ; didapatkan pada dinas terkait seperti: Badan Pusat Statistik (BPS), Badan

    Metereologi dan Geofisika (BMG), Dinas Pekerja Umum (PU), Dinas Pertanian. Data yang

    dibutuhkan antara lain yaitu :

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 4

    a. Data curah hujan, temperature dan hari hujan.

    b. Data kependudukan.

    c. Data potensi desa dan kecamatan

    d. Daftar harga satuan dan bahan upah setempat.

    e. Data laporan kegiatan terdahulu (bila ada ).

    f. Informasi kegiatan fisik yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum termasuk keadaan

    jaringan tata air.

    3. Kebijakan/Regulasi/Peraturan meliputi :

    a. Kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan pertanian.

    b. Kebijakan yang berhubungan dengan perencanaan tata ruang wilayah.

    5.4. TABULASI DAN PENGOLAHAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER

    Data yang telah dikumpulkan baik data primer maupun sekunder diolah dulu sebelum masuk

    dalam tahap analisis. Data hasil pengukuran di lapangan dengan menggunkan alat GPS akan

    menghasilkan titik-titik koordinat bumi.

    Selanjutnya titik-titik Koordinat Geografis dan Koordinat UTM tersebut akan diolah guna

    menghasilkan peta lokasi pekerjaan, peta percetakan sawah dan peta-peta lainnya.

    Data hasil survey dan investigasi ditabulasi dan diolah untuk pembuatan laporan yang bertujuan

    untuk menentukan kelayakan calon lokasi.

    5.5. PENENTUAN KELAYAKAN DAN CALON LOKASI

    Penentuan calon lokasi dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten dan Dinas Pertanian

    Provinsi berdasarkan hasil tabulasi dan pengolahan data primer dan skunder. Calon lokasi

    yang dapat dinyatakan layak untuk perluasan sawah adalah calon lokasi yang memenuhi 8

    (delapan) syarat pokok yaitu :

    a. Jaringan irigasi/drainase sudah dibangun atau akan dibangun yang selesainya bersamaan

    dengan selesainya sawah dicetak kecuali sawah tadah hujan.

    b. Air tersedia cukup untuk menjamin pertumbuhan padi sekurang-kurangnya dua kali dalam

    satu tahun.

    c. Kondisi tanah sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi/

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 5

    d. Status kepemilikan tanah jelas, misalnya : tanah milik atau tanah rakyat (marga) atau

    tanah negara yang diijinkan untuk digarap oleh petani.

    e. Batas kepemilikan tanah jelas (tidak sengketa).

    f. Calon lokasi tidak tumpang tindih dengan program/ proyek lain dan atau program/proyek

    sejenis ditahun sebelumnya.

    g. Petani ada dan berdomisili di desa calon lokasi atau berdekatan dengan calon lokasi serta

    berkeinginan untuk bersawah.

    h. Prasarana penunjang dan kelengkapan lainya tersedia.

    5.6. PENGUKURAN DAN PEMBUATAN DESAIN

    Pengukuran dan pembuatan desain hanya dilakukan pada calon lokasi yang berdasarkan

    calon lokasi yang berdasarkan hasil survey dan investigasi yang dinyatakan layak untuk

    sawah.

    Pengukuran lapangan dilakukan dengan metode pengukuran terrestrial. Untuk pengukuran

    kontrol horizontal (X dan Y) dilakukan dengan menggunakan theodolite atau GPS (ketelitian

    pengukuran GPS yang dihasilkan kurang dari 1 m). Untuk pengukuran control vertikal (z atau

    tinggi) dilakukan dengan menggunakan waterpass, hasil pengukuran lapangan selanjutnya

    diolah dan digunakan dalam pembuatan desain meliputi :

    a. Penyediaan peta dasar teknik.

    Peta dasar teknik merupakan peta dasar dalam pembuatan peta situasi calon lokasi, peta

    topografi dan peta rancang/desain yang berkoordinat global/ nasional, peta dasar teknis bisa

    berupa Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI)yang mencakup calon lokasi yang akan di desain.

    b. Pembuatan peta situasi calon lokasi skala 1 : 1000.

    Peta calon lokasi memuat data sebagai berikut :

    Batas petak tersier calon lokasi perluasan sawah

    Batas kepemilikan lahan setiap petani sebelum direncanakan menjadi petak-petak sawah.

    Peruntukan lahan, misalnya batas kampung, desa,kecamtan, kabupaten dan sebagainya.

    Batas tataguna lahan/vegetasi lahan seperti hutan berat, hutan ringan, tegalan dan alang-

    alang.

    Seluruh alur irigasi, tata letak jaringan pengairan,bangunan irigasi, drainase dan

    bangunan lainya.

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 6

    Tata letak jaringan jalan yanf ada terutama jalan Negara, jalan provinsi, jalan kabupaten,

    jalan kecamatan, jalan desa, dan jalan setapak ke lokasi perluasan sawah.

    c. Pembuatan Peta topografi skala 1 :1000

    Peta topografi memuat data sebagai berikut :

    Jaring-jaring ukur serta titik-titik hasil pengukuran yang dilengkapi dengan nilai elavasinya.

    Garis kontur dengan interval kontur yang disesuaikan dengan kebutuhan desain, skala

    peta dan bentuk muka tanah.

    Batas-batas alam : desa, sawah yang ada, areal yang dapat dikembangkan dan areal

    yang tidak dapat dikembangkan beserta vegetasi lahan.

    Batas kepemilikan lahan setiap petani, nomor urut petani pemilik dan luas kepemilikan.

    Jaringan jalan usaha tani dan jaringan irigasi jika sudah ada.

    d. Pembuatan Peta Rancangan/desain skala 1 : 1000

    Pembuatan peta rancangan/desain pada daerah irigasi harus memuat data sebagai berikut :

    Tata letak petak-petak sawah yang akan dirancang sedapat mungkin sejajar dengan garis

    kontur,rancangan petak-petak sawah dibuat sesuai dengan batas pemelikan tanah

    dengan memperhatikan keinginan petani.

    Rancangan (desain) petak-petak sawah dibuat maksimal 50 m x 100 m pada daerah yang

    datar.

    Tata letak jaringan irigasi dalam hamparan perluasan sawah dengan memperhatikan

    system tata air dilokasi tersebut (jika ada atau direncanakan untuk daerah irigasi), sebagai

    titik ikat dapat digunakan tinggi muka air pada pintu saluran tersier.

    Tata letak Jalan Usaha Tani dalam hamparan perluasan sawah

    Nomor petak tersier, nomor urut petani pemilik sawah,nomor petakan sawah per petani

    dan luas petakan sawah.

    Elavasi setiap sudut petak-petak sawah yang sudah di rancang.

    Batas vegetasi lahan antara hutan berat, hutan ringan,tegalan dan alang-alang dan batas

    penggunaan lahan.

    Potongan melintang rencana land levelling.

    Pembuatan peta rancangan (desain) pada daerah rawa harus memuat data sebagai berikut :

    1. Tata letak (lay out) petak-petak sawah yang dirancang sesuai dengan batas pemilikan

    tanah dengan memperhatikan keinginan petani dan memperhatikan tinggi muka air

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 7

    pasang variasi rata-rata harian dan pasang tertinggi pada bulan purnama, sehingga dapat

    diperkirakan lokasi tersebut dapat diairi tetapi tidak tergenang.

    2. Tata letak (lay out) jaringan drainase tersier dan kuarter lengkap dengan saluran

    drainasenya, di dalam hamparan perluasan sawah. Jika tata letak jaringan tersier dan

    kuarter belum ada, maka harus di buat rancangan tata letaknya lengkap dengan saluran

    drainase dan pintu-pintu bagi maupun gorong-gorong.

    Tata letak (lay out) jalan usaha tani di dalam hamparan perluasan sawah dengan ketentuan

    jalan usaha tani dirancang sedemikian rupa sehingga tidak hanya berfungsi sebagai jalan,

    tetapi juga berfungsi sebagai tanggul pengaman air pasang. Untuk itu lebar jalan minimal 3 m

    dengan kemampuan daya dukung atas beban lebih kurang 1 ton.

    5.7. PEMBUATAN DAFTAR PETANI

    Daftar nama petani pemilik dibuat pada setiap petak sawah, yang memuat :

    a. Nomor urut petani per petak sesuai dengan yang tercantum dalam peta topografi dan peta

    rancangan petak-petak sawah.

    b. Luas pemilikan lahan setiap petani.

    c. Jumlah dan luas petak-petak sawah yang dirancang setiap petani.

    d. Rincian jenis vegetasi per pemilikan lahan.

    5.8. ANALISA HARGA SATUAN DAN PERHITUNGAN BIAYA

    Analisis harga satuan dan Perhitungan Biaya konstruksi perluasan sawah Perhitungan biaya

    konstruksi perluasan sawah dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dan pembuatan desain

    dengan mengacu pada harga satuan setempat.

    5.9. PELAPORAN DAN PENCETAKAN OUTPUT PEKERJAAN

    Tujuan pelaporan ialah membuat laporan kepada pemberi tugas tentang segala hal yang

    berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan secara jelas, dan mudah dimengerti oleh semua

    pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan. Penyusunan laporan meliputi kualitas dan

    kuantitas yang harus dipenuhi oleh Konsultan sehingga mampu menggambarkan hasil yang

    diinginkan. Konsultan juga akan melakukan kegiatan pembahasan (presentasi)/

    diskusi/asistensi supaya arah dan tujuan dari pekerjaan ini tercapai secara optimal.

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 8

    Adapun laporan yang harus disampaikan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :

    1. Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan dibuat dalam 5 (lima) rangkap/eksemplar dan disampaikan

    Pengguna Anggaran selambat-lambatnya akhir Bulan kesatu setelah SPMK.

    Laporan Pendahulan berisikan sebagai berikut :

    Seluruh kegiatan pada Survey Pendahuluan, yang memuat:

    - Foto dokumentasi dilengkapi CD hasil rekaman pelaksanaan survey

    - Data lapangan untuk bahan survey selanjutnya

    - Analisa bahan perencanaan

    - Laporan Teknis

    Laporan Survey Topografi

    Laporan ini mencakup sekurang-kurangnya pembahasan mengenai data proyek, peta

    lokasi proyek, peralatan ukur yang digunakan, pelaksanaan perintisan untuk pengukuran

    kegiatan pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal.

    2. Laporan Akhir (Final Report)

    Laporan Akhir berisi tentang Laporan perencanaan beserta sejumlah rangkuman seluruh

    kegiatan yang telah dilaksanakan dan dilengkkapi dengan penjabaran metode dan formula

    yang digunakan dalam proses perencanaan. Laporan diserahkan pada akhir masa kontrak

    sebanyak 3 (tiga) buku laoran dan dalam bentuk Compack Disc (CD) berisi seluruh

    laporan, termasuk Summary Report.

    3. Dokumen Perencanaan

    Dokumen Perencanaan berisi :

    a. Perhitungan Perluasan sawah

    b. Data Pendukung Perhitungan Kuantitas dan Analisa perhitungan rencana biaya.

    Keluaran (output) dihasilkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD) dengan rincian sebagai

    berikut :

    1. Buku data dan analisis survey dan investigasi, dicetak sebanyak 5 (lima rangkap).

    2. Peta digital yang meliputi peta dasar teknis, peta situasi lokasi skala 1 : 1000 dalam format

    vektor.

    3. Pencetakan kartografis peta meliputi peta situasi lokasi, peta topografi, dan peta

    rancangan/desain, dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap pada kertas ukuran A3 dengan

    skala peta menyesuaikan dengan ukuran kertas.

  • Survey Investigasi dan Desain (SID) Perluasan Sawah Provinsi NTB

    Tahun Anggaran 2013

    PT. KOGAS Driyap Konsultan V - 9

    4. Tabel Daftar petani pemilik/penggarap, dicetak sebanyak 5 (lima) rangkap.

    5. Tabel analisis dan perhitungan biaya konstruksi perluasan sawah, dicetak sebanyak 5

    (lima) rangkap.

    6. Laporan kegiatan meliputi laporan awal, laporan pertengahan dan laporan akhir, dicetak

    sebanyak 5 (lima) rangkap.

    Resolusi minimal printer yang digunakan dalam pencetakan output pekerjaan adalah 600 dpi.