23
RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR TAHUN 2014

RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2015

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN MAKASSAR

TAHUN 2014

Page 2: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

i

KATA PENGANTAR

RENKIN (RENCANA KINERJA) tahun 2015 merupakan rencana tahunan yang

ditujukan untuk melengkapi rencana kegiatan setiap tahun yang telah dibuat oleh setiap unit

instansi pemerintah khususnya Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar (BBIHP)

Kementerian Perindustrian, dengan mengikuti petunjuk pedoman penyusunan RENKIN,

sesuai Permenperin Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan

Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian

Perindustrian.

Meskipun Renstra Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2010-2014, Renstra

Badan Penyusunan Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) 2010-2014 dan Renstra

BBIHP 2010-2014, telah berakhir masa periodenya dan agenda penyusunan kebijakan dan

anggaran belum terlaksana sehingga Renstra 2015-2019 belum tersusun. Penyusunan

RENKIN BBIHP TA. 2015 masih berpedoman kepada Renstra BBIHP 2010-2014 sebagai

Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (Keputusan Menteri

Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Industri Hasil Perkebunan), sehingga tidak terlepas dari arah kebijakan Badan Pengkajian

Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian.

Harapan kami, bahwa Rencana Kinerja (RENKIN) tahun 2015 ini dapat dijadikan

bahan informasi dan evaluasi serta bahan pertimbangan bagi pimpinan BPKIMI dalam

menetapkan strategi kebijakan operasional dan pembinaan, dan menjadi pedoman dalam

pelaksanaan kegiatan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dalam tahun berjalan agar

program kegiatan sedapat mungkin terealisasi dengan baik.

Makassar, 30 Januari 2014

Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,

ANDOYO SUGIHARTO

Page 3: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................................. 4

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ............................................................................... 4

D. RUANG LINGKUP....................................................................................................... 6

BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ......................................................... 7

A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN ................................................................................. 7

B. ARAH PEMBANGUNAN ........................................................................................... 12

BAB III RENCANA KERJA ...................................................................................................... 15

A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2015 ....................................................................... 15

B. INDIKATOR KINERJA .............................................................................................. 16

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 18

LAMPIRAN - 1 ......................................................................................................................... 19

RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2015 ................................................................................... 19

Page 4: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

1

A. LATAR BELAKANG Sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang

berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar

Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) turut secara aktif mendukung pengembangan

kompetensi di bidang industri hasil perkebunan baik secara lokal maupun regional

melalui penyediaan jasa layanan teknis dan teknologi di bidang penelitian dan

pengembangan industri, standardisasi dan sertifikasi. Namun, dengan perkembangan

lingkungan yang demikian pesat sebagai konsekuensi logis dari era globalisasi dan

perdagangan bebas dunia menimbulkan permasalahan yang harus dihadapi, yaitu :

a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri

Kualitas kelitbangan sudah seharusnya dipandang sebagai penentu keberhasilan

pembangunan industri karena apa yang dihasilkan oleh lembaga litbang bisa

diukur, baik input maupun outputnya. Namun, peranan kelitbangan dalam

pembangunan industri masih jauh dari apa yang diharapkan karena berbagai

permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Keterbatasan Sumber Daya Litbang;

2. Minimalnya hasil Litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha;

3. Rendahnya kemampuan Litbang Nasional;

4. Kerjasama antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia

Industri relatif masih rendah;

5. Belum berkembanganya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat;

6. Belum efektifnya penerapan sistem manajemen litbang di lingkungan BBIHP;

7. Manajemen keuangan yang kurang akomodatif terhadap tuntutan kegiatan

litbang.

BAB I PENDAHULUAN

Page 5: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

2

b. Penerapan SNI

1. Ketersediaan dan kapasitas infrastruktur standardisasi laboratorium penguji

untuk mendukung penerapan SNI dengan semua parameter masih terbatas;

Salah satu kendala dalam mendukung penerapan SNI yang diberlakukan

secara wajib selama ini adalah terbatasnya kemampuan dan jumlah

laboratorium uji yang telah di akreditasi KAN. Disadari bahwa untuk mendapat

akreditasi dari KAN bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan

ketersediaan sarana dan prasarana beserta tenaga analis yang cukup

memadai

2. Masih banyak SNI yang belum disesuaikan dengan standar internasional

dalam mendukung perdagangan bebas;

Banyak SNI yang tidak harmonis dengan standar internasional disebabkan

pada saat penetapan SNI masih banyak mengadopsi Standar Industri

Indonesia (SII) yang lama dan kemungkinan besar sudah tidak sesuai lagi

dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi atau kebutuhan

pasar

3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap mutu.

Kesadaran masyarakat terhadap mutu masih sangat rendah terutama bagi

masyarakat golongan menengah kebawah. Hal ini tidak dapat dipungkiri

karena daya beli masyarakat atau konsumen Indonesia masih rendah

mengingat mereka selalu menginginkan produk dengan harga murah

meskipun berkualitas rendah.

Untuk merencanakan strategi dan langkah-langkah yang berorientasi

kedepan dalam menghadapi tantangan tersebut diperlukan perencanaan strategis

yang sistimatis. Perencanaan sitematis disusun dalam RPJM dalam bentuk Rencana

Strategi (RENSTRA) dengan kurun waktu lima tahun dan Rencana Kinerja tahunan

dalam bentuk Rencana Kinerja (RENKIN). Renstra dan Renkin Balai Besar Industri

Hasil Perkebunan Makassar disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian

Nomor 150/M-IND/PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian.

Page 6: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

3

Rencana Strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, dan cara

mencapai tujuan dan sasaran, yang meliputi kebijakan, program, dan aktifitas yang

realistis dan mengantisipasi pengembangan masa depan. Dalam upaya mencapai

sasaran yang ditetapkan telah dilakukan kajian potensi dan arah kebijakan yang

harus dilakukan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan seperti tertuang dalam

RENSTRA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2010-2014. Renstra

tersebut memuat Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan.

Visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar adalah “Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan”

Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah sebagai berikut

yaitu :

a. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang

inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri

b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional

c. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya

Tujuan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan menggambarkan arah

prioritas strategis institusi dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai

dengan tugas dan fungsi institusi. Tujuan ini merupakan penjabaran atau

implementasi dari misi institusi, dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dalam

kurun waktu 1(satu) tahun ke depan. Tujuan strategi BBIHP mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Meningkatkan peran dan kualitas hasil litbang dalam mendukung Industri Hasil

Perkebunan

b. Meningkatkan kegiatan pelayanan jasa teknis

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompeten

d. Meningkatkan jejaring yang luas antara lembaga litbang dan institusi terkait

Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan disusun berdasarkan

kriteria spesifik, dapat diukur, berorientasi hasil, dapat dicapai dalam jangka waktu

lima tahun.

Sasaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ditetapkan sebagai berikut:

a. Terwujudnya hasil riset teknologi terapan yang inovatif dan dapat dimanfaatkan

Page 7: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

4

dan diterapkan oleh dunia industri, masyarakat, pemerintah daerah dan dunia

pendidikan.

b. Terwujudnya peningkatan kegiatan konsultansi teknologi, pelatihan, pengujian,

standardisasi, sertifikasi, inspeksi teknis, kalibrasi peralatan, dan sistem

manajemen mutu terhadap masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan

nilai jasa (JPT) dan daya saing produk yang dihasilkan

c. Terwujudnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang handal dan

profesional

d. Terwujudnya kerjasama yang luas dengan industri atau instansi terkait di bidang

Iptek, Litbang, pelatihan maupun kegiatan lainnya

Oleh karena Renstra BBIHP 2015-2019 yang seharusnya menjadi acuan

dalam penyusunan Renkin 2015 untuk saat ini belum disusun, maka untuk sementara

penyusunan RENKIN BBIHP 2015 masih mengaju pada penjabaran RENSTRA BBIHP

2010-2014, dan tupoksi BBIHP (Permenperin Nomor 150/M-IND/PER/12/2011) yang

tentunya menyesuaikan kondisi kebutuhan dan perkembangan pembangunan pada

tahun 2015. Penyusunan RENKIN 2015 mencakup penetapan rencana capaian kinerja

tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Renkin ini merupakan komitmen bagi BBIHP untuk pencapaian kinerja dalam TA. 2015

B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Kinerja Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan Tahun 2015 adalah merupakan suatu komitmen tentang kinerja yang akan

dilaksanakan dan diwujudkan oleh Institusi Balai Besar industri Hasil Perkebunan dalam

melaksanakan kegiatan tugas dan fungsinya pada tahun anggaran 2015..

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Balai Besar Industri Hasil Perkebunan sebagai unit pelaksana teknis di bawah

Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri diharapkan akan menjalankan

tugas dan fungsinya sesuai dengan kebijakan Kementerian Perindustrian. Dalam

menjalankan kebijakan litbang, BBIHP berpedoman pada kebijakan Pembangunan

Industri, serta Kebijakan Teknis BPKIMI dengan mempertimbangkan segala potensi

yang ada, baik itu sumber daya manusia, maupun potensi sumber daya alam hasil

perkebunan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND/PER/6-2006

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, Tugas Pokok

Page 8: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

5

BBIHP adalah melaksanakan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Standardisasi,

Sertifikasi, Kalibrasi dan Pengembangan Kompetensi Industri Hasil Perkebunan sesuai

Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Sedangkan fungsi BBIHP sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri

Perindustrian tersebut di atas yaitu:

a. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan Pelayanan Jasa Teknis bidang

teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan

penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan.

b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses.

c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi.

d. Pelaksanaan Pelayanan Teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,

produk akhir, hasil perkebunan dan limbah.

e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan.

f. Pelaksanaan inspeksi teknis.

g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan.

h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi dan

informasi.

i. Pelaksanaan pemasaran dan kerja sama, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi informasi.

j. Pelayanan teknis dan administrasi pada semua unsur di lingkungan Balai Besar

Industri Hasil Perkebunan Makassar dan penyusunan laporan serta evaluasi hasil

kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dalam upaya memaksimalkan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas Balai

Besar Industri Hasil Perkebunan menyusun kebijakan strategi sebagai berikut :

• Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset

terapan dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata

bagi industri dan dunia usaha.

• Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa

teknis (standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi)

sesuai dengan misi institusi.

• Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas

dan kompetensi masing-masing pegawai.

• Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait.

• Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan

pelayanan kepada mitra jejaring.

Page 9: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

6

D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Rencana Kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan

fungsi Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar dengan

mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian, ruang

lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program/kegiatan utama Balai

Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar, yaitu kegiatan-kegiatan yang

keluarannya merupakan faktor kunci keberhasilan Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan Makassar.

Page 10: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

7

A. HASIL-HASIL PEMBANGUNAN

Pada Dasarnya Renstra BBIHP adalah penjabaran dari Renstra BPKIMI. Guna

pencapaian Visi dan Misi Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri, Balai Besar Industri

Hasil Perkebunan telah menyusun sasaran dan strategi pelaksanaannya. Sasaran

utama (Visi) yang akan dicapai Balai Besar industri Hasil Perkebunan Makassar adalah:

“Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil

Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Ungul dan Terdepan”. Untuk

mencapai sasaran utama tersebut, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan memiliki

sasaran – sasaran penunjang yang ingin dicapai yaitu :

1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif

dan berorientasi pada kebutuhan industri;

2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan professional;

3. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya;

Pada Tahun Anggaran 2015 untuk menunjang sasaran – sasaran tersebut dicapai

dengan beberapa strategi sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

2. Meningkatnya kerja sama litbang;

3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;

5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;

6. Meningkatnya standardisasi industri daerah;

7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;

8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Selanjutnya, dalam Tabel 2.1 akan diuraikan Indikator Kinerja dan Target dari Sasaran

Strategis diatas.

BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

Page 11: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN [2015]

8

Tabel 2.1 Sasaran Strategis

Selama kurun waktu pelaksanaan RPJMN 2010-2014 Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan, sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian yang

berada di bawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) turut

secara aktif mendukung pengembangan kompetensi di bidang industri hasil perkebunan.

Capaian perkembangannya dalam kurun waktu 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Dalam rangka mendukung RPJMN 2010-2014 BBIHP mempunyai sasaran utamanya

yaitu Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil

Perkebunan yang ungul dan terdepan. Jumlah penelitian dan perekayasaan yang telah

dilakukan oleh BBIHP tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 2.3.

No.1

1

2

3

4

5

6

7

8

Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4

Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

10 Orang

Jumlah pengadaan alat laboratorium 4 alat

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

18 Lingkup

Jumlah Perusahaan yang dilayani 110 Perusahaan

Nilai (Rp.) JPT Rp. 2.500.000.000,-

Jumlah sampel 2000 SampelJumlah Desain/Prototip 1 Desain/Prototip

Meningkatnya usulan penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

2%

Meningkatnya jasa pelayanan Jumlah Orang 5 Orang

Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan

industri2 Kerjasama

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 5 Karya Tulis Ilmiah

2 3 4Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder

Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 Penelitian

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Page 12: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

9

2014

TARGET RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET

RENSTRA REALISASI TARGET RENSTRA REALISASI TARGET

RENSTRA

1 5 6 7 8 9 10 11 12 13

VIPenelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

1 Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan

1 1 2 2 2 5 2 2 2

2 Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

5 5 5 5 5 16 5 5 5

3 Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan

3 3 2 2 2 4 2 2 2

1 Jumlah Orang 10 10 10 10 20 9 25 52 Jumlah Sampel 1025 1025 915 915 1000 1030 1025 2148 18703 Jumlah Desain/Prototip 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Jumlah Perusahaan yang

dilayani134 134 116 116 107 264 132 176 138

5 Nilai (Rp.) JPT 933,523,000 669,565,455 936,063,000 485,374,900 936,065,000 800,137,850 936,065,000 1,652,106,185 1,450,000,000

c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah

1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

4 4 4 4 3 13 9 64 10

2 Jumlah pengadaan alat laboratorium

12 12 3 3 2 40 2 15 3

3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

11 11 24 24 10 8 10 3 1

a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri

Jumlah hasil litbang teknologi baru 5 5 5 5 6 6 8 8 4

Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun

2 2 2 1 2 6 2 4 2

b. Pelayanan Teknis pengujian industri Jumlah JPT 1025 1025 915 915 1000 1030 1025 1866 1870

c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah

Jumlah RSNI 3 3 1

No. PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR

2010

2 3

Pelayanan jasa teknis industri

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT

Prioritas Kementerian/Lembaga

Berdasarkan Renstra BPKIMIa. Penelitian dan pengembangan

teknologi industri

b.

20132011 2012

Tabel 2.2. Capaian Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun Anggaran 2010-2014

Page 13: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

10

Tabel 2.3. Matrik Judul Penelitian dan Perekayasaan Tahun Anggaran 2010-2014

No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 1. Pengembangan produk pangan dari kedelai

dan kakao

2010

59.460.000

2. pembuatan partikel pembawa obat-Solid Lipid Nanopartikel (SNL) dari lemak kakao

108.460.000

3. Pemanfaatan pulp kakao sebagai bioetanol 87.660.000 4. Pengaruh temperatur roasting dan alkalisasi

terhadap jenis warna dan mutu bubuk kakao

68.770.000

5. Pembuatan krim anti aging perpaduan ekstrak polifenol kakao dengan alovera dan rumput laut

2011

92.685.000

6. Pembuatan tablet effervescent cokelat jahe dan cokelat kayu manis

72.685.000

7. Pembuatan makanan kesehatan dari pasta cokelat non fermentasi kaya polifenol

100.525.000

8. Penentuan umur simpan cokelat oles dengan metode ASLT model arrhenius dan model kadar air kritis

66.455.000

9. Desain dan uji unjuk kerja alat tempering tipe silinder berjaket air

86.245.000

10. Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal (Kedelai Dan Jagung) Sebagai Bahan Substitusi Susu Bubuk Dan Lesitin Dalam Pembuatan Produk Cokelat Batangan

2012

76.325.000

11. Peningkatan Mutu Hand And Body Lotion Dari Lemak Kakao

86.763.000

12. Penyusunan Pohon Industri Kakao Sebagai Referensi Pengembangan Industri Dan Riset Kakao Nasional

46.795.000

13. Pembuatan Minuman Moka Jahe Dari Biji Kakao Fermentasi

63.055.000

14. Pemanfaatan Biji Kakao Menjadi Produk Perawatan Kulit

79.420.000

15. Modifikasi Alat Roasting Tipe TC-20 Dengan Sistem Pengabutan Uap Dan Alkali

82.170.000

16. Pembuatan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Polifenol Kulit Buah Kakao

2013

82.655.000

17. Pembuatan Minuman Fungsional Berbasis Kakao dengan Suplemen Serat, Protein, Vitamin dan Mineral dari Jagung Manis dan Kacang

106.425.000

18. Formulasi Candy Cokelat untuk Makanan Kesehatan

80.885.000

19. Pembuatan Masker Wajah dari Biji Kakao Non Fermentasi

94.248.000

Page 14: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

11

No Judul Litbang dan Rekayasa Tahun Anggaran 20. Pengembangan Pemanfaatan Biji Kakao

Non Fermentasi dan Kulit Biji sebagai Komponen Aktif Pasta Gigi

85.413.000

21. Peningkatan Mutu Produk Sabun Spa dari Lemak Kakao

112.800.000

22. Kajian Finger Print Mutu (Komponen Kimia dan Organik) Biji Kakao di Sulawesi

124.230.000

23. Penyempurnaan Sistem Termal dan Sistem Kontrol Pada Alat Tempering Cokelat Tipe Silinder Berjaket

116.850.000

24. Desain dan Uji untuk Performa Dry Aglomeration Crystalizor untuk Pembuatan Minuman Serbuk Berbasis Kakao

107.210.000

25. Pemanfaatan Kulit Buah kakao untuk Pembuatan Arang dan Asap Cair

2014

121.063.00

26. Pengembangan Produk Kosmetik Berbasis Lemak Kakao

97.300.000

27. Diversifikasi Produk Biji Kakao Menjadi Dark dan White Chocolate

67.661.000

28. Kajian Finger Print Mutu Biji Kakao (Komponen Organik) di Sulawesi Barat dan Tenggara)

199.998.000

29. Pembuatan Alat Kristalisasi Portabel 85.075.000

Perkembangan kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan juga bisa dilihat dari

perkembangan jasa pelayanan teknis BBIHP atau besarnya penerimaan jasa pelayanan

teknis atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir yang merupakan sasaran utama dari Penyedia Layanan Jasa Teknis. Besarnya

total PNBP dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Target dan Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2010 – 2014

Tahun Penerimaan %

Penggunaan %

Target Realisasi Target Realisasi

2010 933.523.000 669.565.455 71,72 933.523.000 499.297.000 53,49

2011 936.063.000 485.374.900 51,85 936.063.000 511.855.000 54,68

2012 936.065.000 800.137.850 90,86 891.932.000 653.888.000 85,47

2013 936.065.000 1.652.106.185.31 176,49 1.315.608.000 1.201.394.000 91,32

2014 1.450.000.000 1.381.705.000

Page 15: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

12

B. ARAH PEMBANGUNAN

Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia

menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020

sebagai Negara Industri Maju Baru. Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan

upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang

mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes yang

terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2) Meningkatnya penguasaan pasar

dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, 4)

Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat

energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat dan lengkapnya struktur industri, 6)

Meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta 7) Meningkatnya peran industri

kecil dan menengah terhadap PDB.

Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah

menetapkan dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang

tersinergi dan terintegrasi antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan top-

down dengan pengembangan 35 klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat

(by design) dan diikuti oleh partisipasi daerah yang dipilih berdasarkan daya saing

internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kedua, melalui

pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri daerah yang

merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya,

sehingga daerah memiliki daya saing.

a. Arah Kebijakan dan strategi BPKIMI

Sesuai dengan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang diamanatkan dalam

Peraturan Presiden No. 28 Tahun 2008, RPJMN 2010-2014 dan Rencana Strategis

Kementerian Perindustrian 2010-2014, maka arah kebijakan BPKIMI dalam

kelitbangan industri tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju;

2. Peningkatan fasilitas penerapan teknologi dan perlindungan HKI;

3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri;

4. Peningkatan pengembangan kebijakan regulasi teknis dan kemampuan

pelayanan teknis SNI lingkup industri;

5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan

Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif;

6. Peningkatan fasiltasi pengembangan industri hijau;

Page 16: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

13

7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri

b. Arah Kebijakan dan Strategi BBIHP

Sesuai dengan Rencana Strategis BPKIMI 2010-2014, dan mengingat

kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu untuk mencapai

tujuan dan sasaran maka arah kebijakan BBIHP berdasarkan visi dan misi yang telah

digariskan adalah:

1. Menciptakan kondisi ilmiah yang kondusif bagi terciptanya hasil-hasil riset terapan

dan inovasi iptek yang bernilai komersil, dan memberikan manfaat nyata bagi industri

dan dunia usaha.

- Mendorong inovasi berbasis litbang;

- Mendirikan Pusat Inovasi;

- Memberikan pendampingan kepada industri yang inovatif dan mendorong hasil-

hasil riset menjadi produk-produk bermafaat;

- Menerapkan sistem manajemen kelitbangan (KNAPP);

- Memberikan alokasi yang cukup untuk kegiatan kelitbangan

2. Menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya kegiatan pelayanan jasa teknis

(standardisasi/pengujian, sertifikasi, kalibrasi, pelatihan dan konsultansi) sesuai

dengan misi institusi.

- Mengembangkan prasarana untuk mendukung penerapan SNI wajib;

- Memperluas ruang lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN;

- Mempertahankan akreditasi secara nasional maupun internasional lembaga

penilaian kesesuaian (LPK).

3. Memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan

dan keahlian untuk mendukung misi institusi, berdasarkan tugas dan kompetensi

masing-masing pegawai

- Meningkatkan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan (S2

dan S3) dan pelatihan;

- Melaksanakan program magang di industri;

- Mengembangkan potensi SDM litbang melalui kerjasama nasional maupun

international.

4. Memperluas jejaring/kemitraan dengan lembaga litbang atau industri terkait

- Mengembangkan sistem kerjasama penelitian;

- Melaksanakan seminar nasional.

5. Memperkuat sarana dan prasarana kelembagaan untuk meningkatkan pelayanan

kepada mitra jejaring

Page 17: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

14

- Mengembangkan kapasitas/kemampuan IT yang telah tersedia;

- Mengoptimalkan sarana dan prasarana IT yng tersedia;

- Menciptakan ruang pelayanan yang kondusif dan nyaman.

Page 18: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

15

A. SASARAN KEGIATAN TAHUN 2015

Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan

dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan

sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan

memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian

sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi

untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.

Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara

berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan yang

ditetapkan di dalam rencana strategis.

Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

2. Meningkatnya kerja sama litbang;

3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;

5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;

6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;

7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;

8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Dalam upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, Pada tahun 2015 BBIHP memiliki satu kegiatan yaitu Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan. Kegiatan

tersebut terdiri dari 10 output seperti terlihat pada Tabel 3.1. dalam upaya meningkatkan

dan mengembangkan kinerja untuk mendukung pelaksanaan Tupoksi,-

BAB III RENCANA KINERJA

Page 19: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

16

Tabel 3.1 Output Kegiatan BBIHP Tahun 2015

No KODE OUTPUT VOLUME

1 1869.001 Hasil Kajian/Penelitian Penguasaan Teknologi industri

7 Penelitian

2 1869.002 Hasil rekayasa Mesin/Peralatan Teknologi Industri 2 Rekayasa

3 1869.003 Layanan Jasa Teknis 5 Layanan jasa Teknis

4 1869.004 Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri

20 Kegiatan

5 1869.005 Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi

5 Dokumen

6 1869.994 Layanan Perkantoran 12 Bulan

7 1869.995 Kendaraan Bermotor 1 Unit

8 1869.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 20 Unit

9 1869.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 60 Unit

10 1869.998 Gedung / Bangunan 530 m2

B. INDIKATOR KINERJA Dalam rangka menguraikan lebih detail sasaran strategis di atas, maka Balai

Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar menetapkan Indikator Kinerja dan output

pendukung:

1. Sasaran Strategis : Tingginya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi

industri;

Indikator Kinerja : 1. Hasil litbang yang siap diterapkan (2 Penelitian)

2. Hasil litbang yang telah diimplementasikan (1 Penelitian)

Output Pendukung : 1. Hasil Kajian/ Penelitian Penguasaan Teknologi Industri

2. Hasil Rekayasa Mesin/ Peralatan Teknologi Industri

2. Sasaran Strategis : Meningkatkan kerja sama litbang

Indikator Kinerja : Meningkatkan kerja sama litbang instansi dengan industri (2

Kerja sama)

Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

3. Sasaran Strategis : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Indikator Kinerja : Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan (5 karya tulis ilmiah)

Output Pendukung : Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

Page 20: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

17

4. Sasaran Strategis : Meningkatnya usulan penerapan SNI

Indikator Kinerja : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium (2,0 %)

Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

5. Sasaran Strategis : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

Indikator Kinerja : 1. Jumlah orang (5 orang)

2. Jumlah sample (2000 sampel)

3. Jumlah desain/prototip (1 desain/prototip)

4. Jumlah perusahaan yang dilayani (110 perusahaan)

5. Nilai JPT (Rp. 2.500.000.000)

Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis

6. Sasaran Strategis : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Indikator Kinerja : 1. Jumlah SDM LPK yang memperoleh sertifikat (10

orang)

2. Jumlah Pengadaan Alat laboratorium (4 alat)

3. Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui

oleh KAN

Output Pendukung : 1. Layanan Jasa Teknis

2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand

Industri

3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

7. Sasaran Strategis : Meningkatkan budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan

staf

Indikator Kinerja : Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja (1

satker)

Output Pendukung : 1. Dokumen Perencanaan /Penganggaran /Pelaporan

/Monitoring dan Evaluasi

2. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand

Industri

8. Sasaran Strategis : Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Indikator Kinerja : Tingkat kepuasan pelanggan (indeks 4 dari skala 5)

Output Pendukung : Layanan Jasa Teknis

Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/ Baristand Industri

Page 21: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

18

Rencana Kinerja Tahun 2015 merupakan proses penjabaran dari Sasaran, dan Program

yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan oleh BBIHP melalui

berbagai kegiatan tahunan. Didalam Rencana Kinerja ditetapkan target kinerja tahun 2015

untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Target kinerja

ini akan menjadi komitmen bagi institusi untuk mencapainya dalam satu periode tahun 2015,

yang disusun setiap awal tahun anggaran atau periode tahun sebelumnya yaitu tahun 2014.

Dengan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh BBIHP diharapkan dapat

mendukung tercapainya visi dan misi BBIHP sekaligus visi dan misi BPKIMI dan

Kementerian Perindustrian. Rencana Kinerja (Renkin) BBIHP merupakan acuan dan arahan

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Dengan

rencana kinerja tersebut diharapkan kinerja BBIHP akan lebih jelas dan terukur sesuai

dengan Rencana Jangka Menengah dan Jangka Panjang (RJPM) sehingga setahap demi

setahap visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Dalam Renkin Tahun 2015, Sasaran yang ingin dicapai BBIHP adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

2. Meningkatnya kerja sama litbang;

3. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

4. Meningkatnya usulan penerapan SNI;

5. Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha;

6. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;

7. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;

8. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Rencana Kinerja (Renkin) yang telah ditetapkan diharapkan dapat dimengerti dan dipahami

oleh seluruh personil BBIHP sehingga mereka akan mempunyai komitmen untuk

mendukung setiap kegiatan yang telah direncanakan. Selain hal tersebut, kondisi

perekonomian pada Tahun 2015 diasumsikan sama dengan tahun 2013. Apabila kondisi

perekonomian membaik atau terjadi krisis yang akan mempengaruhi perekonomian

Indonesia dan berdampak pada sektor industri, maka target kinerja dalam Renkin BBIHP

Tahun 2015 perlu direvisi dan disesuaikan dengan kondisi tersebut.

BAB IV PENUTUP

Page 22: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

19

LAMPIRAN - 1 RENCANA KINERJA BBIHP TA. 2015

Page 23: RENCANA KINERJA - bbihp.kemenperin.go.id

RENCANA KINERJA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan [2015]

20

RENCANA KINERJA

Unit : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Tahun Anggaran : 2015

No.1

1

2

3

4

5

6

7

8

Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4

Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

10 Orang

Jumlah pengadaan alat laboratorium 4 alat

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

18 Lingkup

Jumlah Perusahaan yang dilayani 110 Perusahaan

Nilai (Rp.) JPT Rp. 2.500.000.000,-

Jumlah sampel 2000 SampelJumlah Desain/Prototip 1 Desain/Prototip

Meningkatnya usulan penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

2%

Meningkatnya jasa pelayanan Jumlah Orang 5 Orang

Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Meningkatnya kerja sama litbang Kerja sama litbanginstansi dengan

industri2 Kerjasama

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 5 Karya Tulis Ilmiah

2 3 4Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder

Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 Penelitian

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan,

Andoyo Sugiharto