Upload
duongnhu
View
233
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
RENCANA STRATEGIS
2015-2019
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2014
iii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
GLOSARIUM ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Kondisi Umum ............................................................................... 1
1. Organisasi Kelembagaan ................................................................... 1
2. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggungjawab Badan Diklat ESDM 4
3. Kontribusi Badan Diklat ESDM terhadap Pengembangan SDM
Sektor ESDM ........................................................................................ 5
4. Grand Design Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor
ESDM ................................................................................................... 7
5. Reformasi Birokrasi Badan Diklat ESDM ........................................ 11
6. Kompetensi Sumber Daya Manusia ................................................. 14
B. Capaian Badan Diklat ESDM 2010-2014 ..................................... 15
1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan .................................. 17
2. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran Diploma I-IV
(Vokasi) ................................................................................................ 24
C. Potensi dan Tantangan .................................................................. 27
BAB II ALUR PIKIR DAN PEMETAAN STRATEGIS ............................... 29
A. Alur Pikir Penyusunan Rencana Strategis Badiklat ESDM
2015-2019 .......................................................................................... 29
B. Pemetaan Strategis Rencana Strategis Badiklat ESDM
2015-2019 .......................................................................................... 30
C. Paradigma Pengembangan SDM Sektor ESDM ......................... 31
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ................... 47
A. Visi ..................................................................................................... 47
B. Misi .................................................................................................... 47
C. Tujuan ............................................................................................... 48
D. Sasaran .............................................................................................. 48
E. Indikator Kinerja ............................................................................ 49
BAB IV ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ........................................... 54
A. Arah Kebijakan ................................................................................ 54
B. Strategi Pencapaian dan Rencana Aksi ........................................ 57
iv
C. Program dan Kegiatan Pokok ...................................................... 82
BAB V PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA
PRASARANA DAN PENDANAAN ................................................. 89
A. Pengembangan SDM Sektor ESDM dan Per Kewilayahan ..... 89
B. Pengembangan Sarana Prasarana Diklat dan Dikjar ................. 107
C. Pendanaan Kegiatan Pengembangan SDM Sektor ESDM ........ 107
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 110
A. Pelaksanaan Program, Kegiatan Pokok dan Indikator Kinerja
Utama ................................................................................................ 110
B. Optimalisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk
pemberdayaan Masyarakat di Sektor ESDM ............................. 110
C. Monitoring dan Evaluasi Renstra per tahun untuk menajamkan
program dan kegiatan ................................................................... 111
D. Aspek Kebutuhan dalam Penyusunan Rencana Strategis ........ 113
E. Aspek-aspek kediklatan dan kedikjaran yang memerlukan
kebijakan oleh Badan Diklat ESDM ............................................. 113
LAMPIRAN ............................................................................................................ 115
I. Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM ...................... 115
II. Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM .. 123
III. Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Minyak dan Gas Bumi 132
IV. Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Ketenagalistrikan,
Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi .................... 140
V. Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Mineral dan Batubara .. 148
VI. Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Geologi .......................... 154
VII. Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah
Tanah ............................................................................................. 164
VIII. Matriks Rencana Strategis Sekolah Tinggi Energi dan
Mineral (STEM) ............................................................................. 172
v
GLOSARIUM
AFTA ASEAN Free Trade Area
Akamigas Akademi Minyak dan Gas Bumi
APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APEC Asia-Pacific Economic Cooperation
ASN Aparatur Sipil Negara
Badan Diklat Badan Pendidikan dan Pelatihan
BAN-PT Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
BDTBT Balai Diklat Tambang Bawah Tanah
BKD Badan Kepegawaian Daerah
BNSP Badan Nasional Sertifikasi Personil
Comdev Community Development
CSR Corporate Social Responsibility
Dikjar Pendidikan dan Pembelajaran
Diklat Pendidikan dan Pelatihan
ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral
Forkom Forum Komunikasi
IKK Indikasi Kinerja Kegiatan
IKU Indikasi Kinerja Utama
KA-LDP Komite Akreditasi Lembaga Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral
KEBTKE Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi
KEN Komite Energi Nasional
KESDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
KIM Kartu Izin Meledakan
KSA Knowledge, Skills, Attitude
Lifting Produksi minyak dan gas bumi
LSP Lembaga Sertifikasi Personil
vi
MESDM Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Migas Minyak dan Gas Bumi
Minerba Mineral dan Batubara
MP3EI Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
PNS Pegawai Negeri Sipil
PNT Peningkatan Nilai Tambah
POM Pengawas Operasional Madya
POP Pengawas Operasional Pertama
POU Pengawas Operasional Utama
Pusdiklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Renstra Rencana Strategis
RKP Rencana Kerja Pemerintah
RPJM-N Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional
RPJP-N Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
RT/RW Rukun Tetangga / Rukun Warga
SDM Sumber Daya Manusia
SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Smelter Mesin pemroses bahan galian mineral
SMK Sekolah Menengah Kejuruan
SOP Standard Operating Procedure
STEM Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi
TKDN Tingkat Komponen Dalam Negeri
Tupoksi Tugas Pokok dan Fungsi
UP4B Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat
UPT Unit Pelayanan Teknis
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pembangunan nasional, yang dilaksanakan oleh
seluruh komponen bangsa, dalam rangka mencapai tujuan negara yaitu
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Mengingat sektor ESDM
memegang peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan, maka
diperlukan berbagai upaya yang komprehensif untuk mendorong peningkatan
peran sektor ESDM dalam pencapaian tujuan nasional.
Rencana Strategis (Renstra) Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber
Daya Mineral (Badan Diklat ESDM) merupakan rumusan umum mengenai
keadaan yang ingin dicapai oleh Badan Diklat ESDM pada periode tahun 2015-
2019, yang dirumuskan melalui pelaksanaan tugas utama berupa visi dan misi,
dimana masing-masing misi dilengkapi dengan tujuan dan sasaran strategis
sebagai ukuran kinerja. Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi tersebut,
Badan Diklat ESDM menyusun kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan
beserta rencana pendanaannya. Data dan informasi tentang keluaran maupun
sumber daya yang tercantum dalam dokumen rencana ini bersifat indikatif atau
bersifat perkiraan yang diperhitungkan dengan matang. Namun demikian, data
dan informasi yang digunakan dalam penyusunan Renstra ini telah diperhitungkan
dan disesuaikan dengan memperhatikan perkembangan yang terjadi di sektor
ESDM, sehingga Renstra Badiklat ESDM periode tahun 2015-2019 berfungsi sebagai
pedoman yang menyeluruh dan mampu mengarahkan pelaksanaan tugas secara
efektif dan efisien.
Gambaran umum mengenai Badan Diklat ESDM beserta semua aspek yang
dikelolanya, akan diuraikan dalam pembahasan dibawah ini.
1. Organisasi Kelembagaan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 22/2013, menjelaskan tugas dan fungsi Badan Diklat ESDM yang
sangat penting bagi pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 2
Badan Diklat ESDM memiliki perangkat yang mendukung sebagai Lembaga
Diklat Pemerintah dan Lembaga DiklatProfesi sektor ESDM, dengan memiliki
satuan unit kerja, yaitu:
a. Sekretariat Badan Diklat ESDM
Satuan kerja unit Eselon II ini bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
di lingkungan Badan Diklat ESDM. Unit ini berfungsi melaksanakan 1)
koordinasi pelaksanaan kegiatan Badan Diklat ESDM; 2) koordinasi dan
penyusunan rencana, program dan anggaran, laporan, akuntabilitas, dan
evaluasi kinerja, kerja sama serta pengelolaan sistem informasi; 3) koordinasi
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi, pengelolaan
kepegawaian, administrasi jabatan fungsional, serta penataan organisasi dan
ketatalaksanaan; pengelolaan administrasi perbendaharaan, barang milik
negara, serta akuntansi dan pertanggungjawaban keuangan; dan 4)
pengelolaan urusan ketatausahaan, perlengkapan, rumah tangga serta
hukum dan hubungan masyarakat.
b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)
Sebagai salah satu satuan kerja unit Eselon II, Pusdiklat Migas memiliki tugas
melaksanakan diklat bidang migas. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Pusdiklat Migas menyelenggarakan fungsi 1) penyiapan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program di bidang diklat migas; 2) pelaksanaan
diklat di bidang migas; 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas di bidang diklat migas; dan 4) pelaksanaan administrasi Pusdiklat
Migas.
c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi (Pusdiklat KEBTKE)
Satuan kerja unit Eselon II ini memiliki tugas melaksanakan diklat bidang
ketenagalistrikan, energi Baru, terbarukan dan konservasi energi (KEBTKE).
Dalam melaksanakan tugasnya, satuan kerja ini menyelenggarakan fungsi 1)
penyiapan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang
diklat KEBTKE; 2) pelaksanaan diklat di bidang KEBTKE; 3) pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang diklat KEBTKE; dan 4)
pelaksanaan administrasi Pusdiklat KEBTKE
d. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba)
Satuan kerja unit Eselon II ini memiliki tugas melaksanakan kegiatan diklat
bidang mineral dan batubara. Dalam melaksanakan tugasnya, Pusdiklat
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 3
Minerba menyelenggarakan fungsi 1) penyiapan penyusunan kebijakan
teknis, rencana dan program di bidang diklat minerba; 2) pelaksanaan diklat
minerba; 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang
diklat minerba; dan 4) pelaksanaan administrasi Pusdiklat Minerba.
e. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi (Pusdiklat Geologi)
Satuan kerja unit Eselon II ini memiliki tugas melaksanakan kegiatan diklat di
bidang geologi. Dalam melaksanakan tugasnya Pusdiklat Geologi
menyelenggarakan fungsi 1) penyiapan penyusunan kebijakan teknis,
rencana dan program di bidang diklat geologi; 2) pelaksanaan diklat di
bidang geologi; 3) pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang diklat geologi; dan 4) pelaksanaan administrasi Pusdiklat Geologi.
f. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang
Bawah Tanah (BDTBT)
Berdasarkan Permen ESDM No. 10/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja,
BDTBT memiliki tugas teknis penunjang dan operasional melaksanakan
diklat bidang tambang bawah tanah. Misi yang diembannya adalah
menyelenggarakan diklat berbasis kompetensi di bidang tambang bawah
tanah (TBT).
g. Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM Akamigas)
STEM Akamigas memiliki tugas melaksanakan kegiatan pendidikan tinggi
Sektor ESDM. STEM Akamigas, sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Mineral
dan Energi (STEME) dibentuk berdasarkan Surat Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral No: 2518/70/SJN.P/2002 tanggal 24 Juli 2002 dan Surat Menteri
Pendidikan Nasional No: 1909/D/T/2002 tanggal 10 September 2002.
Perubahan status dari Akademi Minyak dan Gas Bumi (AKAMIGAS) menjadi
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) dipertegas oleh surat dari
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan No:426/MPK.E/KL/2013 tanggal 16 Mei 2013.
Dengan status baru tersebut, pembinaan STEM Akamigas dari segi teknis
akademis dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; sedangkan pembinaan teknis
operasional dilaksanakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
dengan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan Diklat ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 4
2. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggungjawab Badan Diklat ESDM
Dalam melaksanakan tugas pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM
melalui penyelenggaraan diklat, ruang lingkup tugas dan fungsi Badan Diklat
ESDM meliputi area cakupan sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan Diklat di Lingkup Kementerian ESDM
Badan Diklat ESDM adalah salah satu unit penunjang di lingkungan
Kementerian ESDM yang mempunyai tugas, fungsi, kewenangan, dan peran
sebagai Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah, dan Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Profesi. Dengan tupoksi tersebut, maka Badan
Diklat ESDM berperan sangat penting dan tak tergantikan dalam
mengembangkan kualitas pegawai KESDM, agar mampu melaksanakan
tugas-tugasnya secara optimal melalui diklat berbasis kompetensi.
b. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Fasilitatif Pembinaan Otonomi Daerah
Selain melaksanakan diklat bagi pegawai di lingkungan KESDM, Badan
Diklat ESDM juga melaksanakan tugas dan fungsi fasilitatif pembinaan
terhadap kelancaran otonomi daerah. Fungsi fasilitatif dilaksanakan melalui
koordinasi, bimbingan, pedoman supervisi, maupun penyelenggaraan diklat
Teknis dan Fungsional bagi Aparatur Daerah yang mengelola sektor ESDM.
c. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pengembangan SDM Sektor ESDM
Dengan peran yang semakin penting dalam peningkatan kompetensi SDM
sektor ESDM serta dengan peran pendidikan dan pembelajaran (dikjar)
melalui STEM Akamigas, maka Badan Diklat ESDM juga menyelenggarakan
diklat dan dikjar bagi industri dan masyarakat umum.
Diklat dan dikjar tersebut dilaksanakan berbasis kompetensi di bidang migas,
Ketenagalistrikan, EBTKE, Minerba, TBT, dan pelayanan geologi.
d. Kemitraan dan Kerjasama Badan Diklat ESDM
Badan Diklat ESDM memiliki kesepakatan kerjasama dengan berbagai
institusi pemerintah, perguruan tinggi, dan lembaga terkait lainnya baik di
tingkat nasional maupun internasional. Kerjasama ini meliputi beragam area
yang terkait dengan kediklatan dan kedikjaran di sektor ESDM, seperti
peningkatan kompetensi pengajar, workshop terkait, tukar menukar
informasi mengenai aspek-aspek pendukung kediklatan dan kedikjaran,
termasuk juga beasiswa bagi widyaiswara/dosen.
Di antara kerjasama yang sudah dan sedang dilaksanakan adalah Kerja Sama
Peningkatan Kapasitas Sektor ESDM di bidang Pengembangan SDM antara
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 5
Badan Diklat ESDM dengan 1) Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri; 2)
Pesantren Tebuireng dan Gontor; 3) KESCO (Korea Electrical Safety Corporation)
mengenai kerjasama pengembangan SDM di bidang inspeksi keselamatan
ketenagalistrikan; 4) Pembentukan Konsorsium IPTEK Kebumian dalam
kerangka kerja Forum Kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan Sekolah
Menengah Kejuruan; 5) University of Leoben mengenai Kerjasama SDM
Bidang Sumber Daya Mineral, Teknik Perminyakan dan Energi Baru,
Terbarukan.
3. Kontribusi Badan Diklat ESDM terhadap Pengembangan SDM Sektor ESDM
Badan Diklat ESDM secara signifikan telah memberikan kontribusi kepada
sektor ESDM dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Satuan-
satuan kerja di Badan Diklat ESDM menjalankan misi melakukan diklat di
bidang migas, minerba, ketenagalistrikan, EBTKE serta bidang geologi.
Kontribusi nyata Badan Diklat ESDM dalam upaya pengembangan sumber daya
manusia Sektor ESDM, meliputi:
a. Pengembangan SDM Sektor ESDM melalui Pendidikan dan Pelatihan
Selaras dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 18/2010, Badan Diklat ESDM
berperan sangat penting dalam peningkatan kualitas SDM Kementerian
ESDM dan aparatur pemerintah daerah dinas ESDM dari
Provinsi/Kabupaten/Kota. Setiap tahun para pegawai KESDM mengikuti
diklat berdasarkan rekomendasi dari Biro Kepegawaian dan Organisasi, baik
untuk diklat teknis maupun fungsional. Diklat yang dilaksanakan oleh Badan
Diklat ESDM meliputi peserta dari PNS Kementerian ESDM, PNS Pemda dan
tenaga kerja industri serta masyarakat umum, dalam rangka menyiapkan
SDM sektor yang berdaya saing tinggi. Program diklat ini dilaksanakan
dengan berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan pemangku
kepentingan.
b. Pengembangan SDM Sektor ESDM melalui Pendidikan dan Pembelajaran
Peran pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM melalui dikjar
dilaksanakan oleh STEM Akamigas yang telah menghasilkan banyak lulusan
yang kompeten. Para peserta didik berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan
Industri serta Masyarakat pada tingkat Diploma I sampai Diploma IV.
Sejak tanggal 26 Mei 2014 PTK Akamigas resmi menjadi STEM Akamigas.
Dengan perubahan status tersebut, maka sekolah tinggi ini dapat menerima
mahasiswa yang berasal dari lulusan SMU dari masyarakat umum, sehingga
peranan STEM Akamigas dalam dikjar bagi sektor ESDM menjadi semakin
penting.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 6
c. Sertifikasi Profesi Sumber Daya Manusia sektor ESDM
Badan Diklat ESDM bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) dalam mendorong penerapan sertifikasi kompetensi kerja dalam
meningkatkan kualitas SDM sektor ESDM.
Sertifikasi dalam meningkatkan kinerja sektor ESDM di sub sektor minyak
dan gas bumi antara lain, meliputi:
1) Penyelidikan Seismik,
2) Pemboran,
3) Perawatan Sumur,
4) Operasi Produksi,
5) Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat Beban,
6) Aviasi,
7) Keselamatan dan Keselamatan Kerja,
8) Sistem Manajemen Lingkungan,
9) Laboratorium Pengujian Migas,
10) Operasi Boiler,
11) Petugas Pengambil Conto, Kalibrasi
12) Kalibrasi dan Instrumentasi
13) Penanganan Bahaya H2S Industri Migas
14) Scaffolding
15) Fluida Pemboran, Komplesi dan Kerja Ulang Sumur
16) Welding (Pengelasan)
Sertifikasi dalam meningkatkan kinerja sektor ESDM di sub sektor mineral
dan batubara antara lain, meliputi:
1) Pengawas Operasi Pertama
2) Pengawas Operasi Madya
3) Pengawas Operasi Utama
4) Juru Ledak
5) Juru Ukur
d. Akreditasi Lembaga Diklat Sektor ESDM
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11/2011 tentang Pedoman
Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sektor Energi dan Sumber
Daya Mineral, Badan Diklat ESDM memiliki tugas untuk membentuk Komite
Akreditasi (KA-LDP) yang akan dipimpin oleh Kepala Badan Diklat ESDM
ex-officio. KA-LDP ini akan memberikan akreditasi bagi lembaga diklat sektor
ESDM yang memenuhi persyaratan. Akreditasi ini akan memastikan keluaran
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 7
yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan, karena seluruh
aspek kediklatannya telah memenuhi persyaratan akreditasi KA-LDP.
e. Pemberdayaan SDM sektor ESDM melalui Inisiasi Kerjasama di bidang
diklat dan dikjar
Badan Diklat ESDM memiliki kontribusi yang besar dalam rangka
meningkatkan kerjasama antar instansi pemerintah dengan perguruan tinggi
maupun sekolah kejuruan. Kerjasama tersebut dilaksanakan dalam bentuk
Forum Komunikasi (Forkom) kerjasama diklat sektor ESDM. Forkom ini
bertujuan agar program pengembangan SDM sektor ESDM dapat
disinergikan dengan program pendidikan di perguruan tinggi dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), baik dalam hal kurikulum, sertifikasi, dan
seluruh aspek terkait lainnya.
Sebagai salah satu keluaran dari forum komunikasi ini adalah akan
dibangunnya 45 lembaga pendidikan informal yang disebut sebagai akademi
komunitas (community college) untuk memenuhi kebutuhan SDM yang
berkompeten. Selain itu, pengembangan pendidikan tinggi lainnya yang akan
segera diwujudkan adalah peningkatan pendidikan dosen menjadi minimal
lulusan S3. Sedangkan pada pendidikan menengah, peran penting SMK
dalam mendukung pemberdayaan SDM di sektor ESDM, antara lain, akan
disesuaikannya pengembangan SMK dengan koridor tambang yang ada di
setiap daerah. Pada dasarnya dalam forum - forum tersebut telah disepakati
antisipasi terhadap keadaan lapangan yang sering berubah. Di dalam
kurikulum perlu ditambahkan subyek mengenai processing sebagai salah satu
cara mengantisipasi kebutuhan SDM di sektor ESDM. Hal ini dikarenakan
mulai 12 Januari 2014 tidak akan ada lagi hasil tambang berupa barang
mentah yang dijual ke luar negeri, melainkan barang yang telah melewati
proses atau berupa barang jadi yang bernilai tambah.
4. Grand Design Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM
Sebagai lembaga pemerintah setingkat Eselon I yang mempunyai tugas
melaksanakan diklat dan dikjar di bidang ESDM, Badan Diklat ESDM telah
menyusun Rencana Induk Pengembangan SDM Sektor ESDM yaitu Grand Design
Pengembangan SDM Sektor ESDM.
Dokumen Grand Design ini merupakan bentuk turunan dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (RPJP-N) dengan rentang
waktu yang sama yaitu periode tahun 2005-2025 dan terkait langsung dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) serta Roadmap
tahapan pembangunan sesuai dengan rentang tahun masing-masing. RPJM-N
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 8
pada tingkat kementerian adalah Rencana Strategis Kementerian, dan pada
tingkat Eselon I adalah Rencana Strategis Unit Eselon I.
Gambar 1.1. Keterkaitan antara RPJP-N, RPJM-N, Grand Design dan Roadmap
RPJM-N ke-3 pada Badan Diklat ESDM adalah Rencana Strategis Badan Diklat
ESDM 2015-2019. RPJM-N memberikan masukan kepada Roadmap yang
datanya berasal dari Grand Design Pengembangan SDM Sektor ESDM pada
tataran konsep dan pelaksanaannya. Selanjutnya hasil-hasil yang dicapai
melalui roadmap memberikan masukan kepada perencanaan RPJM-N di tahap
berikutnya.
Grand Design Pengembangan SDM Sektor ESDM memiliki tujuan yaitu: agar
dapat disiapkan, diciptakan dan dikembangkan seluruh perangkat yang
berkualitas tinggi dan berkuantitas memadai untuk melaksanakan diklat dan
dikjar yang berkualitas bagi sumber daya manusia sektor Energi dan Sumber
Daya Manusia.
Grand Design memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Merupakan Rencana Induk tahun 2011-2025,
b. Berisi langkah-langkah umum, sasaran dan indikator kinerja penataan dan
peningkatan kualitas sistem diklat sektor ESDM,
c. Sebagai Instrumen penghubung antara arah pengembangan SDM nasional
jangka panjang (RPJP-N) dengan langkah-langkah operasionalnya (RPJM-
N), khususnya periode 2011-2025,
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 9
d. Sebagai kerangka dasar dalam menyusun langkah-langkah yang lebih rinci
yaitu roadmap pengembangan, pemantapan dan pemanfaatan SDM Sektor
ESDM untuk periode lima tahunan,
e. Dievaluasi dan disempurnakan jika terjadi dinamika yang menyebabkan
perubahan penting dalam pengelolaan sektor ESDM.
Hasil jangka panjang yang ingin dicapai dari setiap area pengembangan,
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1.
Area Pengembangan dan Hasil Grand Design Pengembangan SDM
Sektor ESDM
Area Pengembangan Hasil yang dirancang untuk dicapai
1. Sumber Daya Manusia SDM sektor ESDM yang profesional,
berdaya saing tinggi dan bemoral pada
lingkungan global.
2. Kelembagaan Lembaga pendidikan dan pelatihan yang
berkualitas tinggi, unggul dan sesuai dg
kebutuhan.
3. Perangkat Kebijakan Norma, standar, pedoman dan kriteria
diklat yang berkualitas dan dapat
diimplementasikan untuk menunjang
pelaksanaan good governance.
4. Sarana Prasarana Sarana dan prasarana yang mencukupi,
berkualitas dan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan.
5. Kerjasama & Jejaring
kerja
Kemitraan yang memberikan manfaat
optimal untuk mendukung pendidikan dan
pelatihan yang berkualitas.
6. Layanan Informasi Layanan informasi kediklatan sektor ESDM
(berbasis TI yang berkualitas / e-
government) dan kreatifitas.
Grand Design Pengembangan SDM Sektor ESDM juga terkait dengan Kebijakan
Energi Nasional (KEN) tentang bauran energi yang berlaku didasarkan pada
Perpres No. 5/2006. Di dalam perencanaan bauran energi pada tahun 2025,
bahan bakar minyak ditetapkan menjadi 20 persen, gas bumi menjadi 30 persen,
batubara menjadi 33% dan energi baru terbarukan menjadi 17%. Pada saat ini
bauran tersebut masih sangat didominasi oleh minyak bumi. Karena itu, secara
tepat dan bertahap koreksi harus segera dilakukan, agar peran minyak
dikurangi secara signifikan dan diganti dengan gas dan EBT yang ramah
lingkungan.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 10
Untuk memastikan keberhasilan pencapaian bauran energi di tahun 2025
tersebut, Menteri ESDM telah menetapkan empat kebijakan di bidang energi
dengan sebutan Catur Dharma Energi melalui Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor: 4051 K/07/MEM/2013 tentang Penetapan Catur
Dharma Energi yang terdiri dari:
1. Tingkatkan Produksi Minyak dan Gas Bumi;
2. Kurangi impor Bahan Bakar Minyak;
3. Kembangkan Energi Baru Terbarukan; dan
4. Hemat energi.
Untuk kebijakan nomor 1. perlu didukung antara lain dengan insentif fiskal dan
lebih banyak eksplorasi dan produksi. Sedangkan untuk kebijakan nomor 2.,
didukung dengan mengurangi pemakaian BBM impor dan diantaranya
menggunakan biodiesel/biofuel sebagai alternatif pengganti BBM. Sementara
untuk mengembangkan EBT pada butir 3., perlu dikembangkan kemampuan
produksi, pengelolaan dan pemanfaatannya. Sedangkan untuk hemat energi 4.,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan 4 peraturan
Menteri ESDM yaitu: Peraturan Menteri ESDM No. 12/2012 Tentang
Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak, Peraturan Menteri ESDM
No.13/2012 Tentang Penghematan Pemakaian Listrik, Peraturan Menteri ESDM
No.14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Energi, dan Peraturan Menteri ESDM
No.15/2012 Tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.
Kebijakan Catur Dharma Energi ini tentunya memperkuat implementasi dari
Grand Design Pengembangan SDM Sektor ESDM dari segi perangkat peraturan
dan semangat yang mendasari pengembangan SDM. Keseluruhan dari Catur
Dharma Energi memerlukan upaya keras dari seluruh pihak di sektor ESDM
untuk mewujudkannya demi tercapainya ketahanan energi dan peningkatan
nilai tambah ESDM di Indonesia.
Peran sektor ESDM yang juga sangat penting adalah tanggung jawab sosial
perusahaan bagi masyarakat atau Corporate Social Responsibility yang biasa
disebut CSR dan secara umum dilaksanakan dalam bentuk upaya
pengembangan SDM sekitar daerah pengusahaan sumber daya energi dan
mineral atau yang disebut Community Development (Comdev). Tujuan
pemberdayaan peran sektor ESDM adalah mengonversi keunggulan potensi
sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia, berupa potensi ESDM yang
merupakan comparative advantage atau keunggulan komparatif, yang bersifat
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 11
“sementara” menjadi keunggulan potensi sumber daya manusia yang dikenal
sebagai competitive advantage atau keunggulan kompetitif yang bersifat kualitas.
Grand Design Pengembangan SDM Sektor ESDM mengedepankan cara
mengonversi comparative advantage menjadi competitive advantage yang paling
efektif yaitu melalui proses diklat dan dikjar dengan fokus pada KSA atau
knowledge (pengetahuan), skills (keterampilan) dan attitude (sikap). Grand Design
menggariskan bahwa perlu terus didorong pelaksanaan CSR ini secara lebih
luas cakupannya tidak hanya untuk masyarakat sekitarnya tetapi juga untuk
pengembangan SDM sektor ESDM secara luas.
5. Reformasi Birokrasi Badan Diklat ESDM
Sesuai dengan konsep dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi berdasarkan
PerMen Pan No:PER/15/M.PAN/7/2008 Tentang Pedoman Umum Reformasi
Birokrasi dan PerMenPan dan RB No. 11/2011 tentang Penilaian Dokumen
Usulan dan Roadmap Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kementerian/Lembaga,
dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi, Badan Diklat ESDM menggunakan
pendekatan Balanced Scorecard dengan rujukan umum menggunakan 8 area
perubahan sebagai patokan yaitu:
1) manajemen perubahan,
2) penataan peraturan perundang-undangan,
3) penataan dan penguatan organisasi,
4) penataan penatalaksanaan,
5) penataan sistem manajemen SDM aparatur,
6) penguatan pengawasan,
7) penguatan akuntabilitas kinerja,
8) peningkatan kualitas pelayanan publik.
Ke 8 (delapan) area perubahan tersebut dipadukan dan diringkaskan menjadi 4
bidang sebagai fokus dari pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan Diklat
ESDM, yaitu 1) penataan kelembagaan; 2) penyempurnaan proses internal; 3)
pengembangan pegawai, dan 4) indikator kinerja utama.
Berikut ini dijelaskan uraian dari ke-4 (empat) bidang sebagai fokus pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Badan Diklat ESDM.
a. Penataan Kelembagaan
Dalam upaya meningkatkan kualitas lembaga untuk melaksanakan
Reformasi Birokrasi telah dilaksanakan upaya penataan kelembagaan
dengan fokus pada perangkat yang akan memfungsikan organisasi secara
lebih efektif dan efisien. Salah satu tuntutan dari Reformasi Birokrasi adalah
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 12
birokrasi yang akuntabel dan bertanggungjawab atas setiap proses kinerja
atau hasil akhir dari program maupun kegiatan, yang terkait dengan diklat
di sektor ESDM. Oleh karena itu, Penataan organisasi dan tata kerja di
lingkungan Badan Diklat ESDM harus mengarah kepada birokrasi yang
efisien, efektif, akuntabel dan produktif serta mampu memberikan dampak
kerja yang positif.
Beberapa perangkat telah disusun dalam rangka penataan kelembagaan
antara lain:
Perubahan status Akamigas menjadi Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
(STEM Akamigas);
Job Grading yang dilaksanakan dengan koordinasi dari Sekretariat
Jenderal KESDM;
Penyusunan Indikator Kinerja berbasis Balanced Scorecard untuk
Jabatan Eselon I, II, III dan IV, sebagai upaya menyelaraskan antara
tugas pokok dan fungsi dengan target kinerja;
Akreditasi dan sertifikasi lembaga diklat di lingkungan Badan Diklat
ESDM.
b. Penyempurnaan Proses Internal
Penyempurnaan proses kerja secara internal perlu terus dilaksanakan agar
kinerja suatu unit kerja memiliki standar dan kualitas yang tinggi, sesuai
dengan tuntutan untuk keluaran yang ditetapkan. Karena itu telah
dilaksanakan beberapa kegiatan penting untuk menyempurnakan proses
internal di Badan Diklat ESDM di antaranya:
Uraian Jabatan dalam rangka memastikan tugas dan fungsi setiap
jabatan yang ada di Badan Diklat ESDM;
Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) untuk setiap kegiatan di
satuan-satuan kerja di Badan Diklat ESDM;
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja untuk menyeimbangkan antara beban
tugas dengan jumlah personil yang ada di suatu unit kerja;
Penyusunan Informasi Faktor Jabatan yang dikoordinasikan oleh
Sekretariat Jenderal KESDM;
Standar-standar kediklatan untuk kualitas diklat berstandar tinggi.
c. Pengembangan Pegawai
Pengembangan Pegawai Badan Diklat ESDM dilaksanakan dengan
meningkatkan kualitas pegawai baik pegawai struktural maupun
fungsional melalui diklat serta pendidikan tinggi di dalam dan luar negeri,
antara lain:
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 13
Tugas Belajar di dalam dan luar negeri;
Penyertaan pegawai dalam lokakarya, seminar, Diklat atau kegiatan
sejenis untuk peningkatan kualitas SDM internal sesuai kebutuhan
tertentu;
Pengembangan profesi widyaiswara/dosen melalui beragam cara, a.l.
Sertifikasi Kompetensi, Diklat, Lokakarya, Seminar, Workshop, Magang
(On The Job Training), bergabung dalam asosiasi profesi sejenis dan
terkait.
d. Indikator Kinerja Utama
Dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi, telah disusun Indikator
Kinerja Utama (IKU) Rencana Strategis Badan Diklat ESDM 2015-2019 yang
selaras dengan IKU Kementerian ESDM. IKU ini selanjutnya dikembangkan
pada tingkat lebih teknis berupa Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
Di bawah ini adalah 2 (dua) sasaran dan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama
yang menjadi patokan bagi peningkatan kinerja Badan Diklat ESDM. Sistem
ini menggunakan 4 (empat) perspektif Balanced Scorecard, yaitu Perspektif
Pemangku Kepentingan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Internal
dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Ke enam Indikator Kinerja Utama di bawah ini mengukur penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi, kualitas lulusan STEM Akamigas, tingkat
kepuasan pengguna layanan, akreditasi sarana diklat, karya ilmiah
widyaiswara/dosen dan kualitas kompetensi widyaiswara/dosen. Indikator
Kinerja Utama tersebut menjadi alat ukur keberhasilan dari 2 sasaran
strategis yaitu: 1)Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi
dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan dan 2) Terwujudnya
kualitas layanan diklat yang memuaskan.
Tabel 1.2. Indikator Kinerja Utama Badan Diklat ESDM dalam 2 Perspektif
Sasaran Strategis No Indikator Kinerja Utama Satuan
Perspektif Pemangku Kepentingan
Terwujudnya
pengembangan SDM
berbasis kompetensi dan
berbasis kebutuhan
pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat
berbasis kompetensi %
2 Prosentase lulusan STEM Akamigas
dengan IPK minimal 3,00 %
Perspektif Pelanggan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan Indeks
/Skala
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 14
Terwujudnya kualitas
layanan diklat yang
memuaskan
4 Prosentase sarana diklat yang
terakreditasi %
5
Prosentase jumlah karya ilmiah
Widyaiswara/Dosen yang
dipublikasikan
%
6 Prosentase Widyaiswara/ Dosen yang
dinilai minimal baik %
Penjelasan tentang setiap IKU di atas disampaikan pada Bab III Visi, Misi,
Tujuan dan Sasaran Strategis.
6. Kompetensi Sumber Daya Manusia
a. Aparatur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Pusat)
Aparatur KESDM adalah Pegawai Negeri Sipil KESDM yang tersebar di
seluruh unit utama KESDM. Untuk secara efektif mengelola Sektor ESDM,
Pegawai Negeri Sipil KESDM memerlukan kemampuan tidak hanya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga kemampuan atau
kompetensi sebagai pengelola. Para Pegawai, sesuai dengan jabatan yang
diembannya, diharapkan memiliki kompetensi, bukan hanya sebagai
pengambil kebijakan tetapi juga sebagai pengawas.
Aparatur KESDM telah diberikan diklat mulai sejak pertama menjadi
pegawai dalam bentuk diklat Pra-Jabatan dan diklat-diklat lainnya yang
terkait dengan kecakapan teknis dan fungsional. Secara umum, seluruh
pegawai telah dibekali dengan kecakapan yang didapatkan dari diklat yang
diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM maupun oleh lembaga diklat
lainnya atas penugasan dari KESDM.
Aparatur KESDM harus dibuat mampu bersaing dalam memegang
tanggungjawab di sektor ESDM khususnya terkait dengan lelang jabatan
(open bidding) untuk jabatan Eselon I dan II.
b. Aparatur Pemerintah Daerah Pengelola ESDM
Aparatur Pemda harus memiliki kompetensi sebagai aparatur yang
berperan dalam memastikan industri dan masyarakat memanfaatkan
sumber daya sektor ESDM dengan penuh tanggungjawab, bernilai tambah
dan berwawasan lingkungan. Pelaksanaan peningkatan kompetensi
Aparatur Pemda dilaksanakan melalui koordinasi dan kerjasama dengan
Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri dan selanjutnya secara teknis
dengan Badan Diklat daerah, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas
ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 15
c. Tenaga Kerja pengusahaan energi dan sumber daya mineral
Kebutuhan akan penguasaan kompetensi teknis dari tenaga pengusahaan
ESDM terus meningkat. Hal ini dikaitkan dengan eksplorasi dan
eksploitasi/produksi wilayah kerja baru. Kompetensi yang diperlukan
adalah kompetensi teknis bidang migas, ketenagalistrikan, EBTKE, minerba
dan kegeologian. Kerjasama dilaksanakan dengan asosiasi dan perusahaan
pengusaha ESDM. Peningkatan kualitas SDM sektor ESDM ini
dimaksudkan untuk membanjiri dunia dengan tenaga kompeten di bidang
ESDM.
d. Masyarakat umum
Pada dasarnya masyarakat umum memerlukan pengetahuan tentang energi
dari segi pemanfaatan dan konservasi, agar supaya terjadi kesesuaian
dengan program pemerintah dalam memanfaatkan energi dengan bijak dan
melestarikan sumber daya energi untuk masa depan. Kerjasama dapat
dilaksanakan dengan Lingkungan terkecil masyarakat (RT/RW), Lembaga
Swadaya Masyarakat, Media Massa, Perguruan Tinggi dan Sekolah
Kejuruan.
B. Capaian Badan Diklat ESDM 2010-2014
Sektor ESDM membutuhkan peran SDM pengelola yang profesional dan dapat
diandalkan untuk memecahkan persoalan yang kompleks dari waktu ke waktu
secara berkesinambungan. SDM yang profesional dan handal diyakini sebagai
faktor penting terhadap keberhasilan sebuah negara dalam mengelola sumber daya
alam yang dimilikinya. Badan Diklat ESDM telah melaksanakan berbagai upaya
untuk meningkatkan kualitas SDM sektor dan hasilnya dapat dilihat di bawah ini
berdasarkan 5 Indikator Kinerja Utama.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 16
Tabel 1.3. Capaian Badan Diklat ESDM dikaitkan dengan Indikator Kinerja Utama
No Indikator Kinerja Utama
2010 2011 2012 2013 2014
Target
Renstra Capaian
Target
Renstra Capaian
Target
Renstra Capaian
Target
Renstra Capaian
Target
Renstra
Perkiraan
Capaian
1 Jumlah Penyelenggaraan
Diklat dlm setahun 372 425 371 613 404 596 425 640 446 512
2 Jumlah Jenis Diklat Sektor
ESDM yang
Diselenggarakan
37 27 42 14 47 7 52 8 57 6
3 Jumlah Peserta yang Selesai
Mengikuti Diklat di Badan
Diklat DESDM
8.015 9.064 7.605 12.894 7.905 16.976 8.325 15.137 8.685 10.104
4 Jumlah Lulusan STEM
Akamigas 241 242 277 243 319 309 367 375 422 544
5 Jumlah Standar Diklat Sektor
ESDM yg Ditetapkan dan
Diberlakukan
461 832 476 811 484 623 488 713 493 776
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 17
Tabel di atas menunjukkan perbandingan capaian Indikator Kinerja Utama Renstra
pada periode II Renstra yaitu pada tahun 2010-2014. Untuk data capaian jumlah
peserta diklat yang meningkat sangat tinggi di tahun 2012, yaitu mencapai 16.976
dibanding target sebesar 7.905, adalah karena adanya kebijakan pemerintah yang
memerlukan dukungan pelaksanaan diklat yaitu kenaikan BBM, konversi mitan ke
gas, dan BBM ke BBG.
Badan Diklat ESDM sebagai penyiap dan pencetak SDM sektor ESDM dalam
periode jangka panjang tahap kedua, yaitu tahun 2010-2014, telah melaksanakan
berbagai program diklat. Di bawah ini adalah data capaian yang terkait dengan
indikator kinerja utama di antaranya adalah Penyelenggaraan Diklat Sektor ESDM,
Penyelenggaraan Pendidikan Formal Diploma I s.d. IV, dan Penyusunan Standar
Kediklatan Sektor ESDM.
1. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penyelenggaraan diklat merupakan aktivitas utama yang dilakukan Badan
Diklat ESDM sesuai dengan tugas dan fungsinya melalui pusat-pusat atau balai
diklat, dalam rangka menyiapkan SDM sektor ESDM yang kompeten dan
profesional.
Informasi pencapaian di bawah ini merupakan data hasil pelaksanaan yang
diperbandingkan dengan data perencanaan pada tahap awal dari Rencana
Strategis ini. Secara implisit, data perencanaan tersebut juga menunjukkan
adanya kebutuhan yang menjadi dasar penentuan target atau sasaran.
a. Jumlah Penyelenggaraan Diklat per Pemangku Kepentingan
Gambar 1.2. Grafik Jumlah Penyelenggaraan Diklat per Pemangku
Kepentingan
2010 2011 2012 2013 2014*
Industri / Masyarakat 154 188 193 241
Aparatur Pemda 134 328 299 323
Aparatur KESDM 57 69 67 76
0
100
200
300
400
500
600
700
* belum termasuk
data 2014
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 18
Grafik di atas menunjukkan Data Penyelenggaraan Diklat per Pemangku
Kepentingan per tahun sejak tahun 2010, dimana telah dilaksanakan upaya
peningkatan kualitas SDM untuk Aparatur KESDM, Aparatur Pemda dan
Industri/Masyarakat Umum. Secara umum, terlihat bahwa dari tahun 2010
ke 2013 terjadi peningkatan jumlah diklat yang diselenggarakan. Meskipun
data penyelenggaraan diklat untuk Aparatur KESDM dan Pemda
mengalami penurunan pada kurun waktu 2011 ke 2012, namun setelahnya
kecenderungannya terus meningkat. Hal ini karena adanya kebijakan
nasional untuk meningkatkan lifting migas, peningkatan upaya penyiapan
pengelolaan barang tambang mineral dan batubara dengan nilai tambah dan
penyiapan mesin pengolah (smelter) serta peningkatan konservasi energi
dan pemanfaatan EBT.
b. Perbandingan Jumlah Penyelenggaraan Diklat dalam Dua Periode Renstra
Gambar 1.3. Grafik Jumlah Penyelenggaraan Diklat dalam dua periode
Renstra
Grafik ini memberikan informasi tentang perbandingan jumlah
penyelenggaraan diklat untuk Renstra periode I dengan periode II. Dari
informasi di atas secara umum terlihat peningkatan jumlah
penyelenggaraan diklat untuk semua pemangku kepentingan, meskipun
data tahun 2014 belum dapat dicatatkan karena kegiatannya masih berjalan.
Dengan semakin pentingnya sektor ESDM dan perkembangan situasi
regional dan global terutama dimulainya Pasar Bebas Asean di tahun 2015,
maka kebutuhan akan penyiapan SDM yang kompeten akan semakin tinggi.
Aparatur
KESDM
Aparatur
Pemda
Industri /
Masyarakat
Renstra I (2005-2009) 242 304 645
Renstra II (2010-2014)* 269 1084 776
0
200
400
600
800
1000
1200
*) Belum termasuk
data 2014
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 19
Perbandingan penyelenggaraan diklat selama periode pelaksanaan Renstra
periode pertama (2005-2009) dan pelaksanaan Renstra periode kedua (2010-
2014), khususnya untuk penyelenggaraan diklat Aparatur Pemerintah
Daerah, tercatat mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu mencapai
350% dimana dari 304 diklat menjadi 1.084 diklat. Hal ini sesuai dengan
kebutuhan SDM pengelola sektor ESDM di daerah yang mengalami
perkembangan cukup tinggi dalam rangka mengoptimalkan potensi sumber
daya alam yang dimiliki.
c. Penyelenggaraan Diklat per Bidang
Gambar 1.4. Grafik Penyelenggaraan Diklat Bidang Migas
Data di atas menunjukkan terdapat kecenderungan penyelenggaraan diklat
yang meningkat dari tahun 2010 s.d. 2013 dan sebagian yang tercatat pada
triwulan pertama tahun 2014. Kebutuhan akan peningkatan lifting migas
dan pembukaan wilayah kerja baru akan meningkatkan jumlah
penyelenggaraan diklat secara konstan.
Gambar 1.6. Grafik Penyelenggaraan Diklat Bidang KEBTKE
0
50
100
150
200
250
300
350
2010 2011 2012 2013 2014*
Migas 178 236 252 302 161
0
20
40
60
80
100
120
2010 2011 2012 2013 2014
KEBTKE 20 110 101 109 109
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 20
Di tahun 2010 jumlah penyelenggaraan diklat relatif masih sedikit dan
dengan intensitas yang rendah, namun mulai 2011 jumlah penyelenggaraan
diklat per tahun cenderung selalu di atas 100 meskipun di tahun 2012
tercatat penurunan menjadi 101. Selanjutnya di tahun 2013 dan 2014 berada
pada angka 109. Kebutuhan akan peningkatan kompetensi bidang KEBTKE
menjadi pemicu penyelenggaraan diklat dengan frekuensi yang cukup
tinggi.
Gambar 1.5. Grafik Penyelenggaraan Diklat Bidang Minerba
(termasuk TBT)
Penyelenggaraan diklat bidang minerba termasuk TBT juga cenderung
meningkat secara konstan. Dari tahun 2011 ke 2012 terlihat menurun, namun
meningkat kembali sampai tahun 2014. Hal ini menunjukkan peningkatan
kompetensi bidang Minerba dan TBT sangat dibutuhkan oleh pemangku
kepentingan.
Gambar 1.7. Grafik Penyelenggaraan Diklat Bidang Geologi
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2010 2011 2012 2013 2014
Minerba 103 154 130 152 164
0
20
40
60
80
100
2010 2011 2012 2013 2014
Geologi 35 85 76 77 78
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 21
Penyelenggaraan diklat bidang geologi jumlahnya kurang dari 50 di awal
tahun Renstra (2010), namun cenderung meningkat mulai 2011 dan
seterusnya berada pada kisaran 80 penyelenggaraan diklat. Dengan
kebutuhan yang semakin meningkat dalam peningkatan kompetensi bidang
geologi, maka diharapkan di tahun 2015 sampai dengan 2019
penyelenggaraan diklat bidang geologi akan meningkat secara signifikan.
d. Peserta Pendidikan dan Pelatihan
Gambar 1.8. Grafik Jumlah Peserta Diklat Bidang Migas
Jumlah Peserta diklat bidang Migas tetap di tahun 2010-2011 dan meningkat
secara signifikan tahun 2012 karena terdapat kebutuhan terhadap
peningkatan lifting migas. Pada tahun 2013 sampai 2014 mengalami
penurunan karena sebagian kebutuhan tenaga kerja telah terpenuhi
dikaitkan dengan kebijakan Pemerintah antara lain kenaikan BBM, konversi
minyak tanah ke gas dan BBM ke BBG. Namun dengan kebutuhan akan
tenaga kerja terampil di bidang migas, sesuai dengan eksplorasi dan
produksi yang diharapkan meningkat, maka jumlah peserta diklat
diperkirakan akan meningkat kembali di tahun-tahun mendatang.
Gambar 1.10. Grafik Jumlah Peserta Diklat Bidang KEBT KE
0
2000
4000
6000
8000
10000
2010 2011 2012 2013 2014
Migas 6730 6730 8966 8570 3298
0
500
1000
1500
2000
2500
2010 2011 2012 2013 2014
KEBTKE 726 1752 1792 2313 2345
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 22
Grafik di atas memberikan gambaran akan kebutuhan penguasaan
keterampilan, dan pengetahuan terhadap ketenagalistrikan, dan EBTKE
yang sangat tinggi. Hal ini adalah karena kesadaran akan peningkatan
kegiatan industri yang memerlukan tenaga listrik, kesadaran akan
keterbatasan sumber daya energi fosil dan kebijakan menggunakan jenis
energi terbarukan, yang akan menjadi primadona di masa yang akan datang.
Karena itu terjadinya kecenderungan peningkatan jumlah peserta diklat
bidang KEBTKE dari tahun ke tahun menunjukkan kebutuhan akan sumber
daya energi listrik, sumber daya energi bersih dan sumber daya terbarukan
termasuk konservasi energi.
Gambar 1.9. Grafik Jumlah Peserta Diklat Bidang Minerba (termasuk TBT)
Jumlah peserta diklat bidang minerba dan tambang bawah tanah cenderung
meningkat secara konstan, dikaitkan dengan kebutuhan terhadap tenaga
kompeten bidang minerba, khususnya di daerah, baik untuk industri
maupun pemda. Dengan ketentuan larangan ekspor bahan mentah, maka
kebutuhan tenaga terampil dalam mengoperasikan smelter dan operasi
lainnya akan meningkat secara signifikan di tahun-tahun yang akan datang.
Gambar 1.11. Grafik Jumlah Peserta Diklat Bidang Geologi
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2010 2011 2012 2013 2014
Minerba 2139 2671 2363 2794 2981
0
500
1000
1500
2010 2011 2012 2013 2014
Geologi 607 1394 1301 1460 1480
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 23
Untuk bidang kegeologian, pencapaian jumlah peserta diklat juga memiliki
kecenderungan meningkat secara konstan khususnya mulai tahun 2012. Di
tahun 2010 jumlah peserta masih sedikit, namun meningkat drastis di tahun
berikutnya, menurun sedikit di tahun 2012 dan sejak saat itu terus
mengalami peningkatan.
e. Standar Kediklatan
Standar kediklatan mencerminkan seberapa jauh suatu lembaga diklat
memiliki sistem dan ketentuan yang baku dan dapat dipertanggungjawab-
kan. Standar kediklatan yang dihasilkan adalah Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK) yang terdiri dari beberapa jenis di antaranya kurikulum,
silabus, bahan ajar dan sistem evaluasi. Di bawah ini dapat dilihat capaian
standar kediklatan yang telah dihasilkan dan disahkan oleh Badan Diklat
ESDM. Semakin banyak standar kediklatan yang dihasilkan, berarti semakin
siap suatu lembaga diklat dalam menyiapkan program yang sesuai dengan
kebutuhan.
Gambar 1.12. Grafik Jumlah Standar Kediklatan per Bidang
2011 2012 2013 2014*
Migas 166 61 147 0
KEBTKE 273 248 188 211
Geologi 183 335 116 0
Minerba 15 23 25 0
TBT 11 8 48 0
STEM Akamigas 6 4 3 0
-
100
200
300
400
* Belum
termasu
k semua
data
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 24
2. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran Vokasi
Melalui STEM Akamigas, Badan Diklat ESDM juga menyelenggarakan
pendidikan formal tingkat Diploma I, II, III, dan IV bidang ESDM. Di bawah ini
disampaikan data capaian STEM Akamigas dari beberapa perspektif yaitu: per
peruntukan, per diploma, per koridor ekonomi dan per gender, dengan
penjelasan dan data sebagai berikut:
a. Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Peruntukan
Gambar 1.13. Grafik Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Peruntukan
Jika diamati dari grafik dari STEM Akamigas di atas, jumlah peserta didik
sebagian menunjukkan peningkatan dan sebagian lagi mengalami
penurunan dalam hal jumlah peserta pendidikan, berdasarkan peruntukan
pemangku kepentingan. Pada tahun ajaran 2009/2010 dibandingkan dengan
2010/2011 untuk aparatur Pemda mengalami peningkatan, namun untuk
aparatur KESDM dan Industri sebaliknya. Mulai tahun ajaran 2011/2012
sampai dengan tahun ajaran 2013/2014 untuk Aparatur Pemda dan Industri
terus mengalami peningkatan. Sedangkan untuk Aparatur KESDM
cenderung fluktuatif. Mulai tahun ajaran 2013/2014 tercatat peserta dari
Masyarakat Umum berjumlah 74 orang. Hal ini adalah awal dari kiprah
STEM Akamigas dalam melaksanakan pendidikan tinggi bagi seluruh
lapisan masyarakat.
0
100
200
300
400
500
600
700
Aparatur
KESDM
Aparatur
Pemda
Industri Masyarak
at
Jumlah
2009/2010 7 28 207 0 242
2010/2011 6 57 165 0 228
2011/2012 13 54 242 0 309
2012/2013 9 118 248 0 375
2013/2014 11 134 399 74 618
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 25
b. Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Diploma
Gambar 1.14. Grafik Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Diploma
Dari data di atas dapat diindikasikan bahwa jumlah peserta dengan tingkat
strata Diploma I dan II lebih banyak diperlukan di sub sektor Migas untuk
setiap tahun ajaran. Hal itu ditunjukkan dengan jumlah peserta yang paling
banyak mengikuti pendidikan. Sub sektor Migas memerlukan tenaga
terampil dikaitkan dengan pelaksanaan kegiatan migas di lapangan dengan
indikasi peningkatan jumlah peserta didik secara konstan dari tahun ke
tahun.
c. Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Koridor Ekonomi
Gambar 1.15. Grafik Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi per Koridor
Ekonomi
0
50
100
150
200
250
300
2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013 2013/2014
D I 82 98 171 214 291
D II 68 37 68 83 148
D III 63 51 32 53 75
D IV 29 42 38 25 30
0
50
100
150
200
250
300
350
Sumate
ra
Jawa Bali-
Nusa
Tengga
ra
Kalima
ntan
Sulawe
si-
Maluku
Utara
Papua-
Maluku
2013/2014 100 302 32 66 21 23
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 26
STEM Akamigas juga bisa dilihat dari perspektif pembangunan SDM terkait
dengan koridor ekonomi dalam lingkup MP3EI, khususnya dihubungkan
dengan asal peserta didik. Sejauh ini pada tahun ajaran 2013/2014 peserta
didik asal Jawa masih mendominasi diikuti dengan Sumatera dan
Kalimantan. Sedangkan terendah pada tahun ajaran ini adalah dari koridor
Sulawesi-Maluku Utara dan Papua-Maluku. Selaras dengan perkembangan
pengelolaan sumber daya alam yang lebih positif dan mementingkan
kebutuhan daerah, maka peningkatan jumlah peserta dari koridor ekonomi
Sulawesi-Maluku Utara dan Papua-Maluku akan ditingkatkan pada tahun-
tahun ajaran berikutnya.
d. Jumlah Peserta per Gender
Upaya pengarusutamaan gender menjadi isu nasional yang penting dalam
memberdayakan kaum perempuan, bukan hanya kaum laki-laki. Di bawah
ini ditunjukkan data perbandingan jumlah peserta Perempuan dan Laki-laki
di STEM Akamigas sebagai berikut:
Gambar 1.16. Grafik Jumlah Peserta Pendidikan Tinggi Pengarusutamaan
Gender
Diharapkan ada kenaikan jumlah peserta perempuan yang ditunjukkan
dalam tiga tahun ajaran mulai 2011/2012 sampai dengan 2013/2014 dimana
jumlah peserta meningkat secara signifikan yaitu dari 21 menjadi 40 dan
selanjutnya 63. Namun jika dibandingkan dengan jumlah peserta laki-laki
maka proporsi peserta perempuan masih sangat sedikit. Karena itu perlu
tetap diupayakan adalah peningkatan jumlah peserta diklat perempuan
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2011/2012 2012/2013 2013/2014
Laki-laki 288 335 481
Perempuan 21 40 63
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 27
sebagai bentuk keselarasan dengan kebijakan nasional pemberdayaan
perempuan.
C. Potensi dan Tantangan
Pengembangan SDM sektor ESDM juga merupakan sebuah upaya yang harus
dilihat secara dinamis, dalam arti harus terus mengikuti perkembangan yang terjadi
di sektor ESDM khususnya bidang yang menyangkut pada pengembangan SDM.
Dengan demikian, kebijakan pengembangan SDM yang telah ditetapkan dalam
dokumen kebijakan rencana strategis dan rencana kinerja tahunan harus
diperbaharui, agar dapat menjawab berbagai permasalahan dari perkembangan
lingkungan strategis dewasa ini. Beberapa potensi yang dimiliki Badan Diklat ESDM
dan tantangan yang harus dihadapi perlu diinventarisasi dan dioptimalkan
pemanfaatannya secara positif. Potensi dan tantangan yang memengaruhi program
dan kegiatan Badan Diklat ESDM pada pelaksanaan Renstra tahun 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
1. Potensi
Potensi yang teridentifikasi di sektor ESDM yang berkaitan dengan
pengembangan SDM ada beberapa potensi yaitu RPJMN 3 (2015-2019) dan
Bonus Demografi; Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan
Kebijakan Pemanfaatan EBTKE.
Ketiga potensi tersebut terkait dengan sasaran dari RPJMN 3 menekankan salah
satunya kepada pemantapan SDM yang berkualitas yang tentunya, salah
satunya, menjadi tanggungjawab Badan Diklat ESDM. Selanjutnya juga adalah
bonus demografi dimana diperlukan upaya Pemerintah dalam menyiapkan
perangkat yang tepat agar penduduk usia produktif dalam kurun waktu 2012 –
2035 mendapatkan peningkatan mutu dan daya saing, sehingga menjadi
keuntungan bagi pencapaian optimal pembangunan nasional.
Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menegaskan
bahwa setiap aparatur negara memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi, antara lain melalui diklat, seminar, kursus dan
penataran.
Sedangkan untuk Kebijakan Pemanfaatan EBTKE, inisiatif dan terobosan sedang
dan akan terus dilaksanakan. Sumber energi terbarukan seperti panas bumi,
hydro, biomass, surya, angin, dan samudera diharapkan menjadi jaminan agar
kebutuhan energi di masa datang dapat dipenuhi secara mandiri. Pemerintah
juga sedang memfinalisasi Kebijakan Energi Nasional baru yang disusun oleh
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 28
Dewan Energi Nasional dan telah mendapatkan persetujuan DPR. Pada
Kebijakan yang baru ini, peran/kontribusi EBT ditingkatkan dari target
sebelumnya sebesar 17% menjadi 23% pada tahun 2025.
Badan Diklat ESDM memiliki potensi besar dengan perangkat yang dimiliki
untuk dapat dioptimalkan dalam rangka memanfaatkan potensi di sektor ESDM
tersebut.
2. Tantangan Internal
Tantangan internal Badan Diklat ESDM terdiri dari beberapa aspek diklat dan
dikjar yaitu Peningkatan Kompetensi Aparatur Negara yang terdiri dari
Kompetensi Tenaga Pengawas dan Perizinan Tambang, Kompetensi Tenaga
Penyuluh Mitigasi Bencana Geologi; selanjutnya Peningkatan Kompetensi
Tenaga Kerja Industri yang terdiri dari Pengawas Operasi Pertama, Madya dan
Utama (POP, POM, POU), Juru Ledak & Juru Ukur dan Juru Bor.
Untuk aspek lainnya adalah tantangan dalam Peningkatan Kualitas lembaga
diklat dan dikjar, Kebijakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik,
Pengembangan dan Peningkatan Nilai Tambah (PNT) bahan galian mineral,
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Pengusahaan sektor ESDM dan
Tantangan bidang Lingkungan di Sektor ESDM. Keseluruhan tantangan tersebut
harus diantisipasi oleh Badan Diklat ESDM agar menyiapkan diri
menghadapinya dengan efektif melalui program dan kegiatan yang tepat.
Penjelasan lebih rinci mengenai tantangan-tantangan tersebut di atas dibahas
pada Bab II.
3. Tantangan Eksternal
Tantangan yang bersifat eksternal Badan Diklat ESDM terkait dengan
lingkungan strategis dari Kementerian ESDM umumnya dan Badan Diklat
ESDM khususnya. Tantangan eksternal yang nyata dan harus menjadi perhatian
adalah AFTA & APEC serta Krisis Energi global. Ketiga tantangan eksternal
tersebut memberikan pengaruh yang kuat bagi penyediaan SDM yang mampu
dan berdaya saing agar Indonesia mampu berkiprah melalui sumber daya
manusia Indonesia yang berkualitas tinggi. Penjelasan ketiga tantangan
eksternal tersebut dibahas pada Bab II.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 29
BAB II
ALUR PIKIR DAN PEMETAAN STRATEGIS
A. Alur Pikir Penyusunan Rencana Strategis Badan Diklat ESDM 2015-2019
Gambar 2.1. Alur Pikir Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa ada 3 (tiga) input yang memberikan bahan untuk
pembentukan Visi, Misi Renstra KESDM termasuk Tujuan dan Sasaran Strategis. Ketiga
masukan tersebut adalah Kondisi Saat Ini yang dialami oleh Badan Diklat ESDM. Capaian
sebagai bentuk catatan sejarah apa yang sudah dilaksanakan dengan baik dan apa yang
memerlukan perbaikan dan Potensi serta Tantangan baik yang bersifat internal maupun
eksternal.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran tersebut diberikan panduan menggunakan arah kebijakan
dari 6 Pilar Kebijakan Diklat dan diberi batasan dari Paradigma Pengembangan SDM
Sektor ESDM. Untuk mewujudkan aspek konseptual Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran maka
disusun Cara atau Strategi mencapai tujuan dan Rencana Aksi sebagai upaya riil yang akan
dilaksanakan.
Untuk melaksanakan secara langsung, maka Program dan Kegiatan Pokok ditentukan dan
dilaksanakan pada tingkat Eselon II atau Satuan Kerja Badan Diklat ESDM yang
menggunakan APBN dan Non-APBN. Dan untuk memastikan bahwa Renstra Badan
Diklat ESDM dijalankan dengan baik, maka diperlukan kegiatan monitoring dan evaluasi
setiap tahunnya, agar dapat dilakukan penajaman terhadap program dan kegiatan para
Satker di lingkungan Badan Diklat ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 30
B. Pemetaan Strategis Rencana Strategis Badan Diklat ESDM 2015-2019
Gambar 2.2. Peta Strategis Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019
Peta Strategis Renstra Badan Diklat ESDM ini merupakan pemetaan strategis dalam
mencapai visi Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 melalui optimalisasi program dan
kegiatan pada beberapa perspektif, yaitu Perspektif Pemangku Kepentingan, Perspektif
Pelanggan, Perspektif Proses Internal dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Secara prinsip, seluruh program dan kegiatan di semua perspektif berada pada lingkup
Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan Badan Diklat ESDM.
Bagian kanan gambar yaitu Pengungkit Strategis memastikan pencapaian visi dan
pelaksanaannya menggunakan perangkat atau kendaraan yang ada di Badan Diklat
ESDM. Pengungkit strategis yang menggerakan program dan kegiatan tersebut terdiri dari
6 (enam) Satuan Kerja setingkat Eselon II dan 1 (satu) Satuan Kerja setingkat Eselon III.
Peta ini menunjukkan dengan jelas bahwa seluruh aspek terpenting dari pelaksanaan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 terlihat dan memberikan gambaran penilaian
obyektif terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas dari 4 perspektif tersebut.
STEM
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 31
C. Paradigma Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan memengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep,
nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam suatu lingkungan
tertentu.
Sektor ESDM adalah penggerak roda perekonomian dan faktor strategis dalam
pembangunan nasional. Selain sebagai penghasil utama dari penerimaan negara dalam
APBN, sektor ESDM juga memasok kebutuhan energi, bahan baku industri, menciptakan
lapangan kerja, menarik investasi serta mendorong pertumbuhan daerah. Secara umum,
untuk sub sektor energi, Kementerian ESDM telah membuat landasan pembangunan
sektor energi nasional yang dituangkan dalam Catur Dharma Energi, yaitu:
Tingkatkan Produksi Migas,
Kurangi Pemakaian & Impor BBM,
Dorong secara masif Pengembangan EBT, dan
Hemat energi.
Pada tahun 2013, realisasi penerimaan negara dari sektor ESDM mencapai Rp 398,4
Triliun. Penerimaan sebesar itu terdiri dari penerimaan Migas Rp 252,4 Triliun,
Pertambangan Umum Rp 145,1 Triliun dan Panas Bumi Rp 0,87 Triliun. Dari sisi produksi
energi, selama tahun 2013 angka realisasinya mencapai 6,87 juta BOEPD, yang terdiri dari
realisasi produksi (lifting) minyak bumi sebesar 826 ribu BOEPD, lifting gas bumi sebesar
1.204 ribu BOEPD, dan batubara sebesar 4.841 BOEPD. Sedang realisasi volume BBM
bersubsidi 2013 sebesar 46,51 juta KL. Terjadi penghematan 1,49 juta KL dibanding kuota
48 juta KL.
Implikasi dari informasi dan data di atas adalah adanya secara nyata kebutuhan tenaga
kerja dengan jumlah lapangan kerja atau kesempatan kerja yang tersedia di sektor ESDM.
Kebutuhan tenaga kerja ini dinyatakan dalam satuan orang yang bekerja pada sektor
industri untuk menjalankan kegiatan organisasi tersebut. Kebutuhan tenaga kerja sangat
dipengaruhi oleh daya serap organisasi dan teknologi yang digunakan dalam kegiatan
produksi.
Paradigma pengembangan SDM adalah pandangan yang mendasar tentang apa yang
menjadi pokok persoalan dalam kerangka pengembangan SDM khususnya di sektor
ESDM, untuk mendukung implementasi kebijakan nasional. Pemenuhan kompetensi,
peningkatan daya saing, dan pelayanan publik merupakan tolok ukur pengembangan
SDM Sektor ESDM dalam menunjang implementasi kebijakan sektor Energi dan Sumber
Daya Mineral.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 32
SDM memegang peranan penting dan strategis di antara sumber daya lainnya dalam
perkembangan IPTEK. Proses perkembangan IPTEK dunia sekarang ini semakin jelas
menunjukkan peranan dan posisi SDM di dalamnya baik secara individu, kelompok, unit
kerja, regional, nasional dan internasional. Kondisi ini dapat dicapai melalui penyiapan
SDM pada umumnya dan pegawai serta tenaga kerja pada khususnya yang handal,
berkemampuan di bidangnya dan memiliki daya kreativitas dan inovasi serta bermoral
tinggi.
Kedudukan dan peranan Badan Diklat ESDM ini sangat penting dan sentral dalam
penyiapan dan pengembangan SDM, melalui tugasnya melaksanakan diklat dan dikjar di
bidang ESDM. Sasaran strategis RPJMN tahap 3 ini juga menyatakan bahwa salah satu
yang terpenting adalah, “pembangunan perekonomian yang kompetitif melalui SDM
berkualitas”. Sasaran ini mengimplikasikan secara nyata bahwa pengembangan SDM
berkualitas mutlak diperlukan. Melalui Rencana Strategis Badan Diklat 2015-2019 ini akan
difokuskan pelaksanaan tugas dalam lima tahun ke depan dengan kinerja optimal dari
seluruh satuan kerja di lingkungan Badan Diklat ESDM.
1. Potensi
Sektor ESDM memiliki potensi yang besar yang dapat dijadikan peluang untuk
meningkatkan kinerja sektor tersebut dalam mendorong pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Di bawah ini adalah potensi yang dapat
dioptimalkan untuk membantu menyukseskan program pengembangan SDM sektor
ESDM.
a. RPJMN 3 (2015-2019) dan Bonus Demografi
Seperti diketahui bahwa Sasaran dari RPJMN 3 adalah ‘memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas,
serta kemampuan iptek’. Sasaran ini menyiratkan potensi bagi Badan Diklat ESDM
untuk berperan aktif dalam mengembangkan SDM Indonesia yang memiliki
kualitas yang tinggi, melalui analisis kebutuhan spesifik dan penyelenggaraan
diklat dan dikjar yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan yaitu Aparatur
Negara Pusat dan Daerah, Industri dan Masyarakat. Dengan demikian, maka pada
tahap RPJMN ke empat nanti (2020-2024) Indonesia sudah siap dan memiliki
keunggulan kompetitif untuk tinggal landas dalam mencapai masyarakat Indonesia
yang mandiri, maju, adil dan makmur.
Dengan adanya kenaikan jumlah usia produktif (15-64 tahun) yang melampaui
jumlah penduduk usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun) pada
rentang tahun 2012-2035 atau yang disebut dengan bonus demografi, maka
Pemerintah wajib menerapkan kebijakan yang tepat dalam menyiasati situasi
tersebut. Pembangunan SDM yang berkualitas tinggi agar dapat mencapai target
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 33
pertumbuhan 7% selaras dengan sasaran dari RPJMN 3 tersebut di atas. Badan
Diklat ESDM tentunya memiliki potensi dan peluang untuk berperan besar dalam
meningkatkan kualitas SDM secara terukur dan terarah sesuai dengan kebutuhan
pemangku kepentingan di sektor ESDM. RPJMN tahap 3 dan Bonus Demografi harus
disikapi dengan penyiapan program-program yang tepat dalam menumbuhkan
sektor ESDM sesuai dengan Roadmap Pembangunan Nasional dan ketentuan-
ketentuan dalam Rencana Umum Energi Nasional.
b. Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN)
Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN) telah disetujui DPR-RI
dan telah disahkan sebagai Undang-Undang (UU) pada rapat paripurna tanggal 19
Desember 2013. Undang-undang ini mengatur masalah manajemen Pegawai Negeri
Sipil (PNS) secara menyeluruh.
Undang-undang tersebut menetapkan bahwa Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja. Penyusunan kebutuhan sebagaimana dimaksud, dilakukan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun.
PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada Instansi Pemerintah
berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan. PNS juga
dapat berpindah antar dan antara jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrasi,
dan jabatan fungsional di Instansi Pusat dan Instansi Daerah berdasarkan
kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja.
UU ini juga menegaskan, bahwa setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi, antara lain melalui diklat, seminar, kursus dan
penataran. Pengembangan kompetensi juga bisa dilakukan dengan praktik kerja di
instansi lain di pusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun, juga bisa
dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta paling lama 1
(satu) tahun.
Badan Diklat ESDM sudah tentu mengantisipasi pemberlakuan Undang-Undang
ASN ini dengan menyiapkan seluruh perangkat yang diperlukan agar penerapan
Undang-Undang baru ini dapat berjalan baik dan dapat mengambil manfaat demi
peningkatan kualitas Aparatur Pusat dan Daerah. Dengan peningkatan kompetensi
sebagai hak bagi Aparatur Negara, maka Badan Diklat ESDM memiliki potensi yang
besar untuk menjadi penyedia program atau kegiatan peningkatan kompetensi
aparatur negara melalui diklat dan dikjar yang dilaksanakan.
c. Kebijakan Pemanfaatan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
Dengan sumber daya yang melimpah dari energi terbarukan maka pemerintah
selama hampir 5 (lima) tahun terakhir ini telah mengambil berbagai inisiatif dan
terobosan untuk meningkatkan pemanfaatannya. Sumber energi terbarukan seperti
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 34
panas bumi, hydro, biomass, surya, angin, dan samudera diharapkan menjadi
jaminan agar kebutuhan energi di masa datang dapat dipenuhi secara mandiri.
Dengan produksi minyak bumi Indonesia yang semakin menurun kapasitasnya
dalam produksi jangka panjang, termasuk pada gilirannya berlaku pada gas dan
batubara karena suplainya tetap terbatas. Saat ini BBM dan listrik masih
mengandalkan pada energi berbasis fosil yang suatu saat benar-benar akan habis.
Seperti diketahui bahwa untuk energi panas bumi, Indonesia mempunyai potensi
hampir 28 GW, terbesar di dunia. Tahun 2014 PLTP Patuha di Jawa Barat akan
beroperasi penuh dengan kapasitas 55 MW sebagai bagian dari program 10.000
MW Tahap 2 atau FTP-2. Sedangkan untuk PLTP Sarulla di Sumatera Utara yang
sempat terhenti selama 20 tahun dan berkapasitas 3x110 MW, akan dibangun mulai
tahun 2014. PLTP Sarulla ini nantinya akan menghemat subsidi 1 juta US$/hari dan
mengurangi emisi CO2 1,5 juta ton/tahun.
Untuk pengembangan sumber daya energi tenaga air, waduk-waduk yang sudah
ada dapat dimanfaatkan untuk PLTA. Pemanfaatan waduk-waduk tersebut sebagai
aset negara untuk pembangunan PLTA didukung oleh Menteri Keuangan. Untuk
perawatan waduk, embung dan sungai dilakukan dengan memanfaatkan
pendapatan dari Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air (BJPSDA) yang
dilaksanakan oleh Menteri PU dan Pemerintah Daerah. Dengan demikian
ketersediaan listrik dari sumber energi terbarukan dapat lebih terjamin.
Pemerintah juga sedang memfinalisasi Kebijakan Energi Nasional baru yang
disusun oleh Dewan Energi Nasional dan telah mendapatkan persetujuan DPR.
Pada Kebijakan yang baru ini, peran/kontribusi EBT ditingkatkan dari target
sebelumnya sebesar 17% menjadi 23% pada tahun 2025.
Di samping EBT, yang tidak kurang pentingnya adalah tantangan konservasi energi
sebagai hidden energy sources atau sumber daya energi tersembunyi yang dapat
meningkatkan produktivitas melalui penghematan biaya produksi. Dengan
aksioma bahwa menghemat 1 kWh adalah jauh lebih murah dari pada
memproduksi 1 kWh energi, maka tantangan konservasi energi perlu mendapatkan
perhatian yang cukup. Seluruhnya adalah upaya untuk meningkatkan ketahanan
energi Indonesia melalui penyediaan sumber daya EBTKE.
Badan Diklat ESDM memiliki potensi besar dengan perangkat yang dimiliki untuk
dapat dioptimalkan dalam rangka menjawab tantangan peningkatan kompetensi
sektor ESDM di bidang pemanfaatan EBTKE. Program dan kegiatan diklat dan
dikjar yang mendukung kebijakan ini akan membantu keberhasilan penyediaan
sumber daya energi di masa depan.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 35
2. Tantangan internal
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia selama 31 tahun terakhir selalu
meningkat meskipun tidak signifikan. Terjadinya kesenjangan dalam pembangunan
dan pengembangan potensi antar daerah menyebabkan kualitas rata-rata manusia
Indonesia cenderung rendah. Pada tahun 2011, menurut laporan UNDP, IPM Indonesia
menempati ranking 124 dari 189 negara. Untuk tahun ini pencapaian tertinggi dari
Indeks adalah Kesehatan, berikutnya Pendidikan dan Pendapatan, dan dari segi
nominal, pendapatan per kapita Indonesia telah berada di atas 3000 dollar AS. Untuk
mengantisipasi tantangan yang ditimbulkan oleh IPM tersebut, Pemerintah telah
menyiapkan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
yang disingkat dengan MP3EI sebagai perangkat yang akan mengakomodasi
peningkatan SDM sektor melalui program diklat dan dikjar per kewilayahan.
MP3EI yang digulirkan pemerintah sejak 2011 adalah program induk dalam rangka
meningkatkan kinerja pembangunan melalui enam koridor ekonomi yaitu Koridor
Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Koridor Papua
dan Kepulauan Maluku. Percepatan dan perluasan pembangunan di enam koridor
tersebut dilakukan guna memperkuat konektivitas nasional, yang terintegrasi secara
lokal dan terhubung secara global. Penerapan MP3EI ini memerlukan peningkatan
kompetensi tenaga kerja melalui sistem diklat terpadu berbasis kompetensi dan
berorientasi pada kebutuhan.
Terkait dengan MP3EI dalam peningkatan mutu SDM per kewilayahan adalah UP4B
yaitu Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat adalah
lembaga ad hoc dengan misi khusus dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden
Republik Indonesia. UP4B setingkat dengan kementerian Negara dan memiliki tugas
pokok membantu Presiden untuk melaksanakan koordinasi, fasilitasi perencanaan dan
pendanaan, serta pengendalian dan evaluasi percepatan pembangunan di Provinsi
Papua dan Papua Barat. UP4B dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun
2011 mengawal pelaksanaan Perpres Nomor 65 Tahun 2011 tentang Percepatan
Pembangunan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Terdapat 5 (lima) bidang
prioritas UP4B sejak awal tahun 2012 yaitu bidang Infrastruktur Dasar, Pendidikan,
Kesehatan, Ekonomi Rakyat dan Afirmasi yang terlaksana oleh kementerian/lembaga
dan pemerintah daerah di seluruh tanah Papua. UP4B adalah koordinator, fasilitator
perencanaan, pendanaan, pengendali dan evaluator.
Situasi lainnya yaitu pada 2012-2035 Indonesia memiliki jumlah penduduk yang
produktif lebih banyak dari yang tidak produktif atau yang disebut dengan bonus
demografi. Sudah seharusnya Indonesia melakukan investasi di bidang SDM. SDM
yang kompeten merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan.
Di samping itu peran gender dalam pembangunan merupakan salah satu isu yang
harus ditanggapi oleh Kementerian/Lembaga sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor
9/2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam semua tahapan perencanaan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 36
pembangunan di tingkat pusat dan daerah. Badan Diklat ESDM merespon salah satu
tujuan pembangunan millenium (Millennium Development Goals [MDGs]) yaitu
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan melalui program dan kegiatan
pemberdayaan SDM bidang migas, minerba, geologi, KEBTKE, dan tambang bawah
tanah yang dapat diikuti oleh kaum perempuan secara proporsional.
Badan Diklat ESDM Energi harus merespon terhadap tantangan memberdayakan SDM
sektor secara menyeluruh agar dapat mengoptimalkan potensi SDM yang dimiliki
Indonesia. Berikut ini beberapa tantangan yang dihadapi oleh Badan Diklat ESDM.
a. Peningkatan Kompetensi Aparatur Negara
Aparatur Negara yang kompeten merupakan prasyarat mutlak keberhasilan
pengelolaan ESDM secara efektif dan efisien serta berwawasan lingkungan.
Aparatur negara, baik yang bekerja di level pusat (KESDM) maupun daerah
(Pemda) memerlukan arahan yang kuat dan peningkatan kemampuan agar mampu
mengawal dan melaksanakan tugas dan fungsinya secara benar. Di bawah ini
adalah tantangan-tantangan yang dihadapi oleh aparatur negara pusat dan daerah.
1) Tenaga Pengawas dan Perizinan Tambang
Tantangan pengelolaan sektor pertambangan merupakan salah satu isu
strategis yang sering muncul terkait dengan penambangan liar atau
penambangan tanpa ijin, yang berpotensi membahayakan masyarakat sekitar
lokasi penambangan dan merugikan negara. Permasalahan ini memerlukan
penanganan yang profesional seiring dengan berkembangnya dinamika yang
dihadapi sektor tersebut, salah satunya dengan memenuhi kebutuhan SDM
Inspektur Tambang sebanyak 1.000 orang. Untuk menghadapi tantangan
tersebut, Badan Diklat ESDM melaksanakan penyelenggaraan, secara akselerasi,
diklat fungsional bagi calon Inspektur Tambang secara berkala, dalam jangka
waktu 5 tahun. Hal ini untuk memperkecil kesenjangan antara jumlah Inspektur
Tambang yang tidak sebanding dengan banyaknya Ijin Usaha
Pertambangan/Kuasa Pertambangan di daerah.
Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut di atas, telah dilaksanakan Diklat
Inspektur Tambang dengan jumlah peserta yang cenderung terus meningkat
secara konstan. Penghitungan capaian Diklat Inspektur Tambang dimulai dari
tahun 2006 - 2014 dimana telah dapat dilatih sebanyak 1000 orang Calon
Inspektur Tambang seperti yang digambarkan dalam grafik di bawah ini:
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 37
Gambar 2.3. Grafik Jumlah Peserta Diklat Inspektur Tambang
2) Tenaga Penyuluh Mitigasi Bencana Geologi
Secara geologi, Indonesia merupakan negara bersabuk vulkanik yang dikelilingi
cincin api yang melingkari bagian selatan dan timur. Indonesia juga terletak
pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yakni lempeng Australia, Eurasia
dan Pasifik. Tumbukan yang terjadi pada lempeng-lempeng itu menempatkan
Indonesia sebagai negeri yang rawan bencana. Oleh karena itu peningkatan
kemampuan SDM untuk mitigasi Bencana geologi sangat penting. Badan Diklat
ESDM perlu mengupayakan peningkatan kesiapan SDM dalam menyiasati
bencana geologi, seperti letupan gunung berapi, pergerakan tanah dan lain lain
melalui diklat dan dikjar yang sesuai. Badan Diklat ESDM telah dan akan terus
melaksanakan diklat untuk mengurangi dampak bencana geologi yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
b. Kompetensi Tenaga Kerja Industri dan Masyarakat
Kompetensi Tenaga Kerja Industri sesuai kebutuhan sektor perlu terus ditingkatkan
secara konsisten. Dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) yang akan
diberlakukan pada akhir tahun 2015, Badan Diklat ESDM memiliki tantangan
dalam mengemban tugas melaksanakan pengembangan SDM atau Tenaga Kerja
Industri dengan dukungan penuh dari seluruh satuan kerja lingkungan Badan
Diklat ESDM dan Instansi terkait di Pusat dan daerah.
1) Pengawas Operasi Pertama, Madya dan Utama (POP, POM, POU)
Untuk memastikan bahwa kegiatan usaha pertambangan terlaksana dengan
baik dan terhindar dari dampak yang tidak diharapkan (good mining practices),
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Inspektur Tambang 160 20 52 20 54 128 172 220 174
0
50
100
150
200
250
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 38
diperlukan pengawasan yang benar. Karena itu tantangannya adalah
menyiapkan tenaga Pengawas Operasional Pertama (POP) sampai dengan
Pengawas Operasional Madya dan Utama (POM dan POU) melalui diklat yang
tearah dan terstandardisasi. Pemerintah telah menetapkan kebijakan melalui
keputusan Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral No. 0228.K/40/DJG/2003
tentang Kompetensi Pengawas Operasional pada perusahaan pertambangan
mineral dan batubara serta panas bumi, dimana uji kompetensi diperlukan
untuk pengawasan pertambangan, agar dapat dikurangi tingkat kecelakaan
kerja dan kerusakan alat pada kegiatan pertambangan.
2) Juru Ledak & Juru Ukur
Diklat Juru Ledak dan Juru Ukur secara berkala dilaksanakan oleh Pusdiklat
Minerba sebagai salah satu diklat unggulan untuk mencapai Centre of Excellence
dari Badan Diklat ESDM. Sesuai Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi
No. 555.K/26/MPE/1995 bahwa seorang juru ledak harus memiliki Kartu Izin
Meledakkan (KIM) yang diperoleh setelah dinyatakan lulus uji dan mendapat
sertifikat kompetensi Juru Ledak dan Juru Ukur yang diakui Kepala Inspektur
Tambang. Dengan demikian, seseorang harus memiliki keterampilan dan
pengetahuan khusus agar menjadi juru ledak yang terampil dan profesional
demi keselamatan dan keamanan operasi tambang.
3) Juru Bor
Contoh diklat sub sektor migas, adalah diklat pemboran di sub sektor migas.
Terdapat 15 unit kompetensi di bidang migas yang dapat dipilih untuk dikuasai
oleh peserta pelatihan. Unit kompetensi yang paling banyak diperlukan, yang
dilaksanakan pengembangannya oleh Pusdiklat Migas Cepu adalah
pembelajaran operator pengeboran migas dan operator crane (mobil alat bantu
angkat). Pembelajaran keahlian dan keterampilan bidang migas yang
dilaksanakan oleh Badan Diklat ESDM telah sesuai dengan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia. Bagi peserta pelatihan yang memerlukan sertifikasi
dari Lembaga Sertifikasi Profesi, maka Badan Diklat ESDM melalui satuan kerja
Pusdiklat Migas Cepu menyediakan program pelatihan untuk mendapatkan
sertifikat tersebut.
Di bawah ini adalah data jumlah peserta diklat pemboran mulai tahun 2010-2014
dengan total tenaga terampil pemboran mencapai 1866 peserta sampai dengan
2014. Kebutuhan akan tenaga pemboran ini selaras dengan kebutuhan nyata di
lapangan dalam rangka meningkatkan lifting migas.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 39
Gambar 2.4. Grafik Jumlah Peserta Diklat Pemboran
c. Peningkatan Kualitas lembaga diklat dan dikjar
Lembaga diklat yang berada di dalam maupun di luar lingkungan Badan Diklat
ESDM perlu terus ditingkatkan kualitasnya dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan dan terukur. Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM no. 11
/2011 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Sektor
Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Diklat ESDM memiliki tugas untuk
menginisiasi pembentukan Komite Akreditasi (KA-LDP) yang akan memberikan
akreditasi bagi lembaga diklat sektor ESDM yang memenuhi persyaratan.
Sedangkan lembaga dikjar akan diakreditasi oleh Badan Nasional Akreditasi
Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk mendorong memastikan kualitas pendidikan
tinggi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Akreditasi lembaga diklat dan dikjar
ini akan memastikan keluaran yang dihasilkan memiliki standar mutu sesuai
dengan ketentuan.
d. Kebijakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik
Terkait dengan permasalahan konsumsi energi nasional yang semakin meningkat,
seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan pengguna energi yang tidak tepat
sasaran, Presiden Republik Indonesia pada tanggal 1 Juni 2012 mencanangkan
Gerakan Nasional Penghematan BBM dan Listrik melalui berbagai kebijakan dan
tindakan, seperti pengendalian sistem distribusi di setiap SPBU, pelarangan BBM
bersubsidi untuk kendaraan pemerintah, BUMN/BUMD, perkebunan dan
pertambangan, konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi,
penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah,
BUMN/BUMD, serta penghematan penerangan jalan. Kebijakan dan tindakan
pemerintah tersebut perlu diiringi secara bersamaan dengan kesiapan SDM
pengawas dan pengendali, serta dengan membangun kesadaran masyarakat
pengguna energi. Kesiapan dan kesadaran SDM sebagai target pelaku gerakan
tersebut, diharapkan dapat menjawab tantangan energi nasional dalam waktu yang
tidak lama.
251
139
275
508
693
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2010 2011 2012 2013 2014
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 40
Badan Diklat ESDM telah melaksanakan diklat strategis hemat energi yaitu Diklat
Penyuluh Hemat Energi dan Air yang diselenggarakan di seluruh Indonesia,
mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 12/2012 tentang Pengendalian
Penggunaan BBM dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. Jumlah alumni Diklat Tenaga Penyuluh
Lapangan (TPL) Penggunaan LPG 3 kg dan TPL Pengendalian Penggunaan BBM
pada tahun 2011-2013 sebanyak 4.261 orang dengan sebaran Diklat TPL
Penggunaan LPG 3 Kg sebanyak 3.100 orang dan TPL Pengendalian Penggunaan
BBM sebanyak 10.571 orang.
Gambar 2.5. Grafik Diklat Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL) Penggunaan LPG 3
kg dan Pengendalian Penggunaan BBM
e. Pengembangan dan Peningkatan Nilai Tambah (PNT) Bahan Galian Mineral
Berdasarkan Undang-Undang N0. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (UU Minerba), seluruh pelaku usaha pertambangan diwajibkan
melakukan Pengembangan dan Peningkatan Nilai Tambah (PNT) dalam kegiatan
pengusahaannya. Dalam Bab IV pasal 6, pasal 7, pasal 8 UU Minerba, Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kab/Kota memiliki kewenangan untuk menentukan
pengembangan dan PNT dalam pengelolaan pertambangan sesuai wilayah yang
menjadi kewenangannya. Sedangkan pelaku usana atau pemegang Izin Usaha
Pertambangan (IUP) dan IUP Khusus wajib melakukan peningkatan nilai tambah
sumber daya mineral dan/atau batubara sesuai yang dijelaskan dalam Pasal 95 UU
Minerba. Bentuk PNT yang dijelaskan pada pasal 102 dan 103 UU Minerba adalah
pengolahan dan pemurnian bahan galian di dalam negeri, sehingga penjualan
keluar negeri/ekspor menjadi bahan yang sudah mengalami proses pengolahan dan
pemurnian. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan Peraturan
Tenaga Penyuluh LapanganPenggunaan LPG 3 Kg
Tenaga Penyuluh LapanganPengendalian Penggunaan
BBM
2011 1018 2195
2012 1183 4421
2013 899 3955
Jumlah 3100 10571
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 41
Menteri Nomor 7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui
Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral untuk mengarahkan pelaksanaan
PNT sebagai rujukan untuk pelaksanaan kebijakan ini.
Tantangan Badan Diklat ESDM adalah mengantisipasi kebutuhan akan tenaga
terampil dalam pelaksanaan Pengembangan dan PNT bahan galian, melalui
penyelenggaraan diklat yang relevan dan dengan kuantitas yang memadai.
f. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada Pengusahaan sektor ESDM
Peraturan tentang penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan hulu migas
terbaru ditegaskan dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Nomor 15/ 2013 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri Pada Kegiatan
Usaha Hulu Migas. Berdasarkan ketentuan tersebut, Kementerian ESDM
mewajibkan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) dan perusahaan jasa penunjang
migas untuk memenuhi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sesuai besaran
yang ditentukan pemerintah. Dalam setiap kegiatan tender, KKKS harus mengacu
pada buku apresiasi produk dalam negeri (APDN). Perusahaan penyedia barang
dan jasa juga harus mengantongi surat kemampuan usaha penunjang (SKUP) migas
sebagai syarat mengikuti suatu tender. Dalam Peraturan Menteri ESDM tersebut,
pemerintah juga menetapkan target pencapaian TKDN minimum, mulai dari jangka
pendek, menengah, hingga jangka panjang. Kontraktor migas maupun penyedia
barang dan jasa harus memenuhi prosentase kandungan lokal tersebut. Sanksi jika
tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut adalah denda hingga pencabutan surat
kemampuan usaha penunjang (SKUP) hulu migas. Penerapan TKDN sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri ESDM tersebut menjadi tantangan tersendiri
bagi Badan Diklat ESDM agar dapat dipahami dan diterapkan melalui diklat dan
dikjar yang diikuti oleh peserta dari sektor ESDM baik aparatur negara maupun
industri dan masyarakat.
g. Tantangan bidang Lingkungan di Sektor ESDM
Isu lingkungan tetap masih mendominasi kegiatan pertambangan, khususnya
pertambangan mineral dan batubara. Meskipun demikian, isu lingkungan terkait
emisi CO2 juga menjadi tantangan serius bagi industri migas nasional maupun
global. Sebagai warga dunia, Indonesia mempertahankan komitmen menurunkan
emisi gas rumah kaca sebesar 26% saat menghadiri Konferensi PBB untuk
Perubahan Iklim ke-19 (COP19 UNFCCC) di Warsawa, Polandia pada 11-23
November 2013. Beberapa keputusan penting dihasilkan dari konferensi tersebut
yaitu masalah pendanaan untuk perubahan iklim agar dapat segera dimobilisasi,
dengan tingkat kepastian tinggi di negara maju untuk meningkatkan aksi
pengendalian iklim di negara berkembang; tuntutan dari negara berkembang
terutama mekanisme loss and damage perubahan iklim baik yang bersifat ekstrim
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 42
maupun slow on set, serta keputusan Reducing Emissions from Deforestation and Forest
Degradation Plus (REDD+) yang bersifat teknis serta pendanaan yang mencakup
monitoring dan pelaporan.
Pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Presiden Indonesia No. 61/2011
tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Gas Rumah Kaca untuk
menindaklanjuti hasil dari COP-13, COP-15, COP 16 dan pertemuan G-20 di
Pittsburgh dimana atas usaha sendiri Indonesia akan menurunkan emisi gas rumah
kaca pada tahun 2010 sampai dengan 26% dan 41% dengan bantuan dunia
internasional. Badan Diklat ESDM harus menyiapkan dan menyelenggarakan
program yang mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menghadapi
tantangan tersebut.
3. Tantangan Eksternal
Tantangan yang bersifat eksternal Badan Diklat ESDM mengait dengan lingkungan
strategis dari Kementerian ESDM umumnya dan Badan Diklat ESDM khususnya.
Tantangan eksternal yang nyata dan harus menjadi perhatian adalah AFTA & APEC
serta Krisis Energi global.
a. AFTA (Asean Free Trade Area)
AFTA kesepakatan dari negara - negara di Asean untuk membentuk sebuah
kawasan bebas perdagangan. Tujuannya agar bisa meningkatkan daya saing
ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Indonesia akan menghadapi era AFTA
(ASEAN Free Trade Area) yang akan efektif pada tahun 2015. Tantangan utama yang
sedang dihadapi Indonesia adalah peningkatan daya saing dan keunggulan
kompetitif di semua sektor. Untuk menghadapi tantangan tersebut, tidak ada
pilihan lain bagi SDM kecuali dengan meningkatkan kompetensi.
Kompetensi mencakup tiga aspek, yaitu KSA, knowledge (pengetahuan), skills
(keterampilan), dan attitude (sikap). Bagi pengusaha di sektor ESDM, pasar ASEAN
mempunyai jumlah sekitar 500 juta penduduk, sehingga merupakan tantangan agar
mampu membanjiri pasar dengan SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya
saing. Penyiapan SDM yang kompeten merupakan kewajiban semua pihak di
Indonesia. Bagi Badan Diklat ESDM yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan
SDM, tentunya akan menjadi tantangan yang besar untuk memintarkan bangsa
Indonesia melalui diklat dan dikjar yang sesuai dengan kebutuhan.
b. APEC (Asia Pasific Economic Cooperation)
Forum yang dibentuk tahun 1989 merupakan wahana kerjasama di bidang ekonomi
bagi negara – negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Visi dari organisasi
APEC ini adalah untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lain di
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 43
wilayah Asia Pasifik, menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara
dramatis meningkatkan ekspor. Forum kerjasama ini secara prinsip adalah Integrasi
ekonomi yang dilandasi konsep memberikan manfaat ekonomi bagi negara-negara
anggota maupun non-anggota. Dengan mengurangi atau menghilangkan semua
hambatan perdagangan di antara negara anggota dalam kawasan tertentu, untuk
dapat meningkatkan arus barang dan jasa dengan bebas keluar masuk melintasi
batas negara anggota. Dengan demikian, volume perdagangan akan semakin tinggi.
Peningkatan volume perdagangan ini mendorong peningkatan produksi, efisiensi
produksi, kesempatan kerja, dan penurunan produksi sehingga dapat
meningkatkan daya saing produk dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Integrasi ekonomi juga mendorong dan memperlancar aliran investasi
dari satu negara ke negara lainnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang
berperan aktif dalam pembentukan APEC.
Indonesia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi perdagangan dunia yang
bebas dengan menyiapkan SDM dan sumber daya lainnya agar dapat
mengoptimalkan manfaat dari kerjasama ini. Badan Diklat ESDM harus menyikapi
forum ini dengan serius agar kualitas SDM Indonesia dapat bersaing dengan SDM
dari luar yang akan masuk ke Indonesia.
c. Krisis Energi Global
Kondisi dimana terdapat ketidakseimbangan antara permintaan dan penyediaan
energi, yang disebabkan oleh tingginya laju pertambahan penduduk dan
industrialisasi dunia mengakibatkan terkurasnya cadangan energi dalam jumlah
signifikan, khususnya energi fosil sebagai sumber energi utama dunia saat ini.
Ekonomi global yang diupayakan untuk dipulihkan oleh dunia dimotori oleh
pertumbuhan ekonomi tinggi di Asia yang diiringi peningkatan permintaan energi
untuk industri dan konsumsi. Keadaan ini ikut meningkatkan harga energi dunia.
Dengan cadangan yang semakin berkurang, proporsi minyak bumi sebagai sumber
utama energi saat ini mencapai 40% dari total permintaan energi dunia.
Pertumbuhan permintaan minyak bumi dunia di tahun 2011 mencapai 1,7%.
Peningkatan produksi yang hanya mencapai 0,9% dan cadangan minyak bumi
global yang menipis membuat negara-negara, termasuk Indonesia, berada pada
lampu kuning terhadap risiko terjadinya krisis energi dunia. Rentannya dunia
terhadap krisis energi global ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor lain seperti
geopolitik yang berkembang di seluruh kawasan. Ketidakstabilan politik di
kawasan Timur Tengah, Teluk Persia dan Afrika secara umum ikut memengaruhi
kestablian harga dan pasokan energi dunia.
Dalam upaya meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi, Indonesia tidak lepas
dari pengaruh kondisi kerentanan kondisi krisis energi tersebut, baik di tingkat
global maupun secara nasional. Cadangan minyak bumi Indonesia saat ini
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 44
diperkirakan 9 milyar barel, dengan tingkat produksi rata-rata 0,5 milyar barel per
tahun, dan diperkirakan akan habis dalam waktu 18 tahun. Cadangan gas
diperkirakan 170 TSCF (trilion standart cubic feed) dengan kapasitas produksi
mencapai 8,35 BSCF (billion standart cubic feed). Sedangkan, cadangan batubara
diperkirakan 57 miliar ton dengan kapasitas produksi 131,72 juta ton per tahun.
EBT adalah pilihan efektif dalam jangka panjang untuk mengatasi ancaman krisis
energi. Namun, pemanfaatan EBT di Indonesia masih belum optimal meskipun
potensinya sangat tinggi.
Informasi dan data ini menjadi tantangan tersendiri bagi Badan Diklat ESDM untuk
berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan SDM nasional, dalam
mengantisipasi dan menghadapi ancaman krisis energi, dengan menyiapkan SDM
yang memiliki kompetensi yang tinggi dan berdaya saing di sektor energi dan SDM.
Kesiapan tersebut tentunya harus dicerminkan di dalam program dan kegiatan
untuk mengantisipasi kebutuhan SDM yang berkualitas melalui program diklat,
dikjar, sertifikasi personil dan akreditasi lembaga diklat.
4. Pendekatan
Analisis kebutuhan SDM bidang ESDM dilakukan dengan menggunakan kombinasi
dua metodologi, yaitu Expert (Informal and Instant Decisions, Formal expert survey, Delphi
technique) dan Trend (Extrapolation, Indexation, Statistical analysis). Metodologi Expert
digunakan untuk memfasilitasi kelangkaan data kebutuhan SDM melalui diskusi atas
pendapat dan hasil survey pakar yang relatif terbatas, sedangkan metodologi Trend
digunakan untuk menganalisis model perkembangan produksi dan kebutuhan SDM
secara statistik. Kombinasi kedua pendekatan ini saling melengkapi untuk memetakan
perkiraan kebutuhan SDM di masa yang akan datang.
Sementara pendekatan diklat dan dikjar menggunakan pendekatan andragogi, dimana
peserta diklat dan dikjar diperlakukan sebagai orang dewasa yang memiliki nilai dan
karakteristik tersendiri yang bertanggungjawab. Pendekatan ini berbeda dengan
paedadogi yaitu pendekatan pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak. Beberapa
karakteristik orang dewasa sebagai peserta diklat dan dikjar adalah sebagai berikut:
a. Konsep dirinya semakin berubah dari ketergantungan kepada pendidik/pengajar
menuju sikap dan perilaku mengarahkan diri dan saling belajar (self-directed
learning),
b. Akumulasi pengalaman belajarnya yang dapat dijadikan sumber belajar (learning
resources) dan orientasi belajarnya berproses dari penguasaan materi menjadi
kemampuan pemecahan masalah,
c. Memiliki kesiapan pembelajaran untuk menguasai kemampuan dalam
menjalankan tugas-tugas yang nyata, dan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 45
d. Semakin memerlukan keterlibatan (involvement) dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran.
Sementara ini, kegiatan diklat yang dilaksanakan di satuan-satuan kerja Badan Diklat
ESDM didasarkan di antaranya kepada kemampuan lembaga, baik ditinjau dari
kemampuan fasilitas maupun kemampuan pengajarnya. Namun, prinsip Money follows
function harus menjadi pegangan karena yang menjadi rujukan adalah visi, misi, tujuan
dan sasaran. Program dan kegiatan yang akan memberi kontribusi positif terhadap
pencapaian visi dan misi harus dilaksanakan dan mendapatkan pendanaan yang
cukup.
5. Metodologi
Metode pengembangan SDM sektor ESDM melalui beragam cara yang dapat
dilaksanakan, diantaranya melalui metode diklat dan dikjar. Sementara metode di
dalam proses diklat dan dikjarnya menggunakan metode eklektik yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Variasi antara metode langsung model perkuliahan (klasik)
sampai dengan metode pemecahan masalah melalui diskusi, simulasi atau class project
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
Metode pengembangan lainnya adalah metode kerjasama dan/atau forum kerjasama
yang membuka wawasan terhadap kerjasama antar lembaga. Juga metode yang
menggunakan teknologi informasi baik melalui e-learning maupun metode klasik,
namun menggunakan jaringan internet seperti kuliah dengan model tele conference.
Seluruh metode disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di tempat diklat dan dikjar.
Metode lainnya adalah menggunakan fasilitas Community Development di sekitar area
pengusahaan dan juga pemanfaatan dana Company Social Responsibility (CSR) dengan
memanfaatkannya bagi pengembangan SDM sektor ESDM tidak terbatas untuk area
pengusahaannya saja, tetapi untuk kebutuhan pengembangan yang lebih luas.
6. Standar Kompetensi
Pengembangan standar kompetensi sektor ESDM merupakan faktor kunci bagi
keberhasilan pengembangan SDM Sektor ESDM. Dengan standar kompetensi, maka
pengembangan SDM akan dapat dilaksanakan dengan standar yang jelas dan baku.
Pengembangan SDM Industri Bidang Minerba telah dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi yang mengacu Surat Keputusan Menakertrans
Nomor:70.A/Men/2003 tentang Kesetaraan Kerangka Kualifikasi Nasional dengan
jabatan yang ada di perusahaan-perusahaan mineral dan batubara. Untuk dapat
menerapkan kompetensi profesi tersebut telah ditetapkan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor: 6/2007 tentang Pedoman Teknis Penerapan
Kompetensi Profesi Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 46
Pengembangan kompetensi pada sub sektor ketenagalistrikan sudah mencapai tahap
penetapan kualifikasi kompetensi. Kualifikasi Kompetensi didapatkan dari Standar
Kompetensi Personil (SKP) yang telah disusun Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi.
SKP ini disusun mulai tahun 2001 dan akan terus direvisi mengikuti perkembangan
teknologi dan dikelompokkan menjadi beberapa kualifikasi kompetensi, yaitu
kompetensi inti, umum dan khusus.
Untuk sub sektor minyak dan gas bumi, tidak kurang dari 6.000 lulusan dihasilkan
setiap tahun oleh Pusdiklat Migas, Cepu. Untuk standardisasi kompetensi personil,
Pusdiklat Migas melaksanakan uji sertifikasi personil melalui lembaga sertifikasi
personil (LSP). Ujian sertifikasi personil diikuti sebanyak 10.000 peserta per tahun dan
pada tahun 2013 tercatat data 12.000 peserta mengikuti ujian ini.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 47
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
A. Visi
Hasil akhir atau cita-cita dari pelaksanaan tugas Badan Diklat ESDM tertuang dalam Visi:
“Terwujudnya sumber daya manusia kompeten dalam peningkatan ketahanan energi
dan nilai tambah energi dan mineral yang berwawasan lingkungan di sektor ESDM”.
Visi ini menunjukkan fokus kepada penguasaan kompetensi oleh SDM sektor ESDM
dalam rangka mengupayakan peningkatan ketahanan energi (energy relisience) dan nilai
tambah energi dan mineral yang memperhatikan aspek-aspek pengelolaan lingkungan
yang baik (environmentally friendly) di sektor ESDM.
B. Misi
Untuk mencapai Visi tersebut di atas dirumuskan upaya-upaya berupa misi sebagai
berikut:
1. Mengembangkan SDM yang kompeten dan berintegritas dalam pengelolaan sektor
ESDM.
2. Meningkatkan kemampuan lembaga pendidikan dan pelatihan sektor energi dan
sumber daya mineral.
3. Meningkatkan kemampuan lembaga pendidikan formal sektor energi dan sumber daya
mineral.
4. Mewujudkan perangkat kebijakan teknis pengembangan SDM berbasis kompetensi
sektor energi dan sumber daya mineral dalam rangka tata kelola dan tata
kepemerintahan yang baik (good governance).
Ke empat misi di atas memberikan gambaran yang harus dilaksanakan oleh Badan Diklat
ESDM dalam rangka pencapaian visi melalui upaya peningkatan kualitas SDM dari segala
segi, peningkatan kualitas lembaga diklat dan dikjar sektor ESDM serta memantapkan
perangkat kebijakan teknis pelaksanaan misi 1 s.d. 4 yang berbasis kompetensi sektor
ESDM.
Bab ini merumuskan Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja
Kegiatan sebagai satu kesatuan yang kait mengait satu sama lain, sebagai mekanisme
pengarah bagi pelaksanaan rencana strategis Badan Diklat ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 48
C. Tujuan
Rencana stategis Badan Diklat ESDM memiliki tujuan utama yang didukung oleh 8
(delapan) sasaran yang terukur. Tujuan dari Rencana Strategis adalah sebagai berikut:
Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang
kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan
dan pelatihan.
Tujuan ini menunjukkan fokus Badan Diklat ESDM dalam menghasilkan SDM pengelola
energi dan sumber daya mineral yang berkualitas tinggi melalui upaya pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral.
D. Sasaran
Sasaran dari Rencana Strategis Badan Diklat ESDM ini terdiri dari 8 (delapan) sasaran
yang mengkait pada tujuan di atas dengan rincian sebagai berikut:
1. Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan
pemangku kepentingan.
Kompetensi SDM menjadi fokus dengan mempertimbangkan kebutuhan dari para
pemangku kepentingan di sektor energi dan sumber daya mineral.
2. Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan.
Layanan diklat harus memiliki standar pelayanan yang memastikan seluruh aspek
terkait dapat dilaksanakan dengan standar yang ditentukan. Standar tersebut
menggunakan patokan berbasis kriteria yang ditentukan atau menggunakan patokan
dari institusi yang memiliki tingkat kualitas pelayanan tertinggi (benchmarking).
3. Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern.
Sarana dan prasarana diklat harus terandal baik dari segi akurasi maupun daya tahan
pakainya. Selain itu juga diperlukan sarana prasarana diklat yang memenuhi
kebutuhan dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi.
4. Terwujudnya akuntabilitas sistem manajemen, keuangan dan manajemen aset.
Sistem manajemen, keuangan dan aset memerlukan pengelolaan, kendali dan evaluasi
agar selalu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Terwujudnya pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata
administrasi kepegawaian yang baik.
Pelaksanaan pengelolaan kepegawaian melalui tata administrasi yang baik menjadi
prasyarat ketenangan dan motivasi kerja pegawai agar dapat lebih fokus kepada
pencapaian prestasi kerja sesuai dengan sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.
6. Terwujudnya penataan organisasi Badan Diklat ESDM modern.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 49
Sistem, mekanisme dan kualitas kerja organisasi Badan Diklat ESDM harus mampu
mengatasi tantangan dari segala arah agar tetap mampu menjalankan misinya dengan
baik.
7. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
yang mendukung pendidikan dan pelatihan
Teknologi informasi tidak dapat dihindari dan harus dimanfaatkan seoptimal mungkin
agar kegiatan diklat dan dikjar dapat berjalan sesuai standar.
8. Tercapainya peningkatan jejaring kerja sama Badan Diklat ESDM dengan institusi di
dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi.
Kapasitas organisasi Badan Diklat ESDM memerlukan peningkatan terus menerus
melalui kerjasama diklat dan dikjar serta jejaring dengan organisasi sejenis baik dari
dalam maupun luar negeri. Prinsip keterbukaan akan kerjasama dan jejaring
merupakan kunci dari keberhasilan dari sasaran ini.
Dari 8 (delapan) sasaran di atas dirumuskan indikator-indikator kinerja sebagai ciri dari
tercapainya suatu tujuan dan sasaran. Indikator kinerja, baik Indikator Kinerja Utama
(IKU) maupun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dibahas di bawah ini.
E. Indikator Kinerja
Dengan telah dirumuskannya Tujuan dan Sasaran, maka dapat ditentukan sejauh mana
tujuan dan sasaran tersebut dapat tercapai melalui ukuran kinerja pada Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dari Badan Diklat ESDM.
1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Diklat ESDM
Badan Diklat ESDM memiliki 6 (enam) IKU yang menjadi alat ukur bagi pencapaian
Tujuan dan Sasaran dari Badan Diklat ESDM dengan penjelasannya, sebagai berikut:
a. Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
IKU ini mengukur seberapa persen penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
dilaksanakan sesuai rencana. IKU ini diukur melalui evaluasi paskadiklat dan dikjar
yang dilakukan pada akhir tahun. IKU ini memberikan gambaran seberapa banyak
program diklat yang telah dilaksanakan diperhitungkan dapat meningkatkan
kompetensi peserta diklat dan dikjar.
b. Prosentase lulusan STEM Akamigas dengan IPK minimal 3,00
Dalam setahun diukur berapa persen lulusan yang memiliki IPK sama dengan 3,00
atau lebih. Setiap tahun prosentase pencapaian ini dibandingkan dengan trend yang
diharapkan. IKU ini memberikan tantangan peningkatan kualitas Dosen dan sarana
prasarana dikjar di STEM Akamigas.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 50
c. Indeks Kepuasan pengguna layanan
IKU ini diukur berdasarkan survei terhadap peserta dan/atau pemangku
kepentingan yang telah mengikuti diklat di Badan Diklat ESDM. Hasil dari
kuesioner yang menjawab layanan diklat, diolah dan dikalkulasi untuk mengetahui
tingkat kepuasan atas layanan diklat tersebut.
d. Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
Mengukur prosentase sarana diklat yang telah mendapatkan penilaian akreditasi
agar menjamin kualitas yang tinggi dari suatu kegiatan diklat dan dikjar. Sarana
diklat termasuk di dalamnya ruang kelas, perangkat dalam laboratorium maupun
aset diklat lainnya yang berfungsi membantu keberhasilan proses diklat dan dikjar.
IKU ini difungsikan untuk satuan-satuan kerja yang relevan yang memiliki sarana
yang harus diakreditasi secara berkala.
e. Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
IKU ini mengukur jumlah karya ilmiah yang dihasilkan tenaga pengajar Badan
Diklat ESDM dan dipublikasikan di jurnal, buku atau wahana yang diakui
kredibilitasnya baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi.
f. Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi
Widyaiswara/Dosen)
IKU ini mengukur tingkat kinerja Widyaiswara/Dosen dalam menjalankan tugas
fungsinya. Kriteria Widyaiswara/Dosen yang baik memiliki tingkat kinerja yang
tinggi dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan semua aspek terkait.
Data kinerja diperoleh dari penilaian peserta diklat/dikjar dan sejawat (peer
evaluation & feedback) atau bentuk lain yang memenuhi kriteria baik. Implikasi
dari IKU ini adalah dirumuskannya standar kinerja widyaiswara/dosen yang baku
untuk seluruh satuan kerja di Badan Diklat ESDM.
2. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Untuk implementasi IKU (Indikator Kinerja Kegiatan) di Badan Diklat ESDM, telah
dirumuskan turunannya berupa IKK (Indikator Kinerja Kegiatan) sebanyak 33 (tiga
puluh tiga) buah yang kegiatan-kegiatannya dilaksanakan pada tingkatan eselon II
yaitu satuan kerja-satuan kerja di lingkungan Badan Diklat ESDM (Sekretariat Badan
Diklat ESDM, Pudiklat Migas, Pusdiklat KEBTKE, Pusdiklat Minerba, Pusdiklat
Geologi, BDTBT dan STEM Akamigas).
1) Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Mengukur berapa banyak penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam
setahun dibandingkan rencana penyelenggaraan yang ditetapkan di awal tahun.
2) Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Mengukur berapa besar kesenjangan kompetensi yang dapat dikurangi melalui
diklat dan dikjar.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 51
3) Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
Mengukur antara target dengan pencapaian jumlah Norma, Standar, Prosedur,
Kriteria yang ditetapkan oleh Kepada Badan Diklat ESDM setelah melalui proses
konsensus.
4) Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Mengukur berapa banyak penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
dibandingkan dengan rencana penyelenggaraan yang ditetapkan di awal tahun.
5) Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Mengukur jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas dibandingkan dengan
target yang ditetapkan di awal tahun angkatan.
6) Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan diklat menggunakan
indeks sebagai patokan.
7) Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Mengukur jumlah laporan dan evaluasi kediklatan dibandingkan dengan jumlah
diklat yang diselenggarakan. Ukuran untuk indikator ini harus 100% terkait dengan
standar penyelesaian dokumen penyelenggaraan diklat.
8) Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Mengukur berapa banyak laporan tentang sarana prasarana diklat yang telah
terakreditasi sebagai bentuk peningkatan mutu sarana prasarana diklat. IKK ini
dapat dipergunakan oleh satuan-satuan kerja yang relevan.
9) Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Mengukur jumlah karya ilmiah widyaiswara/dosen yang telah dipublikasikan
dibandingkan dengan yang dihasilkan, namun belum dipublikasikan.
10) Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Mengukur berapa banyak jumlah karya ilmiah yang disusun dibandingkan dengan
yang direncanakan.
11) Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Mengukur berapa banyak penelitian yang dilaksanakan dibandingkan dengan yang
direncanakan.
12) Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Mengukur jumlah widyaiswara/dosen yang telah tersertifikasi dibandingkan
dengan jumlah widyaiswara/dosen yang bekerja di Badan Diklat ESDM.
13) Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Mengukur jumlah widyaiswara/dosen yang telah mengikuti program peningkatan
kapasitas dibandingkan dengan yang jumlah widyaiswara/dosen yang ada.
14) Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Mengukur jumlah dokumen laporan evaluasi widyaiswara/dosen dibandingkan
dengan jumlah widyaiswara/dosen yang bekerja di Badan Diklat ESDM.
15) Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan
tepat sasaran
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 52
Mengukur jumlah penyelenggaraan forum komunikasi/workshop/seminar yang
tetap sasaran dibandingkan dengan standar rata-rata tingkat efektivitas forum.
16) Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain
realisasi pengadaan barang dan jasa)
Mengukur jumlah sarana prasarana yang ada dibandingkan dengan jumlah yang
dibutuhkan dalam roadmap.
17) Jumlah Dokumen Perencanaan
Mengukur jumlah dokumen perencanaan dibandingkan dengan realisasi kerja.
18) Jumlah Layanan Perkantoran
Mengukur berapa jenis layanan perkantoran yang dilaksanakan dibandingkan
dengan jumlah layanan yang direncanakan.
19) Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Mengukur berapa banyak laporan pengelolaan manajemen keuangan, aset dan
kinerja dibandingkan dengan jumlah laporan yang harus diselesaikan.
20) Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Mengukur berapa banyak laporan administrasi ketatausahaan dibandingkan
dengan jumlah laporan yang harus disusun.
21) Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Mengukur jumlah laporan yang disusun tentang pelayanan jasa sarana prasarana
dibandingkan dengan rencana dalam setahun.
22) Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Mengukur berapa banyak laporan pelayanan jasa sertifikasi dibandingkan dengan
rencana dalam setahun.
23) Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
(termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Mengukur jumlah penyertaan untuk diklat/workshop dan lain-lain dibandingkan
dengan rencana penyertaan yang ditetapkan.
24) Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Mengukur berapa jenis pengelolaan administrasi kepegawaian yang dilaksanakan
dengan jumlah pengelolaan yang direncanakan.
25) Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Mengukur sejauh mana pegawai mampu mengikuti program penegakan disiplin
baik melalui perangkat SIAP yaitu kepatuhan terhadap kehadiran dan juga
terhadap tingkat pencapaian target kinerja pegawai.
26) Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang
untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Mengukur jumlah laporan evaluasi penyertaan diklat pegawai Badan Diklat ESDM.
Laporan tersebut berisi analisis hasil penyertaan yang diikuti oleh pegawai.
27) Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Mengukur sejauh mana penataan organisasi telah selesai dilaksanakan
dibandingkan dengan rencana.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 53
28) Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Mengukur jumlah kerjasama yang telah terjalin dibandingkan dengan rencana
kerjasama yang ditetapkan di awal tahun.
29) Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Mengukur jumlah kerjasama yang diimplementasikan dibandingkan dengan
jumlah kerjasama yang dijalin oleh Badan Diklat ESDM.
30) Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Mengukur berapa banyak laporan evaluasi implementasi kerjasama yang tersusun
dibandingkan dengan kerjasama yang telah diimplementasikan.
31) Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Mengukur jumlah laporan pelayanan masyarakat yang telah dilaksanakan
dibandingkan dengan yang direncanakan.
32) Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Mengukur berapa banyak pengembangan, pembangunan dan implementasi TIK
dibandingkan dengan rencana.
33) Jumlah Publikasi dan Promosi
Mengukur jumlah publikasi dan promosi yang telah dilaksanakan dibandingkan
dengan yang direncanakan.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 54
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan
Sesuai dengan visi, misi dan tujuan Badan Dikat ESDM dalam rangka mewujudkan
keberhasilan pembangunan sektor ESDM melalui Program Pengembangan SDM sektor
ESDM yang kompeten dan profesional, maka arah kebijakan dan strategi Badan Diklat
ESDM periode 2015-2019 ditetapkan mengacu pada Arah Kebijakan Nasional dan Sektor
seperti yang ditetapkan pada Rencana Strategis Kementerian ESDM tahun 2015-2019.
Arah kebijakan Badan Diklat ESDM terdiri dari 6 pilar kebijakan yaitu:
1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
SDM pengelola sektor ESDM dari waktu ke waktu menghadapi tantangan dan
permasalahan yang kompleks, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Peningkatan kapasitas SDM harus dilakukan mengikuti arah perkembangan
teknologi agar selalu siap mendapatkan formulasi pemecahan masalah yang efektif.
Peningkatan kapasitas SDM melalui program diklat dan dikjar dirancang oleh Badan
Diklat ESDM agar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar dan
pemangku kepentingan.
Kapasitas yang ditingkatkan adalah SDM Kementerian ESDM, Pemerintah Daerah,
Industri dan masyarakat di sektor ESDM. Peningkatan kapasitas SDM termasuk pula
kemampuan para widyaiswara/dosen dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik,
pelatih dan pengajar.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar di sektor ESDM.
a. pengembangan dan penetapan standar, kualitas dan kompetensi tenaga diklat dan
dikjar,
b. penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dan non kompetensi untuk Aparatur
Pusat dan Daerah; Industri dan Masyarakat.
2. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Diklat
Dinamika kelembagaan Badan Diklat ESDM juga dipengaruhi oleh perkembangan
yang begitu cepat di sektor ESDM. Menanggapi perubahan dan kebutuhan pemangku
kepentingan terhadap layanan diklat sektor ESDM, kelembagaan Badan Diklat ESDM
memerlukan penguatan kapasitas agar senantiasa dinamis dan berkelanjutan.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 55
Kapasitas kelembagaan diklat juga merupakan upaya meningkatkan kemampuan
beradaptasi dan status lembaga diklat yang ada. Penataan sistem kerja, perangkat kerja
termasuk uraian tugas yang baku, Standar Operating Procedures (SOP) dan sistem job
grading serta analisis beban kerja akan membantu peningkatan kapasitas satuan-satuan
kerja di Badan Diklat ESDM.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar di sektor ESDM.
a. pembentukan dan pengembangan KA-LDP sektor ESDM,
b. pengembangan standardisasi kualitas lembaga diklat dan dikjar pusat dan daerah
melalui akreditasi,
c. penerapan sistem manajemen mutu.
3. Penyiapan Kebijakan Diklat
Kebijakan ini diarahkan untuk mendorong terciptanya berbagai kebijakan diklat dalam
bentuk Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria kediklatan yang dapat dijadikan acuan
dalam implementasi kebijakan lainnya. Bentuk kebijakan ini dioperasionalisasikan
dalam berbagai kegiatan penyusunan, penyempurnaan dan penetapan standar
kurikulum, silabus, bahan ajar, modul, pedoman kediklatan, serta pedoman
operasional lainnya. Melalui kebijakan ini diharapkan Badan Diklat ESDM dapat
memberikan pelayanan eksternal dan internal terbaik berdasarkan prinsip pelayanan
yang berkepastian, akuntabel dan berdasarkan peraturan yang jelas. Melalui kebijakan
ini juga diharapkan Badan Diklat ESDM juga mulai menerapkan sistem manajemen
mutu untuk pelayanan jasa kediklatan dan kedikjaran.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar di sektor ESDM.
a. penyempurnaan, penetapan dan penerapan standar dan pedoman diklat dan
dikjar,
b. penambahan, penetapan dan penerapan aturan dimana diklat menjadi salah satu
persyaratan pengembangan karir pegawai KESDM.
4. Peningkatan Kapasitas Sarana dan Prasarana Diklat
Dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan SDM sektor ESDM, melalui
kegiatan diklat, perlu dilakukan upaya optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana
diklat sesuai perkembangan dan kebutuhan. Optimalisasi, artinya adalah pemanfaatan
kapasitas optimum dari sarana prasarana yang ada dan, jika diperlukan, tetap dapat
dikembangkan sesuai kebutuhan.
Ketersediaan, kesiapan serta kualitas yang baik dari sarana dan prasarana dalam
menunjang kelancaran pelaksanaan diklat dan dikjar, sangat besar peranannya untuk
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 56
mendukung upaya memenuhi kebutuhan penyelenggaraan diklat berstandar tinggi.
Sarana dan prasarana diklat merupakan salah satu komponen utama dalam
pelaksanaan diklat dan dikjar.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar di sektor ESDM.
a. pembangunan, pengembangan, pemeliharaan sarana prasarana diklat dan dikjar,
b. peningkatan mutu sarana prasarana diklat dan dikjar,
c. optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana diklat dan dikjar.
5. Peningkatan Kerjasama, Jejaring Kerja dan Promosi
Kerjasama, jejaring dan promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
melalui beberapa format seperti forum komunikasi, sosialisasi dan juga pelaksanaan
kerjasama, dengan beberapa lembaga sejenis ataupun terkait pada tingkat nasional dan
internasional. Kerjasama, jejaring kerja dan promosi menjadi tulang punggung
peningkatan kualitas diklat karena akan dapat memicu penentuan patokan ukuran
keberhasilan atau benchmark. Mode pelaksanaan kerjasama ini termasuk di antaranya
kerjasama pertukaran pengajar dan forum komunikasi serta kerjasama dengan asosiasi
terkait.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar.
a. pengembangan, pemantapan dan pemanfaatan kerjasama diklat dan dikjar di
dalam dan luar negeri,
b. pengembangan, pemantapan dan pemanfaatan jejaring diklat dan dikjar di dalam
dan luar negeri,
c. pengembangan dan pemantapan promosi diklat dan dikjar di dalam dan luar
negeri.
6. Pengelolaan Sistem Informasi Diklat Berbasis Teknologi Informasi
Kebijakan ini ditujukan untuk mengoptimalkan penerapan teknologi, khususnya
teknologi informasi, dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
produktivitas kerja pada berbagai tingkatan manajemen. Melalui optimalisasi sistem
informasi diklat diharapkan segera diwujudkan pelayanan kediklatan secara
elektronik (e-goverment) sepenuhnya, antara lain penyusunan materi diklat dalam
bentuk multimedia interaktif (Computer Based Training/CBT), diklat/dikjar jarak jauh (e-
training/e-learning/teleconference), sistem informasi pimpinan (Executive information
system /EIS), sistem penyebarluasan informasi kediklatan secara online melalui
situs/website, serta bentuk layanan berbasis elektronik lainnya. Kebijakan ini
diharapkan juga dapat meningkatkan aksesibilitas dan akurasi informasi sehingga
proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan akurat.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 57
Sistem informasi diklat dapat dilaksanakan melalui berbagai mode, di antaranya
menggunakan jaringan internet melalui pembuatan laman atau blog. Mode lebih
kreatif dapat diupayakan, yaitu melalui media kreatif seperti aplikasi dalam lingkup
environment yang memiliki banyak pengguna.
Disesuaikan dengan potensi dan tantangan yang dihadapi, maka di bawah ini adalah
fokus dari arah kebijakan diklat dan dikjar di sektor ESDM
a. pemantapan dan pemanfaatan sistem dan implementasi e-government melalui
layanan dan akses informasi secara luas dalam rangka mendukung Sislatkernas,
b. pemantapan dan pemanfaatan implementasi metode/mode kreatif Sistem
Informasi diklat dan dikjar.
B. Strategi Pencapaian dan Rencana Aksi
Dalam mewujudkan 8 (delapan) Sasaran dari 2 (dua) Tujuan Rencana Strategis ini, perlu
dirumuskan strategi atau teknik untuk meraih Sasaran-sasaran tersebut. Di bawah ini
dijelaskan setiap Tujuan dan Sasaran ditambahkan Rencana Aksi berupa Program atau
Kegiatan yang bersifat implementatif.
Rencana aksi direncanakan dan dilaksanakan untuk memastikan Tujuan dan Sasaran
dapat dicapai dengan terukur. Rumusan Rencana Aksi disusun oleh setiap bidang di
Badan Diklat ESDM sebagai program/kegiatan yang implementatif, yang secara langsung
dan tidak langsung berdampak besar bagi penerapan Rencana Strategis Badan Diklat
ESDM. Rencana Aksi dari Rencana Strategis Badan Diklat ESDM pada periode Renstra
2015-2019 diklasifikasikan ke dalam bidang-bidang di lingkungan Badan Diklat ESDM.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 58
1. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Kesekretariatan
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
Dokumen/
%
R & L A
- - - - -
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
4 4 4 4 4
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
16 18 18 16 16
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
14 14 14 14 14
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
- - - - -
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
- - - - -
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
4 4 4 4 4
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
5 5 5 5 5
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
- - - - -
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
- - - - -
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
- - - - -
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
- - - - -
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
1 2 2 2 2
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 59
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
2 2 2 2 2
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
21 21 21 21 21
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
5 5 4 4 5
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
26 26 26 26 26
Jumlah Layanan
Perkantoran
13 13 13 13 13
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
39 39 39 39 39
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
8 8 8 8 8
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
6 6 6 6 6
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 60
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan
Kepegawaian
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
620 620 620 620 620
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
7 7 7 7 7
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
3 3 3 3 3
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
3 3 3 3 3
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
18 18 21 21 21
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 61
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
3 3 4 4 4
Jumlah Publikasi dan
Promosi
12 13 15 15 15
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 62
2. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Minyak dan Gas Bumi
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
112 117 122 127 132
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
1 1 1 1 1
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
265 220 220 200 200
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
40 35 30 25 20
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
3 3 3 3 3
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
153 153 153 153 153
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
5 6 6 5 5
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
8 8 8 8 8
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
6 6 6 6 6
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 63
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
1 1 1 1 1
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
1 1 1 1 1
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
65 44 38 17 18
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
5 5 5 5 6
Jumlah Layanan
Perkantoran
12 12 12 12 12
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
10 10 10 11 10
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
2 2 2 2 2
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
6 6 6 6 6
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
1 1 1 1 1
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 64
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan
Kepegawaian
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
490 490 490 490 490
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
5 5 5 5 5
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
6 6 6 6 6
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
2 2 2 2 2
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
2 2 2 2 2
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 65
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
1 1 1 1 1
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
5 5 5 5 5
Jumlah Publikasi dan
Promosi
7 7 7 7 7
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 66
3. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
19 21 21 22 22
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
2 2 2 2 2
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
150 135 135 135 135
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
51 54 54 58 58
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
2 - 2 - 2
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
2 2 2 2 2
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
3 3 3 2 2
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
14 14 14 14 14
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
50 50 50 50 50
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 67
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
8 8 8 8 8
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
15 15 15 10 10
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
6 5 5 6 6
Jumlah Layanan
Perkantoran
13 13 13 13 13
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
10 8 9 8 8
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
5 5 5 5 5
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 68
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan
Kepegawaian
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
50 50 50 50 50
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
7 7 7 7 7
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
1 1 1 1 1
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
4 4 4 4 4
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
2 1 1 1 1
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 69
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
3 3 3 3 3
Jumlah Publikasi dan
Promosi
7 7 7 7 7
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 70
4. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Mineral dan Batubara
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
51 65 75 85 90
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
1 1 1 1 1
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
80 113 103 107 90
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
60 35 25 15 10
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
1 1 1 1 1
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
8 8 8 8 8
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
8 8 8 8 8
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
- 1 1 1 1
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
7 7 7 7 7
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
1 1 1 1 1
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
30 30 30 30 30
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 71
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
1 1 1 1 1
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
28 28 28 28 28
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
5 7 - 1 6
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
7 6 6 7 8
Jumlah Layanan
Perkantoran
12 12 12 12 12
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
20 19 19 19 19
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
5 5 5 5 5
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 72
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan
Kepegawaian
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
106 106 106 106 106
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
4 4 4 4 4
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
- 2 2 2 2
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
7 7 7 7 7
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
5 5 5 5 5
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 73
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
6 6 6 6 6
Jumlah Publikasi dan
Promosi
11 11 11 11 11
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 74
5. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Geologi
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
16 27 33 40 42
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
15 15 15 15 15
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
171 166 179 91 69
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
63 55 51 45 43
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
0 1 1 1 1
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
17 17 17 17 17
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
1 1 1 0 0
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
3 4 5 6 6
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
11 11 11 11 11
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
0 3 4 4 3
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 75
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
0 3 4 4 3
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
1 1 1 1 1
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
5 5 5 5 5
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
250 125 198 141 354
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
4 4 5 4 4
Jumlah Layanan
Perkantoran
12 12 12 12 12
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
32 32 32 32 32
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
14 15 15 15 15
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 76
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
96 96 96 120 120
Pengelolaan
Kepegawaian
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
50 59 59 59 56
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
4 4 4 4 4
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
6 6 7 7 7
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
9 9 9 9 9
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 77
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
3 3 3 3 3
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
5 6 5 5 5
Jumlah Publikasi dan
Promosi
21 21 21 21 21
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 78
6. Strategi dan Rencana Aksi - Bidang Tambang Bawah Tanah
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan.
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah penyelenggaraan
diklat berbasis kompetensi
dalam setahun
5 7 9 11 13
Jumlah Gap Kompetensi
sesuai Analisis Kebutuhan
Diklat
1 1 1 1 1
Jumlah NSPK yang
ditetapkan Kepala Badan
Diklat ESDM
68 31 17 19 19
Jumlah penyelenggaraan
diklat lainnya dalam
setahun
35 38 36 34 32
Jumlah lulusan mahasiswa
STEM Akamigas
Terwujudnya
kualitas layanan
diklat yang
memuaskan
Jumlah laporan Indeks
Kepuasan Masyarakat
Jumlah Laporan dan
Evaluasi Kediklatan
2 2 2 2 2
Jumlah Laporan Sarana
Diklat yang terakreditasi
Jumlah Publikasi karya
ilmiah Widyaiswara/dosen
3 3 3 3 3
Jumlah Karya Ilmiah yang
disusun
14 14 14 14 14
Jumlah Penelitian yang
dilaksanakan
Jumlah
Widyaiswara/Dosen yang
tersertifikasi
14 14 14 14 14
Jumlah peserta
peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 79
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan Evaluasi
Widyaiswara/Dosen
Terwujudnya
pengembangan
SDM berbasis
kompetensi dan
berbasis
kebutuhan
pemangku
kepentingan
Jumlah Penyelenggaraan
Forum
Komunikasi/Workshop/Se
minar yang efektif dan
tepat sasaran
Terwujudnya
sarana dan
prasarana diklat
yang handal
dan modern
Jumlah Sarana dan
Prasarana yang sesuai
dengan
Roadmap/Kebutuhan
(antara lain realisasi
pengadaan barang dan
jasa)
48 41 28 20 22
Menghasilkan
SDM pengelola
energi dan
sumber daya
mineral yang
kompeten,
berintegritas
tinggi dan
berdaya saing
global melalui
pendidikan dan
pelatihan
Akuntabilitas
Sistem
Manajemen
Keuangan dan
Aset
Jumlah Dokumen
Perencanaan
1 1 1 1 1
Jumlah Layanan
Perkantoran
12 12 12 12 12
Jumlah Laporan
Pengelolaan Manajemen
Keuangan, Aset dan
Kinerja
7 7 7 7 7
Jumlah Laporan
Administrasi
Ketatausahaan
5 5 5 5 5
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sarana dan Prasarana
Jumlah Laporan Pelayanan
Jasa Sertifikasi
Pengelolaan
Kepegawaian
Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/
32 32 32 32 32
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 80
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
yang
profesional
dengan
dukungan tata
administrasi
kepegawaian
yang baik
Bimtek/Magang untuk
Pegawai (termasuk jam
pelatihan pegawai
terhadap jam kerja Badan
Diklat ESDM)
Jumlah pengelolaan
administrasi kepegawaian
5 5 5 5 5
Jumlah laporan penegakan
disiplin pegawai yang
mendukung Reformasi
Birokrasi
Jumlah laporan evaluasi
penyertaan Diklat/
Workshop/ Seminar/
Bimtek/ Magang untuk
Pegawai Badan Diklat
ESDM
Penataan
Organisasi
Badan Diklat
ESDM yang
modern
Jumlah penyelesaian
penataan organisasi dan
akreditasi lembaga
2 7 7 7 7
Peningkatan
jejaring
kerjasama
Badan Diklat
ESDM dengan
institusi di
dalam maupun
luar negeri
dalam rangka
peningkatan
kapasitas
organisasi
Jumlah Penjalinan
Kerjasama Diklat DN dan
LN
Jumlah Pelaksanaan
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
5 5 5 5 5
Jumlah Laporan Evaluasi
Implementasi Kerjasama
DN dan LN
1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Pelayanan
Masyarakat (termasuk
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 81
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian Teknologi dan
Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan
Pemanfaatan
teknologi
informasi dan
komunikasi
(TIK) yang
mendukung
Diklat
Jumlah Pengembangan,
Pembangunan, dan
Implementasi TIK
2 2 2 2 2
Jumlah Publikasi dan
Promosi
2 2 2 2 2
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 82
7. Strategi dan Rencana Aksi - STEM Akamigas
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (IKK) PROGRAM/ KEGIATAN SATUAN UNIT
APBN/
NON 2015 2016 2017 2018 2019
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 83
C. Program dan Kegiatan Pokok
Program dan Kegiatan Pokok dari Badan Diklat ESDM 2015 – 2019 adalah
“Pengembangan SDM Sektor ESDM melalui pendidikan dan pelatihan” dengan 10
(sepuluh) program dan kegiatan pokok yang melekat pada satuan Kerja di lingkungan
Badan Diklat ESDM. Program dan kegiatan pokok ini adalah quick wins untuk menjawab
kebutuhan yang bersifat sangat penting bagi pengembangan SDM sektor ESDM.
Pelaksanaan program dan kegiatan pokok di bawah ini akan berdampak positif bagi sektor
ESDM karena akan menjadi mampu meningkatkan kompetensi SDM terkait. Tidak kurang
pentingnya adalah penentuan peserta program untuk memenuhi jumlah nominal SDM
terlatih yang diperlukan. Kriteria dan potensi yang tepat dari peserta yang diikutkan akan
sangat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan Program dan Kegiatan Pokok ini.
1. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara
a. Pelatihan peningkatan kompetensi aparatur KESDM (termasuk implementasi RB-
KESDM)
Program pokok dan prioritas ini dilaksanakan untuk memastikan peningkatan
kompetensi aparatur KESDM, sebagai aparatur yang memiliki tanggungjawab
dalam mengelola sektor ESDM ini. Diklat peningkatan kompetensi ini termasuk di
dalamnya kemampuan dalam menerapkan prinsip dan praktik dari Reformasi
Birokrasi untuk KESDM. Beberapa jenis diklat yang dilaksanakan antara lain,
Diklat Pimpinan Diklat Terstruktur ESDM, Diklat Fungsional, Diklat Teknis, Diklat
Eksekutif.
b. Pelatihan dan Pendidikan Calon Inspektur Tambang
Semakin banyaknya jumlah wilayah kerja pertambangan di daerah, maka semakin
diperlukan inspektur tambang untuk memastikan penerapan seluruh prinsip dan
praktik penambangan yang baik. Kebutuhan akan inspektur tambang dirasakan
tidak seimbang dengan kemampuan lembaga diklat untuk memenuhinya. Dengan
asumsi bahwa per propinsi dibutuhkan 3 orang inspektur tambang dan 1
kabupaten/kota dibutuhkan 1 inspektur tambang untuk 10 KP, maka diperlukan
560 inspektur tambang. Perhitungan ini dengan asumsi terdapat 28 propinsi, 127
kabupaten/kota yang seluruhnya memiliki KP dan ditambah 10 orang untuk
KESDM.
c. Pelatihan Perizinan Pertambangan
Perizinan pertambangan adalah aspek yang menentukan pelaksanaan usaha
pertambangan yang berwawasan lingkungan. Seperti diketahui bahwa untuk
menjalankan usaha pertambangan yang baik, diperlukan pemenuhan persyaratan
yang ketat lintas kementerian karena memiliki dampak yang signifikan jika tidak
dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku. Karena itu kemampuan aparatur pusat
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 84
dan daerah dalam memfasilitasi penerbitan suatu izin pertambangan sangat
menentukan pelaksanaan penambangan yang baik dan berdampak positif bagi
daerah dan masyarakat sekitarnya.
Melalui pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh Badan Diklat ESDM,
diharapkan ada peningkatan kualitas aparatur pusat dan daerah dalam
mengantisipasi kebutuhan perizinan bidang pertambangan yang kian meningkat.
d. Pendidikan dan Pelatihan Inspektur Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan merupakan primadona bagi pembangunan, karena hampir
semua aspek kehidupan dan pembangunan sangat tergantung dari listrik. Dengan
adanya program penyediaan listrik 10.000 MW I dan II, maka pembangunan
bidang ketenagalistrikan terus dilaksanakan secara berkesinambungan dan
disebarkan di banyak daerah, khususnya Indonesia bagian timur. Untuk
memastikan standar yang baku dalam pengelolaan jaringan listrik dan segala
aspek terkait ketenagalistrikan, maka diklat Inspektur Ketenagalistrikan menjadi
salah satu program prioritas pada Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019.
e. Pelatihan Tenaga Penyuluh Mitigasi Bencana Geologi untuk Aparatur
Mitigasi, menurut UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana. Di samping itu juga bertujuan mengurangi dan/atau mencegah risiko
kehilangan jiwa serta memberi perlindungan terhadap harta. Mitigasi bencana
geologi adalah upaya untuk mencegah timbul korban dalam kejadian bencana
yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti meletusnya gunung berapi, gempa
bumi dan banjir. Karena itu teknis mitigasi bencana tersebut harus dipahami oleh
masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana.
2. Pendidikan dan Pelatihan Industri dan Masyarakat
a. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Penyuluh Penghematan Energi dan Air
Penghematan energi dan air telah diinstruksikan sejak tahun 2008 dengan Instruksi
Presiden No. 2 dan telah ditegaskan kembali dalam Instruksi Presiden RI No. 13
tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air. Presiden RI telah
menginstruksikan seluruh perangkat pemerintahan dari kementerian-kementerian
sampai dengan pimpinan daerah tingkat II (kabupaten/kota) untuk melakukan
langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air di lingkungan instansi
masing-masing dan/atau di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai kewenangan masing-masing, dengan
berpedoman pada Kebijakan Penghematan Energi dan Air, untuk peralatan dan
kegiatan sebagai berikut:
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 85
1) Penerangan dan alat pendingin ruangan gedung kantor dan/atau bangunan
yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD;
2) Peralatan kantor, perlengkapan, dan peralatan yang menggunakan energi
listrik atau bahan bakar minyak untuk gedung kantor dan/atau bangunan
termasuk kendaraan dinas, yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
BUMN, dan BUMD; sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No.14 Tahun 2012
Tentang Manajemen Energi.
3) Kegiatan atau aktifitas Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD
yang memanfaatkan air.
Sedangkan target penghematannya adalah sebagai berikut:
1) Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012 Tentang
Penghematan Pemakaian Listrik dicanangkan penghematan listrik sebesar
20% (dua puluh persen) dihitung dari rata-rata penggunaan listrik di
lingkungan masing - masing;
2) Penghematan pemakaian BBM Bersubsidi sebesar 10% (sepuluh persen)
melalui pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi bagi kendaraan
di lingkungan instansi masing-masing dan di lingkungan BUMN dan BUMD
berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak;
3) Penghematan air sebesar 10% (sepuluh persen) dihitung dari rata-rata
penggunaan air di lingkungan masing-masing dan didasarkan pula pada
Peraturan Menteri ESDM No.15 Tahun 2012 Tentang Penghematan
Penggunaan Air Tanah.
4) Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi sebagaimana dimaksud
pada angka 2) di atas dilakukan sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di
wilayah masing-masing.
Dengan pentingnya penghematan energi dan air untuk kesejahteraan masyarakat
Indonesia saat ini dan masa datang, maka pendidikan dan pelatihan untuk
Penyuluh Penghematan Energi dan Air menjadi sangat penting. Para lulusannya
akan memastikan pelaksanaan yang efektif dari program penghematan energi dan
air demi masa depan yang lebih baik.
b. Pelatihan Tenaga Penyuluh Mitigasi Bencana Geologi untuk Masyarakat
Peraturan Pemerintah RI Nomor 64 tahun 2010 tentang Mitigasi Bencana di
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral Nomor 15 tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana
Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempa bumi dan Tsunami memberikan arahan untuk
merespon terhadap keadaan akibat bencana alam agar dapat dikurangi dampak
negatifnya bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. Pelatihan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 86
Tenaga Penyuluh Mitigasi Bencana Geologi dilaksanakan dalam rangka
menyediakan tenaga terampil yang mampu memberikan informasi dan petunjuk
praktis bagi masyarakat agar dapat meminimalisir akibat yang tidak diharapkan
dari suatu bencana geologi.
c. Pelatihan dan sertifikasi tenaga pemboran migas (Tenaga Kerja Industri Migas)
Tenaga pemboran migas diperlukan terus baik untuk keperluan eksplorasi,
produksi, maupun kegiatan migas lainnya. Kebutuhan datangnya dari perusahaan
migas dalam negeri maupun luar negeri. Selain pelatihan, sertifikasi juga sangat
dibutuhkan untuk memenuhi tenaga pemboran yang memenuhi standar kerja dan
kualitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan resiko bisnis yang besar maka
petugas lapangan yang terampil dan bersertifikasi menjadi kebutuhan.
Badan Diklat ESDM memiliki LSP PPT Migas yang merupakan lembaga sertifikasi
yang telah menyelenggarakan uji kompetensi sejak 1986. Di dalam prosesnya
mengutamakan mutu/kualitas dengan mengimplementasikan Pedoman KAN 501
berdasarkan ISO 17024, Pedoman BNSP 201 dan 202 tahun 2006 dan pedoman
Internasional (IADC).
d. Pendidikan dan Pelatihan Mitigasi Gas Rumah Kaca
Mitigasi gas rumah kaca adalah proses pengurangan emisi gas rumah kaca. Karena
penyebab utama dari perubahan iklim adalah penggunaan bahan bakar fosil,
seperti batubara dan minyak bumi, maka Indonesia seperti negara-negara lain
turut mengupayakan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2009 di
Konferensi Perubahan Iklim atau COP-15, di Kopenhagen, Denmark, Indonesia
berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun
2020. Pengurangan emisi dilaksanakan dengan berbagai cara mulai dari kampanye
dampak perubahan iklim sampai dengan pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan dengan penggunaan karbon secara minimal.
Badan Diklat ESDM melaksanakan pendidikan dan pelatihan Mitigasi Gas Rumah
Kaca untuk mendukung komitmen Pemerintah tersebut. Dalam rangka
memastikan efektivitas pelaksanaan kegiatan, maka kerjasama dilaksanakan
dengan banyak pihak termasuk negara-negara maju yang telah menerapkan model
pembangunan rendah emisi karbon.
e. Pendidikan dan Pelatihan serta sertifikasi Tenaga Teknis Sektor ESDM Bidang
KEBT-KE
Diklat dan sertifikasi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi
Energi ini dilaksanakan oleh salah satu satuan kerja Badan Diklat ESDM yaitu
Pusdiklat KEBT-KE. Diklat ini merupakan kebutuhan karena pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber energi baru,
terbarukan sangat diperlukan dengan semakin berkurangnya sumber energi yang
berasal dari fosil seperti migas. Fokus pada EBT dan Konservasi Energi
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 87
ditunjukkan dengan telah dibentuknya Direktorat Jenderal EBT-KE pada tahun
2010, dalam rangka mengatur dan mengelola energi baru, terbarukan dan
konservasi energi dengan wewenang yang telah ditetapkan di dalam Peraturan
Menteri ESDM No. 18 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KESDM.
f. Pendidikan dan Pelatihan untuk Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian (mineral
dan batubara)
Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang N0. 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba), maka seluruh pelaku usaha
pertambangan diwajibkan melakukan pengembangan dan PNT (Peningkatan Nilai
Tambah) dalam kegiatan pengusahaannya. Dalam Bab IV pasal 6, pasal 7, pasal 8
UU Minerba, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota memiliki kewenangan
untuk menentukan pengembangan dan PNT dalam pengelolaan pertambangan
sesuai wilayah yang menjadi kewenangannya. Sedangkan pelaku usana atau
pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan IUP Khusus wajib melakukan
peningkatan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara sesuai yang
dijelaskan dalam Pasal 95 UU Minerba. Bentuk PNT yang dijelaskan pada pasal 102
dan 103 UU Minerba adalah pengolahan dan pemurnian bahan galian di dalam
negeri, sehingga penjualan keluar negeri/ekspor menjadi bahan yang sudah
mengalami proses pengolahan dan pemurnian. Pada tanggal 6 Februari 2012
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan Peraturan Menteri
Nomor 7 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan
Pengolahan dan Pemurnian Mineral untuk mengarahkan pelaksanaan PNT.
Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan akan tenaga terampil dalam pelaksanaan
Pengembangan dan PNT dari bahan galian, Badan Diklat ESDM menyelenggarakan
pendidikan dan pelatihan yang relevan dan diperlukan baik oleh Pemerintah Pusat
dan Daerah serta Industri serta Pelaku Usaha Pertambangan.
Di bawah ini adalah tabel Program dan Kegiatan Pokok sebagai program prioritas
(Quick Wins) dengan perkiraan jumlah pelaksanaan program mulai tahun 2015 sampai
dengan 2019 lengkap dengan jumlah target peserta per tahun.
Tabel 4.1. Program Pokok (Prioritas) Badan Diklat ESDM ESDM
No Kegiatan Target Jumlah Peserta
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pelatihan peningkatan
kompetensi aparatur
KESDM (termasuk
untuk implementasi
RB-KESDM)
4547 4657 4771 4881 4991 Diklat Pimpinan Diklat
Terstruktur ESDM,
Diklat Fungsional,
Diklat Teknis, Diklat
Eksekutif
2 Pelatihan dan
Pendidikan Calon
Inspektur Tambang
132 97 97 97 97 Telah dilaksanakan oleh
Pusdiklat Minerba s.d.
2014 (1.040 peserta) dan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 88
No Kegiatan Target Jumlah Peserta
Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019
(Aparatur Pusat dan
Daerah)
melalui pendidikan D1
– D4 oleh STEM
Akamigas (97 peserta)
3 Pelatihan Perizinan
Pertambangan
(Aparatur Pusat dan
Daerah)
180 180 200 220 220 Dilaksanakan oleh
Pusdiklat Minerba
4 Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga
Penyuluh
Penghematan Energi
dan Air (Aparatur dan
Masyarakat)
80 100 100 100 100 Dilaksanakan oleh
Pusdiklat Migas dan
KEBT-KE
5 Pelatihan Tenaga
Penyuluh Mitigasi
Bencana Geologi
(Aparatur dan
Masyarakat)
280 280 340 340 400 Dilaksanakan oleh
Pusdiklat Geologi dgn
prioritas bagi daerah
rawan bencana geologi,
khususnya bencana
gunungapi
6 Pelatihan dan
sertifikasi tenaga
pemboran migas
(Tenaga Kerja Industri
Migas)
2457 2477 2551 2671 2737 Dilaksanakan Pusdiklat
Migas
7 Pendidikan dan
Pelatihan Mitigas Gas
Rumah Kaca
15 15 15 15 15
Dilaksanakan Pusdiklat
KEBT-KE
8 Pendidikan dan
Pelatihan Inspektur
Ketenagalistrikan
60 60 80 80 100
Dilaksanakan Pusdiklat
KEBT-KE
9 Pendidikan dan
Pelatihan serta
sertifikasi Tenaga
Teknis Bidang KEBT-
KE
240 270 255 270 255
Dilaksanakan Pusdiklat
KEBT-KE
10 Pendidikan dan
Pelatihan untuk
Peningkatan Nilai
Tambah Bahan Galian
(mineral dan
batubara)
- - - - - Dilaksanakan Pusdiklat
Minerba
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 89
BAB V
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,
SARANA PRASARANA DAN PENDANAAN
A. Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM dan per Kewilayahan
Pengembangan sumber daya manusia Indonesia secara umum adalah bagian dari proses
penyesuaian bangsa Indonesia terhadap pengaruh global. Indonesia secara langsung atau
tidak langsung terdampak dengan arus globalisasi yang memerlukan kesiapan segala
aspek bernegara termasuk kesiapan sumber daya manusianya. Sebagai contoh,
diberlakukannya AFTA pada tahun 2015 secara langsung akan menghadapkan bangsa
Indonesia pada persaingan dengan tenaga kerja asing yang akan masuk ke Indonesia. Jika
bangsa Indonesia tidak siap, maka yang akan menduduki posisi-posisi penting adalah
bangsa lain dan hal itu tentu tidak diinginkan oleh seluruh bangsa Indonesia.
Dengan tantangan bersaing dengan bangsa lain dan mengejar ketertinggalan dalam banyak
aspek kehidupan, Indonesia harus melakukan pembangunan manusia Indonesia yang
kompeten dan berdaya saing agar diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain. Bonus
demografi pada tahun 2012 – 2035, dimana penduduk berusia produktif bisa mencapai 70%
dibandingkan yang non-produktif, memberikan tantangan sangat kuat agar dilaksanakan
program yang efektif dalam mengembangkan sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh
karena itu, pembangunan bangsa yang maju dan mandiri dalam rangka mewujudkan
masyarakat adil dan makmur serta sejahtera, mengharuskan dikembangkannya dan
dimantapkannya konsep pembangunan yang bertumpu pada manusia dan masyarakatnya.
Sesuai dengan RPJMN 3, titik berat pembangunan diletakkan pada bidang ekonomi, Iptek
dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya yang
memiliki kemampuan profesional dan kematangan pribadi saling memperkuat satu sama
lain. Profesionalisme dapat membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang
tangguh, sementara kepribadian yang tangguh merupakan prasyarat dalam membentuk
profesionalisme. Secara nasional diperlukan empat kebijakan pokok dalam upaya
peningkatan sumber daya manusia Indonesia, yaitu:
a. Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani,
rohani, dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan
pemukiman yang sehat,
b. Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya,
c. Peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai iptek yang berwawasan lingkungan, serta
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 90
d. Pengembangan sistem yang meliputi kelembagaan dan peran hukum yang mendukung
upaya peningkatan kualitas SDM.
Kebijakan ini bersifat lintas sektoral serta menjadi dasar keterpaduan kebijakan dan
program pemerintah. Secara operasional upaya peningkatan kualitas SDM dilaksanakan
melalui berbagai sektor pembangunan, antara lain sektor pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, kependudukan, tenaga kerja, dan sektor-sektor lainnya. Untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas, maka koordinasi antar lembaga pemerintah,
maupun antara lembaga-lembaga di masyarakat dalam pengembangan SDM perlu lebih
dikembangkan. Masyarakat, termasuk dunia usaha (swasta), koperasi dan organisasi
kemasyarakatan lainnya didorong untuk lebih partisipatif dalam berbagai upaya
peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Konsep pemerataan pembangunan saat ini dikembangkan Pemerintah melalui Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI adalah
sebuah pola induk perencanaan per kewilayahan untuk mempercepat realisasi perluasan
pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran agar, dapat dinikmati secara merata
di kalangan masyarakat. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini didukung
berdasarkan potensi demografi dan kekayaan sumber daya alam, dan dengan keuntungan
geografis masing-masing daerah. Untuk mewujudkannya telah ditentukan 6 koridor
ekonomi yaitu Koridor Ekonomi Sumatera; Koridor Ekonomi Jawa; Koridor Ekonomi
Kalimantan; Koridor Ekonomi Sulawesi; Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara dan
Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku.
Di bawah ini dibahas tentang aspek pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM
dan per kewilayahan.
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Sektor ESDM merupakan sektor penting yang berperan dalam pembangunan nasional.
Dengan subsektor migas, ketenagalistrikan, mineral dan batubara, energi baru,
terbarukan dan konservasi energi serta kegeologian yang menyumbang lebih dari 30%
terhadap penerimaan negara, maka kesiapan sumber daya manusianya sangat
menentukan keberhasilan pembangunan dan pengelolaan sektor energi dan sumber
daya mineral ini. Konsep pengembangan sumber daya manusia melalui diklat berbasis
kompetensi menyiratkan penguasaan sains dan teknik untuk menghasilkan inovasi
produk dan inovasi proses dalam rangka meningkatkan nilai tambah sumber daya alam
yang dikuasai negara.
Untuk mengantisipasi dan menyiasati tantangan pengembangan sumber daya manusia
ini, Badan Diklat ESDM menginisasi Grand Design Pengembangan Sumber Daya
Manusia sektor ESDM yang berisi langkah-langkah umum penataan dan peningkatan
kualitas perangkat dan sistem diklat di sektor ESDM. Badan Diklat ESDM, di samping
melaksanakan diklat melalui satuan-satuan kerja berbentuk pusat pendidikan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 91
pelatihan, juga melaksanakan pengembangan sumber daya manusia melalui
pendidikan vokasi melalui STEM (Sekolah Tinggi Energi dan Mineral) Akamigas.
Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM dilaksanakan berbasis
kinerja dengan menggunakan indikator-indikator kinerja untuk mengukur hasil yang
dicapai. Beberapa instrumen pengukuran seperti tujuan, sasaran, arah kebijakan dan
program utama telah dirumuskan untuk dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dalam
forum-forum komunikasi antar lembaga diklat yang diinisiasi oleh Badan Diklat ESDM
terindentfikasi banyak hal yang bermanfaat bagi upaya pengembangan sumber daya
manusia, antara lain, sinergi program pendidikan di perguruan tinggi dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam aspek kurikulum, sertifikasi, bahan ajar serta inti
pembahasan. Peran SMK dalam mendukung pemberdayaan SDM di sektor ESDM
sangat penting dengan penyesuaian pengembangan SMK dengan koridor tambang
yang ada di daerah. Juga diperlukan koneksi antara kebutuhan akan tenaga terampil di
Industri dengan jumlah dan jenis program studi yang diselenggarakan oleh perguruan-
perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait sektor energi dan sumber daya
mineral.
Badan Diklat ESDM akan terus melakukan pendataan dan upaya untuk memenuhi
kebutuhan dan penyediaan SDM terampil dan tenaga-tenaga pengelola sektor ESDM
untuk memenuhi kebutuhan baik secara kuantitas maupun kualitas.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia per Kewilayahan
Dalam rangka mendukung pengembangan sektor ESDM per kewilayahan, maka
direncanakan diklat yang mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dikelompokkan ke dalam koridor-
koridor ekonomi. Dari data di bawah ini dapat dilihat bahwa kegiatan Diklat per
kewilayahan sudah mulai dilaksanakan mulai tahun 2012 dimana program masih
terpusat di Jawa dan Sumatera. Meskipun demikian, sejak tahun 2012 secara umum
telah ada peningkatan kegiatan untuk setiap koridor.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 92
Gambar 5.1. Diklat per Wilayah
Untuk asal peserta dari koridor ekonomi, di tahun 2013 terlihat asal peserta masih
didominasi oleh peserta dari Jawa dan Sumatera, disusul oleh Sulawesi-Maluku Utara,
Kalimantan dan Papua-Maluku. Yang terendah adalah dari koridor Bali-Nusa
Tenggara. Hal ini dipahami karena koridor Bali-Nusa Tenggara memang difokuskan
kepada Pariwisata dari pada energi dan sumber daya mineral.
Tentunya diharapkan agar terjadi peningkatan jumlah peserta dari seluruh koridor
pada tahun 2014 dan seterusnya, khususnya dalam jangka waktu Renstra 2015-2019.
a. Program Diklat Koridor Sumatera
Penyelenggaraan diklat untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan dari koridor ekonomi Sumatera dan juga memperhatikan intensitas
kegiatan sektor ESDM di koridor Sumatera. Dengan tema pembangunan koridor
Sumatera sebagai ‘Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung
Energi Nasional’ di bawah ini adalah jumlah diklat yang dirancang untuk koridor
Sumatera.
Tabel 5.1. Jumlah Diklat koridor Sumatera tahun 2014
No Bidang Jumlah/ Jenis
DIklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 4 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
dan Konservasi Energi
12 Pusdiklat
KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 5 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 8 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 45 BDTBT
Sumatera JawaBali-NusaTenggara
KalimantanSulawesi-MalukuUtara
Papua-Maluku
2012 80 370 21 40 32 16
2013 103 403 20 38 44 32
2014 12 64 4 7 8 6
80
370
2140 32
16
103
403
2038 44 32
0
100
200
300
400
500
2012
2013
2014
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 93
Tabel 5.2. Jenis Diklat koridor Sumatera
NO JENIS DIKLAT
A. Bidang Migas
1 Pengenalan Industri, Peranan dan Sistem Bagi Hasil Migas
2 Pengenalan Inspeksi Migas
3 Pengawasan SPBU
4 Hukum dan Lindungan Lingkungan
B. Bidang KEBTKE
1 DT. Evaluasi FS PLTMH Angkatan I
2 DT. Penyelenggaraan, Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
Perhitungan GRK Ang I
3 DT. Gasifikasi Biomassa Untuk Pembangkit Listrik Angkatan I
4 DT. Perencanaan Energi Daerah (Level I)
5 DT. Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan Angkatan II
6 DT. Evaluasi FS PLTMH Angkatan II
7 DT. Perencanaan Pembangunan PLTS Terpusat Angkatan II
8 DT. Perencanaan Pembangunan PLTS Terpusat Angkatan III
9 DT. Evaluasi FS PLTMH Angkatan III
10 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Angkatan
III
11 DT. Audit Energi pada Bangunan Gedung
12 DT. Uji Laik Operasi PLTD Angkatan I
C. Bidang Minerba
1 Diklat Manajemen Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara
di Pekanbaru
2 Diklat Penanganan Batubara (Coal Handling) di Jambi
3 Diklat Pengawasan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara di Palembang
4 Diklat Reklamasi Lahan Bekas Tambang di Bangka Belitung
5 Diklat Resolusi Konflik di Wilayah Pertambangan di Bangka
Belitung
D. Bidang Geologi
1 Diklat Pemantauan Bencana Gerakan Tanah di Aceh
2 Diklat Geodiversity Menuju Geopark di Sumatera Utara
3 Diklat Diklat Perizinan Air Tanah di Jambi
4 Diklat Penyelidikan Pendahuluan Air Tanah di Sumatera Selatan
5 Diklat Aplikasi SIG dalam Penataan Ruang di Kepulauan Riau
6 Diklat Dasar-Dasar Manajemen Bencana di Sumatera Barat
7 Diklat Geodiversity Menuju Geopark di Jambi
8 Diklat Perencanaan Tata Ruang berbasis Geologi di Lampung
E. BDTBT
1 Diklat Assesor Kompetensi Widyaiswara di Padang
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 94
2 Diklat Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah,
3 Diklat Pengolahan Batubara
4 Diklat Water Rescue
5 Diklat Pemboran Eksplorasi Tambang
6 Diklat Analisa Conto Batubara
7 Diklat Pemrograman Komputer Dasar
8 Diklat Aplikasi SIG untuk Pertambangan
9 Diklat Transportasi Tambang Bawah Tanah
10 Diklat Pemetaan Tambang Bawah Tanah
11 Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL Bidang Pertambangan
Angkatan I
12 Diklat Sistem Penyanggaan Tambang Bawah Tanah
13 Diklat Vertical Rescue Angkatan I di Kab. Lima Puluh Kota
14 Diklat Aplikasi Alat Survey Tambang Bawah Tanah di Palembang
15 Diklat Administrasi Perkantoran untuk Pegawai di Sawahlunto
16 Diklat Teknisi Tambang Bawah Tanah di Sawahlunto
17 Diklat Permodelan Bahan Galian
18 Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah di Bandar Lampung
19 Diklat Pemrograman Komputer Lanjutan
20 Diklat Pengeboran Untuk Peledakan Tambang Bawah Tanah
21 Diklat Pemeliharaan Peralatan Tambang Bawah Tanah
22 Diklat Mine Rescue Tambang Bawah Tanah
23 Diklat Operator Geolistrik
24 Diklat Vertical Rescue Angkatan II di Sawahlunto
25 Diklat Penentuan Batas Wilayah
26 Diklat K3 permesinan dan Perlistrikan Tambang Bawah Tanah
27 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
28 Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan
29 Diklat Pengelolaan PNBP Sumber Daya Alam Pertambangan
Umum
30 Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan (Mine Surveillance)
31 Diklat Operator Belt Conveyor, 4 hari
32 Diklat Pengolahan Mineral, 4 hari
33 Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan, 5 hari
34 Diklat Sistem Klasifikasi Massa Batuan Untuk Kestabilan Bawah
Tanah
35 Diklat Desain Tambang Bawah Tanah, 10 hari
36 Diklat Operator Jumbo Drill, 4 hari
37 Diklat Inspeksi Tambang Bawah Tanah Bagi Calon/Inspektur
Tambang
38 Diklat Evaluator Cadangan Bahan Galian
39 Diklat Web GIS di Sumatera Utara
40 Diklat Pemantauan Lubang Bukaan Tambang Bawah Tanah
41 Diklat Teknologi Permesinan Tambang Bawah Tanah
42 Diklat Sistem Ventilasi Tambang Bawah Tanah
43 Diklat Manajemen Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara
44 Diklat Perizinan Tambang di Bengkulu
45 Diklat Sistem Penguatan Massa Batuan Tambang Bawah Tanah
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 95
b. Program Diklat Koridor Jawa
Penyelenggaraan diklat untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan dari koridor ekonomi Jawa dengan Tema pembangunan sebagai
‘Pendorong Industri dan Jasa Nasional’ yang tentunya sangat strategis. Di bawah
ini adalah jumlah jenis diklat untuk koridor Jawa.
Tabel 5.3. Data Jumlah Diklat Koridor Jawa Tahun 2014
No Bidang Jumlah/
Jenis Diklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 113 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
dan Konservasi Energi
64 Pusdiklat KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 55 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 42 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 2 BDTBT
Sedangkan jenis diklat yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam masa 5 tahun
ke depan untuk koridor Jawa disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4. Data Jenis Diklat koridor Jawa
NO JENIS DIKLAT
A. Bidang Migas
1 Diklat PIM III
2 Diklat PIM IV
3 Diklat Teknis Lanjutan II
4 Diklat Inspektur Migas Pertama
5 Diklat Penciptaan Fungsional Arsiparis Tingkat Terampil
6 Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Angkatan I
7 Basic Fire Fighting
8 Sampling dan Analisa Limbah Cair, Udara dan Gas
9 Pelayanan Prima
10 Administrasi Perkantoran
11 Kesekretariatan dan Kearsipan
12 Kewirausahaan PNS Pra Purna Bhakti
13 Introduksi Kegiatan Eksplorasi Migas
14 Pengawasan Suplai dan Distribusi LPG
15 Implementasi UKL dan UPL
16 Diklat Penilaian BMN di Lingkungan KESDM
17 Training of Trainer (TOT)
18 Introduksi Kegiatan Usaha Hulu Migas
19 Kewirausahaan PNS Pra Purna Bhakti
20 Pengawasan SPBU
21 Diklat Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan di KESDM
22 Diklat Calon Widyaiswara
23 Diklat Widyaiswara Muda
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 96
NO JENIS DIKLAT
24 Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
25 Manajemen Konflik
26 Diklat Manajemen BMN di Lingkungan Kesdm
27 Manajemen Resiko (dari sisi Financial)
28 Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Migas
29 Pengawasan SPBE
30 Pengembangan Masyarakat untuk Wilayah Industri Migas
(COMDEV)
31 Pengawasan SPBG
32 Diklat Teknis Kegiatan Usaha Hilir Migas I
33 Manajemen K3LL Industri Migas
34 Diklat Teknis Kegiatan Hilir Migas
35 Diklat Teknis Kegiatan Usaha Hulu Migas konvensional dan non
Konvensional I
36 Manajemen K3LL Industri Migas
37 Diklat Prajabatan Golongan III
38 Diklat Prajabatan Golongan II
39 Field Offshor Development Training (FODT)
40 LNG Plant Operator
41 Driller Technician Level Derrickman
42 Driller Technican Level Floorman
43 Operasi Produksi
44 Fluida Bor, Komplesi dan Kerja Ulang Sumur
45 Perawatan Sumur
46 Fluida Bor, Komplesi dan Kerja Ulang Sumur
47 Perawatan Sumur
48 Penyelidik Seismik
49 Aviasi
50 Welder
51 Pengenalan Operasi Hulu Migas
52 Pemboran (IADC, IWCF)
53 OPA
54 Lab Pengujian Migas
55 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OPITO)
56 Sistem Manajemen Lingkungan
57 Petugas Pengambil Contoh
58 Perawatan mekanik
59 Teknik Listrik Migas
60 Kalibrasi dan Instrumetasi
61 Penanganan Bahaya Gas H2S
62 SIP Test
63 Pengenalan Peralatan Industri Migas
64 Dasar-dasar Operasi Pengeboran
65 OPA
66 Sistem Manajemen Lingkungan
67 Petugas Pengambil Contoh
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 97
NO JENIS DIKLAT
68 Perawatan mekanik
69 Teknik Listrik Migas
70 Kalibrasi dan Instrumetasi
71 Scaffolding
72 Penanganan Bahaya Gas H2S
73 Fire Fighting
74 Juru Ukur Seismik (JUS)
75 Juru Tembak Seismik (JTS)
76 Operator Lantai Bor (Floorman)
77 Operator Menara Bor (Derrickman)
78 Juru Bor (Driler)
79 Ahli Pengendali Bor (Tool Pusher)
80 Operator Perawatan Sumur
81 Ahli Pengendali Perawatan Sumur
82 Operasi Produksi
83 Aviasi Type A
84 Aviasi Type B
85 Laboratorium Pengujian Migas
86 Pengambilan Contoh Minyak dan Gas Bumi
87 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tkt Operator
88 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tkt Pengawas
89 Operator Ketel Uap (Boiler) Kelas I
90 Petugas Pengendali Limbah Padat dan Limbah B3 Industri Migas
91 Petugas Pengendali Limbah Cair Industri Migas
92 Operator Keran
93 Penanggulangan bahaya Gas H2S
94 Operator Fork Lift
95 Juru Ikat Beban/Rigger (JIB)
96 Juru Ukur Seismik (JUS)
97 Juru Tembak Seismik (JTS)
98 Operator Lantai Bor (Floorman)
99 Operator Menara Bor (Derrickman)
100 Juru Bor (Driler)
101 Ahli Pengendali Bor (Tool Pusher)
102 Operator Perawatan Sumur
103 Ahli Pengendali Perawatan Sumur
104 Operasi Produksi
105 Laboratorium Pengujian Migas
106 Pengambilan Contoh Minyak dan Gas Bumi
107 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tkt Operator
108 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tkt Pengawas
109 Operator Ketel Uap (Boiler) Kelas I
110 Petugas Pengendali Limbah Padat dan Limbah B3 Industri Migas
111 Petugas Pengendali Limbah Cair Industri Migas
112 Operator Keran
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 98
NO JENIS DIKLAT
113 Operator Fork Lift
B. Bidang KEBT-KE
1 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
Angkatan I
2 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
Angkatan II
3 DT. Penghematan Energi dan Air untuk Pelaksana Teknis
4 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
Angkatan III
5 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
Angkatan III
6 DT. Pengembangan Listrik Perdesaan Angkatan I
7 DT. TOEFL Preparation for IBT Test
8 DT. TOEFL Preparation for IBT Test
9 DT. Komunikasi dan Presentasi Efektif
10 DT. English Presentation Skill
11 Diklat Penyusunan Spesifikasi Teknis HPS dan Penyusunan
Kontrak Bagi PPK di lingkungan KESDM Angkatan I
12 DT. Gasifikasi Biomassa untuk Pembangkit Listrik Angkatan II
13 DT. Pengenalan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (Panas
Bumi) Angkatan I
14 DT. English For Trainer
15 DT. Inspeksi Panas Bumi angkatan II
16 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
17 DT. Survei Pendahuluan Panas Bumi
18 Diklat dan Ujian Sertifikasi Nasional Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Bagi Pegawai di Lingkungan KESDM
19 DT. TOT Penyuluh Biogas Angkatan I
20 DT. Instalasi Pemanfaatan Tagangan Rendah Angkatan I
21 DT. Instalasi Pemanfaatan Tegangan Rendah
22 DT. Uji Laik Operasi PLTD Angkatan II
23 DT. Keputusan Investasi Panas Bumi Angkatan I
24 DT. Perencanaan Pembangunan PLTS Terpusat Angkatan VI
25 DT. Manajemen Kesekretariatan
26 Diklat Evaluasi Dokumen Penawaran dan Strategi Pengadaan
Barang/ Jasa Bagi Para Anggota ULP/ Panitia/ Pejabat Pengadaan
di Lingkungan ESDM
27 Diklat MOT
28 Diklat TOC
29 Diklat HAKIT Assesor
30 Diklat Panas Bumi PGE
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 99
NO JENIS DIKLAT
31 DT. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Anggaran Berbasis
Kinerja
32 Perancang Perundang-undangan
33 DT. Uji Laik Operasi PLTD Angkatan III
34 DT. Instalasi Pemanfaatan Tegangan Rendah Angkatan II
35 Diklat Fungsional Keahlian Inspektur Ketenagalistrikan Pertama
Angkatan III
36 Diklat Terstruktur
37 Diklat Fungsional Keahlian Inspektur Ketenagalistrikan Pertama
Angkatan II
38 DT. Penginspeksian PLTD Angkatan I
39 DT. Pengenalan Bioenergi
40 DT. Pemasangan PLTS (on grid) Angkatan I
41 DT. Pembinaan dan Pengawasan EBTKE
42 DT. RUKD Angkatan I
43 DT. Pemasangan PLTS (on grid) Angkatan II
44 DT. Perhitungan Tarif Listrik
45 Diklat Evaluasi Dokumen Penawaran dan Strategi Pengadaan
Barang/ Jasa Bagi Para Anggota ULP/ Panitia/ Pejabat Pengadaan
di Lingkungan ESDM
46 DT. Inspeksi Panas Bumi angkatan I
47 DT. Uji Laik Operasi PLTMH Angkatan I
48 Diklat Asesor Kompetensi Auditor Energi
49 DT. Pengenalan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (Panas
Bumi) Angkatan III
50 DT. Pengenalan Rencana Kerja Anggaran dan Belanja (Panas
Bumi) Angkatan III
51 Diklat Fungsional Keahlian Inspektur Ketenagalistrikan Pertama
Angkatan III
52 diklat on grid
53 Diklat HAKIT Assesor
54 DT. Pembinaan dan Pengawasan Ketenagalistrikan
55 DT. Evaluasi FS PLTMH Angkatan V
56 DT. Uji Laik Operasi PLTMH Angkatan II
57 diklat on grid
58 Diklat HAKIT Assesor
59 DT. RUKD Angkatan II
60 DT. Pengoperasian PLTD Kecil Angkatan II
61 DT. Pemasangan PLTS (on Grid) Angkatan I
62 DT. Inspeksi Panas Bumi angkatan I
63 DT. Evaluasi FS PLTMH Angkatan IV
64 DT. Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan Angkatan I
C. Bidang Minerba
1 Diklat Kepala Seksi Perizinan dan Pelayanan bagi Aparatur Dinas
ESDM
2 Diklat Kader Pimpinan Bidang Pertambangan Umum Bagi
Aparatur Dinas Tipe B
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 100
NO JENIS DIKLAT
3 Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama
4 Diklat Terstruktur Fungsional Inspektur Tambang Pertama
5 Diklat Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral Bandung
6 Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL Pertambangan
7 Diklat Evaluasi Studi Kelayakan Usaha Pertambangan Bandung
8 Diklat Teknis Perencanaan Sektor ESDM
9 Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan
10 Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
11 Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara
12 Diklat Teknis Audit PNBP Sub Sektor Mineral dan Batubara
13 Diklat Inspektur Tambang Pertama
14 Diklat Pengawasan Produksi Mineral dan Batubara
15 Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
16 Diklat Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Minerba pada
Dinas ESDM
17 Diklat Kepemimpinan Tk III Bandung
18 Diklat Kepemimpinan Tk IV Bandung
19 Diklat Pemetaan Digital
20 Diklat Teknis Penyusunan Anggaran Sektor ESDM
21 Diklat Geoteknik untuk Pengawasan
22 Diklat Tenis Penilaian Resiko Sektor ESDM Bandung
23 Diklat Penggunaan GPS Dalam Menunjang Batas Wilayah
Pertambangan
24 Diklat Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
25 Diklat Teknis Lanjutan I Bidang ESDM
26 Diklat Pengelolaan PNBP Sektor ESDM
27 Diklat Prajabatan Gol II
28 Diklat Prajabatan Gol III
29 Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas
Operasional Pertama pada Pertambangan
30 Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas
Operasional Pertama pada Pertambangan
31 Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas
Operasional Madya pada Pertambangan
32 Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas
Operasional Utama Pada Pertambangan
33 Diklat Resolusi Konflik di Kawasan Pertambangan
34 Diklat Pengelolaan K3 Kontraktor pada Perusahaan
Pertambangan
35 Diklat Penanganan Batubara (Coal Handling)
36 Diklat Penanganan K3 Alat Berat
37 Diklat Corporate Social Responsibility
38 Diklat Pengembangan Masyarakat di Wilayah Pertambangan
(Community Development)
39 Diklat Pengenalan Teknik Pertambangan Bagi Aparat Non Teknis
40 Diklat Penyaliran Tambang Terbuka
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 101
NO JENIS DIKLAT
41 Diklat Juru Bor Peledakan
42 Diklat SIG Pertambangan
43 Diklat Audit Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan
44 Diklat Audit Lingkungan Pertambangan Minerba
45 Diklat Perencanaan Penutupan Tambang
46 Diklat Jaminan Reklamasi Tambang
47 Diklat Analisis Dampak Lingkungan Sosial di Wilayah
Pertambangan
48 Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan
49 Diklat Juru Ledak untuk Kegiatan Penambangan Bahan Galian
(Juru Ledak Kelas II)
50 Diklat Juru Peremuk
51 Diklat Teknik Reklamasi Lahan Bekas Tambang
52 Diklat Pengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan
53 Diklat Perencanaan dan Desain Tambang
54 Diklat Sertifikasi Juru Ukur Tambang Angkatan I
55 Diklat Pengelola Peledakan pada Penambangan Bahan Galian
(Juru Ledak I)
D. Bidang Geologi
1 Diklat Teknis Penggunaan Peralatan Survei Geologi dan Geofisika
2 Diklat TOEFL Online Preparation
3 Diklat Geowisata di Cisolok
4 Diklat Analisis Kestabilan Lereng Untuk Pencegahan Gerakan
Tanah
5 Diklat Pengawasan Air Tanah
6 Pelatihan bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah
7 Diklat Manajemen Eksplorasi Mineral dan Batubara
8 Diklat Instrumentasi Pengamatan Gunung Api
9 Diklat Penyelidikan Pendahuluan Air Tanah
10 Diklat Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah
11 Diklat Mengoperasikan GPS untuk Perempuan
12 Diklat Perencanaan Kontijensi Bencana Geologi
13 Pelatihan bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gunung Api
14 Diklat Fungsional Pengamat Gunung Api Pelaksana
15 Diklat Penyelidikan Gaya Berat Untuk Eksplorasi Panas Bumi
16 Diklat Geodiversity Menuju Geopark
17 Diklat Aplikasi Seismik Multichannel
18 Diklat Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Untuk Pemetaan
Geologi
19 Diklat Mitigasi Bencana Gunung Api
20 Diklat Geolistrik untuk Eksplorasi Air Tanah
21 Diklat Manajemen Kepemimpinan di Alam Terbuka
22 Diklat Inventarisasi Potensi Panas Bumi
23 Diklat Pengenalan Geologi dan Sumber Daya Mineral untuk
Aparatur Non Teknis
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 102
NO JENIS DIKLAT
24 Diklat Teknis Dasar
25 Pelatihan Pengolahan Batu Mulia
26 Diklat Pembuatan Multimedia dan Animasi Geologi 2D 3D
27 Pelatihan Interpretasi Seismik Untuk Eksplorasi Minyak dan Gas
Bumi
28 Diklat Pemodelan Perencanaan Eksplorasi
29 Diklat Peningkatan Kompetensi Bahasa Inggris untuk Aparatur
30 Diklat Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis
31 Pelatihan Pemandu Geowisata
32 Diklat Pengenalan Hidrologi Panas Bumi
33 Diklat Studi Pendahuluan Eksplorasi Minyak dan Gas
34 Diklat SIG Tingkat Operator
35 Diklat Mengoperasikan GPS Geodetik untuk Penentuan Batas
Wilayah
36 Diklat Pemanfaatan GPS untuk Pemula
37 Diklat Pengawasan Kegiatan Usaha Eksplorasi Panas Bumi
38 Diklat Geolistrik untuk Eksplorasi Air Tanah di Cisolok
39 Diklat Evaluasi Ekonomi Sumber Daya Mineral
40 Diklat Pemodelan Airtanah
41 Diklat Geoteknik untuk Tambang Eksplorasi
42 Diklat Aplikasi SIG berbasis Web dalam Pengelolaan Sumber
Daya Geologi
E. Bidang Tambang Bawah Tanah
1 Diklat Inspeksi Tambang Bawah Tanah Bagi Calon Inspektur
Tambang
2 Diklat Evaluasi Dokumen AMDAL bidang Pertambangan
c. Program Diklat Koridor Kalimantan
Koridor ekonomi Kalimantan fokus pembangunannya pada minyak dan gas bumi
serta pertambangan. Di bawah ini adalah jumlah jenis diklat yang direncanakan
untuk koridor Kalimantan yang memiliki tema pembangunan sebagai ‘Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional’.
Tabel 5.5. Jumlah Diklat Koridor Kalimantan Tahun 2014
No Bidang Jumlah/
Jenis DIklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 4 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi 7 Pusdiklat KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 5 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 3 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 2 BDTBT
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 103
Sedangkan jenis diklat yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam masa 5 tahun
ke depan untuk koridor Kalimantan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.6 Jenis Diklat Koridor Kalimantan
No Jenis Diklat
Bidang Migas
1 Penanganan dan Pengelolaan B3 dan Limbah B3
2 Introduksi Kegiatan Usaha Hulu Migas
3 Coal Bed Methane (CBM)
4 Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Migas
Bidang KEBT KE
1 Diklat Pengangkatan Pertama bagi PNS yang akan Menduduki
Jenjang Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan Jenjang Pertama
2 DT. Perencanaan Pembangunan PLTS Terpusat Angkatan I
3 DT. Penghematan Energi dan Air untuk Pejabat Teknis (ISO
50001:2011) Angkatan I
4 DT. Inspeksi Sistem Tenaga Listrik Angkatan II
5 DT. Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan Angkatan III
6 DT. Analisis Ekonomi dan Teknik Dalam Penerapan EBTKE
7 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Angkatan
V
Bidang Minerba
1 Diklat Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan
2 Diklat Sistem Informasi Geografi (SIG) Pertambangan
3 Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
4 Diklat Terstruktur Fungsional Inspektur Tambang Pertama
5 Diklat Teknologi Batubara Bersih
Bidang Geologi
1 Diklat Aplikasi SIG Bidang Geologi Lingkungan
2 Diklat Aplikasi SIG dalam Penataan Ruang
3 Diklat Pembuatan Basis Data Untuk Sistem Informasi Air Tanah
Bidang Tambang Bawah Tanah
1 Diklat Pengenalan Tambang Bawah Tanah
2 Diklat Regional Development and Mining
d. Program Diklat Koridor Sulawesi-Maluku Utara
Koridor ekonomi Sulawesi – Maluku Utara memiliki tema pembangunanya sebagai
‘Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas
dan Pertambangan Nasional’. Di bawah ini dirancang sejumlah diklat yang
melibatkan satuan-satuan kerja di lingkungan Badan Diklat ESDM.
Tabel 5.7. Jumlah Diklat koridor Sulawesi-Maluku Utara tahun 2014
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 104
No Bidang Jumlah/ Jenis
DIklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 2 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi 10 Pusdiklat KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 6 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 7 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 4 BDTBT
Sedangkan jenis diklat yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam masa 5 tahun
ke depan untuk koridor Sulawesi-Maluku Utara disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.8. Jenis Diklat Koridor Sulawesi-Maluku Utara
No Jenis Diklat
Bidang Migas
1 Pengawasan SPBU
2 Pengawasan SPBE
Bidang KEBT KE
1
DT. Gasifikasi Biomassa Untuk Pembangkit Listrik Angkatan
III
2 DT. Penghematan Energi dan Air untuk Pejabat Teknis (ISO
50001:2011) Angkatan II
3 DT. Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan Angkatan IV
4 DT. TOT Penyuluh Biogas Angkatan II
Bidang Minerba
1 Diklat Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
2 Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
3 Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama
4 Diklat Penyusunan Data Informasi ESDM Berbasis SIG
5 Diklat Manajemen Perizinan Pertambangan Mineral dan
Batubara
6 Diklat Pengelolaan PNBP SDA Pertambangan Umum
Bidang Geologi
1 Diklat Pemantauan Bencana Gerakan Tanah
2 Diklat Penyelidikan Pendahuluan Air Tanah
3 Pelatihan bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah
4 Diklat Aplikasi SIG Bidang Geologi
5 Diklat Pengenalan Geologi dan Sumber Daya Mineral
Bidang Tambang Bawah Tanah
1 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
e. Program Diklat Koridor Bali-Nusa Tenggara
Penyelenggaraan diklat untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan dari koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara yang tema pembangunannya
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 105
sebagai ‘Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional’. Di bawah ini
adalah jumlah jenis diklat yang dirancang untuk koridor Bali-Nusa Tenggara.
Tabel 5.9. Data Jumlah Diklat koridor Bali-Nusa Tenggara tahun 2014
No Bidang Jumlah/ Jenis
Diklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 2 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi
4 Pusdiklat
KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 4 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 4 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 4 BDTBT
Sedangkan jenis diklat yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam masa
5 tahun ke depan untuk koridor Bali-Nusa Tenggara disajikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.10 Jenis Diklat koridor Bali-Nusa Tenggara
No Jenis Diklat
A. Bidang Migas
1 Pengawasan Suplai dan Distribusi LPG
B. Bidang KEBT KE
1 DT. Gasifikasi Biomassa Untuk Pembangkit Listrik
2 DT. TOT Penyuluh Biogas
3 DT. Penghematan Energi dan Air untuk Pejabat Teknis (ISO
50001:2011)
4 DT. Pengaturan Ketenagalistrikan
C. Bidang Minerba
1 Diklat Analisis Potensi Sumber Daya Mineral dan Kendala
Kewilayahan
2 Diklat Proses Peningkatan Nilai Tambah Bijih Mangan
3 Diklat Pengawasan Eksplorasi Pertambangan Mineral dan
Batubara
4 Diklat Manajemen Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara
D. Bidang Geologi
1 Diklat Survey Pendahuluan Eksplorasi Panas Bumi
2 Pelatihan bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah
3 Diklat Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Janis
4 Diklat Komputerisasi Data Geologi
E. Bidang Tambang Bawah Tanah
1 Diklat Community Development Bidang Pertambangan
2 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
3 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
4 Diklat Animasi Tambang Bawah Tanah di Mataram Bagi Pegawai
KESDM
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 106
f. Program Diklat Koridor Papua - Maluku
Penyelenggaraan diklat untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan dari koridor ekonomi Papua-Maluku yang memiliki tema pembangunan
sebagai ‘Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan
Nasional’. Di bawah ini adalah jumlah jenis diklat yang direncanakan dalam 5 tahun
ke depan.
Tabel 5.11. Jumlah Diklat koridor Papua-Maluku tahun 2014
No Bidang Jumlah/Jenis
DIklat Penyelenggara
1 Minyak dan Gas Bumi 4 Pusdiklat Migas
2 Ketenagalistrikan, Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi 7 Pusdiklat KEBTKE
3 Mineral dan Batubara 6 Pusdiklat Minerba
4 Ke-Geologi-an 9 Pusdiklat Geologi
5 Tambah Bawah Tanah 2 BDTBT
Sedangkan jenis diklat yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam masa 5 tahun
ke depan untuk koridor Papua-Maluku disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.12. Jenis Diklat Papua Maluku
No Jenis Diklat
A. Bidang Migas
1 Introduksi Kegiatan Eksplorasi Migas
2 Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hulu Migas
3 Introduksi Kegiatan Usaha Hilir Migas
4 Pengawasan SPBU
B. Bidang KEBT KE
1 DT. Pemanfaatan Potensi Lokal untuk Membangun DME
2 DT. Evaluasi FS PLTS
3 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Angkatan II
4 DT. Pengaturan Bidang Ketenagalistrikan Angkatan V
5 DT. Perencanaan Pembangunan PLTS Terpusat Angkatan VII
6 DT. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Angkatan IV
C. Bidang Minerba
1 Diklat Pengawasan Produksi Pertambangan Mineral dan Batubara
2 Diklat Manajemen Perijinan Pertambangan Mineral dan Batubara
3 Diklat Evaluasi RKAB Perusahaan Pertambangan
4 Diklat Pengawasan Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara
5 Diklat Pengetahuan Dasar K3 dan Lingkungan Bagi Aparatur Non
Teknis
D. Bidang Geologi
1 Diklat Aplikasi SIG Bidang Geologi
2 Diklat Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah
3 Diklat Pengambilan Data Air Tanah
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 107
4 Pelatihan bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah
5 Diklat Perencanaan Tata Ruang Wilayah Pantai Berbasis Geologi
7 Diklat Pembuatan Peta Digital
9 Diklat Mitigasi Bencana Geologi
E. Bidang Tambang Bawah Tanah
1 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
2 Diklat Pengenalan Pertambangan Bagi Aparatur Non Teknis
B. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Peranan sarana prasarana diklat sangat penting dan mempengaruhi hasil dari suatu proses
diklat dan dikjar. Tanpa sarana prasarana yang modern dan lengkap maka proses diklat
dan dikjar akan terhambat, karena pemahaman terhadap apa yang dipelajari tidak akan
lengkap tanpa praktik menggunakan sarana prasarana. Sarana prasarana diklat dan dikjar
perlu terus dikembangkan, dipelihara dan dijaga mutunya. Sebagai prasyarat utama dari
pemanfaatan sarana prasarana adalah akreditasi sarana prasarana melalui lembaga
akreditasi yang berwenang.
Beberapa langkah yang dapat dilaksanakan dalam pengembangan sarana prasarana diklat
dan dikjar adalah :
1. Melaksanakan identifikasi kebutuhan dan melaksanakan pengadaan sarana prasarana
melalui proses yang sesuai aturan yang berlaku.
2. Melengkapi alat-alat peraga maupun laboratorium untuk diklat bidang energi dan
sumber daya mineral,
3. Menerapkan manajemen mutu untuk menjaga kualitas hasil dari penggunaan sarana
prasarana diklat dan dikjar.
4. Optimalisasi pemanfaatan sarana parasarana dalam penyelenggaraan diklat dan dikjar
dalam rangka memaksimalkan hasil diklat dan dikjar.
Sarana dan Prasarana diklat dan dikjar di satuan-satuan kerja Badan Diklat ESDM perlu
terus dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya untuk meningkatkan kompetensi
teknis maupun non teknis dari peserta didik. Akreditasi sarana prasarana perlu menjadi
fokus yang kuat agar kualitas sarana prasarana diklat dan dikjar benar-benar membantu
peserta didik menguasai apa yang dipelajari, melalui pemanfaatan yang optimal dari
sarana prasarana diklat dan dikjar tersebut.
C. Pendanaan Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor ESDM
1. Pendekatan dan langkah-langkah
Rencana Strategis Badan Diklat ESDM disusun sampai dengan tingkat program dengan
indikator keberhasilan dari masing‐masing Program tersebut. Selanjutnya dalam
menyusun program dan indikator kinerja program yang bersifat keluaran (output)
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 108
maupun hasil (outcome), diperlukan pendekatan berbasis kinerja yang menggunakan
ukuran-ukuran yang jelas dan terukur.
Penggunaan pendekatan berbasis kinerja ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan
akuntabilitas kinerja, efektifitas pencapaian sasaran pembangunan dan efisiensi belanja.
Secara khusus pendekatan ini digunakan dalam rangka penerapan perencanaan dan
penganggaran yang berbasis kinerja pula dan berjangka menengah berdasarkan amanat
Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Undang‐Undang Nomor 25 Tahun 2004.
Penerapan perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka menengah
dan terpadu merupakan perwujudan dari pelaksanaan tiga prinsip pengelolaan
keuangan publik, yang salah satunya adalah pelaksanaan Kerangka Pengeluaran
Jangka Menengah (KPJM).
Salah satu proses dalam pelaksanaan KPJM adalah bahwa lembaga pemerintah (K/L)
melakukan peninjauan kembali program dan kegiatannya melalui proses evaluasi
kinerja program dan kegiatan terhadap sasaran dan target kinerja yang ditetapkan,
sehingga kemudian dapat ditentukan apakah program dan kegiatan tersebut akan
dilanjutkan, ditinjau kembali, atau dihentikan. Hasil evaluasi program dan kegiatan ini
selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja, efektifitas
pencapaian sasaran pembangunan dan efisiensi belanja dalam rangka penerapan
anggaran berbasis kinerja.
Penerapan KPJM merupakan pendekatan pendanaan berdasarkan kebijakan, dengan
pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif lebih
dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang
bersangkutan pada tahun berikutnya. Penerapan pendanaan berjangka menengah
dilakukan selama 5 (lima) tahun dengan langkah penyusunan pendanaan K/L adalah
sebagai berikut:
a. Penelaahan program dan kegiatan (periode Renstra sebelumnya)
Bertujuan untuk menetapkan apakah program dan kegiatan pada periode Renstra-
KL sebelumnya akan dilanjutkan, ditinjau kembali, atau dihentikan berdasarkan
evaluasi yang dilakukan oleh K/L terhadap pencapaian sasaran dan target kinerja.
b. Identifikasi Kondisi Umum dan Permasalahan K/L (periode Renstra sebelumnya)
Hasil Identifikasi kondisi umum dan permasalahan menjadi salah satu dasar dalam
penyusunan program dan kegiatan baru.
c. Penyusunan program dan kegiatan baru untuk periode tahun Renstra yang baru.
Penyusunan program dan kegiatan mencakup penyusunan indikator kinerja
beserta target kinerjanya.
d. Penyusunan anggaran tahun dasar bagi program dan kegiatan baru tahun Renstra
yang baru.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 109
Anggaran diperoleh dari hasil pemetaan antara pendanaan program dan kegiatan
periode sebelumnya dan hasil evaluasi terhadap struktur program dan kegiatan
baru dengan menggunakan Pagu Definitif.
2. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan dapat didapatkan dari dua sumber yaitu Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) dan Non-APBN. APBN adalah rencana keuangan tahunan
pemerintah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar
sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara
selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). Setiap tahun APBN, perubahan
APBN, dan pertanggungjawaban APBN ditetapkan dengan Undang-Undang.
Sedangkan sumber pendanaan Non-APBN berasal dari Pengembangan Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS) maupun Corporate Social Responsilibility (CSR). Dua skema
pendanaan tersebut melibatkan peran swasta dan memiliki potensi yang dapat
mengatasi keterbatasan kemampuan pemerintah dalam membiayai kebutuhan
pendanaan pembangunan nasional, khususnya pengembangan sumber daya manusia
sektor ESDM.
Untuk mengoptimalkan upaya peningkatan kualiatas sumber daya manusia sektor
ESDM, maka perlu dimaksimalkan pemanfaatan dua sumber pendanaan yang tersedia,
yaitu APBN dan Non-APBN termasuk sinkronisasi penyediaan dana dengan
pelaksanaan program-program yang dapat didanai oleh kedua sumber pendanaan
tersebut.
Khusus untuk dana CSR dapat dijajaki pengaturan agar dana yang selama ini
dimanfaatkan untuk daerah sekitar pengusahaan sumber daya alam, dapat
dimanfaatkan pula untuk pengembangan sumber daya manusia sektor ESDM di lokasi
lainnya sesuai kebutuhan.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 110
BAB VI
PENUTUP
Sebagai penutup Rencana Strategis Badan Diklat ESDM periode tahun 2015-2019, perlu
dirumuskan beberapa hal penting yang memerlukan perhatian dan fokus dalam rangka
mempertajam dan memberikan nilai bagi dokumen ini.
A. Pelaksanaan Program, Kegiatan Pokok dan Indikator Kinerja Utama
Dengan telah ditetapkannya Program, Kegiatan Pokok dan 6 (enam) Indikator Kinerja
Utama dari Badan Diklat ESDM, maka diperlukan upaya keras dan konsisten untuk
melaksanakannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Program dan Kegiatan
Pokok adalah quick wins yang menjadi parameter penilaian dari kinerja Badan Diklat ESDM
secara keseluruhan. Dengan demikian, terlaksananya Program dan Kegiatan Pokok akan
memberikan nilai tambah yang tinggi dari kinerja Badan Diklat ESDM.
Dalam perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan, penggunaan keenam
indikator kinerja utama Badan Diklat ESDM menjadi suatu keharusan. Penggunaan ukuran
kinerja akan memastikan sejauh mana suatu program dapat dilaksanakan dan diselesaikan
sesuai dengan target yang ditetapkan.
Secara detail setiap Program dan Kegiatan Pokok dilaksanakan oleh satuan-satuan kerja di
lingkungan Badan Diklat ESDM dengan perencanaan yang matang termasuk detail
pendanaannya dengan menjadikan Indikator Kinerja Utama sebagai patokan.
Paradigma saat ini adalah dana yang mendukung program atau kegiatan pokok (money
follows functions/programmes), artinya program yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dan berkualitas tinggi dengan pendanaan yang tepat.
Perencanaan pengalokasian dana dilaksanakan dengan mempertimbangkan tingkat
keutamaan (urgency) dari suatu program atau kegiatan.
B. Optimalisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pemberdayaan
Masyarakat di Sektor ESDM
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep dan praktik dari
tanggungjawab suatu entitas bisnis untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
masyarakat sekitarnya, dalam bidang-bidang Pelayanan Sosial, Pendidikan dan Penelitian,
Kesehatan, Kedaruratan (emergency), Lingkungan, Ekonomi Kreatif, Seni, Olahraga dan
Pariwisata.
Perusahaan swasta memiliki kewajiban untuk menyalurkan dana CSR yang telah diatur
dalam UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Demikian pula untuk BUMN yang
diatur dalam UU No. 19/2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya secara
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 111
lebih rinci diatur Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
UU No. 19/2003 jo. Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/MBU/2007, mengatur
secara rinci tentang kewajiban sosial dan lingkungan BUMN. Peraturan tersebut
menjelaskan: (1) PKBL merupakan salah satu indikator penilaian tingkat kesehatan
persero/perum sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 ayat 1 jo. Pasal 30 ayat 1; (2) jumlah
dana PKBL yang harus disalurkan BUMN disebutkan secara jelas, yaitu maksimal 2% dari
laba bersih (untuk program kemitraan) dan maksimal 2% (untuk program bina
lingkungan).
Perusahaan swasta non BUMN harus mengalokasikan dana CSR karena kegiatan usahanya
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam.. Perusahaan yang tidak melaksanakan
kewajiban penyaluran dana CSR dapat dikenai sanksi. Namun karena UU No. 40/2007
belum ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah yang mengikat dan mengatur lebih
detil tentang berapa jumlah dana yang harus disediakan perusahaan, maka belum ada
perusahaan swasta yang dikenai sanksi jika tidak melaksanakan kewajibannya.
Belum adanya kejelasan tentang jumlah prosentase dana yang harus dialokasikan oleh
suatu perusahaan untuk CSR, menyebabkan Pemerintah tidak dapat mengawasi atau
menuntut perusahaan untuk menyalurkan dana CSR tersebut. Pengaturan secara detil
tentang jumlah CSR yang harus dibayarkan sebenarnya juga tidak dilakukan di negara lain,
karena kesadaran sosial dan lingkungan mereka sudah sangat tinggi. Pendekatan dengan
kebijakan insentif ekonomi secara selektif di negara maju mampu menghasilkan suatu
tingkatan perlindungan lingkungan hidup dengan biaya keseluruhan yang lebih rendah
daripada biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat.
Badan Diklat ESDM yang memiliki hubungan positif dengan para Pemangku Kepentingan,
khususnya Perusahaan Swasta dan BUMN dapat menjadi pendorong dan katalisator untuk
pemanfaatan dana CSR bagi peningkatan mutu masyarakat sekitar industri khususnya dari
segi pendidikan dan penelitian. Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan dana CSR,
Badan Diklat ESDM memandang perlu agar dana CSR dapat dimanfaatkan juga untuk
kegiatan pengembangan SDM sektor ESDM yang tidak terbatas hanya di area
pengusahaan.
C. Monitoring dan Evaluasi Renstra Per Tahun Untuk Menajamkan Program dan
Kegiatan Pokok
Sistem evaluasi adalah metode sistematis yang memanfaatkan informasi kinerja untuk
diberikan penilaian terhadap standar kinerja dan rencana kerja yang ditetapkan. Melalui
penilaian tersebut akan didapatkan gambaran pencapaian kinerja suatu organisasi. Karena
itu, pelaksanaan Rencana Strategis dengan aplikasinya pada Program dan Kegiatan Pokok
pada tingkat Eselon II perlu dievaluasi dan dinilai untuk mendapatkan informasi sejauh
mana rencana-rencana yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan benar dan
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 112
mencapai sasaran. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang tepat, maka diperlukan
kesepakatan sistem dan juga metode evaluasi yang sesuai dengan rencana kerja yang
ditetapkan.
Beberapa persyaratan utama untuk terlaksananya pemantauan dan evaluasi secara efektif
adalah, sebagai berikut:
1. Informasi
Informasi yang diperlukan adalah data tentang capaian dari pelaksanaan program dan
kegiatan secara lengkap dan terukur. Informasi capaian juga dilengkapi dengan
keterangan tentang mengapa suatu capaian bisa didapatkan secara optimal atau
sebaliknya. Hal itu akan berguna untuk meningkatkan akurasi proses analisis dalam
evaluasi tersebut.
2. Model Penilaian
Model penilaian harus disepakati oleh para penilai atau assessor. Model yang
dipergunakan dapat berupa skala, grade atau banding system agar didapatkan standar
penilaian yang sama untuk informasi kinerja yang dianalisis.
3. Metode Evaluasi
Dengan menggunakan metode Hay dalam melakukan evaluasi kinerja organisasi
dalam lingkup Rencana Strategis, maka ada 4 (empat) faktor yang diperhatikan yaitu:
Know-how; Problem Solving, Accountability dan Physical and Environment Factors. Know-
how adalah jenis pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kinerja pekerjaan. Problem Solving adalah
proses menganalisis dan mengevaluasi untuk sampai pada tahap pengambilan
kesimpulan dan rekomendasi. Accountability adalah dapat dipertanggungjawabkannya
suatu tindakan dan konsekuensi dari suatu tindakan. Accountability juga adalah apakah
suatu program/kegiatan benar-benar mencerminkan pelaksanaan tugas utama
organisasi atau tidak. Physical and Environmental Factors mengevaluasi faktor yang
bersifat fisik dan lingkungan yang memengaruhi pelaksanaan tugas sesuai dengan
standar kinerja yang ditetapkan.
4. Prinsip-prinsip Evaluasi
Prinsip-prinsip evaluasi harus ditetapkan dan disepakati agar dapat dipastikan
relativitas realistik yang dapat dipercaya terhadap hasil evaluasi tersebut. Prinsip-
prinsip tersebut adalah aturan dasar yang mendasari tingkat kepercayaan dan akurasi
penilaian dalam suatu evaluasi. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi pekerjaannya, bukan individu yang melakukan pekerjaan
Yang dievaluasi adalah pada pelaksanaan, cara dan hasil pekerjaan, bukan individu
yang melaksanakan pekerjaan. Prinsip ini dipakai untuk menghindari bias dalam
melaksanakan evaluasi.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 113
b. Gunakan standar kinerja yang umum dan spesifik untuk setiap pekerjaan
Standar kinerja yang umum seperti efektivitas dan efisiensi bisa dipergunakan
untuk semua pekerjaan, namun yang spesifik untuk jenis pekerjaan tertentu juga
dipergunakan misalnya tingkat pemanfaatan peralatan di lab.
c. Evaluasi pekerjaan yang sedang dan telah dilaksanakan
Pekerjaan yang dievaluasi adalah yang sedang dilaksanakan untuk melihat dan
mengantisipasi kecenderungan hasil yang dicapai. Sedangkan evaluasi pekerjaan
yang sudah selesai adalah untuk melihat kelemahan atau mencari solusi
permasalahan yang selama ini dihadapi.
D. Aspek Kebutuhan dalam Penyusunan Rencana Strategis
Setiap sasaran kerja atau target pencapaian umumnya disusun setelah mempertimbangkan
dengan seksama aspek kebutuhan yang akan dipenuhi. Suatu sasaran kerja yang
ditetapkan tanpa terlebih dahulu mengidentifikasi kebutuhan yang harus dipenuhi akan
menghasilkan sasaran kerja yang bersifat perkiraan saja dengan akurasi yang rendah.
Sesungguhnya kebutuhan merupakan dasar dari ditetapkan dan diselenggarakannya suatu
program kerja dengan sasarannya.
Sasaran kerja atau target yang akan dicapai oleh Badan Diklat ESDM tidak dapat disusun
menggunakan intuisi belaka atau perhitungan yang umum. Diperlukan spesifikasi
kebutuhan yang tepat, yang diperoleh dari proses yang memperhitungkan semua aspek
strategis pada lingkup yang lebih luas dari Badan Diklat ESDM. Jika kebutuhan yang tepat
telah dapat diidentifikasi, maka target atau sasaran akan dapat ditetapkan dengan realistis
dan tepat.
E. Aspek-aspek kediklatan dan kedikjaran yang memerlukan kebijakan oleh Badan
Diklat ESDM
Di dalam pelaksanaan program dan kegiatan diklat dan dikjar seringkali dihasilkan
keluaran yang tidak seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan dan perkiraan atau
asumsi, hal tersebut adalah karena beberapa aspek kediklatan dan kedikjaran belum
mendapatkan penguatan berbentuk kebijakan atau aturan yang memadai. Beberapa hal
yang memerlukan penguatan adalah sebagai berikut:
1. Diklat dan Dikjar Sebagai Prasyarat Pengembangan Karir
Diklat dan dikjar sebagai prasyarat pengembangan karir akan memberikan nilai
tambah terhadap pelaksanaan diklat bagi SDM aparatur, khususnya pegawai KESDM.
2. Perluasan Pemanfaatan Dana CSR untuk Pengembangan SDM Sektor ESDM
Pemanfaatan dana CSR untuk pengembangan SDM sektor ESDM akan membantu
akselerasi pengembangan SDM sektor agar tujuan peningkatan kompetensi SDM
berhasil dicapai dengan lebih cepat.
Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 114
Dengan telah terkoneksinya seluruh tingkatan dari Rencana Strategis mulai dari Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Program Pokok sampai Kegiatan di tingkat satuan kerja (Unit Eselon II) maka
Rencana Strategis Badan Diklat ESDM periode tahun 2015-2019 dapat menjadi suatu rujukan
strategis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Diklat ESDM. Melalui peta strategi
yang telah disepakati, jelas bagi seluruh satuan kerja tugas-tugas yang harus diprioritaskan.
Standar kinerja yang disepakati, program/kegiatan maupun target pendanaannya menjadi alat
untuk melakukan pemantauan dan evaluasi agar tugas yang dilaksanakan telah sesuai dengan
seluruh parameter yang ditetapkan.
Dengan demikian, maka Renstra Badan Diklat ESDM 2015-2019 menjadi suatu pedoman yang
harus dilaksanakan secara penuh dan bertanggungjawab oleh seluruh insan Badan Diklat
ESDM dari seluruh lapisan organisasi.
MATRIKS RENCANA STRATEGIS BADAN DIKLAT ESDM 2015-2019
115
MATRIKS RENCANA STRATEGIS BADAN DIKLAT ESDM 2015-2019
A. TARGET KINERJA
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d. 2019
2015 2016 2017 2018 2019 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
203 237 260 285 299 1.284
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 24 24 24 36 24 132
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen 750 683 672 568 529 3.202
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 263 231 210 191 177 1.072
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
orang 650 650 700 750 800 -
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
6 5 7 5 7 30
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 186 186 186 186 186 930
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi 108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang
terakreditasi Sarana Diklat yang Terakreditasi
Laporan 14 16 16 13 13 72
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
18 18 18 18 18 90
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun Karya Ilmiah yang disusun
37 38 39 40 40 194
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan Penelitian yang dilaksanakan
11 11 11 11 11 55
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
15 18 19 19 18 89
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang 81 85 86 86 85 423
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 116
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d. 2019
2015 2016 2017 2018 2019
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 5 5 5 5 5 25
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 63 63 63 63 63 315
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116
Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen 388 237 283 193 415 1.516
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan
Dokumen 49 47 48 49 51 244
118 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan perkantoran 74 74 74 74 74 370 119 Jumlah Laporan Pengelolaan
Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 118 115 116 116 115 580
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 39 40 40 40 40 199
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan 12 12 12 12 12 60
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
97 97 97 121 121 533
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123
Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 1.348 1.357 1.357 1.357 1.354 6.773
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 32 32 32 32 32 160
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi
Laporan 4 6 6 6 6 28
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 117
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d. 2019
2015 2016 2017 2018 2019 Birokrasi
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
- - - - - -
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127
Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 24 29 30 30 30 143
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
20 20 20 20 20 100
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 27 26 29 29 29 140
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
4 4 4 4 4 20
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
1 1 1 1 1 5
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan,
dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 24 25 25 25 25 124
133 Jumlah Publikasi dan Promosi Publikasi dan Promosi Laporan 60 61 63 63 63 310
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 118
B. PENDANAAN
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Dalam Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujud nya pengem bangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
31.941.597.256 32.049.155.233 34.244.331.501 36.646.840.474 39.071.311.203 173.953
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan
2.478.141.275 2.659.484.097 2.870.222.752 3.100.416.151 3.351.904.294 14.460
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen
7.656.713.202 8.315.140.610 8.915.478.952 8.595.111.148 9.220.011.845 42.702
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 13.419.993.689 13.086.434.630 12.226.707.393 11.572.374.247 10.698.146.749 61.004
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
867.091.285 893.102.767 919.896.919 947.494.528 975.921.043 4.604
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 3.032.839.258 3.376.448.153 3.643.483.859 3.935.105.404 4.253.704.464 18.242
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi
Laporan 3.247.326.016 4.648.093.291 4.864.935.307 3.899.620.987 4.153.803.890 20.814
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
682.491.158 702.967.166 724.058.664 745.781.670 768.157.201 3.623
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
443.524.256 456.829.449 470.534.664 484.650.909 499.190.059 2.355
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 119
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
749 832 916 1.007 1.108 0
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
200.327 207.398 214.665 222.188 229.975 1
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang
270.479.434 600.448.694 660.464.383 725.480.621 800.497.429 3.057
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 733.522.130 1.007.804.243 1.094.338.431 1.176.068.696 1.288.001.042 5.300
115
Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 7.022.556.264 8.148.141.486 8.808.990.182 9.745.412.775 10.656.163.023 44.381
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116
Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen 91.165.908.099 63.967.731.599 55.453.453.466 32.118.766.797 35.716.193.805 278.422
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117
Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Dokumen 6.068.254.774 6.603.429.110 7.190.798.612 7.834.914.271 8.941.582.181 36.639
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran
73.339.010.210 76.590.836.172 80.045.469.547 83.719.519.390 87.631.122.394 401.326
119
Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 13.460.192.146 14.617.770.565 15.886.280.059 17.625.845.092 18.798.392.491 80.388
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 3.758.910.572 4.051.632.335 4.371.129.940 4.720.008.186 5.101.123.506 22.003
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan
Laporan Pelayanan Jasa
Laporan 16.366.431.700 16.981.276.870 17.626.957.857 18.305.635.043 19.019.657.747 88.300
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 120
Prasarana Sarana dan Prasarana
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
10.866.181.089 11.991.606.098 13.174.778.108 14.418.148.134 15.724.263.148 66.175
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123
Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 9.748.479.461 11.467.328.148 12.149.975.622 12.886.964.307 13.683.311.984 59.936
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 3.450.049.482 4.072.163.947 4.334.215.505 4.613.267.780 4.910.891.778 21.381
125
Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan 935.776.183 1.180.264.111 1.310.273.351 1.445.282.915 1.580.292.618 6.452
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
- - - - - 0
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 3.365.857.959 3.669.776.361 3.889.807.759 4.127.434.001 4.384.279.880 19.437
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
819.665.839 844.271.608 869.616.540 895.723.890 922.613.551 4.352
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 3.520.888.640 3.817.234.662 4.141.543.385 4.496.560.379 4.885.305.403 20.862
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 121
peningkatan kapasitas organisasi
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
859 984 1.103 1.257 1.363 0
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
263.030.000 270.920.000 279.048.000 287.419.000 296.042.000 1.396
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 3.013.121.106 3.254.023.940 3.517.204.074 3.804.835.695 4.119.309.070 17.708
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi Laporan 4.151.724.894 4.525.536.849 4.935.488.409 5.385.157.611 5.878.473.803 24.876
JUMLAH 316.090 303.850 308.620 298.260 317.330 1.544.150
Lampiran I: Matriks Rencana Strategis Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 122
MATRIKS RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN DIKLAT ESDM 2015-2019
123
MATRIKS RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN DIKLAT ESDM 2015-2019
A. TARGET KINERJA
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d.
2019 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
- - - - - -
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan
4 4 4 4 4 20
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen
16 18 18 16 16 84
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 14 14 14 14 14 70
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas Lulusan Mahasiswa
STEM Akamigas
- - - - - -
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
- - - - - -
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 4 4 4 4 4 20
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi Sarana Diklat yang
Terakreditasi Laporan 5 5 5 5 5 25
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 124
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d.
2019 2015 2016 2017 2018 2019
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
- - - - - -
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
- - - - - -
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
- - - - - -
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
- - - - - -
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang 1 2 2 2 2 9
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 2 2 2 2 2 10
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan
21 21 21 21 21 105
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen
5 5 4 4 5 23
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Dokumen 26 26 26 26 26 130
118 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan perkantoran 13 13 13 13 13 65
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 39 39 39 39 39 195
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 125
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d.
2019 2015 2016 2017 2018 2019
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 8 8 8 8 8 40
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan 6 6 6 6 6 30
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
- - - - - -
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 620 620 620 620 620 3.100
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 7 7 7 7 7 35
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan 3 3 3 3 3 15
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
- - - - - -
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 3 3 3 3 3 15
Peningkatan jejaring kerjasama
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
-
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 126
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
Target Kinerja Target Kinerja s/d.
2019 2015 2016 2017 2018 2019
Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 18 18 21 21 21 99
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
- - - - - -
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
- - - - - -
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 3 3 4 4 4 18
133 Jumlah Publikasi dan Promosi Publikasi dan
Promosi Laporan 12 13 15 15 15 70
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 127
B. PENDANAAN
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (dalam juta rupiah) Pendanaan s/d 2019
2015 2016 2017 2018 2019 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
- - - - -
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 1.701 1.871 2.058 2.264 2.490 10.384
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen 3.941 4.935 5.429 5.246 5.770 25.322
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 3.555 4.020 4.422 4.864 5.351 22.212
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
- - - - -
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
- - - - -
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan Laporan 2.052 2.368 2.604 2.865 3.151 13.040
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi Laporan 1.473 1.620 1.782 1.960 2.156 8.990
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
- - - - -
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
- - - - -
111 Jumlah Penelitian yang Penelitian yang - - - - -
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 128
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (dalam juta rupiah) Pendanaan s/d 2019
2015 2016 2017 2018 2019 dilaksanakan dilaksanakan
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
- - - - -
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang 270 600 660 725 800 3.055
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 522 790 870 945 1.050 4.177
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 6.208 7.309 7.945 8.856 9.740 40.058
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan Dokumen 10.616 11.677 10.776 11.854 15.108 60.031
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Dokumen 5.055 5.561 6.117 6.729 7.402 30.863
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran 15.036 16.540 18.194 20.013 22.014 91.796
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 10.779 11.857 13.043 14.347 15.782 65.807
120 Jumlah Laporan Laporan Laporan 2.571 2.828 3.110 3.422 3.764 15.694
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 129
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (dalam juta rupiah) Pendanaan s/d 2019
2015 2016 2017 2018 2019 Administrasi Ketatausahaan
Administrasi Ketatausahaan
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan 1.769 1.946 2.141 2.355 2.591 10.802
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
- - - - -
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Orang 3.312 4.837 5.321 5.853 6.439 25.762
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 1.506 2.070 2.272 2.489 2.723 11.059
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan 936 1.180 1.310 1.445 1.580 6.451
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
- - - - -
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 1.328 1.570 1.728 1.900 2.090 8.616
Peningkatan jejaring
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN
Penjalinan Kerjasama Diklat
- - - - -
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 130
TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (dalam juta rupiah) Pendanaan s/d 2019
2015 2016 2017 2018 2019 kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
dan LN DN dan LN
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 2.725 2.997 3.297 3.626 3.989 16.634
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
- - - - -
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
- - - - -
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK Laporan 2.150 2.365 2.602 2.862 3.148 13.126
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi Laporan 3.561 3.917 4.308 4.739 5.213 21.739
JUMLAH 81.065 92.859 99.988 109.358 122.350 505.619
Lampiran II: Matriks Rencana Strategis Sekretariat Badan Diklat ESDM Tahun 2015-2019 131
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
MINYAK DAN GAS BUMI 2015-2019
132
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINYAK DAN GAS BUMI 2015-2019
A. TARGET KINERJA
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
SATUAN TARGET KINERJA Target Kinerja
s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
1 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Diklat 112 117 122 127 132 610
2 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 1 1 1 1 1 5
3 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen 265 220 220 200 200 1,105
4 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 40 35 30 25 20 150
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
5 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Orang
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
6 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan 3 3 3 3 3 15
7 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan 153 153 153 153 153 765
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
8 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Laporan 5 6 6 5 5 27
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
9 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Terbitan 8 8 8 8 8 40
10 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Judul 6 6 6 6 6 30
11 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Judul
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang
12 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Orang
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 133
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
dinilai minimal baik 13 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang
14 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 1 1 1 1 1 5
15 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 1 1 1 1 1 5
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
16 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen 65 44 38 17 18 182
Akuntabilitas sistem manajemen,keuangan, dan aset
17 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen 5 5 5 5 6 26
18 Jumlah Layanan Perkantoran
Bulan layanan
12 12 12 12 12 60
19 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan 10 10 10 11 10 51
20 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 2 2 2 2 2 10
21 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
laporan 6 6 6 6 6 30
22 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Orang 1 1 1 1 1 5
Pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
23 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Orang 490 490 490 490 490 2,450
24 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 5 5 5 5 5 25
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 134
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
25 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan
26 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Prosentase
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
27 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Dokumen 6 6 6 6 6 30
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi di dalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
28 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan 2 2 2 2 2 10
29 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 2 2 2 2 2 10
30 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan
31 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat
Laporan 1 1 1 1 1 5
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung diklat
32 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 5 5 5 5 5 25
33 Jumlah Publikasi dan Promosi
Laporan 7 7 7 7 7 35
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 135
B. PENDANAAN
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
SATUAN PENDANAAN (Rupiah) Pendanaan s/d
2019 2015 2016 2017 2018 2019 Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
1 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Diklat 31,940,144,000
32,028,968,000
34,221,038,000
36,620,440,000
39,043,357,000
173,853,947,000
2 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 776,367,000
787,591,000
811,219,000
835,555,000
860,622,000
4,071,354,000
3 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen
3,705,871,000
3,366,392,000
3,467,384,000
3,328,129,000
3,427,975,000
17,295,751,000
4 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 9,856,058,000
9,057,955,000
7,800,076,000
6,705,304,000
5,345,527,000
38,764,920,000
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
5 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Orang
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
6 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan 866,959,000
892,966,000
919,755,000
947,348,000
975,769,000
4,602,797,000
7 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan 976,968,000
1,006,276,000
1,036,464,000
1,067,559,000
1,099,585,000
5,186,852,000
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
8 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Laporan 1,774,819,000
3,028,060,000
3,082,902,000
1,939,390,000
1,997,571,000
11,822,742,000
5 Prosentase jumlah karya ilmiah
9 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/
Terbitan 682,091,000
702,553,000
723,630,000
745,338,000
767,698,000
3,621,310,000
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 136
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
PENDANAAN (Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Widyaiswara/ Dosen yang dipublikasikan
dosen
10 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Judul 443,522,000
456,827,000
470,532,000
484,648,000
499,187,000
2,354,716,000
11 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Judul
6 Prosentase Widyaiswara/ Dosen yang dinilai minimal baik
12 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Orang
13 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/ Dosen
Orang
14 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/ Dosen
Laporan 211,400,000
217,742,000
224,274,000
231,002,000
237,932,000
1,122,350,000
15 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 813,900,000
838,317,000
863,466,000
889,370,000
916,051,000
4,321,104,000
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
16 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/ Kebutuhan
Dokumen
80,548,968,000
52,287,585,000
44,677,286,000
20,264,643,000
20,605,575,000
218,384,057,000
Akuntabilitas sistem manajemen,keuangan, dan aset
17 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen
1,011,527,000
1,041,872,000
1,073,128,000
1,105,322,000
1,538,482,000
5,770,331,000
18 Jumlah Layanan Perkantoran
Bulan layanan
58,274,003,000
60,022,222,000
61,822,889,000
63,677,576,000
65,587,902,000
309,384,592,000
19 Jumlah Laporan Pengelolaan
Laporan 2,676,391,000
2,756,680,000
2,839,380,000
3,274,562,000
3,012,298,000
14,559,311,000
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 137
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
PENDANAAN (Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
20 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 1,186,177,000
1,221,762,000
1,258,414,000
1,296,167,000
1,335,051,000
6,297,571,000
21 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
laporan 14,597,050,000
15,034,957,000
15,486,006,000
15,950,588,000
16,429,106,000
77,497,707,000
22 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Orang 10,866,181,000
11,991,606,000
13,174,778,000
14,418,148,000
15,724,263,000
66,174,976,000
Pengelolaan kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
23 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/ Seminar/Bimtek/ Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Orang 6,435,285,000
6,628,343,000
6,827,193,000
7,032,008,000
7,242,969,000
34,165,798,000
24 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 1,943,061,000
2,001,351,000
2,061,391,000
2,123,233,000
2,186,930,000
10,315,966,000
25 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan
26 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk
Prosentase
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 138
PROGRAM PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN SATUAN
PENDANAAN (Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pegawai Badan Diklat ESDM
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
27 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Dokumen
2,037,505,000
2,098,628,000
2,161,587,000
2,226,436,000
2,293,228,000
10,817,384,000
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi di dalam maupun di luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
28 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan 816,396,000
840,887,000
866,113,000
892,097,000
918,860,000
4,334,353,000
29 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 796,318,000
820,207,000
844,813,000
870,157,000
896,262,000
4,227,757,000
30 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan
31 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat
Laporan 263,030,000
270,920,000
279,048,000
287,419,000
296,042,000
1,396,459,000
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung diklat
32 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 861,532,000
887,377,000
913,997,000
941,416,000
969,660,000
4,573,982,000
33 Jumlah Publikasi dan Promosi
Laporan 589,177,000
606,852,000
625,057,000
643,809,000
663,123,000
3,128,018,000
JUMLAH 234,950,700,000 210,894,896,000 208,531,820,000 188,797,664,000 194,871,025,000 1,038,046,105,000
Lampiran III: Matriks Rencana Strategis Pusdiklat Migas Tahun 2015-2019 139
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT DIKLAT KETENAGALISTRIKAN, ENERGI
BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
TAHUN 2015-2019
140
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2015-2019 PUSDIKLAT KETENAGALISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
A. TARGET KINERJA
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Utama (IKU) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Output Target Kinerja Target Kinerja
s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
1 Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggara an diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
19 21 21 22 22 105
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat 2 2 2 2 2 10
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
150 135 135 135 135 690
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
51 54 54 58 58 275
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
2 Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat 2 - 2 - 2 6
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kinerja
Laporan dan Evaluasi Kinerja
2 2 2 2 2 10
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi
3 3 3 2 2 13
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/ Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun 14 14 14 14 14 70
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 141
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Output Target Kinerja Target Kinerja
s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019 6
Prosentase Widyaiswara/ Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/ Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
50 50 50 50 50 250
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Semi nar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
8 8 8 8 8 40
3 Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan 15 15 15 10 10 65
4 Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen perencanaan 6 5 5 6 6 28
118 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan Perkantoran 13 13 13 13 13 65
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
10 8 9 8 8 43
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan 5 5 5 5 5 25
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
5 Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai 50 50 50 50 50 250
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 142
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Output Target Kinerja Target Kinerja
s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019 kepegawaian yang baik
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
7 7 7 7 7 35
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
1 1 1 1 1 5
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
6 Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
7 Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN 4 4 4 4 4 20
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN 2 1 1 1 1 6
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
8 Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
3 3 3 3 3 15
133 Jumlah Publikasi dan Promosi Publikasi dan Promosi
7 7 7 7 7 35
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 143
B. PENDANAAN
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Utama (IKU) Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK) Output Pendanaan (dalam juta rupiah)
Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
1 Terwujud nya pengembang an SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
4.066,0 5.192,8 5.549,8 6.232,5 6.280,9 27.321,9
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
905,8 911,8 917,8 923,8 929,8 4.588,8
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
3.426,9 3.318,9 3.335,6 3.352,2 3.368,9 16.802,5
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun 10.657,6 11.766,7 12.634,6 13.797,0 14.347,9 63.203,8
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
- - - - -
2 Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat 280,9 - 355,9 - 375,9 1.012,6
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kinerja
Laporan dan Evaluasi Kinerja
803,0 806,0 809,0 812,0 815,0 4.045,0
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi 1.046,7 1.074,3 1.083,3 766,8 772,8 4.743,9
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen - - - - -
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
603,0 606,0 609,0 612,0 615,0 3.045,0
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan - - - - -
6 Prosentase Widyaiswara/ Dosen yang
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi - - - - -
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 144
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Output Pendanaan (dalam juta rupiah)
Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
729,4 732,4 735,4 738,4 741,4 3.677,0
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
- - - - -
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
2.264,1 2.282,1 2.300,1 2.386,1 2.456,1 11.688,5
3 Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
22.188,1 15.318,1 21.031,8 14.249,9 12.124,4 84.912,4
4 Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen perencanaan 2.021,8 1.027,8 1.033,8 1.389,8 1.045,8 6.519,1
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan Perkantoran 14.083,2 18.098,7 19.098,7 20.098,7 21.098,7 92.478,0
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja 1.781,8 1.278,0 1.506,0 1.316,0 1.550,0 7.431,8
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan 1.322,1 1.337,1 1.352,1 1.367,1 1.382,1 6.760,5
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana - - - - -
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
- - - - -
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 145
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Output Pendanaan (dalam juta rupiah)
Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
5 Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai 703,0 706,0 709,0 712,0 715,0 3.545,0
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
1.914,6 1.708,4 1.726,4 1.744,4 1.762,4 8.856,2
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
180,0 183,0 186,0 189,0 192,0 930,0
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Semi nar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
- - - - -
6 Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga - - - - -
7 Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN 1.223,1 1.226,1 1.229,1 1.232,1 1.235,1 6.145,5
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
693,5 256,0 259,0 262,0 265,0 1.735,5
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
- - - - -
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 146
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Output Pendanaan (dalam juta rupiah)
Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
rangka peningkatan kapasitas organisasi
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
- - - - -
8 Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
756,0 762,0 768,0 774,0 780,0 3.840,0
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi
2.506,0 2.512,0 2.518,0 2.524,0 2.530,0 12.590,0
TOTAL 74.156,7 71.104,2 79.748,3 75.479,8 75.384,1 375.873,1
Lampiran IV: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat KEBT-KE Tahun 2015-2019 147
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT DIKLAT MINERAL DAN BATUBARA
TAHUN 2015-2019
148
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSDIKLAT MINERAL DAN BATUBARA TAHUN 2015-2019
A. TARGET KINERJA
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
SATUAN TARGET KINERJA Target Kinerja
s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
51 65 75 85 90 366
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 1 1 1 1 1 5
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
80 113 103 107 90 493
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
60 35 25 15 10 145
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan 1 1 1 1 1 5
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan 8 8 8 8 8 40 4 Prosentase sarana
diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
- 1 1 1 1 4
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Terbitan
7 7 7 7 7 35
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Orang 1 1 1 1 1 5
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
30 30 30 30 30 150
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 1 1 1 1 1 5
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
28 28 28 28 28 140
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
5 7 - 1 6 19
Lampiran V: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Mineral dan Batubara Tahun 2015-2019 149
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan 7 6 6 7 8 34
118 Jumlah Layanan Perkantoran 12 12 12 12 12 12
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
20 19 19 19 19 96
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
5 5 5 5 5 25
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Orang
106 106 106 106 106 530
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
4 4 4 4 4 20
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
- 2 2 2 2 8
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
7 7 7 7 7 35
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan
5 5 5 5 5 25
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 6 6 6 6 6 30
133 Jumlah Publikasi dan Promosi 11 11 11 11 11 55
Lampiran V: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Mineral dan Batubara Tahun 2015-2019 150
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(TIK) yang mendukung Diklat
B. PENDANAAN
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Menghasil kan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembang an SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
1,443,174 20,171,529 23,274,841 26,378,153 27,929,810 99,197,507
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Lapor an 900,000 931,500 946,103 997,846 1,032,771 4,808,220
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
9,512,069 13,290,361 19,094,489 21,083,684 21,549,695 84,530,298
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
9,226,520 8,305,245 4,442,180 2,665,308 1,776,872 26,416,126
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Lapor an
132,004 136,624 141,406 146,355 151,478 707,866
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
3,538,499 2,606,223 2,697,440 2,791,851 2,889,566 14,523,579
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
- 275,650 300,000 325,000 336,375 1,237,025
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasi kan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Terbit an
400,000 414,000 428,490 443,487 459,009 2,144,986
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Orang 200,000 207,000 214,245 221,744 229,505 1,072,493
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
432,704 447,851 463,526 479,750 496,541 2,320,372
Lampiran V: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Mineral dan Batubara Tahun 2015-2019 151
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
(kegiatan evaluasi Widyaiswara/Do sen)
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Lapor an 60,000 62,100 64,274 66,523 68,851 470,714
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
483,714 500,645 518,167 536,303 555,074 2,593,902
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
992,762 2,609,950 - 350,000 2,375,000 6,327,712
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117
Jumlah Dokumen Perencanaan
1,366,542 659,875 682,970 906,874 1,547,422 5,163,683
118 Jumlah Layanan Perkantoran 28,935,970 28,935,970 28,935,970 28,935,970 28,935,970 124,193,814 119 Jumlah Laporan Pengelolaan
Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
4,809,341 4,199,535 4,320,327 4,445,346 4,574,741 22,349,290
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
2,098,840 2,172,299 2,248,330 2,327,021 2,408,467 11,254,958
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Orang
1,500,000 1,552,500 1,606,838 1,663,077 1,721,285 6,543,699
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
1,033,304 1,069,470 1,106,901 1,145,643 1,185,741 5,541,059
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
- 263,925 273,162 282,723 292,618 1,112,429
Lampiran V: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Mineral dan Batubara Tahun 2015-2019 152
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
635,236 657,470 680,481 704,298 728,948 3,406,433
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Lapor an
3,266,737 3,381,073 3,499,410 3,621,890 3,748,656 17,517,766
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132
Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Lapor an 1,554,123 1,608,517 1,664,815 1,723,084 1,783,392 8,333,932
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
1,815,747 1,879,298 1,945,073 2,013,151 2,083,611 9,736,880
Jumlah 74,337,286 96,338,610 99,549,438 104,255,081 108,861,398 461,504,743
Lampiran V: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Mineral dan Batubara Tahun 2015-2019 153
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSAT DIKLAT GEOLOGI TAHUN 2015-2019
154
MATRIKS RENCANA STRATEGIS PUSDIKLAT GEOLOGI TAHUN 2015-2019
A. TARGET KINERJA
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Dikat 16 27 33 40 42 158
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Doku men
15 15 15 15 15 75
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Doku men
171 166 179 91 69 676
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 63 55 51 45 43 257
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
Orang
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan 0 1 1 1 1 4
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 17 17 17 17 17 85
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi
Laporan 1 1 1 0 0 3
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Do sen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
Terbitan
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
Judul 3 4 5 6 6 24
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
Laporan 11 11 11 11 11 55
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 155
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
6 Prosentase Widyaiswara/Do sen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Do sen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
Orang 0 3 4 4 3 14
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang 0 3 4 4 3 14
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan 1 1 1 1 1 5
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
OUTPUT
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 5 5 5 5 5 25
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Unit 250 125 198 141 354 1068
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Doku men
4 4 5 4 4 21
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran Bulan Layanan
12 12 12 12 12 12
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 32 32 32 32 32 160
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 14 15 15 15 15 74
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 156
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan 96 96 96 120 120 528
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 50 59 59 59 56 283
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 4 4 4 4 4 20
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 6 6 7 7 7 33
Peningkatan jejaring kerjasama
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan 9 9 9 9 9 45
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 157
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 3 3 3 3 3 15
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
Laporan
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 5 6 5 5 5 26
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi Laporan 21 21 21 21 21 105
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 158
B. PENDANAAN
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Dikat 4,903.21 8,874.62 10,901.56 13,253.17 14,595.37 52,527.93
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Dokumen 2,949.67 3,244.63 3,569.10 3,926.01 4,318.61 18,008.01
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Dokumen 5,168.49 5,139.74 4,890.00 3,446.86 3,112.79 21,757.87
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 17,561.69 14,836.92 14,751.58 13,892.80 14,333.53 75,376.52
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
Orang
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan 142.78 157.06 172.76 190.04 662.64
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 3,422.08 3,764.22 4,140.64 4,554.71 5,010.18 20,891.82
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi
Laporan 169.64 186.60 205.26 561.50
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 159
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen
Terbitan -
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
Judul 253.46 373.15 511.15 675.90 742.08 2,555.74
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
Laporan 749.48 832.44 915.68 1,007.25 1,107.97 4,612.82
6
Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
Orang 55.00 60.50 66.55 73.21 255.26
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Do sen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang 110.00 121.00 133.10 146.41 510.51
114
Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Do sen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan
129.90 142.89 157.18 172.90 190.19 793.05
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan 1,285.87 1,458.90 1,604.79 1,765.27 1,941.80 8,056.64
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 160
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Unit 10,184.72 8,472.33 6,976.60 8,425.10 14,335.21 48,393.95
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Dokumen 937.20 1,030.92 1,589.01 1,247.41 1,372.15 6,176.70
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran
Bulan Layanan
14,954.86 15,341.69 16,875.86 18,463.45 20,309.80 85,945.66
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 2,296.53 2,526.73 2,779.40 3,057.34 3,363.08 14,023.08
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 3,044.93 3,391.71 3,702.35 4,072.58 4,546.18 18,757.75
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan -
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan 89.48 98.43 108.28 134.23 147.65 578.07
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 1,291.30 1,420.43 1,562.47 1,718.72 1,890.59 7,883.51
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 161
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Diklat ESDM)
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 189.40 207.24 227.96 250.76 275.83 1,151.19
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan -
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan -
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 1,024.57 726.15 1,223.76 878.64 966.50 4,819.61
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan 1,875.47 2,306.16 2,897.17 3,765.61 4,894.79 15,739.21
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN
Laporan -
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 162
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
Kerjasama DN dan LN
dan LN
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 649.57 763.90 872.17 1,014.58 1,108.17 4,408.39
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat
Laporan -
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 820.78 934.84 1,113.49 1,445.01 1,876.09 6,190.20
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi
Laporan 2,375.09 3,084.57 3,907.99 5,078.31 6,598.79 21,044.75
JUMLAH 76,327.39 79,466.99 85,822.01 92,619.02 107,447.01 441,682.38
Lampiran VI: Matriks Rencana Strategis Pusat Diklat Geologi Tahun 2015-2019 163
MATRIKS RENCANA STRATEGIS BALAI DIKLAT TAMBANG BAWAH TANAH
TAHUN 2015-2019
164
MATRIKS RENCANA STRATEGIS BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAMBANG BAWAH TANAH TAHUN 2015-2019
A. TARGET KINERJA
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
OUTPUT SATUAN TARGET KINERJA
Target Kinerja s/d. 2019
2015 2016 2017 2018 2019
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Diklat 5 7 9 11 13 45
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 1 1 1 1 1 5
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Laporan 68 31 17 19 19 154
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun Diklat 35 38 36 34 32 175
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas orang 106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat Laporan 107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan Laporan Evaluasi dan Kediklatan Laporan 2 2 2 2 2 10 108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang
terakreditasi Sarana Diklat yang Terakreditasi Laporan
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah Widyaiswara/dosen
Publikasi Karya Ilmiah Widyaiswara/Dosen Terbitan 3 3 3 3 3 15
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun Karya Ilmiah yang disusun judul 14 14 14 14 14 70 111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan Penelitian yang dilaksanakan judul 0 112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi Orang 14 14 14 14 14 70 113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas
Widyaiswara/Dosen Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen Orang
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen Laporan INDIKATOR KINERJA KEGIATAN OUTPUT 115 Jumlah Penyelenggaraan Forum
Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain realisasi pengadaan barang dan jasa)
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen 48 41 28 20 22 159
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 165
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d.
2019 2015 2016 2017 2018 2019
117 Jumlah Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan Dokumen 1 1 1 1 1 5 118 Jumlah Layanan Perkantoran Layanan perkantoran Bulan
Layanan 12 12 12 12 12 60
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 7 7 7 7 7 35
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan Laporan Administrasi Ketatausahaan Laporan 5 5 5 5 5 25 121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan
Prasarana Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana Laporan
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi Laporan 123 Jumlah Penyertaan
Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 32 32 32 32 32 160
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian Pengelolaan administrasi kepegawaian Laporan 5 5 5 5 5 25 125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai
yang mendukung Reformasi Birokrasi Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 2 7 7 7 7 30
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN Laporan 129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama
DN dan LN Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN Laporan 5 5 5 5 5 25
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 1 1 1 1 1 5
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Laporan Pelayanan Masyarakat Laporan
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 2 2 2 2 2 10
133 Jumlah Publikasi dan Promosi Publikasi dan Promosi Laporan 2 2 2 2 2 10
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 166
B. PENDANAAN
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
1 Prosentase penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
101 Jumlah penyelenggeraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi dalam setahun
Diklat 1,112.9 1,636.0 2,208.6 2,834.4 3,517.2 11,309.2
102 Jumlah Gap Kompetensi sesuai Analisis Kebutuhan Diklat
Gap Kompetensi sesuai dengan Analisis Kebutuhan Diklat
Laporan 419.3 440.3 462.3 485.4 509.7 2,317.0
103 Jumlah NSPK yang ditetapkan Kepala Badan Diklat ESDM
NSPK yang ditetapkan oleh Kepala Badan Diklat ESDM
Laporan 7,937.4 4,829.9 2,781.1 3,263.7 3,426.9 22,238.9
104 Jumlah penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Penyelenggaraan diklat lainnya dalam setahun
Diklat 7,550.0 7,041.1 7,012.0 6,953.6 6,871.8 35,428.4
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
105 Jumlah lulusan mahasiswa STEM Akamigas
Lulusan Mahasiswa STEM Akamigas
orang -
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
3 Indeks Kepuasan pengguna layanan
106 Jumlah laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat
Laporan -
107 Jumlah Laporan dan Evaluasi Kediklatan
Laporan Evaluasi dan Kediklatan
Laporan 533.9 560.6 588.6 618.1 649.0 2,950.2
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
108 Jumlah Laporan Sarana Diklat yang terakreditasi
Sarana Diklat yang Terakreditasi
Laporan -
5 Prosentase jumlah karya ilmiah
109 Jumlah Publikasi karya ilmiah
Publikasi Karya Ilmiah
Terbitan 157.8 165.7 174.0 182.7 191.8 871.9
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 167
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
Widyaiswara/dosen Widyaiswara/Dosen
110 Jumlah Karya Ilmiah yang disusun
Karya Ilmiah yang disusun
judul 1,400.0 1,470.0 1,543.5 1,620.7 1,701.7 7,735.9
111 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Penelitian yang dilaksanakan
judul -
6 Prosentase Widyaiswara/Dosen yang dinilai minimal baik (kegiatan evaluasi Widyaiswara/Dosen)
112 Jumlah Widyaiswara/Dosen yang tersertifikasi
Widyaiswara/Dosen yang disertifikasi
Orang 326.5 342.8 360.0 378.0 396.9 1,804.2
113 Jumlah peserta peningkatan kapasitas Widyaiswara/Dosen
Peserta peningkatan Kapasitas Widyaiswara/Dosen
Orang -
114 Jumlah laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan Evaluasi Widyaiswara/Dosen
Laporan -
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
OUTPUT -
115 Jumlah Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Penyelenggaraan Forum Komunikasi/Workshop/Seminar yang efektif dan tepat sasaran
Laporan -
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
116 Jumlah Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan (antara lain
Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan Roadmap/Kebutuhan
Dokumen 33,834.2 30,345.1 21,759.6 16,319.7 18,849.3 121,107.9
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 168
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
realisasi pengadaan barang dan jasa)
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
117 Jumlah Dokumen Perencanaan
Dokumen Perencanaan
Dokumen 467.1 490.4 514.9 540.7 567.7 2,580.9
118 Jumlah Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran
Bulan Layanan
7,186.5 9,661.8 10,092.4 10,597.0 11,126.9 48,664.6
119 Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan, Aset dan Kinerja
Laporan Pengelolaan Manajemen Keuangan , Aset dan Kinerja
Laporan 1,130.0 1,186.5 1,245.8 1,308.1 1,373.5 6,244.1
120 Jumlah Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan Administrasi Ketatausahaan
Laporan 1,550.3 1,612.1 1,692.7 1,777.3 1,866.2 8,498.7
121 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan Pelayanan Jasa Sarana dan Prasarana
Laporan -
122 Jumlah Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan Pelayanan Jasa Sertifikasi
Laporan -
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
123 Jumlah Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai (termasuk jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja Badan Diklat ESDM)
Penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai
Orang 1,163.9 1,219.0 1,280.0 1,343.9 1,411.1 6,418.0
124 Jumlah pengelolaan administrasi kepegawaian
Pengelolaan administrasi kepegawaian
Laporan 1,279.6 1,343.6 1,410.8 1,481.3 1,555.4 7,070.8
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 169
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
125 Jumlah laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan penegakan disiplin pegawai yang mendukung Reformasi Birokrasi
Laporan -
126 Jumlah laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan evaluasi penyertaan Diklat/Workshop/Seminar/Bimtek/Magang untuk Pegawai Badan Diklat ESDM
Laporan -
Penataan Organisasi Badiklat ESDM yang modern
127 Jumlah penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Penyelesaian penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 698.1 2,565.5 2,693.8 2,828.5 2,969.9 11,755.8
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dengan institusi didalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
128 Jumlah Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Penjalinan Kerjasama Diklat DN dan LN
Laporan -
129 Jumlah Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Pelaksanaan Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 383.8 403.0 423.1 444.3 466.5 2,120.6
130 Jumlah Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan Evaluasi Implementasi Kerjasama DN dan LN
Laporan 209.4 219.8 230.8 242.4 254.5 1,156.9
131 Jumlah Laporan Pelayanan Masyarakat (termasuk
Laporan Pelayanan Masyarakat
Laporan -
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 170
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengkajian Teknologi dan Pengabdian Masyarakat)
Peningkatan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mendukung Diklat
132 Jumlah Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Pengembangan, Pembangunan, dan Implementasi TIK
Laporan 400.2 420.2 441.2 463.2 486.4 2,211.1
133 Jumlah Publikasi dan Promosi
Publikasi dan Promosi
Laporan 760.4 798.4 838.3 880.3 924.3 4,201.7
JUMLAH 68,501.4 66,751.9 57,753.6 54,563.3 59,116.7 306,686.9
Lampiran VII: Matriks Rencana Strategis Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Tahun 2015-2019 171
MATRIKS RENCANA STRATEGIS STEM Akamigas TAHUN 2015-2019
172
MATRIKS RENCANA STRATEGIS 2015-2019 STEM Akamigas
A. TARGET KINERJA
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
Prosentase lulusan STEM dengan IPK 3,00
Jumlah Lulusan STEM Akamigas
orang 650 650 700 750 800
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
Prosentase jumlah karya ilmiah widyaiswara/dosen
Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Judul 30 30 30 30 30 150
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
Prosentase realisasi pengadaan barang dan jasa
Jumlah sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan
Dokumen 20 22 24 25 25 116
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
dokumen perencanaan Kesesuaian Dokumen Perencanaan dengan Renstra
Laporan 3 3 3 3 3 15
Prosentase tingkat kinerja organisasi
Layanan perkantoran Bulan Layanan
12 12 12 12 12 60
Akuntabilitas pengelolaan manajemen keuangan aset dan kinerja
Laporan 12 12 12 12 12 60
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional
Prosentase jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja
Jumlah penyertaan/pelaksanaan diklat/ workshop/
Orang 150 160 170 180 190 850
Lampiran VIII: Matriks Rencana Strategis STEM Akamigas Tahun 2015-2019 173
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUAN
TARGET KINERJA Target Kinerja s/d. 2019 2015 2016 2017 2018 2019
dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
KESDM seminar/ bimtek/ magang pegawa
Prosentase pengelolaan Administrasi Ketatausahaan
Kesesuaian tata kelola administrasi kepegawaian
Laporan 12 12 12 12 12 60
Penataan organisasi Badiklat ESDM yang modern
Prosentasi penyelesaian penataan organanisasi dan akreditasi lembaga
Efektivitas penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan 2 2 2 2 2 10
Peningkatan pemanfaatan TIK yang mendukung diklat
Kualitas layanan TIK terhadap pemenuhan kebutuhan organisasi
Jumlah pengembangan pembangunan dan implementasi sistem informasi
Laporan 2 2 2 2 2 10
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dg instutusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
Prosentase kerjasama diklat DN dan LN yang diimplemenatsikan
Pengkajian teknologi dan pengabdian masyarakat
Laporan 3 4 5 6 7 25
Lampiran VIII: Matriks Rencana Strategis STEM Akamigas Tahun 2015-2019 174
B. PENDANAAN
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT
SATUAN
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
1 Menghasilkan SDM pengelola energi dan sumber daya mineral yang kompeten, berintegritas tinggi dan berdaya saing global melalui pendidikan dan pelatihan.
Terwujudnya pengembangan SDM berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan pemangku kepentingan
2 Prosentase lulusan STEM dengan IPK minimal 3,00
Prosentase lulusan STEM dengan IPK 3,00
Jumlah Lulusan STEM Akamigas
orang 55,793 61,372 71,910 83,500 96,251 36,8826
Terwujudnya kualitas layanan diklat yang memuaskan
5 Prosentase jumlah karya ilmiah Widyaiswara/Dosen yang dipublikasikan
Prosentase jumlah karya ilmiah widyaiswara/dosen
Jumlah Penelitian yang dilaksanakan
Judul 1,071 1,178 1,293 1,426 1,568 6,359
Terwujudnya sarana dan prasarana diklat yang handal dan modern
4 Prosentase sarana diklat yang terakreditasi
Prosentase realisasi pengadaan barang dan jasa
Jumlah sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan
Dokumen
105,241 126,289 138,918 166,702
183,372 720,522
Akuntabilitas Sistem Manajemen Keuangan dan Aset
dokumen perencanaan
Kesesuaian Dokumen Perencanaan dengan Renstra
Laporan
737 811 892 981 1,079 4,499
Prosentase tingkat kinerja organisasi
Layanan perkantoran
Bulan Layanan
24,059 26,465 29,111 32,023 35,225 146,883
Akuntabilitas pengelolaan manajemen keuangan aset dan kinerja
Laporan
4,918 5,408 5,948 6,543 7,198 30,013
Lampiran VIII: Matriks Rencana Strategis STEM Akamigas Tahun 2015-2019 175
NO TUJUAN SASARAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
(IKK) OUTPUT SATUA
N
PENDANAAN (Juta Rupiah) Pendanaan
s/d 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Pengelolaan Kepegawaian yang profesional dengan dukungan tata administrasi kepegawaian yang baik
Prosentase jam pelatihan pegawai terhadap jam kerja KESDM
Jumlah penyertaan/pelaksanaan diklat/ workshop/ seminar/ bimtek/ magang pegawa
Orang 1,514 1,665 1,832 2,015 2,217 9,243
Prosentase pengelolaan Administrasi Ketatausahaan
Kesesuaian tata kelola administrasi kepegawaian
Laporan
427 470 517 568 625 2,607
Penataan organisasi Badiklat ESDM yang modern
Prosentasi penyelesaian penataan organanisasi dan akreditasi lembaga
Efektivitas penataan organisasi dan akreditasi lembaga
Laporan
319 351 386 425 467 1,948
Peningkatan pemanfaatan TIK yang mendukung diklat
Kualitas layanan TIK terhadap pemenuhan kebutuhan organisasi
Jumlah pengembangan pembangunan dan implementasi sistem informasi
Laporan
129 142 156 172 189 788
Peningkatan jejaring kerjasama Badiklat dg instutusi di dalam maupun luar negeri dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi
Prosentase kerjasama diklat DN dan LN yang diimplemenatsikan
Pengkajian teknologi dan pengabdian masyarakat
Laporan
2,921 3,213 3,534 3,888 4,277 17,833
Lampiran VIII: Matriks Rencana Strategis STEM Akamigas Tahun 2015-2019 176