Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    1/74

    1

    PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA

    MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

    (Penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)

    SKRIPSI

    Disusun oleh :

    LALAN

    NIM. 0755.024

    INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH

    SURYALAYA-TASIKMALAYA

    2010 M / 1431 H

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    2/74

    2

    PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA

    MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

    (Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)

    SKRIPSI

    Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh

    gelar Sarjana Strata-1 Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Fakultas Tarbiyah.

    Disusun oleh :

    LALAN

    NIM. 0755.024

    INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH

    SURYALAYA-TASIKMALAYA

    2010 M / 1431 H

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    3/74

    3

    PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA

    MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

    (Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)

    SKRIPSI

    Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

    Islam pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah

    Ibtidaiyah (PGSD/MI) Fakultas Tarbiyah IAILM

    Oleh :

    LALAN

    NIM.0755.024

    Menyetujui

    Dosen Pembimbing

    Pembimbing I

    Drs. H.Yusuf Hamzah

    Pembimbing II

    Oyib Sulaeman, M.Si

    Mengetahui

    Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

    Fakultas TarbiyahInstitut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

    Pondok Pesantren Suryalaya

    Drs. H.Suhrowardi, M.Ag

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    4/74

    4

    LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

    PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA

    MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

    (Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)

    Disusun oleh :

    LALAN

    NIM.0755.024

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan disahkan untuk memperoleh

    Gelar Sarjana Keguruan Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

    Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Fakultas Tarbiyah IAILM Suryalaya

    Pada tanggal 28 September 2010

    Pembimbing I

    Drs. H.Yusuf Hamzah

    Pembimbing II

    Oyib Sulaeman, M.Si

    Penguji I

    Drs. H. Andri Ardiansyah, M.Ag

    Penguji II

    Drs. Toto Zaenal Kholis, M.Si

    Suryalaya,02 Oktober 2010

    Mengetahui

    Dekan Fakultas Tarbiyah

    Drs. H. Andri Ardiansyah, M.Ag

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    5/74

    5

    ABSTRAK

    LALAN. Pengaruh Kompetensi Guru dalam Upaya Meningkatkan Minat

    Belajar Siswa (Penelitian Sekoalh Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya)

    Guru saat ini dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya secara

    maksimal dan baik, karena segala sikap, prilaku serta kreativitasnya dalam proses

    pembelajaran senantiasa dinilai oleh para muridnya dan berpengaruh terhadap

    minat belajarnya. Dengan demikian untuk menumbuhkan minat belajar siswa

    maka salah satunya sangat ditentukan oleh kompetensi yang ada pada guru

    tersebut.

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana kompetensi

    guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya? 2).

    Bagaimana minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung

    Kabupaten Tasikmalaya? 3). Bagaimana pengaruhnya kompetensi guru dalam

    upaya meningkatkan minat belajar siswa keas VI Sekolah Dasar Negeri 4

    Pagerageung Kabupaten Tasikmlaya?

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Kompetensi guru

    kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya 2). Minat

    belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten

    Tasikmalaya 3). Pengaruh kompetensi dalam upaya meningkatkan minat belajar

    siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

    Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Tekhnikpengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket, sampel

    penelitiannya terdiri dari 30 siswa yang merupakan populasi dari kelas VI Sekolah

    Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Data hasil penelitian ini

    dianalisis dengan pendekatan kuantitatif.

    Hasil penelitian sebagai berikut : 1). Kompetensi guru kelas VI Sekolah

    Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya mencapai 79% dari

    kreterium yang ditetapkan. 2). Minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri

    4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya mencapai 83% dari kreterium yang

    ditetapkan. 3). Besarnya pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar sebesar

    79,21% dan 20,79% ditentukan oleh faktor lain.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    6/74

    6

    PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan dibawah ini bahwa skripsi yang berjudul

    PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN

    MINAT BELAJAR SISWA(Penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung)

    Ini adalah benar-benar karya tulis saya dalam isi karya tulis ini bukan

    merupakan hasil penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika

    keilmuan yang tidak berlaku.

    Atas pernyataan ini saya sanggup menanggung resikoatau sanksi yang

    dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya

    pelanggaranterhadap etika keilmuan seperti dinyatakan di atas.

    Suryalaya Agustus 2010

    Yang Membuat Pernyataan

    LALAN

    NIM. 0755. 024

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    7/74

    7

    RIWAYAT HIDUP PENELITI

    Lalan,lahir di Tasikmalaya pada tanggal 25 Maret

    1980 merupakan anak ke -2 dari 3 bersaudara dari

    pasangan Bapak H.Oman Komarudin dan Ibu Hj.Cicih

    Sukaesih

    Alamat rumah di Kp.Cimanglid No 133 RT 001

    RW 007 Desa Sukadana Kecamatan Pagerageung

    Kabupaten Tasikmalaya

    Pendidikan formal diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri Hirnayasa

    Pagerageung Tasikmalaya,lulus tahun 1991,tingkat SLTP diperoleh di Madrasah

    Tsanawiyah Negeri Pamoyanan Ciawi,lulus tahun 1994,SMUN Pasirhuni Ciawi

    Tasikmalaya,lulus tahun 1997.Tingkat Diploma 2 diperoleh di Program

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar IAILM Suryalaya,lulus tahun 2007 kemudian

    dilanjutkan di Program S.1 PGMI/SD Fakultas Tarbiyah IAILM Suryalaya.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    8/74

    8

    MOTTO :

    Bukankah kami Tel ah mel apangkan unt ukmu dadamu?, Dan

    kami Tel ah menghi l angkan dar i padamu bebanmu, Yang

    member at kan punggungmu? Dan kami t i nggi kan bagi mu

    sebutan ( nama) mu, Kar ena Sesungguhnya sesudah kesul i t an

    i t u ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesul i t an i t u

    ada kemudahan. Maka apabi l a kamu Tel ah sel esai ( dar i

    sesuat u urusan) , ker j akanl ah dengan sungguh- sungguh

    ( urusan) yang l ai n, Dan Hanya kepada Tuhanmul ah

    hendaknya kamu berharap.

    ( Q. S Al - I nsyi r ah; 1- 8)

    Al l ah t i dak membebani seseor ang mel ai nkan sesuai dengan

    kesanggupannya

    ( Q. S Al - Baqar ah: 286)

    Skr i psi i ni kuper sembahkan unt uk :I bunda dan Ayahanda t erci nt a

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    9/74

    9

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrohmanirrohim

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini dengan

    judul Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar

    Siswa. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semoga di akui

    sebagai umatnya sampai akhir zaman. Amien.

    Pepatah mengatakan bahwa Tak ada gading yang tak retak, demikian

    pula dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta

    jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang

    dimiliki oleh penulis, oleh karena itu penulis berharap ada kritik dan saran untuk

    kesempurnaan skripsi ini.

    Banyak bantuan yang telah di terima dari berbagai pihak, baik secara moril

    maupun materil, penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah

    memberikan bantun khususnya kepada :

    1. Yth.Bapak K.H.A.Shohibulwafa Tajul Arifin,Guru Mursyid ThoriqohQodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

    2. Yth.Bapak Dr.H.Cecep Alba, MA, selaku Rektor Institut Agama IslamLatifah Mubarkiyah (IAILM) Pondok Pesantren Suryalaya.

    3. Yth.Bapak Drs.H.Andri Ardiansyah, M.Ag, selaku Dekan FakultasTarbiyah Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) P.P.

    Suryalaya.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    10/74

    10

    4. Yth.Bapak Drs.H.Suhrowardi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PGSD/MIFakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Latifah Mubarkiyah (IAILM)

    Pondok Pesantren Suryalaya.

    5. Yth.Bapak Drs.H.Yusuf Hamzah, selaku Pembimbing I6. Yth.Bapak Oyib Sulaeman, M.SI, selaku Pembimbing II7. Yth.Kepala Sekolah dan Guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Kabupaten

    Tasikmalaya yang telah membantu untuk melakukan penelitian.

    8. Kedua orang tua,kakak dan adik tercinta yang telah senantiasamendoakan dan mengupayakan agar menjadi anak cerdas,berilmu dan

    shaleh.

    9. Teman-teman mahasiswa seangkatan yang senantiasa memberikanmotivasi dan bekerjasama menempuh pendidikan di IAILM P.P. Suryalaya

    serta semua pihak yang tidak biasa disebutkan namanya satu persatu yang

    telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.

    Akhir kata penulis persembahkan skripsi ini kepada almamater dan

    masyarakat akademik,semoga menjadi setitik sumbangan bagi pengembangan

    ilmu pengetahuan dan data memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan

    serta memberikan manfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.

    Suryalaya, Agustus 2010

    Penulis

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    11/74

    11

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR DAN UCAPKAN TERIMA KASIH ................. i

    ABSTRAK .. iii

    DAFTAR ISI iv

    DAFTAR TABEL vi

    DAFTAR GAMBAR ... vii

    DAFTAR LAMPIRAN viii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar belakang masalah . 1B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah 4C. Perumusan Masalah .. 5D. Tujuan Penelitian .. 5E. Manfaat Penelitian 6F. Landasan teori ... 6G. Kerangka berfikir dan paradigm ... 10

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Kompetensi Guru .. 15B. Minat belajar siswa 24C. Pengaruh kompetensi guru tehadap minat belajar siswa ........... 33

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    12/74

    12

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Metodologi Penelitian .. 35B. Populasi dan Sampel 36C. Teknik Pengumpulan Data .. 36D. Teknk Analisis Data 38E. Uji Hipotesis 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian 42B. Pembahasan Hasil Penelitian .. 48

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan .. 54B. Saran .... 54

    DAFTAR PUSTAKA 56

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 60

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    13/74

    13

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Oprasionalisasi Variabel... 12

    Tabel 3.1 Data Kelulusan Siswa SDN 4 Pagerageung

    Tasikmalaya dan Perolehan nilai . 34

    Tabel 3 2 Skala Pengukuran 38

    Tabel 4.1 Daftar Nama Guru SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya 41

    Tabel 4 2 Hasil Pengujian Hipotensis . 46

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    14/74

    14

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Paradigma Penelitian ... 11

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    15/74

    15

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Anget Penelitian (Kompetisi Guru) . 56

    Lampiran 2 Anget Penelitian (Minat Belajar Siswa) ... 58

    Lampiran 3 Tabel Distribusu Skor Variabel Kompetisi Guru (X) .. 60

    Lampiran 4. Tabel Distribusu Skor Variabel Minat Belajar Siswa (Y) 61

    Lampiran 5 Tabel Ekspektasi Variabel X 62

    Lampiran 6 Tabel Ekspektasi Variabel Y 63

    Lampiran 7. Langkah- Langkah Uji Statistik

    Variabel Kompetisi Guru (X) ... 64

    Lampiran 8. Langkah- Langkah Uji Statistik

    Variabel Minat Belajar Siswa (Y) .... 65

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    16/74

    16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahPembangunan di bidang pendidikan merupakan faktor yang sangat penting

    dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga

    diharapkan bangsa Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang mampu

    bersaing dalam era global pada masa sekarang ini.

    Sejalan dengan konteks tersebut, pemerintah telah berupaya secara

    terencana dan terarah melalui pembangunan sektor pendidikan berbagai jenis dan

    jenjang pendidikan secara berkesinambungan sehingga masyarakat dapat

    memperoleh kesempatan secara kuat untuk mengenyam pendidikan mulai dari

    jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi.

    Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu

    kesuksesan setiap usaha pendidikan karena maju mundurnya suatu pendidikan

    tergantung dari usaha para pendidik itu sendiri dan hasilnya dapat

    dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun secara keilmuan. Berkaitan

    dengan hal tersebut diatas, guru mempunyai peranan dalam menyampaikan

    pengajaran dan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar dikelas, guru

    dianggap orang yang punya ilmu dan berkewajiaban untuk menyampaikan kepada

    yang membutuhkan. Guru sebagai pejabat fungsional bersifat professional erat

    kaitannya dengan keahlian dan keterampilan yang telah disiapkan melalui proses

    pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya. Dalam melaksanakan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    17/74

    17

    proses belajar mengajar, selain harus menguasai materi pembelajaran, guru

    hendaknya memiliki keterampilan teknik-teknik mengajar. Teknik-teknik

    mengajar yang harus dikuasai guru erat kaitannya dengan penggunaan metode dan

    alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajarannya yang merupakan bagian

    integral dari tugas dan tanggungjawab guru sebagai pengajar. Hal tersebut

    memberikan gambaran, guru sebagai pengajar dan pendidik harus mempunyai dan

    memiliki kompetensi dan disiplin yang tinggi.

    Mulyasa (2002:37) memberikan pengertian "Kompetensi merupakan

    perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan

    dalam kebiasaan berpikir dan bertindak". Adapun kompetensi yang harus dimiliki

    seorang guru antara lain: kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi

    profesional, dan kompetensi pedagogik.

    Dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru membawa implikasi

    sendiri pada minat belajar siswa, seorang guru yang kompeten dalam mengajar

    akan membawa perubahan kepada siswa sehingga akan meningkatkan minat

    siswa dalam belajar. Guru dan siswa saling berinteraksi, guru berperan untuk

    membantu siswa agar belajar secara aktif dan kreatif sedangkan siswa menerima

    berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru, sehingga minat

    belajar siswa meningkat yang akhirnya berdampak pada prestasi belajar siswa.

    Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mulyasa (2008:35) bahwa "Minat, bakat,

    kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan

    berkembang secara optimal tanpa bantuan guru".

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    18/74

    18

    Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat ditemukan sebuah permasalahan

    apakah terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa sehingga

    menghasilkan prestasi yang baik di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung

    Tasikmalaya, agar tergambar pola pengaruh variabel X terhadap variabel Y perlu

    dilakukan penelitian lebih mendalam maka judul penelitian adalah "PENGARUH

    KOMPENTENSI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT

    BELAJAR SISWA''. ( Penelitian di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung

    Tasikmalaya).

    B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

    Identifikasi Masalah

    Dari latar belakang masalah diidentifikasi beberapa permasalahan yang

    membutuhkan penelitian,antara lain :

    a. Para siswa mempunyai potensi yang berbeda yang perludikembangkan secara baik oleh guru.

    b. Para siswa adalah pribadi yang harus dikembangkan potensinyasecara terencana dan tertulis dalam programpembelajaran.

    c. Para siswa yang berbakat dan berprestasi seharusnya sudahteridentifikas sejak awal oleh guru sehingga menjadi mudah untuk

    pengembangan para siswa.

    d. Identifikasi potensi para siswa belum dimanfaatkan untukkepentingan pembelajaran dan pendidikan secara optimal.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    19/74

    19

    e. Kondisi-kondisi ekternal atau lingkungan belajar yang kurangmenunjang kepada mereka untuk mewujudkankemampuannya

    secara optimal akan menghambat pencapaian hasil belajar.

    Batasan Masalah

    Karena keterbatasan penelitian dalam berbagai aspek seperti kesispan

    waktu dan pendanaan permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada

    pengaruh kopetensi guru dalam upaya meningkakan minat belajar siswa

    ( Penelitian pada Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tsikmalaya ).

    C. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan

    sebagai berikut :

    1.Bagaimana kompetensi guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya?

    2.Bagaimana minat belajar siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4Pagerageung Kabupaten Tasikmalalaya?

    3.Berapa besar pengaruh kompetensi guru dalam upaya meningkatkanminat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung

    Kabupaten Tasikmalalaya?

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    20/74

    20

    D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui:

    1 Untuk mengetahui Kompetensi guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4

    Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

    2. Untuk mengetahui minat belajar siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4

    Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

    3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh kompetensi guru dalam upaya

    meningkatkan minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4

    Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

    E. Manfaat Penelitian1. Kegunaan Teoritis

    Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah merupakan suatu

    pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam hal

    pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa terutama dalam bidang

    studi yang di UAS BN kan.

    2. Kegunaan Empiris (Praktis)Bahan masukan bagi guru yang dipergunakan sebagai standarisasi minat

    belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.

    3. Bagi peneliti lainDiharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk mengadakan penelitian

    lebih lanjut.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    21/74

    21

    F. Landasan TeoriAda beberapa landasan teori yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan

    mengenai kompetensi.Kompetensi atau competency (Inggris) berarti kemampuan

    seorang pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar

    dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pembelajaran

    yang telah disiapkan secara matang, sehingga dapat diserap peserta didiknya

    dengan mudah. Menurut Mulyasa (2002:37) pengertian kompetensi adalah

    sebagai berikut "Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,

    keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

    bertindak".

    Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

    yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga

    ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik

    dengan sebaik-baiknya. (Mulyasa, 2006:38)

    Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam

    tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggungjawab tersebut erat kaitannya

    dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut.

    Kemampuan dasar tersebut tidak lain ialah kompetensi guru. Cooper

    mengemukakan empat kompetensi guru, yakni; (a) mempunyai pengetahuan

    tentang belajar dan tingkah laku manusia, (b) mempunyai pengetahuan dan

    menguasai bidang studi yang dibinanya, (c) mempnyai sikap yang tepat

    tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, (d) mempunyai keterampilan dan

    teknik belajar (Nana Sujana, 2004:32)

    Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Glasser yang dikutip oleh Nana

    Sujana" ada empat yang harus dikuasai oleh guru, yakni; (a) Menguasai bahan

    pelajaran, (b) kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa, (c) kemampuan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    22/74

    22

    melaksanakan proses pengajaran, dan (d) kemampuan mengukur hasil belajar

    siswa (Nana Sujana, 2004:34)

    Kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh proyek

    Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sepuluh

    kompetensi guru P3G yaitu:

    a. Menguasai bahanb. Mengelola program belajar mengajarc. Mengelola kelasd. Menggunakan media atau sumber belajare. Menguasai landasan pendidikanf. Mengalola interaksi belajar mengajarg. Menilai prestasi belajarh. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhani. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

    j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran".( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979:59)

    Dari 10 kompetensi diatas lebih diarahkan kepada kompetensi guru

    sebagai pengajar. Dapat disimpulkan bahwa sepuluh kompetensi tersebut diatas

    hanya mencakup dua bidang kompetensi guru yaitu kompetensi kognitif dan

    kompetensi perilaku, kompetensi sikap khususnya sikap professional guru tidak

    nampak.

    Berdasarkan beberapa pendapat dapat diartikan bahwa kompetensi

    merupakan spesifikasi dari pengetahuan,dan keterampilan sikap yang dimiliki

    seseorang serta penerapannya da;am pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang

    dibutuhkan di lapangan.

    Pengertian guru menurut Usman (2008 : 5) adalah Jabatan atau profesi

    yang memerlukan keahlian khusus sebsgsi guru. Sedangkan menurut Muhaimin

    (dalam Fathurrohman,2007 : 44 ) adalah :

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    23/74

    23

    Orang dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan kepada

    anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencpai

    tingkat kedewasaan,mampu berdiri sendiri memenuhi tingkat

    kedewasaannya,mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagaihamba dan kholifah Allah SWT , mampu sebagai makhluk sosial dan

    sebagai makhluk hidup yang mandiri.

    Adapun peranan guru dalam pembelajaran menurut Mulyasa (2008 ; 35)

    yaituu :

    (1).Guru sebagai pendidik, (2). Guru sebagai pengajar, (3). Guru

    sebagai pembimbing, (4). Guru sebagai pelatih, (5). Guru sebagai

    penasehat, (6). Guru sebagai pembaharu (innovator), (7). Guru sebagai

    model dan teladan,(8). Guru sebagai pribadi,(9). Guru sebagai peneliti,

    (10). Guru sebagai pendorong kreativitas,(11). Guru sebagaiapembangkit pandangan,(12). Guru sebagai pekerja rutin,(13). Guru

    sebagai pemindah kemah,(14). Guru sebagai pembawa cerita,(15). Guru

    sebagai actor, (16). Guru sebagai emansivator(17). Guru sebagai

    evaluator, (18). Guru sebagai pengawet.

    Berdasarkan pengertian di atas nampak bahwa guru adalah pendidik yang

    menjadi tokoh,panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan

    lingkungannya.Jadi kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang criteria

    yang di persyaratkan,ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan

    pengetahuan,keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga

    layak disebut kompeten.Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan

    menunjukan kualitas guru yang sebenarnya.Kompetensi sksn terwujud dalam

    penguasaan pengetahuan,keterampilan maupun sikap professional dalam

    menjalankan fungsi sebagai guru.

    Menurut Sanjaya (2007:69) "minat(interest) yaitu kecenderungan individu

    untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan

    motivasi seseorang melakukan aktivitas tertentu". Pendapat lain bahwa "Minat

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    24/74

    24

    adalah kecenderungan dan kagairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

    terhadap sesuatu."(Muhibin Syah 2003:151). Sedangkan menurut Slameto

    (2003:180) mengemukakan bahwa:

    Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

    aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaanakan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin

    kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

    Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat

    diekspresikan melalui sesuatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih

    menyukai suatu hal dari hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui

    partisipasi kegiatan. Siswa mempunyai minat terhadap suatu objek tertentu

    cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek yang

    diminatinya daripada memperhatikan objek lain.

    Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat

    terhadap sesuatu diperoleh dan dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya

    serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Minat terhadap sesuatu

    merupakan hasil belajar dan menyokong hasil belajar selanjutnya.

    Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa

    melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya

    dengan dirinya sendiri sebagai individu.

    G. Kerangka Berpikir dan ParadigmaKompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan

    aktivitas tenaga pendidikan. Kompetensi guru berfungsi sebagai pembinaan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    25/74

    25

    terhadap tenaga kependidikan, dengan pendidikan yang terprogram, terpadu dan

    menyeluruh akan lebih memantapkan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar.

    Salah satu kompetensi guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru

    memperhatikan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa diantaranya

    faktor yang datang dari dalam individu itu sendiri karena kemampuan yang

    dimilikinya, contoh: kematangan, kecerdasan, bakat dan minat.

    Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien harus pula didukung oleh guru

    professional serta kreatif karena kelas yang baik merupakan wahana bagi

    terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, sehingga akan menimbulkan

    semangat belajar yang lebih baik, memacu minat dan perhatian peserta didik.

    Guru sebagai orang yang bertanggungjawab harus mampu menciptakan

    suasana belajar yang nyaman dan aman agar proses belajar mengajar berjalan

    dengan lancar dan siswa mempunyai kemampuan untuk meningkatkan minatnya

    dalam belajar. Belajar dengan minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa minat,

    minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan

    kebutuhan/merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari tanpa adanya usulan

    yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil dan bila siswa menyadari bahwa

    belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap

    penting, kemungkinan besar ia akan berminat mempelajari objek tersebut.

    Berdasarkan hasil penelitian Zain di sekolah MAN Makasar

    (http:/makalah PAI blogspot.Com/2008/11) terdapat pengaruh Kompetensi Guru

    terhadap minat belajar siswa sebesar 41,69 %. Dengan demikian minat belajar

    sangat diperlukan oleh siswa, dengan minat belajar yang tinggi timbul semangat

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    26/74

    26

    dan kemauan untuk dapat memahami, melakukan apa yang guru ajarkan sehingga

    prestasi belajar meningkat.

    Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka paradigma penelitian yang

    menggambarkan hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel

    dependent (Y). seperti yang terlihat dalam gambar 1 dibawah ini:

    Gambar 1

    Paradigma Penelitian

    Terdapat dua variabel di dalam penelitian yaitu variabel bebas

    (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)

    1. Variabel Bebas (independent variable)

    "Variabel bebas atau independent variable merupakan variabel yang

    mempengaruhi variabel dependent" (Sugiyono, 2003:198). Variabel

    independent dalam penelitian ini adalah kompetensi guru, selanjutnya

    dinotasikan (X) ,

    Kompetensi Guru

    (X)

    Minat Belajar

    Siswa (Y)

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    27/74

    27

    2. Variabel Terikat (dependent variable)

    "Variabel terikat (dependent variable)merupakan variabel yang dipangaruhi

    oleh variabel independent". (Sugiyono, 2003:198). Variabel terikat dalam

    penelitian ini adalah minat belajar siswa, selanjutnya di notasikan (Y).

    Agar memperoleh kejelasan mengenai variabel-variabel penelitian tersebut

    dapat di operasionalisasikan ke dalam tabel berikut

    Tabel 1

    Operasionalisasi variabel

    Variabel Penelitian Konsep variabel Indikator Skala

    Kompetensi Guru

    (X)

    Kompetensi Guru

    merupakan perpaduan

    dari pengetahuan

    keterampilan, nilai dan

    sikap yang

    direpleksikan dalam

    kebiasaan berpikir dan

    bertindak. (Mulyasa,

    2002: 37)

    -Kompetensi

    Kepribadian

    -Kompetensi

    Sosial

    -Kompetensi

    Professional

    -Kompetensi

    Pedagogik

    Interval

    Minat BelajarSiswa (Y) Minat belajar adalahkecenderungan dan

    kegairahan yang tinggi

    atau keinginan yang

    besar terhadap belajar,

    ( Muhibin syah,

    2003:151)

    -Bakat kecerdasan-Disiplin

    -Perhatian

    -Lingkungan

    keluarga

    -Lingkungan

    sekolah

    -Lingkungan

    masyarakat

    Interval

    Hipotesis

    Menurut Supriatna (2004:20)" Secara etimologi hipotesis terdiri dari dua

    kata yaitu Hippo (rendah) Thesis (kesimpulan)". Oleh karena itu secara umum

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    28/74

    28

    dapat dinyatakan hipotesis adalah tesis (kesimpilan) yang hippo (tarap rendah).

    Sedangkan menurut Sudjana (2005:219) Hipotesis adalah "asumsi atau dugaan

    mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut

    untuk melakukan pengecekannya".

    Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis

    merupakan dugaan sebagai jawaban sementara yang dianggap besar

    kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar. Untuk mengetahui benar

    tidaknya jawaban sementara yang tersebut memerlukan pengujian. Penulis

    mengajukan hipotesis sebagai berikut "Kompetensi guru berpengaruh terhadap

    minat belajar siswa karena semakin baik kompetensi guru maka akan semakin

    meningkat minat belajar siswa".

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    29/74

    29

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Kompetensi Guru

    Pengertian Kompetensi Guru

    Kompetensi atau competency berarti kemampuan seorang pendidik

    mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar dengan

    menggunakan prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pembelajaran yang telah

    disiapkan secara matang, sehingga dapat diserap peserta didiknya dengan mudah.

    Menurut Mulyasa (2002:37) pengertian kompetensi adalah sebagai berikut

    "Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan

    sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak".

    Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

    yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehinggaia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik

    dengan sebaik-baiknya. (Mulyasa, 2006:38)

    Afifuddin (2008:3) memberikan pengertian bahwa kompetensi adalah

    Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,

    dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

    Menurut Houston (dalam Afifuddin, 2008:4) bahwa Kompetensi sebagai suatu

    tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

    yang dituntut oleh jabatan seseorang. Sedangakan menurut Majid (2008:9)

    kompetensi adalah Seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung jawab yang

    harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan

    tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Pengertian kompetensi

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    30/74

    30

    dikemukakan pula oleh Usman (2008:14) bahwa kompetensi adalah Kemampuan

    dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.

    Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam

    tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggungjawab tersebut erat kaitannya

    dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut.

    Kemampuan dasar tersebut tidak lain ialah kompetensi guru. Cooper

    mengemukakan empat kompetensi guru, yakni; (a) mempunyai pengetahuan

    tentang belajar dan tingkah laku manusia, (b) mempunyai pengetahuan dan

    menguasai bidang studi yang dibinanya, (c) mempnyai sikap yang tepat

    tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, (d) mempunyai keterampilan dan

    teknik belajar (Nana Sujana, 2004:32)

    Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Glasser yang dikutip oleh Nana

    Sujana" ada empat yang harus dikuasai oleh guru, yakni; (a) Menguasai bahan

    pelajaran, (b) kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa, (c) kemampuan

    melaksanakan proses pengajaran, dan (d) kemampuan mengukur hasil belajar

    siswa (Nana Sujana, 2004:34)

    Kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh proyek

    Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sepuluh

    kompetensi guru P3G yaitu:

    a. Menguasai bahanb. Mengelola program belajar mengajarc. Mengelola kelasd. Menggunakan media atau sumber belajare. Menguasai landasan pendidikanf. Mengalola interaksi belajar mengajarg. Menilai prestasi belajarh. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhani. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

    j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran".

    ( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979:59)

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    31/74

    31

    Dari 10 kompetensi diatas lebih diarahkan kepada kompetensi guru

    sebagai pengajar. Dapat disimpulkan bahwa sepuluh kompetensi tersebut diatas

    hanya mencakup dua bidang kompetensi guru yaitu kompetensi kognitif dan

    kompetensi perilaku, kompetensi sikap khususnya sikap professional guru tidak

    nampak.

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa kompetensi

    merupakan spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki

    seseorang serta penerapannya dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang

    dibutuhkan lapangan.

    Pengertian guru menurut Usman (2008:5) adalah Jabatan atau profesi

    yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Sedangkan menurut Muhaimin

    (dalam Fathurrohman, 2007:44) adalah:

    Orang dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan pada anak didik

    dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkatkedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi tingkat kedewasaannya,

    mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah AllahSWT dan mampu sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk hidup yang

    mandiri.

    Adapun peranan guru dalam pembelajaran menurut Mulyasa (2008:35)

    yaitu:

    (1). Guru sebagai pendidik, (2). Guru sebagai pengajar, (3). Guru sebagai

    pembimbing, (4). Guru sebagai pelatih, (5). Guru sebagai penasihat, (6). Guru

    sebagai pembaharu (innovator), (7). Guru sebagai model dan teladan, (8).

    Guru sebagai pribadi, (9). Guru sebagai peneliti, (10). Guru sebagaipendorong kreativitas, (11). Guru sebagai pembangkit pandangan, (12). Guru

    sebagai pekerja rutin, (13). Guru sebagai pemindah kemah, (14). Guru sebagai

    pembawa cerita, (15). Guru sebagai aktor, (16). Guru sebagai emansivator,

    (17). Guru sebagai evaluator, (18). Guru sebagai pengawet, (19) Guru sebagai

    kulminator.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    32/74

    32

    Berdasarkan pengertian di atas, nampak bahwa guru adalah Pendidik, yang

    menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan

    lingkungannya. Jadi kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria

    yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati bersama dalam bentuk

    penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi seorang tenaga

    kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Kompetensi yang dimiliki oleh

    setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi akan

    terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap

    professional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.

    Aspek-aspek Kompetensi Guru

    Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 10 [1] dan PP

    No.19 Tahun 2005 Pasal 28 [3] (Haerudin Kurniawan, 2008:4) ada empat

    kompetensi yang harus dimiliki guru antaralain: "kompetensi kepribadian,

    kompetensi sosial, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik".

    Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

    1) Kompetensi Kepribadian, merupakan kemampuan guru yang mantap,stabil, dewasa, arif, berwibawa, yang akhirnya menjadi contoh dan teladan

    bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Guru sering dianggap sebagai

    sosok yang memiliki kepribadian yang ideal. Karena itu, pribadi guru

    sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus di-gugu dan

    ditiru). Menurut Sanjaya ( 2007: 18) Sebagai seorang model, guru harus

    mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan

    kepribadian ( personal competencies), diantaranya:

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    33/74

    33

    1) Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agamasesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

    2) Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umatberagama.

    3) Kemampuan berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan sistem nilaiyang berlaku dimasyarakat.

    4) Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnyasopan santun dan tata krama.

    5) Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.Pendapat lain tentang kompetensi kepribadian dikemukakan oleh Hamzah

    (2008:18) antara lain :

    a. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat, baik social maupun agama.

    b. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi.c. Memiliki pengetahuan tentang estetika.d. Memiliki apresiasi dan kesadaran social.

    e. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan.f. Setia terhadap hakikat dan martabat manusia.

    Adapun kompetensi tenaga kependidikan secara lebih khusus adalah

    bersikap simpati, empaty, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab, dan

    mampu menilai diri sendiri.

    2) Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari

    masyarakat untuk berkomunikasi secara efektif dan komunikatif dengan

    peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan lain, orang tua atau

    wali peserta didik dan masyarakat lingkungan sekitar. Bersikap objektif,

    serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,

    kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

    Tugas dan tanggungjawab guru hendaknya dapat dipertanggungjawabkan

    secara pribadi dan masyarakat. Kemampuan berkomunikasi dengan

    masyarakat, bergaul dan melayani masyarakat dengan baik, mendorong dan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    34/74

    34

    menunjang kreatifitas masyarakat, serta menjaga perilaku yang kurang baik

    merupakan bagian integral dan kompetensi guru.

    Menurut Sanjaya ( 2007:19) Kompetensi Sosial berhubungan dengan

    kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosialmeliputi:

    1. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman

    sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional.2. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap

    lembaga kemasyarakatan.

    3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama, baik secara individual maupun

    secara kelompok.

    Pendapat lain tentang kompetensi sosial dikemukakan oleh Hamzah

    (2008:18) bahwa "Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru adalah

    menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan

    mereka seperti orang tua, tetangga, dan sesama teman".

    3) Kompetensi Profesional, merupakan penguasaan guru terhadap materi

    pelajaran yang luas dan mendalam yang memungkinkan guru

    membimbing dan mengajar peserta didik yang memenuhi standar

    kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku. Menguasai

    materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

    pelajaran yang diampunya. Kompetensi professional berhubungan dengan

    penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ni merupakan kompetensi

    yang sangat penting, sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang

    ditampilkan. Oleh karena itu, tingkat kepropesionalan seorang guru dapat

    dilihat dari kompetensi ini.

    Menurut Sanjaya ( 2008 : 18 ) beberapa kemampuan yang berhubungan

    dengan kompetensi professional diantaranya :

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    35/74

    35

    1 Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya pahamakan

    tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, institusional,

    kulikurer dan pembelajaran.

    2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan misalnya paham tentangtahapan perkembangan siswa, tentang teori-teori belajar dan lain-lain.

    3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidangstudi yang diajarkannya.

    4. Kemampuan dalam mengaflikasikan berbagai metodologi dan strategipembelajaran.

    5. Kemampuan merancang dan memamnfaatkan berbagai media dan sumberbelajar.

    6. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.

    7. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran

    8. Kemampuan dalam melaksanakan unsure-unsur penunjang misalnya

    paham akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan.

    9. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untukmeningkatkan kinerja.

    Pendapat lain tentang kompetensi professional dikemukakan oleh

    Hamzah (2008:19) antara lain :

    a. Mengerti dan dapat menerangkan landasan kependidikan baik pilosofismaupun psikologis.

    b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkatperkembangan perilaku peserta didik.

    c. Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskankepadanya.

    d. Mengeti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai.e. Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas

    belajar lainnya.

    f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran.g. Mampu melaksanakan evaluasi belajar.h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.4) Kompetensi Pedagogik, merupakan kemampuan guru dalam mengelola

    pembelajaran peserta didik meliputi:

    a. Pemahaman terhadap peserta didik

    b. Perencanaan pembelajaran

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    36/74

    36

    c. Pelaksanaan pembelajaran

    d. Evaluasi hasil pembelajaran

    e Penelitian kelas, dan pengembangan peserta didik untuk

    mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

    Pendapat lain tentang kompetensi pedagogik dikemukakan oleh Hamzah

    (2008:19) bahwa "Kompetensi pedagogik mencakup kemampuan guru dalam

    menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

    kultural, emosional, dan intelektual". Sedangkan menurut Sudjana (2000:55)

    antara lain:

    a. Merencanakan program belajar mengajar.

    b. Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar

    c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar.d. Menguasai bahan pengajaran dalam artian menguasai bidang studi yang

    dipegangnya.

    Keempat kemampuan di atas merupakan kemampuan yang sepenuhnya

    harus dikuasai guru yang bertaraf profesional, untuk lebih jelasnya diuraikan

    sebagai berikut:

    a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajarKemampuan merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari

    segala pengetahuan teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam

    tentang objek belajar dan situasi pengajaran. Tujuan, isi, metode dan teknik

    serta penilaian merupakan unsure utama yang secara minimal harus ada dalam

    setiap program belajar mengajar. Tujuannya adalah sebagai pedoman bagi

    guru dalam melaksanakan praktek atau tindakan mengajar.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    37/74

    37

    b. Melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar

    Mengelola program belajar merupakan tahap pelaksanaan program yang telah

    dibuat yang dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan dan

    menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah

    disusun dalam perencanaan. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan

    alat Bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai

    hasil belajar siswa, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau

    pendekatan mengajar.

    c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar

    Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai

    para siswa, baik secara iluminatif/Obsevatif maupun secara

    structural/objektif.

    Penilaian secara iluminatif/Obsevatif dilakukan dengan pengamatan yang terus

    menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan

    penilaian structural/objektifberhubungan dengan pemberian skor, angka atau

    nilai yang bisa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.

    d. Menguasai bahan pelajaran

    Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bagian integral dari proses

    belajar mengajar. Penguasaan bahan pelajaran ternyata memberikan pengaruh

    terhadap hasil belajar siswa, dikemukakan oleh peters bahwa proses dan hasil

    belajar siswa bergantung pada penguasaan mata pelajaran dan keterampilan

    mengajarnya.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    38/74

    38

    B. Minat Belajar Siswa

    Pengertian Minat Belajar

    Menurut Sanjaya (2007:69) "minat(interest) yaitu kecenderungan individu

    untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan

    motivasi seseorang melakukan aktivitas tertentu". Pendapat lain bahwa "Minat

    adalah kecenderungan dan kagairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

    terhadap sesuatu."(Muhibin Syah 2003:151). Sedangkan menurut Slameto

    (2003:180) mengemukakan bahwa:

    Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

    aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan

    akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin

    kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

    Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat

    diekspresikan melalui sesuatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih

    menyukai suatu hal dari hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui

    partisipasi kegiatan. Siswa mempunyai minat terhadap suatu objek tertentu

    cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek yang

    diminatinya daripada memperhatikan objek lain.

    Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

    Minat terhadap sesuatu diperoleh dan dipelajari dan mempengaruhi belajar

    selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Minat terhadap

    sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong hasil belajar selanjutnya.

    Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa

    melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya

    dengan dirinya sendiri sebagai individu.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    39/74

    39

    Menurut Sudarsono (2004:3-4),

    Faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut:

    a. Faktor kebutuhan dari dalamKebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani

    dan kejiwaanb. Faktor motif sosial

    Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif socialyaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari

    lingkungan dimana ia berada.c. Faktor emosional

    Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh

    perhatian terdapat suatu kegiatan / objek tertentu.

    Menurut Slameto (2003:2) "belajar merupakan suatu proses usaha yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

    secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya". Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai

    akibat dari pengalaman dan latihan. Hilgard (dalam Sanjaya, 2007:110)

    mengungkapkan "belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau

    prosedur latihan baik latihan didalam laboratorium maupun dalam lingkungan

    alamiah". Selanjutnya menurut Muhibin Syah (2008:63) "Belajar adalah kegiatan

    yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

    penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan". Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku

    individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

    lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

    Belajar merupakan perubahan pengalaman dan latihan, belajar membawa

    suatu perubahan kepada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya

    mengenal jumlah pengetahuan melainkan juga berbentuk kecakapan, kebiasaan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    40/74

    40

    hidup, pengertian, penghargaan, minat penyesuaian diri, mengenal semua aspek-

    aspek organisme, atau pribadi seseorang. Karena seseorang belajar tidak sama lagi

    dari saat sebelumnya karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan atau

    penyesuaian diri dengan keadaan.

    Dari pengertian minat dan belajar diatas penulis dapat menyimpulkan

    bahwa minat belajar siswa adalah suatu keinginan atau kegairahan yang tinggi

    yang disertai dengan kemampuan yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi

    yang optimal yang dapat ditunjukan dengan kegiatan belajar.

    Sanjaya (2007:28) mengatakan bahwa terdapat beberapa cara yang dapat

    membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya:

    1) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi

    pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu

    menjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.2) Sesuai materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan

    siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materipelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh

    siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan diikuti dengan baik,yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal

    dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanyaminat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar.

    3) Gunakan pelbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi,misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi dan lain-lain.

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

    Berhasil atau tidaknya belajar sedikit atau banyak tergantung pada faktor

    kondisi yang mempengaruhinya sedangkan prinsip belajar tidak dapat

    diperhitungkan dalam penentuan perubahan sikap dan tingkah laku. Menurut

    Purwanto (2004:6-7) "Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    41/74

    41

    antara lain faktor internal dan faktor eksternal". Penjelasan dari faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat belajar tersebut sebagai berikut:

    1. Faktor internal

    a. Bakat atau bawaan

    Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang

    berpengaruh terhadap perkembangan minat belajar adalah kecerdasan.

    Kecerdasan tinggi yang dimiliki anak cenderung minat belajar tinggi.

    Sedangkan anak dengan kecerdasan rendah perkembangan minat

    belajarnya pun rendah pula. Dalam hai ini anak cermat cenderung

    berminat belajar pada hal-hal yang memerlukan pikiran.

    b. Perhatian

    Menurut Suryabrata (2007:14) perhatian itu dapat diartikan dua macam

    yaitu: a). Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu

    objek, b). Perhatian adalah banyak sedikitnya keadaran yang menyertai

    sesuatu aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas

    dapat dipakai keduanya secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkap

    maksudnya hendaknya pengertian tersebut tidak dilepaskan dari

    konteksnya (kalimat). Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat

    sukar dibina minat belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila

    ada perasaan tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.

    Salah satu cara untuk membimbing perhatian anak didik yaitu dengan

    pemberian rangsangan atau stimulus yang menarik perhatian anak didik

    dalam kegiatan belajar . Dalam hal ini Soemanto (1990:33)

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    42/74

    42

    mengemukakan hal-hal yang dapat menarik perhatian dapat ditujukan

    mengenai tiga segi yaitu: Segi Objek, Segi Subjek, dan Segi

    Komunikator.

    Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:

    a). Segi Objek; hal-hal yang menarik perhatian yaitu hal-hal yang keluar dari

    konteksnya.

    - Benda yang bergerak dalam situasi lingkungan yang diam atau tenang.

    - Warna benda yang lain dari warna benda-benda di sekitarnya.

    - Rangsangan yang beraksi berbeda dari aksi lingkungan.

    - Hal-hal yang muncul mendadak dan hilang mendadak

    b). Segi Subjek; Hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang

    bersangkut paut dengan pribadi misalnya:

    - Hal-hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan subjek.

    - Hal-hal yang bersangkut paut dengan profesi dan keahlian subjek.

    - Hal-hal yang bersangkut paut dengan sejarah atau pengalaman subjek.

    - Hal-hal yang bersangkut paut dengan tujuan dan cita-cita subjek.

    c). Segi Komunikator; komunikator yang membawa subjek ke dalam posisi

    yang sesuai dengan lingkungannya, misalnya:

    - Guru/komunikator yang memberikan pelayanan atau perhatian khusus

    kepada subjek.

    - Guru/komunikator yang menampilkan dirinya di luar konteks

    lingkungannya.

    - Guru/komunikator yang memiliki sangkut paut dengan subjek.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    43/74

    43

    Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat sukar dibina minat

    belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila ada perasaan

    tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.

    c. Tingkat perkembangan

    Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam

    perkembangan minat belajar adalah pada masa kanak-kanak yaitu sekitar

    usia lima sampai enam tahun, yang kemudian berkembang pada masa

    puber. Oleh karena itu pembinaan minat belajar yang baik harus diawali

    dari masa sedini mungkin.

    d. Faktor Perkembangan Fisik dan psikisKedua kondisi ini yaitu fisik dan psikis akan berpengaruh terhadap minat

    belajar siswa, dimana dapat dilihat ketika seseorang yang fisiknya dan

    psikisnya kuat cenderung untuk melakukan aktifitas yang keras

    sedangkan seseorang yang fisiknya dan psikisnya lemah cenderung pada

    kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.

    2. Faktor eksternal.

    Adapun faktor ekternal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara

    lain :

    a. Lingkungan keluarga

    Lingkungan keluarga yang akan mempengaruhi minat belajar siswa

    yaitu:

    1) Cara orang tua mendidik

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    44/74

    44

    " Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan

    utama."(Slameto, 2003:61)

    Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran

    kecil,tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran

    besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat

    pernyataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan

    keluarga didalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik

    anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.

    2) Hubungan antar anggota keluargaMaksudnya hubungan antar anak dan orang tua, antar anak dan

    saudaranya atau dengan anggota keluarga lainnya akan berpengaruh

    terhadap minat belajar anak. Apabila hubungan antara anak dan

    keluarga kurang baik maka akan sangat berpengaruh terhadap

    perkembangan anak terlambat, menimbulkan masalah, belajar

    terganggu, atau lebih jauh lagi masalah kejiwaan.

    3) Suasana RumahSuasana rumah atau situasi, kejadian-kejadian yang terjadi didalam

    keluarga dimana si anak itu berada dan belajar, merupakan faktor

    pentingnya yang berpengaruh terhadap belajar anak, begitu pula

    suasana rumah yang begitu tegang, rebut, dan sering terjadi

    pertengkaran, keluarga akan menjadi bosan dirumah, sehingga anak

    sering keluar rumah. Akibatnya belajar kacau karena minat

    belajarnya hilang. (Slameto, 2003:63)

    4) Keadaan ekonomi keluargaMasalah ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap proses

    pendidikan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    45/74

    45

    Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.

    Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

    pokoknya, missal makan, pakaian perlindungan kesehatan dan lain-

    lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis,buku-buku dan lain-

    lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluargamempunyai cukup uang. (Slameto, 2003:63)

    5) Perhatian Orang tuaAnak belajar perlu dorongan dan perhatian orang tuanya. Bila anak

    sedang belajar jangan diganggu dengan tugas dirumah, kadang-

    kadang anak mengalami lebih semangat, orang tua wajib memberi

    perhatian dan dorongan serta membantunya sedapat mungkin yang

    dialami anaknya untuk mengetahui perkembangannya. (Slameto,

    2003:64)

    b Lingkungan Sekolah

    Lingkungan sekolah akan mempengaruhi minat belajar siswa antara lain:

    1) Hubungan guru dengan siswaSeorang guru yang disukai muridnya maka pelajaran yang di

    sampaikannya juga disukai. Dimana murid minimal akan

    memperhatikan dan minat terhadap pelajaran tersebut. Sebaliknya

    guru yang tidak disukai muridnya akan menimbulkan pelajaran

    yang disampaikannya juga tidak disukai.

    2) Hubungan siswa dengan siswaInteraksi antar siswa akan berpengaruh terhadap minat belajar

    siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk itu hubungan tersebut

    harus dibina dengan baik.

    3) Disiplin sekolahApabila di sekolah mempunyai aturan dan seluruh pengajar

    melaksanakan peraturan tersebut dengan penuh kedisiplinan maka

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    46/74

    46

    akan membuat siswa mengikuti pula dan sebaliknya bila seluruh

    pengajar tidak disiplin akhirnya siswa akan lebih tidak peduli

    terhadap aturan.

    c Lingkungan masyarakat

    Faktor lingkungan yang mempengaruhi terhadap minat belajar siswa

    antara lain:

    1) Kegiatan siswa di masyarakatApabila seorang siswa mempunyai kegiatan di masyarakat maka

    tentunya akan menguntungkan, namun apabila kegiatan it sifatnya

    berlebihan maka ini juga akan berdampak mengganggu terhadap

    minat belajar.

    2) Teman bergaulTeman bergaul akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa,

    pengaruh itu ditimbulkan dari pergaulan antara siswa itu sendiri baik

    teman sekolah ataupun teman di masyarakat. Biasanya siswa akan

    meniru temannya hal ini merupakan wajar karena mereka masih

    mencari identitas dirinya.

    3) Mass Media" Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, tv, surat kabar,

    majalah, buku-buku, komik dan lain-lain". (Slameto, 2003:70)

    Mass media yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap

    siswa, dan juga belajarnya. Sebaliknya mass media yang kurang baik

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    47/74

    47

    akan memberikan pengaruh jelek pula terhadap minat belajar siswa

    karena anak jadi malas balajar.

    4) Kehidupan masyarakatKehidupan masyarakat di sekitar yang berpengaruh terhadap

    belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidakbelajar, penjudi, dan suka mencuri ini akan berpengaruh jelek

    kepada anak yang berada di lingkungan tersebut . Siswa tertarikuntuk berbuat di lingkungan sekitarnya akibat dari semua itu

    belajar siswa menjadi terganggu bahkan semua siswa kehilangan

    minat belajarnya, karena perhatian yang semula terpusat pada

    pelajaran, pindah keperbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh

    orang yang berada dilingkungannya. Sebaliknya jika anak yang

    berada dilingkungan yang mendidik untuk bersekolah denganinipun akan mendorong anak untuk melakukan hal-hal yang

    dilakukan oleh masyarakat kearah lingkungan yang positif

    sehingga minat belajarnya positif pula. (Slameto, 2003:71)

    C. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat Belajar SiswaPentingnya menjaga minat dan keinginan siswa pada proses belajar

    mengajar karena dengan menjaga dan menggerakan minat dalam kegiatan yang

    dilaksanakan siswa, akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar. Barang siapa

    yang bekerja berdasarkan minat yang kuat, ia tidak akan merasakan lelah dan

    tidak cepat bosan. Karena itu, persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana

    mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik

    minat siswa. Oleh sebab itu guru perlu menggunakan metode dan cara mengajar

    yang mampu menimbulkan sikap positif siswa dan minatnya.

    Kompetensi guru mempengaruhi terhadap minat belajar siswa. Seorang

    guru yang berkompetensi selalu berinovasi untuk menumbuhkan minat belajar

    siswa, siswa yang minat belajarnya tinggi akan selalu berusaha meningkatkan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    48/74

    48

    prestasi. Tidak semua siswa yang prestasinya rendah disebabkan IQ rendah tetapi

    terkadang minat belajarnya yang kurang.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    49/74

    49

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung

    Kabupaten Tasikmalaya sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan

    lebih dekat dengan tempat tinggal sehingga memudahkan penulis dalam

    melakukan penelitian ini adalah data kelulusan Sekolah Dasar Negeri 4

    Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dalam empat periode kelulusan siswa kelas

    VI, yaitu dari tahun pelajaran 2005/2006 sampai dengan tahun pelajaran

    2008/2009 adalah sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini:

    Tabel 1

    Data Kelulusan Siswa SDN 4 Pagerageung TasikmalayaDan Perolehan Nilai Rata-Rata UAS BN

    Tahun pelajaran 2005/2006-2008/2009

    Keterangan 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009

    Jumlah kelulusan 35 40 32 30

    Nilai tertinggi 7,6 7,4 7,8 7,0

    Nilai Terendah 6,0 5,8 5,9 5,4Sumber SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya

    Dari tabel diatas dapat diambil satu gambaran bahwa nilai ujian siswa

    Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya pada tahun 2007/2008

    mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sedangkan pada tahun 2008/2009

    mengalami penurunan, ini hampir sama dengan tahun 2006/2007 mengalami

    penurunan dari tahun 2005/2006. Kalau melihat guru-guru yang mengajar di

    Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya sesuai dengan akreditasi

    propesi semuanya layak dalam menagajar.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    50/74

    50

    Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah

    metode deskriptif, karena dilakukan dengan cara membuat gambaran secara

    sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta atau objek serta

    menginterprestasikan pengaruh antara fenomena yang diteliti. Sejalan dengan

    pendapat Surakhmad (1994:139) berkaitan dengan pelaksanaan metode deskriptif

    adalah sebagai berikut:

    Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan

    data pengolahan data, tetapi meliputi analisis dan menginterprestasikan data

    tentang arti deskriptif, membandingkan persamaan dan perbedaan atau

    mengukur suatu dimensi tertentu seperti di dalam berbagai bentuk komperatif,angka, tes, ineterview, dan lain-lain, menetapkan standar normativ,

    menentukan pengaruh dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lainnya.

    Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan pendekatan

    analisis statistic melalui analisis korelasi Produck Moment dan Koefisien

    Determinasi (KD).

    B. Populasi dan Sampel

    Populasi

    Pelaksanaan suatu penelitian tidak lepas dari objek penelitian yang

    merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau

    menunjang keberhasilan penelitian.Menurut Sugiyono (2003:57) pengertian

    populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai

    kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan yang menjadi populasi dalam

    penelitian ini adalah siswa siswa SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya .

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    51/74

    51

    Sampel

    Menurut Suharsimi Arikunto (1998:120), mengatakan apabila subjeknya

    kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

    penelitian populasi tetapi jika jumlah objeknya besar dapat diambil antara 10-15

    % atau 20-25 % atau lebih.Sample dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

    dikelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang, siswa

    laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan sebanyak 18 orang.

    C. Teknik Pengmpulan Data

    Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sebagai sumber

    yang menunjang, penulis mengumpulkan data sebagai instrumen penelitian

    dengan cara sebagai berikut:

    1. WawancaraWawancara menurut Iqbal Hasan (2002:17) adalah : pengumpulan data

    dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada objek yang di teliti atau kepada

    perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Dalam

    penelitian ini penulis akan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, 1

    orang guru dan 3 orang siswa yang akan diteliti.

    2. AngketJenis pengumpulan data ini adalah dengan membuat daftar pertanyaan

    yang ditunjukan kepada responden untuk diisi. Angket menurut Margono

    (2004:167) Suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan

    sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden. Angket dimaksudkan

    untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    52/74

    52

    dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Adapun tujuan

    penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kompetensi

    guru dan minat belajar siswa SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya

    3. Studi DokumentasiStudi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui data-data yang telah

    ada maupun melalui buku-buku atau laporan yang terdapat di sekolah yang akan

    diteliti atau perpustakan.

    D. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    1. Untuk mengukur kompetensi guru sebagai Variabel (X) diperoleh daripenyebaran angket kepada seluruh siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung

    Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2008/2009

    2. Minat belajar siswa sebagai variabel (Y) diperoleh dari penyebaran angketkepada seluruh siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya

    Tahun Ajaran 2008/2009

    Skor pernyataan angket Variabel X dan Y diukur dengan sekala Likert. Skala

    Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

    atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini

    gejala social telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

    disebut sebagai varibel penelitian. Variabel yang akan diukur di jabarkan

    menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub

    variabel dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang diukur. Akhirnya

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    53/74

    53

    dapat dijadikan titik tolak untuk memebuat item intrumen yang berupa

    pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap

    jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang

    diungkap dengan kata-kata. Pembobotan dari jawaban responden mengenai

    variabel Kompetensi guru (X) dan Minat belajar siswa (Y) sebagai berikut:

    Tabel 2

    Skala Pengukuran

    Jawaban Skor

    Selalu 5

    Sering 4

    Kadang-kadang 3

    Pernah 2

    Tidak pernah 1

    (Sugiyono,2003:87)

    Dimensi kompetensi guru dan minat belajar siswa dibuat masing-

    masing dalam 15 butir pertanyaan. Adapaun nalai ideal adalah 15 x 5 x

    30 = 2.250 dengan perhitungan:

    Nilai yang terkumpul

    Jumlah Ideal

    3. Untuk mengukur besarnya pengaruh Kompetensi guru (variabel X) terhadapMinat belajar siswa (Variabel Y), digunakan analisis koefisien determinasi

    (KD) dengan angka kasar. Sebelum digunakan rumus koefisien determinasi

    (KD) dicari dulu nilai r dengan menggunakan rumus kolerasi Product

    Moment dengan angka kasar, sebagai berikut:

    YXXYN

    XN2

    - X2 N Y

    2- Y

    2

    X 100 %

    rxy=

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    54/74

    54

    (Suharsimi,2001:72)

    Keterangan:

    rxy = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y,

    dua Variabel yang dikorelasikan.

    XY = Jumlah perkalian X dengan Y

    X2 = Kuadrat dari X

    Y2 = Kuadrat dari Y

    Selanjutnya untuk mencari koefisien determinasi (KD) digunakan rumus

    sebagai berikut:

    Kd = r2X 100%

    (Sudjana, 1993:247)

    Hasil koefisien determinasi diartikan sebagai variasi dari variabel yang satu

    yang disebabkan oleh variabel yang lain.

    E. Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan uji t dengan rumus

    sebagai berikut:

    r2n

    21 r

    (Sudjana,1993:259)

    Keterangan:

    t = t hitung

    r = koefisien korelasi hasil perhitungan

    n = jumlah data

    t=

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    55/74

    55

    Dengan rumus derajat kebebasan sebagai berikut:

    dk = n 2

    (Sudjana, 1993:259)

    Keterangan:

    dk = derajat kebebasan

    n = jumlah data

    Selanjutnya untuk mengetahui apakah koefisien korelasi memiliki tingkat

    signifikan dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan nilai t tabel.

    Menurut Sugiyono (2003:121), criteria pengujian hipotesi adalah sebagai berikut:

    a. Jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinyaKompetensi guru tidak berpengaruh terhadap minat belajar siswa Kelas VI

    SDN 4 Pagerageung Tahun Ajaran 2008/2009

    b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya Kompetensiguru berpengaruh terhadap Minat belajar siswa Kelas VI SDN 4

    Pagerageung Tahun Ajaran 2008/2009

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    56/74

    56

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Gambaran Umum SDN 4 Pagerageung

    SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya berlokasi di Jln.Tanjaknangsi No 07

    Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikamalaya.

    Kepala Sekolah dan Guru merupakan unsur penting dalam keberhasilan proses

    belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan termasuk SDN 4 Pagerageung

    Tasikmalaya.

    Berdasarkan penelitian bahwa guru-guru yang mengajar di SDN 4

    Pagerageung Tasikmalaya khususnya guru kelas VI sesuai dengan

    kompetensinya dan kualifikasi akademik guru hampir semus sudsh D 2.

    Tabel 3

    Daftar Nama Guru SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya

    No Nama Jenis Kelamin Jabatan

    1 YOYO KARYO L KEPALA SEKOLAH

    2 OON RONINGSIH P GURU

    3 ATING NURHAYATI P GURU

    4 HODIJAH P GURU

    5 H.HOER HODIJAH P GURU

    6 APONG P GURU PAI

    7 AAN HASANAH P GURU

    8 ENDANG TARKUN L GURU

    9 OOK MUBAROK L GURU

    10 IDA FARIDA P GURU

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    57/74

    57

    SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya sejak berdiri sampai sekarang telah

    memiliki sarana dan prasarana pendidikan sendiri yang cukup dengan pasilitas

    yang cukup baik diantaranya adalah :

    1. Tanah ( Hak Milik ) : 2.100 M 22. Ruang Belajar : 6 Ruang3. Ruang Guru/KS : 1 Lokal4. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang5. Rm Dinas KS : 1 Lokal6. Rm Dinas Penj : 1 Lokal7. Mushala : 1 Lokal8. WC : 1 Lokal

    Visi dan Misi SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya adalah :

    Visi

    Terwujudnya profesionalisme dan kompetensi dalam rangka mengembangkan

    kreatifitas untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang optimal guna

    mendukung keberhasilan pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2009

    Misi

    1. Mewujudkan manajemen pendidikan yang baik2. Meningkatkan tenaga profesionalisme tenaga pendidikan3. Mendorong penerapan relevansi pendidikan dengan kebutuhab masyarakat4. Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan5. Mendorong terwujudnya pemikiran masyarakat akan entingnya pendidikan

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    58/74

    58

    6. Menumbuhkembangkan kompetensi generasi muda7. Mewujudkan profesionalisme pengelolaan pendidikan olahraga8. Menumbuhkembangkan nilai-nilai seni budaya masyarakat

    Kompetensi Guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya

    Pada hakikatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan

    pada semua jenjang dan satuan pendidikan salah satu factor ditentukan oleh

    guru,disamping perlunya unsure-unsur penunjang lainnya.Kualitas kemampuan

    guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan.Setiap guru

    dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang baik dan dapat diikuti

    olehpara siswa,guru harus memiliki kompetensi karena dalam pembelajaran

    kompetensi termasuk salah satu modal dasar bagi pendidik agar proses

    pembelajaran berjalan dengan baik.

    Untuk mengetahui tingkat kompetensi guru .melalui penyebaran angket

    kepada 30 orang responden (siswa)diperoleh nilai yang terkumpul dari responden

    adalah 1768 (lampiran 2.1) sedangkan nilai ideal yang harus dicapai adalah

    250.hal ini berarti 1768 : 2250 = 0,79 atau 79 % dengan demikian kompetensi

    guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya adalah 79 % dari kreterium yang

    ditetapkan.

    Minat Belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya

    Untuk mengetahui motivasi belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung

    Tasikmalaya melalui angket kepada 30 orang responden (siswa) diperoleh nilai

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    59/74

    59

    1876 (lampiran 2.2). Hal ini berarti 1876 :2250 = 0,83 atau 83 % dengan demikian

    minat belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya 83% dari

    kriterium yang ditetapkan.

    Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa

    1. Untuk mengukur besarnya pengaruh kompetensi guru *X) terhadap minatbelajar siswa (Y) digunakan analisis Koefisien determinasi (KD) sebelum itu

    dicari dulu nilai r dengsn menggunsksn rumus korelasi product moment

    diketahui :

    N = 30 X = 105856

    X = 1768 Y = 119300

    Y = 1876 XY = 112191 (lampiran 2.3)

    Maka perhitungannya :

    rxy =

    rxy=

    rxy =

    rxy =

    rxy =

    rxy = 0,89

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    60/74

    60

    Berdasarkan perhitung korelasi di atas diperoleh angka koefisien sebesar

    0,89.Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X dan

    Y. Angka korelasi 0,89 termasuk kategori korelasi sangat kuat,karena

    korelasinya positif dengan demikian dapat diinterpretasikan semakin baik

    kompetensi guru akuntansi maka akan semakin besar minat belajar siswa.

    Selanjutnya menghitung pengaruh kompetensi guru (X) minat belajar siswa

    (Y),yaitu :

    Kd = r X 100 %

    = 0,89 X 100 %

    = 0,7921 X 100 %

    = 79,21 %

    Berdasarkan perhitungan di atas maka pengaruh kompetensi guru terhsdsp

    minst belsjsr siswa mencapai 79,21 % berarti masih terdapat 20,79 % factor

    lain yang mempengaruhi minat belajar siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung

    Tasikmalaya. Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya.

    2 Pengujian HipotesisUntuk menguji hipotesis yang diajukan,uji t dengan rumus :

    t =

    t =

    t =

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    61/74

    61

    t =

    t =

    t = 10,33

    Berdasarkan perhitungan di atas mengenai penjelan mengenai pengaruh

    kompetensi guru (X) dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa (Y)

    disajikan pada table dibawah ini :

    Tabel 4.2

    Hasil Pengujian Hipotesis

    Variabel R hitung thitung ttabel Determinasi

    1 Kompetensi Guru (X)

    2 Minat Belajar (Y)

    0,89 10.33 2,042 79,21%

    Hasil perhitungan kompetensi dengan minat belajar siswa kelas VI SDN 4

    Pagerageung Tasikmalaya mempunyai pengaruh sebesar 79,21% terhadap

    minata belajar siswa. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat dijelaskan bahwa

    terhitung sebesar 10,33 pada dk = (n-2) = 28 = 0,05, t table adalah 2,042

    dengan demikian mska t hitung (10,33) > t table (2,042).Ini berarti Hipotesis

    alternatif (Ha) diterima, konsekuensinya Hipotesis nihil (Ho) ditolak. Jadi

    Hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan

    signifikan dari kompetensi guru terhadap minat belajar siswa. Dan demikian

    dapat diinterpretasikan semakin baik kompetensi guru maka akan semakin

    besar minat belajar siswa.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    62/74

    62

    B. Pembahasan Hasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian bahwa kompetensi guru kelas VI SDN 4

    Pagerageung Tasikmalaya mencapai 79 % dari kreterium yang ditetapkan.Hal

    tersebut sejalan dengan Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005

    pasal 10 [1] dan PP No 19 Tahun 2005 Pasal 28 [3] (Haerudin Kurniawan,2008:4)

    bahwa kompetensi guru meliputi empat kompetensi antara lain : kompetensi

    pedagogik,kompetensi kepribadian,kompetensi social dan kompetensi

    professional.

    Keempat kompetensi di atas dapat di uraikan sebagai berikut :

    1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelolapembelajaran peserta didik/siswa yang meliputi :

    a. Pemahaman terhadap peserta didikb. Perencanaan pembelajaranc. Pelaksanaan pembelajarand. Evaluasi hasil pembelajarane. Penelitian kelas dan pegembangan peserta didik untuk

    mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

    2) Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan guru yangmantap,stabil,dewasa,arif,berwibawa yang akhirnya menjadi contoh dan

    teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.Guru sering di anggap

    sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang ideal,karena itu pribadi guru

    sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus di gugu dan ditiru).

    Menurut Sanjaya (2007 : 18) Sebagai seorang model,guru harus

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    63/74

    63

    mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan

    kepribadian (personal competencies),diantaranya :

    a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengaalaman ajaran agamasesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

    b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama.c. Kemampuan berperilaku sesuai dengan norma,aturan dan system nilai

    yang berlaku di masyarakat.

    d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru,misalnyasopan santun dan tata karma.

    e. Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.3) Kompetensi Sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian

    darimasyarakat untuk berkomunikasi secara efektif dan komunikatif dengan

    peserta didik,sesame pendidik,tenaga kependidikan lain,orang tua atau wali

    peserta didik dan masyarakat lingkungan sekitar.Bersifat objektif,serta tidak

    diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,agama,kondisi fisik,latar

    belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

    Menurut Sanjaya (2007:19) Kompetensi Sosial berhubungan dengan

    kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial

    meliputi :

    a. Kemampuan untuk berinteraksi dan komunikasi dengan teman sejawatuntuk meningkatkan kemampuan professional.

    b. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiaplembaga kemasyarakatan.

    c. Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupunsecara kelompok.

    4) Kompetensi Professional,merupakan penguasaan guru terhadap materipelajaran yang luas dan mendalam yang memungkinkan guru membimbing

    dan mengajar peserta didik yang memenuhi standar kompetensi yang

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    64/74

    64

    ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.Menguasai materi,struktur,

    konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung yang dipelajarinya.

    Adapun kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen

    Depdiknas (1999) sebagai berikut :

    a. Mengembangkan kepribadianb. Menguasai landasan kependidikanc. Menguasai bahan pembelajarand. Menyusun program pembelajarane. Melaksanakan program pengajaranf. Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakang. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaranh. Menyelenggarakan program bimbingani. Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat

    j. Menyelenggarakan administrasi sekolah.(Muhaibin,2008 : 20)

    Minat Belajar siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya

    Berdasarkan hasil penelitian bahwa minat belajar siswa kelas VI SDN 4

    Pagerageung Tasikmalaya mencapai 83 % dari kriterium yang ditetapkan.Minat

    belajar siswa dapat tumbuh dari pengaruh bakat atau bawaan,perhatian tingkat

    perkembangan fisik dan psikis yang dilakukan siswa di sekolah seperti

    membaca,mendengarkan,mencatat,bertanya diskusi dan sebagainya.Hal tersebut

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    65/74

    65

    sejalan dengan pendapat Purwanto (2007:6-7) bahwa faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

    Adapun yang termasuk faktor internal antara lain sebagai berikut :

    a. Bakat atau bawaan

    Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang

    berpengaruh terhadap perkembangan minat belajar adalah kecerdasan.

    Kecerdasan tinggi yang dimiliki anak cenderung minat belajar tinggi.

    Sedangkan anak dengan kecerdasan rendah perkembangan minat

    belajarnya pun rendah pula. Dalam hai ini anak cermat cenderung

    berminat belajar pada hal-hal yang memerlukan pikiran.

    b. Perhatian

    Menurut Suryabrata (2007:14) perhatian itu dapat diartikan dua macam

    yaitu: a). Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu

    objek, b). Perhatian adalah banyak sedikitnya keadaran yang menyertai

    sesuatu aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas

    dapat dipakai keduanya secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkap

    maksudnya hendaknya pengertian tersebut tidak dilepaskan dari

    konteksnya (kalimat). Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat

    sukar dibina minat belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila

    ada perasaan tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.

    c. Tingkat perkembangan

    Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam

    perkembangan minat belajar adalah pada masa kanak-kanak yaitu sekitar

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    66/74

    66

    usia lima sampai enam tahun, yang kemudian berkembang pada masa

    puber. Oleh karena itu pembinaan minat belajar yang baik harus diawali

    dari masa sedini mungkin.

    d Faktor Perkembangan Fisik dan Psikis

    Kedua kondisi ini yaitu fisik dan psikis akan berpengaruh terhadap minat

    belajar siswa, dimana dapat dilihat ketika seseorang yang fisiknya dan

    psikisnya kuat cenderung untuk melakukan aktifitas yang keras

    sedangkan seseorang yang fisiknya dan psikisnya lemah cenderung pada

    kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.

    Adapun yang termasuk factor eksternal adalah sebagai berikut :

    a. Lingkungan keluargab. Lingkungan Sekolahc. Lingkungan masyarakat

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    67/74

    67

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KesimpulanSetelah dilakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi guru dalam

    upaya meningkatkan minat belajar siswa maka dapat ditarik kesimpulan :

    1. Kompetensi guru kelas VIsdn 4 Pagerageung Tasikmalaya mencapai 79 %dari kreterium yang ditetapkan

    2. Minat belajar siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya mencapai 83% dari kreteriun yang ditetapkan.

    3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dalam upayameningkatkan minat belajar siswa.

    B. Saran-SaranBerdasarkan kesimpulan di atas,maka peneliti sampaikan saran-saran

    sebagai berikut :

    1. Agar kompetensi guru kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalayameningkat,hendaknya guru sering mengikuti seminar-seminar,pelatihan-

    pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru tersebut dalam

    mengajar.

    2. Hendaknya guru dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materipelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan media dan sumber belajar

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    68/74

    68

    yang bervariasi serta memberikan motivasi kepada siswa agar tumbuh minat

    belajar siswa.

    3. Agar SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya selalu berprestasi hendaknyamemelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada sesuai

    dengan kompetensinya.

  • 5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf

    69/74

    69

    DAFTAR PUSTAKA

    Afifuddin, (2008). Potret Madrasah, Bandung: Insan Mandiri.

    B. Uno, Hamzah (2008), Profesi Kependidikan, Jakarta. Bumi Aksara.

    Kurniawan, Haerudin (2008). Suara Daerah Majalah Pendidikan Jawa Barat,

    Bandung: Grafindo Media Pratama.

    Mulyasa,E (2006), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung. Remaja Rosda

    Karya.

    Purwadarminta, W.J.S (1983), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. Balai

    Pustaka.

    Sanjaya, Wina (2007), Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

    Pendidikan, Jakarta. Prenada Media Group.

    Sujana, Nana (1990), Penelitian Has