Upload
abudzar-multimedia
View
49
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
1/74
1
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
(Penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)
SKRIPSI
Disusun oleh :
LALAN
NIM. 0755.024
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA-TASIKMALAYA
2010 M / 1431 H
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
2/74
2
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
(Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh
gelar Sarjana Strata-1 Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Fakultas Tarbiyah.
Disusun oleh :
LALAN
NIM. 0755.024
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH
SURYALAYA-TASIKMALAYA
2010 M / 1431 H
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
3/74
3
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
(Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Islam pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (PGSD/MI) Fakultas Tarbiyah IAILM
Oleh :
LALAN
NIM.0755.024
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Drs. H.Yusuf Hamzah
Pembimbing II
Oyib Sulaeman, M.Si
Mengetahui
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas TarbiyahInstitut Agama Islam Latifah Mubarokiyah
Pondok Pesantren Suryalaya
Drs. H.Suhrowardi, M.Ag
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
4/74
4
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
(Penelitian SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya)
Disusun oleh :
LALAN
NIM.0755.024
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan disahkan untuk memperoleh
Gelar Sarjana Keguruan Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Fakultas Tarbiyah IAILM Suryalaya
Pada tanggal 28 September 2010
Pembimbing I
Drs. H.Yusuf Hamzah
Pembimbing II
Oyib Sulaeman, M.Si
Penguji I
Drs. H. Andri Ardiansyah, M.Ag
Penguji II
Drs. Toto Zaenal Kholis, M.Si
Suryalaya,02 Oktober 2010
Mengetahui
Dekan Fakultas Tarbiyah
Drs. H. Andri Ardiansyah, M.Ag
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
5/74
5
ABSTRAK
LALAN. Pengaruh Kompetensi Guru dalam Upaya Meningkatkan Minat
Belajar Siswa (Penelitian Sekoalh Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya)
Guru saat ini dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya secara
maksimal dan baik, karena segala sikap, prilaku serta kreativitasnya dalam proses
pembelajaran senantiasa dinilai oleh para muridnya dan berpengaruh terhadap
minat belajarnya. Dengan demikian untuk menumbuhkan minat belajar siswa
maka salah satunya sangat ditentukan oleh kompetensi yang ada pada guru
tersebut.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana kompetensi
guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya? 2).
Bagaimana minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya? 3). Bagaimana pengaruhnya kompetensi guru dalam
upaya meningkatkan minat belajar siswa keas VI Sekolah Dasar Negeri 4
Pagerageung Kabupaten Tasikmlaya?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Kompetensi guru
kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya 2). Minat
belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten
Tasikmalaya 3). Pengaruh kompetensi dalam upaya meningkatkan minat belajar
siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Tekhnikpengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran angket, sampel
penelitiannya terdiri dari 30 siswa yang merupakan populasi dari kelas VI Sekolah
Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya. Data hasil penelitian ini
dianalisis dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian sebagai berikut : 1). Kompetensi guru kelas VI Sekolah
Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya mencapai 79% dari
kreterium yang ditetapkan. 2). Minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri
4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya mencapai 83% dari kreterium yang
ditetapkan. 3). Besarnya pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar sebesar
79,21% dan 20,79% ditentukan oleh faktor lain.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
6/74
6
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini bahwa skripsi yang berjudul
PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA(Penelitian Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung)
Ini adalah benar-benar karya tulis saya dalam isi karya tulis ini bukan
merupakan hasil penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang tidak berlaku.
Atas pernyataan ini saya sanggup menanggung resikoatau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya
pelanggaranterhadap etika keilmuan seperti dinyatakan di atas.
Suryalaya Agustus 2010
Yang Membuat Pernyataan
LALAN
NIM. 0755. 024
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
7/74
7
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Lalan,lahir di Tasikmalaya pada tanggal 25 Maret
1980 merupakan anak ke -2 dari 3 bersaudara dari
pasangan Bapak H.Oman Komarudin dan Ibu Hj.Cicih
Sukaesih
Alamat rumah di Kp.Cimanglid No 133 RT 001
RW 007 Desa Sukadana Kecamatan Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya
Pendidikan formal diperoleh dari Sekolah Dasar Negeri Hirnayasa
Pagerageung Tasikmalaya,lulus tahun 1991,tingkat SLTP diperoleh di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Pamoyanan Ciawi,lulus tahun 1994,SMUN Pasirhuni Ciawi
Tasikmalaya,lulus tahun 1997.Tingkat Diploma 2 diperoleh di Program
Pendidikan Guru Sekolah Dasar IAILM Suryalaya,lulus tahun 2007 kemudian
dilanjutkan di Program S.1 PGMI/SD Fakultas Tarbiyah IAILM Suryalaya.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
8/74
8
MOTTO :
Bukankah kami Tel ah mel apangkan unt ukmu dadamu?, Dan
kami Tel ah menghi l angkan dar i padamu bebanmu, Yang
member at kan punggungmu? Dan kami t i nggi kan bagi mu
sebutan ( nama) mu, Kar ena Sesungguhnya sesudah kesul i t an
i t u ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesul i t an i t u
ada kemudahan. Maka apabi l a kamu Tel ah sel esai ( dar i
sesuat u urusan) , ker j akanl ah dengan sungguh- sungguh
( urusan) yang l ai n, Dan Hanya kepada Tuhanmul ah
hendaknya kamu berharap.
( Q. S Al - I nsyi r ah; 1- 8)
Al l ah t i dak membebani seseor ang mel ai nkan sesuai dengan
kesanggupannya
( Q. S Al - Baqar ah: 286)
Skr i psi i ni kuper sembahkan unt uk :I bunda dan Ayahanda t erci nt a
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
9/74
9
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini dengan
judul Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Siswa. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semoga di akui
sebagai umatnya sampai akhir zaman. Amien.
Pepatah mengatakan bahwa Tak ada gading yang tak retak, demikian
pula dalam menyusun skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan serta
jauh dari sempurna. Hal ini karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang
dimiliki oleh penulis, oleh karena itu penulis berharap ada kritik dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Banyak bantuan yang telah di terima dari berbagai pihak, baik secara moril
maupun materil, penulis mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantun khususnya kepada :
1. Yth.Bapak K.H.A.Shohibulwafa Tajul Arifin,Guru Mursyid ThoriqohQodiriyah Naqsabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya.
2. Yth.Bapak Dr.H.Cecep Alba, MA, selaku Rektor Institut Agama IslamLatifah Mubarkiyah (IAILM) Pondok Pesantren Suryalaya.
3. Yth.Bapak Drs.H.Andri Ardiansyah, M.Ag, selaku Dekan FakultasTarbiyah Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) P.P.
Suryalaya.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
10/74
10
4. Yth.Bapak Drs.H.Suhrowardi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PGSD/MIFakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Latifah Mubarkiyah (IAILM)
Pondok Pesantren Suryalaya.
5. Yth.Bapak Drs.H.Yusuf Hamzah, selaku Pembimbing I6. Yth.Bapak Oyib Sulaeman, M.SI, selaku Pembimbing II7. Yth.Kepala Sekolah dan Guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Kabupaten
Tasikmalaya yang telah membantu untuk melakukan penelitian.
8. Kedua orang tua,kakak dan adik tercinta yang telah senantiasamendoakan dan mengupayakan agar menjadi anak cerdas,berilmu dan
shaleh.
9. Teman-teman mahasiswa seangkatan yang senantiasa memberikanmotivasi dan bekerjasama menempuh pendidikan di IAILM P.P. Suryalaya
serta semua pihak yang tidak biasa disebutkan namanya satu persatu yang
telah memberikan motivasi selama penulis menjalani perkuliahan.
Akhir kata penulis persembahkan skripsi ini kepada almamater dan
masyarakat akademik,semoga menjadi setitik sumbangan bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan data memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan
serta memberikan manfaat bagi penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.
Suryalaya, Agustus 2010
Penulis
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
11/74
11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAN UCAPKAN TERIMA KASIH ................. i
ABSTRAK .. iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah . 1B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah 4C. Perumusan Masalah .. 5D. Tujuan Penelitian .. 5E. Manfaat Penelitian 6F. Landasan teori ... 6G. Kerangka berfikir dan paradigm ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru .. 15B. Minat belajar siswa 24C. Pengaruh kompetensi guru tehadap minat belajar siswa ........... 33
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
12/74
12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian .. 35B. Populasi dan Sampel 36C. Teknik Pengumpulan Data .. 36D. Teknk Analisis Data 38E. Uji Hipotesis 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 42B. Pembahasan Hasil Penelitian .. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .. 54B. Saran .... 54
DAFTAR PUSTAKA 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 60
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
13/74
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Oprasionalisasi Variabel... 12
Tabel 3.1 Data Kelulusan Siswa SDN 4 Pagerageung
Tasikmalaya dan Perolehan nilai . 34
Tabel 3 2 Skala Pengukuran 38
Tabel 4.1 Daftar Nama Guru SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya 41
Tabel 4 2 Hasil Pengujian Hipotensis . 46
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
14/74
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian ... 11
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
15/74
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Anget Penelitian (Kompetisi Guru) . 56
Lampiran 2 Anget Penelitian (Minat Belajar Siswa) ... 58
Lampiran 3 Tabel Distribusu Skor Variabel Kompetisi Guru (X) .. 60
Lampiran 4. Tabel Distribusu Skor Variabel Minat Belajar Siswa (Y) 61
Lampiran 5 Tabel Ekspektasi Variabel X 62
Lampiran 6 Tabel Ekspektasi Variabel Y 63
Lampiran 7. Langkah- Langkah Uji Statistik
Variabel Kompetisi Guru (X) ... 64
Lampiran 8. Langkah- Langkah Uji Statistik
Variabel Minat Belajar Siswa (Y) .... 65
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
16/74
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPembangunan di bidang pendidikan merupakan faktor yang sangat penting
dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga
diharapkan bangsa Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang mampu
bersaing dalam era global pada masa sekarang ini.
Sejalan dengan konteks tersebut, pemerintah telah berupaya secara
terencana dan terarah melalui pembangunan sektor pendidikan berbagai jenis dan
jenjang pendidikan secara berkesinambungan sehingga masyarakat dapat
memperoleh kesempatan secara kuat untuk mengenyam pendidikan mulai dari
jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi.
Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu
kesuksesan setiap usaha pendidikan karena maju mundurnya suatu pendidikan
tergantung dari usaha para pendidik itu sendiri dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun secara keilmuan. Berkaitan
dengan hal tersebut diatas, guru mempunyai peranan dalam menyampaikan
pengajaran dan pendidikan melalui kegiatan belajar mengajar dikelas, guru
dianggap orang yang punya ilmu dan berkewajiaban untuk menyampaikan kepada
yang membutuhkan. Guru sebagai pejabat fungsional bersifat professional erat
kaitannya dengan keahlian dan keterampilan yang telah disiapkan melalui proses
pendidikan dan pelatihan secara khusus dalam bidangnya. Dalam melaksanakan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
17/74
17
proses belajar mengajar, selain harus menguasai materi pembelajaran, guru
hendaknya memiliki keterampilan teknik-teknik mengajar. Teknik-teknik
mengajar yang harus dikuasai guru erat kaitannya dengan penggunaan metode dan
alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajarannya yang merupakan bagian
integral dari tugas dan tanggungjawab guru sebagai pengajar. Hal tersebut
memberikan gambaran, guru sebagai pengajar dan pendidik harus mempunyai dan
memiliki kompetensi dan disiplin yang tinggi.
Mulyasa (2002:37) memberikan pengertian "Kompetensi merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak". Adapun kompetensi yang harus dimiliki
seorang guru antara lain: kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
profesional, dan kompetensi pedagogik.
Dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru membawa implikasi
sendiri pada minat belajar siswa, seorang guru yang kompeten dalam mengajar
akan membawa perubahan kepada siswa sehingga akan meningkatkan minat
siswa dalam belajar. Guru dan siswa saling berinteraksi, guru berperan untuk
membantu siswa agar belajar secara aktif dan kreatif sedangkan siswa menerima
berbagai konsep atau pengetahuan yang ditransformasikan guru, sehingga minat
belajar siswa meningkat yang akhirnya berdampak pada prestasi belajar siswa.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mulyasa (2008:35) bahwa "Minat, bakat,
kemampuan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan
berkembang secara optimal tanpa bantuan guru".
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
18/74
18
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat ditemukan sebuah permasalahan
apakah terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa sehingga
menghasilkan prestasi yang baik di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung
Tasikmalaya, agar tergambar pola pengaruh variabel X terhadap variabel Y perlu
dilakukan penelitian lebih mendalam maka judul penelitian adalah "PENGARUH
KOMPENTENSI GURU DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR SISWA''. ( Penelitian di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung
Tasikmalaya).
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diidentifikasi beberapa permasalahan yang
membutuhkan penelitian,antara lain :
a. Para siswa mempunyai potensi yang berbeda yang perludikembangkan secara baik oleh guru.
b. Para siswa adalah pribadi yang harus dikembangkan potensinyasecara terencana dan tertulis dalam programpembelajaran.
c. Para siswa yang berbakat dan berprestasi seharusnya sudahteridentifikas sejak awal oleh guru sehingga menjadi mudah untuk
pengembangan para siswa.
d. Identifikasi potensi para siswa belum dimanfaatkan untukkepentingan pembelajaran dan pendidikan secara optimal.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
19/74
19
e. Kondisi-kondisi ekternal atau lingkungan belajar yang kurangmenunjang kepada mereka untuk mewujudkankemampuannya
secara optimal akan menghambat pencapaian hasil belajar.
Batasan Masalah
Karena keterbatasan penelitian dalam berbagai aspek seperti kesispan
waktu dan pendanaan permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada
pengaruh kopetensi guru dalam upaya meningkakan minat belajar siswa
( Penelitian pada Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tsikmalaya ).
C. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.Bagaimana kompetensi guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya?
2.Bagaimana minat belajar siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4Pagerageung Kabupaten Tasikmalalaya?
3.Berapa besar pengaruh kompetensi guru dalam upaya meningkatkanminat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung
Kabupaten Tasikmalalaya?
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
20/74
20
D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1 Untuk mengetahui Kompetensi guru kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh kompetensi guru dalam upaya
meningkatkan minat belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 4
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
E. Manfaat Penelitian1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah merupakan suatu
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya dalam hal
pengaruh kompetensi guru terhadap minat belajar siswa terutama dalam bidang
studi yang di UAS BN kan.
2. Kegunaan Empiris (Praktis)Bahan masukan bagi guru yang dipergunakan sebagai standarisasi minat
belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya.
3. Bagi peneliti lainDiharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
21/74
21
F. Landasan TeoriAda beberapa landasan teori yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan
mengenai kompetensi.Kompetensi atau competency (Inggris) berarti kemampuan
seorang pendidik mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar
dengan menggunakan prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pembelajaran
yang telah disiapkan secara matang, sehingga dapat diserap peserta didiknya
dengan mudah. Menurut Mulyasa (2002:37) pengertian kompetensi adalah
sebagai berikut "Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak".
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga
ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya. (Mulyasa, 2006:38)
Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam
tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggungjawab tersebut erat kaitannya
dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut.
Kemampuan dasar tersebut tidak lain ialah kompetensi guru. Cooper
mengemukakan empat kompetensi guru, yakni; (a) mempunyai pengetahuan
tentang belajar dan tingkah laku manusia, (b) mempunyai pengetahuan dan
menguasai bidang studi yang dibinanya, (c) mempnyai sikap yang tepat
tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, (d) mempunyai keterampilan dan
teknik belajar (Nana Sujana, 2004:32)
Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Glasser yang dikutip oleh Nana
Sujana" ada empat yang harus dikuasai oleh guru, yakni; (a) Menguasai bahan
pelajaran, (b) kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa, (c) kemampuan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
22/74
22
melaksanakan proses pengajaran, dan (d) kemampuan mengukur hasil belajar
siswa (Nana Sujana, 2004:34)
Kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh proyek
Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sepuluh
kompetensi guru P3G yaitu:
a. Menguasai bahanb. Mengelola program belajar mengajarc. Mengelola kelasd. Menggunakan media atau sumber belajare. Menguasai landasan pendidikanf. Mengalola interaksi belajar mengajarg. Menilai prestasi belajarh. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhani. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran".( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979:59)
Dari 10 kompetensi diatas lebih diarahkan kepada kompetensi guru
sebagai pengajar. Dapat disimpulkan bahwa sepuluh kompetensi tersebut diatas
hanya mencakup dua bidang kompetensi guru yaitu kompetensi kognitif dan
kompetensi perilaku, kompetensi sikap khususnya sikap professional guru tidak
nampak.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat diartikan bahwa kompetensi
merupakan spesifikasi dari pengetahuan,dan keterampilan sikap yang dimiliki
seseorang serta penerapannya da;am pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang
dibutuhkan di lapangan.
Pengertian guru menurut Usman (2008 : 5) adalah Jabatan atau profesi
yang memerlukan keahlian khusus sebsgsi guru. Sedangkan menurut Muhaimin
(dalam Fathurrohman,2007 : 44 ) adalah :
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
23/74
23
Orang dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan kepada
anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencpai
tingkat kedewasaan,mampu berdiri sendiri memenuhi tingkat
kedewasaannya,mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagaihamba dan kholifah Allah SWT , mampu sebagai makhluk sosial dan
sebagai makhluk hidup yang mandiri.
Adapun peranan guru dalam pembelajaran menurut Mulyasa (2008 ; 35)
yaituu :
(1).Guru sebagai pendidik, (2). Guru sebagai pengajar, (3). Guru
sebagai pembimbing, (4). Guru sebagai pelatih, (5). Guru sebagai
penasehat, (6). Guru sebagai pembaharu (innovator), (7). Guru sebagai
model dan teladan,(8). Guru sebagai pribadi,(9). Guru sebagai peneliti,
(10). Guru sebagai pendorong kreativitas,(11). Guru sebagaiapembangkit pandangan,(12). Guru sebagai pekerja rutin,(13). Guru
sebagai pemindah kemah,(14). Guru sebagai pembawa cerita,(15). Guru
sebagai actor, (16). Guru sebagai emansivator(17). Guru sebagai
evaluator, (18). Guru sebagai pengawet.
Berdasarkan pengertian di atas nampak bahwa guru adalah pendidik yang
menjadi tokoh,panutan dan identifikasi bagi para peserta didik dan
lingkungannya.Jadi kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang criteria
yang di persyaratkan,ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan
pengetahuan,keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga
layak disebut kompeten.Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan
menunjukan kualitas guru yang sebenarnya.Kompetensi sksn terwujud dalam
penguasaan pengetahuan,keterampilan maupun sikap professional dalam
menjalankan fungsi sebagai guru.
Menurut Sanjaya (2007:69) "minat(interest) yaitu kecenderungan individu
untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan
motivasi seseorang melakukan aktivitas tertentu". Pendapat lain bahwa "Minat
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
24/74
24
adalah kecenderungan dan kagairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu."(Muhibin Syah 2003:151). Sedangkan menurut Slameto
(2003:180) mengemukakan bahwa:
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaanakan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat
diekspresikan melalui sesuatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal dari hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi kegiatan. Siswa mempunyai minat terhadap suatu objek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek yang
diminatinya daripada memperhatikan objek lain.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap sesuatu diperoleh dan dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya
serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Minat terhadap sesuatu
merupakan hasil belajar dan menyokong hasil belajar selanjutnya.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa
melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya
dengan dirinya sendiri sebagai individu.
G. Kerangka Berpikir dan ParadigmaKompetensi sangat diperlukan untuk mengembangkan kualitas dan
aktivitas tenaga pendidikan. Kompetensi guru berfungsi sebagai pembinaan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
25/74
25
terhadap tenaga kependidikan, dengan pendidikan yang terprogram, terpadu dan
menyeluruh akan lebih memantapkan fungsinya sebagai pendidik dan pengajar.
Salah satu kompetensi guru dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru
memperhatikan faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa diantaranya
faktor yang datang dari dalam individu itu sendiri karena kemampuan yang
dimilikinya, contoh: kematangan, kecerdasan, bakat dan minat.
Pengelolaan kelas yang efektif dan efisien harus pula didukung oleh guru
professional serta kreatif karena kelas yang baik merupakan wahana bagi
terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, sehingga akan menimbulkan
semangat belajar yang lebih baik, memacu minat dan perhatian peserta didik.
Guru sebagai orang yang bertanggungjawab harus mampu menciptakan
suasana belajar yang nyaman dan aman agar proses belajar mengajar berjalan
dengan lancar dan siswa mempunyai kemampuan untuk meningkatkan minatnya
dalam belajar. Belajar dengan minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa minat,
minat timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan
kebutuhan/merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari tanpa adanya usulan
yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil dan bila siswa menyadari bahwa
belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggap
penting, kemungkinan besar ia akan berminat mempelajari objek tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian Zain di sekolah MAN Makasar
(http:/makalah PAI blogspot.Com/2008/11) terdapat pengaruh Kompetensi Guru
terhadap minat belajar siswa sebesar 41,69 %. Dengan demikian minat belajar
sangat diperlukan oleh siswa, dengan minat belajar yang tinggi timbul semangat
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
26/74
26
dan kemauan untuk dapat memahami, melakukan apa yang guru ajarkan sehingga
prestasi belajar meningkat.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka paradigma penelitian yang
menggambarkan hubungan antara variabel independent (X) dengan variabel
dependent (Y). seperti yang terlihat dalam gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1
Paradigma Penelitian
Terdapat dua variabel di dalam penelitian yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable)
1. Variabel Bebas (independent variable)
"Variabel bebas atau independent variable merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel dependent" (Sugiyono, 2003:198). Variabel
independent dalam penelitian ini adalah kompetensi guru, selanjutnya
dinotasikan (X) ,
Kompetensi Guru
(X)
Minat Belajar
Siswa (Y)
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
27/74
27
2. Variabel Terikat (dependent variable)
"Variabel terikat (dependent variable)merupakan variabel yang dipangaruhi
oleh variabel independent". (Sugiyono, 2003:198). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah minat belajar siswa, selanjutnya di notasikan (Y).
Agar memperoleh kejelasan mengenai variabel-variabel penelitian tersebut
dapat di operasionalisasikan ke dalam tabel berikut
Tabel 1
Operasionalisasi variabel
Variabel Penelitian Konsep variabel Indikator Skala
Kompetensi Guru
(X)
Kompetensi Guru
merupakan perpaduan
dari pengetahuan
keterampilan, nilai dan
sikap yang
direpleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan
bertindak. (Mulyasa,
2002: 37)
-Kompetensi
Kepribadian
-Kompetensi
Sosial
-Kompetensi
Professional
-Kompetensi
Pedagogik
Interval
Minat BelajarSiswa (Y) Minat belajar adalahkecenderungan dan
kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang
besar terhadap belajar,
( Muhibin syah,
2003:151)
-Bakat kecerdasan-Disiplin
-Perhatian
-Lingkungan
keluarga
-Lingkungan
sekolah
-Lingkungan
masyarakat
Interval
Hipotesis
Menurut Supriatna (2004:20)" Secara etimologi hipotesis terdiri dari dua
kata yaitu Hippo (rendah) Thesis (kesimpulan)". Oleh karena itu secara umum
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
28/74
28
dapat dinyatakan hipotesis adalah tesis (kesimpilan) yang hippo (tarap rendah).
Sedangkan menurut Sudjana (2005:219) Hipotesis adalah "asumsi atau dugaan
mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya".
Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa hipotesis
merupakan dugaan sebagai jawaban sementara yang dianggap besar
kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar. Untuk mengetahui benar
tidaknya jawaban sementara yang tersebut memerlukan pengujian. Penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut "Kompetensi guru berpengaruh terhadap
minat belajar siswa karena semakin baik kompetensi guru maka akan semakin
meningkat minat belajar siswa".
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
29/74
29
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru
Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi atau competency berarti kemampuan seorang pendidik
mengaplikasikan dan memanfaatkan situasi belajar mengajar dengan
menggunakan prinsip-prinsip dan teknik penyajian bahan pembelajaran yang telah
disiapkan secara matang, sehingga dapat diserap peserta didiknya dengan mudah.
Menurut Mulyasa (2002:37) pengertian kompetensi adalah sebagai berikut
"Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak".
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehinggaia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik
dengan sebaik-baiknya. (Mulyasa, 2006:38)
Afifuddin (2008:3) memberikan pengertian bahwa kompetensi adalah
Seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Menurut Houston (dalam Afifuddin, 2008:4) bahwa Kompetensi sebagai suatu
tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dituntut oleh jabatan seseorang. Sedangakan menurut Majid (2008:9)
kompetensi adalah Seperangkat tindakan inteligen penuh tanggung jawab yang
harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan
tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Pengertian kompetensi
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
30/74
30
dikemukakan pula oleh Usman (2008:14) bahwa kompetensi adalah Kemampuan
dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam
tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggungjawab tersebut erat kaitannya
dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut.
Kemampuan dasar tersebut tidak lain ialah kompetensi guru. Cooper
mengemukakan empat kompetensi guru, yakni; (a) mempunyai pengetahuan
tentang belajar dan tingkah laku manusia, (b) mempunyai pengetahuan dan
menguasai bidang studi yang dibinanya, (c) mempnyai sikap yang tepat
tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, (d) mempunyai keterampilan dan
teknik belajar (Nana Sujana, 2004:32)
Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Glasser yang dikutip oleh Nana
Sujana" ada empat yang harus dikuasai oleh guru, yakni; (a) Menguasai bahan
pelajaran, (b) kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa, (c) kemampuan
melaksanakan proses pengajaran, dan (d) kemampuan mengukur hasil belajar
siswa (Nana Sujana, 2004:34)
Kompetensi guru di Indonesia telah pula dikembangkan oleh proyek
Pendidikan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ada sepuluh
kompetensi guru P3G yaitu:
a. Menguasai bahanb. Mengelola program belajar mengajarc. Mengelola kelasd. Menggunakan media atau sumber belajare. Menguasai landasan pendidikanf. Mengalola interaksi belajar mengajarg. Menilai prestasi belajarh. Mengenal fungsi dan layanan bimbingan penyuluhani. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
j. Memahami dan menafsirkan hasil penelitian guna keperluan pengajaran".
( Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1979:59)
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
31/74
31
Dari 10 kompetensi diatas lebih diarahkan kepada kompetensi guru
sebagai pengajar. Dapat disimpulkan bahwa sepuluh kompetensi tersebut diatas
hanya mencakup dua bidang kompetensi guru yaitu kompetensi kognitif dan
kompetensi perilaku, kompetensi sikap khususnya sikap professional guru tidak
nampak.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diartikan bahwa kompetensi
merupakan spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki
seseorang serta penerapannya dalam pekerjaan sesuai dengan standar kinerja yang
dibutuhkan lapangan.
Pengertian guru menurut Usman (2008:5) adalah Jabatan atau profesi
yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Sedangkan menurut Muhaimin
(dalam Fathurrohman, 2007:44) adalah:
Orang dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan pada anak didik
dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkatkedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi tingkat kedewasaannya,
mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah AllahSWT dan mampu sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk hidup yang
mandiri.
Adapun peranan guru dalam pembelajaran menurut Mulyasa (2008:35)
yaitu:
(1). Guru sebagai pendidik, (2). Guru sebagai pengajar, (3). Guru sebagai
pembimbing, (4). Guru sebagai pelatih, (5). Guru sebagai penasihat, (6). Guru
sebagai pembaharu (innovator), (7). Guru sebagai model dan teladan, (8).
Guru sebagai pribadi, (9). Guru sebagai peneliti, (10). Guru sebagaipendorong kreativitas, (11). Guru sebagai pembangkit pandangan, (12). Guru
sebagai pekerja rutin, (13). Guru sebagai pemindah kemah, (14). Guru sebagai
pembawa cerita, (15). Guru sebagai aktor, (16). Guru sebagai emansivator,
(17). Guru sebagai evaluator, (18). Guru sebagai pengawet, (19) Guru sebagai
kulminator.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
32/74
32
Berdasarkan pengertian di atas, nampak bahwa guru adalah Pendidik, yang
menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan
lingkungannya. Jadi kompetensi guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria
yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati bersama dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi seorang tenaga
kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Kompetensi yang dimiliki oleh
setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap
professional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Aspek-aspek Kompetensi Guru
Undang-undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005 Pasal 10 [1] dan PP
No.19 Tahun 2005 Pasal 28 [3] (Haerudin Kurniawan, 2008:4) ada empat
kompetensi yang harus dimiliki guru antaralain: "kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik".
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kompetensi Kepribadian, merupakan kemampuan guru yang mantap,stabil, dewasa, arif, berwibawa, yang akhirnya menjadi contoh dan teladan
bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Guru sering dianggap sebagai
sosok yang memiliki kepribadian yang ideal. Karena itu, pribadi guru
sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus di-gugu dan
ditiru). Menurut Sanjaya ( 2007: 18) Sebagai seorang model, guru harus
mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan
kepribadian ( personal competencies), diantaranya:
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
33/74
33
1) Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agamasesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.
2) Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umatberagama.
3) Kemampuan berprilaku sesuai dengan norma, aturan dan sistem nilaiyang berlaku dimasyarakat.
4) Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnyasopan santun dan tata krama.
5) Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.Pendapat lain tentang kompetensi kepribadian dikemukakan oleh Hamzah
(2008:18) antara lain :
a. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat, baik social maupun agama.
b. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi.c. Memiliki pengetahuan tentang estetika.d. Memiliki apresiasi dan kesadaran social.
e. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan.f. Setia terhadap hakikat dan martabat manusia.
Adapun kompetensi tenaga kependidikan secara lebih khusus adalah
bersikap simpati, empaty, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab, dan
mampu menilai diri sendiri.
2) Kompetensi Sosial, merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi secara efektif dan komunikatif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan lain, orang tua atau
wali peserta didik dan masyarakat lingkungan sekitar. Bersikap objektif,
serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
Tugas dan tanggungjawab guru hendaknya dapat dipertanggungjawabkan
secara pribadi dan masyarakat. Kemampuan berkomunikasi dengan
masyarakat, bergaul dan melayani masyarakat dengan baik, mendorong dan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
34/74
34
menunjang kreatifitas masyarakat, serta menjaga perilaku yang kurang baik
merupakan bagian integral dan kompetensi guru.
Menurut Sanjaya ( 2007:19) Kompetensi Sosial berhubungan dengan
kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosialmeliputi:
1. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman
sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional.2. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap
lembaga kemasyarakatan.
3. Kemampuan untuk menjalin kerja sama, baik secara individual maupun
secara kelompok.
Pendapat lain tentang kompetensi sosial dikemukakan oleh Hamzah
(2008:18) bahwa "Kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru adalah
menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan lingkungan
mereka seperti orang tua, tetangga, dan sesama teman".
3) Kompetensi Profesional, merupakan penguasaan guru terhadap materi
pelajaran yang luas dan mendalam yang memungkinkan guru
membimbing dan mengajar peserta didik yang memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku. Menguasai
materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampunya. Kompetensi professional berhubungan dengan
penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ni merupakan kompetensi
yang sangat penting, sebab langsung berhubungan dengan kinerja yang
ditampilkan. Oleh karena itu, tingkat kepropesionalan seorang guru dapat
dilihat dari kompetensi ini.
Menurut Sanjaya ( 2008 : 18 ) beberapa kemampuan yang berhubungan
dengan kompetensi professional diantaranya :
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
35/74
35
1 Kemampuan untuk menguasai landasan kependidikan, misalnya pahamakan
tujuan pendidikan yang harus dicapai, baik tujuan nasional, institusional,
kulikurer dan pembelajaran.
2. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan misalnya paham tentangtahapan perkembangan siswa, tentang teori-teori belajar dan lain-lain.
3. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidangstudi yang diajarkannya.
4. Kemampuan dalam mengaflikasikan berbagai metodologi dan strategipembelajaran.
5. Kemampuan merancang dan memamnfaatkan berbagai media dan sumberbelajar.
6. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran.
7. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran
8. Kemampuan dalam melaksanakan unsure-unsur penunjang misalnya
paham akan administrasi sekolah, bimbingan dan penyuluhan.
9. Kemampuan dalam melaksanakan penelitian dan berpikir ilmiah untukmeningkatkan kinerja.
Pendapat lain tentang kompetensi professional dikemukakan oleh
Hamzah (2008:19) antara lain :
a. Mengerti dan dapat menerangkan landasan kependidikan baik pilosofismaupun psikologis.
b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkatperkembangan perilaku peserta didik.
c. Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskankepadanya.
d. Mengeti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai.e. Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas
belajar lainnya.
f. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran.g. Mampu melaksanakan evaluasi belajar.h. Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.4) Kompetensi Pedagogik, merupakan kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran peserta didik meliputi:
a. Pemahaman terhadap peserta didik
b. Perencanaan pembelajaran
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
36/74
36
c. Pelaksanaan pembelajaran
d. Evaluasi hasil pembelajaran
e Penelitian kelas, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Pendapat lain tentang kompetensi pedagogik dikemukakan oleh Hamzah
(2008:19) bahwa "Kompetensi pedagogik mencakup kemampuan guru dalam
menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,
kultural, emosional, dan intelektual". Sedangkan menurut Sudjana (2000:55)
antara lain:
a. Merencanakan program belajar mengajar.
b. Melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar
c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar.d. Menguasai bahan pengajaran dalam artian menguasai bidang studi yang
dipegangnya.
Keempat kemampuan di atas merupakan kemampuan yang sepenuhnya
harus dikuasai guru yang bertaraf profesional, untuk lebih jelasnya diuraikan
sebagai berikut:
a. Kemampuan merencanakan program belajar mengajarKemampuan merencanakan program belajar mengajar merupakan muara dari
segala pengetahuan teori, keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam
tentang objek belajar dan situasi pengajaran. Tujuan, isi, metode dan teknik
serta penilaian merupakan unsure utama yang secara minimal harus ada dalam
setiap program belajar mengajar. Tujuannya adalah sebagai pedoman bagi
guru dalam melaksanakan praktek atau tindakan mengajar.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
37/74
37
b. Melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar
Mengelola program belajar merupakan tahap pelaksanaan program yang telah
dibuat yang dituntut adalah keaktifan guru dalam menciptakan dan
menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam perencanaan. Misalnya prinsip-prinsip mengajar, penggunaan
alat Bantu pengajaran, penggunaan metode mengajar, keterampilan menilai
hasil belajar siswa, keterampilan memilih dan menggunakan strategi atau
pendekatan mengajar.
c. Menilai kemajuan proses belajar mengajar
Setiap guru harus dapat melakukan penilaian tentang kemajuan yang dicapai
para siswa, baik secara iluminatif/Obsevatif maupun secara
structural/objektif.
Penilaian secara iluminatif/Obsevatif dilakukan dengan pengamatan yang terus
menerus tentang perubahan dan kemajuan yang dicapai siswa. Sedangkan
penilaian structural/objektifberhubungan dengan pemberian skor, angka atau
nilai yang bisa dilakukan dalam rangka penilaian hasil belajar siswa.
d. Menguasai bahan pelajaran
Kemampuan menguasai bahan pelajaran sebagai bagian integral dari proses
belajar mengajar. Penguasaan bahan pelajaran ternyata memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar siswa, dikemukakan oleh peters bahwa proses dan hasil
belajar siswa bergantung pada penguasaan mata pelajaran dan keterampilan
mengajarnya.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
38/74
38
B. Minat Belajar Siswa
Pengertian Minat Belajar
Menurut Sanjaya (2007:69) "minat(interest) yaitu kecenderungan individu
untuk melakukan sesuatu perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat menentukan
motivasi seseorang melakukan aktivitas tertentu". Pendapat lain bahwa "Minat
adalah kecenderungan dan kagairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu."(Muhibin Syah 2003:151). Sedangkan menurut Slameto
(2003:180) mengemukakan bahwa:
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat
diekspresikan melalui sesuatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal dari hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi kegiatan. Siswa mempunyai minat terhadap suatu objek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek yang
diminatinya daripada memperhatikan objek lain.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Minat terhadap sesuatu diperoleh dan dipelajari dan mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Minat terhadap
sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong hasil belajar selanjutnya.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa
melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya
dengan dirinya sendiri sebagai individu.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
39/74
39
Menurut Sudarsono (2004:3-4),
Faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Faktor kebutuhan dari dalamKebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani
dan kejiwaanb. Faktor motif sosial
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif socialyaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari
lingkungan dimana ia berada.c. Faktor emosional
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh
perhatian terdapat suatu kegiatan / objek tertentu.
Menurut Slameto (2003:2) "belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya". Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai
akibat dari pengalaman dan latihan. Hilgard (dalam Sanjaya, 2007:110)
mengungkapkan "belajar itu adalah proses perubahan melalui kegiatan atau
prosedur latihan baik latihan didalam laboratorium maupun dalam lingkungan
alamiah". Selanjutnya menurut Muhibin Syah (2008:63) "Belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan". Sehingga dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Belajar merupakan perubahan pengalaman dan latihan, belajar membawa
suatu perubahan kepada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya
mengenal jumlah pengetahuan melainkan juga berbentuk kecakapan, kebiasaan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
40/74
40
hidup, pengertian, penghargaan, minat penyesuaian diri, mengenal semua aspek-
aspek organisme, atau pribadi seseorang. Karena seseorang belajar tidak sama lagi
dari saat sebelumnya karena ia lebih sanggup menghadapi kesulitan atau
penyesuaian diri dengan keadaan.
Dari pengertian minat dan belajar diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa minat belajar siswa adalah suatu keinginan atau kegairahan yang tinggi
yang disertai dengan kemampuan yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi
yang optimal yang dapat ditunjukan dengan kegiatan belajar.
Sanjaya (2007:28) mengatakan bahwa terdapat beberapa cara yang dapat
membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya:
1) Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa.Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi
pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu
menjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.2) Sesuai materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan
siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materipelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh
siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan diikuti dengan baik,yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal
dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanyaminat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar.
3) Gunakan pelbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi,misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi dan lain-lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Berhasil atau tidaknya belajar sedikit atau banyak tergantung pada faktor
kondisi yang mempengaruhinya sedangkan prinsip belajar tidak dapat
diperhitungkan dalam penentuan perubahan sikap dan tingkah laku. Menurut
Purwanto (2004:6-7) "Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
41/74
41
antara lain faktor internal dan faktor eksternal". Penjelasan dari faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar tersebut sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Bakat atau bawaan
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang
berpengaruh terhadap perkembangan minat belajar adalah kecerdasan.
Kecerdasan tinggi yang dimiliki anak cenderung minat belajar tinggi.
Sedangkan anak dengan kecerdasan rendah perkembangan minat
belajarnya pun rendah pula. Dalam hai ini anak cermat cenderung
berminat belajar pada hal-hal yang memerlukan pikiran.
b. Perhatian
Menurut Suryabrata (2007:14) perhatian itu dapat diartikan dua macam
yaitu: a). Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu
objek, b). Perhatian adalah banyak sedikitnya keadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas
dapat dipakai keduanya secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkap
maksudnya hendaknya pengertian tersebut tidak dilepaskan dari
konteksnya (kalimat). Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat
sukar dibina minat belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila
ada perasaan tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.
Salah satu cara untuk membimbing perhatian anak didik yaitu dengan
pemberian rangsangan atau stimulus yang menarik perhatian anak didik
dalam kegiatan belajar . Dalam hal ini Soemanto (1990:33)
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
42/74
42
mengemukakan hal-hal yang dapat menarik perhatian dapat ditujukan
mengenai tiga segi yaitu: Segi Objek, Segi Subjek, dan Segi
Komunikator.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a). Segi Objek; hal-hal yang menarik perhatian yaitu hal-hal yang keluar dari
konteksnya.
- Benda yang bergerak dalam situasi lingkungan yang diam atau tenang.
- Warna benda yang lain dari warna benda-benda di sekitarnya.
- Rangsangan yang beraksi berbeda dari aksi lingkungan.
- Hal-hal yang muncul mendadak dan hilang mendadak
b). Segi Subjek; Hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang
bersangkut paut dengan pribadi misalnya:
- Hal-hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan subjek.
- Hal-hal yang bersangkut paut dengan profesi dan keahlian subjek.
- Hal-hal yang bersangkut paut dengan sejarah atau pengalaman subjek.
- Hal-hal yang bersangkut paut dengan tujuan dan cita-cita subjek.
c). Segi Komunikator; komunikator yang membawa subjek ke dalam posisi
yang sesuai dengan lingkungannya, misalnya:
- Guru/komunikator yang memberikan pelayanan atau perhatian khusus
kepada subjek.
- Guru/komunikator yang menampilkan dirinya di luar konteks
lingkungannya.
- Guru/komunikator yang memiliki sangkut paut dengan subjek.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
43/74
43
Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat sukar dibina minat
belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila ada perasaan
tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.
c. Tingkat perkembangan
Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam
perkembangan minat belajar adalah pada masa kanak-kanak yaitu sekitar
usia lima sampai enam tahun, yang kemudian berkembang pada masa
puber. Oleh karena itu pembinaan minat belajar yang baik harus diawali
dari masa sedini mungkin.
d. Faktor Perkembangan Fisik dan psikisKedua kondisi ini yaitu fisik dan psikis akan berpengaruh terhadap minat
belajar siswa, dimana dapat dilihat ketika seseorang yang fisiknya dan
psikisnya kuat cenderung untuk melakukan aktifitas yang keras
sedangkan seseorang yang fisiknya dan psikisnya lemah cenderung pada
kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Faktor eksternal.
Adapun faktor ekternal yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa antara
lain :
a. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga yang akan mempengaruhi minat belajar siswa
yaitu:
1) Cara orang tua mendidik
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
44/74
44
" Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama."(Slameto, 2003:61)
Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran
kecil,tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran
besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Melihat
pernyataan diatas, dapatlah dipahami betapa pentingnya peranan
keluarga didalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik
anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.
2) Hubungan antar anggota keluargaMaksudnya hubungan antar anak dan orang tua, antar anak dan
saudaranya atau dengan anggota keluarga lainnya akan berpengaruh
terhadap minat belajar anak. Apabila hubungan antara anak dan
keluarga kurang baik maka akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak terlambat, menimbulkan masalah, belajar
terganggu, atau lebih jauh lagi masalah kejiwaan.
3) Suasana RumahSuasana rumah atau situasi, kejadian-kejadian yang terjadi didalam
keluarga dimana si anak itu berada dan belajar, merupakan faktor
pentingnya yang berpengaruh terhadap belajar anak, begitu pula
suasana rumah yang begitu tegang, rebut, dan sering terjadi
pertengkaran, keluarga akan menjadi bosan dirumah, sehingga anak
sering keluar rumah. Akibatnya belajar kacau karena minat
belajarnya hilang. (Slameto, 2003:63)
4) Keadaan ekonomi keluargaMasalah ekonomi akan sangat berpengaruh terhadap proses
pendidikan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
45/74
45
Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya, missal makan, pakaian perlindungan kesehatan dan lain-
lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis,buku-buku dan lain-
lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluargamempunyai cukup uang. (Slameto, 2003:63)
5) Perhatian Orang tuaAnak belajar perlu dorongan dan perhatian orang tuanya. Bila anak
sedang belajar jangan diganggu dengan tugas dirumah, kadang-
kadang anak mengalami lebih semangat, orang tua wajib memberi
perhatian dan dorongan serta membantunya sedapat mungkin yang
dialami anaknya untuk mengetahui perkembangannya. (Slameto,
2003:64)
b Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah akan mempengaruhi minat belajar siswa antara lain:
1) Hubungan guru dengan siswaSeorang guru yang disukai muridnya maka pelajaran yang di
sampaikannya juga disukai. Dimana murid minimal akan
memperhatikan dan minat terhadap pelajaran tersebut. Sebaliknya
guru yang tidak disukai muridnya akan menimbulkan pelajaran
yang disampaikannya juga tidak disukai.
2) Hubungan siswa dengan siswaInteraksi antar siswa akan berpengaruh terhadap minat belajar
siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk itu hubungan tersebut
harus dibina dengan baik.
3) Disiplin sekolahApabila di sekolah mempunyai aturan dan seluruh pengajar
melaksanakan peraturan tersebut dengan penuh kedisiplinan maka
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
46/74
46
akan membuat siswa mengikuti pula dan sebaliknya bila seluruh
pengajar tidak disiplin akhirnya siswa akan lebih tidak peduli
terhadap aturan.
c Lingkungan masyarakat
Faktor lingkungan yang mempengaruhi terhadap minat belajar siswa
antara lain:
1) Kegiatan siswa di masyarakatApabila seorang siswa mempunyai kegiatan di masyarakat maka
tentunya akan menguntungkan, namun apabila kegiatan it sifatnya
berlebihan maka ini juga akan berdampak mengganggu terhadap
minat belajar.
2) Teman bergaulTeman bergaul akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa,
pengaruh itu ditimbulkan dari pergaulan antara siswa itu sendiri baik
teman sekolah ataupun teman di masyarakat. Biasanya siswa akan
meniru temannya hal ini merupakan wajar karena mereka masih
mencari identitas dirinya.
3) Mass Media" Yang termasuk mass media adalah bioskop, radio, tv, surat kabar,
majalah, buku-buku, komik dan lain-lain". (Slameto, 2003:70)
Mass media yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap
siswa, dan juga belajarnya. Sebaliknya mass media yang kurang baik
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
47/74
47
akan memberikan pengaruh jelek pula terhadap minat belajar siswa
karena anak jadi malas balajar.
4) Kehidupan masyarakatKehidupan masyarakat di sekitar yang berpengaruh terhadap
belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidakbelajar, penjudi, dan suka mencuri ini akan berpengaruh jelek
kepada anak yang berada di lingkungan tersebut . Siswa tertarikuntuk berbuat di lingkungan sekitarnya akibat dari semua itu
belajar siswa menjadi terganggu bahkan semua siswa kehilangan
minat belajarnya, karena perhatian yang semula terpusat pada
pelajaran, pindah keperbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh
orang yang berada dilingkungannya. Sebaliknya jika anak yang
berada dilingkungan yang mendidik untuk bersekolah denganinipun akan mendorong anak untuk melakukan hal-hal yang
dilakukan oleh masyarakat kearah lingkungan yang positif
sehingga minat belajarnya positif pula. (Slameto, 2003:71)
C. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Minat Belajar SiswaPentingnya menjaga minat dan keinginan siswa pada proses belajar
mengajar karena dengan menjaga dan menggerakan minat dalam kegiatan yang
dilaksanakan siswa, akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar. Barang siapa
yang bekerja berdasarkan minat yang kuat, ia tidak akan merasakan lelah dan
tidak cepat bosan. Karena itu, persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana
mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik
minat siswa. Oleh sebab itu guru perlu menggunakan metode dan cara mengajar
yang mampu menimbulkan sikap positif siswa dan minatnya.
Kompetensi guru mempengaruhi terhadap minat belajar siswa. Seorang
guru yang berkompetensi selalu berinovasi untuk menumbuhkan minat belajar
siswa, siswa yang minat belajarnya tinggi akan selalu berusaha meningkatkan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
48/74
48
prestasi. Tidak semua siswa yang prestasinya rendah disebabkan IQ rendah tetapi
terkadang minat belajarnya yang kurang.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
49/74
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode PenelitianPenelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan
lebih dekat dengan tempat tinggal sehingga memudahkan penulis dalam
melakukan penelitian ini adalah data kelulusan Sekolah Dasar Negeri 4
Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dalam empat periode kelulusan siswa kelas
VI, yaitu dari tahun pelajaran 2005/2006 sampai dengan tahun pelajaran
2008/2009 adalah sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1
Data Kelulusan Siswa SDN 4 Pagerageung TasikmalayaDan Perolehan Nilai Rata-Rata UAS BN
Tahun pelajaran 2005/2006-2008/2009
Keterangan 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
Jumlah kelulusan 35 40 32 30
Nilai tertinggi 7,6 7,4 7,8 7,0
Nilai Terendah 6,0 5,8 5,9 5,4Sumber SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya
Dari tabel diatas dapat diambil satu gambaran bahwa nilai ujian siswa
Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya pada tahun 2007/2008
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sedangkan pada tahun 2008/2009
mengalami penurunan, ini hampir sama dengan tahun 2006/2007 mengalami
penurunan dari tahun 2005/2006. Kalau melihat guru-guru yang mengajar di
Sekolah Dasar Negeri 4 Pagerageung Tasikmalaya sesuai dengan akreditasi
propesi semuanya layak dalam menagajar.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
50/74
50
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah
metode deskriptif, karena dilakukan dengan cara membuat gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta atau objek serta
menginterprestasikan pengaruh antara fenomena yang diteliti. Sejalan dengan
pendapat Surakhmad (1994:139) berkaitan dengan pelaksanaan metode deskriptif
adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas sampai pada pengumpulan
data pengolahan data, tetapi meliputi analisis dan menginterprestasikan data
tentang arti deskriptif, membandingkan persamaan dan perbedaan atau
mengukur suatu dimensi tertentu seperti di dalam berbagai bentuk komperatif,angka, tes, ineterview, dan lain-lain, menetapkan standar normativ,
menentukan pengaruh dan kedudukan suatu unsur dengan unsur lainnya.
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan pendekatan
analisis statistic melalui analisis korelasi Produck Moment dan Koefisien
Determinasi (KD).
B. Populasi dan Sampel
Populasi
Pelaksanaan suatu penelitian tidak lepas dari objek penelitian yang
merupakan variabel yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau
menunjang keberhasilan penelitian.Menurut Sugiyono (2003:57) pengertian
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa siswa SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya .
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
51/74
51
Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:120), mengatakan apabila subjeknya
kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi tetapi jika jumlah objeknya besar dapat diambil antara 10-15
% atau 20-25 % atau lebih.Sample dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
dikelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang, siswa
laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan sebanyak 18 orang.
C. Teknik Pengmpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sebagai sumber
yang menunjang, penulis mengumpulkan data sebagai instrumen penelitian
dengan cara sebagai berikut:
1. WawancaraWawancara menurut Iqbal Hasan (2002:17) adalah : pengumpulan data
dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada objek yang di teliti atau kepada
perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti. Dalam
penelitian ini penulis akan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, 1
orang guru dan 3 orang siswa yang akan diteliti.
2. AngketJenis pengumpulan data ini adalah dengan membuat daftar pertanyaan
yang ditunjukan kepada responden untuk diisi. Angket menurut Margono
(2004:167) Suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh responden. Angket dimaksudkan
untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden yang kemudian
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
52/74
52
dijadikan informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Adapun tujuan
penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kompetensi
guru dan minat belajar siswa SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya
3. Studi DokumentasiStudi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui data-data yang telah
ada maupun melalui buku-buku atau laporan yang terdapat di sekolah yang akan
diteliti atau perpustakan.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur kompetensi guru sebagai Variabel (X) diperoleh daripenyebaran angket kepada seluruh siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya Tahun Ajaran 2008/2009
2. Minat belajar siswa sebagai variabel (Y) diperoleh dari penyebaran angketkepada seluruh siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2008/2009
Skor pernyataan angket Variabel X dan Y diukur dengan sekala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini
gejala social telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai varibel penelitian. Variabel yang akan diukur di jabarkan
menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub
variabel dijabarkan lagi menjadi indikator- indikator yang diukur. Akhirnya
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
53/74
53
dapat dijadikan titik tolak untuk memebuat item intrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap
jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang
diungkap dengan kata-kata. Pembobotan dari jawaban responden mengenai
variabel Kompetensi guru (X) dan Minat belajar siswa (Y) sebagai berikut:
Tabel 2
Skala Pengukuran
Jawaban Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Pernah 2
Tidak pernah 1
(Sugiyono,2003:87)
Dimensi kompetensi guru dan minat belajar siswa dibuat masing-
masing dalam 15 butir pertanyaan. Adapaun nalai ideal adalah 15 x 5 x
30 = 2.250 dengan perhitungan:
Nilai yang terkumpul
Jumlah Ideal
3. Untuk mengukur besarnya pengaruh Kompetensi guru (variabel X) terhadapMinat belajar siswa (Variabel Y), digunakan analisis koefisien determinasi
(KD) dengan angka kasar. Sebelum digunakan rumus koefisien determinasi
(KD) dicari dulu nilai r dengan menggunakan rumus kolerasi Product
Moment dengan angka kasar, sebagai berikut:
YXXYN
XN2
- X2 N Y
2- Y
2
X 100 %
rxy=
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
54/74
54
(Suharsimi,2001:72)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y,
dua Variabel yang dikorelasikan.
XY = Jumlah perkalian X dengan Y
X2 = Kuadrat dari X
Y2 = Kuadrat dari Y
Selanjutnya untuk mencari koefisien determinasi (KD) digunakan rumus
sebagai berikut:
Kd = r2X 100%
(Sudjana, 1993:247)
Hasil koefisien determinasi diartikan sebagai variasi dari variabel yang satu
yang disebabkan oleh variabel yang lain.
E. Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan uji t dengan rumus
sebagai berikut:
r2n
21 r
(Sudjana,1993:259)
Keterangan:
t = t hitung
r = koefisien korelasi hasil perhitungan
n = jumlah data
t=
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
55/74
55
Dengan rumus derajat kebebasan sebagai berikut:
dk = n 2
(Sudjana, 1993:259)
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
n = jumlah data
Selanjutnya untuk mengetahui apakah koefisien korelasi memiliki tingkat
signifikan dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan nilai t tabel.
Menurut Sugiyono (2003:121), criteria pengujian hipotesi adalah sebagai berikut:
a. Jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinyaKompetensi guru tidak berpengaruh terhadap minat belajar siswa Kelas VI
SDN 4 Pagerageung Tahun Ajaran 2008/2009
b. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya Kompetensiguru berpengaruh terhadap Minat belajar siswa Kelas VI SDN 4
Pagerageung Tahun Ajaran 2008/2009
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
56/74
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Gambaran Umum SDN 4 Pagerageung
SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya berlokasi di Jln.Tanjaknangsi No 07
Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikamalaya.
Kepala Sekolah dan Guru merupakan unsur penting dalam keberhasilan proses
belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan termasuk SDN 4 Pagerageung
Tasikmalaya.
Berdasarkan penelitian bahwa guru-guru yang mengajar di SDN 4
Pagerageung Tasikmalaya khususnya guru kelas VI sesuai dengan
kompetensinya dan kualifikasi akademik guru hampir semus sudsh D 2.
Tabel 3
Daftar Nama Guru SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya
No Nama Jenis Kelamin Jabatan
1 YOYO KARYO L KEPALA SEKOLAH
2 OON RONINGSIH P GURU
3 ATING NURHAYATI P GURU
4 HODIJAH P GURU
5 H.HOER HODIJAH P GURU
6 APONG P GURU PAI
7 AAN HASANAH P GURU
8 ENDANG TARKUN L GURU
9 OOK MUBAROK L GURU
10 IDA FARIDA P GURU
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
57/74
57
SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya sejak berdiri sampai sekarang telah
memiliki sarana dan prasarana pendidikan sendiri yang cukup dengan pasilitas
yang cukup baik diantaranya adalah :
1. Tanah ( Hak Milik ) : 2.100 M 22. Ruang Belajar : 6 Ruang3. Ruang Guru/KS : 1 Lokal4. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang5. Rm Dinas KS : 1 Lokal6. Rm Dinas Penj : 1 Lokal7. Mushala : 1 Lokal8. WC : 1 Lokal
Visi dan Misi SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya adalah :
Visi
Terwujudnya profesionalisme dan kompetensi dalam rangka mengembangkan
kreatifitas untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran yang optimal guna
mendukung keberhasilan pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2009
Misi
1. Mewujudkan manajemen pendidikan yang baik2. Meningkatkan tenaga profesionalisme tenaga pendidikan3. Mendorong penerapan relevansi pendidikan dengan kebutuhab masyarakat4. Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan5. Mendorong terwujudnya pemikiran masyarakat akan entingnya pendidikan
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
58/74
58
6. Menumbuhkembangkan kompetensi generasi muda7. Mewujudkan profesionalisme pengelolaan pendidikan olahraga8. Menumbuhkembangkan nilai-nilai seni budaya masyarakat
Kompetensi Guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya
Pada hakikatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan
pada semua jenjang dan satuan pendidikan salah satu factor ditentukan oleh
guru,disamping perlunya unsure-unsur penunjang lainnya.Kualitas kemampuan
guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan.Setiap guru
dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang baik dan dapat diikuti
olehpara siswa,guru harus memiliki kompetensi karena dalam pembelajaran
kompetensi termasuk salah satu modal dasar bagi pendidik agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik.
Untuk mengetahui tingkat kompetensi guru .melalui penyebaran angket
kepada 30 orang responden (siswa)diperoleh nilai yang terkumpul dari responden
adalah 1768 (lampiran 2.1) sedangkan nilai ideal yang harus dicapai adalah
250.hal ini berarti 1768 : 2250 = 0,79 atau 79 % dengan demikian kompetensi
guru Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya adalah 79 % dari kreterium yang
ditetapkan.
Minat Belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya
Untuk mengetahui motivasi belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung
Tasikmalaya melalui angket kepada 30 orang responden (siswa) diperoleh nilai
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
59/74
59
1876 (lampiran 2.2). Hal ini berarti 1876 :2250 = 0,83 atau 83 % dengan demikian
minat belajar Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya 83% dari
kriterium yang ditetapkan.
Pengaruh Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa
1. Untuk mengukur besarnya pengaruh kompetensi guru *X) terhadap minatbelajar siswa (Y) digunakan analisis Koefisien determinasi (KD) sebelum itu
dicari dulu nilai r dengsn menggunsksn rumus korelasi product moment
diketahui :
N = 30 X = 105856
X = 1768 Y = 119300
Y = 1876 XY = 112191 (lampiran 2.3)
Maka perhitungannya :
rxy =
rxy=
rxy =
rxy =
rxy =
rxy = 0,89
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
60/74
60
Berdasarkan perhitung korelasi di atas diperoleh angka koefisien sebesar
0,89.Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variable X dan
Y. Angka korelasi 0,89 termasuk kategori korelasi sangat kuat,karena
korelasinya positif dengan demikian dapat diinterpretasikan semakin baik
kompetensi guru akuntansi maka akan semakin besar minat belajar siswa.
Selanjutnya menghitung pengaruh kompetensi guru (X) minat belajar siswa
(Y),yaitu :
Kd = r X 100 %
= 0,89 X 100 %
= 0,7921 X 100 %
= 79,21 %
Berdasarkan perhitungan di atas maka pengaruh kompetensi guru terhsdsp
minst belsjsr siswa mencapai 79,21 % berarti masih terdapat 20,79 % factor
lain yang mempengaruhi minat belajar siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung
Tasikmalaya. Siswa Kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya.
2 Pengujian HipotesisUntuk menguji hipotesis yang diajukan,uji t dengan rumus :
t =
t =
t =
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
61/74
61
t =
t =
t = 10,33
Berdasarkan perhitungan di atas mengenai penjelan mengenai pengaruh
kompetensi guru (X) dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa (Y)
disajikan pada table dibawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel R hitung thitung ttabel Determinasi
1 Kompetensi Guru (X)
2 Minat Belajar (Y)
0,89 10.33 2,042 79,21%
Hasil perhitungan kompetensi dengan minat belajar siswa kelas VI SDN 4
Pagerageung Tasikmalaya mempunyai pengaruh sebesar 79,21% terhadap
minata belajar siswa. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat dijelaskan bahwa
terhitung sebesar 10,33 pada dk = (n-2) = 28 = 0,05, t table adalah 2,042
dengan demikian mska t hitung (10,33) > t table (2,042).Ini berarti Hipotesis
alternatif (Ha) diterima, konsekuensinya Hipotesis nihil (Ho) ditolak. Jadi
Hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari kompetensi guru terhadap minat belajar siswa. Dan demikian
dapat diinterpretasikan semakin baik kompetensi guru maka akan semakin
besar minat belajar siswa.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
62/74
62
B. Pembahasan Hasil PenelitianBerdasarkan hasil penelitian bahwa kompetensi guru kelas VI SDN 4
Pagerageung Tasikmalaya mencapai 79 % dari kreterium yang ditetapkan.Hal
tersebut sejalan dengan Undang-Undang Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005
pasal 10 [1] dan PP No 19 Tahun 2005 Pasal 28 [3] (Haerudin Kurniawan,2008:4)
bahwa kompetensi guru meliputi empat kompetensi antara lain : kompetensi
pedagogik,kompetensi kepribadian,kompetensi social dan kompetensi
professional.
Keempat kompetensi di atas dapat di uraikan sebagai berikut :
1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelolapembelajaran peserta didik/siswa yang meliputi :
a. Pemahaman terhadap peserta didikb. Perencanaan pembelajaranc. Pelaksanaan pembelajarand. Evaluasi hasil pembelajarane. Penelitian kelas dan pegembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2) Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan guru yangmantap,stabil,dewasa,arif,berwibawa yang akhirnya menjadi contoh dan
teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.Guru sering di anggap
sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang ideal,karena itu pribadi guru
sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus di gugu dan ditiru).
Menurut Sanjaya (2007 : 18) Sebagai seorang model,guru harus
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
63/74
63
mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan
kepribadian (personal competencies),diantaranya :
a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengaalaman ajaran agamasesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.
b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama.c. Kemampuan berperilaku sesuai dengan norma,aturan dan system nilai
yang berlaku di masyarakat.
d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru,misalnyasopan santun dan tata karma.
e. Bersifat demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.3) Kompetensi Sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian
darimasyarakat untuk berkomunikasi secara efektif dan komunikatif dengan
peserta didik,sesame pendidik,tenaga kependidikan lain,orang tua atau wali
peserta didik dan masyarakat lingkungan sekitar.Bersifat objektif,serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,agama,kondisi fisik,latar
belakang keluarga dan status sosial ekonomi.
Menurut Sanjaya (2007:19) Kompetensi Sosial berhubungan dengan
kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial
meliputi :
a. Kemampuan untuk berinteraksi dan komunikasi dengan teman sejawatuntuk meningkatkan kemampuan professional.
b. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiaplembaga kemasyarakatan.
c. Kemampuan untuk menjalin kerja sama baik secara individual maupunsecara kelompok.
4) Kompetensi Professional,merupakan penguasaan guru terhadap materipelajaran yang luas dan mendalam yang memungkinkan guru membimbing
dan mengajar peserta didik yang memenuhi standar kompetensi yang
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
64/74
64
ditetapkan dalam kurikulum yang berlaku.Menguasai materi,struktur,
konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung yang dipelajarinya.
Adapun kompetensi guru yang telah dibakukan oleh Dirjen Dikdasmen
Depdiknas (1999) sebagai berikut :
a. Mengembangkan kepribadianb. Menguasai landasan kependidikanc. Menguasai bahan pembelajarand. Menyusun program pembelajarane. Melaksanakan program pengajaranf. Menilai hasil dalam PBM yang telah dilaksanakang. Menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaranh. Menyelenggarakan program bimbingani. Berinteraksi dengan sejawat dan masyarakat
j. Menyelenggarakan administrasi sekolah.(Muhaibin,2008 : 20)
Minat Belajar siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya
Berdasarkan hasil penelitian bahwa minat belajar siswa kelas VI SDN 4
Pagerageung Tasikmalaya mencapai 83 % dari kriterium yang ditetapkan.Minat
belajar siswa dapat tumbuh dari pengaruh bakat atau bawaan,perhatian tingkat
perkembangan fisik dan psikis yang dilakukan siswa di sekolah seperti
membaca,mendengarkan,mencatat,bertanya diskusi dan sebagainya.Hal tersebut
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
65/74
65
sejalan dengan pendapat Purwanto (2007:6-7) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Adapun yang termasuk faktor internal antara lain sebagai berikut :
a. Bakat atau bawaan
Bakat merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bakat yang
berpengaruh terhadap perkembangan minat belajar adalah kecerdasan.
Kecerdasan tinggi yang dimiliki anak cenderung minat belajar tinggi.
Sedangkan anak dengan kecerdasan rendah perkembangan minat
belajarnya pun rendah pula. Dalam hai ini anak cermat cenderung
berminat belajar pada hal-hal yang memerlukan pikiran.
b. Perhatian
Menurut Suryabrata (2007:14) perhatian itu dapat diartikan dua macam
yaitu: a). Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu
objek, b). Perhatian adalah banyak sedikitnya keadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan kedua pengertian di atas
dapat dipakai keduanya secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkap
maksudnya hendaknya pengertian tersebut tidak dilepaskan dari
konteksnya (kalimat). Seseorang yang tidak mempunyai perhatian sangat
sukar dibina minat belajarnya. Seseorang akan memiliki perhatian apabila
ada perasaan tertarik, berkepentingan atau memerlukan sesuatu.
c. Tingkat perkembangan
Tingkat perkembangan manusia yang paling menguntungkan dalam
perkembangan minat belajar adalah pada masa kanak-kanak yaitu sekitar
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
66/74
66
usia lima sampai enam tahun, yang kemudian berkembang pada masa
puber. Oleh karena itu pembinaan minat belajar yang baik harus diawali
dari masa sedini mungkin.
d Faktor Perkembangan Fisik dan Psikis
Kedua kondisi ini yaitu fisik dan psikis akan berpengaruh terhadap minat
belajar siswa, dimana dapat dilihat ketika seseorang yang fisiknya dan
psikisnya kuat cenderung untuk melakukan aktifitas yang keras
sedangkan seseorang yang fisiknya dan psikisnya lemah cenderung pada
kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.
Adapun yang termasuk factor eksternal adalah sebagai berikut :
a. Lingkungan keluargab. Lingkungan Sekolahc. Lingkungan masyarakat
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
67/74
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanSetelah dilakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi guru dalam
upaya meningkatkan minat belajar siswa maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Kompetensi guru kelas VIsdn 4 Pagerageung Tasikmalaya mencapai 79 %dari kreterium yang ditetapkan
2. Minat belajar siswa kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya mencapai 83% dari kreteriun yang ditetapkan.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dalam upayameningkatkan minat belajar siswa.
B. Saran-SaranBerdasarkan kesimpulan di atas,maka peneliti sampaikan saran-saran
sebagai berikut :
1. Agar kompetensi guru kelas VI SDN 4 Pagerageung Tasikmalayameningkat,hendaknya guru sering mengikuti seminar-seminar,pelatihan-
pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi guru tersebut dalam
mengajar.
2. Hendaknya guru dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materipelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan media dan sumber belajar
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
68/74
68
yang bervariasi serta memberikan motivasi kepada siswa agar tumbuh minat
belajar siswa.
3. Agar SDN 4 Pagerageung Tasikmalaya selalu berprestasi hendaknyamemelihara dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada sesuai
dengan kompetensinya.
5/23/2018 Repisi Skripsi Lalan 3.pdf
69/74
69
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin, (2008). Potret Madrasah, Bandung: Insan Mandiri.
B. Uno, Hamzah (2008), Profesi Kependidikan, Jakarta. Bumi Aksara.
Kurniawan, Haerudin (2008). Suara Daerah Majalah Pendidikan Jawa Barat,
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Mulyasa,E (2006), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung. Remaja Rosda
Karya.
Purwadarminta, W.J.S (1983), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. Balai
Pustaka.
Sanjaya, Wina (2007), Starategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta. Prenada Media Group.
Sujana, Nana (1990), Penelitian Has