1
o Sabtu REPUBLlKA o Senin o Minggu o Se/asa· o Rabu Kamis o Jumat 23 17 18 19 456 20 @) 7 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 27 28 14 15 29 30 31 OJan OPeb ONov ODes o Mar OApr OMei JunO Ju/OAgs OSep OOkt Resolusi Konflik Papua _ PRIMA MULYASARI AGUSTINI Kandidat Doktor ILmu Komunikasi Unpad, Dosen Fakultas ILmu Komunikasi Unisba B umi Papua memanas. Ke- rusuhan peeah di Jaya- pura, Kamis, 14 Juni 2012.Massa dari Komite Nasional untuk Papua Barat (KNPB) menga- muk setelah penangkapan Ketua .I KNPB, Mako Tabuni. Papua memang rentan konflik. Konflik antara masyara- kat dan pemerintah yang memakan kor- ban dan meninggalkan trauma tak kun- jung usai. Pemerintah dituding tidak serius menangani konflik. Perlawanan rakyat Papua diduga karena pemerintah dianggap tidak peduli sehingga memun- eulkan ketidakpuasan rakyat. Pembangunan Bumi Cenderawasih ini dianggap gagal sehingga berimplikasi pada persoalan integritas. Papua memi- liki sumber daya alam yang berlimpah. Emas, uranium, dan gas bumi, hanyalah sebagian keeil kekayaan alam yang di- miliki Papua. Banyak pihak telah men- dapatkan keuntungan yang luar biasa dari kekayaan Papua, tetapi tak seban- ding dengan kehidupan masyarakatnya. Papua sebagai provinsi terkaya, tapi rakyatnya tidak sejahtera. Papua memi- liki Indeks Perkembangan Manusia nyaris terendah dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia. Realitas ini me- nimbulkan konflik yang menganeam integr~tas bangsa. Akar konflik Papua Konflik merupakan hubungan di an- tara kedua belah pihak atau lebih yang memiliki atau merasa memiliki sasaran yang tidak sejalan. Konflik berarti per- sepsi mengenai perbedaan kepentingan bahwa aspirasi pihak-pihak yang ber- konflik tidak dapat dieapai seeara si- multan. Konflik Papua memerlukan pe- nyelesaian seeara komprehensif dan ter- integrasi. Eskalasi konflik Papua berakar pada penerapan otonomi khusus yang tidak optimal, terutama di bidang pen- didikan, ekonomi, dan kesehatan. Adanya domina si yang kuat dari para penguasa sehingga terjadi diskrimi- nasi dan marginalisasi pada rakyat asli Papua. Rakyat Papua yang masih trau- matis akibat tindakan represif aparat keamanan pada masa lalu juga merupa- kan persoalan besar yang dihadapi Bumi Cenderawasih. Selain itu, akar konflik lain adalah masih adanya perbedaan persepsi tentang integrasi Papua ke da- lam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat pada 1969. Akar konflik yang rumit, ditambah tindakan represif aparat keamanan, se- makin menyuburkan bibit konflik dan memieu perlawan rakyat Papua. Rakyat Papua melakukan perlawanan dengan menampilkan simbol-simbolkebangsaan dan lagu kebangsaan untuk memperkuat kohesivitas di antara mereka. Gugatan pada proses integrasi yang dirasa tak adil kian kuat. Mereka menilai, aparat tak manusiawi dalam memperlakukan rakyat Papua. Stigma separatis dan pemberontak yang disematkan terhadap rakyat Papua yang menuntut keadilan pada pemerintah pusat, seolah dijadikan legitimasi untuk melakukan kekerasan. Kemiskinan dan kebodohan dijadikan mainstream perjuangan rakyat Papua. Sementara itu, pemerintah meng- klaim bahwa Papua sudah menjadi dae- rah istimewa, sama halnya dengan Aeeh dan Yogyakarta. Keistimewaan Papua ditunjukkan melalui alokasi anggaran yang besar bagi Papua dan Papua Barat. Pemerintah juga menaruh perhatian be- sar bagi pembangunan kawasan Papua agar tidak tertinggal dibandingkan wila- yah lain di Indonesia. Dibentuknya Ba- dan Pereepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat merupakan bukti ke- berpihakan pemerintah terhadap pem- bangunan di kawasan timur Indonesia. Argumen kedua belah pihak ini se- olah-olah selalu meneari penguatan dari waktu ke waktu. Namun, pemerintah sebagai pihak yang memiliki kewenang- an mengatur negara ini, perlu memosi- sikan diri sebagai inisiator, kolaborator, dan katalisator dalam upaya mencipta- kan perdamaian di bumi Papua. Resolusi komunikasi Resolusi konflik merupakan suatu bentuk usaha untuk menangani sebab- sebab konflik dan berusaha membangun hubungan baru yang bisa tahan lama di antara pihak-pihak yang berkonflik. Melihat tingginya tingkat kompleksitas persoalan konflik yang terjadi di Papua, jalan terbaik adalah mengoptimalkan fungsi dan peran kornunikasi di dalam- nya. Komunikasi yang intensif dinilai menjadi salah satu alternatif menda- maikan dan membuat kondisi di Papua kondusif dantetap damai. Littlejhon menawarkan konsepsi ten- tang direct communication yang memi- liki tiga keuntungan ketika diaplikasikan dalam manajemen konflik di Papua, di antaranya: Komunikasi itu sifatnya sim- bolis dan tidak mendatangkan kon- sekuensi yang sesungguhnya dari ger- akan nyata. Melaluikomunikasi, setajam apa pun perbedaan di antara anggota masyarakat hanya dikonseptualisasikan ke ranah komunikasi dan tidak diikuti gerakan nyata yang mengantarkan lahirnya konflik terbuka. Semua bisa dimediasi dalam komunikasi di antara pihak yang terlibat. Komunikasi mengubah kemungkinan gerakan dan bisa mengurangi tingkat persaingan dari pihak-pihak yang ter- libat konflik. Berbagai perbedaan dan harapan telah diformat ke dalam pesan komunikasi sehingga mengurangi per- saingan yang mengarah pada konflik. Komunikasi bisa menghasilkan peruba- han orientasi dari pihak-pihak yang terlibat dalam masalah. Orientasi ber- ubah terutama setelah terdapat dialog yang membawa implikasi pemahaman terbaik bagi pihak yang bersengketa. _ Kllplnl Humas Unpad 2012

REPUBLlKA - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../06/...resolusikonflikpapua.pdf · Cenderawasih. Selain itu, akar konflik lain adalah masih adanya perbedaan persepsi tentang

  • Upload
    voduong

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

o Sabtu

REPUBLlKAo Senin o Mingguo Se/asa· o Rabu • Kamis o Jumat2 3

17 18 1945620 @)

722

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

14 1529 30 31

OJan OPeb ONov ODesoMar OApr OMei • JunO Ju/OAgs OSep OOkt

Resolusi Konflik Papua_ PRIMA MULYASARI AGUSTINI

Kandidat Doktor ILmu Komunikasi Unpad, Dosen Fakultas ILmu Komunikasi Unisba

Bumi Papua memanas. Ke-rusuhan peeah di Jaya-pura, Kamis, 14 Juni2012.Massa dari KomiteNasional untuk PapuaBarat (KNPB) menga-

muk setelah penangkapan Ketua . IKNPB, Mako Tabuni. Papua memangrentan konflik. Konflik antara masyara-kat dan pemerintah yang memakan kor-ban dan meninggalkan trauma tak kun-jung usai. Pemerintah dituding tidakserius menangani konflik. Perlawananrakyat Papua diduga karena pemerintahdianggap tidak peduli sehingga memun-eulkan ketidakpuasan rakyat.

Pembangunan Bumi Cenderawasihini dianggap gagal sehingga berimplikasipada persoalan integritas. Papua memi-liki sumber daya alam yang berlimpah.Emas, uranium, dan gas bumi, hanyalahsebagian keeil kekayaan alam yang di-miliki Papua. Banyak pihak telah men-dapatkan keuntungan yang luar biasadari kekayaan Papua, tetapi tak seban-ding dengan kehidupan masyarakatnya.Papua sebagai provinsi terkaya, tapirakyatnya tidak sejahtera. Papua memi-liki Indeks Perkembangan Manusianyaris terendah dibandingkan seluruhprovinsi di Indonesia. Realitas ini me-nimbulkan konflik yang menganeamintegr~tas bangsa.

Akar konflik PapuaKonflik merupakan hubungan di an-

tara kedua belah pihak atau lebih yangmemiliki atau merasa memiliki sasaranyang tidak sejalan. Konflik berarti per-sepsi mengenai perbedaan kepentinganbahwa aspirasi pihak-pihak yang ber-konflik tidak dapat dieapai seeara si-multan. Konflik Papua memerlukan pe-nyelesaian seeara komprehensif dan ter-integrasi. Eskalasi konflik Papua berakarpada penerapan otonomi khusus yangtidak optimal, terutama di bidang pen-didikan, ekonomi, dan kesehatan.

Adanya domina si yang kuat daripara penguasa sehingga terjadi diskrimi-nasi dan marginalisasi pada rakyat asliPapua. Rakyat Papua yang masih trau-matis akibat tindakan represif aparatkeamanan pada masa lalu juga merupa-kan persoalan besar yang dihadapi BumiCenderawasih. Selain itu, akar konfliklain adalah masih adanya perbedaanpersepsi tentang integrasi Papua ke da-lam wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia melalui Penentuan PendapatRakyat pada 1969.

Akar konflik yang rumit, ditambahtindakan represif aparat keamanan, se-makin menyuburkan bibit konflik danmemieu perlawan rakyat Papua. RakyatPapua melakukan perlawanan denganmenampilkan simbol-simbol kebangsaandan lagu kebangsaan untuk memperkuatkohesivitas di antara mereka. Gugatanpada proses integrasi yang dirasa takadil kian kuat. Mereka menilai, aparattak manusiawi dalam memperlakukanrakyat Papua. Stigma separatis danpemberontak yang disematkan terhadaprakyat Papua yang menuntut keadilanpada pemerintah pusat, seolah dijadikanlegitimasi untuk melakukan kekerasan.Kemiskinan dan kebodohan dijadikanmainstream perjuangan rakyat Papua.

Sementara itu, pemerintah meng-klaim bahwa Papua sudah menjadi dae-rah istimewa, sama halnya dengan Aeehdan Yogyakarta. Keistimewaan Papuaditunjukkan melalui alokasi anggaranyang besar bagi Papua dan Papua Barat.Pemerintah juga menaruh perhatian be-sar bagi pembangunan kawasan Papuaagar tidak tertinggal dibandingkan wila-yah lain di Indonesia. Dibentuknya Ba-dan Pereepatan Pembangunan Papuadan Papua Barat merupakan bukti ke-berpihakan pemerintah terhadap pem-bangunan di kawasan timur Indonesia.

Argumen kedua belah pihak ini se-olah-olah selalu meneari penguatan dariwaktu ke waktu. Namun, pemerintah

sebagai pihak yang memiliki kewenang-an mengatur negara ini, perlu memosi-sikan diri sebagai inisiator, kolaborator,dan katalisator dalam upaya mencipta-kan perdamaian di bumi Papua.

Resolusi komunikasiResolusi konflik merupakan suatu

bentuk usaha untuk menangani sebab-sebab konflik dan berusaha membangunhubungan baru yang bisa tahan lamadi antara pihak-pihak yang berkonflik.Melihat tingginya tingkat kompleksitaspersoalan konflik yang terjadi di Papua,jalan terbaik adalah mengoptimalkanfungsi dan peran kornunikasi di dalam-nya. Komunikasi yang intensif dinilaimenjadi salah satu alternatif menda-maikan dan membuat kondisi di Papuakondusif dantetap damai.

Littlejhon menawarkan konsepsi ten-tang direct communication yang memi-liki tiga keuntungan ketika diaplikasikandalam manajemen konflik di Papua, diantaranya: Komunikasi itu sifatnya sim-bolis dan tidak mendatangkan kon-sekuensi yang sesungguhnya dari ger-akan nyata. Melalui komunikasi, setajamapa pun perbedaan di antara anggotamasyarakat hanya dikonseptualisasikanke ranah komunikasi dan tidak diikutigerakan nyata yang mengantarkanlahirnya konflik terbuka. Semua bisadimediasi dalam komunikasi di antarapihak yang terlibat.

Komunikasi mengubah kemungkinangerakan dan bisa mengurangi tingkatpersaingan dari pihak-pihak yang ter-libat konflik. Berbagai perbedaan danharapan telah diformat ke dalam pesankomunikasi sehingga mengurangi per-saingan yang mengarah pada konflik.Komunikasi bisa menghasilkan peruba-han orientasi dari pihak-pihak yangterlibat dalam masalah. Orientasi ber-ubah terutama setelah terdapat dialogyang membawa implikasi pemahamanterbaik bagi pihak yang bersengketa. _

Kllplnl Humas Unpad 2012