Upload
reavencool
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
1/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 1 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
RESERVOIR DENGAN GAS CONING
PENDAHULUAN
Gas coning dan water coning adalah problem serius yang banyak dijumpai pada lapangan minyak,
terutama pada lapisan minyak yang tipis dimana air dan gas yang tidak diharapkan ikut terproduksi,
sehingga terproduksinya air dan gas tersebut menaikkan ongkos produksi, dan mengurangi efesiensi
perolehan minyak.
Salah satu sebab terjadinya coning adalah penurunan tekanan ( pressure drawdown). Pada sumur vertikal
penurunan tekanan terbesar terjadi di sekitar lubang sumur, berbeda dengan sumur horizontal dimana
penurunan tekanan di sekitar lubang sumur tidak terlalu besar, sehingga kecenderungan terjadinya coning
dapat diminimalkan, dan laju produksi minyak yang tinggi dapat diterapkan. Gaya-gaya yang
menyebabkan terjadinya mekanisme water coning antara lain :
1.
Gaya aliran dinamis (dynamic flow force),
2.
Gaya gravitasi.
Dalam sistem water coning , gaya kemampuan alir suatu fluida (viscous forces) terjadi karena penurunan
tekanan di sekitar lubang sumur akibat produksi fluida, dan gaya gravitasi yang berasal dari perbedaan
densitas antara dua fluida bertambah sebagai akibat mengimbangi gaya kemampuan alir suatu fluida, jika
kemampuan alir suatu fluida melebihi gaya gravitasi maka coning akan terbentuk dan tumbuh menuju ke
interval perforasi hingga air terproduksi.
Dalam sistem gas coning , gaya dinamik ke bawah sebagai akibat penurunan tekanan di sekitar lubang
sumur sangat besar dan tidak bisa diimbangi oleh perbedaan berat jenis fluida antara minyak dan gas
maka gas dari atas zona minyak turun hinggak ke interval perforasi sampai gas terproduksi.
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
2/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 2 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
DIAGNOSTIC PLOT
Log-log plot antara WOR dengan waktu dapat digunakan untuk mengidentifikasi kecenderungan produksi
dan problem mekanik yang terjadi secara efektif. Turunan dari WOR dengan waktu dapat digunakan
untuk mendeteksi terjadinya kelebihan air yang terproduksi sebagai akibat dari water coning atau
multilayer channeling .
KQRELASI - KORELASI YANG DIGUNAKAN
Korelasi - korelasi yang ada digunakan untuk memperkirakan : (1) laju alir minyak yang optimum, (2)
waktu tembus air (water breakthrough time) untuk sumur vertikal dan horizontal, dan (3) waktu tembus
gas ( gas breakthrough time) untuk sumur vertikal dan horizontal.
1.
Penentuan Laju Alir Minyak Kritis Sumur Vertikal
( ) ( ) ( ) ( )
463.0376.0
128.2
534.0
563.0
717.2
017.0
22.091.06
,
11
1105026.3
−−
−−
−−
−
−
−
−−×=
o
bp
o
ap
o
p
h
h
vo
g o
owoeDv sc
h
h
h
h
hhk
k k hr Q
ρ ρ
ρ ρ µ
dimana :
hv
o
eeD k k
h
r r /=
2.
Penentuan Laju Alir Minyak Kritis Sumur Horizontal
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
211.0036.0
211.02396.0
234.1
753.4
158.0
182.0332.211
,
11
108248.2
−
−
−−
−
−
−
−×=
o
bp
o
ap
h
h
vo
g o
owo Dh sc
h
h
h
h
Lk k
k h X Q
ρ ρ
ρ ρ µ
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
3/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 3 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
dimana :
hv
o
a D k k
h
X X /=
3.
Penentuan Water Breakthrough Time Sumur Vertikal
927.0202.723.749.1
/
47.1715.0
,
4
,111
1111022.6
−
−
−
×=
o
bp
o
ap
o
p
woeDv Dw
vw BT h
h
h
h
h
h
M r qt
dimana :
( ) howoooo
v Dwk h
q Bq
ρ ρ
µ
−=
2,
4.651
row
rwowo
k
k M
µ
µ =/
4. Penentuan Gas Breakthrough Time Sumur Vertikal
3805.0
937.2967.0433.2267.0
/
701.0529.0
,
2
,111
11110558.14
−
−
−
−
×=
h
v
o
bp
o
ap
o
p
o g eDv Dg
v g BT
k
k
h
h
h
h
h
h
M r qt
dimana :
( ) h g ooooo
v Dg
k h
q Bq
ρ ρ
µ
−
=2,
4.651
rg o
ro g
o g k
k M
µ
µ =/
5.
Penentuan Water Breakthrough Time Sumur Horizontal
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
4/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJARESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 4 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
5397.0929.0675.4253.0
/
094.188.0
,
5
,11
1111013.5
×
−
−
×=
−
h
o
o
bp
o
ap
woeDh Dw
hw BT k L
h
h
h
h
h
M r qt
dimana :
( )owhvo
oooh Dw
k k Lh
q Bq
ρ ρ
µ
−
=86.325
,
row
rwowo
k
k M
µ
µ =/
6.
Penentuan Gas Breakthrough Time Sumur Horizontal
347.32
796.02779.0121.12
514.0
/
179.0892.0
,
,
1
1111
0587.6
−
−
=
−
o
bp
o
ap
h
vo
o g Dh Dg
h g BT
h
h
h
h
k
k
L
h
M X qt
dimana :
( ) g ohvoooo
h Dg k k Lh
q Bq
ρ ρ
µ
−=
86.325,
rg o
ro g
o g k
k M
µ
µ =/
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
5/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 5 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
DAFTAR PUSTAKA
1.
Recham, R.: "Super-Critical Rate Based on Economic Recovery in Water and Gas Coning by Using
Vertical and Horizontal Well Performance ", SPE 71820, 2001.
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
6/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 6 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
DAFTAR SIMBOL
Bo = faktor volume formasi, RB/STB
hap = tinggi kolom minyak di atas perforasi, ft
hbp = tinggi kolom minyak di bawah perforasi, ft
h p = tebal selang perforasi, ft
ho = ketebalan formasi minyak, ft
k h = permeabilitas horisontal, mD
k v = permeabilitas vertikal, mD
k ro = permeabilitas relatif minyak pada S wc
k rg = permeabilitas relatif gas pada (1 – S or )
L = panjang sumur horisontal, ft
M o/w = Perbandingan mobilitas air - minyak
M g/o = Perbandingan mobilitas minyak - gas
qo = laju alir minyak, STB/D
Q sc,v = laju alir minyak kritis sumur vertikal, STB/D
Q sc,h = laju alir minyak kritis sumur horizontal, STB/D
q D,v = dimensionless laju alir produksi sumur vertikal, tanpa satuan
q D,h = dimensionless laju alir produksi sumur horizontal, tanpa satuan
r e = radius pengurasan, ft
r w = radius sumur, ft
r eD = dimensionless radius pengurasan, ft
S wc = saturasi air konat
S or = saturasi minyak residual
t BT = breakthrough time, hari
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
7/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 7 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
X a = panjang pengurasan, ft
X D = dimensionless panjang pengurasan, tanpa satuan
µ o = viskositas minyak, cp
µ w = viskositas air, cp
µ g = viskositas gas, cp
ρo = densitas minyak, gm/cc
ρw = densitas air, gm/cc
ρ g = densitas gas, gm/cc
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
8/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 8 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
GAMBAR YANG DIGUNAKAN
Gambar 1. Diagnostic Plot
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
9/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 9 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu
Gambar 2. Sketsa Sumur
8/20/2019 Reservoir Dengan Gas Coning
10/10
TEKNIK RESERVOIR NO : TR 04.06
JUDUL : PRAKIRAAN KINERJA
RESERVOIR
SUB JUDUL : Reservoir Dengan Gas Coning
Halaman : 10 / 10
Revisi/Thn : 2/ Juli
2003
Manajemen Produksi Hulu