Resume morbili anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

resume morbili anak

Citation preview

RESUME

Anamnesa:Demam hari ke-7, sumer-sumerBatuk berdahak (+), pilek (+) hari ke-15Sariawan (+) hari ke-4Ruam pada kulit (+) hari ke-2Mata merah (+) hari ke-2Riwayat imunisasi campak (+)

Pemeriksaan Fisik:ComposmentisRuam makula-papular pada wajah, lengan, dan badan

++++++Tanda vital: Nadi: 153 kali per menit, Suhu: 38o C, Frekuensi Nafas: 56 kali per menit.Rhonchi:

Pemeriksaan Penunjang:Darah rutin: Leukosit : 26.800

Diagnosa Banding: 1. Morbili 2. Rubella Diagnosa Kerja Sementara: Morbili dengan komplikasi bronchopneumonia stomatitisDiagnosa Komplikasi: -

Diagnosa Lain: -

Usul Pemeriksaan: 1. Foto Rontgen Thorax 2. pemeriksaan antibodi immunoglobulin G (IgG) and M (IgM) 3. evaluasi reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)

Usul Penatalaksanaan: - Vitamin A 100.000 IU Ampisilin 4 x 1 ml (250mg) Paracetamol syrup 3 x 1 cth Chloramphenicole salep mata Nystatin drip 4x1ml Ambroxol syrup 3 x cth IVFD RL 11 tpm (mikro)

Prognosa: bonam jika pengobatan adekuat

PEMBAHASAN

AnamnesisDemam Droplet Infection (virus masuk)Virus memasuki aliran darahSampai dan mempengaruhi termostat dalam hipotalamusTitik setel termostat meningkatSuhu tubuh meningkatHipertermiaBatuk berdahak terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini bertujuan untuk membuang produk-produk radang keluar. Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang berminggu-minggu sampai berbulan-bulan peradangan dimulai. Sifat batuk dimulai dari batuk nonproduktif (kering) kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif. Batuk pada morbili terjadi sebagai manifestasi klinis akibat virus dalam jumlah banyak masuk kembalike pembuluh darah, pada focus infeksi di saluran nafas yang sebelumnya telah mengalami nekrosis akibat viremia pertama.Sariawan. Stomatitis ini diawali dengan kondisi di dalam tubuh yang terganggu. Hal ini dapat dikarenakan demam, kondisi higiene mulut yang tidak baik, maupun stress. Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan peradangan di dalam rongga mulut. Peradangan biasanya disertai dengan ulkus (tukak), akibatnya penderita mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan. Stomatitis ini seringkali diakhiri dengan anoreksia yang dialami penderita. Pada morbili, pada mukosa mulut terjadi infiltrasi sel-sel radang mononuklear pada kelenjar sub mukosa mulut sehingga menyebabkan radang pada mukosa mulut.

Ruam pada kulit. Pada pasien yang menderita morbili, setelah 2-4 hari, virus campak menginfeksi jaringan getah bening lokal, kemungkinan dibawa oleh makrofag paru.Setelah amplifikasi virus campak di kelenjar getah bening regional, terutama viremia terkait sel menyebar virus ke berbagai organ. Pada kulit terjadi ploriferasi sel-sel endotel kalpiler di dalam korium, kemudian terjadi eksudasi serum dan kadang-kadang eritrosit dalam epidermis yang kemudian menimbulkan rash/ ruam kulit.Konjunctivitis. Konjungtiva berhubungan dengan dunia luar kemungkinan konjungtiva terinfeksi dengan mikro organisme sangat besar. Pertahanan konjungtiva terutama oleh karena adanya tear film, pada permukaan konjungtiva yang berfungsi melarutkan kotoran dan bahan-bahan yang toksik kemudian mengalirkan melalui saluran lakrimalis ke meatus nasi inferior. Tear film mengandung beta lysine, lysozyne, Ig A, Ig G yang berfungsi menghambat pertumbuhan kuman. Apabila ada kuman pathogen yang dapat menembus pertahanan tersebut sehingga terjadi infeksi konjungtiva yang disebut konjungtivitis. Pada pasien morbili, focus infeksi juga bisa terdapat pada saluran lakrimalis, viremia pada tempat tersebut dapat mengakibatkan peradangan yang memunculkan konjunctivitis.

Pemeriksaan Fisik

Tanda vitalBerdasarkan tanda vital yang didapatkan, terjadi peningkatan suhu yang menandakan terjadinya reaksi inflamasi. Selain itu pada pasien ini didapat peningkatan pernafasan yang merupakan salah satu gambaran bronchopneumoni.

RonchiRonchi diakibatkan gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas yang bisa disebabkan oleh sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor. Pada pasien dengan bronchopneumoni terdapat inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan secret yang menyebabkan suara nafas ronchi.

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang telah dilakukan :

1. Pemeriksaan rutin : Darah Pemeriksaan ini untuk mengetahui apakah terdapat tanda-tanda terjadinya infeksi serta untuk mengetahui jumlah komponen darah guna menunjang diagnosis.Hasil yang didapat : leukosit : 26.800

DIAGNOSA BANDING1. Morbili2. Rubella

MorbiliRubella

Manifestasi Klinisa. Stadium kataral (prodormal) ditandai oleh demam ringan hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplikb. Stadium erupsi Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakangc. Stadium konvalesensi Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiriGejala klinis: Nyeri pada mata padagerakan matalateral danke atas (keluhansangat mengganggu) Konjungtivitis Sakit tenggorokan Sakit kepala Demam yang tidak terlalu tinggi Menggigil Anoreksia Mual Pembengkakan kelenjar getah bening auricularisposterior danterutamakelenjar getah beningsuboccipital Tanda Forchheimer (suatu enanthemdiamati pada20%pasien denganrubellaselama periodeprodromal, terdapatpada beberapa pasienselama faseawalexanthem;terdiri dari petechiaepinpointatau yang lebih besar yangbiasanya terjadi padapalatum mole)Gejalautama infeksivirusrubellaadalah munculnyaruam(exanthem)pada wajahyang menyebarkebatang tubuh dananggota badandan biasanyamemudar setelahtiga hari(itu sebabnyaseringdisebut sebagaicampaktiga hari)

Data Laboratorium Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan leukopeniadenganlimfositosisrelatif dantrombositopenia Adanya rubella-specific immunoglobulin M (IgM) antibody atau rubella-specific IgG antibody yang meningkat 4 kali

DIAGNOSA KERJA SEMENTARA: Morbili

Diagnosa Komplikasi: BronchopenumoniaDapat disebabkan oleh virus campak maupun oleh invasi bakteri, ditandai denganbatuk, meningkatnya frekuensi nafas, dan adanya ronkhi basah halus. Pada saat suhumenurun, gejala pneumonia karena virus akan menghilang, kecuali batuk yang masihterus sampai beberapa hari lagi. Apabila suhu tidak juga turun pada saat yang diharapkan,dan gejalasalurannafas masih terusberlangsung,dapat diduga adanyapneumonia karena bakteri yang telah mengadakan invasi pada sel epitel yang telah dirusak oleh virusPada pemeriksaan fisik, pasien terlihat sesak. Pernapasan kali per menit dan didapatkan ronchi pada seluruh lapangan paru.Usul Penatalaksanaan

IVFD RLPenderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral maupun parenteral. Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal.BB: 10 kg , jadi diberikan IVFD RL 11 tetes per menit (makro)

Vitamin A 100.000 IUSuplemen vitamin Atelah dikaitkandengan penurunansekitar50% padamorbiditas danmortalitas danmuncul untuk membantumencegah kerusakanmata dankebutaan.Karenakekurangan vitaminAberhubungan dengan penyakityang parahdari penyakit campak,WHO merekomendasikansemua anakyang didiagnosis dengancampak harus menerimasuplemenvitamin Aterlepas darinegara mereka tinggal,berdasarkan usiamereka,

Paracetamol syrup 3 x 1/2 cth (jika demam)Terapi simptomatik dapat diberikan dengan pertimbangan untuk perbaikan keadaan umum penderita, yakni antipiretik (penurun panas) untuk kenyamanan penderita terutama anak.Obat ini mempunyai nama generik acetaminophen. Parasetamol adalah drivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik. Paracetamol utamanya digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab yang lainnya. Disamping itu, paracetamol juga dapat digunakan untuk meringankan gejala nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi.Mekanisme kerja yang sebenarnya dari parasetamol masih menjadi bahan perdebatan. Parasetamol menghambat produksi prostaglandin (senyawa penyebab inflamasi), namun parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibuktikan bahwa parasetamol mampu mengurangi bentuk teroksidasi enzim siklooksigenase (COX), sehingga menghambatnya untuk membentuk senyawa penyebab inflamasi (4,5). Sebagaimana diketahui bahwa enzim siklooksigenase ini berperan pada metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin H2, suatu molekul yang tidak stabil, yang dapat berubah menjadi berbagai senyawa pro-inflamasi.Kemungkinan lain mekanisme kerja parasetamol ialah bahwa parasetamol menghambat enzim siklooksigenase seperti halnya aspirin, namun hal tersebut terjadi pada kondisi inflamasi, dimana terdapat konsentrasi peroksida yang tinggi. Pada kondisi ini oksidasi parasetamol juga tinggi, sehingga menghambat aksi anti inflamasi.Hal ini menyebabkan parasetamol tidak memiliki khasiat langsung pada tempat inflamasi, namun malah bekerja di sistem syaraf pusat untuk menurunkan temperatur tubuh, dimana kondisinya tidak oksidatif.Dosis: 10-15 mg/KgBB/kali10 mg x 10 kg = 100 mg15 mg x 10 kg = 150 mg100-150 mg/kaliSediaan: 125 mg/5 ml x 60 ml jadi dapat diberikan 1/2 cth

Ampisilin 4 x 1 mlMekanisme Kerja : Derivat penicillin yang menginhibisi sintesis dinding sel pada mikroorganisme yang sensitive. Penggunaan ampisilin diindikasikan untuk Infeksi gram positif dan negatif pada saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih. Penggunaan ampisilin pada pasien ini sebagai terapi terhadap bronchopneumonia.Dosis:- anak: 100/mg/KgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis100 mg x 10 kg = 1000 mg. Dibagi menjadi 4 dosis = 250 mg/dosisSediaan: 250 mg/1 ml jadi dapat diberikan 4 x 1 ml

Chloramphenicole salep mataMekanisme Kerja : Chloramphenicol adalah antibiotika spektrum luas, bersefat bakteriostatika terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerja sebagai bakterisida. Derivat dihidtokloracetic yang menginhibisi sintesis protein bakteri dengan berikatan pada reseptor ribosomal bakteri. Penggunaan salep mata chloramphenicol pada pasien ini sebagai terapi terhadap konjunctivitis.Dosis:dioleskan 3-4 kali sehari

Ambroxol syrup 3 x cthMekanisme Kerja : Memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida sputum. Ambroxol berefek mukokinetik dan sekretolitik, dapat mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernafasan dan mengurangi staknasi cairan sekresi. Pengeluaran lendir dipermudah sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali selama pengobatan dengan Ambril. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada permukaan mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara normal kembali. Penggunaan ambroxol syrup pada terapi sebagai terapi simptomatik terhadap batuk berdahak.Dosis:Anak 2-5 tahun 7,5 mg 3 kali sehari Sediaan: 15 mg/5 ml x 60 ml jadi dapat diberikan 1/2 cth

Nystatin drop 4x1mlMekanisme Kerja : Nystatin adalah antibiotika antifungal yang berasal dari Sfreptomyces noursei. Aktifitas antifungalnya diperoleh dengan cara mengikatkan diri pada sterol membran sel jamur, sehingga permeabilitas membran sel tersebut akan terganggu dan komponen intraselular dapat hilang. Penggunaan nystatin drop pada terapi sebagai terapi simptomatik terhadap batuk berdahak.Dosis:Anak-anak : 4 kali sehari 1-2 mLJadi dapat diberikan nystatin drip 4x1ml

Prognosa:Bonam