2
RESUME SISTEM KERJA PLTA & PLTM PLTA dan PLTM pada dasarnya sama saja, yaitu sama-sama pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial dari air, yaitu debit aliran sungai dan tinggi jatuh aliran tersebut untuk menghasilkan listrik. Perbedaannya adalah dari produksi listrik yang dihasilkan dan konstruksi yang dibuat. PLTM mampu memproduksi listrik sebesar 100 kW sampai 5000 kW, sedangkan listrik yang mampu diproduksi oleh sebuah PLTA adalah >5000 kW. Dalam pembangunan PLTM, tidak dibutuhkan bendungan besar seperti PLTA sehingga dalam pembangunan PLTM tidak membutuhkan anggaran yang besar seperti pembangunan PLTA. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam membangun PLTM adalah penggunaan system run-off river yang tidak membutuhkan bendungan besar. Sistem run-off river hanya membutuhkan weir (bending) untuk mengalihkan air sungai, sebagai penyadap menuju saluran pembawa. Selain dari itu sistem run-off river tidak membutuhkan genangan air yang luas sehingga bisa meminimalisir isu dampak lingkungan. Sedangkan dalam pembangunan PLTA, dibutuhkan bendungan besar yang berfungsi sebagai tampungan air yang nantinya digunakan untuk keperluan pembangkit dan sebagian lagi digunakan untuk kebutuhan air baku. Sistem kerja PLTM 1. Air sungai dibendung dan diambil seperlunya melalui bangunan pengambil (intake). 2. Air yang dialirkan melalui intake kemudian dialirkan menuju bangunan penangkap sedimen (sand trap) untuk mengendapkan sedimen yang terbawa dari sungai. 3. Air dialirkan melalui water way menuju kolam penenang. 4. Air ditampung dan stabilkan tekanannya di dalam kolam penenang (headpond). 5. Air dialirkan melalui penstock menuju turbin yang berada di dalam rumah turbin (power house) 6. Turbin yang berbentuk seperti baling-baling bergerak yang diakibatkan oleh jatuhnya air dengan debit yang

Resume Sistem Kerja Plta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PLTA

Citation preview

Page 1: Resume Sistem Kerja Plta

RESUME SISTEM KERJA PLTA & PLTM

PLTA dan PLTM pada dasarnya sama saja, yaitu sama-sama pembangkit listrik yang memanfaatkan energi potensial dari air, yaitu debit aliran sungai dan tinggi jatuh aliran tersebut untuk menghasilkan listrik. Perbedaannya adalah dari produksi listrik yang dihasilkan dan konstruksi yang dibuat. PLTM mampu memproduksi listrik sebesar 100 kW sampai 5000 kW, sedangkan listrik yang mampu diproduksi oleh sebuah PLTA adalah >5000 kW. Dalam pembangunan PLTM, tidak dibutuhkan bendungan besar seperti PLTA sehingga dalam pembangunan PLTM tidak membutuhkan anggaran yang besar seperti pembangunan PLTA. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam membangun PLTM adalah penggunaan system run-off river yang tidak membutuhkan bendungan besar. Sistem run-off river hanya membutuhkan weir (bending) untuk mengalihkan air sungai, sebagai penyadap menuju saluran pembawa. Selain dari itu sistem run-off river tidak membutuhkan genangan air yang luas sehingga bisa meminimalisir isu dampak lingkungan. Sedangkan dalam pembangunan PLTA, dibutuhkan bendungan besar yang berfungsi sebagai tampungan air yang nantinya digunakan untuk keperluan pembangkit dan sebagian lagi digunakan untuk kebutuhan air baku.

Sistem kerja PLTM1. Air sungai dibendung dan diambil seperlunya melalui bangunan pengambil (intake).2. Air yang dialirkan melalui intake kemudian dialirkan menuju bangunan penangkap

sedimen (sand trap) untuk mengendapkan sedimen yang terbawa dari sungai.3. Air dialirkan melalui water way menuju kolam penenang.4. Air ditampung dan stabilkan tekanannya di dalam kolam penenang (headpond).5. Air dialirkan melalui penstock menuju turbin yang berada di dalam rumah turbin

(power house)6. Turbin yang berbentuk seperti baling-baling bergerak yang diakibatkan oleh

jatuhnya air dengan debit yang ditentukan dan kemudian gerakan dari turbin akan menghasilkan energi listrik.

7. Kemudian air bekas menggerakan turbin akan dibuang kembali menuju sungai melalui tail race.

Untuk sistem kerja PLTA, pada dasarnya sama saja dengan sistem kerja PLTM, hanya saja pada PLTA air sungai di tampung terlebih dahulu di sebuah bendungan dan dialirkan menuju penstock melalui pintu air yang biasanya berada di bawah bendung menuju rumah turbin yang dikontrol oleh sebuah katup yang otomatis terbuka dan tertutup. Kemudian air tersebut akan menggerakan turbin. Gerakan turbin tersebut akan diubah menjadi energi listrik oleh generator. Setelah itu air akan dialirkan kembali menuju sungai melalui trailrace.

Berdasarkan penjelasan di atas, bangunan yang harus ada dalam sebuah konstruksi PLTA dan PLTM meliputi:

Page 2: Resume Sistem Kerja Plta

PLTA PLTMBendungan BendungMain Gate IntakePenstock Sand trap

Katup Water WayTurbin Headpond

Generator PenstockTrail Race Generator

Rumah Turbin TurbinRumah Turbin

Trail Race