4
REVIEW Penggunaan Multiplex Polymerase Chain Reaction (mPCR) sebagai Deteksi Bakteri Patogen dari Beberapa Spesies Vibrio spp. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bioteknologi Hasil Perairan Dosen Pengajar: Heru Pramono, S. Pi., M. Biotech Disusun oleh: Novita Rokhmatul I 141211131191 Nur Sa’di 141211132001 M. Alif Zulfikar 141211132035 Alief Ayu Selia 141211132132 Sabrina Dhimas Putri N 141211133091

Review Bioteknologi Molekuler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Review BIOTEKNOLOGI HASIL PERAIRANTIHP-UNAIR

Citation preview

REVIEWPenggunaan Multiplex Polymerase Chain Reaction (mPCR) sebagai Deteksi Bakteri Patogen dari Beberapa Spesies Vibrio spp.

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bioteknologi Hasil PerairanDosen Pengajar: Heru Pramono, S. Pi., M. Biotech

Disusun oleh: Novita Rokhmatul I141211131191Nur Sadi141211132001M. Alif Zulfikar141211132035Alief Ayu Selia141211132132Sabrina Dhimas Putri N141211133091

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTANUNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2015PENDAHULUANBiologi molekuler merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan tersebut terhadap pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses biokimia. Molekul-molekul hayati disebut juga makromolekul hayati yang dikelompokkan menjadi lima komponen utama yaitu: karbohidrat (polisakarida), lemak (lipid), protein, asam nukleat, dan makromolekul hayati kompleks. Biologi molekuler mempelajari dasar-dasar molekuler setiap fenomena hayati khususnya asam nukleat, serta proses pemeliharaan, transmisi, dan ekspresi informasi hayati yang meliputi replikasi, transkripsi, dan translasi.Biologi molekuler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dan memberikan kontribusi yang sangat besar seperti berkembangnya teknologi DNA rekombinan, atau dikenal juga sebagai rekayasa genetika. Teknologi eksperimental tersebut berkaitan dengan manipulasi DNA yang memang menjadi landasan bagi perkembangan ilmu ini. Biologi molekuler sebenarnya merupakan ilmu multidisiplin yang melintasi sejumlah disiplin ilmu terutama Biokimia, Biologi Sel, dan Genetika.Genus Vibrio merupakan kelompok bakteri gram negatif yang berjumlah lebih dari 70 spesies. Spesies Vibrio spp. hidup dibeberapa habitat seperti di lingkungan perairan (darat dan laut) dan bersimbiosis dengan hewan laut. Beberapa dari mereka bersifat patogen terhadap hewan dan termasuk juga terhadap manusia. Terdapat spesies utama yang sering mengakibatkan infeksi pada manusia, diantaranya: Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus, and Vibrio vulnificus. Toxigenic (V. cholerae O1/O139 ) merupakan salah satu toksin yang dihasilkan oleh Vibrio yang dapat menyebabkan cholera karena menginfeksi bagian usus akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.Identifikasi fenotipik spesies Vibrio sering menjadi masalah karena hanya ada beberapa karakteristik umum yang menggambarkan masing-masing spesies. Selain itu, identifikasi tersebut memakan waktu banyak. Penerapan metode molekuler seperti polymerase chain reaction (PCR) mungkin akan lebih cepat dan dapat memudahkan dalam mengidentifikasi spesies. Beberapa metode yang menggunakanan PCR telah banyak dikembangkan seperti multiplex PCR (mPCR) dan multiplex real-time PCR (RT-PCR) yang teknik kerjanya lebih cepat, sensitif, dan sangat spesifik. Dalam beberapa penelitian, mPCR dan RT-PCR telah digunakan untuk mendeteksi berbagai bakteri patogen pada manusia dan hewan. Pada artikel ini kami akan memaparkan beberapa penelitian yang menggunakan teknik mPCR dan RT-PCR untuk mendeteksi beberapa spesies patogen dari genus Vibrio.DAFTAR PUSTAKAAli, E., Abdur, R., Sharifah, B. A. H., Mahfujur, R., Al, A., Nur R. A. R dan Asing. 2015. Multiplex PCR assay for the detection of five meat species forbidden in Islamic foods. Food Chemistry 177: 214224Gubala, A. J. 2006. Multiplex real-time PCR detection of Vibrio cholerae. Journal of Microbiological Methods 65: 278-293Izumiya, H., Kazutoshi ,M., Shunsuke,Y., Jiyoung, L., Masatomo, M., Shouji, Y., Eiji, A dan Makoto, O. 2011. Multiplex PCR assay for identification of three major pathogenic Vibrio spp., Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus, and Vibrio vulnificus. Moleculer and Celluler Probes 25: 174-176Murtini, S. 2007. Mata Kuliah Virologi: Dasar-Dasar Biologi Molekuler dan Genetika Virus. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.Pancasaka, H., Wijanarka, Rejeki, S. F. 2008. Pendahuluan Kontrak Mata Kuliah Biologi Molekuler. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro.Park, J. Y., Semi, J., Jun, Y. K., Misun, P dan Seonghan, K. 2013. Multiplex Real-time Polymerase Chain Reaction Assays for Simultaneous Detection of Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus, and Vibrio vulnificus. Osong Public Health Res Perspect 4(3): 133-139Wei, S., Hui, Z., Yuyin, X., Malik , A. H dan Xiyang, W. 2014. Multiplex PCR Assays for the Detection of Vibrio alginolyticus, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, and Vibrio cholerae with an Internal Amplification Control. Diagnostic Microbiology and Infectious Disease 79: 115-118Xu, G.Y., Li, C. C., Zhong, M. L., Dan, D. L., Su, L. L dan Ming, C. Z. 2015. Simultaneous detection of five pathogenic Vibrio species in seafood by a multiplex polymerase chain reaction coupled with high performance liquid chromatography assay. Food Control 53: 109-116