2
Nama : Muhammad Faruq Amna NIM : 13410227 Stasiun Radio : Radio Persatuan Bantul 93,9 FM Alamat : Jl. Jend. A. Yani 22 Bantul Yogyakarta 55711 Program Siaran : Gema Maghrib Penyiar/Penceramah : KH. Mabarun Abdurrohman (Alm.) Pendengar setia Radio Persatuan khususnya penikmat siaran kerohanian tentu tidak asing dengan Kyai yang satu ini.Beliau KH. Mabarun atau lebih akrab disapa Mbah Barun adalah pengisi sesi rohani dalam stasiun radio Persatuan yang bernama Gema Maghrib. Sesuai namanya, program siaran ini berlangsung pada jam 17.30-18.00 atau menjelang maghrib. Program siaran ini berisi kajian kitab hadis yang dibawakan dengan Bahasa Jawa. Suara serta pembawaan yang khas dari beliau membuat para pendengar selalu menanti siaran sore dari beliau. Beliau adalah Kyai yang nyentrik dan termasuk yang disegani di Bantul. Dalam ceramahnya sering disisipi gurauan sehingga pendengar tidak merasa bosan. Bahasa yang beliau gunakan juga dapat dibilang nyleneh. Kadang Bahasa Indonesia ,kadang pula Bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang dipakai pun berbeda-beda. Mulai dari Jowo alus atau kromo inggil, ngoko sampai bahasa daerah pernah beliau akai.

Review radio

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Review radio

Nama : Muhammad Faruq Amna

NIM : 13410227

Stasiun Radio : Radio Persatuan Bantul 93,9 FM

Alamat : Jl. Jend. A. Yani 22 Bantul Yogyakarta 55711

Program Siaran : Gema Maghrib

Penyiar/Penceramah : KH. Mabarun Abdurrohman (Alm.)

Pendengar setia Radio Persatuan khususnya penikmat siaran kerohanian tentu tidak

asing dengan Kyai yang satu ini.Beliau KH. Mabarun atau lebih akrab disapa Mbah Barun

adalah pengisi sesi rohani dalam stasiun radio Persatuan yang bernama Gema Maghrib.

Sesuai namanya, program siaran ini berlangsung pada jam 17.30-18.00 atau menjelang

maghrib. Program siaran ini berisi kajian kitab hadis yang dibawakan dengan Bahasa Jawa.

Suara serta pembawaan yang khas dari beliau membuat para pendengar selalu menanti siaran

sore dari beliau. Beliau adalah Kyai yang nyentrik dan termasuk yang disegani di Bantul.

Dalam ceramahnya sering disisipi gurauan sehingga pendengar tidak merasa bosan. Bahasa

yang beliau gunakan juga dapat dibilang nyleneh. Kadang Bahasa Indonesia ,kadang pula

Bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang dipakai pun berbeda-beda. Mulai dari Jowo alus atau kromo

inggil, ngoko sampai bahasa daerah pernah beliau akai.

Namun sayang beliau telah berpulang beberapa waktu lalu namun masih sering kita

jumpai rekaman siaran beliau yang diputar pada jam dan program siaran yang sama. Mungkin

ini untuk mengobati rasa rindu para pendengar akan sosok beliau.

Tanggapan penulis selaku pendengar :

Program siaran semacam ini sangat bermanfaat untuk pembelajaran agama,

Pendidikan Agama Islam khususnya. Walaupun kitab yang dikaji jarang ditemui dalam dunia

pembelajaran PAI, namun isi dan pesan yang terkandung dalam kitab tersebut amat berharga

bagi kita calon guru PAI. Acara semacam ini sekaligus menjadi sisipan ilmu kerohanian bagi

dunia yang pada zaman sekarang kurang akan acara pendidikan rohani. Siaran semacam ini

Page 2: Review radio

juga dapat mengembangkan wawasan para guru PAI mengingat selain mengambil dari kitab

hadis, kadang Simbah juga mengutip dari kitab-kitab. Dengan kata lain, wawasan dalam

acara tersebut sangat beragam. Bahasa yang disampaikan juga komunikatif dan mudah

diterima sehingga dapat didengar oleh semua kalangan , baik anak-anak, remaja maupun

dewasa.