Upload
ghea-duandiza
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
1/55
Skenario B Blok 22 Tahun 2013
Nn.A, 20 tahun, pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam RSMH tiba-tiba mengeluh pusing,
keringat dingin, sesak napas lalu tidak sadar stelah beberapa menit sebelumnya dilakukan tes
kulit terhadap obat e!tria"one, dimana obat tadi direnanakan akan disuntikkan ke pasientersebut. Riwayat pernah makan kaplet amo"iillin # bulan yang lalu yang diresepkan dokter
karena in!eksi tenggorokan yang dalaminya namun tidak ada keluhan selama makan obat
tersebut. Menurut penuturan kakaknya, adiknya tersebut bila makan ikan laut atau udang keluar
bentol-bentol, merah dan gatal. $akak perempuannya mempunyai riwayat asma. %bunya sering
berobat ke dokter karena penyakit e&ema yang dideritanya.
Pemeriksaan fisik:
$eadaan umum' kesadaran spoor( suhu )*,+ deraat elius( tekan darah *0 mmHg, palpasi(
!rekuensi na!as )*"menit( !rekuensi nadi 20"menit, regular( saturasi oksigen *0/( keadaan
spesi!ik auskultasi paru terdengar whee&ing( !rekuensi denyut antung 20"menit regular
Pemeriksaan laboratorium:
Hb 2,gr/( leukosit .000mm)( di!! ount'01##0+, 34 0mmam
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
2/55
I. Klarifikasi Istilah
a. Pusing : nyeri paa kepala
b. Keringat ingin :
!. Sesak nafas : ispneu" pernafasan yang sukar atau sesak
. #bat !eftria$one : sefalosporin generasi ketiga semi sintetik yang resisten
terhaap beta la!tamase an efektif terhaap sebagian besar bakteri gran
positif an negatif
e. %moksisilin : turunan semisintetik ampisilin yang efektif terhaap
spe!trum luas bakteri gram positif an negatif
f. %sma : serangan yspnea paro$ismal berulang isertai mengi
akibat kontraksi spasmoi! bronki
g. Bentol merah : ton&olan lesi paa kulit yang berbatas tegas an paat
h. 'atal : pruritus" sensasi kulit yang tiak nyaman(
menimbulkan keinginan ingin menggaruk atau menggosok kulit
i. )!*ema : ermatitis papulo+esikuler yang terasa gatal paa
a,alnya itanai eritema( eema yang isebabkan eksuat serosa i
epiermis an infiltrate peraangan i ermis( basah an isertai +esikulasi
an krusta serta sisik an kemuian mengalami likenifikasi( menebal( tana-
tana eksoriasi( serta gangguan pigmentasi
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
3/55
II. Ientifikasi asalah
1. Nn.A, 20 tahun, pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam RSMH tiba-tiba mengeluh
pusing, keringat dingin, sesak napas lalu tidak sadar stelah beberapa menit sebelumnya
dilakukan tes kulit terhadap obat e!tria"one, dimana obat tadi direnanakan akandisuntikkan ke pasien tersebut
2. Riwayat pernah makan kaplet amo"iillin # bulan yang lalu yang diresepkan dokter
karena in!eksi tenggorokan yang dalaminya namun tidak ada keluhan selama makan obat
tersebut.
3. Menurut penuturan kakaknya, adiknya tersebut bila makan ikan laut atau udang keluar
bentol-bentol, merah dan gatal. $akak perempuannya mempunyai riwayat asma. %bunya
sering berobat ke dokter karena penyakit e&ema yang dideritanya.
/. Pemeriksaan fisik:
$eadaan umum' kesadaran spoor( suhu )*,+ deraat elius( tekan darah *0 mmHg,
palpasi( !rekuensi na!as )*"menit( !rekuensi nadi 20"menit, regular( saturasi oksigen
*0/( keadaan spesi!ik auskultasi paru terdengar whee&ing( !rekuensi denyut antung
20"menit regular
. Pemeriksaan laboratorium:
Hb 2,gr/( leukosit .000mm)( di!! ount'01##0+, 34 0mmam
III. %nalisis asalah
1. Nn.A, 20 tahun, pasien rawat inap di bangsal penyakit dalam RSMH tiba-tiba mengeluh
pusing, keringat dingin, sesak napas lalu tidak sadar setelah beberapa menit sebelumnya
dilakukan tes kulit terhadap obat e!tria"one, dimana obat tadi direnanakan akan
disuntikkan ke pasien tersebut
a. 5agaimana hubungan usia, enis kelamin terhadap keluhan 6
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
4/55
b. 5agaimana etiologi dan mekanisme pada keluhan 6
i. 7using
4egranulasi sel mast yang diakti!kan melepas mediator yang rnengakti!kan berbagai sel
e!ektor dan teradinya ana!ilaksis.Sel 8h2 yang diakti!kan berbagai antigen, memproduksi sitokin %-1 yang merangsang sel
5 berkembang menadi sel plasma dan memproduksi %g3 yang selanutnya diikat oleh
9e:R yang diekspresikan sel mastbaso!il.7ada paanan ulang dengan antigen spesi!ik, %g3 baru yang diproduksi akan berikatan
silang dengan antigen tersebut memau sel mast dan baso!il melepas berbagai mediator
!armakologis akti! ;amin
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
5/55
sekresi muus. Mediator lain yang segera dilepaskan meliputi adenosine ;menyebabkan
bronkokonstriksi dan menghambat agregasi trombosit=.
4i samping histamine dan adenosine, mediator lain seperti 7 dan 8 yang dihasilkan dari
metabolism asam arakidonat serta berbagai sitokin berperan pada !ase lambat reaksi tipe%.9ase lambat sering timbul setelah !ase epat hilang yatu antara *-+am. 7 dan 8
merupakan mediator sekunder yang kemudian dibentuk dari metabolism asam arakidonat atas
pengaruh !os!olipase A2.3!ek biologisnya timbul lebih lambat,namun lebih menonol dan
berlangsung lebih lama dibanding histamine. 8 berperan pada
bronkokonstriksi, peningkatan permeabilitas
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
6/55
?e!tria"one diabsorpsi lengkap setelah pemberian %M dengan kadar plasma maksimum rata-
rata antara 2-) am setelah pemberian. 4osis multipel %B atau %M dengan inter
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
7/55
?e!tria"one diindikasikan untuk pengobatan pada in!eksi-in!eksi dibawah ini yang
disebabkan oleh mikroorganisme yang sensiti! seperti '
F G%n!eksi saluran napas bawah
F G%n!eksi kulit dan aringan lunak
F Goneore tanpa komplikasi
F G7enyakit radang rongga panggul
F GSeptikemia bakterial
F G%n!eksi tulang dan sendi
F G%n!eksi intra-abdominal
F GMeningitis
7ro!ilaksis operasi yaitu g dosis tunggal e!tria"one dapat mengurangi angka keadian
in!eksi pasa operasi pada pasien yang dioperasi dan dianggap terkontaminasi atau seara
potensial terkontaminasi, misalnya ' histerektoni
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
8/55
Reaksi lokal ' Sakit, indurasi atau nyeri tekan pada tempat suntikan dan phlebitis setelah
pemberian intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
9/55
$eterangan Emum 4osis ' Seara umum terapi dengan e!tria"one harus dilanutkan paling
tidak 2 hari setelah tanda dan geala in!eksi menghilang. ama pengobatan terapi umumnya
adalah 1-1 hari, dimana pada in!eksi yang disertai dengan komplikasi terapi yang diperlukan
akan lebih lama.
. 5agaimana hubungan pemberian obat e!tria"one terhadap keluhan yang
ditimbulkan 6
$eluhan yang teradi pada Nn.A, dikarekan reaksi hipersensiti!itas terhadap obat ?e!tria"one
. 7enting menyadari bahwa tes kulit negati!, pada umumnya penderita dapat mentoleransi
pemberian obat-obat tersebut, tetapi tidak berarti pasti penderita tidak akan mengalami reaksiana!ilaktik. Crang dengan tes kulit negati! dan mempunyai riwayat alergi positi! mempunyai
kemungkinan reaksi sebesar I)/ dibandingkan dengan kemungkinan teradinya reaksi
*0/, bila tes kulit positi!. Selain itu, test kulit sendiri dapat menimbulkan syok ana!ilaktik
pada penderita yang amat sensiti!
2. Riwayat pernah makan kaplet amo"iillin # bulan yang lalu yang diresepkan dokter
karena in!eksi tenggorokan yang dialaminya namun tidak ada keluhan selama makan obat
tersebut.
a. 5agaimana !armakodinamik dan !armakokinetik obat amoksisilin6
9armakologi
Amo"iillin merupakan antibiotika semi sintetik dari penisilin. 7ada pemberian 20 atau 00mg ineksi intramuskular, diperoleh kadar punak sekiar , I 0 mgml dalam *0 menit.
3kskresi sebagian besar melalui ginal. Sekitar #0/ akan diekskresikan dalam bentuk yang
tidak berubah ;pada pemberian i. m dan i. < yang epat= pada !ungsi ginl normal setelah *
am. 3kskresi ini akan dihambat pada pemberian bersamaan dengan 7robeneid. Amo"iillin
akti! terhadap organism ram I positi! dan ram I negati!.
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
10/55
%ndikasi
Sediaan ini diberikan bila kondisi penderita tidak memungkinkan pemberian oral. %n!eksi
yang disebabkan oleh strain Istrain bakteri peka '
- Septisemia ' H. in!luen&ae, 3. oli, 7. mirabilis, Streptokokus, Strep. pneumonia, Strep.
!aealis dan Salmonella typhii.
- %n!eksi kulit dan aringan lunak ' Sta!ilokokus bukan penghasil penisilinase, Streptokokus,
3. oli.
- %n!eksi saluran perna!asan ' H. in!luen&ae, Streptokokus, Strep. pneumoniae, Sta!ilokokus
bukan penghasil penisilinase, 3. oli.
- %n!eksi saluran genitourinari ' 3. oli, 7. mirabilis dan Strep. !aealis.
- onore ' N. gonorrhoae ;bukan penghasil penisilinase=.
$ontra I %ndikasi
Riwayat hipersensiti! terhadap antibiotik J I laktam ;penisilin, se!alosporin=.
3!ek Samping
- 3!ek kepekaan seperti erythematous maopopular rashes, serum sikness.
- Reaksi kepekaan yang serius dan !atal adalah anaphyla"is terutama teradi pada penderita
yang hipersensiti! terhadap penisilin.
- angguan saluran penernaan seperti mual, muntah, diare.
- Reaksi hematologikal ;biasanya bersi!at re
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
11/55
- Rasa sakit pada tempat ineksi.
4osis
7enderita dengan !ungsi ginal normal '
- %n!eksi saluran perna!asan atas, in!eksi saluran urogenital, in!eksi kulit dan aringan lunak '
4ewasa ' 20 mg setiap * I + am, tergantung kondisi.
Anak ;dibawah 20 kg= ' 20 mgkghari dalam dosis bagi setiap * I + m.
7ada in!eksi berat, dosis dapat ditingkatkan menadi 00 mg tiap * I + am ;dewasa= dan 10
mgkghari ;anak= dalam dosis bagi iap * I + am.
- %n!eksi saluran perna!asan bawah '
4ewasa ' 00 mg tip * I + am.
Anak ;dibawah 20 kg= ' 10 mgkghari dalam dosis bagi tiap * I + am.
- 5aterial septisemia '
4ewasa ' 7ada in!eksi yang lebih serius ' gram setiap * am dengan ineksi intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
12/55
- agal berat dengan bersihan kreatinin K 0 mlmenit ' gram dilanutkan 00 mg tiap 21
am.
b. Mengapa saat diberi amoksisilin tidak menimbulkan keluhan seperti diberikan
obat e!tria"on 6
7ada awal pemakaian amo"iilin , amo"iilin masuk kedalam !ase pertama reaksi
hipersensiti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
13/55
8ubuh kita dilindungi dari in!eksi oleh sistem kekebalan tubuh. $ita memproduksi seenis
protein yang disebut antibodi untuk menandai kuman yang menyebabkan in!eksi. Ada
berbagai enis antibodi, dan yang menyebabkan reaksi alergi disebut imunoglobulin 3
;%g3=. Antibodi %g3 biasanya dihasilkan sebagai respon terhadap in!eksi parasit, seperti
pada malaria. Namun, beberapa orang memproduksi %g3 sebagai respon terhadap
makanan tertentu.
Saat pertama kali pasien memakan makanan penyebab alergi, sistem kekebalan tubuh
pasien merespon dengan membuat %g3. %g3 dalam hal ini bertindak seperti penanda
molekul makanan penyebab alergi ;alergen=. $etika pasien memakan makanan itu lagi,
tubuh akan mengeluarkan antibodi %g3 dan bahan kimia lainnya, termasuk histamin,
untuk mengusir Lprotein musuh dari tubuh pada pasien. Histamin adalah bahan kimia
kuat yang dapat memengaruhi sistem perna!asan, saluran penernaan, kulit, atau sistem
kardio
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
14/55
a. Apa makna klinis adanya riwayat atopi pada keluarga ;asma dan e&ema= 6
5erdasarkan penelitian ilmiah, alergi an asthma pada anak sebagian besar disebabkan
!aktor keturunan. @ika kedua orang tua mempunyai bakat alergi, kemungkinan anak
terserang alergi sekitar #0-+0/. 8api, ika hanya salah satu orangtua yang punya alergi,kemungkinannya menurun menadi )0/. Selain !aktor keturunan, alergi bisa teretus
karena !aktor lingkungan. 9aktor penetus alergi dari luar ini disebut alergen, yang akan
bekera ika seorang anak membawa si!at alergi.
b. 5agaimana makna klinis riwayat atopi pada penderita ;konsumsi ikan laut dan
udang= 6
Riwayat atopi dalam keluarga memiliki keenderungan geneti untuk memproduksi %g3
antibody terpapar allergen.Suatu studi epidemiologi keluarga menyokong keadian alergi,
bahwa !aktor geneti berpengaruh pada keluarga atopi. 5ila salah satu orang tua
mempunyai penyakit alergi, maka 2-10/ anak akan menderita alergi. 5ila kedua orang
tua mempunyai alergi, maka resiko pada anak adalah 0-#0/. Meskipun demikian pada
studi lain menyatakan !aktor geneti bukan satu-satunya !aktor penyebab teradinya alergi
tetapi ada !aktor lain
. Pemeriksaan fisik:
$eadaan umum' kesadaran spoor( suhu )*,+ deraat elius( tekan darah *0 mmHg,
palpasi( !rekuensi na!as )*"menit( !rekuensi nadi 20"menit, regular( saturasi oksigen
*0/( keadaan spesi!ik' auskultasi paru terdengar whee&ing( !rekuensi denyut antung
20"menit regular
a.5agaimana interpretasi dari pemeriksaan !isik umum dan spesi!ik 6
Keaaan umum ormal Interpretasi
Sopor $ompos mentis 8eradi penurunan
kesadaran
Suhu ' )*,+ ? Suhu ' )*.? -)#.2? Normal
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
15/55
8ekanan darah ' *0mmHg 8ekanan darah ' systole
20 mmHg
Hipotensi
RR ' )*"menit RR ' *-21 "menit 4ispneu Nadi ' 20 "menit(
regular
Nadi ' *0-00"menit 8akikardia
Saturasi C2 ' *0/ Saturasi C2 ' D/-DD/ Rendah
Keaaan spesifik ormal Interpretasi
Auskultasi paru terdengar
whee&ing
8idak terdapat whee&ing
saat auskultasi
Abnormal
4enyut antung'
20"menit
4enyut antung *0-
00"menit
8akikardia
b. 5agaimana mekanisme abnormal
i. $eadaan umum
Sopor tiak saarkan iri :
?e!tria"on masuk reaksi hipersensiti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
16/55
ipotensi Sho!k :
?e!tria"on masuk reaksi hipersensiti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
17/55
Hasil
7emeriksaan
Nilai Normal %nterpretasi
Hemoglobin 2, gr/ Oanita ' 2-* gr/ Normal
eukosit .000mm) .000-0.000mm) eukositosis5iff. !ount
5aso!il3osino!il Neutro!il batang Neutro!il segmenim!ositMonosit
01##0+
0--)2-*0-#020-102-+
NormalMeningkatMeningkat NormalMenurunMenurun
34 0 mmam Oanita ' K20 mmam Normal
eukositosisAlergen mengakti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
18/55
dengan atau tanpa penalaran. eala tersebut sering diikuti rasa sesak tetapi tidak tampak
tanda-tanda obstruksi saluran napas. Sedangkan pada ana!ilaktik tidak ada nyeri dada.
• Reaksi hipoglikemik, disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes atau sebab lain.
7asien tampak lemah, puat, berkeringat, sampai tidak sadar. 8ekanan darah kadang-
kadang menurun tetapi tidak diumpai tanda-tanda obstruksi saluran napas. Sedangkan
pada reaksi ana!ilaktik ditemui obstruksi saluran napas. Sedangkan pada reaksi histeris,
tidak diumpai adanya tanda-tanda gagal napas, hipotensi, atau sianosis. 7asien kadang-
kadang pingsan meskipun hanya sementara. Sedangkan tanda-tanda diatas diumpai pada
reaksi ana!ilaksis.
• Carsinoid syndrome, diumpai geala-geala seperti muka kemerahan, nyeri kepala, diare,
serangan sesak napas seperti asma. Chinese restaurant syndrome, dapat diumpai
beberapa keadaan seperti mual, pusing, dan muntah pada beberapa menit setelah
mengkonsumsi MS lebih dari gr, bila penggunaan lebih dari gr bisa menyebabkan
asma. Namun tekanan darah, keepatan denyut nadi, dan pernapasan tidak berbeda nyata
dengan mereka yang diberi makanan tanpa MS.
• Asma bronkiale, geala-gealanya dapat berupa sesak napas, batuk berdahak, dan suara
napas mengi ;wheezing). 4an biasanya timbul karena !aktor penetus seperti debu,
akti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
19/55
$eadaan umum ' baik sampai buruk
$esadaran ?omposmentis sampai $oma
8ensi ' Hipotensi,
Nadi'8ahyardi,
Na!as ' $epala dan leher ' yanosis, dispneu,
onunti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
20/55
7emeriksaan seara in
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
21/55
lateks. Edang, kepiting, kerang, ikan kaang-kaangan, bii-biian, buah beri, putih telur, dan
susu adalah makanan yang biasanya menyebabkan suatu reaksi ana!ilaksis. Cbat-obatan yang
bisa menyebabkan ana!ikasis seperti antibiotik khususnya penisilin, obat anestesi intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
22/55
bronkokonstriksi, meningkatkan permeabilitas kapiler yang nantinya menyebabkan edema,
sekresi muus, dan
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
23/55
Mani!estasi klinis ana!ilaksis sangat ber
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
24/55
pada !ase permulaan ialah rasa takut, perih dalam mulut, gatal pada mata dan kulit, panas dan
kesemutan pada tungkai, sesak, serak, mual, pusing, lemas dan sakit perut.
7ada mata terdapat hiperemi konungti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
25/55
Hipoper!usi pada sistem hepatobilier mengakibatkan teradinya nekrosis sel sentral,
peningkatan kadar en&im hati, dan koagulopati. eala yang timbul pada sistem
gastrointestinal merupakan akibat dari edema intestinal akut dan spasme otot polos, berupa
nyeri abdomen, mual-muntah atau diare. $adang kadang diumpai perdarahan rektal yang
teradi akibat iskemia atau in!ark usus.
4epresi sumsum tulang yang menyebabkan teradinya koagulopati, gangguan !ungsi
trombosit, dan 4%? dapat teradi pada sistem hematologi. Sementara gangguan pada sistem
neuroendokrin dan metabolik, teradi supresi kelenar adrenal, resistensi insulin, dis!ungsi
tiroid, dan perubahan status mental. 7ada keadaan syok teradi perubahan metabolisme dari
aerob menadi anaerob sehingga teradi peningkatan asam laktat dan piru
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
26/55
). 4alam hal teradi spasme bronkus di mana pemberian adrenalin kurang memberi respons,
dapat ditambahkan amino!ilin I * mgkg55 i.< dosis awal yang diteruskan 0,1 I 0,D
mgkg55menit dalam airan in!us.
1. 4apat diberikan kortikosteroid, misalnya hidrokortison 00 mg atau deksametason I 0
mg intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
27/55
larutan koloid plasma protein atau de"tran uga bisa melepaskan histamin.
#. 4alam keadaan gawat, sangat tidak biaksana bila penderita syok ana!ilaktik dikirim ke
rumah sakit, karena dapat meninggal dalam peralanan. $alau terpaksa dilakukan, maka
penanganan penderita di tempat keadian sudah harus semaksimal mungkin sesuai dengan
!asilitas yang tersedia dan transportasi penderita harus dikawal oleh dokter. 7osisi waktu
dibawa harus tetap dalam posisi telentang dengan kaki lebih tinggi dari antung.
+. $alau syok sudah teratasi, penderita angan epat-epat dipulangkan, tetapi harus diawasi
diobser
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
28/55
*. 7emantauan tekanan
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
29/55
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
30/55
7ada beberapa keadaan dilaporkan adanya tindakan penegahan untuk menghindari reaksi
ana!ilaksis. reenberger dkk memberikan prednisone dan antihistamin sebelum memberikan
media kontras pemeriksaan radiologi kepada pasien yang mempunyai risiko.8indakan
desensitisasi angka pendek dengan penisilin.4esensitisasi angka panang diberikan kepada
pasien yang alergi terhadap sengatan tawon.
Cleh karena reaksi ana!ilaksis terutama disebabkan oleh obat-obatan barangkali petunuk di
bawah ini mungkin berman!aat menegah teradinya ana!ilaksis baik di tempat praktek atau
di mana saa
Sebelum memberikan obat ' .Adakah indikasi memberikan obat 2.Adakah riwayat alergi
obat sebelumnya ).Apakah pasien mempunyai risiko alergi obat 1.Apakah obat tersebut perlu
diui kulit dulu .Adakah pengobatan penegahan untuk mengurangi reaksi alergi
Se,aktu minum obat ' * ara memberikan obat ' . $alau mungkin obat diberikan seara
oral 2.Hindari pemakaian intermitten ).Sesudah memberikan suntikan pasien harus selalu
diobser
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
31/55
/%. $ompetensi yang diapai pada saat lulus dokter
I e! !eftria$on
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
32/55
%nsiden ana!ilaksis sangat ber
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
33/55
Alergen yang masuk lewat kulit, mukosa, saluran na!as atau saluran makan di tangkap oleh
Makro!ag. Makro!ag segera mempresentasikan antigen tersebut kepada im!osit 8, dimana ia
akan mensekresikan sitokin ;%1, %)= yang menginduksi im!osit 5 berproli!erasi menadi
sel 7lasma ;7lasmosit=. Sel plasma memproduksi %g 3 spesi!ik untuk antigen tersebut
kemudian terikat pada reseptor permukaan sel Mast ;Mastosit= dan baso!il.
Mastosit dan baso!il melepaskan isinya yang berupa granula yang menimbulkan reaksi pada
paparan ulang. 7ada kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh. Alergen yang
sama tadi akan diikat oleh %g 3 spesi!ik dan memiu teradinya reaksi segera yaitu pelepasan
mediator
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
34/55
'ambar 2.2. Patofisiologi Syok %nafilaksis
%I@)ST%SI K?IIS
Mani!estasi klinis ana!ilaksis sangat ber
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
35/55
pertama setelah pemaanan. 4eraat sedang dapat menakup semua geala-geala ringan
ditambah bronkospasme dan edema alan na!as atau laring dengan dispnea, batuk dan mengi.
Oaah kemerahan, hangat, ansietas, dan gatal-gatal uga sering teradi. Awitan geala-geala
sama dengan reaksi ringan. 4eraat berat mempunyai awitan yang sangat mendadak dengan
tanda-tanda dan geala-geala yang sama seperti yang telah disebutkan diatas disertai
kemauan yang pesat kearah bronkospame, edema laring, dispnea berat, dan sianosis. 5isa
diiringi geala dis!agia, keram pada abdomen, muntah, diare, dan keang-keang. Henti
antung dan koma arang teradi. $ematian dapat disebabkan oleh gagal napas, aritmia
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
36/55
napas mengi teradi apabila saluran napas bawah terganggu karena bronkospasme atau edema
mukosa. Selain itu uga teradi batuk-batuk, hidung tersumbat, serta bersin-bersin.
$eadaan bingung dan gelisah diikuti pula oleh penurunan kesadaran sampai teradi koma
merupakan gangguan pada susunan sara! pusat. 7ada sistem kardio
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
37/55
suatu keluarga dengan deraat alergi yang tinggi. 7emeriksaan lain yang lebih bermakna yaitu
%g3 spesi!ik dengan RAST ;radio-immunosorbent test = atau ELISA ; Enzym Linked
Immunosorbent Assay test =, namun memerlukan biaya yang mahal.
7emeriksaan seara in
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
38/55
$riteria ketiga yaitu teradi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada alergen yang
diketahui beberapa menit hingga beberapa am ;syok ana!ilaktik=. 7ada bayi dan anak-anak,
tekanan darah sistolik yang rendah ;spesi!ik umur= atau penurunan darah sistolik lebih dari
)0/. Sementara pada orang dewasa, tekanan darah sistolik kurang dari D0 mmHg atau
penurunan darah sistolik lebih dari )0/ dari tekanan darah awal.
5I%'#S% B%5I'
5eberapa keadaan dapat menyerupai reaksi ana!ilaktik. ambaran klinis yang tidak spesi!ik
dari ana!ilaksis mengakibatkan reaksi tersebut sulit dibedakan dengan penyakit lainnya yang
memiliki geala yang sama. Hal ini teradi karena ana!ilaksis mempengaruhi seluruh sistem
organ pada tubuh manusia sebagai akibat pelepasan berbagai maam mediator dari sel mast
dan baso!il, dimana masing-masing mediator tersebut memiliki a!initas yang berbeda pada
setiap reseptor pada sistem organ. 5eberapa kondisi yang menyerupai reaksi ana!ilaksis dan
syok ana!ilaktik adalah reaksi
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
39/55
Carsinoid syndrome, diumpai geala-geala seperti muka kemerahan, nyeri kepala, diare,
serangan sesak napas seperti asma. Chinese restaurant syndrome, dapat diumpai beberapa
keadaan seperti mual, pusing, dan muntah pada beberapa menit setelah mengkonsumsi MS
lebih dari gr, bila penggunaan lebih dari gr bisa menyebabkan asma. Namun tekanan
darah, keepatan denyut nadi, dan pernapasan tidak berbeda nyata dengan mereka yang diberi
makanan tanpa MS.
Asma bronkiale, geala-gealanya dapat berupa sesak napas, batuk berdahak, dan suara napas
mengi ;wheezing). 4an biasanya timbul karena !aktor penetus seperti debu, akti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
40/55
ana!ilaktik yang disertai udem laring, dapat mengakibatkan teradinya obstruksi alan napas
total atau parsial. 7enderita yang mengalami sumbatan alan napas parsial, selain ditolong
dengan obat-obatan, uga harus diberikan bantuan napas dan oksigen -0 liter menit.
Ciru$ation support , yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar ;a# karotis atau a#
"emora$is=, segera lakukan kompresi antung luar.
#bat-obatan
Sampai sekarang adrenalin masih merupakan obat pilihan pertama untuk mengobati syok
ana!ilaksis. Cbat ini berpengaruh untuk meningkatkan tekanan darah, menyempitkan
pembuluh darah, melebarkan bronkus, dan meningkatkan akti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
41/55
Adrenalin sebaiknya tidak diberikan seara intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
42/55
$ortikosteroid digunakan untuk menurunkan respon keradangan, kortikosteroid tidak banyak
membantu pada tata laksana akut ana!ilaksis dan hanya digunakan pada reaksi sedang hingga
berat untuk memperpendek episode ana!ilaksis atau menegah ana!ilaksis berulang.
lukokortikoid intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
43/55
diperkirakan terdapat kehilangan airan 20-10/ dari
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
44/55
Pen!egahan
7enegahan merupakan langkah terpenting dalam penetalaksanaan syok ana!ilaktik terutama
yang disebabkan oleh obat-obatan. Melakukan anamnesis riwayat alergi penderita dengan
ermat akan sangat membantu menentukan etiologi dan !aktor risiko ana!ilaksis. %ndi
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
45/55
4alam pemberian obat uga harus berhati-hati, enerkan obat bila pemberian dengan alur
subkutan, intradermal, intramuskular, ataupun intra
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
46/55
kesinambungan paparan alergen. Ana!ilaksis dikelompokkan dalam hipersensiti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
47/55
Erutan keadian reaksi hipersensiti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
48/55
!ator kemotaksis untuk neutro!il dan eosino!il. Mediator lain ditemukan dalam matriks granula
dan meliputi heparin serta protease netral ;misalnya triptase=. 7rotease menghasilkan kinin dan
memeah komponen komplemen untuk menghasilkan !ator kemotaksis dan in!lamasi tambahan
;misalnya=, ?)a=.
eiator Sekuner
Mediator ini menakup dua kelompok senyawa ' mediator lipid dan sitokin. Mediator lipid
dihasilkan melalui akti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
49/55
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
50/55
seperti rinitis alergi, urtiakria, asma dan dermatitis atopi. Reaksi tipe ini merupakan
hipersensiti!itas yang paling sering teradi. 1,
Reaksi ini disebut sebagai ana!ilaktik yang bermakna auh dari perlindungan. @uga, merupakan
kebalikan dari pro!ilaksis. Ana!ilaksis merupakan akibat dari peningkatan kepekaan, bukan penurunan ketahanan terhadap toksin.
Sementara itu, ada istilah atopi yang sering digunakan untuk meruuk pada reaksi
hipersensiti!itas tipe % yang berkembang seara lokal terhadap bermaam alergen yang terhirup
atau tertelan. )
7enderita atopi memiliki kadar %g3 yang lebih tinggi dan produksi %-1 yang lebih banyak
dibandingkan populasi umum. en yang kemungkinan terlibat dikode sebagai V) yangmengkode sitokin berupa %-), %-1, %-, %-D, %-) dan M-?S9. @uga gen *p yang dekat
dengan kompleks HA.
Hipersensiti!itas tipe % memiliki dua !ase utama yaitu reaksi inisial atau segera yang ditandai
dengan
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
51/55
1. @ase Sensitisasi
Hampir 0/ populasi membangkitkan respon %g3 terhadap antigen yang hanya dapat ditanggapi
pada permukaan selaput mukosa saluran na!as, selaput kelopak mata dan bola mata, yang
merupakan !ase sensitisasi. Namun, hanya 0/ yang menunuka geala klinis setelah terpapatalergen dari udara. Respom-respon yang berbeda tersebut dikendalikan oleh gen
MH?HA,terpengaruh dari lim!osit 8 dan %-1 yang dihasilkan oleh lim!osit ?41W. %ndi
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
52/55
). hubungan silang dengan antibodi-antireseptor
Namun, akti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
53/55
sekunder atau newly generated seperti 8 dan 7. Seara umum, mediator yang dihasilkan oleh
sel mast dan mekanisme aksinya adalah sebagai berikut'
• Basodilatasi, peningkatan permeabilitas
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
54/55
tersebut karena pengikatan histamin pada reseptor tersebut ustru menghambat pelepasan
histamin oleh sel mastosit tersebut.
Selain histamin, !aktor kemotaktik uga dilepaskan seara epat saat mastosit terakti
8/18/2019 Revisi Ske b Blok 22
55/55
8 berperan dalam bronkokonstriksi, peningkatan permeabilitas