35
MAKALAH PENULISAN TUGAS SOFTSKILL PENGETAHUAN LINGKUNGAN (PERTAMBANGAN) Disusun Oleh: Kelompok : 5 (Lima) Nama / NPM : 1. Poppy Komalasari / 36413874 2. Punto Adi Pradana / 36413949 3. Putri Yosephin / 37413051 4. Putut Guritno / 37413058 5. Ranty Astari / 37413292 6. Riesda Emylianda / 37413645

file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

MAKALAH PENULISAN TUGAS SOFTSKILL PENGETAHUAN LINGKUNGAN

(PERTAMBANGAN)

Disusun Oleh:

Kelompok : 5 (Lima)

Nama / NPM : 1. Poppy Komalasari / 36413874

2. Punto Adi Pradana / 36413949

3. Putri Yosephin / 37413051

4. Putut Guritno / 37413058

5. Ranty Astari / 37413292

6. Riesda Emylianda / 37413645

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2016

Page 2: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan merupakan tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas semua

makhluk hidup. Makhluk hidup tidak memungkinkan hidup sendiri tanpa interaksi

dengan lingkungan. Interaksi yang dilakukan terus menerus mengakibatkan

banyak perubahan-perubahan yang mempunyai efek negatif dan positif pada

lingkungan. Permasahan perubahan akan teratasi ketika makaluk hidup sadar akan

pembelajaran mengenai pengetahuan lingkungan.

Kegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi:

Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan

tambang. Industri pertambangan selain mendatangkan devisa danmenyedot lapangan

kerja juga rawan terhadap pengrusakan lingkungan. Banyak kegiatan penambangan yang

mengundang sorotan masyarakat sekitarnya karenapengrusakan lingkungan,

apalagi penambangan emas tanpa izin yang selain merusak lingkungan juga

membahayakan jiwa penambang karena keterbatasan pengetahuan penambang

dan juga karena tidak adanya pengawasan dari dinas instansi terkait.

Semua pertambangan pasti ada pemanfaatan lingkungan dalam prosesnya.

Proses tersebut sering kali membuat kerusakan dilingkungan sekitar. Hal tersebut

dapat dilihat dari sekeliling pertambangan yang memiliki lingkungan tandus yang

diperkirakan katrena pencemaran lingkungan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dibuat agar pembahasn dapat terfokus dalam apa yang

akan dibahas. Tujuan penulisan untuk makalah ini adalah.

a. Mengetahui masalah lingkungan dalam pembangunan pertambangan.

b. Mengetahui cara pengelolaan pembangunan pertambangan.

c. Mengetahui kecelakaan yang terjadi di pertambangan

d. Mengetahui penyehatan lingkungan pertambangan

Page 3: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

e. Mengetahui pencemaran dan penyakit yang timbul karena adanya

pertambangan.

1.3 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini

sebagai berikut:

a.    Permasalahan Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi

b.    Cara Pengelolaan Pembangunan Pertambangan

c.    Kecelakaan di Pertambangan

d.   Penyehatan Lingkungan Pertambangan, Pencemaran dan Penyakit-penyakit

yang Mungkin Timbul

Page 4: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,

penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian

(mineral, batubara, panas bumi, migas).

Sektor pertambangan, khususnya pertambangan umum, menjadi isu yang

menarik khususnya setelah Orde Baru mulai mengusahakan sektor ini secara

gencar. Pada awal Orde Baru, pemerintahan saat itu memerlukan dana yang besar

untuk kegiatan pembangunan, di satu sisi tabungan pemerintah relatif kecil,

sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah mengundang

investor-investor asing untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya di

Indonesia.

Adanya kegiatan pertambangan ini mendorong pemerintah untuk

mengaturnya dalam undang-undang (UU). UU yang berkaitan dengan kegiatan

pertambangan, UU No. 11/1967 tentang Pokok-pokok Pengusahaan

Pertambangan. Dalam UU tersebut pemerintah memilih mengembangkan pola

Kontrak Karya (KK) untuk menarik investasi asing. Berdasarkan ketentuan KK,

investor bertindak sebagai kontraktor dan pemerintah sebagai prinsipal. Di dalam

bidang pertambangan tidak dikenal istilah konsesi, juga tidak ada hak kepemilikan

atas cadangan bahan galian yang ditemukan investor bila eksploitasi berhasil.

Berdasarkan KK, investor berfungsi sebagai kontraktor.

2.2 Masalah Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan Energi

Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia terdapat antara lain

pertambangan minyak dan gas bumi ; logam – logam mineral antara lain seperti

timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi, belerang, dan lain-lain

dan bahan – bahan organik seperti batubara, batu-batu berharga seperti intan, dan

lain-lain.

Page 5: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu diserasikan dengan

bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan

peningkatan pengawasan yang menyeluruh.

Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara bijaksana baik itu

untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam negeri serta

kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang. Sebab

minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus

meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu adanya

pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga

air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan sebagainya.

Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan umumnya

disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor biologis.

Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih daripada diluar pertambangan.

Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu yang

timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran

lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran

oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara

setempat.

Suatu pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah

industri bila dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan

daripada bila berada dekat dengan permukiman masyarakat umum atau daerah

industri. Selain itu jenis suatu tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang

bisa timbul pada lingkungan. Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan

berbeda dengan pencemaran pertambangan mangan atau pertambangan gas dan

minyak bumi.

Keracunan mangan akibat menghirup debu mangan akan menimbulkan

gejala sukar tidur, nyeri dan kejang – kejang otot, ada gerakan tubuh diluar

kesadaran, kadang-kadang ada gangguan bicara dan impotensi.

Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan yang sangat luas, yaitu mulai

dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber energi dan mineral serta penelitian

deposit bahan galian, pengolahan hasil tambang dan mungkin sampai penggunaan

Page 6: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

bahan tambang yang mengakibatkan gangguan pad lingkungan, maka perlua

adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan

perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk

pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.

Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai

eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta

kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran,

pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan

kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan

keluarnya gas-gas/ uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan.

Dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan

dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan

pertambangan ataupun berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu

adanya pengawasan lingkungan terhadap :

1. Cara pengolahan pembangunan dan pertambangan.

2. Kecelakaan pertambangan.

3. Penyehatan lingkungan pertambangan.

4. Pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin timbul.

2.3 Cara Pengelolaan Pembangunan Pertambangan

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis

dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi

perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan

penegakan hukum.

Usaha pertambangan, sebagai motor penggerak pembangunan dalam

sector ekonomi, merupakan dua sisi yang sangat dilematis dalam kerangka

pembangunan di Indonesia. Sesuatu yang disadari termasuk salah kegiatan yang

banyak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, Keadaan

demikian akan menimbulkan benturan kepentingan usaha pertambangan disatu

pihak dan dan usaha menjaga kelestarian alam lingkungan dilain pihak , untuk itu

Page 7: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

keberadaan UU No.32 Tahun 2009, ada menjadi instrument pencegahan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terhadap usaha dan/atau

kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan berupa:

1. KHLS (Kajian Lingkungan hidup Strategis)

2. Tata ruang

3. Baku mutu lingkungan

4. Kreteria baku kerusakan lingkungan

5.  Amdal

6. UKL-UPL

7. Perizinan

8. Instrumen ekonomi lingkungan hidup

9. Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup

10. Anggaran berbasis lingkungan hidup

11. Analisis resiko lingkungan hidup

12. Audit lingkungan hidup

13. Instrument lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu

pengetahuan.

2.3.1 Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi tidak termasuk kedalam kajian studi AMDAL karena

merupakan rangkaian kegiatan survey dan studi pendahuluan yang dilakukan

sebelum berbagai kajian kelayakan dilakukan. Yang termasuk sebagai kegiatan ini

adalah

pengamatan melalui udara

survey geofisika

studi sedimen di aliran sungai dan

studi geokimia yang lain,

Diperkirakan lebih dari 2/3 kegiatan ekstaksi bahan mineral didunia

dilakukan dengan pertambangan terbuka. Teknik tambang terbuka biasanya

dilakukan dengan open-pit mining, strip mining, dan quarrying,

Page 8: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

1. Metode strip mining (tambang bidang).

Dengan menggunakan alat pengeruk, penggalian dilakukan pada suatu bidang

galian yang sempit untuk mengambil mineral. Setelah mineral diambil, dibuat

bidang galian baru di dekat lokasi galian yang lama. Batuan limbah yang

dihasilkan digunakan untuk menutup lubang yang dihasilkan oleh galian

sebelumnya. Teknik tambang seperti ini biasanya digunakan untuk menggali

deposit batubara yang tipis dan datar yang terletak didekat permukaan tanah.

2. Teknik pertambangan quarrying

bertujuan untuk mengambil batuan ornamen, bahan bangunan seperti pasir,

kerikil, batu untuk urugan jalan, semen, beton dan batuan urugan jalan

makadam.

Tambang bawah tanah digunakan jika zona mineralisasi terletak jauh di

dalam tanah sehingga jika digunakan teknik pertambangan terbuka jumlah

batuan penutup yang harus dipindahkan sangat besar. Produktifitas tambang

tertutup 5 sampai 50 kali lebih rendah dibanding tambang terbuka, karena

ukuran alat yang digunakan lebih kecil dan akses ke dalam lubang tambang

lebih terbatas.

Kegiatan ekstraksi meng-hasilkan limbah dan produk samping dalam jumlah

yang sangat banyak. Limbah utama yang dihasilkan adalah batuan penutup

dan limbah batuan. Batuan penutup (overburden) dan limbah batuan adalah

lapisan batuan yang tidak mengandung mineral, yang menutupi atau berada

diantara zona mineralisasi atau batuan yang mengandung mineral dengan

kadar rendah sehingga tidak ekonomis untuk diolah.

Batuan penutup umumnya terdiri dari tanah permukaan dan vegetasi

sedangkan batuan limbah meliputi batuan yang dipindahkan pada saat

pembuatan terowongan, pembukaan dan eksploitasi singkapan bijih serta

batuan yang berada bersamaan dengan singkapan bijih.

Pengolahan Bijih dan Operasional Pabrik

pengolahan bijih pada umumnya terdiri dari proses benefication – dimana

bijih yang ditambang diproses menjadi konsentrat bijih untuk diolah lebih

lanjut atau dijual langsung, Proses benefication terdiri dari kegiatan

Page 9: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

persiapan, penghancuran dan atau penggilingan, peningkatan konsentrasi

dengan gravitasi atau pemisahan secara magnetis atau dengan menggunakan

metode flotasi (pengapungan), yang diikuti dengan pengawaairan

(dewatering) dan penyaringan.

Pengolahan metalurgi

bertujuan untuk mengisolasi logam dari konsentrat bijih dengan metode

pyrometallurgi, hidrometalurgi atau elektrometalurgi baik dilaku-kan sebagai

proses tunggal maupun kombinasi. Proses pyrometalurgi seperti roasting

(pembakaran) dan smelting menyebabkan terjadinya gas buang ke atmosfir

Metode hidrometalurgi pada umumnya menghasilkan bahan pencemar dalam

bentuk cair yang akan terbuang ke kolam penampung tailing jika tidak

digunakan kembali (recycle). Angin dapat menyebarkan tailing kering yang

menyebabkan terja-dinya pencemaran udara. Bahan-bahan kimia yang

digunakan di dalam proses pengolahan (seperti sianida, merkuri, dan asam

kuat) bersifat berbahaya.

Proses pengolahan batu bara

pada umumnya diawali oleh pemisahan limbah dan batuan secara mekanis

diikuti dengan pencucian batu bara untuk menghasilkan batubara berkualitas

lebih tinggi. Dampak potensial akibat proses ini adalah pembuangan batuan

limbah dan batubara tak terpakai, timbulnya debu dan pembuangan air

pencuci.

2.3.2 Reklamasi setelah pasca tambang.

Decomisioning Dan Penutupan Tambang

Setelah ditambang selama masa tertentu cadangan bijih tambang akan

menurun dan tambang harus ditutup karena tidak ekonomis lagi. Karena tidak

mempertimbangkan aspek lingkungan, banyak lokasi tambang yang ditelantarkan

dan tidak ada usaha untuk rehabilitasi. Pada prinsipnya kawasan atau sumberdaya

alam yang dipengaruhi oleh kegiatan pertambangan harus dikembalikan ke

kondisi yang aman dan produktif melalui rehabilitasi.

Page 10: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Tujuan jangka pendek rehabilitasi adalah membentuk bentang alam (landscape)

yang stabil terhadap erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan untuk

mengembalikan lokasi tambang ke kondisi yang memungkinkan untuk digunakan

sebagai lahan produktif.

Metode Pengelolaaan Lingkungan

Mengingat besarnya dampak yang disebabkan oleh aktifitas tambang,

diperlukan upaya-upaya pengelolaan yang terencana dan terukur. Pengelolaan

lingkungan di sektor pertambangan biasanya menganut prinsip Best Management

Practice. US EPA (1995) merekomendasikan beberapa upaya yang dapat

digunakan sebagai upaya pengendalian dampak kegiatan tambang terhadap

sumberdaya air, vegetasi dan hewan liar. Beberapa upaya pengendalian tersebut

adalah :

1. Menggunakan struktur penahan sedimen untuk meminimalkan jumlah

sedimen yang keluar dari lokasi penambangan

2. Mengembangkan rencana sistim pengedalian tumpahan untuk meminimalkan

masuknya bahan B3 ke badan air

3. Hindari kegiatan konstruksi selama dalam tahap kritis

4. Mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat sianida terhadap

burung dan hewan liar dengan menetralisasi sianida di kolam pengendapan

tailing atau dengan memasang pagar dan jaring untuk

5. Mencegah hewan liar masuk kedalam kolam pengendapan tailing

6. Minimalisasi penggunaan pagar atau pembatas lainnya yang menghalangi

jalur migrasi hewan liar. Jika penggunaan pagar tidak dapat dihindari

gunakan terowongan, pintu-pintu, dan jembatan penyeberangan bagi hewan

liar.

7. Batasi dampak yang disebabkan oleh frakmentasi habitat minimalisasi jumlah

jalan akses dan tutup serta rehabilitasi jalan-jalan yang tidak digunakan lagi.

8. Larangan berburu hewan liar di kawasan tambang.

Page 11: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

2.4 Kecelakaan di Pertambangan

Usaha pertambangan adalah suatu usaha yang penuh dengan bahaya.

Kecelakaan-kecelakaan yang sering terjadi, terutama pada tambang-tambang yang

lokasinya jauh dari tanah. Kecelakaan baik itu jatuh, tertimpa benda-benda,

ledakan-ledakan maupun akibat pencemaran atau keracunan oleh bahan tambang.

Oleh karena itu tindakan – tindakan penyelamatan sangatlah diperlukan, misalnya

memakai pakaian pelindung saat bekerja dalam pertambangan seperti topi

pelindung, but, baju kerja, dan lain – lain.

            Contoh sederhana karena kecelakaan kerja adalah terjadinya lumpur

lapindo yang terdapat di Porong, sidoarjo. Tragedi semburan lumpur lapindo yang

terjadi beberapa tahun silam, setidaknya menjadi bukti adanya kelalaian pekerja

tambang minyak yang lupa menutup bekas lubang untuk mengambil minyak

bumi. Semburan di Porong, sidoarjo bukan fenomena baru di kawasan Jawa

Timur. Fenomena yang sama terjadi di Mojokerto, Surabaya, Gunung Anyar,

Rungkut, Purwodadi, jawa Tengah.

            Bila melihat empat lokasi tersebut, Porong ternyata berada pada jalur

gunung api purba. Gunung api ini mati jutaan tahun yang lalu dan tertimbun

lapisan batuan dengan kedalaman beberapa kilometer dibawah permukaan tanah

saat ini. Tinjauan aspek geologi dan penelitian sempel material lumpur di

laboratorium yang dilakukan Tim Ahli Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

sejak juni hingga pertengahan juli menunjukkan, material yang dikeluarkan ke

permukaan bumi memang berasal dari produk gunung berap purba.

Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tiba-tiba, tidak direncanakan, tidak

dihendaki, dan tidak dikendali yang mengakibatkan luka fisik seseorang, ataupun

kerusakan peralatan serta terganggunya kegiatan. Insiden adalah suatu kejadian

yang tidak diinginkan yang dapat menurunkan efisiensi dari kegiatan produksi

seperti :

• Bench yang longsor tetapi tidak menimbulkan korban maupun kerusakan alat;

• Lubang yang ambruk tanpa menimbulkan korban kerusakan alat;

• Pohon tumbang menghalangi jalan transportasi.

.

Page 12: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Kecelakaan Tambang

• Kecelakaan tambang merupakan bagian dari kecelakaan kerja;

• Kecelakaan kerja merupakan bagian dari kecelakaan;

• Kecelakaan merupakan bagian dari insiden.

Kecelakaan tambang adalah kecelakaan yang terjadi pada pekerja/karyawan pada

pekerjaan pertambangan.

Kreteria kecelakaan tambang harus memenuhi persyaratan :

a. Kecelakaan benar terjadi;

b. Kecelakaan menimpa pekerja/karyawan tambang;

c. Kecelakaan terjadi akibat kegiatan pertambangan;

d. Kecelakaan terjadi di dalam wilayah kerja pertambangan (Kuasa

Pertambangan)

e. Kecelakaan terjadi pada jam kerja.

Klasifikasi Cedera

• Cedera akibat kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu : cedera

ringan, cedera berat dan mati.

• Ketentuan klasifikasi cedera akibat kecelakaan antara kecelakaan tambang

dengan kecelakaan kerja berbeda.

Klasifikasi Cedera Akibat Kecelakaan Pertambangan

Cedera ringan :

Apabila akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak

mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 (satu) hari dan kurang dari 3 (tiga)

minggu, termasuk hari minggu dan hari libur.

Cedera berat :

1. Apabila akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak

mampu

    melakukan tugas semula lebih dari (tiga) minggu termasuk hari minggu dan

libur.

2. Apabila akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat

tetap

Page 13: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

    (invalid) yang tidak mampu menjalankan tugas semula.

3. Apabila akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja

tambang tidak

    mempumelakukan tugas semula karena mengalami cedera, seperti;

• Keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah, lengan

atas, paha atau kaki.

• Pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kakurangan oksigen;

• Luka berat atau luka robek/terkoyak yang dapat mengakibatkan

ketidakmampuannya tidak pernah terjadi.

Mati :

Apabila kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati dalam

waktu 24 jam terhitung dari waktu terjadinya kecelakaan tersebut.

Tingkat Kecelakaan :

Untuk dapat membedakan kecelakaan suatu perusahaan dengan perusahaan

lainnya, maka harus diperhitungkan :

• Jumlah jam kerja;

• Jumlah man shift;

• Jumlah hari kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.

Akibat Kecelakaan :

Sebagaimana kita ketahui bahwa kecelakaan mengakibatkan kerugian baik si

korban, keluarga si korban maupun perusahaan, antara lain :

• Kerugian dan penderitaan si korban

• Kerugian dan penderitaan keluarga si korban

• Kerugian tenaga kerja

• Kerugian waktu kerja yang hilang

• Kerugian kerusakan peralatan

• Kerugian karena kesediaan peralatan berkurang

• Kerugian ongkos perbaikan peralatan dari ongkos pengobatan korban

• Kerugian material

• Kerugian karena kerusakan lingkungan kerja

Page 14: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

• Kerugian terhambatnya produksi

• Kerugian biaya/ongkos

 Sehingga kecelakaan mengakibatkan kerugian produksi dan kerugian biaya/

meningkatkan biaya, jadi kecelakaan menyebabkan pemborosan. Dan apabila

sering terjadi kecelakaan mengakibatkan proses produksi berjalan dengan tidak

aman dan tidak efisien.

SUMBER PENYEBAB KECELAKAAN

Pada setiap kegiatan kerja di tempat kerja kita masing-masing terdapat 4

(empat) elemen yang saling berinteraksi, yaitu : manusia, peralatan, material dan

lingkungan, dimana keempat elemen tersebut bisa merupakan sumber penyebab

kecelakaan.

1.     Manusia : termasuk pekerja, pengawas dan pimpinan;

2.     Peralatan :termasuk peralatan permesinan, alat-alat berat, juga merupakan

penyebab kecelakaan;

3.     Material : bisa mengakibatkan kecelakaan seperti material yang beracun,

panas, berat,tajam, dan sebagainya;

4.    Lingkungan : juga bisa menyebabkan kecelakaan seperti kekeringan, panas,

berdebu, becek, licin, gelap, dan sebagainya.

2.5 Penyehatan Lingkungan Pertambangan

Lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup

yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehataan kewilayahan untuk

menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.

Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi :

1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi besar

2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan

3. Pengendalian dampak resiko lingkungan

4. Pengembangan wilayah sehat

Pencapaian tujuan penyehatan lingkungan merupakan akumulasi berbagai

pelaksanaan kegiatan dari berbagai lintas sektor, peran swasta dan masyarakat

dimana pengolahan kesehatan lingkungan merupakan penanganan yang paling

Page 15: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

kompleks. Sebagai gambaran pencapaian tujuan program lingkungan sehat

disajikan dalam per kegiatan pokok melalui indicator yang telah disepakati serta

beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi

Adanya perubahan paradigm dalam pembangunan sektor air minum dan

penyehatan lingkungan dalam penggunaan prasarana dan sarana dibangun melalui

kebijakan air minum dan penyehatan yang telah disetujui oleh Bappenas,

Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri serta Departemen Pekerja

Umum.

Pengalaman masa lalu yang menunjukkan prasarana dan saran air minum

yang tidak dapat berfungsi secara optimal untuk saat ini dikembangkan melalui

pendekatan yang melibatkan masyarakat . Berdasarkan sumber BPS tahun 2006,

akses rumah tangga terhadap pelayanan air minum s/d tahun 2006 terjadi

peningkatan cukup baik diperkotaan maupun diperdesaan yaitu diatas 70%

dibandingkan pada tahun 2005. Dari segi kualitas pelayanan air minum yang

merupakan tupoksi dari Departemen Kesehatan, Direktorat Penyehatan

Lingkungan yang telah melakukan berbagai kegiatan melalui pelatihan surveilans

kualitas air tinggi para petugas Provinsi/ Kabupaten/ Kota/ Puskesmas bimbingan

teknis program penyediaan air bersih dan sanitasi kepada para pengelola program

dijajaran provinsi dan kabupaten/kota hal ini bertujuan untuk peningkatan kualitas

pengelola program dalam memberikan air yang aman untuk dapat dikonsumsi.

2.6 Pencemaran dan Penyakit-penyakit Yang Mungkin Timbul

Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan pertambangan

umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, dan faktor biologis. Keadaan

tanah, air, dan udara setempat di pertambangan mempunyai pengaruh yang timbal

balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran lingkungan

oleh gas karbonmonoksida (CO) sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman udara,

pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran

udara setempat.

Suatu pertambangan yang lokasinya jauh dari masyarakat atau daerah

industri bila dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan

Page 16: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

daripada bila berada dekat dengan permukiman masyarakat umum atau daerah

industri. Selain itu jenis suatu tambang juga menentukan jenis dan bahaya yang

bisa timbul pada lingkungan. Akibat pencemaran pertambangan batu bara akan

berbeda dengan pencemaran pertambangan mangan atau pertambangan gas dan

minyak bumi. Contohnya adalah keracunan mangan akibat menghirup debu

mangan akan menimbulkan gejala sukar tidur, nyeri dan kejang-kejang otot, ada

gerakan tubuh diluar kesadaran, kadang-kadang ada gangguan bicara dan

impotensi.

Usaha pertambangan memang sangat berperan penting bagi jaman

sekarang. Soalnya semua kehidupan di bumi ini menggunakan bahan-bahan yang

berasal dari pertambangan. Berikut merupakan contoh bahan-bahan yang berasal

dari pertambangan dan yang digunakan dalam kehidupan:

1. Biji besi digunakan sebagai bahan dasar membuat alat-alat rumah tangga,

mobil, motor, dll

2. Alumunium digunakan sebagai bahan dasar membuat pesawat

3. Emas digunakan untuk membuat kalung, anting, cincin

4. Tembaga digunakan sebagai bahan dasar membuat kabel

5. Dan masih banyak lagi seperti perak, baja, nikel, batu bara, timah, pasir kaca,

dll.

Suatu aktivitas dalam pelaksanaannya pasti akan ada kerusakan

lingkungan yang terjadi. Berikut merupakan kerusakan lingkungan/pencemaran

yang terjadi dan penyakit-penyakityang timbul akibat adanya pertambangan di

suatu lingkungan:

a. Pembukaan lahan secara luas

Dalam masalah ini biasanya investor membuka lahan besar-besaran, ini

menimbulkan pembabatan hutan di area tersebut. Di takutkan apabila area ini

terjadi longsor banyak memakan korban jiwa.

b. Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui

Hasil petambangan merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui lagi.

Ini menjadi kendala untuk masa-masa yang akan datang.

c. Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak nyaman

Page 17: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Biasanya pertambangan membutuhkan alat-alat besar yang dapat mengganggu

telinga masyarakat sekitar. Ketidaknyamanan masyarakat juga timbul akibat

kendaraan yang berlalu-lalang melewati jalanan warga sekitar.

d. Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya

Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya dapat ditemui

di kali, sungai, ataupun laut sekitar kawasan pertambangan. Limbah tersebut

tak jarang belum di filter sebelum dibuang. Hal ini mengakibatkan rusaknya di

sektor perairan.

e. Pencemaran udara atau polusi udara

Saat pertambangan memerlukan api untuk meleburkan bahan mentah,

biasanya penambang tidak memperhatikan asap yang di buang ke udara. Hal

ini mengakibatkan rusaknya lapisan ozon. Tidak hanya rusaknya lapisan ozon

karena asap yang dibuang ke udara, tetapi asap-asap tersebut tak sedikit bila

dihirup oleh makhluk hidup dapat menyebabkan penyakit. Penyakit-penyakit

yang ditimbulkan akibat asap atau udara yang terjadi dari proses

pertambangan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyakit Silikosis

Penyakit silikosisdisebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa

SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap.

Debu silika terdapat di tempat penampang bijih besi, timah putih dan

tambang batubara. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga banyak

menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan

keluar dan terdispersi ke udara bersama-sama dengan partikel lainnya,

seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Debu silika yang masuk ke dalam paru-paru akan mengalami masa

inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun. Masa inkubasi ini akan lebih pendek,

atau gejala penyakit silikosis akan segera tampak, apabila konsentrasi

silika di udara cukup tinggi dan terhisap ke paru-paru dalam jumlah

banyak. Penyakit silikosis ditandai dengan sesak nafas yang disertai batuk-

batuk. Batuk ini seringkali tidak disertai dengan dahak. Pada silikosis

tingkah sedang, gejala sesak nafas yang disertai terlihat dan pada

Page 18: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

pemeriksaan fototoraks kelainan paru-parunya mudah sekali diamati. Bila

penyakit silikosis sudah berat maka sesak nafas akan semakin parah dan

kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan

mengakibatkan kegagalan kerja jantung.

Tempat kerja yang potensial untuk tercemari oleh debu silika perlu

mendapatkan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dan

lingkungan yang ketat sebab penyakit silicosis ini belum ada obatnya yang

tepat. Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan

tindakan pengobatannya. Penyakit silikosis akan lebih buruk kalau

penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC paru-paru,

bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya.

Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan

sangat membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit

akibat kerja. Data kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja

dan sesudah bekerja perlu dicatat untuk pemantulan riwayat penyakit

pekerja kalau sewaktu-waktu diperlukan.

b. Penyakit Antrakosis

Penyakit antrakosisadalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan

oleh debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja-pekerja

tambang batubara atau pada pekerja-pekerja yang banyak melibatkan

penggunaan batubara, seperti pengumpa batubara pada tanur besi,

lokomotif (stoker) dan juga pada kapal laut bertenaga batubara, serta

pekerja boiler pada pusat Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara.

Masa inkubasi penyakit ini antara 2 sampai 4 tahun. Seperti halnya

penyakit silikosis dan juga penyakit-penyakit pneumokonisosi lainnya,

penyakit antrakosis juga ditandai dengan adanya rasa sesak napas. Karena

pada debu batubara terkadang juga terdapat debu silikat maka penyakit

antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silikosis. Bila hal ini terjadi

maka penyakitnya disebut silikoantrakosis. Penyakit antrakosis ada tiga

macam, yaitu penyakit antrakosis murni, penyakit silikoantraksosis dan

penyakit tuberkolosilikoantrakosis.

Page 19: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

Penyakit antrakosis murni disebabkan debu batubara. Penyakit ini

memerlukan waktu yang cukup lama untuk menjadi berat, dan relatif tidak begitu

berbahaya. Penyakit antrakosis menjadi berat bila disertai dengan komplikasi atau

emphysema yang memungkinkan terjadinya kematian. Kalau terjadi emphysema

maka antrakosis murni lebih berat daripada silikoantraksosis yang relatif jarang

diikuti oleh emphysema. Sebenarnya antara antrakosis murni dan silikoantraksosi

sulit dibedakan, kecuali dari sumber penyebabnya. Sedangkan paenyakit

tuberkolosilikoantrakosis lebih mudah dibedakan dengan kedua penyakit

antrakosis lainnya. Perbedaan ini mudah dilihat dari fototorak yang menunjukkan

kelainan pada paru-paru akibat adanya debu batubara dan debu silikat, serta juga

adanya baksil tuberculosis yang menyerang paru-paru.

Page 20: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini:

a. Mengetahui masalah lingkungan dalam pembangunan pertambangan.

Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi misalnya mulai eksplorasi,

eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan, pengangkutan, serta kemudian

menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya kebakaran, pengotoran

terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan kerusakan

flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan

keluarnya gas-gas/ uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan

b. Mengetahui cara pengelolaan pembangunan pertambangan.

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan

terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan

mencegah terjadinya pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang

meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,

dan penegakan hukum.

Usaha pertambangan, sebagai motor penggerak pembangunan dalam sector

ekonomi, merupakan dua sisi yang sangat dilematis dalam kerangka

pembangunan di Indonesia. Sesuatu yang disadari termasuk salah kegiatan

yang banyak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup,

Keadaan demikian akan menimbulkan benturan kepentingan usaha

pertambangan disatu pihak dan dan usaha menjaga kelestarian alam lingkungan

c. Mengetahui kecelakaan yang terjadi di pertambangan

sumber penyebab kecelakaan.

1.     Manusia : termasuk pekerja, pengawas dan pimpinan;

2.     Peralatan :termasuk peralatan permesinan, alat-alat berat, juga merupakan

penyebab kecelakaan;

Page 21: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

3.     Material : bisa mengakibatkan kecelakaan seperti material yang beracun,

panas, berat,tajam, dan sebagainya;

4.    Lingkungan : juga bisa menyebabkan kecelakaan seperti kekeringan,

panas, berdebu, becek, licin, gelap, dan sebagainya.

d. Mengetahui penyehatan lingkungan pertambangan

a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi besar

b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan

c. Pengendalian dampak resiko lingkungan

d. Pengembangan wilayah sehat

e. Mengetahui pencemaran dan penyakit yang timbul karena adanya

pertambangan.

a. Pembukaan lahan secara luas

b. Menipisnya SDA yang tidak bisa diperbarui

c. Masyarakat dipinggir area pertambangan menjadi tidak nyaman

d. Pembuangan limbah pertambangan yang tidak sesuai tempatnya

e. Pencemaran udara atau polusi udara

Penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat asap atau udara yang terjadi dari

proses pertambangan dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyakit Silikosis

b. Penyakit Antrakosis

3.2 Saran

Kegiatan pertambangan di Indonesia harus dipantau secara ketat untuk

menghindari adanya penambangan ilegal yang seringkali mengabaikan dampak

negatif yang timbul pascapenambangan. Setiap industri penambangan perlu

melakukan recovery terhadap lingkungan pada tahap pascaoperasi kegiatan

penambangan agar dampak yang merugikan dapat ditekan.

Page 22: file · Web viewKegiatan pertambangan merupakan suatukegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutanmineral/bahan tambang

DAFTAR PUSTAKA

http://rossiamargana.blogspot.co.id/2012/11/masalah-lingkungan-dalam-

pembangunan.html

http://www.kamase.org

http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkungan

http://daniuciha90.blogspot.com/2010/01/tugas-v-class.html

Santoso, B, 1999, “ilmu lingkungan industri”, Universitas Gunadarma, Depok.

Ikawati, Y, 2006, “Memahami kondisi geologi porong”, Jakarta

http://data.menkokesra.go.id/content/program-penyehatan-lingkunga

http://mataornai.blogspot.com/2010/12/tugas-pengantar-lingkungan-minggu-11-

12_22.html

http://hukum.kompasiana.com/2010/12/23/perlindungan-dan-pengelolaan-

lingkungan-hidup-dalam-usaha-pertambangan/

http://www.youtube.com/watch?v=TpI24FSueZo

http://www.slideserve.com/presentation/206074/pertambangan

Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Gunadarma

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44672/4/Chapter%20II.pdf

http://ninachaerani02.blogspot.co.id/2015/01/masalah-lingkungan-dan-

pertambangan.html

http://fexel.blogspot.co.id/2012/12/pencemaran-dan-penyakit-penyakit-yang.html