View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 1/12
Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk Tuberkulosis
Paru
ABSTRAK
Latar Belakang
Regimen tuberkulosis yang lebih singkat dan lebih sederhana dibandingkan regimen
harian selama 6 bulan diperlukan.
Metode
Kami secara acak menerapkan pasien dengan TB yang terdiagnosis baru, smear
positif, sensitif obat terhadap salah satu dari 3 regimen: regimen kontrol yang terdiri
dari ethambutol, isoniazid, rifampicin, dan pyrazinamide selama bulan yang
diberikan harian diikuti dengan isoniazid dan rifampicin harian selama ! bulan"
regimen ! bulan dimana isoniazid pada regimen kontrol diganti dengan mo#iflo#acin
yang diberikan harian selama bulan diikuti dengan mo#iflo#acin dan $%% mg
rifapentin yang diberikan kali seminggu selama bulan" atau regimen 6 bulan
dimana isoniazid diganti dengan mo#iflo#acin harian selama bulan diikuti dengan
dosis mingguan mo#iflo#acin dan &%% mg rifapentin selama ! bulan. 'pesimen
sputum diperiksa pada mikroskop dan setelah kultur pada inter(al reguler. End point primernya berupa kegagalan dan kekambuhan terapi, dengan non)inferioritas
berdasarkan margin 6 poin persentase dan $%* +.
Hasil
Kami mendaftarkan total - pasien dari /frika 'elatan, 0imbab1e, Bots1ana, dan
0ambia" -* pasien terkoinfeksi dengan 2. 4ada analisis per)protokol, 5umlah
pasien dengan respon tidak memuaskan ialah !.$* pada kelompok kontrol, 3.*
pada kelompok 6 bulanan perbedaan dari kontrol, sebesar )&.- poin persentase" $%*
+, )6.& s7d .!8, dan &-.* pada kelompok ! bulanan perbedaan dari kontrol,
sebesar &3.6 poin persentase" $%* +, -.& 9 &$.&8. 4ada analisis intention-to-treat
dimodifikasi, 5umlah tersebut ialah sebesar &!.!* pada kelompok kontrol, &3.*
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 2/12
pada kelompok 6 bulanan perbedaan dari kontrol, sebesar %.! poin persentase" $%*
+, )!. s7d .68, dan 6.$* pada kelompok ! bulanan perbedaan dari kontrol,
sebesar &3.& poin persentase" $%* +, 6.- 9 &$.!8.
Kesimpulan
Regimen 6 bulan yang terdiri dari pemberian mingguan rifapentin dosis tinggi dan
mo#iflo#acin sama efektifnya dengan regimen kontrol. Regimen ! bulan tidak lebih
unggul dari regimen kontrol.
Regimen khemoterapi 6 bulan yang efektif untuk terapi TB paru telah
die(aluasi pada se5umlah percobaan terkontrol. 'aat pemberiaannya adekuat, mereka
mampu mencapai angka kesembuhan bebas kekambuhan sebesar $* atau lebih pada pasien yang terinfeksi oleh organisme sensitif obat. ;amun, terdapat kebutuhan untuk
meneliti regimen yang dapat meningkatkan angka kesembuhan operasional dengan
memperpendek atau menyederhanakan terapi. <paya sebelumnya dimana dosis
intermiten rifapentin yang digunakan telah menghasilkan angka kekambuhan yang
tak dapat diterima dan, pada pasien yang terkoinfeksi dengan 2, resistensi didapat
terhadap rifamycin. 'tudi pada mencit menun5ukkan bah1a kombinasi rifapentin
dosis tinggi dengan mo#iflo#acin dapat meningkatkan angka kesembuhan. Tu5uan
dari percobaan ini ialah untuk menilai apakah regimen durasi 6 bulan atau ! bulan
yang terdiri dari fase kontinu terapi intermiten dengan rifapentin dan mo#iflo#acin
lebih unggul dari regimen 6 bulan standar berdasarkan dosis harian isoniazid dan
rifampicin dan mampu mencegah resistensi didapat terhadap rifamycin pada pasien
kambuh yang terkoinfeksi dengan 2.
MT!D
4ercobaan terkontrol, acak, multisenter, internasional ini dilakukan dalam
framework The nternational +onsortium for Trials of +hemotherapeutic /gents in
Tuberculosis ;T=RTB8. 4ercobaan ini disponsori dan diimplementasi oleh 't.
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 3/12
>eorge?s, <ni(ersity of @ondon, bersama dengan Aedical Research +ouncil +linical
Trials <nit AR+ +T<8 di <ni(ersity +ollege @ondon dan 6 institusi di /frika
'elatan. 4rotokol studi ditin5au dan disetu5ui oleh komite tin5auan etik yang me1akili
setiap negara yang berpartisipasi, dan oleh badan tin5auan institusional di The +enters
of isease +ontrol and 4re(ention yang beroperasi di Bots1ana. Komite pemantauan
keamanan dan data independen menin5au data studi pada inter(al sekitar 6 bulan
sepan5ang studi.
Pasien
<ntuk berpartisipasi dalam percobaan, pasien harus memberikan informed
consent tertulis, berusia C &- tahun, berat badan 3 kg atau lebih, memberikan sampel sputum yang positif untuk basil tuberkel pada mikroskop smear direk, telah
men5alani khemoterapi antituberkulosis sebelumnya kurang dari sebulan, dan
memiliki alamat rumah yang mudah untuk dikun5ungi. 4eserta 5uga diperkirakan
bertahan terhadap terapi mingguan inisial. 4asien yang terkoinfeksi dengan 2 yang
memerlukan terapi antiretro(iral /RT8 pada saat diagnosis tidak layak a1alnya"
karena percobaan terus ber5alan, orang)orang yang memulai /RT saat skrining
dianggap layak. Drang)orang dengan hitung sel +! E %% per mm 3 tidak layak
a1alnya, tetapi 5umlah ini selan5utnya diubah men5adi &% per mm3.
<ntuk meminimalkan resiko resistensi multi)obat atau poli)obat dan
kekambuhan yang disebabkan oleh resistensi didapat terhadap rifamycin, pasien yang
memiliki resistensi terhadap isoniazid, rifampicin, atau mo#iflo#acin dieksklusi. 4ada
sebagian besar instansi, determinasi ini tidak dapat dibuat hingga setelah randomisasi.
aftar lengkap kriteria eligibilitas dicantumkan pada 'upplementary /ppendi#,
tersedia di ;=FA.org.
'etelah konseling, pasien diu5i untuk 2. 2asil diberitahukan pada pasien
kecuali bila diminta, kecuali di Bots1ana, dimana pemberitahuan adalah perintah.
Konseling post-test diberikan pada seluruh orang yang diu5i, dan mereka yang
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 4/12
terinfeksi dengan 2 diberi pera1atan klinis dalam pelayanan kesehatan mereka,
sesuai dengan praktek lokal. Radiografi thora# diperoleh di a1al dan die(aluasi oleh
penilai ahli untuk menentukan luas radiografi penyakit dan ada atau tidaknya ka(itasi.
Desain Studi
'ekuens alokasi acak dibentuk untuk setiap senter studi dengan penggunaan
blok beragam ukuran oleh ahli statistik independen di AR+ +T<. 'elain ahli statistik
yang melaporkan komite pemantauan keamanan dan data, staf di 't. >eorge?s dan di
AR+ +T< tidak mengetahui penerapan terapi kecuali saat ketidaktahuan men5adi
tidak etis misal, pada beberapa pembahasan efek merugikan yang serius8.
@aboratorium yang berpartisipasi tidak mengetahui penerapan terapi sepan5ang studi.4asien yang layak yang telah memberi informed consent secara acak
diterapkan dalam rasio &:&:& terhadap salah satu dari 3 regimen: regimen kontrol,
yang terdiri dari 6 bulan isoniazid dan rifampicin yang diberikan harian, dilengkapi
dengan ethambutol dan pyrazinamide dalam bulan pertama" regimen ! bulan, yang
terdiri dari bulan ethambutol, mo#iflo#acin !%% mg8, rifampicin, dan pyrazinamide
yang diberikan kali seminggu" dan regimen 6 bulan, yang terdiri dari bulan
ethambutol, mo#iflo#ain !%% mg8, rifampicin, dan pyrazinamide yang diberikan
harian, diikuti dengan ! bulan mo#iflo#ain dan rifapentin &%% mg8 yang diberikan
mingguan. 'eluruh obat diberikan pada dosis standar kecuali bila diminta" detail lebih
lan5ut diberikan pada 'upplementary /ppendi#. Beberapa obat percobaan didonasi
oleh 'anofi, >enus 4harmaceuticals, dan 'andoz, dan per1akilan 'anofi adalah
peneliti yang tidak ikut angkat suara pada pertemuan komite acara, tetapi tidak ada
satupun dari perusahaan tersebut yang berperan dalam desain studi, akumulasi data,
analisis data, atau persiapan manuskrip. Karena absorpsi rifapentin ditingkatkan
dengan pemberian makanan, setiap dosis rifapentin didahului dengan makanan
berupa telur rebus dan roti. Terapi secara langsung diteliti di fasilitas kesehatan
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 5/12
kecuali selama fase kontinu harian regimen kontrol, selama terapi dia1asi oleh orang
lain.
i ba1ah kondisi percobaan, regimen 6 bulan standar memiliki C $* angka
keberhasilan. <ntuk alasan ini, studi didesain untuk menentukan apakah salah satu
regimen eksperimen lebih unggul dari regimen kontrol dimana margin non)
inferioritas 6 poin persentase digunakan. Besar sampel target ialah &%$" dihitung
dengan menggunakan $%* + dua sisi untuk mencapai kekuatan -%*. etail
perhitungan tercantum pada 'upplementary /ppendi#.
fikasi dan Keamanan
ua sampel sputum dikumpulkan untuk apusan dan kultur sebelum terapi, dan& sampel dikumpulkan tiap bulan selama & bulan dan kemudian lagi pada & bulan
dan &- bulan. 'ampel dari senter di 0imbab1e yang dikultur pada medium padat
@G1enstein)Fensen dan sampel dari senter di /frika 'elatan dan Bots1ana dikultur
pada medium cair pada Aycobacteria >ro1th ndicator Tube. Kultur di 0ambia
dilakukan pada kedua media. =fek samping diberi dera5at untuk keparahan dengan
penggunaan kriteria dari The ;ational nstitute of /llergy and nfectious isease,
i(ision of /', setelah modifikasi minor. 'ebagian besar pasien -6*8 diamati
selama &- bulan dari randomisasi. ;amun, pasien di /frika 'elatan dan Bots1ana
yang men5alani randomisasi di periode pendaftaran 6 bulan terakhir mengalami
penurunan periode follow-up & bulan atau & bulan8 untuk memungkinkan
peman5angan periode pendaftaran.
End point efikasi primernya berupa 5umlah pasien dengan outcome yang tidak
memuaskan, yang dimaksud sebagai outcome berikut: pengulangan kembali atau atau
perubahan terapi untuk sebab apapun selain mengganti dosis yang hilang atau hamil,
kultur positif dari sampel yang diperoleh pada kun5ungan follow up terbaru, kematian
sebelum akhir terapi yang di5ad1alkan untuk alasan selain kekerasan atau trauma,
kematian setelah akhir terapi dengan bukti bah1a kemungkinan kegagalan atau
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 6/12
kekambuhan terapi tuberkulosis mereka yang terkonfirmasi atau belum, dan gagal
menyelesaikan terapi tanpa hasil kultur negatif di akhir periode follow up ter5ad1al.
Kekambuhan setelah menyelesaikan terapi dimaksud sebagai kultur positif dalam
periode ! bulan tanpa kultur negatif inter(ensi pada percobaan TB yang lebih a1al8
dan tanpa bukti genotip reinfeksi. Outcome yang memuaskan dimaksud sebagai
memiliki kultur negatif pada akhir follow up ter5ad1al dan tidak memiliki outcome
yang telah diklasifikasikan sebagai tidak memuaskan. efinisi ini sesuai dengan
definisi yang digunakan pada berbagai percobaan TB fase 3 lain. etail yang lebih
lan5ut disediakan pada 'upplementary /ppendi#.
<ntuk seluruh kegagalan dan kekambuhan terapi, satu kultur sampel sputum
yang diperoleh sebelum terapi dan satu kultur sampel sputum yang diperoleh setelahkegagalan atau kekambuhan terapi disimpan pada suhu )%H+ dan sampel dikirim ke
epartemen Aikrobiologi Kedokteran di 't. >eorge?s untuk kultur dan u5i
kerentanan. Drganisme tidak tahan panas dikirim ke 'enter Aikrobiologi Klinis,
<ni(ersity +ollege @ondon, untuk ekstraksi dan genotip ;/ dengan rata)rata
AR<);TR Mycobacterial Interspersed Repetitive Unit-Variable-Number Tandem
Repeats8. 4asien)pasien dengan reinfeksi yang dimaksud dengan perbedaan
setidaknya loci AR< dieksklusi dari analisis.
4ada setiap senter studi, orang yang didesain memasukkan data
memasukkan form laporan kasus ke bespoke database yang dibentuk oleh AR+
+T<. ile data ditransmisi secara elektronik, pada inter(al reguler, ke AR+ +T<.
Analisis Statistik
'esuai dengan pendekatan standar terhadap analisis percobaan non)
inferioritas, analisis dilakukan dengan populasi per)protokol dan intention-to-treat
modifikasi. ;on)inferioritas harus ditun5ukkan pada kedua analisis untuk menyatakan
bah1a regimen lebih unggul. 4erbedaan absolut dalam 5umlah outcome yang tidak
memuaskan dihitung dengan rata)rata model linear umum dengan fungsi hubungan
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 7/12
identitas. ;on)inferioritas dinilai dengan penggunaan batas atas $%* Iald + dua sisi
yang ekui(alen terhadap signifikansi satu sisi sebesar *8, dan hasilnya disesuaikan
untuk senter studi. <5i satu sisi tepat untuk percobaan non)inferioritas, dan tingkat
signifikansi satu sisi * telah digunakan pada percobaan non)inferioritas sebelumnya
mengenai TB. Tidak ada penyesuaian dibuat untuk perbandingan multipel karena
setiap regimen didesain untuk men5a1ab pertanyaan yang berbeda. 4endekatan ini
sesuai dengan pendapat ahli.
/nalisis subgrup pre-specified dilakukan sesuai dengan status 2 dan senter
studi, tetapi hasil dilaporkan hanya untuk analisis yang dibuat sesuai status 2
karena tidak terdapat heterogenitas yang ditemukan pada analisis yang dilakukan
sesuai senter. /nalisis hasil kultur pada bulan ke) terbatas pada peserta yang sampelsputumnya dikumpulkan antara 6 dan &% minggu setelah randomisasi. Fika lebih dari
satu kontrol yang tersedia selama periode 1aktu ini, hasil positif didahulukan
daripada hasil negatif. 'eluruh analisis dilakukan dengan penggunaan software
'T/T/, (ersi &.& 'tata8. etail lengkap strategi analisis terdapat di 'upplementary
/ppendi#.
HAS"L
Populasi Studi
/ntara & /gustus %%- dan & /gustus %&&, total - subyek didaftarkan di
senter di Iorcester %$8 dan Fohannesburg 8, /frika 'elatan, di 2arare %38
dan Aarondera -$8, 0imbab1e, di Jrancisto1n, Bots1ana 68, dan di Aacha,
0ambia &8. Total $ kegagalan skrining yang terlambat dieksklusi dari analisis
efikasi primer" pada mayoritas kasus tersebut, kultur yang diperoleh di a1al sama)
sama tidak positif atau menun5ukkan adanya strain resisten obat. Total $3 dan &!
pasien diinklusi dalam analisis intention-to-treat modifikasi dan per protokol,
masing)masing. Karakteristik a1al peserta serupa pada ketiga regimen Tabel &8.
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 8/12
fikasi
Fumlah pasien dengan outcome yang tidak memuaskan di antara yang
menerima regimen kontrol, regimen ! bulan, dan regimen 6 bulan ialah !.$*, &-.*,
dan 3.*, masing)masing, dalam analisis per)protokol, dan &!.!*, 6.$*, dan
&3.*, masing)masing, dalam analisis intention-to-treat modifikasi Tabel 8.
4erbedaan yang disesuaikan dengan lokasi dalam 5umlah outcome tidak memuaskan
antara pasien yang menerima regimen ! bulan dan yang menerima regimen kontrol
ialah &3.& poin persentase $%* +, 6.- 9 &$.!8 pada analisis intention-to-treat
modifikasi dan &3.6* $%* +, -.& 9 &$.&8 pada analisis per)protokol. 4ada kedua
analisis, regimen ! bulan kurang unggul dibandingkan regimen kontrol, karena batas
ba1ah $%* + lebih dari 6 poin persentase, meskipun identifikasi regimen sebagaikurang unggul bukan merupakan tu5uan prespecified dari percobaan.
4erbedaan yang disesuaikan dengan lokasi dalam 5umlah outcome tidak
memuaskan antara regimen 6 bulan dan regimen kontrol ialah %.! poin persentase
$%* +, )!. s7d .68 pada analisis intention-to-treat modifikasi dan )&.- poin
persentase $%* +, )6.& s7d .!8 pada analisis per)protokol. 4ada kedua analisis,
batas atas $%* + primer prespecified kurang dari margin non)inferioritas sebesar 6
poin persentase, menun5ukkan bah1a regimen 6 bulan lebih unggul dari regimen
kontrol saat tingkat signifikansi satu sisi * digunakan. Aeskipun $* + yang lebih
ketat untuk analisis per)protokol memberi interpretasi yang konsisten, $* + untuk
analisis intention-to-treat modifikasi tidak menun5ukkan non)inferioritas Tabel 8.
Aengu5i hipotesis nul satu sisi bah1a perbedaan ini C 6 poin persentase
menghasilkan nilai 4 %.%! untuk analisis intention-to-treat modifikasi dan nilai 4
%.%%& untuk analisis per)protokol. 2asilnya dirangkum pada >ambar . =stimasi
Kaplan)Aeier 1aktu analisis outcome tidak memuaskan untuk populasi per)protokol
ditun5ukkan pada >ambar 3. engan regimen ! bulan, ! dari 3% outcome tidak
memuaskan -%.%*8 ter5adi kurang dari 6 bulan setelah akhir terapi, temuan yang
konsisten dengan percobaan lain.
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 9/12
Tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status 2 dan
regimen terapi pada analisis per)protokol atau analisis intention-to-treat modifikasi.
4erbedaan antar regimen konsisten 5ika seluruh kematian atau seluruh reinfeksi
diklasifikasikan sebagai tidak memuaskan. /nalisis intention-to-treat modifikasi yang
ketat terdiri dari seluruh eksklusi pasca randomisasi kecuali untuk yang ditentukan
terlambat dalam skrining menun5ukkan peningkatan manfaat untuk pasien yang
menerima regimen 6 bulan. ;amun, temuan ini harus diinterpretasi dengan hati)hati,
karena peserta potensial yang lebih sedikit dieksklusi dari kelompok ini,
kemungkinan karena kesempatan. i antara &$ pasien yang dinilai pada bulan ke)
yang menerima isoniazid selama bulan pertama, &- -.3*8 memiliki kultur
negatif dibandingkan dengan 3$! dari !36 pasien $%.!*8 yang menerimamo#iflo#acin selama bulan pertama 4 %.%68.
Kepatuhan terhadap ketiga regimen serupa selama bulan pertama terapi.
'etelah itu, 5umlah pasien dengan angka kepatuhan C -$* yang serupa pada ketiga
kelompok .3* pasien menerima regimen kontrol, -&.!* pasien menerima
regimen ! bulan, dan -%.$* yang menerima regimen 6 bulan8, tetapi lebih sedikit
5umlah pasien yang menerima regimen kontrol memiliki angka kepatuhan C $*
!-.* dibandingkan dengan 6.* yang menerima regimen ! bulan dan 6.$*
yang menerima regimen 6 bulan8. 'atu)satunya ke5adian resistensi didapat terhadap
rifampicin ter5adi pada pasien di kelompok kontrol yang terkoinfeksi dengan 2 dan
tidak patuh terhadap regimen kontrol.
Keamanan
Total ! efek samping diberi dera5at berat atau mengancam nya1a ter5adi
pada 3- pasien selama terapi, tidak ada yang dianggap memiliki hubungan yang
berarti dengan terapi studi. ;amun, 6 ke5adian pada kelompok kontrol, 6 ke5adian
pada kelompok ! bulan, dan ! ke5adian pada kelompok 6 bulan dianggap
kemungkinan berhubungan dengan terapi studi. i antara - pasien yang men5alani
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 10/12
randomisasi, pasien meninggal: 6 pada kelompok kontrol, & pada kelompok yang
menerima regimen ! bulan, dan pada kelompok yang menerima regimen 6 bulan.
i antara kematian tersebut, ! diklasifikasikan sebagai kemungkinan berhubungan
dengan tuberkulosis. i antara - pasien dimana penyebab kematian tidak dapat
dipastikan, semuanya memberi hasil negatif spesimen sputum terakhir yang dikultur.
;amun, 6 dari pasien)pasien tersebut terkoinfeksi dengan 2, dan kematian mereka
dapat terkait dengan 2.
PMBAHASA#
4ercobaan ini menun5ukkan bah1a regimen 6 bulan dengan dosis sekali
seminggu selama ! bulan terakhir lebih unggul dari regimen kontrol" tidak terdapatmasalah terkait keamanan yang ditemukan. 'ebaliknya, regimen ! bulan, dimana
mo#iflo#acin dan $%% mg rifapentin diberikan dua kali seminggu selama fase
kontinu, memiliki angka kekambuhan yang secara signifikan lebih tinggi dari
regimen kontrol. 4emilihan dosis $%% mg rifapentin untuk regimen ini berdasarkan
pada asumsi farmakokinetik)farmakodinamik bah1a efek bakterisidal proporsional
terhadap area di ba1ah kur(a konsentrasi /<+8, yang menun5ukkan bah1a regimen
$%% mg rifapentin dua kali sehari lebih efektif dari regimen &%% mg rifapentin sekali
sehari, dan bah1a dosis yang lebih rendah dapat mengurangi toksisitas. 'ementara
studi pada mencit menun5ukkan bah1a regimen yang lebih singkat dari random
standar efektif, ini bukan kasus pada studi kami. 4erbedaan ini dapat disebabkan oleh
adanya subpopulasi bacilli yang berada pada status dorman di lesi TB paru.
'ubpopulasi bacilli tersebut diduga menyebabkan kekambuhan pada manusia, tetapi
sebagian besar tidak ada pada tikus dengan TB yang diinduksi secara eksperimental.
Karena subpopulasi tersebut, efikasi bakterisidal dapat terkait dengan konsentrasi
puncak rifapentin pada lesi manusia tetapi berhubungan dengan /<+ pada mencit.
'elan5utnya, pemberian $%% mg rifapentin dua kali seminggu tidak lebih efektif dari
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 11/12
pemberian &%% mg sekali seminggu saat menangani TB pada manusia, bahkan saat
regimen tersebut dalam durasi yang sama.
Tambahan mo#iflo#acin terhadap isoniazid diusulkan setelah laporan
mengenai akselerasi pada eliminasi basiler setelah tambahan tersebut dibuat dalam
studi pada mencit. 4ada percobaan kami, tambahan ini mengurangi 5umlah pasien
dengan kultur positif pada bulan ke) dari &!.6* men5adi $.6*. 4engurangan ini
dibandingkan dengan penurunan dari !* men5adi !%* pada percobaan fase yang
menge(aluasi tambahan mo#iflo#acin yang sama, 1alaupun dengan definisi end
point yang sedikit berbeda. ;amun, peran pasti mi#iflo#acin dalam membantu
mencegah kekambuhan masih belum 5elas. 4ada studi farmakokinetik nested , hasil
menun5ukkan bah1a meskipun rifapentin meningkatkan klirens mo#iflo#acin sebesar -* selama terapi dibandingkan dengan klirens setelah menyelesaikan terapi tanpa
rifapentin, hal ini tidak menyebabkan perubahan paparan mo#iflo#acin yang
signifikan secara klinis. @ebih banyak peker5aan yang diperlukan untuk menentukan
apakah tambahan mo#iflo#acin terhadap isoniazid merupakan komponen penting
keberhasilan regimen sekali seminggu fase kontinu.
Tidak terdapat resistensi obat didapat yang teridentifikasi di antara pasien
yang menerima regimen intermiten, tetapi 5umlahnya terlalu kecil untuk memberikan
kesimpulan yang definitif. Aeskipun demikian, angka kekambuhan rendah yang
berhubungan dengan regimen 6 bulan menun5ukkan bah1a resistensi didapat tidak
akan membatasi penggunaan dosis tinggi intermiten dengan rifapentin.
4ercobaan ini memiliki beberapa keterbatasan. Fumlah peserta yang men5alani
randomisasi -8 kurang dari ekspektasi besar sampel target &%$8 akibat terlambat
mulai dan pendaftaran yang lebih lambat dari yang diduga. ;amun, - peserta
cukup untuk menginterpretasi hasil kedua regimen eksperimen. 2anya * pasien
yang diinklusi dalam analisis intention-to-treat modifikasi yang terkoinfeksi dengan
2" median hitung sel +! mereka ialah 3&! per mm3. 4asien yang terkoinfeksi
dengan 2 oleh karena itu ter1akili, terutama yang dengan hitung sel +! rendah.
7/23/2019 Rifapentin Dosis Tinggi dengan Moxifloxacin untuk TB Paru
http://slidepdf.com/reader/full/rifapentin-dosis-tinggi-dengan-moxifloxacin-untuk-tb-paru 12/12
Aeskipun masuknya obat selama fase kontinu pada kelompok kontrol dia1asi oleh
orang selain staf klinis, kebutuhan predefined untuk kepatuhan yang adekuat terhadap
terapi tidak berbeda sesuai dengan regimen terapi.
Aemperluas penerapan rapid test seperti Lpert ATB7RJ untuk mengeksklusi
penyakit resisten rifampicin akan mempermudah penggunaan aman regimen 6 bulan
pada tempat dengan keterbatasan sumber daya, membuatnya mungkin untuk
memberikan regimen terhadap pasien dengan TB yang sensitif atau resisten mono)
isoniazid. Regimen 5uga rele(an untuk program yang berdasarkan pada obser(asi
langsung terapi harian di senter kesehatan, karena obser(asi langsung hanya akan
diperlukan sekali seminggu selama fase kontinu dan oleh karena itu dapat dikirim di
lokasi yang dekat. Aengganti obser(asi terapi harian saat ini diperlukan oleh regimenkontrol dengan regimen dimana intensitas obser(asi terapi yang dikurangi dapat
menurunkan biaya sistem kesehatan, meskipun biaya obat yang digunakan dalam
regimen saat ini memerlukan lebih sedikit obser(asi tetapi lebih besar. Tidak terdapat
analisis efekti(itas biaya yang dilakukan. ;amun, Bayer telah membuat komitmen
untuk membuat mo#iflo#acin tersedia dalam harga yang ter5angkau, dan 'anofi
menurunkan harga rifapentin di /'. Aakanan berupa telur rebus dan beberapa
lembar roti diberikan untuk meningkatkan absorpsi rifapentin dapat men5adi barrier
untuk implementasi" penelitian selan5utnya dibutuhkan untuk menentukan seberapa
penting makanan ini.
Regimen 6 bulan dimana rifapentin dan mo#iflo#acin diberikan sekali sehari
selama fase kontinu lebih unggul dari regimen standar, yang memerlukan pemberian
terapi harian selama 6 bulan. Regimen baru dapat mempermudah strategi terapi yang
diobser(asi secara langsung dan dapat digunakan sebagai terapi lini pertama pada
tempat tertentu, seperti yang dengan angka koinfeksi 2 rendah atau angka
resistensi isoniazid yang tinggi.