6
RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011 DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2011 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN · PDF fileLAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN ... (lemak dan minyak hewan/nabati) sebesar 8,09 USD ... tentang Penetapan tarif Bea Masuk dalam rangka

  • Upload
    vokiet

  • View
    254

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

RINGKASAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN

BULAN JULI 2011

DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2011

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Indonesia bulan Mei 2011 mencapai 18,3 USD miliar, naik 10,8 persen dibanding April 2011. Sementara secara kumulatif, ekspor Jan-Mei 2011 mencapai 80,3 USD miliar atau meningkat 33,8 persen dibanding Jan-Mei 2010. Pada periode Jan-Mei 2011 ekspor masih didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 64,2 USD miliar (80,0 persen dari nilai ekspor total) sementara nilai ekspor migas hanya sebesar 16,0 USD miliar (20,0 persen dari nilai ekspor total).

Ekspor nonmigas Jan-Mei 2011 terutama didorong oleh ekspor kelompok barang HS 27 (bahan bakar mineral) sebesar 9,75 USD miliar, yang kemudian diikuti oleh kelompok barang HS 15 (lemak dan minyak hewan/nabati) sebesar 8,09 USD miliar; dimana kontribusi kedua kelompok barang ini terhadap total ekspor nonmigas adalah sebesar 27,8 persen.

Proporsi ekspor industri mencapai 61,7 persen dari total ekspor Jan-Mei 2011; dimana peran ekspor produk industri terhadap ekspor total secara tren terlihat semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di lain pihak, peran ekspor produk pertambangan semakin meningkat yang mencapai 15,6 persen pada Jan-Mei 2011. Peran ekspor batubara (bituminous dan coal) mencapai 11,4 persen dan tembaga 2,6 persen pada Jan-April 2011.

Sumber: BPS (diolah:Dit.PIKEI-Bappenas)

Pada periode Jan-Mei 2011, ekspor nonmigas ke Jepang mencapai 7,35 USD miliar, Amerika Serikat mencapai 6,56 USD miliar, dan China mencapai 7,01 USD miliar. Kontribusi ekspor nonmigas ke tiga negara tersebut mencapai 32,6 persen. Sementara ekspor nonmigas ke Uni Eropa (27 negara) mencapai 8,68 USD miliar (13,5 persen), sedangkan ekspor nonmigas ke negara-negara ASEAN sebesar 13,77 USD miliar (21,4 persen) terhadap total ekspor nonmigas.

Perkembangan Impor Nilai impor Indonesia pada Mei 2011 sebesar 11,19 USD miliar, turun -0,4 persen dibanding April 2011. Sementara impor kumulatif periode Jan-Mei 2011 mencapai 68,51 USD miliar atau naik 33,9 persen dibanding Jan-Mei 2010. Impor didominasi oleh sektor non migas, yang mencapai 52,53 USD miliar (76,7 persen dari nilai impor total) sementara nilai ekspor migas adalah sebesar 15,98 USD miliar (23,3 persen dari nilai impor total).

Pada Jan-Mei 2011, impor bahan baku memberikan peranan terbesar, yaitu 75,3 persen (51,6 USD miliar), yang didominasi oleh Komoditas Bahan Baku (Olahan) untuk Industri. Sejak tahun 2008, proporsi impor barang konsumsi meningkat dari 6,4 persen menjadi 7,4 persen pada 2010.

Dari total nilai impor nonmigas pada Jan-Mei 2011, sebesar 9,8 USD miliar (23,2 persen) berasal dari ASEAN. Diikuti China (18,6 persen) dan Jepang (13,5 persen). Sehingga, impor dari ketiganya mendominasi 55,2 persen impor nonmigas Indonesia; turun dari Jan-Mei 2010 yaitu 64,9 persen.

Sumber: BPS (diolah:Dit.PIKEI-Bappenas)

2005 2006 2007 2008 2009 2010Jan - Mei

2011

Share Migas 22.5% 21.0% 19.4% 21.3% 16.3% 17.8% 20.0%

Share Pertambangan 9.3% 11.1% 10.4% 10.9% 16.9% 16.9% 15.6%

Share Industri 64.9% 64.5% 67.0% 64.5% 63.0% 62.1% 61.7%

Share Pertanian 3.4% 3.3% 3.2% 3.3% 3.7% 3.2% 2.7%

Growth Ekspor Total 19.7% 17.7% 13.2% 20.1% -15.0% 35.4% 33.4%

Growth Migas 22.9% 10.3% 4.1% 31.9% -34.7% 47.4% 42.3%

Growth Pertanian 15.4% 16.8% 8.7% 25.3% -4.8% 14.6% 21.3%

Growth Industri 14.2% 17.0% 17.6% 15.6% -16.9% 33.5% 36.3%

Growth Pertambangan 66.9% 40.8% 6.2% 25.4% 32.0% 35.8% 16.2%

0%

25%

50%

75%

100%

-50.0%

-25.0%

0.0%

25.0%50.0%

75.0%

PERTUMBUHAN DAN PROPORSI EKSPOR

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jan-Mei 2011

Proporsi B.Baku 77.6% 77.2% 75.8% 77.0% 71.9% 72.8% 75.3%

Proporsi B.Modal 14.4% 15.0% 15.4% 16.6% 21.1% 19.8% 17.0%

Proporsi B.Konsumsi 8.0% 7.8% 8.8% 6.4% 7.0% 7.4% 7.7%

Growth Impor Total 24.0% 5.8% 21.8% 73.6% -25.0% 40.1% 33.9%

Growth Impor Migas 48.8% 8.6% 15.4% 39.6% -37.9% 44.4% 48.9%

Growth Impor NonMigas 15.7% 4.6% 24.8% 87.8% -21.1% 39.0% 29.9%

Growth B.Konsumsi 22.0% 2.5% 38.0% 27.0% -18.6% 47.9% 39.2%

Growth B.Baku 23.7% 5.3% 19.7% 76.1% -30.0% 41.8% 37.7%

Growth B.Modal 26.9% 10.5% 25.1% 86.9% -4.5% 31.7% 17.3%

0%

25%

50%

75%

100%

-50.0%

-25.0%

0.0%

25.0%

50.0%

75.0%

100.0%

Pe

rse

nta

se

PERTUMBUHAN DAN PROPORSI IMPOR

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Harga Komoditas Bahan Pokok Pasar Domestik Pada bulan Januari Juni 2011, harga rata-rata komoditas beras medium, gula pasir, gula pasir, minyak goreng kemasan, minyak goreng curah dan tepung terigu mengalami kenaikan dibandingkan bulan Mei 2011, yaitu masing-masing sebesar 14,8 persen; 1,5 persen; 12,1 persen; 13,1 persen dan 0,9 persen.

*Sampai dengan 24 Juni 2011 Sumber: Kemendag (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

Harga Komoditas Internasional Harga minyak mentah turun 2,1 persen pada bulan Juni, dengan harga rata-rata 105,9 USD/barel. Terjadi perbedaan yang signifikan antara harga Brent 113,8 USD/barel dan harga WTI 96,3 USD/barel, yang disebabkan oleh hambatan pasokan di Cushion OK. Harga pertanian menurun 0,7 persen akibat peningkatan pasokan pada beberapa komoditas. Harga minyak kelapa dan palm kernel turun mencapai 14 persen dan 10 persen akibat kelebihan produksi, sementara harga kapas turun 10 persen akibat permintaan yang menurun serta adanya substitusi serat sintetis murah di Asia. Sementara itu, harga gula meningkat 15 persen akibat produksi Brasil yang rendah dan harga kayu (Malaysia) naik 8 persen akibat permintaan dari Jepang . Harga logam dan mineral turun 1,2 persen akibat perlambatan permintaan global. Harga timah turun 11 persen karena peningkatan produksi dan harga nikel turun 7 persen akibat melemahnya permintaan stainless steel serta peningkatan produksi nikel pig iron di China.

Sumber: Commodity Price Data (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas

2009 (rt2)

Tw I 2010

Tw II 2010

Tw III 2010

Tw IV 2010

Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11Jun 24-

11*

Beras Medium (Kg) 5,706 6,353 6,218 6,619 6,859 7,376 7,432 7,141 7,041 6,208 7,124

Gula Pasir (Kg) 8,691 11,154 10,212 10,551 11,043 11,178 11,093 10,986 10,832 10,234 10,383

M.Goreng Kemasan (620ml) 8,493 8,428 8,516 8,469 8,349 8,751 9,064 9,323 9,457 8,499 9,531

M.Goreng Curah (Kg) 9,089 9,537 9,358 9,710 10,579 11,322 11,351 11,260 10,822 9,390 10,623

Tepung Terigu (Kg) 7,643 7,643 7,508 7,520 7,554 7,556 7,578 7,596 7,583 7,489 7,555

5,000

7,000

9,000

11,000

13,000HARGA KOMODITAS BAHAN POKOK PASAR DOMESTIK

2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2011 2011 2011 2011 2011 2011

Apr May Jun Jul Agust Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Energy 287 260 258 257 260 261 277 287 307 320 333 365 389 364 357

Agriculture 217 214 213 219 228 238 252 264 278 294 311 295 299 288 286

Metals and Minerals 368 331 318 325 368 385 385 387 403 425 432 411 421 401 397

150.0

200.0

250.0

300.0

350.0

400.0

450.0

IND

EKS

20

00

= 1

00

INDEKS HARGA KOMODITAS

Pada Jan-Mei 2011 neraca perdagangan menghasilkan surplus sebesar 11,8 USD miliar, naik dibanding Jan-Mei 2010

sebesar 30,6 persen. Sementara total transaksi perdagangan Jan-Mei 2011 naik sebesar 33,6 persen dibandingkan Jan-Mei

2010. Neraca perdagangan, secara tren relatif menurun sejak 2006 silam. Hal tersebut diakibatkan oleh laju pertumbuhan

(5 tahun terakhir) impor (23,3 persen) tumbuh lebih cepat daripada laju pertumbuhan ekspor (14,3 persen). Pada Jan-Mei

2011 neraca perdagangan non migas RI-Asean surplus sebesar 1,58 USD miliar dan RI-China defisit sebesar -2,7 USD miliar.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Direktorat Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional BAPPENAS [3]

Isu Terkini

AANZFTA: Indonesia akan segera meratifikasi perjanjian Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Agreement Establishing the ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Area (AANZFTA), sebagai hasil pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN, Australia, dan Selandia Baru; pada tanggal 27 Februari 2009 di Cha-am, Phetchaburi, Thailand. Tetapi, implementasi (entry into force) perjanjian ini bervariasi untuk setiap negara, yaitu:

Australia, Selandia Baru, Brunei, Myammar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam telah mengimplementasikan pada tahun 2010

Laos dan Kamboja telah mengimplementasikan pada bulan Januari 2011 Indonesia sampai saat ini belum melakukan ratifikasi, karena adanya permasalahan transposisi HS 2002-2007

untuk 335 pos tarif. Pada pertemuan AANZFTA joint committee ke-3 tanggal 30 Mei-2 Juni 2011, ditegaskan bahwa Indonesia sedapat mungkin dapat mengimplementasikan perjanjian ini paling lambat pada bulan Agustus 2011 dengan memperhitungkan tenggang waktu 60 hari antara saat notifikasi dan berlakunya perjanjian AANZFTA secara efektif. Menindaklanjuti hasil pertemuan AANZFTA tersebut, Tim Tarif pada bulan Juli 2011 telah memutuskan untuk merekomendasikan penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penetapan tarif Bea Masuk dalam rangka AANZFTA kepada Menteri Keuangan. PMK mulai berlaku setelah 60 hari sejak tanggal diundangkan sampai dengan 31 Desember 2013.

Menjelang Ramadhan, impor makanan & minuman melonjak 32%

Hampir sama dengan tren tahun lalu, impor produk makanan dan minuman pada kuartal II/2011 melonjak 32% dibandingkan dengan kuartal I, didorong oleh permintaan domestik menjelang Idulfitri. Impor makanan dan minuman pada kuartal I/2011 mencapai US$64,1 juta. Pada tiga bulan sebelumnya impor hanya sebesar US$48,4 juta. Sementara itu impor makanan dan minuman terbesar pada semester pertama 2011 berasar dari Malaysia. Sepanjang Januari-Juni, impor dari Malaysia memberikan kontribusi 24,7 persen dari total impor makanan dan minuman. Negara lainnya yang juga berkontribusi besar adalah China (12,9 persen), Thailand (10,2 persen), dan Singapura (7,9 persen). Impor makanan dan minuman selama semester pertama 2011 meningkat cukup tinggi. Berdasarkan data GAPMMI, impor resmi mencapai 112,63 juta dollar AS atau naik 15,71 persen dari periode yang sama tahun lalu. Impor makanan dan minuman paling banyak masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 81 persen dari total impor.

Pemerintah-swasta Kerja Sama Bertekad Kembangkan Ekspor

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian bersama-sama dengan sektor swasta

melakukan kerja sama untuk mendorong nilai dan volume ekspor. Target nilai ekspor adalah 200 miliar dolar AS,

melebihi target sebelumnya 160 miliar dolar AS. Untuk mencapai hal itu, pemerintah mengandalkan antara lain peran

usaha kecil menengah. Karenanya, pemerintah juga akan melaksanakan sejumlah program pembinaan terhadap dunia

usaha mengenai pelatihan dan pengembangan ekspor. Selain itu, pemerintah juga akan berkoordinasi dengan berbagai

pemangku kepentingan dalam melakukan aktivitas untuk mempromosikan produk ekspor Indonesia di tingkat

internasional.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

LAMPIRAN DATA PERDAGANGAN

TABEL DATA EKSPOR

Komoditas NILAI EKSPOR (Juta USD)

2006 2007 2008 2009 2010 Jan – Mei

2010 Jan – Mei

2011 Total Ekspor 100.789,7 114.092,2 137.010,5 116.490,7 157.779,1 60.191,1 80.275,8 Migas 21.209,5 22.088,6 29.126,3 19.018,3 28.039,6 11.262,6 16.029,5 Minyak Mentah 8.168,8 9.226,0 12.418,8 7.820,3 10.402,9 3.804,8 5.278,7 Hasil Minyak 2.843,7 2.878,8 3.547,0 2.262,3 3.967,3 1.882,4 2.230,2 Gas 10.197,0 9.983,8 13.160,5 8.935,7 13.669,4 5.575,4 8.520,6 Ekspor Non Migas 79.580,2 92.003,6 107.884,2 97.472,4 129.739,5 48.928,5 64.246,3 Pertanian 3.364,9 3.657,8 4.584,6 4.363,2 5.001,9 1.772,1 2.149,0 Industri 65.023,9 76.460,8 88.393,4 73.430,2 98.015,1 36.371,8 49.567,0 Pertambangan 11.191,4 11.885,0 14.906,2 19.679,0 26.722,5 10.784,6 12.530,3 Negara Tujuan Ekspor Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) Jepang 12.198,6 13.092,8 13.795,3 11.981,6 16.496,5 6.339,3 7.351,8 Amerika Serikat 10.682,5 11.311,3 12.531,1 10.461,7 13.326,5 5.108,1 6.556,5 Singapura 7.883,9 8.990,4 10.116,0 7.944,9 9.553,6 3.807,5 4.543,4 Cina 5.466,6 6.664,1 7.787,2 8.906,3 14.080,9 5.033,1 7.010,3 India 3.326,5 4.885,0 7.060,9 7.351,4 9.851,2 3.413,3 5.038,7 Total 5 Negara Tujuan Utama 39.558,0 44.943,6 51.290,4 46.645,9 63.308,7 23.701,3 30.500,7 Total Pasar Ekspor Lainnya 40.090,8 47.068,7 56.615,3 50.826,5 66.430,8 25.227,2 33.745,6 Total Ekspor 79.648,8 92.012,3 107.905,7 97.472,4 129.739,5 48.928,5 64.246,3

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

5 KOMODITAS DENGAN KONTRIBUSI EKSPOR NONMIGAS TERBESAR

2009 2010 Jan - Mei 2011

Komoditas Shar

e Komoditas Share Komoditas Share

Bahan bakar mineral (27)

14,3%

Bahan bakar mineral (27)

14,4% Bahan bakar mineral (27)

15,2%

Lemak & minyak hewan/nabati (15)

12,5%

Lemak & minyak hewan/nabati (15)

12,6%

Lemak & minyak hewan/nabati (15)

12,6%

Mesin/peralatan listrik (85)

8,2% Mesin/peralatan listrik (85)

8,0% Karet dan barang dari Karet (40)

9,9%

Bijih, kerak dan abu logam (26)

6,0% Karet dan barang dari Karet (40)

7,2% Mesin/peralatan listrik (85)

6,8%

Karet dan barang dari Karet (40)

5,0% Bijih, kerak dan abu logam (26)

6,2% Bijih, kerak dan abu logam (26)

4,5%

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

TABEL DATA IMPOR

Komoditas NILAI IMPOR (Juta USD)

2006 2007 2008 2009 2010 Jan - Mei

2010 Jan - Mei

2011 Total Impor 61.065,5 74.402,7 129.197,3 96.855,9 135.663,3 51.177,4 68.508,1 Migas 18.962,9 21.879,6 30.552,9 18.988,6 27.412,7 10.734,1 15.982,2 Minyak Mentah 7.852,6 9.056,7 10.061,5 7.362,2 8.531,3 3.542,3 4.166,9 Hasil Minyak 11.080,3 12.733,7 20.230,8 11.137,3 18.018,2 6.912,3 11.238,1 Gas 30,0 89,2 260,6 489,1 863,2 279,5 577,2 Non Migas 42.102,6 52.523,1 98.644,4 77.867,3 108.250,6 40.443,3 52.525,9

Barang Konsumsi 4.738,2 6.539,1 8.303,7 6.756,4 9.991,6 3.781,3 5.263,9 Bahan Baku 47.171,4 56.484,7 99.492,7 69.654,8 98.755,1 37.479,1 51.613,1 Barang Modal 9.155,9 11.449,6 21.400,9 20.444,7 26.916,6 9.917,0 11.631,1 Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

2008 2009 2010Jan - Mei

2010Jan - Mei

2011

Pasar Ekspor Lainnya 52.5% 52.1% 51.2% 51.6% 52.5%

India 6.5% 7.5% 7.6% 7.0% 7.8%

Cina 7.2% 9.1% 10.9% 10.3% 10.9%

Singapura 9.4% 8.2% 7.4% 7.8% 7.1%

Amerika Serikat 11.6% 10.7% 10.3% 10.4% 10.2%

Jepang 12.8% 12.3% 12.7% 13.0% 11.4%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pe

rse

nta

se

PANGSA PASAR NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

5 KOMODITAS IMPOR DENGAN KONTRIBUSI NONMIGAS TERBESAR

2009 2010 Jan - Mei 2011

Komoditas Share Komoditas Share

Komoditas Share

Mesin/pesawat mekanik (84)

18,8% Mesin dan peralatan mekanik (84)

18,5%

Mesin dan peralatan mekanik (84)

17,3%

Mesin dan peralatan listrik (85)

14,5% Mesin dan peralatan listrik (85)

14,4%

Mesin dan peralatan listrik (85)

13,3%

Besi dan baja

5,6% Besi dan baja

5,9%

Besi dan baja

6,3%

Bahan kimia organik

5,1%

Kendaraan dan bagiannya (87)

5,3%

Plastik dan barang dari plastik (39)

5,3%

Pesawat udara dan bagiannya

4,2% Bahan kimia organik

4,9%

Bahan kimia organik (29)

5,3%

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

Sumber: BPS (diolah: Dit. PIKEI – Bappenas)

2005 2006 2007 2008 2009 2010Jan-Mei

2010Jan-Mei

2011

Negara Lainnya 24.0% 25.2% 23.8% 21.0% 23.1% 21.4% 21.2% 22.4%

Korea Selatan 4.2% 4.0% 3.8% 4.9% 4.9% 5.2% 5.3% 5.6%

Amerika Serikat 9.5% 9.4% 9.0% 7.8% 9.0% 8.6% 8.8% 7.9%

China 11.3% 13.1% 15.1% 15.2% 17.3% 18.2% 24.1% 18.6%

Jepang 17.1% 13.0% 12.3% 15.1% 12.6% 15.6% 17.5% 13.5%

Uni Eropa 14.4% 14.3% 14.6% 10.7% 11.1% 9.0% 8.7% 8.9%

ASEAN 19.5% 20.9% 21.4% 25.4% 21.9% 22.0% 23.3% 23.2%

0.0%

25.0%

50.0%

75.0%

100.0%

Pe

rse

nta

se

PANGSA IMPOR BERDASARKAN NEGARA ASAL

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010Jan - Mei

2010Jan - Mei

2011

Impor Non Migas 27,495.3 25,490.3 24,763.1 24,939.8 34,792.5 40,243.2 42,102.6 52,523.1 98,644.4 77,867.3 108,250. 40,443.3 52,525.9

Impor Migas 6,019.5 5,471.8 6,525.8 7,531.9 11,732.0 17,457.7 18,962.9 21,879.6 30,552.9 18,988.6 27,412.7 10,734.1 15,982.2

Ekspor Non Migas 30,359.5 34,953.4 38,092.9 41,821.0 40,975.3 66,420.9 79,580.2 92,003.6 107,884. 97,472.4 129,739. 48,928.5 64,246.3

Ekspor Migas 9,694.3 10,464.6 11,722.0 11,622.5 7,872.3 19,231.5 21,209.5 22,088.6 29,126.3 19,018.3 19,018.3 11,262.6 16,029.5

Neraca Perdagangan 6,539.0 14,455.9 18,526.0 21,053.2 2,323.1 27,951.5 39,724.2 39,689.5 7,813.2 19,634.8 13,094.5 9,013.7 11,767.7

-

20,000.0

40,000.0

60,000.0

80,000.0

100,000.0

120,000.0

140,000.0

160,000.0

Nila

i (U

SD Ju

ta)

NERACA PERDAGANGAN

2006 2007 2008 2009 2010Jan-11

Feb-11

Mar-11

Apr-11

May-11

Impor Nonmigas 8,819. 11,257 22,632 18,046 23,791 2,149. 2,195. 2,935. 2,485. 2,415.

Impor Migas 8,548. 10,673 18,422 9,675. 15,060 1,732. 1,127. 1,641. 2,214.

Ekspor Nonmigas 16,409 19,843 23,526 20,448 27,022 2,836. 2,614. 3,204. 2,464. 2,648.

Ekspor Migas 2,133. 2,468. 3,656. 4,175. 6,086. 508.5 514.4 602.3 784.9

Neraca 1,175. 381.1 (13,87 (3,098 (5,742 (536.6 (193.7 (770.5 (1,450 232.9

-20,000.0

-10,000.0

0.0

10,000.0

20,000.0

30,000.0

40,000.0

50,000.0

Nila

i (U

SD ju

ta)

EKSPOR IMPOR INDONESIA ASEAN

2006 2007 2008 2009 2010Jan-11

Feb-11

Mar-11

Apr-11

May-11

Impor Nonmigas 5,502. 7,957. 14,968 13,491 19,688 1,816. 1,508. 1,972. 2,164. 2,282.

Impor Migas 1,134. 600.6 299.3 510.8 736.1 12.2 21.3 54.0 32.3

Ekspor Nonmigas 5,466. 6,664. 7,787. 8,920. 14,081 1,161. 1,181. 1,289. 1,565. 1,812.

Ekspor Migas 2,877. 3,011. 3,849. 2,579. 1,611. 132.0 157.0 76.0 113.7

Neraca 1,706. 1,117. (3,631 (2,502 (4,731 (535.2 (190.6 (661.0 (517.5 (470.7

(10,000.0)

(5,000.0)

-

5,000.0

10,000.0

15,000.0

20,000.0

25,000.0

Nila

i (U

SD

juta

)

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA-CHINA

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.