Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    1/13

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    2/13

    Pendahuluan; Latarbelakang, konsep

    kebencanaan

    Identifikasi Level Bahaya(H), Analisis Potensi

    Genangan

    Identifikasi Level

    Kerentanan (V),MetodePairwise comparison

    Identifikasi Level Risiko(R), intersect H dan V

    Overview

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    3/13

    Pendahuluan (1)

    Perubahan iklim memberikan dampak terhadap

    komunitas, peningkatan potensi bahaya dan menjadikan

    suatu komunitas menjadi lebih rentan (Chamber, 2009),

    termasuk daerah pantai kenaikan muka air laut.

    Bentuk bahaya di daerah pantai akibat kenaikan mukameluasnya area genangan dan meningkatnya trend rate e

    (Latief.,et al., 2010).

    Tujuan : identifikasi area yang berisiko terhadap potensi

    (kenaikan muka air laut).

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    4/13

    Pendahuluan (2)

    Kerentanan (V) kepekaan ekosistem danmasyarakat, baik orang perorangan maupun keloterhadap bencana (Kaiser, 2007)

    Risiko (R) probabilitas kemunculan suatu kbencana (ISDR,2007)

    Bahaya (H) dapat menjadi Bencana (D) ketika terdapat faktor kerentanan yang terlibat terhadap suakejadian bencana (Cannon, 1994)

    Bahaya (H) faktor pemicu dalam suatu kej

    bencana, bersifat alami, seperti storm surgsea level rise trend(Cannon, 1994)

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    5/13

    Identifikasi Level Bahaya (1)

    # Perhitungan level bahaya dihitung berdasarkan parameter-parameter bahaya yang dapat menambah kenaikanmuka air laut

    # Faktor-faktor bahaya yang diperhitungkan

    Parameter Perhitungan Metode Perhitungan Hasil perhitungan Keterangan

    Trend Kenaikan muka air laut

    (SLR)

    Pengukuran dan

    Prediksi

    3.5 mm/thn s/d

    8.0 mm/thn

    Mereferensi kajian sebelumnya,

    Sumber: Latief, 2010

    Pasang surut Pengukuran HHWL: 3.7 m

    MHWL: 2.0 m

    St pengukuran pasut di Tanjung

    Benoa

    Gelombang badai Prediksi Tinggi run up:

    1.02 m

    Mereferensi kajian sebelumnya,

    Sumber: Nining, 2010

    Gelombang angin Prediksi Rata-rata: 0.8 m

    Ekstrim: 2.1 m

    Hasil simulasi model iklim

    gelombang

    La Nina (ENSO) Prediksi Tinggi muka air:

    0.25 m

    Korelasi anomali muka air dan

    periode la nina

    Tabel Parameter yang Mempengaruhi Kenaikan Muka Air Laut

    Sumber: Latief dan Fitriyanto, 2009

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    6/13

    Identifikasi Level Bahaya (2)

    Nomor Potensi Bahaya 1 Trend Kenaikan

    muka air laut

    2 MHWL (Mean HighWater Level)

    3 HHWL (Highest HighWater Level)

    4 Gelombang Angin 5 Gelombang Angin

    (ekstrim)

    6 La Nina 7 Gelombang Badai

    Akumulasi Skenario 1+2+4 1 (eksisting) 1+3+5 2

    1+3+5+6+7 3(ekstrim)

    Tabel Skematisasi Skenario Gambar Peta Dasar Provinsi Bali Sebagai area kajian

    sumber: GLCF, 2012

    Peta Potensi Genangan sebagai Peta Potensi Bahaya

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    7/13

    Identifikasi Level Bahaya (3)

    (1)

    (2)

    (1) Potensi Genangan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untukSkenario 1 (SLR+MHWL+gel. Angin rata-rata) tahun 2012

    (2) Potensi Genangan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untukSkenario 3 (SLR+HHWL+gel. Angin ekstrim+La Nina+gel.badai)Tahun 2012

    Tabel. Kuantifikasi Luas Genangan per Kabupaten Bali

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    8/13

    Identifikasi Level Kerentanan (1)

    # Identifikasi level kerentanan dilakukan berdasarkan perhitungan dengan Metode Pairwise Compariso

    # Pairwise Comparison merupakan analisis yang betujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tinjauan denganmengevaluasi faktor manakah yang memiliki pengaruh secara signifikan (Abdi.,and William, 2010)

    # Faktor kerentanan yg diperhitungkan adalah Infrastruktur, Tataguna Lahan, Populasi Penduduk, Slope,

    Sumber: Latief., dkk., 2010

    Tabel perhitungan kerentanan total

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    9/13

    Identifikasi Level Kerentanan (2)

    Kerentanan total tahun 2012 Provinsi BaliKota Denpasar tergolong tinggi, karena populasi

    penduduk dan pola tataruang area tersebut.

    Zoom in level kerentanan tahun 2012dan Kabupaten Badung .

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    10/13

    Identifikasi Level Risiko (1)

    Tabel Perhitungan Risiko sebagai fungsi dari H vs V

    Risiko (R) sebagai fungsi dari Bahaya

    (V), dan kapasitas (C)

    Suatu area berisiko sangat tinggi terhadap bencana ketika area tsb memiliki level kersangat tinggi dan level bahaya sangat tingg

    Peningkatan kapasitas (i.e. mitigasi bencanmengurangi level kerentanan

    (ST)

    (ST)

    (M)

    (R)

    (S

    (Sumber: Latief, dkk., 2010)

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    11/13

    Identifikasi Level Risiko (2)

    (1) Peta Risiko Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untukSkenario 1 (SLR+MHWL+gel. Angin rata-rata),tahun 2012

    (2) Peta Risiko Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untukSkenario 3 (SLR+HHWL+gel. Angin ekstrim+La Nina+gel.badai),tahun 2012

    Tabel. Kuantifikasi Luas Genangan per Kabupaten Bali

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    12/13

    Kesimpulan

    • Identifikasi level bahaya: Telah terjadi perubahan status potensi genangan darirendah menjadi moderat di beberapa lokasi dan perluasan area potensi genangan

    di daerah kawasan pantai

    • Identifikasi level kerentanan: Kota Denpasar merupakan area yang paling rentandi Bali (Populasi penduduk dan pola tataruang)

    • Identifikasi level risiko: Pantai di Kota Denpasar merupakan area yang palingberisiko terhadap kenaikan muka air laut

  • 8/19/2019 Risk Assesment Bali Indonesia Please Sit

    13/13

    erima kasih