Upload
riswet
View
383
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
RISK AND RETURN I
Pada bab ini dideskripsikan celah antara resiko dan keuntungan. Dimulai dengan
mendiskusikan cara memperhitungkan resiko dan keuntungan untuk aset individual dan
portofolio. Secara khusus, dibedakan antara resiko stand-alone dengan resiko dalam konteks
portofolio, dan dijelaskan keuntungan dari diversifikasi. Pada akhirnya dikembangkan
CAPM, yang menjelaskan bagaimana resiko mempengaruhi tingkat keuntungan.
Basic Return Concepts
Historical Return
Prospective Return – Investment Return
Dengan banyak berinvestasi, seseorang atau unit bisnis menginvestasikan uangnya
dengan harapan keuntungan (return) yang didapat akan berlipat di masa yang akan
datang. Konsep tentang return menyediakan cara yang tepat bagi investor untuk
menunjukkan kinerja keuangan dari sebuah investasi.
Satu cara untuk menunjukkan return dari investasi adalah dengan uang (dollar terms).
Cara ini sangat sederhana, hanya dengan mengurangkan jumlah return yang diterima
dengan jumlah uang yang diinvestasikan. Meskipun cara ini mudah, namun perlu
diperhatikan dua faktor, yaitu: (1) skala/ukuran return terhadap investasi, dan (2)
pemilihan waktu/jangka waktu return diterima dari investasi tersebut.
Untuk mengatasi kekurangan dari pengukuran return dengan uang, maka terdapat cara
lain, yaitu rates of returns atau percentage returns. Perhitungan rates of return
menstandarkan return dengan mempertimbangkan return per unit investasi.
Basic Risk Concepts
Resiko menurut Webster adalah bahaya, hambatan, kerugian atau cedera. Dengan demikian,
resiko merupakan kesempatan akan terjadinya kejadian yang kurang menguntungkan.
Sebuah resiko asset (asset’s risk) dapat dianalisa dalam dua cara, yaitu: (1) Stand alone basis
(each assets by itself), dan (2) portofolio basis (investasi dikombinasikan dengan asset yang
lain dan resikonya dapat dikurangi melalui adanya diversifikasi).
Probability Distribution
Probability didefinisikan sebagai suatu kesempatan bagi suatu kejadian untuk terjadi. Dalam
hal ini nilai sebuah probability adalah pada kemungkinan adanya return yang diharapkan dari
sebuah investasi.
Expected Rate Return
Tingkat keuntungan yang diharapkan dari sebuah investasi adalah nilai arti dari probability
distribution of returns. Apabila kita mengalikan setiap hasil kemungkinan dari probability
kejadian dan menjumlahkan hasilnya, kita akan mempunyai bobot dari hasilnya. Bobot ini
yang dinamakan probabilities, dan rata-rata bobot ini yang disebut Expected rate return, r.
r =
Measuring Stand-Alone Risk: The Standard Deviation
Langkahnya:
- Hitunglah expected rate return: r =
- Kurangkan expected rate return (r) dari setiap hasil yang mungkin (ri) , deviation = r - ri
- Menghitung variansi: ϭ2 =
- Standar deviasi: ϭ =
Measuring Stand Alone Risk: The Coefisien of Variation
Coefisien of Variation =CV= , koefisien ini menunjukkan resiko return per unit dan
menyediakan dasar yang lebih berarti untuk membandingkan ketika return yang diharapkan
pada dua alternatif tidak sama.
Risk In Portofolio Context
Asset yang dipegang sebagai bagian dari portofolio lebih kecil resikonya dibanding stand-
alone risk.
Portofolio Return
Return yang diharapkan dari portofolio rp adalah bobot rata-rata return yang diharapkan pada
asset individual dalam portofolio, dengan bobot yang menjadi pecahan dari total portofolio
yang diinvestasikan untuk tiap asset: rp
Portofolio Risk
Resiko portofolio akan hampir selalu lebih rendah dari bobot rata-rata variansi asset.
Diversable Risk vs Market Risk
Diversable Risk dapat dihilangkan dengan adanya diversifikasi, sedangkan Market Risk tidak
dapat dihilangkan dengan adanya diversifikasi.
Resiko yang relevan dari asset individual adalah kontribusinya pada resiko sebuah portofolio
yang didiversifikasi dengan baik, yang merupakan resiko pasar. Sejak resiko pasar tidak
dapat dihilangkan dengan mengadakan diversifikasi, maka investor harus mengganti rugi
untuk menyikapi hal tersebut.
A concept of Beta
Koefisien beta sebuah saham,b, adalah ukuran dari resiko pasarnya. Beta mengukur luasnya
sebuah saham yang return nya bergerak secara relatif terhadap pasar. Nilai beta saham yang
tinggi lebih mudah berubah dibanding saham rata-rata, sementara saham dengan beta yang
rendah lebih sulit berubah dibanding saham rata-rata, saham rata-rata memiliki b=1.0. Beta
dari sebuah portofolio adalah bobot rata-rata dari beta setiap saham individual dalam
portofolio.
Relationship Between Risk and Rates of Return
Security Market Line, Persamaan menunjukkan hubungan antara resiko pasar sebuah saham
dan kebutuhan tingkat return. Return yang diperlukan oleh setiap saham adalah sama dengan
tingkat resiko bebas ditambah resiko pasar waktu premium dari beta saham: ri = rRF+(RPM)bi.
Meskipun tingkat return yang diharapkan dari sebuah saham pada umumnya sama dengan
return yang diperlukan, beberapa hal dapat terjadi yang menyebabkan perubahan pada return
yang diperlukan: (1) Tingkat resiko bebas dapat berubah karena perubahan dalam tingkatan
yang lain atau pengantisipasian inflasi, (2) beta saham dapat berubah, (3) aversi investor
terhadap resiko dapat berubah.
Karena return pada asset di Negara yang berbeda tidak secara sempurna terkorelasi,
diversifikasi secara global dapat menghasilkan resiko yang lebih rendah untik perusahaan
multinasional dan diversifikasi portofolio secara global.
RISK AND RETURN II
Kumpulan portofolio yang mungkin mewakili seluruh portofolio yang dapat dibangun dari
sekumpulan asset yang telah disediakan.
Portofolio yang efisien adalah yang menawarkan return yang paling banyak untuk setiap
derajat resiko, atau paling tidak derajat resiko terendah untuk setiap return yang diharapkan.
Portofolio optimal untuk seorang investor didefinisikan dengan kemungkinan tertinggi pada
kurva indifference yang memiliki garis singgung dengan kumpulan portofolio yang efisien.
The Capital Asset Pricing Model
Mendeskripsikan hubungan antara resiko pasar dan tingkat return yang dibutuhkan.
Efficient frontier, adalah garis batas yang menunjukkan gabungan portofolio yang mungkin
dilakukan untuk mencapai portofolio yang efisien.
Risk/Return Indifference Curve, memberikan kumpulan portofolio yang efisien, manakah
spesifikasi portofolio yang akan dipilih oleh investor.
Asumsi dasar CAPM
1. Semua investor fokus pada periode pemegangan tunggal, dan mereka mencari cara
memaksimalkan kegunaan dari pusat kekayaan mereka dengan memilih diantara
alternatif portofolio yang didasarkan pada return yang diharapkan dari setiap portofolio
dan standar deviasi.
2. Semua investor dapat meminjam dengan jumlah yang tidak terbatas pada resiko bebas
bunga yang diberikan, rRF, dan tidak terdapat pembatasan dalam penjualan jangka pendek
dari setiap asset.
3. Semua investor memiliki taksiran yang serupa dari return yang diharapkan, variansi, dan
kovarian diantara seluruh asset, yang investor memiliki harapan yang seragam.
4. Seluruh asset dengan sempurna dapat dibagi dan lancar dengan sempurna ( mudah dijual
dalam harga yang berlaku)
5. Tidak terdapat biaya transaksi.
6. Tidak terdapat pajak.
7. Semua investor adalah price takers.
8. Kuntitas dari seluruh asset adalah given dan sudah tetap.
Capital Market Line (CML)
Mendeskripsikan hubungan resiko/return untuk portofolio efisien yang bagi portofolio-
portofolio yang terdiri dari penggabungan antara portofolio pasar dengan asset tak beresiko.
The Security Market Line (SML)
Merupakan bagian integral dari CAPM, dan SML mndeskripsikan hubungan resiko/return
untuk asset individual. Tingkat return yang diharapkan untuk setiap saham i adalah sama
dengan resiko bebas ditambah resiko pasar waktu premuim, koefisien beta saham:
ri = rRF +(rM + rRF )bi
Beta Calculation
Koefisien beta saham i, bi, merupakan ukuran dari resiko pasar saham tersebut. Beta
mengukur kenaikan return pada saham secara relatif ke return di pasar, yang merupakan
portofolio dari seluruh asset beresiko.
Koefisien beta diukur dari slop kemiringan garis karakteristik saham, yang ditemukan dari
memundurkan historical return pada saham versus historikal return di pasar.
Meskipun CAPM menyediakan satu kerangka tepat untuk memikirkan resiko dan return, ini
tidak dapat dibuktikan secara empiris dan parameternya sangat sulit untuk diestimasi.
Meskipun begitu, tingkat return yang diharapkan yang diperlukan untuk saham seperti
diestimasikan oleh CAPM bisa saja tidak secara tepat sama dengan tingkat return yang
diharapkan yang diperlukan.
Arbitrage Pricing Theory
Kekurangan CAPM memtivasi para ahli teori untuk mencari model resiko lain/
keseimbangan return, dan Arbitrage pricing theory (APT) adalah salah satu model baru yang
penting.
The Fama French Three Factor Model
Faktor pertama untuk return pasar, faktor kedua untuk besarnya pengaruh yang ditimbulkan,
dan faktor ketiga untuk pengaruh book-to-market.
Tingkah laku pendanaan mengasumsikan bahwa investor tidak selalu menyikapi secara
rasional.