7
PROSES SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA A. Pengertian Seleksi Sumber Daya Manusia Seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang atau orang-orang yang terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria seleksi untuk posisi-posisi yang tersedia untuk diisi (Ivancevich, 1992 dan Byars & Rue, 1997). Proses seleksi tergantung pada 3 masukan yang bermanfaat, yaitu: analisis pekerjaan, perencanaan SDM, dan rekrutmen. Dalam hal ini, informasi analisis pekerjaan memberikan deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja yang dituntut oleh suatu pekerjaan. Perencanaan SDM mengidentifikasikan pekerjaan dengan cara yang logis dan efektif. Selanjutnya akan terbentuk sekumpulan pelamar yang kemudian akan diseleksi. B. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Proses Seleksi 1. Fungsi-fungsi SDM lainnya 2. Pertimbangan hukum 3. Kumpulan pelamar 4. Jenis organisasi C. Pentingnya Seleksi 1. Kinerja para manajer akan senantiasa tergantung pada kinerja bawahannya. Karyawan yang tidak mempunyai kemampuan yang baik tidak akan dapat

RMK 5.docx

  • Upload
    diyah

  • View
    216

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RMK 5.docx

PROSES SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA

A. Pengertian Seleksi Sumber Daya Manusia

Seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang

atau orang-orang yang terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi

kriteria seleksi untuk posisi-posisi yang tersedia untuk diisi (Ivancevich, 1992

dan Byars & Rue, 1997).

Proses seleksi tergantung pada 3 masukan yang bermanfaat, yaitu:

analisis pekerjaan, perencanaan SDM, dan rekrutmen. Dalam hal ini, informasi

analisis pekerjaan memberikan deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan

standar kinerja yang dituntut oleh suatu pekerjaan. Perencanaan SDM

mengidentifikasikan pekerjaan dengan cara yang logis dan efektif. Selanjutnya

akan terbentuk sekumpulan pelamar yang kemudian akan diseleksi.

B. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Proses Seleksi

1. Fungsi-fungsi SDM lainnya

2. Pertimbangan hukum

3. Kumpulan pelamar

4. Jenis organisasi

C. Pentingnya Seleksi

1. Kinerja para manajer akan senantiasa tergantung pada kinerja bawahannya.

Karyawan yang tidak mempunyai kemampuan yang baik tidak akan dapat

bekerja secara efektif, dan akan mengurangi kinerja manajernya

2. Penyaringan harus berjalan efektif karena biaya yang dikeluarkan untuk

proses rekrutmen cukup besar, sehingga harus dipastikan bahwa orang yang

tepilih untuk menduduki suatu jabatan adalah orang yang sesuai dan tepat.

3. Pelaksanaan seleksi akan menyebabkan implikasi-implikasi legal. Seleksi

mensyaratkan adanya legislasi kesempatan kerja yang sama, harus

berdasarkan ketentuan-ketentuan pemerintah, dan efektivitas prosedur

seleksi akan selalu dievaluasi oleh pengadilan agar dapat dipastikan bahwa

perusahaan tidak melakukan praktif yang diskriminatif.

Page 2: RMK 5.docx

4. Apabila dilaksakan sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen SDM secara

wajar, maka proses seleksi akan menghasilkan pilihan karyawan yang dapat

diharapkan kelak memberikan kontribusi yang positif dan baik.

D. Sasaran-Sasaran Seleksi

1. Efisiensi. Dengan adanya seleksi diharapkan nantinya dapat menghasilkan

kinerja yang tinggi serta diperoleh dengan menyelenggarakan proses seleksi

yang ketat dan hati-hati.

2. Ekuitas. Aktivitas seleksi merupakan sinyal yang paling terlihat dan paling

penting tentang komitmen organisasi terhadap keadilan dan kepatuhan legal.

Aktivitas tersebut merupakan kontak pertama para pelamar dengan

organisasi dan dari situlah nilai ekuitas perusahaan mulai tertanam.

3. Keakuratan. Artinya, kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat

dapat memprediksi kinerja pelamar.

4. Keadilan. Artinya, memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang

memenuhi persyaratan diberiakan kesempatan yang sama dalam system

seleksi

5. Keyakinan. Artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi

yakin akan manfaat yang diperoleh.

E. Kriteria-Kriteria Seleksi

1. Pendidiakn formal dan jenis pendidikan, misal untuk jabatan akuntan,

kriteria pendidikannya adalah sarjana akuntansi.

2. Pengalaman kerja. Perusahaan sering menganggap pengalaman sebagai

indikator yang baik untuk mengukur kemampuan dan sikap yang terkait

dengan pekerjaan.

3. Karakteristik fisik. Karakteristik yang dimaksud di sini adalah

karakteristik fisik yang berhubungan secara langsung dengan efektivitas

kerja. Misalnya ketajaman penglihatan sebagai kriteria seorang pilot

pesawat.

4. Karakteristik kepribadian dan tipe kepribadian. Karakteristik pribadi

meliputi status perkawinan, jenis kelamin dan usia. Tipe kepribadian

merujuk pada sikap yang dimiliki seseorang dalam hal berkomunikasi,

Page 3: RMK 5.docx

bersosialisasi, bekerja sama, ketekunan terhadap tugas, kemandirian, dan

penyesuaian diri.

F. Tahap-Tahap Seleksi

Tahap-tahap seleksi berbeda di tiap-tiap perusahaan, tetapi pada

umumnya meliputi evaluasi persyaratan (administratif), tes, wawancara, dan

ujian fisik. Menurut Rivai (2002) tahapan-tahapan seleksi beserta

instrumentnya adalah sebagai berikut:

1. Surat-surat rekomendasi. Berisi tentang sifat-sifat orang yang

direkomendasikan sebagai bahan pertimbangan evaluasi.

2. Format (borang) lamaran. Merupakan format baku formulir lamaran agar

mempermudah penyeleksi mendapatkan informasi / data yang lengkap dari

calon karyawan, dan sebagai penyaring untuk menentukan apakah pelamar

memenuhi kriteria spesifikasi pekerjaan minimal.

3. Tes kemampuan. Adalah tes yang menilai kesesuaian antara pelamar

dengan syarat-syarat pekerjaan dan harapan perusahaan. Juga berfungsi

untuk meramal berhasil tidaknya pelamar dalam melaksanakan pekerjaan,

kemampuannya dalam belajar, reaksi dan sikap untuk beradapatasi,

kepandaian serta potensi lainnya. Tes ini mengukur tingkat kecerdasan

(intelegensi test), kecekatan, kepribadian (personality test), minat (interest

test), bakat (aptitude test), dan prestasi (achievement test).

4. Tes Potensi Akademik / TPA (ability test). Mengukur sejauh mana

kemampuan pelamar mulai dari kemampuan verbal dan keterampilan

kualitatif sampai pada kecerdasan persepsi.

5. Tes kepribadian (personality test). Tes yang digunakan untuk

memperkirakan sifat-sifat dan karakter pelamar. Karakteristik pekerja

yang dicari adalah yang cenderung konsisten dan mampu.

6. Tes psikologi. Tes yang mengukur beberapa aspek dari pelamar seperti

potensi kecerdasan, intelegensi, kemampuan logika, kepribadian atau

temperamen, kepercayaan diri, kreativitas, kemampuan adaptasi,

sosialisasi, serta visi dan misi.

Page 4: RMK 5.docx

7. Wawancara. Merupakan suatu bentuk percakapan yang formal dan

mendalam yang diadakan untuk mengevaluasi pelamar. Pewawancara

akan mencari dari tiga pertanyaan dasar, yaitu: Dapatkah pelamar

mengerjakan pekerjaannya? Akankah pelamar mengerjakan pekerjaannya

dengan baik dan tepat? Dan bagaimana pelamar dibandingkan dengan

pelamar lain yang dipertimbangkan untuk mengerjakan pekerjaan

tersebut? Secara umum, tahap wawancara terdiri dari lima bagian,

yaitu: meliputi persiapan wawancara, pengarahan / penciptaan hubungan,

pertukaran informasi, terminasi, dan evaluasi. Terdapat beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam pelaksanaan wawancara, yaitu distribusi waktu,

jenis pertanyaan yang diajukan, menjadi pendengar yang baik, dan gerak-

gerik (body language).

G. RINGKASAN

Seleksi adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk memilih

sekelompok pelamar yang paling memenuhi kriteria perekrutan karyawan

untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini. Proses seleksi

dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan

penerimaan. Tahapan-tahapan seleksi meliputi: evaluasi persyaratan

(administratif), tes, ujian fisik, dan wawancara.

Referensi:

1. Buku Materi Pokok Manajemen SDM Universitas Terbuka. Diunduh pada: Jum’at,

03 April 2015, pada laman: http://catatankecik.blogspot.com/2013/12/rekrutmen-

dan-seleksi-sdm.html.

2. Seleksi Sumber Daya Manusia. Diunduh pada: Jum’at, 03 April 2015, pada laman:

http://mutholibin.blogspot.com/2012/07/seleksi-manajemen-sumber-daya-

manusia_10.html.