7
PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA Audit : Pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan orang yang kompeten dan independen Untuk melakukan audit harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan ada beberapa kriteria yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut. Kriteria untuk mengevaluasi informasi biasanya digunakan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia (IFRS) Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti Bukti : setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bentuk-bentuk bukti: Kesaksian lisan pihak yang diaudit/klien Komunikasi tertulis dengan pihak luar Observasi oleh auditor Data elektronik dan data-lain tentang transaksi Auditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang ditentukan serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Independen

RMK AUDIT BAB 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi pengauditan mengenai PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYA

Citation preview

PERMINTAAN TERHADAP JASA AUDIT DAN JASA ASSURANCE LAINNYAAudit : Pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan orang yang kompeten dan independenUntuk melakukan audit harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat diverifikasi dan ada beberapa kriteria yang dapat digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi tersebut.Kriteria untuk mengevaluasi informasi biasanya digunakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia (IFRS)Mengumpulkan dan mengevaluasi buktiBukti : setiap informasi yang digunakan auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Bentuk-bentuk bukti: Kesaksian lisan pihak yang diaudit/klien Komunikasi tertulis dengan pihak luar Observasi oleh auditor Data elektronik dan data-lain tentang transaksiAuditor harus menentukan jenis dan jumlah bukti yang ditentukan serta mengevaluasi apakah informasi itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.IndependenAuditor harus memiliki sikap independen. Para auditor independen walaupun menerima bayaran dari perusahaan, mereka cukup independen dalam melakukan audit sehingga dapat diandalkan oleh para pemakai. Bahkan auditor internal yang bekerja pada perusahaan langsung menlapor kepada manajemen punjak dan dewan komisaris sehingga tetap independen dari unit operasi yang mereka audit.PelaporanLaporan audit digunakan untuk menyampaikan temuan auditor kepada pemakai. Laporan ini harus memberitahukan kepada pembaca tentang derajat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan.Aspek Ekonomi Dalam Permintaan AuditAudit tidak berpengaruh terhadap suku bunga bebas resiko atau resiko bisnis, tetapi dapat menimbulkan dampak signifikan terhadap risiko informasi.Penyebab Risiko informasi Jauhnya informasi, semakin panjangnya jalur informasi, semakin besar kemungkinan informasi itu disalahsajikan secara sengaja maupun tidak sengaja. Bias dan motif pihak penyedia, apabila informasi yang disediakan oleh seseorang yang tujuannya tidak sejalah dengan tujuan pengambil keputusan, informasi itu mungkin dibiaskan demi menguntungkan pihak penyedia. Data yang sangat banyak,Semakin besarnya volume transaksi maka kemungkinan dimasukannya informasi yang tercatat tidak tepat akan semakin besar Transaksi pertukaran yang kompleks, Semakin kompleksnya transaksi pertukaran antarorganisasi menyebabkan lebih sulat dicatat dengan tepat.Mengurangi Risiko InformasiSetelah membandingan biaya dan manfaat, perusahaan besar cenderung memilih untuk menanggung biaya untuk mengurangi risiko informasi dengan cara: Pengguna memverifikasi informasi. Pengguna berbagi risiko informasi dengan manajemen. Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan dan dapat diandalkan.Jasa AssuranceJasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa assurance dapat dilakukan oleh akuntan publik atau oleh berbagai profesional lainnya.Jasa AtestasiSalah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi. Jasa atestasi adalah jenis jasa assurance dimana KAP mengeluarkan laporan tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:1. Audit atas laporan keuangan historisDalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa laporan itu telah dinyatakan wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Audit atas laporan keuangan ini adalah suatu bentuk jasa atestasi di mana auditor mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan pendapat apakah laporan keuangan tersebut waja. Hal ini penting terutama bagi perusahaan yang sudah terdaftar di BEI.2. Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuanganEvaluasi mengenai penilaian manajemen atas efektivitas pengendalian internal, apabila dipadukan dengan audit atas laporan keuangan, mempertebal keyakinan pemakai tentang pelaporan keuangan di masa depan karena efektif mengurangi kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan mendatang.3. Telaah (review) laporan keuangan historisAkuntan publik hanya memberikan tingkat kepastian yang sedang/moderat terhadap review atas laporan keuangan. Banyak perusahaan nonpublik menggunakan opsi ini.4. Jasa atestasi mengenai teknologi informasiPara pelaku bisnis memnta kepastian yang lebih tinggi mengenai informasi, transaksi, dan sistem keamanan yang melindunginya.5. Jasa atestasi lain yang dapat ditetapkan pada berbagai permasalahanJasa-jasa non-assurance yang diberikan akuntan publikKAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada di luar lingkup jasa assurance. Tiga contoh yang spesifik adalah:1. Jasa akuntansi dan pembukuan2. Jasa pajak3. Jasa konsultasi manajemenJenis-jenis audit1. Audit operasionalMengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi.2. Audit ketaatanAudit ketaatan dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.3. Audit laporan keuanganAudit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Jenis-Jenis Auditor Kantor akuntan publikKantor akuntan publik bertanggung jawab mengaudit laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan lain yang cukup besar, dan banyak perusahaan serta organisasi nonkomersial yang lebih kecil. KAP sering kali disebut auditor eksternal atau auditor independen untuk membedakan dengan auditor internal. Auditor internal pemerintahAuditor internal pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna melayani kebutuhan pemerintah. Porsi utama upaya audit BPKP adalah untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas operasional berbagai program pemerintah. Auditor Badan Pemeriksa KeuanganAuditor BPK adalah auditor yang bekerja untuk Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Tanggung jawab utama BPK adalah untuk melaksanakan fungis audit DPR yakni mengaudit sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai macam badan pemerintah maupun daerah sebelum diserahkan kepada DPR. Auditor pajakAuditor pajak bertanggung jawab dalam mengaudit SPT wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Auditor InternalAuditor internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen. Untuk mempertahankan independensi, kelompok audit internal biasanya akan melapor langsung kepada direktur utama atau pejabat tinggi eksekutif lainnya, atau komite audit dalam dewan komisaris.Akuntan Publik Bersertifikat (CPA)Pemakaian gelar CPA diatur oleh Menteri Keuangan. Peraturan Menteri Keuangan No. 17/2008 mengatur persyaratan untuk memperoleh dan mempertahankan izin berpraktik, baik untuk akuntan publik maupun KAP.Bila seseorang berencana menjadi CPA, dia harus memahami persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Menteri Keuangan. IAPI diberikan tanggung jawab oleh Menteri Keuangan untuk melaksanakan ujian CPA dan memberikan sertifikat CPA.