268
ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI FARMASI SMKN 1 WATUNOHU DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Arma Wangsa NIM: 105361105716 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA November, 2020

ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

SISWA KELAS XI FARMASI SMKN 1 WATUNOHU

DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Arma Wangsa

NIM: 105361105716

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

November, 2020

Page 2: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

ii

Page 3: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

iii

Page 4: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

iv

Page 5: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

v

Page 6: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Terus mengusahakan yang terbaik

Biar yang di atas menentukan hasilnya

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tua, saudara/i dan segenap keluarga besarku

Atas dorongan dan motivasinya baik secara material maupun

non-material kepada penulis untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan mimpi

Page 7: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

vii

ABSTRAK

Arma Wangsa. 2020. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu Ditinjau dari Gaya Belajar.

Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Prof. Dr. H. Nurdin

Arsyad, M.Pd. dan Pembimbing II Dr. Haerul Syam, M.Pd.

Pendidikan di Indonesia tengah mengusahakan implementasi kurikulum 2013

secara total dan merata keseluruh tanah air berdasarkan instruksi dari

Permendikbud RI No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan

Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 ini juga telah diatur menganai langkah

praktis guru dalam mengajar dikelas, diantaranya adalah mengenai model

pembelajaran berdasarkan Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 Tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa model

pembelajaran yang diutamakan pada pembelajaran kurikulum 2013 salah satunya

adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang sesuai

dengan kompetensi abad 21. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah sendiri

secara signifikan dipengaruhi oleh gaya belajar. Hal inilah yang menarik perhatian

peneliti untuk mengkaji kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas

XI Farmasi di SMKN 1 Watunohu yang ditinjau dari gaya belajar, karena sekolah

tersebut merupakan sekolah dengan nilai UNBK tertinggi di Kabupaten Kolaka

Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan

pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tiga jenis gaya belajar, yaitu

gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Melalui metode penelitian kualitatif

desktiptif dengan menggunakan instumen kuesioner gaya belajar, pedoman

wawancara dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dengan materi

SPLDV diperoleh hasil bahwa, siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu terdiri

dari tiga orang siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual yang mempunyai

kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong kategori tinggi dan

memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya. Selain itu, juga

terdapat dua orang siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori yang

mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong kategori

sedang dan tidak memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori

Polya serta terdapat dua orang siswa dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik

yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong

kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori

Polya. Dari ketiga gaya belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual dan kinestetik memiliki

kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik dan memenuhi langkah-

langkah pemecahan masalah menurut teori Polya (understand, strategy, solve dan

look back) dari pada siswa dengan gaya belajar auditori, karena siswa dengan gaya

belajar ini tidak memenuhi langkah pemecahan masalah matematika khususnya

pada tahap look back.

Kata Kunci: Gaya Belajar, Masalah Matematika, Pemecahan Masalah, Profil

Page 8: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan

karunia, rahmat, dan hidayahnya yang berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga

skripsi yang berjudul “Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu Ditinjau dari Gaya Belajar”

dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada

baginda Nabi Muhammad saw.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Peneliti berusaha menyusun

skripsi ini dengan segala kemampuan, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini

masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi

penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan

peneliti terima dengan senang hati demi perbaikan skripsi ini kedepannya.

Ucapkan banyak terima kasih peneliti haturkan kepada:

1. Orang tua peneliti yang senantiasa mendoakan dan merestui aktifitas-aktifitas

yang peneliti lakukan selama proses pendidikan, beserta saudara-saudara

peneliti yang selalu memberikan dukungan moril.

2. Rektor Univesitas Muhammadiyah Makassar Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo

Asse, M.Ag.

3. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pemdidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D.

4. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Page 9: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

ix

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Dosen pembimbing peneliti yaitu Bapak Prof. Dr. H. Nurdin Asyad, M.Pd.

selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd. selaku pembimbing

II.

7. Dosen validator instrumen peneliti yaitu Bapak Dr. Asdar, M.Pd. dan Bapak

Nasrullah, S.Pd., M.Pd. beserta Bapak Dr. Ilham Minggi, M.Si. selaku Wakil

P3MP Jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar.

8. Kepala SMKN 1 Watunohu, Bapak Muhammad Yadi, S.P., M.Si., dan Bapak

Abd. Rahman, S.Pd., Gr. selaku Wali Kelas Kelas XI Farmasi.

9. Siswa(i) Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu, yang telah meluangkan waktu

untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian.

10. Teman-teman Angkatan XII Lembaga Kratifitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian

dan Penalaran (LKIM-Pena) Universitas Muhammadiyah Makassar.

11. Teman-teman kelas Algoritma 16B Pendidikan Matematikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pemdidikan Universitas Muhammadiyah.

12. Semua pihak yang peneliti tidak sempat tuliskan satu persatu.

Kepada semua pihak yang telah mendukung, peneliti mengucapkan

terimakasih banyak atas perhatian dan dukungan yang diberikan dalam membuat

skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan informasi dan

bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 09 November 2020

Peneliti

Page 10: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

PERSERTUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 6

D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 6

E. Batasan Istilah .................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10

A. Kajian Teori ....................................................................................... 10

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 19

C. Kerangka Pikir ................................................................................... 21

Page 11: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xi

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23

A. Jenis Penelitian................................................................................... 23

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 23

C. Data dan Sumber Data ....................................................................... 23

D. Rancangan Penelitian ......................................................................... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 27

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN ........................................................... 33

A. Hasil ................................................................................................... 33

B. Paparan Data Hasil Penelitian ............................................................ 35

C. Triangulasi Data ................................................................................. 130

D. Pembahasan........................................................................................ 141

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 149

A. Kesimpulan ........................................................................................ 149

B. Saran .................................................................................................. 150

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 153

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 157

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 252

Page 12: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir............................................................................. 22

Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian ................................................ 26

Gambar 4.1. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek AW .................... 36

Gambar 4.2. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ......................... 38

Gambar 4.3. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ......................... 39

Gambar 4.4. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ...................... 41

Gambar 4.5. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek AW .................... 43

Gambar 4.6. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek AW ......................... 44

Gambar 4.7. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek AW .............................. 46

Gambar 4.8. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek AW ...................... 48

Gambar 4.9. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS................... 50

Gambar 4.10. Tahap Strategi Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS ....................... 52

Gambar 4.11. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS ........................... 53

Gambar 4.12. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS .................. 55

Gambar 4.13. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS................ 56

Gambar 4.14. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS ..................... 57

Gambar 4.15. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS .......................... 59

Gambar 4.16. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS ................. 61

Gambar 4.17. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD................ 63

Gambar 4.18. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD ..................... 65

Gambar 4.19. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD .......................... 66

Gambar 4.20. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD ................. 68

Gambar 4.21. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD................ 69

Page 13: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xiii

Gambar 4.22. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD ..................... 70

Gambar 4.23. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD .......................... 72

Gambar 4.24. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD ................. 74

Gambar 4.25. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ............... 77

Gambar 4.26. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ..................... 78

Gambar 4.27. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ......................... 80

Gambar 4.28. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ................. 82

Gambar 4.29. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ............... 83

Gambar 4.30. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ..................... 85

Gambar 4.31. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ......................... 86

Gambar 4.32. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ................. 88

Gambar 4.33. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ET .................... 90

Gambar 4.34. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ET ......................... 92

Gambar 4.35. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ET .............................. 93

Gambar 4.36. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ET...................... 96

Gambar 4.37. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ET .................... 97

Gambar 4.38. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET ......................... 98

Gambar 4.39. Tahap Srategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET .......................... 100

Gambar 4.40. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ET...................... 102

Gambar 4.41. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ ................ 104

Gambar 4.42. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ ..................... 106

Gambar 4.43. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ .......................... 107

Gambar 4.44. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ .................. 109

Gambar 4.45. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ ................ 110

Page 14: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xiv

Gambar 4.46. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ ..................... 112

Gambar 4.47. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ .......................... 114

Gambar 4.48. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ .................. 116

Gambar 4.49. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF ................. 118

Gambar 4.50. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF....................... 119

Gambar 4.51. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF .......................... 121

Gambar 4.52. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF ................... 122

Gambar 4.53. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ................. 123

Gambar 4.54. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF....................... 125

Gambar 4.55. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ........................... 127

Gambar 4.56. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ................... 129

Page 15: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Subjek Penelitian.............................................................................. 25

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar.................................................... 28

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah Matematika .............................. 29

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ....................................................... 30

Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes ............................................................................ 31

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Gaya Belajar .......................................................... 33

Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ............... 34

Tabel 4.3 Data Subjek dengan Gaya Belajar Visual ........................................ 35

Tabel 4.4 Data Subjek dengan Gaya Belajar Auditori ..................................... 76

Tabel 4.5 Data Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik .................................. 103

Tabel 4.6 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Visual pada Soal No. 1 .................................. 131

Tabel 4.7 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Visual pada Soal No. 2 .................................. 133

Tabel 4.8 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Auditori pada Soal No. 1 ............................... 135

Tabel 4.9 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Auditori pada Soal No. 2 ............................... 136

Tabel 4.10 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Kinestetik pada Soal No. 1 ............................ 138

Tabel 4.11 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek

dengan Gaya Belajar Kinestetik pada Soal No. 2 ............................ 139

Page 16: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Subjek Penelitian ......................................................................... 157

Lampiran 2: Kuesioner Gaya Belajar ............................................................... 158

Lampiran 3: Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar ............................................... 166

Lampiran 4: Hasil Kuesioner Gaya Belajar ..................................................... 167

Lampiran 5: Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ..... 169

Lampiran 6: Tes Kemampuan Pemesahan Masalah Matematika .................... 172

Lampiran 7: Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah............... 173

Lampiran 8: Pedoman Penskoran..................................................................... 176

Lampiran 9: Hasil Validasi Instrumen ............................................................. 177

Lampiran 10: Nilai Tes Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi ...................................................................................... 183

Lampiran 11: Pedoman Wawancara ................................................................ 186

Lampiran 12: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ................................................. 189

Lampiran 13: Tabulasi Hasil Wawancara ........................................................ 190

Lampiran 14: Kartu Kontrol Bimbingan Proposal ........................................... 233

Lampiran 15: Persetujuan Pembimbing Proposal ............................................ 235

Lampiran 16: Berita Acara Ujian Proposal ...................................................... 236

Lampiran 17: Lembar Perbaikan Proposal ....................................................... 237

Lampiran 18: Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen Penelitian........................ 238

Lampiran 19: Surat Keterangan Validitas Instrumen....................................... 240

lampiran 20: Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi ............................................... 241

Lampiran 21: Persertujuan Pembimbing Skripsi ............................................. 243

Lampiran 22: Pengantar Penelitian .................................................................. 244

Page 17: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

xvii

Lampiran 23: Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 245

Lampiran 24: Izin Penelitian ............................................................................ 246

Lampiran 25: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... 247

Lampiran 26: Daftar Hadir Siswa .................................................................... 248

Lampiran 27: Dokumentasi Kegiatan .............................................................. 249

Lampiran 28: PPT Presentasi ........................................................................... 251

Page 18: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun 2045 merupakan momen yang bersejarah bagi perjalanan panjang

bangsa Indonesia, pada tahun tersebut Indonesia genap memasuki usia yang ke-1

abad atau dikenal dengan 100 tahun EMAS. Pada tahun itu juga ditaksir Indonesia

akan memasuki bonus demografi dengan jumlah penduduk 318,7 juta jiwa yang di

dominasi oleh usia produktif menurut Kementerian PPN/Bappenas (2017).

Kondisi ini menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk

memajukan sektor pembangunan negara, sehingga harus dimanfaatkan dan

dikelola secara optimal. Oleh karena itu, dari sekian banyak persoalan bangsa,

maka dinilai masalah pendidikan harusnya mendapatkan lebih banyak perhatian

oleh pemerintah untuk menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

tinggi dan unggul dalam persaingan global. Hal yang perlu dilakukan yaitu

pendidikan hendaknya diusahakan semaksimal mungkin agar mampu

menghasilkan generasi bangsa tahun 2045 menjadi generasi yang Energik,

generasi yang Multitalenta, generasi yang Aktif dan generasi yang Spiritual

(EMAS).

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya ....” (UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1

Ayat 1). Berdasarkan pada defenisi pendidikan dalam naskah undang-undang

Page 19: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

2

tersebut, maka dapat diperoleh makna bahwa pendidikan pada dasarnya ditujukan

untuk mengembangkan potensi melalui pembelajaran yang terencana. Berbicara

mengenai masalah pendidikan, beberapa negara yang ikut bergabung dalam

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB, telah menyusun rencana

pembangunan berkelanjutan dalam berbagai sektor yang disebut dengan

Sustenable Development Goals 2030 (SDGs 2030) termasuk di dalamnya

mengenai rencana pebangunan pendidikan.

Sustainable Development Goals 2030 (SDGs 2030) merupakan bentuk

keputusan bersama yang sepakati secara internasional yang berisi 17 tujuan

rencana pembangunan dan 169 target selama 15 tahun yaitu dari tahun 2015

sampai pada tahun 2030. 17 tujuan tersebut salah satunya adalah mengenai

pendidikan bermutu (PBB 2015: 15-17). Pencapaian pembangunan berkelanjutan

perlu dilakukan agar tujuan dapat tercapai sebagaimana mestinya, khususnya

dalam bidang pendidikan, yaitu terjaminnya kualitas pendidikan yang

menyeluruh, merata, dan adil serta memberikan kesempatan belajar bagi seluruh

insan manusia. Ini juga sesuai dengan tujuan SDGs 2030 pada poin ke-4 target ke-

6 yang memastikan bahwa tahun 2030 semua orang tanpa menghiraukan gender

pria maupun wanita harus bisa baca tulis dan berhitung.

Berdasarkan pada tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut, diperoleh

bahwa salah satu fokus pendidikan yang ditetapkan pada pembangunan

pendidikan internasional adalah mengenai kemampuan matematika. Membahas

mengenai kemampuan matematika dengan berdasar pada data Programme for

International Student Assessment (PISA) tahun 2018, Indonesia berada di urutan

ke-7 terbawah dari 79 negara yang turut berpartisipasi (Schleicher, 2020: 7). Hal

Page 20: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

3

ini tentu saja menjadi sebuah masalah bagi pendidikan yang ada di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah pun telah menyusus regulasi yang menjadi

instrumen bagi pemangku kepentingan untuk menentukan langkah strategis

kedepannya berupa peraturan menteri pendidikan dalam mengonstruk sebuah

kurikulum pendidikan.

Pendidikan di Indonesia tengah mengusahakan implementasi kurikulum

2013 secara total dan merata keseluruh tanah air. Hadirnya Permendibud RI No.

160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

menjadi acuan bagi pelaku pendidikan untuk menentukan langkah strategis

pendidikan. Peraturan tersebut menyatakan pada pasal 4 “satuan pendidikan dasar

dan pendidikan menengah dapat melaksanakan kurikulum tahun 2006 paling lama

sampai tahun pelajaran 2019/2020”. Pada kurikulum 2013 ini juga telah diatur

menganai langkah praktis guru dalam mengajar dikelas, diantaranya adalah

mengenai model pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 65 Tahun

2013, kemudian diganti dengan Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 Tentang

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa model

pembelajaran yang direkomendasikan pada pembelajaran kurikulum 2013 adalah

pembelajaran discovery (discovery learning), pembelajaran inkuiri (inquiry based

learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan

pembelajaran berbasis projek (project based learning).

Membahas masalah pemecahan masalah, hal ini sangat relevan dengan

kompetensi abad 21 yang menjadikan prolem solving (pemecahan masalah)

sebagai keterampilan yang harus dipenuhi dari beberapa keterampilan (Hidayah,

2017: 127). Kemampuan pemecahan masalah merupakan keterampilan yang

Page 21: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

4

memuat berbagai keterampilan lain seperti kemampuan untuk menyelidiki,

memutuskan, menilai, mengorganisasikan, dan kemampuan menimbang atau

menafsirkan informasi yang diperoleh. Berdasarkan hasil pelitianWaskitoningtyas

(2017), menyatakan dalam tulisannya bahwa kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dapat dipengaruhi oleh gaya belajar secara signifikan. Hal

ini disebabkan oleh semakin tinggi maupun semakin rendahnya tingkat gaya

belajar siswa terhadap proses pembelajaran mempengaruhi kemempuan

pemecahan masalah jika diimbangi dengan keinginan siswa tersebut untuk belajar

dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya dalam menyelesaikan

soal.

Menurut Nurmayani (2016: 15) menyebutkan bahwa gaya belajar terdiri

dari tiga jenis berdasarkan cara dan kecepatan siswa dalam memproses informasi,

meliputi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Peserta didik dengan

kecenderungan belajar gaya visual lebih mudah mengingat informasi melalui

penglihatan atau menyaksikan langsung. Berbeda dengan siswa yang

kecenderungan belajarnya dengan gaya auditori, yaitu gaya belajar degan ini lebih

mudah mengingat informasi lewat pendengaran serta biasanya mempunyai

kemampuan berbicara yang baik. Sedangkan siswa dengan kecenderungan belajar

gaya kinestetik lebih gampang mengingat informasi melalui kegiatan yang

dilakukan (Bobbi De Porter dalam Wahyuni, 2017: 129-130).

Bedasarkan latar belakang yang telah dideskripsikan di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah skill yang hendaknya

dikuasai oleh siswa. Dalam bahasan penelitian ini, yang menarik perhatian

peneliti adalah siswa SMKN 1 Watuhohu. Sekolah tersebut dipilih karena

Page 22: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

5

merupakan sekolah yang menyandang predikat baik di Kabupaten Kolaka Utara

Provinsi Sulawesi Tenggara. Data awal yang diperoleh melalui wawancara yang

dilakukan peneliti terhadap pimpinan di sekolah tersebut pada Februari 2020,

diketahui bahwa sekolah tersebut memperoleh nilai Ujian Nasional Berbasis

Komputer (UNBK) tertinggi pada tahun 2019 se Kabupaten Kolaka Utara serta

memperoleh predikat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbaik se Kabupaten

Kolaka Utara pada bulan januari 2020. Setelah di konfirmasi ke guru mata

pelajaran matematika bahwa walaupun tidak semua tapi beberapa siswa di sekolah

itu mempunyai kemampuan memecahkan masalah matematika yang baik,

sehingga dapat memberikan sumbangsi terhadap pemeroleh nilai UNBK tertinggi

tersebut. Diluar dari prestasi itu, berdasarkan hasil wawancara juga diperoleh data

bahwa ternyata siswa SMKN 1 Watunohu merasa sulit dalam menyelesaikan soal

matematika yang berbentuk cerita (masalah non rutin). Perihal inilah yang

menarik perhatian bagi peneliti untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa SMKN 1 Watunohu yang ditinjau dari kecenderungan

gaya dalam belajar.

B. Rumusan Masalah

Setelah mengkaji latar belakang, diperoleh rumusan masalah berikut:

1. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas

XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual?

2. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas

XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar auditori?

3. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas

XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar kinestetik ?

Page 23: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini:

1. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual.

2. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar auditori.

3. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar kinestetik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Secara Teoretis

Laporan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca sebagai sumber ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi referensi

teoretik bagi guru, mahasiswa dan para peneliti berikutnya secara khusus,

sehingga penelitian ini pun dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan ilmu pengetahuan kedepannya.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Manfaat Bagi Guru

Melalui penelitian ini, diharapkan guru matematika di SMKN 1

Watunohu khususnya Kelas XI Farmasi dapat memperoleh informasi

mengenai kemampuan pememcahan masalah matematika siswa di kelas

tersebut. Selain itu, laporan hasil dari penelitian ini juga dapat menjadi

referensi bagi guru sebagai landasan teoretik bagi guru untuk

Page 24: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

7

menentukan model pembelajaran yang disesuaikan dengan

kecenderungan gaya belajar siswa, sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif.

b. Manfaat Bagi Peserta Didik

Adanya penilaian kecenderungan gaya belajar pada penelitian ini,

siswa dapat mengetahui kecenderungan gaya belajarnya masing-masing,

sehingga peserta didik dapat mengimprovisasi gayanya dalam belajar.

Melalui penelitian ini juga, dengan guru menjadikan penelitian ini

sebagai landasan teoretik maka siswa dapat belajar dengan baik sesuai

dengan gaya belajar siswa.

c. Manfaat Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini juga membawa manfaat bagi sekolah lokasi

penelitian, dalam hal ini adalah SMKN 1 Watunohu. Melalui penelitian

ini akan menambah khasanah informasi mengenai gaya belajar siswa di

sekolah tersebut, sehingga menjadi acuan maupun landasan bagi birokrat

sekolah dalam menentukan kebijakan.

d. Manfaaat Bagi Peneliti Lainnya

Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sumber bacaan

bagi peneliti berikutnya untuk mengkaji masalah kemampuan pemecahan

masalah siswa khususnya di SMKN 1 Watunohu, sehingga menjadi

literatur tambahan dalam penelitian.

E. Batasan Istilah

1. Profil adalah gambaran singkat tentang sebuah objek, baik itu berupa orang,

organisasi, benda, lembaga atau pun wilayah. Kata profil juga dapat

Page 25: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

8

dimaknai sebagai suatu gambaran potensi atau kemampuan yang ada dalam

diri seseorang. Gambaran terebut berupa kemampuan ataupun keadaan

seseorang dalam berpikir dan cara berperilaku. Profil yang dimaksudkan

pada penelitian ini yaitu gambaran singkat mengenai kemampuan siswa

memecahkan masalah matematika yang dideskripsikan berdasarkan pada

tinjauan gaya belajar siswa.

2. Maksud dari masalah matematika pada penelitian ini berupa dua soal

matematika dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

(SPLDV). Dua soal tersebut berbentuk berbentuk essay, satu soal berbasis

teoretik dan satu soal berbasis kontekstual.

3. Pemecahan masalah yang dimaksudkan pada penelitian ini yaitu upaya

prosedural dalam mengatasi kesulitan guna mencapai tujuan yang

diharapkan. Dalam pembelajaran matematika sendiri, kemampuan

memecahkan masalah dimaknai sebagai kemampuan yang hendaknya ada

pada diri siswa sebagai modal dalam menyelesaikan soal-soal berbasis

masalah kontekstual maupun non kontekstual. Langkah-langkah atau

prosedural dalam memecahkan masalah yang dimaksudkan pada penelitian

ini berdasarkan pada teori Polya yang terdiri dari empat tahapan yaitu

understand, strategy, solve dan look back.

4. Kemampuan memecahkan masalah matematika yang dimaksudkan pada

penilisan kali ini yaitu kemampuan peserta didik dalam menuntaskan soal

yang berikan yaitu dua soal materi SPLDV dengan menggunakan empat

tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.

Page 26: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

9

5. Gaya belajar merupakan modal belajar yang sangat penting untuk dimiliki

dan dipahami oleh siswa maupun guru. Makna gaya belajar pada penelitian

adalah gaya belajar yang ditinjau berdasarkan kemampuan menangkap

informasi yang dibagi menjadi tiga jenis gaya belajar yaitu visual, auditori

dan kinestetik. Dari setiap kecenderungan gaya tersebut, mempunyai

kemampuan dan kebiasaan belajar yang unik. Oleh karena itu, penting bagi

siswa maupun guru untuk memahami dan mengidentifikasi perbedaan dari

ketiga gaya belajar tersebut.

6. Siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual paling baik menangkap

dan memproses informasi menggunakan penglihatan. Pembelajar dengan

gaya ini, lebih cenderung melihat atau mengamati cara melakukan sesuatu

dari pada belajar dengan cara berdiskusi .

7. Siswa dengan kecenderungan belajar gaya auditori berarti lebih mudah

menangkap dan memproses informasi dengan cara mendengar dan

menyimak suara yang membahas mengenai hal-hal melalui suara serta

cenderung lebih suka mendengarkan orang lain berbicara. Pembelajar

dengan gaya belajar ini mendapat pengetahuan bisa melalui cara membaca

dengan keras, bergumam atau berbicara sendiri serta suka memberikan

komentar terhadap sesuatu.

8. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang mendapat manfaat

pembelajaran dengan langsung terlibat, dan suka melakukan hal-hal yang

berkaitan dengan aktivitas untuk mengingat fakta atau informasi.

Page 27: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Profil

Profil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) diartikan

sebagai pandangan, lukisan, penampang serta ringkasan yang memberikan

informasi faktual yang bersifat khusus (Moeljadi, 2019). Kata profil juga

dimaknai sebagai gambaran kontur atau digur yang ada baik itu berupa

bentuk diagram, grafik, atau tulisan yang mendeskripsikan keadaan sesuatu

(Hilman, 2016: 9). Pengertian lain dari kata profil dikemukakan oleh

Septiana (2015: 9), menyatakan bahwa profil merupakan potret mengenai

sesuatu, baik itu berupa individu maupun kelompok yang menjabarkan

suatu kondisi, keadaan atau informasi suatu benda atau kejadian.

Berdasarkan dari beberapa defenisi profil yang telah dijabarkan di

atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kata profil dapat dimaknai

sebagai gambaran singkat tentang objek berupa seseorang, organisasi,

benda, lembaga atau pun wilayah. Selain itu, kata profil juga dapat

dimaknai sebagai suatu gambaran potensi yang ada dalam diri seseorang.

Gambaran terebut berupa kemampuan ataupun keadaan seseorang dalam

berpikir dan berperilaku. Pada posisi lain, kata profil dapat juga dinilai

sebagai suatu gambaran yang dapat mendeskripsikan mengenai capaian

keberhasilan atau kegagalan individu atau kelompok, sehingga sangat

dibutuhkan dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.

Page 28: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

11

2. Masalah Matematika

Masalah dalam KBBI berari sesuatu yang harus diselesaikan.

Sedangkan matematika merupakan satu dari beberapa mata pelajaran yang

diajarkan di instansi pendidikan formal yang berhubungan dengan banyak

konsep atau ide-ide abstrak (Novitasari, 2016: 8). Sejalan dengan defenisi

tersebut, Kertayasa (2012) mendefenisikan bahwa masalah matematika

merupakan sebuah atau beberapa kumpulan pertanyaan atau soal maupun

kejadian dimana kejadian tersebut membutuhkan solusi yang terstruktur dan

sistematis baik itu berupa solusi permasalahan yang melibatkan teori atau

konsep analisis, aljabar, logika, geometri, permasalahan sosial baik itu

hanya membutuhkan satu atau lebih dari beberapa konsep

lainnya yang perlu untuk diselesaikan oleh pihak yang menghadapi masalah

tersebut.

Masalah matematika secara umum tidak hanya diartikan secara

sempit sebagai sebuah masalah yang ditampilkan dalam bentu soal, tetapi

dapat pula dideskripsikan sebagai suatu kondisi ataupun keadaan yang

belum terpecahkan yang memiliki banyak ragam bentuk sehingga pada

prosedur pemecahannya diperlukan matematika untuk menjawabnya

(Suhartono, 2018: 2019). Oleh karena itu, menghadapi masalah dalam

bentuk apapun baik itu diranah pembelajaran matematika di kelas maupun

keseharian diluar kelas dan membutuhkan konsep maupun teori matematika

dalam menyelesaikannya dapat dikatakan sebagai masalah matematika.

Membahas mengenai masalah matematika, diketahui ada dua jenis

masalah, yaitu rutin dan non-rutin. Masalah rutin meliputi penggunaan

Page 29: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

12

prosedur matematika yang cenderung tidak rumit dan tergolong mudah

untuk diselesaikan, sedangkan masalah non-rutin merupakan masalah

matematika yang membutuhkan pemikiran mendalam dalam

memecahkannya. Masalah non-rutin lebih beragam dan luas jika

dibandingkan dengan masalah rutin. Oleh karena itu, masalah non rutin

lebih membutuhkan pemikiran yang kreatif dan terorganisir untuk

pemecahannya (Putri, 2018: 892).

3. Pemecahan Masalah Matematika

Masalah merupakan perihal yang tidak dapat lepas dan hilang dari

kehidupan seorang manusia. Oleh karena itu, kehadiran masalah dalam

hidup tidak boleh diinterpretasika sebagai sesuatu yang hadir hanya untuk

menjadi beban saja, justru masalah mestinya dimaknai sebagai media untuk

dapat menemukan sesuatu yang baru (Rohim, 2019: 82). Itulah sebabnya

kemampuan memecahkan masalah merupakan skill penting yang harus ada

pada diri setiap orang dimuka bumi, terutama dalam mengambil sebuah

keputusan (Simanjuntak, 2019: 109). Masalah itu unik seperti yang

diketahui bahwa sebuah masalah yang terjadi terhadap seseorang, belum

tentu menjadi masalah bagi orang lain. Peristiwa ini disebabkan karena

terdapat dua individu berbeda yang memiliki pemahaman dan pengalaman

yang berbeda pula, sehingga kedua orang tersebut memiliki cara pandang

masing-masing dalam menanggapi masalah tersebut (Nissa, 2015: 1-2).

Kemampuan memecahkan masalah juga merupakan satu dari

beberapa tujuan diajarkannya mata pelajaran matematika karena erat

kaitannya dengan logika berpikir dalam memecahkan masalah (Artika,

Page 30: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

13

2019: 93). Dikarenakan pemecahan masalah matematika termasuk poin

penting untuk dipelajari siswa, maka hal ini menjadi satu dari beberapa

prioritas yang ditekankan pada kurikulum 2013 (Machmudah, 2019: 351).

Guna mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

matematika, beberapa hal-hal berukut mesti untuk diperhatikan:

a. Siswa dapat melakukan identifikasi terkait perihal yang diketahui, yang

ditanyakan, dan kecukupan data yang diperlukan.

b. Siswa dapat membuat pemodelan matematika dari hasil identifikasi.

c. Siswa dapat menjalankan strategi peyelesaian masalah.

d. Siswa dapat menjelaskan jawaban pemecahan masalah yang peroleh.

e. Siswa mampu menyelesaikan rencana penyelesaian secara konkret

f. Mengiplementasikan konsep dan/tau teori matematika (Sumarmo dalam

Husna, 2019: 87-88).

4. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Profil kemampuan mengenai pemecahan masalah matematika

merupakan gambaran yang mendeskripsikan mengenai kemampuan siswa

dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan

teori maupun prosedur matematis. Kemampuan memecahkan masalah

matematika mastinya dikuasai oleh semua peserta didik sehingga sangat

penting untuk diketahui dan dideskripsikan. Urgennya kemampuan

memecahkan masalah matematika tekankan oleh Branca dalam Rianti

(2018):

a. Dasar kemampuan memecahkan masalah adalah target utama dalam

proses pembelajaran matematika.

Page 31: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

14

b. Dalam proses memecahkan masalah, prosedur, metode dan strategi

matematika merupakan standar umum yang harus dikuasai.

c. Kemampuan mnyelesaikan masalah adalah kompetensi yang sangat dasar

pada proses pembelajaran matematika.

Kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan matematika

perlu untuk diketahui oleh guru. Motivasi belajar siswa sangatlah variatif

mengakibatkan proses belajar di kelas belum maksimal, sehingga

berdampak pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

matematika. Selain itu, masih terdapat faktor lain yang berpengaruh

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa baik itu secara

internal siswa maupun secara eksternal. Dari beberapa penelitian

sebelumnya, di temukan beberapa fakta diantaranya:

a. Terdapat subjek yang mampu memahami masalah tapi tidak dapat

menuliskannya secara ringkas.

b. Terdapat subjek yang dapat memahami masalah dan tujuan serta mampu

menuliskannya secara ringkas.

c. Terdapat subjek yang dapat menemukan solusi pemecahan masalah

dengan menuliskan rencana dan rumus yang akan digunakan.

d. Terdapat subjek yang dapat menjalankan tahapan pemecahan masalah

berdasarkan rencana pemecahan tetapi terkendala pada perhitungan

matematikanya.

e. Terdapat subjek yang tidak dapat melakukan pengecekan hasil

pemecahan masalah (Ulya, 2017).

Page 32: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

15

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa beragamanya kemampuan

siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang menjadi instrumen

bagi guru mengenai pentingnya mengkaji lebih detail informasi tersebut

detail. selain itu, hasil kajian tersebut juga dapat menjadi landasan dalam

mengambil keputusan dan menentukan metode belajar mengajar maupun

dalam menentukan sebuah kebijakan.

5. Tahapan Pemecahan Masalah

Menurut teori yang dicetuskan oleh Polya, terdapat empat tahapan

pemecahan masalah (Nissa, 2015: 19-46). Ke empat tahapan tersebut yaitu

understand, strategy, solve dan look back.

a. Understand (Memahami Masalah)

Tahap awal yang dilakukan pada pemecahan masalah yaitu

memahami dan mengeksplorasi masalah. Siswa atau siapa pun itu,

terkadang tidak mampu menangkap beberapa informasi dari suatu

permasalahan. Oleh karena itu diperlukan proses membaca atau

mengeksplorasi masalah beberapa kali untuk dapat dipahami secara

keseluruhan. Selama proses mencari solusi dari masalah yang telah

dipahami, terkadang dibutuhkan tinjauan kembali pada pertanyaan awal

untuk memastikan bahwa jalur pemecahan masalah yang diambil berada

pada koridor yang tepat.

b. Strategy (Menyusun Strategi Penyelesaian)

Tahapan kedua pemecahan masalah menurut Polya adalah

menyusun strategi pemecahan dan menemukan proses pemikiran yang

tepat. Proses dari memahami masalah sampai pada tahap menyusun

Page 33: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

16

strategi dapat menjadi proses yang lama dan sukar. Hal ini dikarenakan

fokus utama pada penyelasaian sebuah masalah adalah menndapatkan ide

pada perencanaan. Inilah yang menjadi ciri khas pada tahap ini, dimana

penyusunan rencana pemecahan masalah dilakukan setelah mengetahui

garis besar dari cara menyelesaikan masalah tersebut.

c. Solve (Memecahkan Masalah)

Guna mengimplementasikan rencana yang disusun pada tahap

sebelumnya, maka dibutuhkan sebuah keterampilan berupa konsentrasi

terpusat pada tujuan, pola nalar yang bagus, dan bisa saja berlaku suatu

keberuntungan. Apabila telah memahami rencana penyelesaian masalah

secara jelas, maka akan lebih mudah untuk memecahkan masalah

tersebut. Masalah utama yang kemudian dapat terjadi adalah jika terdapat

kendala pada rencana yang disusun sebelumya seperti lupa dengan

rencana yang telah dibuat atau kurang memahami langkah-langkah dari

rencana yang telah ditetapkan. Poin utama yang juga perlu untuk

ditanamkan dalam melakukan rencana penyelesaian adalah selalu

meyakinkan diri mengenai langkah dari setiap penyelesaian.

d. Look Back (Melihat Kembali Hasil yang Diperoleh)

Setelah melakukan semua tahapan perencanaan penyelesaian

masalah atau kata lain telah berhasil menyelesaikan sebuh masalah, maka

selanjutnya adalah melihat, mempertimbangkan atau memeriksa kembali

penyelesaian masalah yang telah diperoleh. Melalui hasil yang diperoleh,

kita juga dapat menyelesaikan masalah yang serupa dengan penyelesaian

dan rencana yang lain melalui generalisasi langkah-langkah penyelesaian

Page 34: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

17

yang lebih cepat. Setelah semua tahapan selesai, sebaiknya kita dapat

memberikan alasan yang baik guna meyakinkan diri bahwa langkah

penyelesaian yang telah diambil adalah benar.

6. Gaya Belajar

Pengertian dari gaya belajar adalah cara seseorang menaggapi,

melakukan, berkomunukasi dan memproses informasi dalam melakukan

proses belajar. Dari sekian banyak gaya belajar dalam pembehasan

mengenai literasi, yang paling sederhana adalah gaya belajar visual, auditori

dan kinestetik atau lebih populer dikenal dengan gaya belajar VAK karena

lebih mudah diukur (Wiedarti, 2018: 7). Berikut ini adalah ciri-ciri gaya

belajar visual, auditori dan kinestetik.

a. Gaya Belajar Visual

Peserta didik yang belajar dengan gaya ini paling baik belajar

menggunakan penglihatan. Pembelajar dengan gaya belajar visual lebih

cenderung melihat cara melakukan daripada berdiskusi. Gaya belajar

visual artinya belajar dengan cara mengamati dan mencermati. Orang

dengana gaya belajar visual yang pada umumnya memiliki kebiasaan

sebagai berikut:

1) Lebih memilih membuat catatan dari pada berdiskusi.

2) Cenderung memilih tempat duduk paling depan agar dapat dengan

jelas melihat materi yang dituliskan di papa tulis.

3) Memeroleh informasi dari media visual, utamanya yang mempunyai

variasi berwarna dan bentuk yang menarik.

Page 35: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

18

4) Menggapi dengan berkomentar seperti: “bagaimana kamu lihat

situasinya?”, “apa yang kamu lihat dan mengganggu fokusmu?”, dan

“apakah kamu melihat apa yang aku tunjukkan?”

b. Gaya Belajar Auditori

Siswa yang belajar dengan gaya auditori lebih cepat memahami

ketika mendengar informasi. Kebanyakan orang dengan gaya belajar

auditori cenderung dapat berkonsentrasi lebih baik dengan cara

mendengarkan musik, mengikuti arahan dengan baik, serta menyebutkan

kembali semua yang didengar untuk menyakini bahwa informasi yang

diperoleh betul-betul dipahami. Gaya belajar auditori berarti gaya belajar

yang mengoptimalkan indra pendengaran untuk menyimak, yang

umumnya melakukan kebiasaan berikut:

1) Lebih menyukai diskusi dan hal-hal yang melibatkan suara.

2) Mudah memahami materi pembelajaran dengan membaca keras.

3) Bergumam dan/atau berbicara kepada diri sendiri.

4) Menanggapi dengan berkomentar seperti: “aku mendengarmu

dengan jelas”, “saya ingin anda mendengarkan”, ini terengar bagus”.

c. Gaya Belajar Kinestetik

Kecenderungan gaya belajar kinestetik lebih mudah menangkap

informasi dengan caraa berinteraksi atau mengalami langsung kejadian

sekitarnya. Pembelajar dengan gaya kinestetik mendapat manfaat

pembelajaran melalui keterlibatan langsung dari pada mendengarkan

materi atau membaca buku. Selain itu pembelajar dengan gaya belajar

kinestetik gemar melakukan hal-hal dan memisalkan sesuatu untuk

Page 36: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

19

mengingatnya. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang

mengoptimalkan kemampuan kinetik dengan menyentuh dan melakukan.

Gaya belajar kinestetik pada umumnya cenderung melakukan hal-hal

berikut:

1) Banyak bergerak dan membutuhkan banyak istirahat.

2) Berbicara dibarengi dengan body language berupa gerakan tangan.

3) Mengingat informasi dari kegiatan yang telah dilakukan, tetapi

cenderung lupa dengan informasi yang diucapkan dan yang

didengar.

4) Proses belajarnya melibatkan interaksi kinetik.

5) Menanggapi dengan berkomentar seperti: “bagaimana perasaanmu

tentang hal ini?”, “mari maju bersama”, “apakah anda paham dengan

apa yang saya lakukan?” (Wiedarti, 2018: 17-19).

B. Penelitian yang Relevan

Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Hasil pelitian yang ditulis oleh Waskitoningtyas (2017), menyatakan dalam

tulisannya bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dapat

dipengaruhi oleh gaya belajar secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh

semakin tinggi maupun semakin rendahnya tingkat gaya belajar siswa

terhadap proses pembelajaran mempengaruhi kemempuan pemecahan

masalah jika diimbangi dengan keinginan siswa tersebut untuk belajar dan

meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya dalam menyelesaikan

soal.

Page 37: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

20

2. Hasil penelitian ex post facto yang dilakukan oleh Widiyanti (2011) di

SMPN 1 Surande menyatakan bahwa:

a. Siswa dengan gaya belajar visual mempunyai kemampuan meemecahkan

masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya belajar auditori.

b. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mempunyai kemampuan

pemecahan masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya

belajar visual.

c. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mempunyai kemampuan

pemecahan masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya

belajar auditori.

Berdasarkan informasi di atas, dapat dinyatakan bahwa kemampuan

dalam memecahkan masalah matematika siswa secara berturut-turut yang

lebih tinggi adalah kinestetik, visual kemudian auditori.

3. Penelitian yaang dilakukan oleh Umrana (2019) menyatakan bahwa

kemampuan siswa memecahkan masalah matematika dengan gaya belajar

visual, auditori maupun kinestetik berdasarkan tahapan pemecahan masalah

menurut teori Polya mampu dengan baik memahami masalah,

merencanakan pemecahan masalah, meleksanakan rencana pemecahan

masalah dan memeriksa kembali hasil jawaban yang diperoleh. Sehingga

siswa dengan gaya belajar visual, auditori maupun kinestetik dapat

memenuhi tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.

4. Dalam hasil penelitian yang ditulis oleh Sundayana (2016) mengenai kaitan

antara gaya belajar dengan kemampuan siswa SMP dalam memecahkan

Page 38: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

21

masalah menyatakan bahwa dalam memecahkan masalah matematika, tidak

ada perbedaan kemampuan antara siswa jika ditinjau dari gaya belajar.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan pada masalah dan teori-teori yang telah dipaparkan

sebalumnya, maka diperoleh data bahwa pada pembelajaran matematika

dikelas terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan masing-masing siswa,

diantaranya adalah gaya belajar sehingga dapat mempengaruhi kemampuan

siswa dalam memecahkan masalah matematika. Maksud dari gaya belajar pada

penelitian ini terdiri dari tiga menurut Nurmayani (2016) yang ditinjau

berdasarkan kecenderungan seseorang dalam menangkap informasi. Tiga jenis

gaya belajar yang dimaksud yaitu: gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.

Ketiga gaya belajar yang dimaksud memberkan pengaruh signifikan terhadap

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika (Waskitoningtyas,

2017).

Setiap individu mempunyai kecenderungan gaya belajar. Hal ini terjadi

karena individu/manusia adalah makhluk yang unik memiliki cara pandang dan

perspektif yang berbeda serta mempunyai perbedaan dalam menangkap dan

mengelola informasi. Perbedaan ini pula yang memberikan pengaruh terhadap

kemampuan seseorang untuk menerjemahkan informasi yang diperoleh.

Terdapatnya perbedaan dalam menerjemahkan informasi, maka individu itu

juga mempenyai kecenderungan perbedaan dalam memahami, memaknai

masalah yang dihadapi, sehingga setiap individu memberikan respon yang

berbeda dalam menyelesaikan masalah tersebut. walau pun demikian, tidak

dapat dipungkiri bahwa terdapat kesamaan antara individu yang satu dengan

Page 39: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

22

indivisu yang lainnya dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi.

Sehingga jika diterjemahkan dalaam konteks pembelajaran matematika dapat

dinyatakan bahwa perbedaan kecenderungan gaya belajar pada proses

pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah matematika. Guna lebih memahami alur berpikir pada

penelitian ini, perhatikan gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Page 40: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penyusunan skripsi ini menggunakan desain penelitian deskriptif

kualitatif. Penggunaan format desain deskriptif kualitatif pada penelitian ini

dilakukan karena format desain deskriptif kualitatif tepat digunakan untuk

meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi deskripisi sederhana

maupun mendalam mengenai perilaku individu maupun kelompok (Bungin,

2011: 68-69).

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pengkajian mengenai kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah matematika, dalam hal ini siswa Kelas XI

Farmasi di SMKN 1 Watunohu. Pengkajian kemampuan siswa dalam

meemecahan masalah matematika dilakukan berdasarkan pada tinjauan gaya

belajar peserta didik, dalam hal ini pengelompokkan gaya belajar siswa dibagi

menjadi tiga kecenderungan yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik

atau dikenal dengan gaya belajar VAK.

C. Data dan Sumber Data

Data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan

data sekunder. Masing-masing jenis data yang digunakan peneliti, berasal dari

sumber yang berbeda. Berikut ini pengelompokan jenis data dan masing-

masing sumbernya yang diperoleh oleh peneliti.

Page 41: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

24

1. Jenis Data

Penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu: data primer dan sekunder,

ebih detailnya sebagai berikut.

a. Data Sekunder

Data sekunder seringkali sangat dibutuhkan oleh peneliti dalam

melakukan sebuah penelitian. Data sekunder biasanya berupa bentuk

susunan dokumen sebagai arsip (Suryabrata, 2016: 39). Berdasarkan

defenisi tersebut, maka dalam hal ini peneliti turut menggunakan jenis

data sekunder terdiri dari teori-teori yang relevan dengan penelitian ini.

hal ini diperlukan karena teori yang telah dicetuskan oleh para peneliti

terdahulu hanya dapat dikaji dan ditelaah melalui dokumen atau arsip

yang telah ada lebih dahulu.

b. Data Primer

Maksud dari data primer yaitu data yang diperoleh secara

langsung atau dikumpulkan langsung peneliti ataupun orang bertugas

mengumpulkan data dari sumber pertamanya (Suryabrata, 2016: 39).

Berdasarkan defenisi tersebut maka peneliti tidak hanya membutuhkan

data sekunder, tapi peneliti juga membutuhkan data primer yang

diperoleh melalui interaksi langsung dengan subjek penelitian. Yang

bertindak sebagai subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu.

2. Sumber Data

Peneliti memperoleh data bersesuaian dengan jenis penelitian dan

jenis data yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut:

Page 42: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

25

a. Sumber Data Sekunder

Peneliti memperoleh data sekunder pada penelitian ini bersumber

dari dokumen berupa buku, jurnal, prosiding hasil seminar, peraturan

menteri, undang-undang, arsip lembaga dan lain-lain.

b. Sumber Data Primer

Peneliti memperoleh data primer pada penelitian ini bersumber

dari 7 subjek penelitian. Tahapan pengambilan data primer pada

penelitian sebagai berikut:

1) Memberikan kuesioner gaya belajar kepada semua siswa yang ada di

kelas XI Farmasi SMKN 1 watunohu yang terdiri dari 30 item

pertanyaan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar masing-

masing siswa.

Tabel 3.1: Subjek Penelitian

No Inisial Jenis Kelamin Umur (Tahun)

1 MPS Perempuan 16

2 PAD Perempuan 17

3 ANM Perempuan 16

4 RMZ Perempuan 16

5 ET Perempuan 17

6 AW Perempuan 17

7 RRF Perempuan 17

Bedasarkan pada tabel diatas, Subjek pada penelitian ini

sebanyak 7 subjek yang belum diketahui kecenderungan gaya

belajarnya masing-masing.

2) Memberikan tes berupa soal kemampuan pecahan masalah yang

berisi dua soal cerita dengan materi SPLDV. Jawaban yang

Page 43: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

26

diberikan siswa akan dikelompokkan berdasarkan kategori nilai pada

tabel 3.2.

D. Rancangan Penelitian

Berikut desain rancangan penelitian yang disusun peneliti berdasarkan

pada prosedur dan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan.

Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu

sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesiner merupakan lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan

yang disusun atas dasar kisi-kisi yang sesuai dengan data penelitian yang

dibutuhkan (Darmawan, 2016: 160). Kuesioner uang digunakan pada

penelitian ini kuesioner yang terdiri dari 30 pertanyaan yang akan diisi oleh

siswa bertujuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa.

Page 44: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

27

2. Pemberian Tes

Pemberian tes dilakukan sebagai teknik pengumpulan mengenai

kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Tes pada

penelitian ini berisi soal-soal pemecahan masalah non-rutin yang akan

dikerjakan oleh siswa secara individu.

3. Wawancara

Sama halnya dengan kuesioner, pada teknik wawancara juga

menggunakan pertanyaan-pertanyaan, namun pewawancara tidak

menggunakan pertanyaan tertulis melainkan menggunakan pertanyaan

secara lisan kepada subjek dan mencatat jawaban yang diperoleh secara

langsung (Darmawan, 2016: 163). Pada penelitian ini, teknik wawancara

dilakukan memberikan tes dan kuesioner kepada siswa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mengukur.

Khususnya pada penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama atau

instrumen kuci adalah peneliti itu sendiri. Hal ini karena masalah yang

diangkat pada penelitian kualitatif belum jelas atau belum pasti. Sedangkan

instrumen pendukung pada penelitian kualitatif adalah alat yang digunakan

untuk mengumpulkan informasi secara kualitatif (Sugiyono, 2017).

1. Kuesioner Gaya Belajar

Kuesioner gaya belajar yang digunakan penelitian mengadaptasi

dari kuesioner yang disediakan oleh Kemendikbud melalui Dirjen

Dikdasmen (Wiedarti, 2018: 11-15). Kuesioner yang digunakan yaitu

kuesioner khusus yang ditujukan bagi pelajar SMA. Kuesioner tersbut

Page 45: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

28

terdiri dari 30 pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban dari masing-masing

pertanyaan. Tiga alternatif jawaban tersebut, masing-masing mewakili

setiap kecenderungan gaya belajar yaitu alternatif jawaban a untuk gaya

belajar visual, alternatif jawaban b untuk gaya belajar auditori dan alternatif

jawaban c untuk gaya belajar kinestetik.

Berdasarkan hasil validasi isi dan validasi konstruk (lampiran 9)

yang dilakukan dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa

kuesioner gaya belajar yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tiga indikator

gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik layak digunakan dengan

revisi yang disarankan oleh validator. Mengenai kisi-kisi kuesioner gaya

belajar yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar

No Indikator Gaya Belajar Alternatif Jawaban Butir

1 Visual Pilihan a 1 – 30

2 Auditori Pilihan b 1 – 30

3 Kinestetik Pilihan c 1 – 30

2. Tes Pemecahan Masalah matematika

Instrumen tes untuk mengukur kemampuan siswa memecahkan

masalah matematika yang digunakan peneliti mengadaptasi dari instrumen

tes yang dikembangkan oleh Ilmiyana (2018). Jumlah soal pada instrumen

tes ini terdiri dari dua nomor dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel (SLDV). Masalah matematika yang disajikan pada soal merupakan

jenis masalah matematika non-rutin.

Berdasarkan hasil validasi isi dan konstruk (lampiran 9) yang

dilakukan peneliti dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa

Page 46: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

29

instrumen tes pemecahan masalah yang disusun oleh peneliti menhasilkan

instrumen yang berisi dua indikator yaitu soal non kontekstual dan soal

kontekstual layak digunakan dengan revisi yang disarankan oleh validator.

Mengenai kisi-kisi tes pemecahan masalah yang dimaksud dapat dilihat

pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3: Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah Matematika

Sub

Pokok

Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah

Menurut Polya

Indikator

berdasarkan

materi SPLDV

No. Soal

Sistem

persam

aan

linear

dua

variabel

1. Memahami masalah

(understanding the

problem)

2. Menyusun rencana

penyelesaian (devising a

plan)

3. Menyelesaikan masalah

(carrying out the plan)

4. Memeriksa kembali

(looking back)

Menyelesaikan

sistem persamaan

linear dua variabel

1

Menyelesaikan

masalah kontekstual

dalam kehidupan

sehari-hari yang

berkaitan dengan

SPLDV

2

3. Pedoman Wawancara

Instrumen pedoman wawancara pada penelitian ini berupa list

pertanyaan yang akan ditayakan oleh peneliti kepada subjek penelitian.

penyusunan pedoman wawancara dilakukan dengan menyesuaikan dengan

data yang diperlukan peneliti serta disusun dengan tetap memperthatikan

empat indikator tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.

Berdasarkan hasil validasi isi dan konstruk (lampiran 9) yang

dilakukan peneliti dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa

Page 47: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

30

instrumen pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti yang terdiri

dari empat indikator tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya

yaitu understand, strategy, solve dan look back layak digunakan dengan

revisi yang disarankan oleh validator. Mengenai kisi-kisi pedoman

wawancara yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

No. Indikator Pemecahan Masalah Butir

1 Understand 1, 2, 8, 11

2 Strategy 3, 9, 12

3 Solve 4, 5, 13, 14

4 Look Back 6, 7, 10, 15

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat dimaknai sebagai tahapan yang sangat urgen

dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu, sebagai seorang peneliti mestinya

dapat menguasai benar-benar tahapan ini. Untuk data deskriptif atau data

textular yaitu menggunakan pola analisis non-statistik. Data deskriptif pada

umumnya dianalisis berdasrkan isi. Itulah sebabnya, analisis yang serupa

dengan penelitian kualitatif ini juga disebut content analysis (Suryabrata, 2016:

40).

Teknik analisis data yang digunakan penulis pada penelitian ini

menggunakan teknik alir (Miles dalam Yusuf, 2015: 407) yaitu sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Tahapan reduksi data pada meliputi:

Page 48: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

31

a. Hasil kuesioner gaya belajar siswa dijadikan sebagai tinjauan untuk

menganalisis profil kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Data

hasil kuesioner dianalisis dengan melihat kecenderungan siswa lebih

banyak menjawab alternatif pilihan a, b atau c. Alternatif pilihan a

merupakan kecenderungan gaya belajar visual, alternatif pilihan b

merupakan kecenderungan gaya belajar auditori sedangkan alternatif

pilihan c merupakan kecenderungan gaya belajar kinestetik

b. Memeriksa hasil tes kemampuan siswa dalam memecahkan masalah serta

merangkainya berdasakan kategori nilai sehingga peneliti dapat

mengetahui kemampuan pemecahan masalaha dari subjek penelitian.

Tabel 3.5: Kategori Nilai Tes

Nilai Kategori

x > 71 Tinggi

55 < x ≤ 71 Sedang

x ≤ 55 Rendah

Sumber: Depdiknas dalam Kamariah, 2016

c. Hasil wawancara subjek penelitian dianalisis dan disusun dalam bentuk

paragraf dengan bahasa yang baik dan benar.

2. Display Data

Tahap display data meliputi:

a. Penyajian data kuesioner mengenai gaya belajar siswa.

b. Penyajian data hasil tes berdasarkan berdasarkan gaya belajarnya.

c. Penyajian data hasil wawancara siswa atau subjek penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Pada penelitian ini, penarikan kesimpulan menggunakan triangulasi

teknik, yaitu teknik pengujian keabsahan data yang dengan mengecek data

Page 49: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

32

dari sumber yang sama tetapi dengan teknik pengambilan data yang berbeda

(Sugiyono, 2017: 274). Berdasarkan penjelasan tersebut, triangulasi teknik

dilakukan dengan membandingkan hasil tes subjek penelitian dengan hasil

wawancara kemudian ditarik kesimpulan.

Page 50: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bagian ini akan memaparkan mengenai data yang diperoleh dari

pengumpulan data oleh peneliti yang dilakukan menggunakan instrumen

kuesioner gaya belajar dan instrumen tes kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah matematika dalam hal ini siswa kelas XI Farmasi SMKN

1 Watunohu. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan dua pertemuan

yaitu pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020 dan pada hari Senin, 02 November

2020, berikut data yang diperoleh oleh peneliti:

1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar

Sebanyak 7 orang subjek memberikan tanggapan dengan mengisi

kuesioner gaya belajar yang diberikan, berikut ini data hasil kuesioner yang

diperoleh:

Tabel 4.1: Hasil Kuesioner Gaya Belajar

No Subjek Penelitian Jawaban Gaya Belajar

a b c

1 MPS 16 4 10 Visual

2 PAD 14 10 6 Visual

3 ANM 10 11 9 Auditori

4 RMZ 10 9 11 Kinestetik

5 ET 11 14 5 Auditori

6 AW 14 8 8 Visual

7 RRF 9 10 11 Kinestetik

Berdasarkan pada tabulasi data di atas dapat diperoleh hasil bahwa

dari 7 subjek penelitian yang memberikan tanggapan, terdapat 3 subjek

Page 51: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

34

dengan gaya belajar visual serta gaya belajar auditori dan kinestetik masing-

masing 2 subjek.

2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Selain subjek penelitian diminta untuk memberikan tanggapan dengan

mengisi kuesioner gaya belajar, peneliti juga meminta subjek penelitian

untuk mengerjakan tes kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

matematika selama 20 menit. Berikut ini hasil tes yang diperoleh dari 7

subjek penelitian:

Tabel 4.2: Hasil Tes Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika

No. Subjek Penelitian Nilai Kategori

1 MPS 75 Tinggi

2 PAD 75 Tinggi

3 ANM 65 Sedang

4 RMZ 80 Tinggi

5 ET 65 Sedang

6 AW 80 Tinggi

7 RRF 75 Tinggi

Rata-rata 73,57 Tinggi

Dari tabulasi data hasil tes kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah matematika di atas, diperoleh hasil bahwa dari 7 subjek penelitian

terdapat 2 subjek dengan perolehan nilai 80, 3 subjek dengan perolehan nilai

75 dan 2 subjek dengan perolehan nilai 65. Berdasarkan nilai pemecahan

masalah matematika tersebut, terdapat 5 subjek penelitian dengan

kemampuan memecahkan masalah matematika berkategori tinggi dan 2

subjek penelitian dengan kemampuan memecahkan masalah matematika

berkategori sedang dengan rata-rata nilai sebesar 73,57 berada pada kategori

Page 52: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

35

tinggi. Olehnya itu, dapat dinyatakan bahwa siswa kelas XI Farmasi SMKN

1 Watunohu memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang

tergolong kategori tinggi.

B. Paparan Data Hasil Penelitian

Bagian ini akan memaparkan data hasil tes kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah dan data hasil wawancara dari 7 subjek yang tersebar di

tiga perspektif gaya belajar, yaitu 3 subjek dengan gaya belajar visual serta

gaya belajar auditori dan kinestetik masing-masing 2 subjek.

1. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual

Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 3

subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar visual.

Tabel 4.3: Data Subjek dengan Gaya Belajar Visual

Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes

AW Visual 80

MPS Visual 75

PAD Visual 75

Berdasarkan pada tabulasi di atas, terdapat tiga subjek yang

mempunyai kecenderungan gaya belajar visual, yaitu AW, MPS dan

PAD dengan masing-masing nilai secara berturut-turut adalah 80, 75 dan

75. Sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual di

kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu mempunyai kemampuan

memecahkan masalah matematika yang tinggi, berikut data hasil tes dan

data hasil wawancara dari 3 siswa dengan tinjauan gaya belajar visual.

Page 53: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

36

a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek AW dengan Gaya

Belajar Visual

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek AW pada tahap understan soal nomor 1.

Gambar 4.1. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek AW

Gambar 4.1 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek AW memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek AW menuliskan yang diketahui

yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang

dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan

yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang diketahui di

atas, subjek AW tidak menuliskan persamaan dari lebar persegi

panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan

bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L

= P-6).

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca ini soal nomor satu, apa yang bisa kita

paham dari soal tersebut?

Page 54: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

37

AW : Yang diketahui, seperti kelilingnya empat puluh empat

sentimeter, dan lebarnya yang lebih pendek enam

sentimeter lebih pendek dari enam sentimeter, yang

ditanyakan panjang dan lebar persegi

P : Ini kemarin kita, waktu kita mengerjakan soal itu

dituliskan ji disitu apa yang diketahui?

AW : Iye

P : Pada saat kita baca ini soal, ada kesulitan pada saat

memahami soal itu?

AW : Ada

P : Dibagian mana kita sulit memahami?

AW : Kemarin disini tertukar, enam sentimeter kukira

panjangnya mi bukan lebih pendeknya

P : Bagaimana tadi tulisan yang kita ketahui sama ditanyakan

di jawaban ta yang kita tuliskan?

AW : Diketahui keliling empat puluh empat sentimeter, lebarnya

lebih pendek enam sentimeter, ditanyakan panjang dan

lebar

Berdasarkan pernyataan subjek AW pada cuplikan

wawancara di atas, subjek AW dapat memahami masalah dan

menuliskan yang diketahui pada soal nomor 1, hal ini bisa kita lihat

dari hasil pengerjaan pada gambar 4.1. Walaupun subjek AW dapat

menuliskan tahap understad, subjek AW menyatakan mengalami

kendala pada proses memahami masalah sehingga subjek AW tidak

Page 55: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

38

menuliskan model matematika untuk menentukan lebar pada tahap

understand ini.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek AW pada tahap stratergy soal nomor 1.

Gambar 4.2. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW

Gamber 4.2 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek AW pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek AW menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

AW menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah

lebar (K = 2(P+L). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui

nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44

sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).

Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara yang

tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita tuliskan yang diketahui, ditanyakan, apa lagi

yang kita lakukan?

AW : Penyelesaian

P : Penyelesaiannya bagaimana?

AW : Ditulis rumusnya

P : Rumusnya bagaimana?

Page 56: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

39

AW : Ee dua sama dengan P kali L

P : Ada kesulitan pada saat menentukan rumus?

AW : Iye

P : Dimana kita merasa sulit?

AW : Rumusnya kadang tertukar-tukar

P : Setelah tadi kita tuliskan mi rumusnya, apa lagi yang kita

lakukan setelah itu?

AW : Penyelesaian, kerjakan

Berdasarkan pernyataan pada cuplikan wawancara di atas

dan melihat jawaban yang diberikan oleh subjek AW, subjek AW

mengalami kendala pada saat menentukan rumus, namun subjek

AW tetap dapat menuliskan rencana penyelesaian masalah terlebih

dahulu dengan tepat sebelum mengerjakan soal sepeti pada gambar

4.2.

c) Solve

Berikut jawaban subjek AW pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.3. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek AW

Gambar 4.3 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek AW menggunakan persamaan yang diperoleh pada

Page 57: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

40

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek AW

tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan

masalah pada tahap understand, subjek AW tetap memahami hal

tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.

dapat kita lihat pada gambar 4.3 di atas subjek AW mensubtitusi

persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh

persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan

menemukan persamaan baru, subjek AW kemudian

penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek

AW memukan jawaban dari yang ditanyakan pada soal nomor 1

yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek AW juga menuliskan

kesimpulan dari jawaban yang peroleh.

Cuplikan wawancara

P : Bagaimana itu bentuk kita kerjakannya?

AW : Seperti empat puluh empat sentimeter , dua kali P tambah

L (44=2(P+L)) Seperti empat puluh empat sentimeter per

dua sama dengan P tambah L (44/2=P+L), hasilnya dua

puluh dua sama dengan P tambah L (22=P+L), atau P, L

sama dengan dua puluh dua (P+L=22). Menentukan

panjangnya, P tambah P kurang enam sama dengan dua

puluh dua (P+P-6=22), dua P kurang enam sama dengan

dua puluh dua, dua P sama dengan dua puluh dua kurang ee

ditambah enam (2P=22+6) dua puluh delapan (28), dua P

sama dengan dua puluh delapan (2P=28), P sama dengan

Page 58: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

41

dua puluh delapan dibagi dua (P=28/2) P sama dengan

empat belas (P=14). Lebarnya Lsama dengan P kurang

enam (L=P-6), empat belas dikurang enam sama dengan

delapan (14-6=8)

P : Ada kesulitan tidak pada saat menyelesaikan itu?

AW : Tidak ji

P : Setelah kita dapat mi panjang lebar, apa lagi yang kita

lakukan?

AW : Menulis kesimpulan

P : Kesimpulannya bagaimana?

AW : Jadi panjangnya empat belas sentimeter dan lebarnya

delapan sentimeter

P : Pada saat menulis kesimpulan ada kesulitan tidak?

AW : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dipeoleh hasil

bahwa subjek AW mengerjakan tahap solve untuk soal nomor 1

tanpa mengalami kendala. Subjek AW juga menyatakan dapat

menuliskan kesimpulan setelah memperoleh hasil atau jawaban

akhir dari soal tersebut seperti pada gambar 4.3.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek AW pada tahap look back soal nomor 1.

Gambar 4.4. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek AW

Page 59: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

42

Gambar 4.4 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.4 tersebut, bahwa subjek AW tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek AW tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 1 sehingga subjek AW memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu, apa lagi kita lakukan setelah kesimpulan?

AW : Melakukan pemeriksaan ulang

P : Dilakukan ki pemeriksaan ulang dengan cara?

AW : Dengan cara diperhatikan

P : Tidak kita lakukan ki pengecekan dengan mengerjakan

cara lain?

AW : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara pada tahap look back ini

subjek AW menyatakan melakukan pengecekan kembali terhadap

jawaban yang telah dkerjakan dengan cara mengamati ulang,

namun subjek AW tidak melakukan pengecekan dengan prosedur

matematika. Itulah sebabnya subjek AW tidak menuliskan apapun

pada lembar jawaban pada tahap look back ini sepserti yang dapat

dilihat pada gambar 4.3.

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek AW pada tahap understand soal nomor 2.

Page 60: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

43

Gambar 4.5. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek AW

Gambar 4.5 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek AW pada proses menyelesaikan soal nomor

2. Dari gambar 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa subjek AW

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek AW memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek AW juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah membaca soal nomor dua ini, apa yang bisa kita

pahami dari soal tersebut?

AW : Jarak umur antara anak dan ayah

P : Ada kesulitan pada saat memahami ini soalnya?

AW : Tidak ji

P : Kita bisa tuliskan yang diketahui?

AW : Bisa

P : Ada kesulitan tidak

AW : Tidak ji

Page 61: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

44

P : Berapa kali kita baca baru kita bisa paham ini soal nomor

dua?

AW : Dua kali

P : Setelah kita baca, paham, apa yang kita lakukan pada saat

menjawab itu?

AW : Menulis diketahuinya, ditanyakan dan penyelesaiaan

P : Apa yang diketahui?

AW : Diketahui umur ayah sama dengan x, umur anak sama

dengan y. Ditanyakan umur ayah dan anak perempuannya

setelah dua tahun yang akan datang

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek AW dapat memahami masalah dan dapat menuliskan

yang diketahui dari soal nomor 2 tanpa menghadapi kendala seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.5.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek AW pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.6. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek AW

Gambar 4.6 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek AW pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa subjek AW

Page 62: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

45

menuliskan perencenaan pemecahan masalaha dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek AW

menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model

matematika yang kedua, subjek AW menuliskan persamaan jumlah

umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model

matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang

sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Setelah menuliskan itu, apa lagi yang kita lakukan?

AW : Menulis penyelesasian

P : Apa itu, bagaimana?

AW : aa.. model matematika x kurang y sama dengan dua puluh

enam (x-Y=26), y sama dengan x kurang dua puluh enam

(y=x-26), lima tahun yang lalu x+y sama dengan tiga puluh

empat (x+y=34), x tambah y tiga puluh empat ditambah

sepuluh dari jarak (5 tahun) umur anak dan ayah sepuluh

(x+y=34+10), x tambah y sama dengan empat puluh empat

(x+y=44)

Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,

subjek AW menuliskan rencana penyelesaian terlebih dahulu

sebelum menjawab soal nomor dua tersebut dengan cara membuat

model matematikanya tanpa menghadapi kendala pada saat diminta

untuk menjelaskan kembali langkah-langkah yang dilakukan pada

Page 63: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

46

tahap strategy ini, khususnya dalam menuliskan model

matematikanya seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.6.

c) Solve

Berikut jawaban subjek AW pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.7. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek AW

Gambar 4.7 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa subjek AW menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek AW mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian

subjek AW kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek AW juga

menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-

masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu

umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga

Page 64: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

47

diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11

tahun.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?

AW : Menghitung umur ayah,

P : Bagaimana caranya?

AW : X sama dengan x ditambah y sama dengan empat puluh

enam (x=x+y=46), x tambah x kurang dua puluh delapan

sama dengan empat puluh empat (x+x-28=44), 2x kurang

dua puluh enam sama dengan empat puluh empat (2x-

26=44) dua x sama dengan empat puluh empat ditambah

dua enam sama dengan tujuh puluh (2x=44+26=70), dua x

sama dengan tujuh puluh (2x=70), x sama dengan tujuh

puluh bagi dua (x=70/2) x sama dengan tiga puluh lima

(x=35). Umur anak, y sama dengan x tambah y sama

dengan empat puluh empat (x+y=44), tiga puluh lima

ditambah y sama dengan empat puluh empat (35+y=44), y

sama dengan empat puluh empat dikurang tiga lima (y=44-

35) y sama dengan sembilan (y=9)

P : Setelah kita temukan jawabannya itu, apakah kita ada

merasa kesulitan pada saat menjawab?

AW : Kesulitannya pemindahan-pemindahannya

P : Setelah kita menjawab tadi itu, apakah ada kesimpulan

yang kita buat?

Page 65: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

48

AW : Ada, seperti umur ayah tiga puluh tujuh tahun umur anak

tiga belas tahun karena ditambah dari umur dua tahun

kedepannya

P : Pada saat membuat kesimpulan ada kesulitan?

AW : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek AW dapat menjawab soal berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya tanpa menghadapi

kendala. Pada tahap ini, subjek AW juga dapat menuliskan

kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh seperti yang dapat

dilihat pada gambar 4.7.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek AW pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.8. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek AW

Gambar 4.8 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.8 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek AW tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek AW tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 2 sehingga subjek AW memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita membuat kesimpulan, apa lagi yang kita

lakukan?

Page 66: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

49

AW : Periksa ulang

P : Dengan cara?

AW : Menghitung kembali jumlahnya

P : Dengan cara lain atau tidak?

AW : Tidak

P : Dengan cara yang sama juga?

AW : Iye

P : Pada saat memeriksa ulang itu, ada kesulitan, mungkin ada

kekeliruan yang kita dapat?

AW : Ada, dibagian kesimpulannya itu yang dua tahun kedepan

tidak ku anu i, tidak ku kasi masuk i jumlahnya, ndak ku

jumlah i. Jadi kesimpulan ku tulis setelah pemeriksaan

ulang.

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek AW

memeriksa jawaban dengan menghitung kembali jawaban yang

diperoleh dengan cara yang sama (tidak melakukan pengecekan

jawaban dengan cara lain) dan mendapat kesalahan pada jawaban

yang pertama yaitu lupa menuliskan kesimpulan, sehingga subjek

AW menambahkan kesimpulan setelah melakukan pengecekan

ulang seperti yang dapat dilihat pada gaambar 4.8.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek AW pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa

subjek AW memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika

menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek AW tidak mendapatkan

Page 67: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

50

nilai sempurna karena sumbjek AW tidak menuliskan langkah

pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari kedua soal

tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan untuk

rekaman wawancara terhadap subjek AW dapat diakses pada

https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekAW.

b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek MPS dengan Gaya

Belajar Visual

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap understand soal nomor 1.

Gambar 4.9. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek

MPS

Gambar 4.9 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek MPS memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek MPS menuliskan yang diketahui

yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang

dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan

yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang diketahui di

atas, subjek MPS tidak menuliskan persamaan dari lebar persegi

panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan

Page 68: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

51

bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L

= P-6).

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca soal nomor satu apa yang bisa kita

pahami dari soal itu?

MPS : Em.. yang diketahui keliling empat sentimeter, dan

lebarnya enam sentimeter lebih pendek dari panjangnya

P : Apakah ada kesulitan pada saat memahami ini?

MPS : Ndak ada

P : Setelah kita pahami, apa yang kita lakukan, apa yang kita

tuliskan di kertas jawaban?

MPS : Tulis diketahui,

P : Apa itu yang diketahui?

MPS : Keliling empat puluh empat sentimeter,

P : Setelah itu yang ditanyakan?

MPS : Panjang dan lebarnya ditanyakan

P : Apakah ada kendala saat menuliskan yang diketahui?

MPS : Tidak ada

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek MPS dapat memahami masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor satu (seperti pada gambar 4.9), serta

tidak mendapat kendala pada proses memahami masalah dan

menuliskan yang diketahui.

Page 69: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

52

b) Straregy

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap strategy soal nomor 1.

Gambar 4.10. Tahap Strategi Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS

Gamber 4.10 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek MPS pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek MPS menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

PL menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah lebar

(K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui nilai

yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44

sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).

Kemudian subjek MPS menyederhanakannya dengan cara yang

tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Oke, setelah kita tuliskan yang ditanyakan, apa lagi yang

dilakukan?

MPS : Penyelesaiaan

P : Bagaimana penyelesaiannya?

MPS : Ditulis dulu rumus

P : Apa rumus yang kita pake?

MPS : Keliling

P : Kenapa rumus keliling yang dipake?

Page 70: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

53

MPS : Karena itu adami diketahui ee keliling

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek MPS merencanakan penyelesaian masalah terlebih

dahulu sebelum menjawab pertanyaan soal nomor dua dengan

menuliskan rumus penyelesaian seperti pada gambar 4.10.

c) Solve

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.11. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS

Gambar 4.11 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek MPS menggunakan persamaan yang diperoleh pada

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek MPS

tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan

masalah pada tahap understand, subjek MPS tetap memahami hal

tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.

dapat kita lihat pada gambar 4.11 di atas subjek MPS mensubtitusi

persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh

persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan

menemukan persamaan baru, subjek MPS kemudian

penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek

Page 71: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

54

MPS memukan jawaban tepat dari yang ditanyakan pada soal

nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek MPS juga

menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.

Cuplikan wawancara

P : Setelah menuliskan rumus kelilingnya, apa lagi yang kita

lakukan?

MPS : Diselesaikan mi, dicari mi dulu, dicari mi panjang dan

lebarnya

P : Apa yang duluan kita cari, panjang atau lebarnya?

MPS : Panjang

P : Jadi panjang berapa?

MPS : Empat belas

P : Lebarnya berapa?

MPS : Delapan

P : Setelah kita dapat jawaban itu, yakin ki dengan jawaban

itu?

MPS : Yakin

P : Setelah kita kerjakan itu, apakah tadi ada merasa kesulitan

pada saat proses

MPS : Tidak ada

P : Setelah menyelesaikan apa lagi yang kita lakukan?

MPS : Ee kesimpulan

P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?

Page 72: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

55

MPS : Jadi panjangnya empat belas sentimeter dan lebarnya

delapan sentimeter

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek MPS

menyatakan dapat menyelesaikan soal nomor satu berdasarkan

pada tahapan rencana yang telah dituliskan sebelumnya, serta dapat

menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap look back soal nomor 1.

Gambar 4.12. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek

MPS

Gambar 4.12 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.12 tersebut, bahwa subjek MPS tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek MPS tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 1 sehingga subjek MPS memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?

MPS : Ndak ada

P : Ndak dicek ulang jawabannya?

MPS : Dibaca ulang ji

P : Ndak dilakukan dengan pengerjaan lain?

MPS : tidak

Page 73: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

56

P : Pada saat kita cek ulang ada kesalahan yang kita temukan

atau bagaimana?

MPS : Tidak ada

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek MPS melakukan pengecekan ulang dengan membaca

kembali jawaban, namun subjek MPS tidak melakukan pengecekan

ulang dengan prosedur matematika seperti yang dapat dilihat pada

gambar 4.12.

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.13. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek

MPS

Gambar 4.13 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek MPS pada proses menyelesaikan soal nomor

2. Dari gambar 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa subjek MS

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek MPS memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek MPS juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Page 74: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

57

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca soalnya, apa yang bisa kita pahami dari

soal itu?

MPS : Selisih umur ayahnya

P : Terus apa lagi yang diketahui?

MPS : Sedangkan lima tahun yang lalu umur keduanya tiga puluh

empat tahun

P : Ada kesulitan pada saat memahami soal?

MPS : Tidak ada

P : Berapa kali kita baca baru bisa paham ini soalnya?

MPS : Satu

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek MPS dapat memahami masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor dua, subjek MPS juga menyatakan

bahwa tidak menemukan kesulitan pada proses memahami maupun

pada saat menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan seperti

yang dapat kita lihat pada gambar 4.13.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.14. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS

Page 75: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

58

Gambar 4.14 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek MPS pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa subjek MPS

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek MPS

menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model

matematika yang kedua, subjek MPS menuliskan persamaan

jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34.

Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan

anak yang sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca, apa yang kita tuliskan di lembar

jawaban?

MPS : Diketahui, ku tulis mi

P : Setelah tulis diketahui, yang ditanyakan apa?

MPS : Umur ayah dua tahun kedepan dan umur anak perempuan

dua tahun kedepan

P : Setelah kita paham, dan sudah tulis yang ditanyakan, apa

lagi yang kita lakukan?

MPS : Penyelesaian

P : Bagaimana bentuk langkah-langkah penyelesaian ta?

MPS : Tulis dulu model matematikanya,

Page 76: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

59

P : Ada berapa model yang kita temukan, ada tiga bukan

modelnya?

MPS : Tiga

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek MPS dapat menuliskan rencana atau strategi penyelesaian

sebelum menjawab soal dengan cara menuliskan model matematika

dari soal tersebut seperti yang bisa dilihat pada gambar 4.14.

c) Solve

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.15. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS

Gambar 4.15 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek MPS pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.15 dapat dilihat bahwa subjek MPS menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek MPS mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian

subjek MPS kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

Page 77: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

60

ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek MPS juga

menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-

masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu

umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga

diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11

tahun.

Cuplikan wawancara

P : Terus setelah itu, apa yang duluan kita cari, umur siapa,

umur ayah atau umur anak?

MPS : Ayah

P : Berapa umur ayah yang kita dapat?, dijawaban ta kalau

ndak salah tiga tujuh?

MPS : Iya, tiga lima yang pertamanya, langsung akan datangnya

tiga tujuh

P : Yang untuk umur anak berapa?

MPS : Sembilan langsung sebelas

P : Yakin ki dengan jawaban ta yang kemarin?

MPS : Yakin

P : Setelah kita temukan umur ayah sama umur anak, apa lagi

yang kita lakukan, ada kesimpulan tidak?

MPS : Ada

P : Bagaimana bentuk kesimpulan ta?

MPS : Jadi umur ayah dua tahun yang akan datang tiga puluh

tujuh dan umur anaknya sebelas tahun

Page 78: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

61

P : Setelah itu yakin jaki dengan kesimpulan itu?

MPS : Iye

P : Dan apa lagi yang kita lakukan?

MPS : Ndak adami

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek MPS melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya, serta

subjek MPS mampu menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir

yang peroleh seperti yang bisa dilihat pada gambar 4.15.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek MPS pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.16. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek

MPS

Gambar 4.16 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.16 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek MPS

tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti

bahwa subjek MPS tidak melakukan tahap ini pada saat

menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek AW memperoleh

skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Ndak dicek kembali jawabannya?

MPS : Bah, ku cek

Page 79: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

62

P : Setelah dicek ada kesalahan yang kita temukan atau ada

perbaikan?

MPS : Pertamanya perbaikan, salah pembagi ka

P : Salah membagi ki, dibagian mana?

MPS : Ini ayah

P : Setelah itu dilakukan perbaikan?

MPS : Iye

P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?

MPS : Sudah mi, ku ubah ji

P : Ndak dilakukan dengan cek cara lain?

MPS : Tidak

Berdasarkan pada cuplikan wawancara yang dilakukan di

atas, subjek MPS melakukan pengecekan kembali terhadap

jawaban yang telah dikerjakan dengan cara membaca ulang

kemudian melakukan perbaikan. Namun subjek MPS tidak

melakukan pengecekan ulang dengan prosedur matematika.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek MPS pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa

subjek MPS memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika

menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek MPS tidak

mendapatkan nilai sempurna karena sumbjek MPS tidak menuliskan

langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari

kedua soal tersebut, serta tidak menuliskan rencana penyelesaian secara

lengkap pada soal nomor satu. Hasil wawancara dapat dilihat pada

Page 80: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

63

lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek MPS dapat

di akses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekMPS.

c. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek PAD dengan Gaya

Belajar Visual

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap understand soal nomor 1.

Gambar 4.17. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek

PAD

Gambar 4.17 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek PAD memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek PAD menuliskan yang diketahui

yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang

dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan

yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek PAD juga menuliskan

persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada

soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm

lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).

Cuplikan wawancara

P : Dari soal yang kita baca, dipaham ji maksud kalimatnya?

Page 81: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

64

PAD : Paham

P : Terus bisaki sebutkan i apa-apa yang diketahui disini di

soal?

PAD : Yang diketahui kelilingnya

P : Berapa itu kelilingnya?

PAD : Empat puluh empat centimeter

P : Terus dari soal yang setelah kita baca, bisaki tuliskan ki

apa yang diketahui?

PAD : Bisa

P : Terus, merasa kesulitan ki tidak pada saat menuliskan

yang diketahui itu?

PAD : Tidak ji

P : Terus setelah dibaca soalnya toh, terus mau dikerjakan

begitue, apa yang kita lakukan terlebih dahulu setelah

dibaca?

PAD : Setelah dibaca, yang dikerja ditulis diketahuinya,

P : Bagaimana cara menuliskannya begitue, apa pertama

ditulis pada saat diketahui itu?

PAD : Ee anunya, kelilingnya

P : Berapa kelilingnya?

PAD : Empat puluh empat

P : Merasa kesulitan ki pada saat menuliskan yang diketahui?

PAD : Tidak ji

Page 82: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

65

P : Bisa jaki jawab ki pertanyaannya nomor satu setelah

ditulis rencana penyelesaiannya?

PAD : Bisa

P : Ndak kesulitan jaki?

PAD : Tidak ji, tapi tapi anu apa namanya itue, ee kaya, kaya apa

namanya itue, kaya ada sedikit pusing-pusingya

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek PAD menyatakan dapat memahami masalah pada

soal nomor 1 serta dapat menuluskan dari apa yang diketahui pada

soal tersebut seperti yang dapat kita lihat pada gambar 4.17.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap strategy soal nomor 1.

Gambar 4.18. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD

Gamber 4.18 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek PAD pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek PAD menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

PAD menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah

lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui

nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44

sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).

Page 83: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

66

Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara yang

tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu bagaimana cara ta menyelesaikan?

PAD : Caranya, sudah ditulis diketahui terus ditanyakan terus

kutulis mi rumus kelilingnya

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa

subjek PAD menyatakan menuliskan rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menjawab soal nomor 1 seperti yang dapat dilihat

pada gambar 4.18.

c) Solve

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.19. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD

Gambar 4.19 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek PAD menggunakan persamaan yang diperoleh pada

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat dilihat pada

gambar 4.19 di atas subjek PAD mensubtitusi persamaan L = P-6

pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =

Page 84: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

67

22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,

subjek PAD kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan

tepat sehingga subjek PAD memukan jawaban dari yang

ditanyakan pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu,

subjek PAD juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang

peroleh.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu?

PAD : Di cari mi

P : Apanya yang dicari?

PAD : Ee.. anunya, apa namanya itue panjangnya sama lebarnya

P : Setelah itu, di akhir tadi ini di akhir setelah ki

menyelesaikan soal, ada kesimpulannya di buat?

PAD : Ada

P : Apa itu kesimpulannya?

PAD Jadi panjangnya tadi itu panjangnya empat belas terus

lebarnya enam kayanya (lupa)

P : Jadi bagaimana bentuk kesimpulannya?

PAD : Jadi panjangnya ee.. empat belas dan lebarnya enam

Berdasrkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui

bahwa subjek PAD menjawab soal berdasarkan rencana

penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya serta dapat

menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.19.

Page 85: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

68

d) Look Back

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.20. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek

PAD

Gambar 4.20 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.20 tersebut, bahwa subjek PAD tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek PAD tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 1 sehingga subjek PAD memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Jadi tadi waktu setelah selesai dikerja itu, ditulis

kesimpulannya, dicek kembali tidak?

PAD : Bah, dicek kembali

P : Bagaimana cara ta cek kembali?

PAD Dikasi.. diliat-liat

P : Ndak dikerjakan dengan cara lain?

PAD : Ndak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek PAD

melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh

dengan cara melihat (mengamati) kembali jawaban, namu subjek

PAD tidak melakukan pengecekan kembali jawaban melalui

prosedur matematika seperti yang dapat dilihat pada gambat 4.20.

Page 86: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

69

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.21. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek

PAD

Gambar 4.21 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek PAD pada proses menyelesaikan soal nomor

2. Dari gambar 4.21 tersebut dapat diketahui bahwa subjek PAD

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek PAD memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek PAD juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca soal ini, dipaham ji apa yang dimaksud

dalam soal ini?

PAD : Paham

P : Apa yang kita bisa paham dari soal ini?

PAD : Yang diketahuinya, ee selisihhnya umur ayah dan anaknya

dua puluh enam tahun, terus umur anak sama ayahnya yang

lima tahun yang lalu itu tiga puluh empat tahun sama

Page 87: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

70

disuruh ki juga cari i umur ayah dan anaknya dua tahun

yang akan datang

P : Apakah dalam membaca soal ini ada kesulitan yang anda

temukan?

PAD : Ndak ada

P : Jadi pada saat menuliskan itu yang diketahui, ada kesulitan

tidak?

PAD : Tidak ada

P : Terus, em pada saat setelah ki baca ini soal, terus

didapatkan yang diketahui, apa lagi yang kita lakukan?

PAD : Ditanyakan, ditulis yang ditanyakannya

Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa

subjek PAD menyatakan dapat memahami masalah dan menuliskan

yang diketahui dari soal nomor dua. Pada saat proses memahami

masalah dan menuliskan yang diketahui seprti yang dapat dilihat

pada gambar 4.21, subjek PAD tidak mengalami kesulitan.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.22. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD

Page 88: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

71

Gambar 4.22 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek PAD pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa subjek PAD

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek PAD

menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model

matematika yang kedua, subjek PAD menuliskan persamaan

jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34.

Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan

anak yang sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Apa yang ditanyakan itu, seperti apa?

PAD : Ee umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang

akan datang, terus dujawab mi pake model matematika, di

tulis dulu model matematika pertama, kedua sama

ketiganya. Terus ee diambe itu umur yang sekarangnya itu

yang itu, terus dicari mi umurnya dan anaknya yang

sekarang terus didapat mi itu yang sekarang terus

ditambahmi dua tahun

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dpat diketahui

bahwa subjek PAD menuliskan rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum mengerjakan soal nomor dua dengan cara

Page 89: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

72

menuliskan model matematika dari soal tersebut seperti yang dapat

dilihat pada gambar 4.22.

c) Solve

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.23. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD

Gambar 4.23 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek PAD pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.23 dapat kita lihat bahwa subjek PAD menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek PAD mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 23 namun

sayangnya jawaban ini kurang tepat, kesalah yang dilakukan oleh

subjek PAD berada pada hasil penjumlahan yaitu 2x = 44+26 yang

seharusnya jawabannya adalah 2x = 70 tetapi subjek PAD

menjawab 2x = 68, sehingga jawaban akhir yang diperoleh pun

Page 90: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

73

kurang tepat. Kemudian subjek PAD kembali menggunakan

persamaan ketiga untuk menemukan nilai y dengan mendubtitusi

nilai x yang telah ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y =

21. Subjek PAD juga menuliskan kesimpulan akhir dengan

menambahkan 2 masing-masing usia ayah dan anak sesuai yang

ditanyakan pada soal yaitu umur ayah dan anak dua tahun yang

akan datang, sehingga diperoleh umur ayah 25 tahun dan umur

anak perempuanya 23 tahun.

Cuplikan wawancara

P : Apa yang ditanyakan itu, seperti apa?

PAD : Ee umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang

akan datang, terus dujawab mi pake model matematika, di

tulis dulu model matematika pertama, kedua sama

ketiganya. Terus ee diambe itu umur yang sekarangnya itu

yang itu, terus dicari mi umurnya dan anaknya yang

sekarang terus didapat mi itu yang sekarang terus

ditambahmi dua tahun

P : Ada kesulitan tidak pada saat menjawab itu?

PAD : Ada sedikit

P : Kesulitannya dimana?

PAD : Yang pas tadi disitue, yang cari x nya yang ayahnya

P : Setelah kita dapat mi jawabannya, apakah kita membuat

kesimpulan dari jawabannya?

PAD : Iye,

Page 91: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

74

P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?

PAD : Ee.. umur ayah, misalnya tiga puluh enam, terus umur

anaknya misalnya sebelas, ee dua tahun yang akan datang

P : Ada kesulitan pada saat membuat kesimpulan?

PAD : Ndak ada ji

Berdasarkan cuplikan wwancara di atas, subjek PAD

menjawab soal berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya dengan cara menentukan umur ayah terlebih

dahulu. Subjek juga menyatakan mengalami kesulitan pada saat

menjawab soal nomor dua khususnya pada saat menentukan umur

ayah seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.23. Diakhir jawaban,

subjek PAD juga menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang

diperoleh.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek PAD pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.24. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek

PAD

Gambar 4.24 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek PAD pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.24 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek PAD

tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti

bahwa subjek PAD tidak melakukan tahap ini pada saat

Page 92: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

75

menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek PAD memperoleh

skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu, dicek kembali tidak jawaban ta, diperiksa

kembali?

PAD : Diliat-liat saja

P : Tidak dikerjakan dengan cara lain?

PAD : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek PAD

melakukan pengecekan kembali jawaban dengan cara mengamati

kembali langkah-langkah penyelesaian yang telah dilakukan,

namun subjek PAD tidak mengecek kembali jawaban yang

diperoleh berdasarkan prosedur matematika seperti yang dapat

dilihat pada gambar 4.24.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek PAD pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa

subjek PAD memenuhi empat langkah pemecahan masalah

matematika menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek PAD

tidak mendapatkan nilai sempurna karena subjek PAD keliru pada saat

menghitung umur ayah pada soal nomor dua khususnya pada saat

melakukan pembagian. Selain itu, subjek PAD juga tidak menuliskan

langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari

kedua soal tersebut. Dari hasil wawancara dan lembar jawaban subjek

PAD dapat diketahui bahwa subjek PAD mengalami kesulitan pada

Page 93: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

76

tahap solve soal nomor dua sehingga memperoleh hasil akhir yang

tidak tepat. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan

untuk rekaman wawancara terhadap subjek PAD dapat diakses pada

https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekPAD.

2. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa Kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori

Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 2

subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar auditori.

Tabel 4.4: Data Subjek dengan Gaya Belajar Auditori

Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes

ANM Auditori 65

ET Auditori 65

Berdasarkan pada tabulasi data di atas, dapat diketahui bahwa

terdapat dua subjek yang mempunyai kecenderungan gaya belajar auditori,

yaitu ANM dan ET dengan memperoleh nilai yang sama yaitu 65. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar auditori di kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu mempunyai kemampuan pemecahan masalah

matematika yang sedang. Berikut paparan data hasil tes dan data hasil

wawancara dari kedua subjek dengan gaya belajar auditori.

a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek ANM dengan Gaya

Belajar Auditori

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap understand soal nomor 1.

Page 94: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

77

Gambar 4.25. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek

ANM

Gambar 4.25 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek ANM memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek ANM menuliskan yang

diketahui yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan

panjang dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang

ditanyakan yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang

diketahui di atas, subjek ANM tidak menuliskan persamaan dari

lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1,

yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek

dari panjangnya (L = P-6).

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca soal, apa yang bisa kita pahami dari soal

tersebut?

ANM : Persegi panjang memiliki keliling empat puluh empat

sentimeter, lebih pendek dari panjangnya enam sentimeter

dan disini mau dicari panjangnya dan lebar dari persegi

panjang tersebut

Page 95: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

78

P : Setelah kita tahu itu, apa yang kita lakukan di lembar

jawaban?

ANM : ee.. yang diketahui kelilingnya empat puluh empat

sentimeter, panjang, lebar

P : Tadi waktu memahami ki soal nomor satunya ada

kesulitan waktu memahami?

ANM : Ndak ada ji

P : Waktu menuliskan yang diketahui?

ANM : Tidak

P : Setelah kita tuliskan yang ditanyakan, apa lagi yang

dilakukan?

ANM : Yang ditanyakan, panjang dan lebar, baru saya jawab, sa

cari mi kelilingnya

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek ANM dapat memahami masalah dan menuliskan

yang diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapat kendala,

seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.25.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap strategy soal nomor 1.

Gambar 4.26. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM

Page 96: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

79

Gamber 4.26 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek ANM pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek ANM menuliskan

rumus keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal.

Subjek AW menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang

tambah lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang

diketahui nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan

diperoleh 44 sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 =

2(P+L)). Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara

yang tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Bagaimana caranya menentukan rumusnya?

ANM : Dua dalam kurung P tambah L (2(P+L))

P : Kita tulis rumusnya?

ANM : Iye saya tulis

P : Kenapa bisa yakin kalau itu rumusnya?

ANM : Karena itu memang sudah apa.. sudah rumusnya memang

mi yang dari soalnya

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek ANM menuliskan rencana penyelesaian masalah

terlebih dahulu sebelum subjek ANM mengerjakan soal nomor 1

dengan menuliskan rumus penyelesaian seperti yang dapat dilihat

pada gambar 4.26.

Page 97: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

80

c) Solve

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.27. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM

Gambar 4.27 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek ANM menggunakan persamaan yang diperoleh pada

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek ANM

tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan

masalah pada tahap understand, subjek ANM tetap memahami hal

tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.

Dapat kita lihat pada gambar 4.27 di atas subjek ANM

mensubtitusi persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22

sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan

subtitusi dan menemukan persamaan baru, subjek ANM kemudian

penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek

ANM memukan jawaban dari yang ditanyakan pada soal nomor 1

yaitu P = 14, namus subjek ANM keliru pada saat menghitung nilai

L. L = 14-6 yang harusnya adalah L = 8, tetapi subjek ANM keliru

Page 98: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

81

dan memberikan jawaban L = 9. Setelah itu, subjek ANM juga

menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita tulis rumusnya, bagaimana langkah-langkah ta

dalam menyelesaikan?

ANM : Eee saya jumlah dulu ini kelilingnya, saya cari dulu

hasilnya berapa, kalau sudah itu saya cari mi lagi

panjangnya,

P : Setelah itu, ada kesulitan tidak pada saat kita jawab ki itu?

ANM : Tidak ada

P : Tapi yankin ki dengan jawaban yang diberikan?

ANM : Yakin

P : Setelah kita temukan mi panjang dan lebarnya, apa lagi

yang kita lakukan, ada kesimpulan tidak yang kita buat?

ANM : Ada, yaitu panjangnya empat belas sentimeter dan

lebarnya delapan sentimeter

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa

subjek ANM menjawab soal berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya. Setelah

menemukan jawaban akhir, subjek ANM juga dapat menuliskan

kesimpulan dari jawabannya seperti yang dapat dilihat pada gambar

4.27.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap look back soal nomor 1.

Page 99: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

82

Gambar 4.28. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek

ANM

Gambar 4.28 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.28 tersebut, bahwa subjek ANM tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek ANM tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaikan

soal nomor 1 sehingga subjek ANM memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan

kesimpulan?

ANM : Ee saya pekerjaan yang nomor selanjutnya

P : Ndak kita cek kembali jawabannya?

ANM : Sudah yakin

P : Jadi ndak dicek mi di?

ANM : Yakin mi

P : Tidak dicari ki dengan langkah-langkah lain, dengan

proses penyelesaian yang lain?

ANM : Iya ndak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui

bahwa subjek ANM tidak melakukan pengecekan ulang jawaban

yang dipeoleh, baik itu dengan cara mengamati kembali maupun

Page 100: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

83

pengecekan jawaban dengan prosedur matematika seperti yang

dapat dilihat pada gambar 4.28.

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.29. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek

ANM

Gambar 4.29 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek ANM pada proses menyelesaikan soal

nomor 2. Dari gambar 4.29 tersebut dapat diketahui bahwa subjek

ANM melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek ANM memisalkan umur ayah dengan x,

umur anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih

umur ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek AW juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca (soal) apa yang kita pahami?

ANM : Selisihnya umur ayah dan anak dua puluh enam tahun

tahun, sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur

keduanya tiga puluh empat tahun. Jadi disini mau dihitung

umur ayah dan anak perempuannya yang dua tahun yang

akan datang

Page 101: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

84

P : Ada kesulitan tidak pada saat memahami soal nomor dua

itu?

ANM : Sempat ada kesulitan

P : Di bagian mana?

ANM : Di bagian yang ditanyakan lima tahun yang lalu umur

keduanya

P : Berapa kali kita baca baru bisa betul-betul paham?

ANM : Cuma dua kali ji

P : Setelah memahami toh, apa yang kita tuliskan?

ANM : Saya tuliskan disini yang diketahui, umur ayah itu x

dimisalkan seperti itu, dan umur anaknya y. Terus saya

selisihkan itu umur ayah dan anak itu x kurang y sama

dengan dua puluh enam (x-y=26)

P : Terus waktu menuliskan yang diketahui itu sampai yang di

x kurang y itu ada kesulitan tidak?

ANM : Tidak ada

P : Setelah menuliskan yang diketahui, apa lagi yang kita

lakukan?

ANM : Terus saya tulis lagi yang ditanyakan umur ayah dan anak

dua tahun yang akan datang

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui

subjek ANM memahami masalah dan menuliskan yang diketahui

dari soal nomor dua seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.29.

Pada proses memahami masalah, subjek ANM mendapat sedikit

Page 102: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

85

masalah, tetapi setelah membaca soal sebanyak dua kali, akhirnya

subjek ANM dapat memahami masalah yang dimaksud pada soal.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.30. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM

Gambar 4.30 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek ANM pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.30 di atas, dapat dilihat bahwa subjek ANM

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek

ANM menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26.

Model matematika yang kedua, subjek ANM menuliskan

persamaan jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu

x+y = 34. Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur

ayah dan anak yang sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Terus,

ANM : Terus saya disitu jawab, kemudian saya jawab

P : Bagaimana jawaban ta, langkah-langkahnya?

Page 103: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

86

ANM : Langkah-langkahnya itu pertama situ x dikurang y sama

dengan sua puluh enam (x-y=26) dan y sama dengan x dua

puluh enam (y=x-26) dan nomor dua lima tahun yang lalu x

tambah y itu tiga puluh empat (x+y=34) dan ketiga umur

sekarang x tambah y adalah samadengan tiga puluh empat

tambah empat (x+y=34+4) dan x tambah y sama dengan

tiga puluh delapan (x+y=38)

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa sebelum mengerjakan soal, terlebih dahulu subjek ANM

menuliskan rencana penyelesaian dengan cara menuliskan model

matematikanya terlebih dahulu seperti yang dapat dilihat pada

gambar 4.30.

c) Solve

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.31. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM

Gambar 4.31 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek ANM pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.31 dapat kita lihat bahwa subjek ANM menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

Page 104: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

87

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek ANM mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian

subjek ANM kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

ditemukan sebelumnya. Namun subjek ANM keliru pada saat

menghitung umur anak yang mana jawaban seharusnya dari y = 44-

35 adalah y = 11 tetapi subjek ANM memberikan jawaban y = 19.

Subjek ANM tidak menuliskan kesimpulan akhir setelah

menemukan jawabannya dan tidak menambahkan 2 masing-masing

usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal, yaitu umur

ayah dan anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Bagaimana kita langkah-langkahnya dalam menjawab?

ANM : Terus saya cari mi dulu umur ayahnya yang terlebih

dahulu.

P : Tapi jawaban yang kita kasi di lembar jawaban ta itu yakin

jaki?

ANM : Kurang yakin kalau soal nomor dua

P : Okeh setelah kita dapat jawaban akhirnya toh, kita ada

tulis kesimpulannya?

ANM : Iya ada

P : Bagaimana bentuk kesimpulaan ta?

Page 105: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

88

ANM : Jadi umur ayah dua tahun yang akan datang yaitu tiga

puluh empat tahun (lupa) sedangkan anaknya delapan tahun

(lupa)

P : Setelah menuliskan kesimpulan, ada kesulitan pada saat

menjawab ki itu?

ANM : Sempat ada kesulitan

P : Dibagian mana?

ANM : Umur ayahnya sa permasalahkan pada saat membagi

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ANM

melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada penyelesaian

masalah yang telah di tuliskan sebelumnya, namun subjek ANM

kurang yakin terhadap jawaban akhir yang diperoleh ini terlihat

dari banyaknya coretan pada lembar cawaban subjek ANM, hal ini

terjadi karena kerena subjek ANM sempat mengalami kesulitan

pada saat melakukan pembagian katika menentukan umur ayah.

Diakhir jawaban, subjek ANM tidak menuliskan kesimpulan dari

hasil akhir yang diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar

4.31.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek ANM pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.32. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek

ANM

Page 106: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

89

Gambar 4.32 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek ANM pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.32 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek ANM

tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti

bahwa subjek ANM tidak melakukan tahap ini pada saat

menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek ANM memperoleh

skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita tuliskan kesimpulannya, apa lagi yang kita

lakukan?

ANM : Saya cek-cek dulu, saya baca ulang

P : Setelah itu, ada kesalahan yang kita temukan

ANM : Ada, terus saya perbaikan, perbaiki dengan jawaban yang

benar

P : Tidak dikerjakan dengan cara lain?

ANM : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ANM

melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh

dengan membaca ulang jawaban, namun subjek ANM tidak

melakukan pengecekan ulang kembali jawaban berdasarkan

prosedur matematika.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek ANM pada soal nomor satu dapat dinyatakan bahwa subjek ANM

tidak memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika menurut

Page 107: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

90

teori Polya, namun pada pengerjaan soal nomor dua, subjek ANM

memenuhi empat langkah pemeceahan masalah matematika berdasarkan

teori Polya. Sehingga mengakibatkan subjek ANM melakukan beberapa

kekeliaruan atas jawaban yang diperoleh. Dari hasil wawancara dan

lembar jawaban subjek ANM dapat diketahui bahwa subjek ANM

mengalami kesulitan pada tahap understand soal nomor satu serta pada

tahap understand dan solve soal nomor dua sehingga memperoleh hasil

akhir yang tidak tepat. Mengenai hasil wawancara dapat dilihat pada

lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek ANM dapat

diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekANM.

b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek ET dengan Gaya

Belajar Auditori

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek ET pada tahap understand soal nomor 1.

Gambar 4.33. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ET

Gambar 4.33 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek ET kurang

memahami masalah yang maksud pada soal nomor 1 berdasarkan

hasil yang ditulis mengenai yang diketahui dari soal terebut. Subjek

ET menuliskan yang diketahui yaitu keliling persegi panjang 44 cm

Page 108: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

91

dan memisalkan panjang dengan P dan lebar dengan L serta

menuliskan yang ditanyakan yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari

penulisan yang diketahui di atas, subjek ET keliru dalam

menuliskan persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan

masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi

panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L = P-6) namun

subjek ET menuliskan L = P-10.

Cuplikan wawancara

P : Setelah dibaca ini soalnya to’, kita paham, apa yang kita

paham dari soal ini, nomor satu ini?

ET : Mo di cari panjang sama lebarnya

P : Apanya yang diketahui?

ET : ee.. kelilingnya dulu

P : Berapa kelilingnya?

ET : empat puluh empat sentimeter

P : Ada kesulitan pada saat memahami ini soal?

ET : Emm tidak ada ji

P : Setelah dibaca begitu langsung paham ato..?

ET : Tidak juga, dibaca berulang-ulang kali

P : Tadi kita baca berapa kali baru bisa paham?

ET : Dua kali

P : Bagaimana cara ta paham?

ET : Ku kutulis dulu diketahui, terus ku tulis

panjangnya/keliling 44 cm terus lebar terus panjangnya mi

Page 109: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

92

P : Setelah kita tahu toh, setelah kita baca, tulis yang

diketahui, apa lagi yang kita lakukan?

ET : Ku tulis di tanyakan

P : Setelah ditanyakan apalagi?

ET : Ditulis mi ditanyakan panjang dan lebarnya

Berdasarkan cuplikan wawancara dengan subjek ET di atas,

diperoleh bahwa subjek ET dapat memahami masalah dan dapat

menuliskan yang diketahui dari soal nomor satu tanpa menghadapi

kendala namun karena subjek kurang berhati-hati dalam

menuliskan yang diketahui akhirnya terjadi kekeliruan seperti yang

dapat kita lihat pada gambar 4.33.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek ET pada tahap strategy soal nomor 1.

Gambar 4.34. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ET

Gamber 4.34 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek ET pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek ET menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

ET menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah lebar

(K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek ET mensubtitusi nilai yang

ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehingga diperoleh 44 sama

Page 110: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

93

dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)). Kemudian

subjek ET menyederhanakannya dengan cara yang tepat sehinga

subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu adek, sudah mi ditulis diketahui, ditanyakan,

apanya lagi yang kita tulis?

ET : Ku tulis mi rumusnya

P : Apa itu rumusnya?

ET : Ehh... K sama dengan dua P tambah L ( K = 2 (P+L))

P : Kenapa bisa tahu ternyata ini rumusnya?

ET : Karena ini rumusnya.. rumusnya persegi panjang

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

sebelum subjek ET menyelesaikan soal, subjek ET terlebih dahulu

menuliskan rencana penyelesaian dari soal tersebut dengan

menuliskan rumus seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.34.

c) Solve

Berikut jawaban subjek ET pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.35. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ET

Gambar 4.35 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

Page 111: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

94

ini, subjek ET menggunakan persamaan yang diperoleh pada tahap

strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Pada tahap ini, subjek ET

memperoleh hasil jawaban yang tidak tepat dikarenan mensubtitusi

persamaan L yang kurang tepat sebelumnya pada tahap understand.

Dapat kita lihat pada gambar 4.35 di atas subjek ET mensubtitusi

persamaan L = P-10 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh

persamaan P+(P-10) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan

menemukan persamaan baru, subjek ET kemudian

penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek

ET memukan jawaban (jawaban yang keliru) dari yang ditanyakan

pada soal nomor 1 yaitu P = 16 dan tidak mencari nilai dari lebar

persegi panjang. Setelah itu, subjek ET juga menuliskan

kesimpulan dari jawaban yang peroleh, lagi-lagi kesimpulan yang

dibuat keliru dapat kita lihat pada gambar 4.35 di atas.

Cuplikan wawancara

P : Emm.. tadi toh, setelah kita tulis rumusnya, bagaimana

cara ta selesaikan ki

ET : Ku tulis dibawahnya situ empat puluh empat, terus ku..

kasi pindah itu tadi dua kali panjang tambah lebar (2(P+L))

terus kutulis lagi empat puluh empat sentimeter per dua

terus ku bagi i, terus sudah itu empat puluh empat bagi dua

em.. dua puluh satu, terus ee kucari mi lagi ehh apanya itu,

panjangnya, dibawah ku tulis i terus disitu P tambah dalam

Page 112: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

95

kurung P kurang 10 (P+(P-10)). Terus kutulis i

disampingnya ee sianu ee dua puluh satu

P : Setelah yang kita tadi bilang toh waktu menyelesaikan

soal, apa ada kesulitan tadi disitu?

ET : Emm segikit ji

P : Dibagian mana ki paling merasa sulit begitu?

ET : Emm.. itu waktunya moka bagi i, ndak ku tahu

P : Oh kita terkendala di pembagian?

ET : iye

P : Setelah penyelesaian, apakah kita menuliskan kesimpulan

dari jawabannya?

ET : Iya

P : Bagaimana kalimatnya disitu kita tulis?

ET : Jadi panjang 36 cm (lupa) dan lebarnya 6 cm (lupa)

Berdasarkan cuplikan wawacara di atas, subjek ET

melakukan pemecahan masalah soal nomor satu berdasarkan pada

rencana pemecahan masalah yang telah dituliskan sebelumnya.

Pada tahap ini subjek mengalami kesulitan pada saat menjawab

khususnya pada saat melakukan pembagian. Subjek ET juga

menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.35.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek ET pada tahap look back soal nomor 1.

Page 113: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

96

Gambar 4.36. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ET

Gambar 4.36 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.36 tersebut, bahwa subjek ETW tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek ET tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan soal

nomor 1 sehingga subjek ET memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita kerjakan soal nomor satu, kita cek kembali

jawabnya?

ET : Tidak

P : Ada kita lakukan pengecekan dengan cara mengerjakan

jalan lain begitue, menggunakan cara lain?

ET : Tidak ji

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek ET tidak melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban

yang diperoleh, baik dengan mengamati kembali maupun dengan

menggunakan prosedur matematika sehingga terdapat banyak

kekeliruan dan kesalahan pada saat mengerjakan soal nomor 1

khususnya pada tahap ini, seperti yang dapat dilihat pada gambar

3.36 di atas.

Page 114: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

97

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek ET pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.37. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ET

Gambar 4.37 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek ET pada proses menyelesaikan soal nomor 2.

Dari gambar 4.37 tersebut dapat diketahui bahwa subjek ET

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek ET memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek ET juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca begini toh, apa yang bisa kita pahami

dari soal nomor dua ini?

ET : Mau dicari umurnya lima tahun yang lalu dan dua tahun

yang akan datang

P : Apa lagi yang bisa ketahui dari soal ini?

ET : Di tulis dulu selisihnya, terus umur keduanya, terus dicari

mi itu lima tahun dan dua tahun yang akan datang

Page 115: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

98

P : Ada kesulitan tadi pada saat mengidentifikasi yang

diketahui dari nomor dua ini?

ET : Ada sedikit

P : Di bagian mana kita sulit?

ET : Waktu pembagian juga

P : Oh bukan yang sebelum itu sebelum mengerjakan, waktu

saat menuliskan yang diketahui ada kesulitan?

ET : Tidak ada ji

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek ET dapat memahami masalah dan dapat menuliskan

yang diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapatkan kendala

seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.37.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek ET pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.38. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET

Gambar 4.38 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek ET pada proses penyeleseaian soal nomor 2.

Dari gambar 4.38 di atas, dapat dilihat bahwa subjek ET

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

Page 116: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

99

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek ET

menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model

matematika yang kedua, subjek ET menuliskan persamaan jumlah

umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model

matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang

sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Okeh, setelah kita menuliskan yang diketahui, apa lagi

yang kita lakukan?

ET : ee.. ku tulis model matematikanya

P : Kaya bagaimana itu model matematikanya, contohnya

yang kita ingat?

ET : Contoh, satu x-y sama dengan dua puluh enam tahun, terus

y sama dengan x-26, terus dua kutulism mi lima tahun yang

lalu, terus dibawahnya x+y kutulismi jawabannya kaya..

seperti tiga puluh enam. Terus nomor tiga terus umur

sekarangnya mi, kutulis dibawanya x+y sama degan

contohnya tadi seperti dengan tiga puluh enam tahun. Kaya

di tambah i sepuluh karena dua orang ji, karena ayahnya ji

sama anaknya jadi tambah lima

Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,

diperoleh hasil bahwa subjek ET menuliskan rencana penyelesaian

masalah terlebih dahulu dengan menuliskan model matematikanya

Page 117: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

100

sebelum menyelesaikan soal nomor dua seperti yang dapat dilihat

pada gambar 4.38.

c) Solve

Berikut jawaban subjek ET pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.39. Tahap Srategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET

Gambar 4.39 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek ET pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.39 dapat kita lihat bahwa subjek ET menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek ET mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian

subjek ET kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek ET juga

menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-

masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu

Page 118: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

101

umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga

diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11

tahun.

Cuplikan wawancara

P : Waktu kita kerjakan itu, ada tidak kesulitan tidak pada

saat mengerjakan

ET : Saat pembagian ji

P : Di pembagian yang dimana itu?

ET : Waktunya mi mau ku bagi ee.. berapa tadi itu, kaya tujuh

puluh (70) kayanya bagi dua, bagi berapa ga tadi

P : Jadi kita sebenarnya terkendala dibanyak kendala ta di

pembagian di?

ET : Iye

P : Tapi tadi jawaban akhir yang kita berikan yakin jaki toh?

ET : Iye, insha allah

P : Setelah tadi kita selesaikan itu toh rentetan

penyelesaiannya kita tulis kesimpulannya, ada kesimpulan

disitu?

ET : Ada

P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?

ET : ee.. contohnya tiga puluh tujuh umur ayah, dan ee sebelas

tahun umur anak dua tahun yang akan datang

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ET

menjawab soal nomor dua berdasarkan pada rencana penyelesaian

Page 119: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

102

yang telah dituliskan sebelumnya. Subjek ET mendapatkan kendala

pada saat menjawab khususnya pada saat melakukan pembagian.

Subjek ET menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang

diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.39 di atas.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek ET pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.40. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ET

Gambar 4.40 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek ET pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.40 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek ET tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek ET tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan soal

nomor 2 sehingga subjek ET memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita kerja ki itu toh pertanyaan nomor dua, dapat

maki tadi kesimpulannya toh, kita cek kembali tidak

jawaban ta?

ET : Tidak langsung ku kumpul, karena tadi tinggal sendirian

ku

Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan diatas,

diperoleh bahwa subjek ET tidak melakukan pengecekan kembai

terhadap jawaban yang diperoleh, baik dengan mengamati kembali

Page 120: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

103

jawaban maupun dengan mengecek kembali berdasarkan prosedur

matematika seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.40 di atas..

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek ET pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa

subjek ET tidak memenuhi empat langkah pemecahan masalah

matematika menurut teori Polya, sehingga mengakibatkan subjek ET

melakukan beberapa kekeliaruan atas jawaban yang diperoleh,

diantaranya keliru pada tahap understand dan solve pada soal nomor 1

serta tidak melakaukan tahap look back pada soal nomor 2. Haini sesuai

dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa subjek ET mengalami

kesulitan pada tahap solve soal nomor dua dan nomor satu sehingga

memperoleh hasil akhir yang tidak tepat. Hasil wawancara dapat dilihat

pada lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek ET

dapat diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekET.

3. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa Kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik

Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 2

subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik.

Tabel 4.5: Data Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik

Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes

RMZ Kinestetik 80

RRF Kinestetik 75

Berdasarkan pada tabulasi data di atas, dapat diketahui bahwa

terdapat dua subjek yang mempunyai kecenderungan gaya belajar

kinestetik, yaitu RMZ dan RRF dengan memperoleh nilai secara

Page 121: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

104

berturut-turut yaitu 80 dan 75. Sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa

dengan gaya belajar kinestetik di kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu

mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tinggi.

Berikut paparan data hasil tes dan data hasil wawancara dari kedua

subjek dengan gaya belajar kinestetik.

a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek RMZ dengan Gaya

Belajar Kinestetik

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap understand soal nomor 1.

Gambar 4.41. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek

RMZ

Gambar 4.41 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek RMZ memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek RMZ menuliskan yang diketahui

yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang

dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan

yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek RMZ juga menuliskan

persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada

Page 122: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

105

soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm

lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).

Cuplikan wawancara

P : Dari soal yang kita baca, apa yang bisa kita paham?

RMZ : Diketahui keliling persegi panjang empat puluh empat

sentimeter terus perkenalan lebar enam sentimeter sama

yang ditanyakan panjang dan lebar

P : Pada saat kita membaca itu, untuk memahaminya ada

kesulitan tidak?

RMZ : Tidak

P : Setelah kita memahami itu soalnya, apa yang kita lakukan

pada saat menjawab?

RMZ : Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan

P : Bagaimana cara menuliskannya?

RMZ : Diketahui keliling empat puluh empat sentimeter, panjang,

lebar, baru yang ditanyakan panjang dan lebar

Berdasarkaan cuplikan wawancara di atas, subjek RMZ

dapat memahami masalah dan dapat menuliskan yang diketahui

dari soal nomor satu tanpa mendapat kesulitan seperti yang dapat

dilihat pada gambar 4.41.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap strategy soal nomor 1.

Page 123: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

106

Gambar 4.42. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ

Gamber 4.42 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek RMZ pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek RMZ menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

RMZ menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah

lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek RMZ mensubtitusikan nilai

yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44

sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).

Kemudian subjek RMZ menyederhanakannya dengan cara yang

tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan

yang diketahui?

RMZ : Penyelesaian

P : Bagaimana penyelesaiannya?

RMZ : Penyelesaian menulis rumus keliling dua di tambah, dua P

tambah L (2(p+L)).

P : Bagaimana kita tahu kalau rumusnya itu?

RMZ : Karena dari soal, dari soal menjelaskan rumus ee.. keliling.

Jumlah kelilingnya sudah ada.

Page 124: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

107

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti

seperti pada cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa subjek

RMZ menuliskan rencana penyelesaian terlebih dahulu sebelum

menyelesaikan soal nomor 1 seperti yang dapa dilihat pada gambar

4.42.

c) Solve

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.43. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ

Gambar 4.43 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek RMZ menggunakan persamaan yang diperoleh pada

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat dilihat pada

gambar 4.43 di atas subjek RMZ mensubtitusi persamaan L = P-6

pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =

22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,

subjek RMZ kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan

tepat sehingga subjek RMZ memukan jawaban dari yang

ditanyakan pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu,

subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang

peroleh.

Page 125: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

108

Cuplikan wawancara

P : Terus setelah itu, apa lagi yang kita lakukan?

RMZ : Penyelesaian, memasukkan semua nilai

P : Bagaimana caranya, langkah-langkah yang kita lakukan

disitu?

RMZ : Menulis rumus dulu, keliling sama dengan dua P tambah L

(2(P+L)) baru memasukkan nilai empat puluh empat sama

dengan dua P tambah L (44=2(P+L)). Lalu empat puluh

empat dibagi dua sama dengan P tambah L (44/2=P+L)

sama dengan dua puluh dua sama dengan P tambah L

(22=P+L) atau P tambah L sama dengan dua puluh dua

(P+L=22). Lalu P tambah P kurang enam sama dengan dua

puluh dua (P+P-6=22), dua P kurang enam sama dengan

dua pulu dua (2P-6=22) dua P sama dengan dua puluh dua

ditambah enam (2P=22+6) sama dengan dua puluh delapan

(28) dua P sama dengan dua puluh delapan (2P=28) P sama

dengan dua pulu delapan bagi dua (P=28/2) P sama dengan

empat belas (P=14). Lalu L sama dengan P kurang enam

(L=P-6) sama dengan empat belas dikurang enam sama

dengan delapan (=14-6=8)

P : Jadi setelag kita menyelesaikan tadi dengan langkah-

langkah itu, apakah ada kesulitan tadi pada saat kita

menjawab?

RMZ : Tidak ada

Page 126: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

109

P : Setelah kita menjawab tadi, apa lagi yang kita lakukan?

RMZ : Kesimpulan

P : Apa itu kesimpulannya?

RMZ : Kesimpulannya, jadi panjangnya sama dengan empat belas

dan lebarnya sama dengan delapan

P : Pada saat menuliskan kesimpulan ada kesulitan tadi?

RMZ : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancar di atas, diperoleh bahwa

subjek RMZ menjawab soal berdasarkan pada pemecahan masalah

yang telah dituliskan sebelumnya tanpa mengdapatkan kendala.

Subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari hasil akhir yang

diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.43.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap look back soal nomor 1.

Gambar 4.44. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek

RMZ

Gambar 4.44 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.44 tersebut, bahwa subjek RMZ tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek RMZ tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 1 sehingga subjek RMZ memperoleh skor 0.

Page 127: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

110

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita menuliskan kesimpulan, apa lagi yang

dilakukan?

RMZ : Memeriksa ulang

P : Bagaimana cara ta periksa ulang?

RMZ : Baca kembali jawaban

P : Tidak dilakukan dengan pengecekan cara lain?

RMZ : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,

subjek RMZ menyatakan memeriksa kembali jawaban yang

diperoleh dengan membaca kembali, namun subjek RMZ tidak

mengecek kembali jawaban dengan prosedur matematika seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.44.

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.45. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek

RMZ

Gambar 4.45 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek RMZ pada proses menyelesaikan soal nomor

2. Dari gambar 4.45 tersebut dapat diketahui bahwa subjek RMZ

Page 128: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

111

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek RMZ memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek RMZ juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita membaca soal nomor dua, apa yang bisa kita

pahami?

RMZ : Selisih umur ayah dan anak perepuan dua puluh enam

tahun dan jumlah umur ayah dan anak lima tahun yang lalu

tiga puluh empat tahun. Lalu yang ditanyakan umur ayah

dan anak dua tahun yang akan datang

P : Apakah ada kesulitan pada saat berusaha memahami

maksud dari soal nomor dua?

RMZ : Menggelengkan kepala (tidak)

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek RMZ dapat memahami masalah dan menuliskan

yang diketahui serta dapat menuliskan yang ditanyakan dari soal

nomor dua tanpa mendapat kesulitan seperti yang dapat dilihat

pada ambar 4.45.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap strategy soal nomor 2.

Page 129: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

112

Gambar 4.46. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ

Gambar 4.46 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek RMZ pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.46 di atas, dapat dilihat bahwa subjek RMZ

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek

RMZ menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26.

Model matematika yang kedua, subjek RMZ menuliskan

persamaan jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu

x+y = 34. Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur

ayah dan anak yang sekarang yaitu x+y = 44.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita membaca soal dan memahaminya, apa lagi

yang kita lakukan?

RMZ : Menulis penyelesaian, diketahui umur ayah sama dengan x

umur anak sama dengan y, selisih umur anak dan ayah x

kurang y sama dengan dua puluh enam (x-y=26) tahun dan

Page 130: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

113

ditanyakan umur ayah dan anak dua tahun yang akan

datang.

P : Okeh, tidak ada kesulitan pada saat menuliskan?

RMZ : Ndak

P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan

yang diketahui?

RMZ : Penyelesaian, mulai model matematika

P : Bagaimana itu model matematikanya?

RMZ : Yang pertama x kurang y sama dengan dua puluh enam (x-

y=26), y sama dengan x kurang dua puluh enam (x=x-26).

Dua, lima tahun yang lalu x tambah y sama dengan tiga

puluh empat tahun (x+y=34), dan umur sekarang x tambah

y sama dengan tiga puluh empat tahun tambah sepuluh

(x+y=34+10) , x tambah y sama dengan empat puluh empat

(x+y=44) tahun

P : Setelah kita membuat modelnya, apakah ada kesulitan

pada saat membuat model matematikanya?

RMZ : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek RMZ menuliskan rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menjawab soal nomor dua dengan menuliskan

model matematikanya seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.46

di atas.

Page 131: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

114

c) Solve

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap solve soal nomor 2.

Gambar 4.47. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ

Gambar 4.47 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek RMZ pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.47 dapat kita lihat bahwa subjek RMZ menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek RMZ mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian

subjek RMZ kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek RMZ juga

menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-

masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu

umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga

diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11

tahun.

Page 132: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

115

Cuplikan wawancara

P : Apa lagi yang kita lakukan setelah itu?

RMZ : Penyelesaian, x sama dengan x tambah y sama dengan

empat puluh empat (x=x+y=44), x ditambah x kurang dua

puluh enam sama dengan empat puluh empat (x+x-26=44),

dua x dikurang dua puluh enam sama dengan empat puluh

empat (2x-26=44), dua x sama dengan empat puluh empat

ditambah dua puluh enam (2x=44+26), dua x sama dengan

tujuh puluh (2x=70), x sama dengan tujuh puluh dibagi dua

(x=70/2) , sama dengan tiga puluh lima. Lalu y sama

dengan x ditambah y sama dengan empat puluh empat

(y=x+y=44), tiga puluh lima ditambah y sama dengan

empat puluh empat (35+y=44), y sama dengan empat puluh

empat dikurang tiga puluh lima (y=44-35) y sama dengan

sembilan (y=9)

P : Ndak ada ji kesulitan ta pada saat kerja ki itu?

RMZ : Iye

P : Tapi yakin ji dengan jawaban yang diberikan toh!

RMZ : Mengangguk (iya)

P : Setelah itu, apakah kita menuliskan kesimpulan?

RMZ : Iya, kesimpulan

P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?

RMZ : Jadi umur ayah itu tiga puluh tujuh tahun dan umur anak

sebelas tahun

Page 133: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

116

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa

subjek RMZ melakukan peyelesaian soal berdasarkan rencana

pemecahan masalah yang telah di tuliskan sebelumnya tanpa

mendapat kendala. Subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari

jawaban akhir yang diperoleh seperti yang dapat dilihat pada

gambar 4.47.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap look back soal nomor 2.

Gambar 4.48. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek

RMZ

Gambar 4.48 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek RMZ pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.48 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek RMZ

tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti

bahwa subjek RMZ tidak melakukan tahap ini pada saat

menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek RMZ memperoleh

skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Apakah yakin seperti itu jawabannya?

RMZ : Pertama, sempat ada kekeliruan. Lalu mengulang (cek

kembali)

P : Bagaimana cara ta cek kembali?

RMZ : Membaca kembali soal, lalu mengerjakan ulang

Page 134: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

117

P : Tidak dikerjakan dengan pengerjaan cara lain?

RMZ : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek RMZ

melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang diperoleh

dengan mengamati kembali. Kemudian subjek RMZ mendapati

kekeliruan pada jawaban sehingga subjek RMZ melakukan

perbaikan. Namun subjek RMZ tidak melakukan pengecekan ulang

jawaban menggunakan prosedur matematika seperti yang dapat

dilihat pada gambar 4.48.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek RMZ pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa

subjek RMZ memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika

menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek RMZ tidak

mendapatkan nilai sempurna karena sumbjek RMZ tidak menuliskan

langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari

kedua soal tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan

rekaman wawancara terhadap subjek RMZ dapat diakses pada

https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekRMZ.

b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek RRF dengan Gaya

Belajar Kinestetik

1) Soal Nomor 1

a) Understand

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap understand soal nomor 1.

Page 135: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

118

Gambar 4.49. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek

RRF

Gambar 4.49 di atas merupakan tahap understand yang

dilakukan oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek RRF memahami

masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang

diketahui dari soal terebut. Subjek RRF menuliskan yang diketahui

yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang

dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan

yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek RRF juga menuliskan

persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada

soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm

lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca tadi soal nomor satu ini, apa yang bisa

kita paham dari soal tersebut?

RRF : Kelilingnya sama dengan empat-puluh empat sentimeter,

dan lebarnya lebih pendek daripada panjangnya darilah

panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut

P : Ada kesulitan pada saat memahai soalnya?

RRF : Tidak

P : Berapa kali dibaca baru bisa paham?

Page 136: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

119

RRF : Dua

P : Setelah kita baca soalnya dan memahami, apa yang kita

lakukan di lembar jawaban?

RRF : Menulis rumus, dan melakukan penyelesaian

P : Yang diketahui ndak ditulis?

RRF : Ditulis

P : Bagaimana bentuk jawaban ta tadi disitu?

RRF : Diketahui keliling sama dengan empat puluh empat

sentimeter, dan lebarnya enam sentimeter lebih pendek dari

panjangnya, ditanyakan, carilah panjang dan lebar dari

persegi panjang tersebut

P : Ada kesulitan pada saat menuliskan itu?

RRF : Tidak ji

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek RRF memahami masalah dan dapat menuliskan yang

diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapat kesulitan seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.49 di atas.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap strategy soal nomor 1.

Gambar 4.50. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF

Page 137: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

120

Gamber 4.50 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek RRF pada saat menegerjakan soal nomor 1.

Setelah menuliskan yang diketahui, subjek RRF menuliskan rumus

keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek

RRF menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah

lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui

nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44

sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).

Kemudian subjek RRF menyederhanakannya dengan cara yang

tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita menuliskan, memahami soalnya, apa lagi yang

kita lakukan?

RRF : Menulis rumus

P : Rumusnya seperti apa?

RRF : Dua kali P tambah L (2(P+L))

P : Itu rumus apa?

RRF : Keliling

P : Kenapa kita bisa yakin kalau itu rumusnya?

RRF : Karena yang diketahui adalah keliling

P : Setelah kita menuliskan rumusnya itu, rencana

penyelesaiannya, apa lagi yang kita lakukan?

RRF : Mencari panjang dan lebar

Page 138: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

121

Berdasakan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil

bahwa subjek RRF menuliskan rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menjawab soal nomor dua dengan menuliskan

rumus seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.50.

c) Solve

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap solve soal nomor 1.

Gambar 4.51. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF

Gambar 4.51 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan

oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap

ini, subjek RRF menggunakan persamaan yang diperoleh pada

tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat kita lihat pada

gambar 4.51 di atas subjek RRF mensubtitusi persamaan L = P-6

pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =

22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,

subjek RRF kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan

tepat sehingga subjek RRF memukan jawaban dari yang ditanyakan

pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek RRF

juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.

Page 139: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

122

Cuplikan wawancara

P : Bagaimana langkah-langkah ta pada saat mencari panjang

dan lebar itu?

RRF : Melakukan penjumlahan panjang dan lebar sesuai pada

rumus

P : Apakah jawaban yang kita berikan terakhir itu disitu,

yakin jaki dengan jawaban ta?

RRF : Ndak terlalu

P : Tapi sampai selesai ji kita kerja

RRF : Iye

P : Setelah selesai kita kerja soal nomor satu itu, apa yang kita

lakukan terakhir

RRF : Mengamati

P : Ada kesimpulan tadi kita tulis?

RRF : Tidak ada, ndak kayanya (ragu)

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek RRF melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap look back soal nomor 1.

Gambar 4.52. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek

RRF

Page 140: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

123

Gambar 4.52 di atas merupakan tahap look back yang

dilakukan oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1.

Dapat dilihat pada gambar 4.52 tersebut, bahwa subjek RRF tidak

menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa

subjek RRF tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan

soal nomor 1 sehingga subjek RRF memperoleh skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah itu di cek kembali tidak?

RRF : Di cek

P : Dengan cara?

RRF : Mengamati rumus dan jawabanya

P : Tidak dilakukan dengan cara lain?

RRF : Ndak

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek RRF melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang

diperoleh dengan cara mengamati namun tidak melakukan

pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika seperti

yang dapat dilihat pada gambar 4.52.

2) Soal Nomor 2

a) Understand

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap understand soal nomor 2.

Gambar 4.53. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek

RRF

Page 141: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

124

Gambar 4.53 di atas merupakan tahap understand yang

dituliskan oleh subjek RRF pada proses menyelesaikan soal nomor

2. Dari gambar 4.53 tersebut dapat diketahui bahwa subjek RRF

melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses

penyelesaian. Subjek RRF memisalkan umur ayah dengan x, umur

anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur

ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek RRF juga

menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan

anak dua tahun yang akan datang.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita baca soal, apa yang bisa kita pahami?

RRF : Selisihnya dua puluh enam tahun, dan sedangkan umur

lima tahun yang lalu keduanya adalah tiga puluh empat

tahun, dan hitunglah umur ayah dan anak perempuanya dua

tahun yang akan datang

P : Ada kesulitan tidak pada saat memahami soalnya?

RRF : Ada

P : Dibagian mana kita merasa sulit?

RRF : Ini kaya selisih ini sama ini, (sambil menunjuk soal di

seslisih dan umur keduanya)

P : Berapa kali kita baca tadi itu baru bisa paham?

RRF : Tiga

P : Setelah itu, apa yang kita lakukan?

RRF : Menulis diketahui, yang ditanyakan

Page 142: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

125

P : Ada kesulitan pada saat menuliskan yang diketahui?

RRF : Ada, sama pad a saat membaca

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek RRF dapat memahami masalah dan dapat menuliskan yang

diketahui dari doal nomor dua, seperti yang dapat dilihat pada

gambar 4.53. Walau pun subjek RRF sempat mengalami kesulitan

pada saat memahami selisih, namun setelah dibaca berulang

sebanyak tiga kali, akhirnya subjek RRF dapat memahaminya.

b) Straregy

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap strategy soal nomor 2.

Gambar 4.54. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF

Gambar 4.54 di atas merupakan tahap strategy yang

dituliskan oleh subjek RRF pada proses penyeleseaian soal nomor

2. Dari gambar 4.54 di atas, dapat dilihat bahwa subjek RRF

menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan

tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud

pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek RRF

menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model

matematika yang kedua, subjek RRF menuliskan persamaan jumlah

umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model

matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang

Page 143: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

126

sekarang. Namun pada model matematika yang ketiga ini subjek

RRF keliru dalam membuat modelnya, model yang harusnya yaitu

x+y = 44 tetapi subjek RRF menuliskan x+y = 38.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita menuliskan yang diketahui, apa lagi yang kita

lakukan?

RRF : Menulis model matematikanya,

P : Ada berapa model yang kita buat?

RRF : Tiga

P : Apa-apa itu modelnya?

RRF : Selisih, sama umur lima tahun yang lalu, sama umur lima

tahun yang sekarang

P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan?

RRF : Em.. menulis rumus, ee ayah sama dengan x dan anak

perempuannya y, dan selisihnya dua puluh enam tahun

Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, setelah

memahami masalah pada soal, subjek RRF menuliskan rencana

penyelesaian masalah terlebih dahulu dengan menuliskan model

matematikanya sebelum mengerjakan soal tersebut, seperti yang

dapat dilihat pada gambar 4.54 di atas.

c) Solve

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap solve soal nomor 2.

Page 144: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

127

Gambar 4.55. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF

Gambar 4.55 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan

oleh subjek RRF pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada

gambar 4.55 dapat kita lihat bahwa subjek RRF menggunakan

persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan

jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek RRF mensubtitusi

nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga

diperoleh x+(x-26) = 38 untuk menemukan nilai x (umur ayah)

terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 33 kemudian

subjek RRF kembali menggunakan persamaan ketiga untuk

menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah

ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 6. Subjek RRF juga

menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-

masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu

umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga

diperoleh umur ayah 34 tahun dan umur anak perempuanya 8

tahun. Namun jawaban akhir yang diperoleh subjek RRF tidak

tepat dikarenakan kesalahan sebelumnya pada tahap strategy

Page 145: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

128

sehingga subjek RRF mensubtitusi nilai dari persamaan yang leiru

dan mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh.

Cuplikan wawancara

P : Pada saat sudah mi ditulis modelnya, apa dulu yang kita

cari?

RRF : Ee, ayah (x)

P : Yakin jaki dengan itu jawabannya?

RRF : Ndak terlalu

P : Setelah itu, mencari umur ayah, apa lagi yang kita cari?

RRF : Mencari umur anak perempuannya

P : Berapa yang kita dapat?

RRF : Delapan

P : Ada kesimpulan yang kita tulis?

RRF : Umur ayah dan anak, itu ji saja, uur anak 8 tahun, dan

ayah 34 (tidak yakin)

Berdasarkan cuplikin wawancara di atas, diperoleh bahwa

subjek RRF menyelesaikan soal nomor dua berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya dengan

menentukan umur ayah terlebih dahulu. Subjek RRF juga

menuliskan kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh seperti yang

dapat dilihat pada gambar 4.55.

d) Look Back

Berikut jawaban subjek RRF pada tahap look back soal nomor 2.

Page 146: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

129

Gambar 4.56. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek

RRF

Gambar 4.56 merupakan tahap look back yang dituliskan

oleh subjek RRF pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari

gambar 4.56 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek RRF

tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti

bahwa subjek RRF tidak melakukan tahap ini pada saat

menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek RRF memperoleh

skor 0.

Cuplikan wawancara

P : Setelah kita tuliskan jawaban akhir dari nomir dua itu, apa

yang kita lakukan, apakah di cek kembali jawabannya?

RRF : Tidak

P : Kenapa ndak dicek?

RRF : Ragu-ragu

P : Tidak dilakukan juga pengecekan dengan cara lain?

RRF : Tidak

Berdasarkan cuplikan wawncara di atas terhadap subjek

RRF diperoleh bahwa subjek RRF tidak melakukan pengecekan

ulang terhadap jawaban yang diperoleh baik dengan mengamati

kembali maupun denga mengecek melalui prosedur matematika,

seperti yang dapat kita lihat pada gambar 4.56.

Page 147: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

130

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh

subjek RRF pada soal nomor satu, dapat dinyatakan bahwa subjek

RMZ memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika

menurut teori Polya, sedangkan pada pemecahan masalah soal nomor

dua, subjek RRF tidak memenuhi langkah-langkah pemecahan

masalah menurut Poya. Ini karenakan subjek RRF tidak mengecek

kembali jawaban pada soal nomor dua setelah menemukan hasil

akhirnya. Oleh sebab itu, subjek RRF meberikan hasil akhir yang

kurang tepat pada soal nomor dua. Kesalahan yang dilakukan oleh

subjek RRF terdapat pada tahap strategy soal nomor dua, yang mana

subjek RRF salah dalam menghitung jumlah umur ayah dan anak

perempuanya yang sekaran. Hasil wawancara dapat dilihat pada

lampiran 12 dan rekaman wawancara terhadap subjek RRF dapat

diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekRRF.

C. Triangulasi Data

Setelah peneliti mengumpulkan data-data penelitian dan melakukan

analisis terhadap data yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan

pengujian keabsahan data dengan menggunakan cara triangulasi teknik, yaitu

membandingkan antara data hasil tes dan data hasil wawancara. Berikut ini

triangulasi teknik yang dilakukan peneliti.

1. Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas

XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual

Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara

terhadap subjek dengan gaya belajar visual sebagai berikut.

Page 148: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

131

Tabel 4.6: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Visual

pada Soal No. 1

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek AW

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Subjek MPS

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

kurang benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan

kurang benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

Page 149: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

132

lain ulang

Subjek PAD

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.6 di atas diperoleh

bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar visual yaitu AW,

MPS dan PAD memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan

teori Polya pada soal nomor 1 ini. Walaupun pada kenyataannya tidak ada

siswa yang melakukan cara matematis pada tahap look back atau tahap

memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada tahap ini, semua subjek

yang belajar dengan gaya visual hanya mengecek kembali jawaban dengan

membaca ulang kembali hasil pengerjaan yang telah dilakukan. Pada soal

nomor 1 ini, subjek MPS melakukan kesalahan pada saat menjawab

khususnya pada tahap strategy sehingga berpengaruh terhadap hasil nilai tes

yang diperoleh oleh subjek MPS.

Page 150: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

133

Tabel 4.7: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Visual

pada Soal No. 2

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek AW

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Subjek MPS

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Page 151: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

134

Subjek PAD

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

kurang benar berdasarkan

rencan penyelesian yang

dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Sama dengan soal nomor 1, berdasarkan tabulasi triangulasi data

pada tabel 4.7 di atas diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan

gaya belajar visual memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan

teori Polya pada soal nomor 2 ini. Walaupun pada kenyataannya tidak ada

siswa yang melakukan cara matematis pada tahap look back atau tahap

memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada tahap ini, semua subjek

yang belajar dengan gaya visual hanya mengecek kembali jawaban dengan

membaca ulang kembali hasil pengerjaan yang telah dilakukan. Pada soal

nomor dua ini, subjek PAD melakukan kesalahan pada saat menjawab

khususnya pada tahap solve.

Page 152: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

135

2. Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori

Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara

terhadap subjek dengan gaya belajar auditori sebagai berikut.

Tabel 4.8: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Auditori

pada Soal No. 1

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek ANM

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

kurang tepat

Tidak dapat menceritakan

rencana pemecahan

dengan tepat

Solve Menyelesiakan soal dengan

kurang tepat

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back menuliskan penyelesaian

dengan cara lain

Tidak melakukan

pengecekan ulang

Subjek ET

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

kurang tepat

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

kurang tepat

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

kurang benar berdasarkan

rencan penyelesian yang

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

Page 153: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

136

dituliskan benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Tidak melakukan

pengecekan ulang

jawaban

Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.8 di atas diperoleh

bahwa dari kedua subjek penelitian dengan gaya belajar auditori tersebut,

tidak ada yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan

teori Polya pada soal nomor 1 ini. Pada pengerjaan soal nomor 2 ini, subjek

dengan gaya belajar auditori melakukan beberapa kesalahan pada saat

menjawab, seperti pada tahap strategy subjek ANM dan ET menjawab

dengan jawaban yang kurang tepat serta kedua sabjek yaitu ANM dan ET

memberikan jawaban yang kurang tepat pada tahap solve.

Tabel 4.9: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Auditori

pada Soal No. 2

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek ANM

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

kurang tepat berdasarkan

rencan penyelesian yang

dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dan

kurang yakin dengan hasil

yang diperoleh

Look Back Tidak menuliskan Melakukan pengecekan

Page 154: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

137

penyelesaian dengan cara

lain

dengan cara membaca

ulang

Subjek ET

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Tidak melakukan

pengecekan ulang

jawaban

Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.9 di atas diperoleh

bahwa dari kedua subjek penelitian dengan gaya belajar auditori tersebut,

hanya subjek ANM yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah

berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 ini. Sedangkan subjek ET hanya

memenuhi tiga tahapan pemecahan masalah, dimana subjek ET tidak

melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh. Pada

pengerjaan soal nomor 2 ini, subjek ANM melakukan kesalahan pada saat

menjawab pada tahap strategy.

3. Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas

XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik

Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara

terhadap subjek dengan gaya belajar kinestetik sebagai berikut.

Page 155: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

138

Tabel 4.10: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik

pada Soal No. 1

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek RMZ

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Subjek RRF

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Page 156: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

139

Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.10 di atas

diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar kinestetik

yaitu RMZ dan RRF memenuhi empat tahap pemecahan masalah

berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 ini. Walaupun pada

kenyataannya tidak ada siswa yang melakukan cara matematis pada tahap

look back atau tahap memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada

tahap ini, semua subjek yang belajar dengan gaya kinestetik hanya

mengecek kembali jawaban dengan membaca ulang kembali hasil

pengerjaan yang telah dilakukan.

Tabel 4.11: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik

pada Soal No. 2

Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara

Subjek RMZ

Understand Menuliskan hal-hal yang

diketahui pada soal dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

benar berdasarkan rencan

penyelesian yang dituliskan

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Melakukan pengecekan

dengan cara membaca

ulang

Subjek RRF

Understand Menuliskan hal-hal yang Dapat menceritakan

Page 157: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

140

diketahui pada soal dengan

benar

kembali hal-hal yang

diketahui dengan benar

Strategy Menuliskan rencana

pemecahan masalah dengan

benar

Dapat menceritakan

kembali rencana

pemecahan dengan benar

Solve Menyelesiakan soal dengan

kurang tepat berdasarkan

rencana pemecahan yang

dituliskan sebelumnnya

Dapat menceritakan

kembali proses

penyelesaian soal dengan

benar

Look Back Tidak menuliskan

penyelesaian dengan cara

lain

Tidak melakukan

pengecekan ulang

jawaban

Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.11 di atas

diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar kinesteti

hanya subjek RMZ yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah

berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 ini. Walaupun pada

kenyataannya tidak ada siswa yang melakukan cara matematis pada tahap

look back atau tahap memeriksa atau mengecek kembali jawaban tapi

subjek RMZ tetap melakukan pengecekan dengan membaca ulang hasil

jawaban. Pada soal nomor 2 ini, subjek RRF tidak memnuhi tahapan

pemecahan masalah menurut teori Polya, dimana subjek RRF tidak

mengecek kembali hasil jawaban yang diperoleh, baik mengecek dengan

cara lain maupun membaca ulang jawaban. Pada soal nomor dua ini juga

subjek RRF melakukan kesalahan pada saat menjawab khususnya pada

tahap solve.

Page 158: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

141

D. Pembahasan

1. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual, Auditori dan

Kinestetik

a. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual

1) Subjek AW

Subjek AW memperoleh skor 16 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 80. Nilai tersebut menggolongkan subjek

AW berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.

Kesalahan yang dilakukan oleh subjek AW pada saat menjawab kedua

soal pemecahan masalah yang disajikan, yaitu subjek AW tidak

melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan

prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek

AW sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 1,

yang mana subjek AW sempat bingung menentukan rumus yang akan

digunakan untuk menjawab permasalah. Walaupun demikian, subjek

AW tetap mampu menyelesaikan soal dengan baik.

2) Subjek MPS

Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek

MPS berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.

Kesalahan yang dilakukan oleh subjek MPS pada saat menjawab soal

pemecahan masalah sama dengan subjek AW yaitu, dari kedua soal,

Page 159: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

142

subjek MPS tidak melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang

peroleh dengan prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang

diperoleh, namun tetap melakukan pengecekan dengan membaca

ulang jawaban yang diperoleh. Kesalahan lain yang dilakukan oleh

subjek MPS yaitu pada saat menjawab soal nomor 1, yang mana

subjek MPS tidak menuliskan rencana penyelesaian atau pada tahap

strategy secara lengkap sehingga berpengaruh terhadap pemerolehan

skor.

3) Subjek PAD

Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek

PAD berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.

Kesalahan yang dilakukan oleh subjek PAD pada saat menjawab

kedua soal pemecahan masalah yaitu, subjek PAD tidak melakukan

pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan prosedur

matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh, namun tetap

melakukan pengecekan dengan membaca ulang jawaban yang

diperoleh. Kesalahan lain yang dilakukan oleh subjek PAD yaitu pada

saat menjawab soal nomor 2, yang mana subjek PAD kurang tepat

dalam menuliskan penyelesaian soal sehingga berpengaruh terhadap

pemerolehan skor. Dalam menjawab, subjek PAD menghadapi

beberapa kendala dalam mneyelesaikan soal nomor 2 tepatnya pada

tahap solve.

Page 160: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

143

Ketiga subjek dengan gaya belajar visual yaitu AW, MPS dan

PAD dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua

memulai dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah

memahami maksud dari soal, subjek AW, MPS dan PAD menuliskan

yang diketahui dan yang ditanyakan dengan memisalkan atau

memodelkannya dalam bentuk model matematika. Setelah itu, ketiga

subjek tersebut menyelesaikan masalah dengan berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya. Walaupun tidak

terdapat subjek yang menuliskan pengecekan jawaban dengan prosedur

matematis tetapi ketiga subjek tetap mengecek jawaban yang diperoleh

dengan membaca kembali.

b. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori

1) Subjek ANM

Subjek AW memperoleh skor 13 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 65. Nilai tersebut menggolongkan subjek

ANM berada pada kemampuan pemecahan masalah yang sedang.

Kesalahan yang dilakukan oleh subjek ANM pada saat menjawab kedua

soal pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek ANM tidak

melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan

prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek

ANM sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 2,

yang mana subjek ANM terkendala pada saat melakukan perhitungan

pada tahap solve. Walaupun demikian, subjek ANM tetap mampu

Page 161: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

144

menyelesaikan soal. Kesalah lain yang dilakukan oleh subjek ANM

pada saat menjawab soal yaitu pada tahap strategy soal nomor 1 dan

tahap solve pada soal nomor 2.

2) Subjek ET

Subjek AW memperoleh skor 13 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 65. Nilai tersebut menggolongkan subjek ET

berada pada kemampuan pemecahan masalah yang sedang. Kesalahan

yang dilakukan oleh subjek ET pada saat menjawab kedua soal

pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek ET tidak melakukan

pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan prosedur

matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Kesalah lain yang

dilakukan oleh subjek ET pada saat menjawab soal yaitu pada tahap

strategy dan tahap solve soal nomor 1.

Kedua subjek dengan gaya belajar auditori yaitu ANM dan ET

dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua memulai

dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah memahami

maksud dari soal, subjek ANM, ET menuliskan yang diketahui dan yang

ditanyakan dengan memisalkan atau memodelkannya dalam bentuk model

matematika. Setelah itu, kedua subjek tersebut menyelesaikan masalah

dengan berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan

sebelumnya. Dari kedua subjek, tidak terdapat subjek yang menuliskan

pengecekan jawaban dengan prosedur matematis tetapi terdapat satu

subjek yang mengecek jawaban yang diperoleh pada soal nomor 2 dengan

membaca kembali yaitu subjek ANM.

Page 162: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

145

c. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik

1) Subjek RMZ

Subjek AW memperoleh skor 16 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 80. Nilai tersebut menggolongkan subjek

RMZ berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.

Kesalahan yang dilakukan oleh subjek RMZ pada saat menjawab kedua

soal pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek RMZ tidak

melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan

prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh.

Walaupun demikian, subjek RMZ tetap mampu menyelesaikan soal

dengan baik.

2) Subjek RRF

Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah

matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek RRF

berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi. Kesalahan

yang dilakukan oleh subjek RRF pada saat menjawab soal pemecahan

masalah yang disajikan yaitu, dari kedua soal, subjek RRF tidak

melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan

prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek

RRF sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 2.

Walaupun demikian, subjek RRF tetap mampu menyelesaikan soal

dengan baik.

Page 163: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

146

Kedua subjek dengan gaya belajar kinestetik yaitu RMZ dan RRF

dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua memulai

dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah memahami

maksud dari soal, subjek ANM, ET menuliskan yang diketahui dan yang

ditanyakan dengan memisalkan atau memodelkannya dalam bentuk model

matematika. Setelah itu, kedua subjek tersebut menyelesaikan masalah

dengan berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan

sebelumnya. Dari kedua subjek, tidak terdapat subjek yang menuliskan

pengecekan jawaban dengan prosedur matematis tetapi terdapat satu

subjek yang mengecek jawaban yang diperoleh pada soal nomor 1 dengan

membaca kembali yaitu subjek RMZ.

2. Temuan Penelitian

a. Sependapat degan hasil penelitian yang diperoleh oleh Widyanti (2011)

yang menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

secara terurut dari yang lebih tinggi yaitu kinestetik, visual dan audituri,

begitupun dalam penelitian ini. Diurut dari yang lebih tinggi yaitu subjek

dengan gaya belajar kinestetik memperoleh rata-rata nilai 77.5, subjek

dengan gaya belajar visual memperoleh rata-rata nilai 76.7 kemudian

subjek dengan gaya belajar auditori dengan rata-rata nilai 65.

b. Berdasarkan pada ciri-ciri suswa bedasarkag gaya belajar yang

kemukakan oleh Wiedarti (2018) yaitu:

1) Subjek dengan gaya belar visual cenderung memilih tempat duduk

dibagian depan. Hal ini terkonfirmasi berdasarkan cara duduk subjek

dengan gaya visual pada saat mengerjakan tes dan mengisi kuesioner.

Page 164: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

147

Terdapat dua subjek dengan gaya belajar visual yang duduk di bangku

panling depan yaitu subjek PAD dan subjek MPS sedangkan subjek

AW duduk di banguk barisan kedua.

2) Subjek dengan gaya belajar auditori lebih aktif dan memahami materi

dengan berbicara. Hal ini terkonfirmasi berdasarkan cara subjek

dengan gaya auditori menjawab pertanyaan saat proses wawacara.

Subjek dengan gaya belajar auditori cenderung lebih komunikatif dari

subjek dengan gaya belajar visual dan kinestetik.

3) Subjek dengan gaya belajar kinestetik lebih mudah memahami materi

dengan mengalami langsung, dalam artian lebih aktif secara kinetik.

Hal ini tidak terkonfirmasi berdasarkan pengamatan peneliti. Pada saat

melakukan penelitian, peneliti melihat kedua subjek dengan gaya

belajar kinestetik cenderung passif secara kinetik dan tidak banyak

berbicara.

c. Berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya yang

dikemukakan oleh Nissa (2015) menyatakan terdapat empat tahapan

pemecahan masalah yaitu understand, strategy, solve dan look back. Dari

hasil penelitian ini diperoleh bahwa masih terdapat subjek yang tidak

memenuhi empat tahapan tersebut. subjek yang tidak memenuhi empat

tahapan tersebut yaitu sebagai berikut.

1) Subjek ANM tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan

mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada

soal nomor 1

Page 165: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

148

2) Subjek ET tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan

mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada

soal nomor 1 dan soal nomor 2

3) Subjek RRF tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan

mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada

soal nomor 2.

d. Dari empat tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya, hanya

empat subjek yang memenuhi yaitu subjek AW, MPS, PAD dan RMZ.

Keempat subjek tersebut tidak mengecek kembali jawaban dengan

menuliskan pengerjaan dengan cara lain, tetapi mengecek jawaban

dengan membaca ulang jawaban yang diperoleh.

e. Tidak terdapat subjek yang melakukan pengecekan terhadap jawaban

yang diperoleh dengan pengerjaan cara lain.

Page 166: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

150

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari bahasan penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Profil Kemampuan Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam

Memecahkan Masalah Matematika dengan Gaya Belajar Visual

a. Subjek AW mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 80 yang

artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.

b. Subjek MPS mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 75 yang

artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.

c. Subjek PAD mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 75 yang

artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.

2. Profil Kemampuan Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam

Memecahkan Masalah Matematika dengan Gaya Belajar Auditori

a. Sujek ANM mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 65 yang

artinya berada pada kategori sedang dan memenuhi empat tahap

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 dan tidak

memenuhi empat tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya

pada soal nomor 1.

Page 167: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

151

b. Subjek ET mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 65 yang

artinya berada pada kategori sedang dan tidak memenuhi empat tahap

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.

3. Profil kemampuan siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam

memecahkan masalah matematika dengan gaya belajar kinestetik

a. Subjek RMZ mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 80 yang

artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.

b. Subjek RRF mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 70 yang

artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahap

pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan tidak

memenuhi empat tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya

pada soal nomor 2.

Dari ketiga kesimpulan tersebut, dapat ditarik pernyataan bahwa siswa

kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu yang belajar dengan gaya visual dan

kinestetik mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik

dari siswa yang belajar dengan gaya auditori jika dilihat dari nilai dan

pemenuhan terhadap empat tahapan pemecahan masalah menurut teori polya.

B. Saran

1. Bagi Guru

Kepada guru-guru di SMKN 1 Watunohu, khususnya guru mata

pelajaran matematika agar tetap semagat dalam mengajar. Dari hasil

penelitian diperoleh bahwa siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu

mempunyai nilai pemecahan masalah matematika dengan rata-rata nilai

Page 168: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

152

yang berada pada kategori tinggi. Hasil ini tidak lepas dari peran guru,

sehingga peneliti memberikan saran agar tetap mempertahankan cara

mengajarnya dan tingkatkan lagi inovasinya dalam mengajar.

2. Bagi Peserta Didik

Kepada semua siswa khususnya siswa kelas XI Farmasi agar tetap

semangat dalam belajar dan tetap memperhatikan tahapan pemecahan

masalah sehingga tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab, khususnya

pada tahap look back atau mengecek kembali jawaban setelah selesai

menjawab.

3. Bagi Pimpinan Sekola

Kepada pimpinan sekolah khususnya bagi Bapak Kepala SMKN 1

Watunohu agar tetap memperhatikan hasil dari penelitian ini sebagai acuan

dalam menentukan dan menetapkan kebijakan kedepannya terutama dalam

merekomendasikan model dan strategi belajar kepada guru, siswa dan

semua pihak yang ada disekolah tersebut.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

Teruntuk penelit berikutnya, peneliti memberikan saran untuk

melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini kedepan agar

khasanah referensi keilmuan megenai profil kemampuan pemecahan

masalah matematika lebih banya lagi. Yang perlu saya sampaikan sebagai

orang yang telah melakukan penelitian ini adalah tidak ada hal yang paling

sulit untuk dilakukan pada penelitian ini jadi jangan ragu untuk melakukan

penelitian yang serupa. Tapi alangkah lebih baiknya jika peneliti berikutnya

mengangkat materi tes yang berbeda dari penelitian ini.

Page 169: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

153

DAFTAR PUSTAKA

Artika, T & Karso. 2019. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Thingking

Aloud Pair Probem Solving (TAPPS). Jurnal PRISMA Universitas

Suryakencana. 8(2): 191-200.

Bungin, B. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Radja Grafindo Persada;

Jakarta.

Darmawan, D. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. PT Remaja Rosdakarya;

Bandung.

Effendi, L.A., 2012. Pembelajaran matematika dengan metode penemuan

terbimbing untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan

masalah matematis siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2): 1-10.

Hidayah, R. 2017. Critical Thingking Skill: Konsep Indikator Penilaian. Jurnal

Taman Cendekia. 1(2): 127-133.

Hilman, M. 2016. Profil Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Perkumpulan Sepakbola

Universitas Negeri Yugyakarta. Skripsi. Prodi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolaahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Husna & Burais, F. F. 2019. Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

Berdasarkan Level Siswa. Jurnal Pendidikan. 2(1): 82-95.

Ilmiyana, M. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

SMA Ditinjau dari Tipe Kepribadian Dimensi Myer Bringgs Tipe

IndicatorI (MBTI). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung.

Kamariah dan Marlissa. 2016. Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Relasi dan

Fungsi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Buti Merauke. Magistra. 3(1).

Kertayasa, I. K., 2012. Pengertian Masalah Matematika.

http://yasakertamath.blogspot.com/2012/11/pengertian-masalah-

matematika.html. Diakses pada 19 Juli 2020 (20:44 WITA).

Machmudah, A. & Siswono, T. Y. E. 2019. Fleksibilitas Siswa dalam

Mengajukan Masalah Matematika. Jurnal MATHEdunesa. 8(2): 350-356.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional. 2017. Visi Indonesia 2045. Jakarta, 26 September

2017. Dilihat pada 02 Maret 2019 (01:50).

http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/BahanPaparanMPPN-VisiIndonesia2045-

25September2017.pdf.

Page 170: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

154

Moeljadi, D, dkk. 2019. KBBI V App.

Nissa, I. C. 2015. Pemecahan Masalah Matematika Teori dan Contoh Praktik.

Duta Pustaka Ilmu; Mataram.

Novitasari, D. 2016. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap

Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan

Matematika & Matematika. 2(2): 8-18.

Nur, A. S. & Palabo, M. 2018. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Ditinjau dari Perbedaan Gaya Koognitif dan Gender.

Jurnal Matematika Kretif Inovatif. 9(2): 139-148).

Nurmayani, dkk. 2016. Pengaruh Gaya Belajar VAK pada Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika

Siswa SMP Negeri 2 Narmada Tahun Ajaran 2015/206. Jurnal Pendidikan

Fisika dan Teknologi. 2(1): 13-21.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160

Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.

11 Desember 2014. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

1902. Jakarta.

_________________________________________________________Nomor 65

Tahun 2014 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 4

Juni 2013. Berita Negara Republik Indonesia 2013 Nomor. Jakarta

_________________________________________________________Nomor 65

Tahun 2014 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 6

Juni 2016. Berita Negara Republik Indonesia 2013 Nomor 955. Jakarta

Persatuan Bangsa-Bangsa. 2015. Outcome Document Transforming Our World:

The 2030 Agenda For Sustainable Development. New York.

Putri, A. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Rutin dan Non-rutin

pada Materi Aturan Pemecahan. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2(4): 890-

896.

Rianti, R. 2018. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP

pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2(4):

802-812.

Rohim, M. F. & Sari, A. F. 2019. Keterampilan Siswa Memecahkan Masalah

Olimpiade Mateamtika Ditinjau dari Kepribadian Type Senising dan

Intuiting. Jurna Elemen. 5(1): 80-92.

Sari, A. K. 2014. Analisis Karaakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,

Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Jurnal

Ilmiah Edutic. 1(1): 1-12.

Page 171: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

155

Schleicher, A. 2020. PISA 2018 Insights and Interprettion; OECD.

Septiana, K. G. 2015. Profil Kondisi Fisik Atlet Pelatihan Daerah Baseball

Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Prodi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolaahragaan Universitas Negeri

Yogyakarta.

Simanjuntak, M. F. & Sudibjo, N. 2019 Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Kritis dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Melalui

Pembelajaran Berbasis Masalah [Improving Students’ Critical Thinking

Skills And Problem Solving Abilities Through Problem-Based Learning].

Jurnal of Holistic Mathematics Education. 2(2): 108-118.

Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta;

Bandung.

Suhartono. 2018. Mengajarkan Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah

Dasar. Jurnal Matematika dan Pembelajaran. 6(2): 215-227.

Sumartini, T.S., 2016. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Mosharafa: Jurnal

Pendidikan Matematika, 5(2): 148-158.

Sundayana, R. 2016. Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar dan

Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pembelajaran

Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. 5(2): 75-84.

Suryabrata, S. 2016. Metodologi Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.

Ulya, H. (2016). Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar

tinggi berdasarkan ideal problem solving. Jurnal Konseling

Gusjigang. 2(1) 90-96.

Umrana, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa. Jurnal Pembelajaran Pendidikan

Matematika. 4(1): 67-76.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 08 Juli 2003. Lembar Negara Republik Indonesia

Nomor 4301.

Wahyuni, Y. 2017. Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik)

Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta. JPPM. 10(2):

128-132.

Waskitoningtyas, R. S. (2017). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Kemampuan

Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru

Matematika. MAGISTRA, 29(100).

Page 172: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

156

Widiyanti, T. 2011. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematika. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah. Jakarta.

Wiedarti, P. 2018. Seri Manual GLS Pentingnya Memahami Gaya Belajar.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan; Jakarta.

Yusuf, Muri. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian

Gabungan. Prenada Media Group. Jakarta.

Page 173: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

157

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Subjek Penelitian

SUBJEK PENELITIAN

Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu

Kelas : XI Farmasi

No Nama Siswa Jenis Kelamin Umur Inisial

1 Mawar Putri Saharani Perempuan 16 Tahun MPS

2 Putri Amanda Dewi Perempuan 17 Tahun PAD

3 Andi Nurul Mardatillah Perempuan 16 Tahun ANM

4 Regia Mutmainna Zyam Perempuan 16 Tahun RMZ

5 Evi Tamara Perempuan 17 Tahun ET

6 Alda Wijayanti Perempuan 17 Tahun AW

7 Ria Rezky Fauzi Perempuan 17 Tahun RRF

Page 174: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

158

Lampiran 2: Kuesioner Gaya Belajar

KUESIONER GAYA BELAJAR

Responden yang terhormat:

Perkenalkan saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Program

Studi Pendidikan Matematika yang sedang mengadakan penelitian tentang “Profil

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI Farmasi

SMKN 1 Watunohu di Tinjau dari Gaya Belajar”. Kali ini, saya sebagai

peneliti meminta kesediaan Saudara/i untuk membantu penelitian ini dengan

mengisi kuesioner. Berikut kuesioner yang saya ajukan, mohon kepada Saudara/i

untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya. Adapun jawaban yang Saidara/i berikan tidak berpengaruh

buruk pada diri Saudara/i karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk

pengembagan ilmu pengetahuan. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Arma Wangsa

105361105716

Page 175: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

159

A. Data Responden

Sebelum menjawab pertayaan pada kuesioner ini, mohon Saudara/i

untuk mengisi data berikut terlebih dahulu. (Jawaban yang anda berikan akan

diperlakukan secara rahasia).

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret jawaban yang salah)

3. Usia : Tahun

4. Kelas :

B. Petunjunk Pengisian Kuesioner

Untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner di bawah, perhatikan hal-

hal berikut ini.

1. Kusioner ini terdiri dari 30 pertanyaan dan masing-masing terdapat 3

alternatif jawaban.

2. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang

(X) atau lingkaran (O) pada salah satu jawaban yang tersedia.

3. Pastikan jawaban yang Saudara/i pilih merupakan jawaban yang paling

mewakili bagaimana biasanya Anda bersikap.

4. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin

kerahasiaannya, oleh karena itu dimohon kepada Saudara/i untuk mengisi

kuesioner ini dengan sebenarnya dan sesubjektif mungkin.

Page 176: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

160

C. Butir-butir Kuesioner

Berikut adalah beberapa pertanyaan pada kuesioner, selamat mengerjakan!

1. Ketika saya mengoperasikan sebuah peralatan baru, pada umumnya saya:

a. Membaca instruksi penggunaan alat tersebut terlebih dulu.

b. Mendengarkan penjelasan dari orang yang pernah menggunakan

peralatan tersebut.

c. Menggunakan peralatan tersebut, karena saya akan mampu mengetahui

sendiri penggunaannya saat saya menggunakan alat itu.

2. Ketika saya memerlukan petunjuk untuk bepergian, saya biasanya:

a. Melihat peta perjalan.

b. Bertanya denah atau arah jalan ke orang lain.

c. Mengikuti naluri atau perasaan dan mungkin menggunakan kompas.

3. Ketika saya memasak masakan baru, saya biasanya melakukan:

a. Mengikuti petunjuk memasak pada resep tertulis.

b. Menelepon seorang teman untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan

cara memasak.

c. Memasak dengan mengikuti naluri dan perkiraan.

4. Jika saya mengajar seseorang menganai sesuatu hal yang baru, saya

cenderung untuk:

a. Menulis instruksi atau hal-hal yang akan saya ajarkan dan

memberikannya kepada mereka.

b. Memberi penjelasan secara lisan kepada mereka.

c. Mempraktikkan terlebih dahulu hal akan saya ajarkan dan kemudian

membiarkan mereka melakukannya sendiri.

5. Saat saya meberikan arahan kepada orang lain, saya cenderung mengatakan:

a. Lihat bagaimana saya melakukannya.

b. Dengarkan apa yang saya jelaskan.

c. Silakan lakukan sesuai petunjuk dan perintah.

Page 177: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

161

6. Selama waktu senggang, saya paling menikmati saat:

a. Pergi dan melihat-lihat pajangan di museum galeri.

b. Mendengarkan musik dan berbincang dengan teman-teman saya.

c. Bermain olahraga atau melakukan hal-hal lain berupa gerakan fisik yang

saya sukai.

7. Ketika saya pergi berbelanja pakaian, saya cenderung untuk:

a. Membayangkan apakah pakaian tersebut cocok untuk saya kenakan.

b. Mendiskusikan atau meminta pendapat orang lain mengenai pakaian

tersebut.

c. Mencoba dan melihat secara langsung kesesuaian pakaian tersebut saat

saya kenakan.

8. Bila saya memilih tempat liburan, saya biasanya:

a. Membaca banyak brosur mengenai beberapa tempat liburan yang akan

saya tuju.

b. Meminta rekomendasi dari teman-teman mengenai beberapa tempat

liburan.

c. Memilih dengan membayangkan seperti apa jika berada ditempat liburan

tersebut.

9. Jika saya akan membeli sebuah mobil baru, saya akan:

a. Membaca ulasan mengenai jenis-jenis mobil di koran dan majalah.

b. Membahas dengan teman mengenai mobil seperti apa yang saya

butuhkan.

c. Mencoba beberapa mobil dan menentukan mobil yang saya sukai.

10. Ketika saya belajar mengenai keterampilan baru, saya paling merasa

nyaman saat:

a. Melihat dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh pengajar.

b. Menanyakan kepada pengajar tentang apa saja yang harus saya lakukan

c. Mencobanya secara langsung, karena saya mudah mengetahuinya jika

saya melakukannya.

Page 178: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

162

11. Jika saya memilih makanan pada daftar menu, saya cendrung untuk:

a. Membayangkan bentuk makanan yang ada pada menu seperti apa.

b. Memikirkan dan mendiskusikannya dengan teman makan atau pelayan.

c. Membayangkan rasa dari makanan yang ada pada menu.

12. Ketika saya mendengar dan menghadiri pertunjukan sebuah band, saya tidak

bisa:

a. Melihat dan mengenali anggota band dan orang lain di antara para

penonton.

b. Mendengarkan lirik dan nada lagu.

c. Terbawa dalam suasana musik.

13. Ketika saya berkonsentrasi, saya paling sering:

a. Fokus pada gambar atau tulisan yang ada di depan saya.

b. Membahas masalah dan memikirkan solusi yang mungkin dapat

dilakukan.

c. Banyak melihat hal di sekitar, mencatat yang diperlukan.

14. Saya memilih peralatan rumah tangga karena saya suka:

a. Warna dan penampilannya.

b. Penjelasan dari pramuniaganya.

c. Tekstur peralatan tersebut dan bagaimana rasanya saat menyentuhnya.

15. Memori pertama saya terbentuk jika:

a. Melihat sesuatu.

b. Sedang membicarakan atau mendengarkannya.

c. Melakukan sesuatu.

16. Ketika saya cemas, saya:

a. Membayangkan kemungkinan terburuk.

b. Memikirkan hal yang paling menghawatikan saya.

c. Tidak dapat duduk tenang, mondar mandir.

Page 179: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

163

17. Saya dapat mengingat orang lain karena:

a. Penampilang mereka.

b. Apa yang mereka katakan kepada saya.

c. Hal-hal yang pernah saya lakukan bersama mereka

18. Ketika saya harus merevisi untuk ujian, saya biasanya:

a. Menulis banyak catatan revisi dan diagram.

b. Menekuni catatan saya sendiri, atau membahasnya dengan orang lain.

c. Membayangkan membuat kemajuan belajar atau menciptakan rumus/cara

cepat.

19. Jika saya menjelasakan sesuatu kepada orang lain, saya cenderung:

a. Menunjukkan kepada mereka apa yang saya maksud.

b. Menjelaskan kepada mereka dengan cara yang memungkinkan, sampai

mereka paham.

c. Memotivasi mereka untuk mencoba dan menyampaikan ide saya selagi

mereka melakukan kegiatan.

20. Saya benar-benar suka:

a. Menonton film, fotografi, melihat seni atau mengamati orang-orang

sekitar.

b. Mendengarkan musik, radio atau berbincang-bincang dengan teman-

teman.

c. Berperan serta dalam kegiatan olahraga, atau menikmati makanan yang

disajikan.

21. Sebagian besar waktu luang saya habiskan dengan:

a. Menonton televisi.

b. Berbincang-bincang dangan teman atau keluarga.

c. Melakukan aktivitas fisik atau membuat sesuatu.

22. Ketika pertama kali saya bertemu seseorang yang baru, saya biasanya:

a. Mengatur rencana pertemuan.

b. Berbicara dengan melalui telepon.

Page 180: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

164

c. Membicarkan hal-hal yang mungkin dapat kita lakukakan bersama-sama,

misalnya makan bersama.

23. Saya memperhatikan orang lain melalui:

a. Tampilan dan pakaiannya.

b. Suara dan cara berbicaranya.

c. Cara berdiri dan cara bergeraknya.

24. Jika saya marah, saya cenderung untuk:

a. Terus mengingat dan mencari tahu hal yang membuat saya marah.

b. Menyampaikan ke orang lain mengenai perasaan saya.

c. Membanting pintu, atau menunjukkan kemarahan dengan cara lain.

25. Saya merasa lebih mudah untuk mengingat:

a. Wajah.

b. Nama.

c. Hal-hal yang telah saya lakukan.

26. Saya pikir bahwa saya dapat mengetahui seseorang berbohong jika:

a. Mereka menghindari melihat saya.

b. Perubahan suara mereka.

c. Mereka menunjukkan gerakan yang aneh.

27. Ketika saya bertemu dengan seorang teman lama:

a. Saya berkata “senang bertemu denganmu!”

b. Saya berkata “senang mendengar kabar tentangmu!”

c. Saya memberi mereka pelukan atau jabat tangan.

28. Saya mengingat hal-hal yang terbaik pada pelajaran dengan cara:

a. Menulis catatan, atau menyimpan rincian materi print out.

b. Mengatakan dengan suara keras atau mengulang-ulang kata-kata penting

dan menghafal kata-kata kunci.

c. Melakukan dan mempraktikkan kegiatan atau membayangkan bagaimana

suatu hal dilakukan.

Page 181: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

165

29. Jika saya mengeluh tentang barang rusak yang sudah dibeli, saya paling

nyaman:

a. Menulis surat atau chat untuk toko tempat membeli.

b. Mengontak toko tempat membeli dengan telepon.

c. Mengembalikan barang ke toko atau menyampaikannya ke kepala kantor.

30. Saya cenderung mengatakan:

a. Saya paham apa yang Anda maksud.

b. Saya mendengar apa yang Anda katakan.

c. Saya tahu bagaimana Anda merasakannya.

Page 182: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

166

Lampiran 3: Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar

KISI-KISI KUESIONER GAYA BELAJAR

Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu

Kelas : XI Farmasi

Mapel : Matematika

No Indikator Gaya Belajar Alternatif Jawaban Butir

1 Visual Pilihan a 1 – 30

2 Auditori Pilihan b 1 – 30

3 Kinestetik Pilihan c 1 – 30

Page 183: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

167

Lampiran 4: Hasil Kuesioner Gaya Belajar

HASIL KUESIONER GAYA BELAJAR

Pertanyaan Jawaban Subjek Penelitian

MPS PAD ANM RMZ ET AW RRF

1 b a a b a a b

2 b b a a b b b

3 c a a a b b b

4 c b a b a c c

5 b b b c b c a

6 c b b a b b b

7 c b c c b c b

8 b a b a b b b

9 b c c c b a b

10 a a b a b c c

11 b c b b c c b

12 a a b c b a a

13 b a b b b a a

14 c a c b a a a

15 b a c c c c c

16 b a b c a a a

17 c c c c c c c

18 b b a b a b c

19 b b b b b a c

20 c b a a b b c

21 b a b c c a b

22 a c c a b b c

23 b a b b b a a

24 b b a a a a a

25 a c c c a a c

26 b c c c c c a

27 c a c a a a b

Page 184: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

168

28 c a a b a a c

29 c b a c a a c

30 b a a a a b a

a 16 14 10 10 11 14 9

b 4 10 11 9 14 8 10

c 10 6 9 11 5 8 11

Gaya Belajar Visual Visual Auditori Kinestetik Auditori Visual Kinestetik

https://bit.ly/DokumenHasilKuesionerPenelitian

No Subjek Penelitian Jawaban Gaya Belajar

A b C

1 MPS 16 4 10 Visual

2 PAD 14 10 6 Visual

3 ANM 10 11 9 Auditori

4 RMZ 10 9 11 Kinestetik

5 ET 11 14 5 Auditori

6 AW 14 8 8 Visual

7 RRF 9 10 11 Kinestetik

Page 185: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

169

Lampiran 5: Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

KISI-KISI SOAL TES

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu

Kelas : XI Farmasi

Mapel : Matematika

Sub Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 20 Menit

Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel

KI (Kompetensi Inti) :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,

kerja sama, toleran, damai), antun, responsif, dan proaktif sebagai bagiandari

solusi atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cermin bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Page 186: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

170

Kompetensi Dasar Sub

Pokok

Indikator

Kemampuan

Pemecahan

Masalah Menurut

Polya

Indikator

berdasarkan

materi

SPLDV

No. Soal

3.3 mendeskripsikan

konsep sistem

persamaan linear dua

variabel dan mampu

menerapkan

berbagai strategi

yang efektif dalam

menentukan

himpunan

penyelesaian serta

memeriksa

kebenaran

jawabannya dalam

pemecahan masalah

matematika

Sistem

persam

aan

linear

dua

variabel

5. Memahami

masalah

(understanding the

problem)

6. Menyusun rencana

penyelesaian

(devising a plan)

7. Menyelesaikan

masalah (carrying

out the plan)

8. Memeriksa

kembali (looking

back)

Menyelesaikan

sistem

persamaan

linear dua

variabel

1

3.4 menggunakan

SPLDV untuk

menyajikan masalah

kontekstual dan

menjelaskan makna

tiap besaran secara

lisan maupun tulisan

Menyelesaikan

masalah

kontekstual

dalam

kehidupan

sehari-hari

yang berkaitan

dengan

SPLDV

2

3.5 membuat model

matematika berupa

SLDV dari situasi

nyata dan

Page 187: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

171

matematika, serta

menentukan jawaban

dan menganalisis

model sekaligus

jawabannya

Page 188: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

172

Lampiran 6: Tes Kemampuan Pemesahan Masalah Matematika

TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

PADA MATERI SISTEM PERSAMAANLINEAR DUA VARIABEL

Nama : ...............................................

Kelas : ...............................................

Nama Sekolah : ...............................................

Hari/tgl : ...............................................

Waktu : 20 Menit

Petunjuk pengisian :

1. Isi identitas terlebih dahulu.

2. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.

3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas.

4. Setelah mengerjakan soal, jawaban dan lembar soal dikumpulkan kembali

ke peneliti.

Soal:

1. Sebuah persegi panjang memiliki keliling sama dengan 44 cm. Jika lebarnya

6 cm lebih pendek dari panjangnnya, carilah panjang dan lebar dari persegi

panjang tersebut.

2. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun,

sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun.

Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang akan datang.

Selamat mengerjakan! ☺

Page 189: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

173

Lampiran 7: Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

ALTERNATIF JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH

No Alternatif Skor

1 Memahami masalah:

Misal : Panjang = x

Lebar = y

Dik : K = 2 ( p + l )

Dit : Panjang dan lebar persegi panjang tersebut

1

1

1

Merencanakan:

Model Matematikanya adalah

K = 2 ( p + l )

44 = 2x + 2y

22 = x + y

x + y = 22 (pers 1)

L = 6 cm lebih pendek dari panjangnya

y = x – 6 (pers 2)

1

1

Menyelesaikan rencana:

Subtitusi y = x – 6 ke pers 1

x + y = 22

x + (x – 6) = 22

2x – 6 = 22

2x = 22 + 6

2x = 28

x = 14

Menentukan nilai y, subtitusikan x = 14 ke y = x – 6

Sehingga diperoleh:

1

Page 190: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

174

y = x – 6

y = 14 – 6

y = 8

Jadi panjang persegi panjang itu adalah 14 cm dan lebarnya adalah

8 cm

1

1

Mengecek kembali:

x + y = 22 14 + 8 = 22

y = x – 6 8 = 14 – 6

Panjang = x

Lebar = y

x = 14

y =8

1

1

2 Memahami masalah:

Misal : Umur ayah = x tahun

Umur anak perempuannya = y tahun

Dik : Selisih umur anak dan ayah 26 tahun

Lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya 34 tahun

Dit: Hitung umur anak dan ayah setelah 2 tahun berikutnya

1

1

1

Merencanakan:

Model matematikanya adalah

Selisih umur anak dan ayah

x – y = 26 (pers 1)

Persamaan 2

x – y = 34

(x – 5) + (y – 5) = 34

x + y – 10 = 34

x + y = 34 + 10

1

Page 191: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

175

x + y = 44 (pers 2) 1

Menyelesaikan rencana:

x – y = 26 (pers 1)

y = x – 26

x + y = 44 (pers 2)

Untuk mencari nilai x, subtitusikan persamaan 2 kedalam

persamaan 1

x + y = 44

x + (x – 26) = 44

2x = 44 + 26

2x = 70

x = 35

Untuk mencari nilai y, subtitusikan nilai x, ke x + y = 44

x + y = 44

35 + y = 44

y = 44 – 35

y = 9

Jadi setelah 2 tahun umur ayah sekarang 37 tahun dan umut anakn

perempuannya 11 tahun.

1

1

1

Mengecek kembali:

y = x – 26 x + y = 44

9 = 35 – 26 35 + 9 = 44

Jadi Umur ayah x = 35 + 2 = 37 tahun

Umur anak perempuannya y = 9 + 2 = 11 tahun

1

1

Page 192: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

176

Lampiran 8: Pedoman Penskoran

PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN

MASALAH MATEMATIKA

Aspek yang

dinilai

Skor Keterangan

Memahami

masalah

(understand)

0 Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan

1 Menyebutkan apa yang diketahui tanpa menyebutkan

apa yang ditanyakan atau sebaliknya

2 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan tapi kurang tepat

3 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan secara tepat

Merencanakan

penyelesaian

(strategy)

0 Tidak merencanakan penyelesaian masalah sama

sekali

1 Merencanakan masalah dengan membuat gambar

tetapi kurang tepat

2 Merencanakan penyelesaian dengan membuat gambar

berdasarkan masalah yang tepat

Melaksanakan

rencana (solve)

0 Tidak ada jawaban sama sekali

1 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban

tetapi jawaban salah dan hanya sebagian kecil jawaban

yang benar

2 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban

sebagian benar

3 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban

yang tepat dan benar

Menafsirkan hasil

dan mengecek

kembali (look

back)

0 Tidak mengecek kembali dengan cara mengerjakan

dengan cara lain

1 Mengecek kembali jawaban tapi jawaban salah

2 Mengecek kembali dan benar

Total Skor 10 Skor untuk satu soal

Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂

𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒃𝒖𝒕𝒊𝒓 x 100%

Page 193: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

177

Lampiran 9: Hasil Validasi Instrumen

https://bit.ly/LembarLembarValidasiInstrumen

1. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Gaya Belajar

Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Kuesioner

Aspek yang Dinilai Nilai Saran

V 1 V 2

Kisi-kisi Angket/Kuesioner 0 4 Buatkan kisi-kisi

Relevansi Indikator dengan teori terbaru

4 4

Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data

4 3

Petunjuk Pengisian Instrumen 4 4

Proporsi Butir-butir Angket/Kuesioner terhadap Indikator

4 3

Kejelasan Pilihan Respon 5 4

Jumlah 21 22

Rata-Rata 3,5 3,67

Rata-Rata Keseluruhan 3,583

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran

Hasil Validasi Aspek Konstruk Instrumen Kuesioner

Indikator/Butir Nilai Saran

Kesesuaia

n Butir -

Indikator

Kejelasan

Maksud

Pernyataan

Kaidah B.

Indonesia

V1 V2 V1 V2 V1 V2

Indikator 1: Gaya Belajar Visual

Alternatif jawaban a pada pertanyaan 1-30

4 3 4 3 4 4 Ada penulisan kata

yang typo, Judul

Kuesioner

Indikator 2: Gaya Belajar Auditori

Page 194: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

178

Alternatif jawabab b pada pertanyaan 1-30

4 3 4 3 4 3 Ada penulisan kata

yang typo

Indikator 3: Gaya Belajar Kinestetik

Alternatif Jawaban c pada Pertanyaan 1-30

4 4 4 4 4 4 Ada penulisan kata

yang typo

Jumlah 12 10 12 10 12 11

Rata-Rata 4 3,33 4 3,33 4 3,67

Rata-Rata Keseluruhan

3,67 3,67 3,83

Kategori Kelayakan

Aspek kesesuaian butir indikator, aspek kejelasan maksud

pertanyaan, dan aspek kaidah bahasa Indonesia Layak

diterapkan dengan revisi sesuai saran

Penilaian Umum

Penilaian umum terhadap instrumen kuesioner gaya belajar layak

digunakan dengan revisi berdasarkan saran oleh validator

2. Hasil Validasi Instrumen Tes

Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Tes

Aspek yang Dinilai Nilai Saran

V 1 V 2

Kisi-kisi tes 5 4 soal no. 1 merupakan masalah

kontekstual/tidak sesuai

indikator

Relevansi Indikator dengan acuan teori.

4 4

Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data

4 3

Petunjuk Pengisian Tes 5 3

Proporsi Butir-butir Tes terhadap Indikator dan Aspek pengukuran

5 3

Kejelasan Pilihan Respon/Jawaban yang diharapkan

5 3

Kesesuaian alokasi waktu yang 4 2 Tambahkan alokasi waktu tes

Page 195: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

179

ditetapkan

Kesesuaian bentuk dan isi tes dengan tingkat perkembangan/usia responden

4 3

Jumlah 36 25

Rata-Rata 4,5 3,125

Rata-Rata Keseluruhan 3,81

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran

Hasil Validasi Aspek Konstruk Intrumen Tes

Indikator/Butir Nilai Saran

Kesesuaia

n Butir -

Indikator

Kejelasan

Maksud

Pernyataan

Kaidah B.

Indonesia

V1 V2 V1 V2 V1 V2

Indikator 1

Mengidentifikasi data

diketahui, ditanyakan

dan kecakupan

data/unsur serta

melengkapinya

bila diperlukan dan

menyatakan dalam

simbol

matematika yang relevan

Kemampuan mengindentifikasi data diketahui, ditanyakan dan kecakupan data untuk pemecahan masalah (Solan nomor 1)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Kemampuan mengindentifikasi data diketahui, ditanyakan dan kecakupan data untuk pemecahan masalah (Soal nomor 2)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Indikator 2

Mengidentifikasi beberapa strategi/rencana yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal

Page 196: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

180

penyelesaian masalah

Kemampuan mengidentifikasi strategi yang dapat ditempuh (Soal nomor 1)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Kemampuan mengidentifikasi strategi yang dapat ditempuh (Soal nomor 2)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Indikator 3

Menerapkan atau memilih strategi yang paling relevan dan menyelesaikan masalah

Kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan strategi pemecahan masalah (Soal nomor 1)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan strategi pemecahan masalah (Soal nomor 2)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Indikator 4

Menafsirkan solusi

Kemampuan memeriksa kebenaran solusi yang diperoleh (Soal nomor 1)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Kemampuan memeriksa kebenaran solusi yang diperoleh (Soal nomor 2)

4 4 4 4 4 4 Tambahkan

tanda tanya

pada soal

Jumlah 32 32 32 32 32 32

Rata-Rata 4 4 4 4 4 4

Rata-Rata Keseluruhan

4 4 4

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran

Penilaian Umum

Penilaian umum terhadap instrumen tes layak digunakan dengan revisi

berdasarkan saran oleh validator

Page 197: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

181

3. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara

Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Pedoman Wawancara

Aspek yang Dinilai Nilai Saran

V 1 V 2

Kejelasan petunjuk Pedoman wawancara

4 4

Kejelasan Kriteria pedoman wawancara

4 4

Kejelasan jenis wawancara 5 3

Jumlah 13 11

Rata-Rata 4,33 3,67

Rata-Rata Keseluruhan 4

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran

Hasil Validasi Aspek Konstruk Instrumen Pedoman Wawancara

Indikator/Butir Nilai Saran

V1 V2

Kategori Pertanyaan

Item pertanyaan menggambarkan aspek yang akan diungkap

4 3

Item pertanyaan menginvestigasi aspek yang diinginkan

4 4

Item pertanyaan tidak mendorong informan memberikan jawaban yang diinginkan

4 3

Rumusan item pertanyaan bersifat menggali

4 4

Rumusan item pertanyaan tidak bersifat menuntun

4 4

Item pertanyaan sesuai dengan jenis wawancara yang dilakukan

4 3

Item pertanyaan menggunakan kata/kalimat sesuai tingkat pendidikan, kognitif, dan psikologi responden

4 4

Page 198: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

182

Jumlah 28 25

Rata-Rata 4 3,57

Rata-Rata Keseluruhan 3,78

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai

saran

Bahasa

Menggunakan istilah/kalimat sederhana dan mudah dipahami

4 4

Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar

4 4

Tidak Menimbulkan Penafsiran Ganda

5 4

Jumlah 13 12

Rata-Rata 4,33 4

Rata-Rata Keseluruhan 4,17

Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai

saran

Penilaian Umum

Penilaian umum terhadap instrumen pedoman wawancara layak digunakan

dengan revisi berdasarkan saran oleh validator

Tabel Kategori Nilai Kelayakan Instrumen

Nilai Rata-Rata Kategori Kelayakan

x = 5 Layak diterapkan tanpa revisi

2,5 < x < 5 Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran

1 ≤ x ≤ 2,5 Tidak layak diterapkan

Page 199: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

183

Lampiran 10: Nilai Tes Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI

Farmasi

NILAI TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

No. Subjek Penelitian Nilai Kategori

1 MPS 75 Tinggi

2 PAD 75 Tinggi

3 ANM 65 Sedang

4 RMZ 80 Tinggi

5 ET 65 Sedang

6 AW 80 Tinggi

7 RRF 75 Tinggi

https://bit.ly/DokumenHasilTesPenelitian

1. Subjek MPS

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 15 75 Tinggi

Strategy 1

Solve 3

Look Back 0

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

2. Subjek PAD

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 15 75 Tinggi

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

2 Understand 3

Page 200: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

184

Strategy 2

Solve 2

Look Back 0

3. Subjek ANM

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 13 65 Sedang

Strategy 1

Solve 2

Look Back 0

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 2

Look Back 0

4. Subjek RMZ

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 16 80 Tinggi

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

5. Subjek ET

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 13 65 Sedang

Strategy 1

Solve 1

Look Back 0

Page 201: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

185

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

6. Subjek AW

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 16 80 Tinggi

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

7. Subjek RRF

No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori

1 Understand 3 15 75 Tinggi

Strategy 2

Solve 3

Look Back 0

2 Understand 3

Strategy 2

Solve 2

Look Back 0

Page 202: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

186

Lapiran 11: Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur

untuk mendalami kemampuan pemecahan masalah matematika subjek penelitian.

Wawancara dilakukan setelah mengetahui hasil tes kemampuan pemecahan

masalah matematika peserta didik.

Wawancara semi terstrutur adalah wawancara yang terdiri dari beberapa

pertanyaan kuci untuk menggali secara dalam dari beberapa hal tentang

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan pertanyaan dapat

dikembangkan sesuai dengan jawaban subjek penelitian. Oleh sebab itu, pedoman

yang digunakan pada penelitian ini hanya berupa garis besar permasalahan yang

akan ditanyakan.

Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret jawaban yang salah)

Kelas :

Petunjuk Melakukan Wawancara:

1. Pertanyaan wawancara diajukan sesuai dengan kemampuan pemecahan

masalah matamatika peserta didik yang ditunjukkan pada hasil tes kemampuan

pemecahan masalah.

2. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tapi memuat pokok pertanyaan

yang sama.

Page 203: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

187

3. Apabila subjek penelitian mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu,

peserta didik akan diberikan pertanyaan yang lebih sederhana tanpa

menghilangkan inti pertanyaan.

Tujuan Wawancara

Wawancara pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

mengenai prosedur yang dilakukan siswa saat menyelesaikan masalah yang

diberikan dalam rangka untuk memverifikasi jawaban yang diberikan siswa secara

tertulis pada lembar jawaban sebagai langkah pengujian keabsahan data.

Indikator Pertanyaan Wawancara

Pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini didasarkan pada indikator

pemecahan masalah menurut Polya yaitu understand, strategy, solve dan look

back. Pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini diharapkan dapat mengungkap

langkah siswa dalam memecahkan masalah matematika yang disajikan. Mulai dari

cara siswa memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah,

melakukan pemecahan masalah berdasarkan rencana yang telah disusun serta

bagaimana cara siswa mengecek kembali langkah pemecahan masalah yang telah

dilakukan apakah sudah mengasilkan jawaban yang benar atau tidak.

Pelaksanaan Wawancara:

Subjek penelitian mendapat pengalaman belajar dan dipertemukan akhir

subjek diberi tes untuk megukur kemampuan pemecahan masalah matematika.

Soal dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah beberapa waktu, subjek penelitian

diwawancarai berkaitan pengerjaan soal tersebut dengan pertanyaan sebagai

berikut.

Page 204: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

188

1. Apakah anda memahami maksud dari kalimat pada soal yang diberikan?

2. Apakah anda bisa menyebutkan hal apa saja yang diketahui pada soal yang

diberikan?

3. Apakah anda merencanakan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan soal

yang diberikan?, jika iya, seperti apa perencanaannya?

4. Setelah anda merencanakannya, apakah anda bisa menyelesaikan dan

menjawab soal yang diberikan?

5. Apakah anda kesulitan menyelesaikan soal yang diberikan?

6. Apakah anda bisa membuat kesimpulan dari soal yang diberikan?

7. Apakah anda memeriksa kembali jawaban yang telah anda kerjakan?

8. Bagaimana anda dapat memahami apa saja yang ditulisakan dari soal yang

diberikan?

9. Bagaimana anda merencanakan penyelesaian soal yang diberikan?

10. Bagaimana anda menyimpukan soal yang telah kamu kerjakan?

11. Apakah anda merasa kesulitan dalam menemukan dan menuliskan hal apa

saja yang diketahui dari soal yang diberikan?

12. Rencana apa yang anda tuliskan dari soal yang diberikan?

13. Setelah merencanakannya, bagaimana anda menyelesaikannya?

14. Bagaimana langkah-langkah yang anda buat dalam menyelesaikan soal yang

diberikan?

15. Apakah anda memeriksa jawaban anda kembali? Jika iya, apakah anda

mengerjakannya dengan cara yang berbeda untuk mengecek jawabannya?

Page 205: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

189

Lampiran 12: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu

Kelas : XI Farmasi

Mapel : Matematika

No. Indikator Pemecahan Masalah Butir

1 Understand 1, 2, 8, 11

2 Strategy 3, 9, 12

3 Solve 4, 5, 13, 14

4 Look Back 6, 7, 10, 15

Page 206: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

190

Lampiran 13: Tabulasi Hasil Wawancara

TABULASI HASIL WAWANCARA

Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu

Kelas : XI Farmasi

Jumlah Siswa : 7 Orang

1. Subjek MPS

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Setelah kita baca soal nomor satu apa

yang bisa kita pahami dari soal itu?

Em.. yang diketahui keliling empat

sentimeter, dan lebarnya enam

sentimeter lebih pendek dari

panjangnya

Subjek MPS dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

di ketahui pada soal nomor 1

serta tidak mendapat kendala

pada proses memahi masalah

dan menuliskan yang diketahui

Apakah ada kesulitan pada saat

memahami ini?

Ndak ada

Setelah kita pahami, apa yang kita

lakukan, apa yang kita tuliskan di

kertas jawaban?

Tulis diketahui,

Apa itu yang diketahui? Keliling empat puluh empat

sentimeter,

Setelah itu yang ditanyakan? Panjang dan lebarnya ditanyakan

Page 207: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

191

Apakah ada kendala saat menuliskan

yang diketahui?

Tidak ada

Strategy Oke, setelah kita tuliskan yang

ditanyakan, apa lagi yang dilakukan?

Penyelesaiaan Subjek MPS merencanakan

penyelesaian masalah terlebih

dahulu sebelum menjawab

dengan menuliskan rumus

penyelesain

Bagaimana penyelesaiannya? Ditulis dulu rumus

Apa rumus yang kita pake? Keliling

Kenapa rumus keliling yang dipake? Karena itu adami diketahui ee

keliling

Solve

Setelah menuliskan rumus

kelilingnya, apa lagi yang kita

lakukan?

Diselesaikan mi, dicari mi dulu,

dicari mi panjang dan lebarnya

Subjek MPS dapat

menyelesaikan soal nomor 1

berdasarkan rencana yang

dituliskan sebelumnya, serta

dapat menuliskan kesimpulan

dari jawaban akhir yang

diperoleh

Apa yang duluan kita cari, panjang

atau lebarnya?

Panjang

Jadi panjang berapa? Empat belas

Lebarnya berapa? Delapan

Setelah kita dapat jawaban itu, yakin

ki dengan jawaban itu?

Yakin

Setelah kita kerjakan itu, apakah tadi Tidak ada

Page 208: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

192

ada merasa kesulitan pada saat proses

penyelesaiannya?

Setelah menyelesaikan apa lagi yang

kita lakukan?

Ee kesimpulan

Bagaimana bentuk kesimpulannya? Jadi panjangnya empat belas

sentimeter dan lebarnya delapan

sentimeter

Look Back Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Ndak ada Subjek MPS melakukan

pengecekan jawaban dengan

membaca ulang jawaban,

namun tidak melakukan

pemeriksaan kembali dengan

prosedur matematika

Ndak dicek ulang jawabannya? Dibaca ulang ji

Ndak dilakukan dengan pengerjaan

lain?

tidak

Pada saat kita cek ulang ada kesalahan

yang kita temukan atau bagaimana?

Tidak ada

Tapi yakin dengan jawabannya? Yakin

2

Understand

Setelah kita baca soalnya, apa yang

bisa kita pahami dari soal itu?

Selisih umur ayahnya Subjek MPS dapat memahami

dan menuliskan masalah yang

diketahui pada soal nomor 2,

subjek MPS menyatakan tidak

Terus apa lagi yang diketahui? Sedangkan lima tahun yang lalu

umur keduanya tiga puluh empat

Page 209: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

193

tahun menemui kesulitan pada saat

proses memahami maupun

menuliskan yang diketahui dan

yang ditanyakan

Ada kesulitan pada saat memahami

soal?

Tidak ada

Berapa kali kita baca baru bisa paham

ini soalnya?

Satu

Strategy Setelah kita baca, apa yang kita

tuliskan di lembar jawaban?

Diketahui, ku tulis mi Subjek MPS menuliskan

strategi atau rencana

penyelesaian sebelum

menjawab soal berupa

menuliskan yang diketahui,

ditanyakan dan menuliskan

model matematikanya

Setelah tulis diketahui, yang

ditanyakan apa?

Umur ayah dua tahun kedepan dan

umur anak perempuan dua tahun

kedepan

Setelah kita paham, dan sudah tulis

yang ditanyakan, apa lagi yang kita

lakukan?

Penyelesaian

Bagaimana bentuk langkah-langkah

penyelesaian ta?

Tulis dulu model matematikanya,

Ada berapa model yang kita temukan,

ada tiga bukan modelnya?

Tiga

Solve Terus setelah itu, apa yang duluan kita Ayah Subjek MPS melakukan

Page 210: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

194

cari, umur siapa, umur ayah atau umur

anak?

penyelesaian masalah

berdasarkan pada rencana yang

telah dituliskan sebelumnya

serta mampu menuliskan

kesimpulan dari jawaban akhir

yang diperoleh

Berapa umur ayah yang kita dapat?,

dijawaban ta kalau ndak salah tiga

tujuh?

Iya, tiga lima yang pertamanya,

langsung akan datangnya tiga tujuh

Yang untuk umur anak berapa? Sembilan langsung sebelas

Yakin ki dengan jawaban ta yang

kemarin?

Yakin

Setelah kita temukan umur ayah sama

umur anak, apa lagi yang kita lakukan,

ada kesimpulan tidak?

Ada

Bagaimana bentuk kesimpulan ta? Jadi umur ayah dua tahun yang akan

datang tiga puluh tujuh dan umur

anaknya sebelas tahun

Setelah itu yakin jaki dengan

kesimpulan itu?

Iye

Dan apa lagi yang kita lakukan? Ndak adami

Look Back Ndak dicek kembali jawabannya? Bah, ku cek. Subjek MPS melakukan

Page 211: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

195

Setelah dicek ada kesalahan yang kita

temukan atau ada perbaikan?

Pertamanya perbaikan, salah

pembagi ka

pengecekan kembali terhadap

jawaban yang telah dikerjakan

dengan cara membaca ulang

kemudian melakukan

perbaikan. Namun subjek MPS

tidak melakukan pengecekan

dengan prosedur matematika

Salah membagi ki, dibagian mana? Ini ayah

Setelah itu dilakukan perbaikan? Iye

Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Sudah mi, ku ubah ji

Ndak dilakukan dengan cek cara lain? Tidak

2. Subjek PAD

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Dari soal yang kita baca, dipaham ji

maksud kalimatnya?

Paham Subjek PAD dapat memahami

soal nomor satu dan dapat

menuliskan yang diketahui

Terus bisaki sebutkan i apa-apa yang

diketahui disini di soal?

Yang diketahui kelilingnya

Berapa itu kelilingnya? Empat puluh empat centimeter

Terus dari soal yang setelah kita baca,

bisaki tuliskan ki apa yang diketahui?

Bisa

Terus, merasa kesulitan ki tidak pada Tidak ji

Page 212: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

196

saat menuliskan yang diketahui itu?

Terus setelah dibaca soalnya toh, terus

mau dikerjakan begitue, apa yang kita

lakukan terlebih dahulu setelah

dibaca?

Setelah dibaca, yang dikerja ditulis

diketahuinya,

Bagaimana cara menuliskannya

begitue, apa pertama ditulis pada saat

diketahui itu?

Ee anunya, kelilingnya.

Berapa kelilingnya? Empat puluh empat

Merasa kesulitan ki pada saat

menuliskan yang diketahui?

Tidak ji

Bisa jaki jawab ki pertanyaannya

nomor satu setelah ditulis rencana

penyelesaiannya?

Bisa

Ndak kesulitan jaki? Tidak ji, tapi tapi anu apa namanya

itue, ee kaya, kaya apa namanya itue,

kaya ada sedikit pusing-pusingya

Strategy Setelah itu bagaimana cara ta Caranya, sudah ditulis diketahui Subjek PAD menuliskan

Page 213: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

197

menyelesaikan? terus ditanyakan terus kutulis mi

rumus kelilingnya

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menjawab soal

nomor 1

Solve Setelah itu? Di cari mi Subjek PAD menjawab soal

berdasarkan rencana yang telah

dibuat sebelumnya, serta dapat

menuliskan kesimpulan dari

jawaban yang diperoleh

Apanya yang dicari? Ee.. anunya, apa namanya itue

panjangnya sama lebarnya

Setelah itu, di akhir tadi ini di akhir

setelah ki menyelesaikan soal, ada

kesimpulannya di buat?

Ada

Apa itu kesimpulannya? Jadi panjangnya tadi itu panjangnya

empat belas terus lebarnya enam

kayanya

Jadi bagaimana bentuk

kesimpulannya?

Jadi panjangnya ee.. empat belas dan

lebarnya enam

Look Back

Jadi tadi waktu setelah selesai dikerja

itu, ditulis kesimpulannya, dicek

kembali tidak?

Bah, dicek kembali Subjek PAD melakukan

pengecekan kembali terhadap

jawaban yang diperoleh

dengan cara melihat Bagaimana cara ta cek kembali? Dikasi.. diliat-liat

Page 214: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

198

Ndak dikerjakan dengan cara lain? Ndak (mengamati) kembali. Namun

tidak melakukan pengecekan

menggunakan prosedur

matematika

2

Understand Setelah kita baca soal ini, dipaham ji

apa yang dimaksud dalam soal ini?

Paham Subjek PAD dapat memahami

dan menuliska yang diketahui

dari soal nomor 2. Subjek PAD

tidak mengalami kesulitan

pada saat memahami masalah

dan menuliskan yang diketahui

Apa yang kita bisa paham dari soal

ini?

Yang diketahuinya, ee selisihhnya

umur ayah dan anaknya dua puluh

enam tahun, terus umur anak sama

ayahnya yang lima tahun yang lalu

itu tiga puluh empat tahun sama

disuruh ki juga cari i umur ayah dan

anaknya dua tahun yang akan datang

Apakah dalam membaca soal ini ada

kesulitan yang anda temukan?

Ndak ada

Jadi pada saat menuliskan itu yang

diketahui, ada kesulitan tidak?

Tidak ada

Terus, em pada saat setelah ki baca ini

soal, terus didapatkan yang diketahui,

Ditanyakan, ditulis yang

ditanyakannya

Page 215: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

199

apa lagi yang kita lakukan?

Strategy &

Solve

Apa yang ditanyakan itu, seperti apa? Ee umur ayah dan anak

perempuannya dua tahun yang akan

datang, terus dujawab mi pake model

matematika, di tulis dulu model

matematika pertama, kedua sama

ketiganya. Terus ee diambe itu umur

yang sekarangnya itu yang itu, terus

dicari mi umurnya dan anaknya yang

sekarang terus didapat mi itu yang

sekarang terus ditambahmi dua tahun

Subjek PAD menuliskan

rencana penyelesaiaan sebelum

menjawab soal dengan cara

menuliskan model

matematikanya

Subjek PAD menjawab soal

berdasarkan pada rencana yang

telah dituliskan dengan cara

menentukan umur ayah

terlebih dahulu. Subjek

mengalami kesulitan pada saat

menjawab khususnya pada saat

menemukan umur ayah.

Terakhir, subjek PAD

menuliskan kesimpulan dari

jawaban yang diperoleh.

Ada kesulitan tidak pada saat

menjawab itu?

Ada sedikit

Kesulitannya dimana? Yang pas tadi disitue, yang cari x

nya yang ayahnya

Setelah kita dapat mi jawabannya,

apakah kita membuat kesimpulan dari

jawabannya?

Iye,

Page 216: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

200

Bagaimana bentuk kesimpulannya? Ee.. umur ayah, misalnya tiga puluh

enam, terus umur anaknya misalnya

sebelas, ee dua tahun yang akan

datang

Ada kesulitan pada saat membuat

kesimpulan?

Ndak ada ji

Look Back

Setelah itu, dicek kembali tidak

jawaban ta, diperiksa kembali?

Diliat-liat saja Subjek PAD menegecek

kembali jawaban dengan

mengamati, namun tidak

melakukannya berdasarkan

prosedur matematis

Tidak dikerjakan dengan cara lain? Tidak

3. Subjek ANM

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Setelah kita baca soal, apa yang bisa

kita pahami dari soal tersebut?

Persegi panjang memiliki keliling

empat puluh empat sentimeter, lebih

pendek dari panjangnya enam

Subjek ANM dapat memahami

dan menuliskan yang diketahui

dari soal nomor 1. Subjek

Page 217: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

201

sentimeter dan disini mau dicari

panjangnya dan lebar dari persegi

panjang tersebut

ANM tidak mendapat kendala

pada proses memahami dan

menuliskan yang diketahui

Setelah kita tahu itu, apa yang kita

lakukan di lembar jawaban?

ee.. yang diketahui kelilingnya empat

puluh empat sentimeter, panjang,

lebar

Tadi waktu memahami ki soal nomor

satunya ada kesulitan waktu

memahami?

Ndak ada ji

Waktu menuliskan yang diketahui? Tidak

Setelah kita tuliskan yang ditanyakan,

apa lagi yang dilakukan?

Yang ditanyakan, panjang dan lebar,

baru saya jawab, sa cari mi

kelilingnya

Strategy

Bagaimana caranya menentukan

rumusnya?

Dua dalam kurung P tambah L

(2(P+L))

Subjek ANM menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu. Kita tulis rumusnya? Iye saya tulis

Kenapa bisa yakin kalau itu

rumusnya?

Karena itu memang sudah apa..

sudah rumusnya memang mi yang

Page 218: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

202

dari soalnya

Solve Setelah kita tulis rumusnya,

bagaimana langkah-langkah ta dalam

menyelesaikan?

Eee saya jumlah dulu ini kelilingnya,

saya cari dulu hasilnya berapa, kalau

sudah itu saya cari mi lagi

panjangnya,

Subjek ANM menyelesaikan

soal berdasarkan pada rencana

yang telah dituliskan

sebelumnya, serta dapat

memberikan kesimpulan dari

jawaban yang diperoleh

Setelah itu, ada kesulitan tidak pada

saat kita jawab ki itu?

Tidak ada

Tapi yankin ki dengan jawaban yang

diberikan?

Yakin

Setelah kita temukan mi panjang dan

lebarnya, apa lagi yang kita lakukan,

ada kesimpulan tidak yang kita buat?

Ada, yaitu panjangnya empat belas

sentimeter dan lebarnya delapan

sentimeter

Look Back Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan

setelah menuliskan kesimpulan?

Ee saya pekerjaan yang nomor

selanjutnya

Subjek ANM tidak melakukan

pengecekan jawaban setelah

menjawab baik dengan cara

mengamati maupun dengan

prosedur matematika.

Ndak kita cek kembali jawabannya? Sudah yakin

Jadi ndak dicek mi di? Yakin mi

Tidak dicari ki dengan langkah-

langkah lain, dengan proses

Iya ndak

Page 219: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

203

penyelesaian yang lain?

2

Understand

Setelah kita baca (soal) apa yang kita

pahami?

Selisihnya umur ayah dan anak dua

puluh enam tahun tahun, sedangkan

lima tahun yang lalu jumlah umur

keduanya tiga puluh empat tahun.

Jadi disini mau dihitung umur ayah

dan anak perempuannya yang dua

tahun yang akan datang

Subjek ANM dapat memahami

dan menuliskan yang diketahui

dari soal nomor 2. Pada saat

proses memahami soal, subjek

ANM mengalami sedikit

kesulitan saat memahami soal

namun setelah dibaca sebanyak

dua kali, akhirnya subjek ANM

dapat memahami soal.

Ada kesulitan tidak pada saat

memahami soal nomor dua itu?

Sempat ada kesulitan

Di bagian mana? Di bagian yang ditanyakan lima

tahun yang lalu umur keduanya

Berapa kali kita baca baru bisa betul-

betul paham?

Cuma dua kali ji

Setelah memahami toh, apa yang kita

tuliskan?

Saya tuliskan disini yang diketahui,

umur ayah itu x dimisalkan seperti

itu, dan umur anaknya y. Terus saya

selisihkan itu umur ayah dan anak itu

x kurang y sama dengan dua puluh

Page 220: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

204

enam (x-y=26)

Terus waktu menuliskan yang

diketahui itu sampai yang di x kurang

y itu ada kesulitan tidak?

Tidak ada

Setelah menuliskan yang diketahui,

apa lagi yang kita lakukan?

Terus saya tulis lagi yang ditanyakan

umur ayah dan anak dua tahun yang

akan datang

Strategy

Terus, Terus saya disitu jawab,kemudian

saya jawab

Subjek ANM menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum mengerjakan

soal dengan membuat model

matematikanya.

Bagaimana jawaban ta, langkah-

langkahnya?

Langkah-langkahnya itu pertama situ

x dikurang y sama dengan sua puluh

enam (x-y=26) dan y sama dengan x

dua puluh enam (y=x-26) dan nomor

dua lima tahun yang lalu x tambah y

itu tiga puluh empat (x+y=34) dan

ketiga umur sekarang x tambah y

adalah samadengan tiga puluh empat

tambah empat (x+y=34+4) dan x

tambah y sama dengan tiga puluh

Page 221: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

205

delapan (x+y=38)

Solve Bagaimana kita langkah-langkahnya

dalam menjawab?

Terus saya cari mi dulu umur

ayahnya yang terlebih dahulu.

Subjek ANM melakukan

penyelesaian berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang

telah dituliskan sebelumnya,

namun subjek ANM kurang

yakin terhadap jawaban akhir

yang diperoleh, karena sempat

merasa kesulitan pada saat

melakukan pembagian. Subjek

ANM juga menuliskan

kesimpulan dari jawaban yang

diperoleh

Tapi jawaban yang kita kasi di lembar

jawaban ta itu yakin jaki?

Kurang yakin kalau soal nomor dua

Okeh setelah kita dapat jawaban

akhirnya toh, kita ada tulis

kesimpulannya?

Iya ada

Bagaimana bentuk kesimpulaan ta? Jadi umur ayah dua tahun yang akan

datang yaitu tiga puluh empat tahun

(lupa) sedangkan anaknya delapan

tahun (lupa)

Setelah menuliskan kesimpulan, ada

kesulitan pada saat menjawab ki itu?

Sempat ada kesulitan,

Dibagian mana? Umur ayahnya sa permasalahkan

pada saat membagi

Look Back

Setelah kita tuliskan kesimpulannya,

apa lagi yang kita lakukan?

Saya cek-cek dulu, saya baca ulang Subjek ANM melakukan

pengecekan kembali terhadap

Page 222: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

206

Setelah itu, ada kesalahan yang kita

temukan

Ada, terus saya perbaikan, perbaiki

dengan jawaban yang benar

jawaban yang diperoleh

dengan membaca ulang, namun

tidak dilakukan berdasarkan

prosedur matematika

Tidak dikerjakan dengan cara lain? Tidak

4. Subjek RMZ

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Dari soal yang kita baca, apa yang

bisa kita paham?

Diketahui keliling persegi panjang

empat puluh empat sentimeter terus

perkenalan lebar enam sentimeter

sama yang ditanyakan panjang dan

lebar

Subjek RMZ dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor 1

tanpa mendapat kesulitan

Pada saat kita membaca itu, untuk

memahaminya ada kesulitan tidak?

Tidak

Setelah kita memahami itu soalnya,

apa yang kita lakukan pada saat

menjawab?

Menulis yang diketahui dan yang

ditanyakan

Bagaimana cara menuliskannya? Diketahui keliling empat puluh

Page 223: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

207

empat sentimeter, panjang, lebar,

baru yang ditanyakan panjang dan

lebar

Strategy Setelah itu apa lagi yang kita lakukan

setelah menuliskan yang diketahui?

Penyelesaian Subjek RMZ menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menyelesaikan

soal

Bagaimana penyelesaiannya? Penyelesaian menulis rumus keliling

dua di tambah, dua P tambah L

(2(p+L)).

Bagaimana kita tahu kalau rumusnya

itu?

Karena dari soal, dari soal

menjelaskan rumus ee.. keliling.

Jumlah kelilingnya sudah ada.

Solve

Terus setelah itu, apa lagi yang kita

lakukan?

Penyelesaian, memasukkan semua

nilai

Subjek RMZ menjawab soal

berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya. Subjek

RMZ tidak mengalami

kesulitan pada saat menjawab,

serta menuliskan kesimpulan

dari jawaban yang diperoleh.

Bagaimana caranya, langkah-langkah

yang kita lakukan disitu?

Menulis rumus dulu, keliling sama

dengan dua P tambah L (2(P+L))

baru memasukkan nilai empat puluh

empat sama dengan dua P tambah L

(44=2(P+L)). Lalu empat puluh

empat dibagi dua sama dengan P

Page 224: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

208

tambah L (44/2=P+L) sama dengan

dua puluh dua sama dengan P

tambah L (22=P+L) atau P tambah L

sama dengan dua puluh dua

(P+L=22). Lalu P tambah P kurang

enam sama dengan dua puluh dua

(P+P-6=22), dua P kurang enam

sama dengan dua pulu dua (2P-

6=22) dua P sama dengan dua puluh

dua ditambah enam (2P=22+6) sama

dengan dua puluh delapan (28) dua P

sama dengan dua puluh delapan

(2P=28) P sama dengan dua pulu

delapan bagi dua (P=28/2) P sama

dengan empat belas (P=14). Lalu L

sama dengan P kurang enam (L=P-6)

sama dengan empat belas dikurang

enam sama dengan delapan (=14-

6=8)

Page 225: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

209

Jadi setelag kita menyelesaikan tadi

dengan langkah-langkah itu, apakah

ada kesulitan tadi pada saat kita

menjawab?

Tidak ada

Setelah kita menjawab tadi, apa lagi

yang kita lakukan?

Kesimpulan

Apa itu kesimpulannya? Kesimpulannya, jadi panjangnya

sama dengan empat belas dan

lebarnya sama dengan delapan

Pada saat menuliskan kesimpulan ada

kesulitan tadi?

Tidak

Look Back Setelah kita menuliskan kesimpulan,

apa lagi yang dilakukan?

Memeriksa ulang Subjek RMZ memeriksa ulang

jawaban yang diperoleh

dengan membaca kembali,

namun tidak melakukan

pengecekan ulang dengan

prosedur matematika

Bagaimana cara ta periksa ulang? Baca kembali jawaban

Tidak dilakukan dengan pengecekan

cara lain?

Tidak

2

Understand

Setelah kita membaca soal nomor dua,

apa yang bisa kita pahami?

Selisih umur ayah dan anak perepuan

dua puluh enam tahun dan jumlah

Subjek RMZ dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

Page 226: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

210

umur ayah dan anak lima tahun yang

lalu tiga puluh empat tahun. Lalu

yang ditanyakan umur ayah dan anak

dua tahun yang akan datang

diketahui pada soal nomor 2

tanpa menghadapi kesulitan

Apakah ada kesulitan pada saat

berusaha memahami maksud dari soal

nomor dua?

Menggelengkan kepala (tidak)

Strategy

Setelah kita membaca soal dan

memahaminya, apa lagi yang kita

lakukan?

Menulis penyelesaian, diketahui

umur ayah sama dengan x umur anak

sama dengan y, selisih umur anak

dan ayah x kurang y sama dengan

dua puluh enam (x-y=26) tahun dan

ditanyakan umur ayah dan anak dua

tahun yang akan datang.

Subjek RMZ menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menyelesaikan

soal nomor dua dengan

menuliskan model

matematikanya

Okeh, tidak ada kesulitan pada saat

menuliskan?

Ndak

Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan

setelah menuliskan yang diketahui?

Penyelesaian, mulai model

matematika

Bagaimana itu model matematikanya? Yang pertama x kurang y sama

Page 227: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

211

dengan dua puluh enam (x-y=26), y

sama dengan x kurang dua puluh

enam (x=x-26). Dua, lima tahun

yang lalu x tambah y sama dengan

tiga puluh empat tahun (x+y=34),

dan umur sekarang x tambah y sama

dengan tiga puluh empat tahun

tambah sepuluh (x+y=34+10) , x

tambah y sama dengan empat puluh

empat (x+y=44) tahun

Setelah kita membuat modelnya,

apakah ada kesulitan pada saat

membuat model matematikanya?

Tidak

Solve

Apa lagi yang kita lakukan setelah

itu?

Penyelesaian, x sama dengan x

tambah y sama dengan empat puluh

empat (x=x+y=44), x ditambah x

kurang dua puluh enam sama dengan

empat puluh empat (x+x-26=44), dua

x dikurang dua puluh enam sama

Subjek RMZ melakukan

penyelesaian soal berdasarkan

pada rencana penyelesaian

yang telah dituliskan

sebelumnya tanpa menhadapi

kendala. Subjek RMZ juga

Page 228: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

212

dengan empat puluh empat (2x-

26=44), dua x sama dengan empat

puluh empat ditambah dua puluh

enam (2x=44+26), dua x sama

dengan tujuh puluh (2x=70), x sama

dengan tujuh puluh dibagi dua

(x=70/2) , sama dengan tiga puluh

lima. Lalu y sama dengan x ditambah

y sama dengan empat puluh empat

(y=x+y=44), tiga puluh lima

ditambah y sama dengan empat

puluh empat (35+y=44), y sama

dengan empat puluh empat dikurang

tiga puluh lima (y=44-35) y sama

dengan sembilan (y=9)

menuliskan kesimpulan dari

jawaban yang diperoleh

Ndak ada ji kesulitan ta pada saat

kerja ki itu?

Iye

Tapi yakin ji dengan jawaban yang

diberikan toh!

Mengangguk (iya)

Page 229: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

213

Setelah itu, apakah kita menuliskan

kesimpulan?

Iya, kesimpulan.

Bagaimana bentuk kesimpulannya? Jadi umur ayah itu tiga puluh tujuh

tahun dan umur anak sebelas tahun

Look Back Apakah yakin seperti itu jawabannya? Pertama, sempat ada kekeliruan.

Lalu mengulang (cek kembali)

Subjek RMZ melakukan

pengecekan ulang jawaban dan

mendapati kekeliruan sehingga

subjek melakukan perbaikan.

Namun subjek tidak

melakukan pengecekan dengan

prosedur matematika

Bagaimana cara ta cek kembali? Membaca kembali soal, lalu

mengerjakan ulang

Tidak dikerjakan dengan pengerjaan

cara lain?

Tidak

5. Subjek ET

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Setelah dibaca ini soalnya to’, kita

paham, apa yang kita paham dari soal

ini, nomor satu ini?

Mo di cari panjang sama lebarnya, Subjek ET dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor 1

tanpa menghadapi kendala. Apanya yang diketahui? ee.. kelilingnya dulu

Page 230: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

214

Berapa kelilingnya? 44 cm

Ada kesulitan pada saat memahami ini

soal?

Emm tidak ada ji

Setelah dibaca begitu langsung paham

ato..?

Tidak juga, dibaca berulang-ulang

kali

Tadi kita baca berapa kali baru bisa

paham?

Dua kali

Bagaimana cara ta paham? Ku.. kutulis dulu sini diketahui, terus

ku tulis mi panjangnya (keliling) 44

sentimeter terus lebar terus

panjangnya mi.

Setelah kita tahu toh, setelah kita

baca, tulis yang diketahui, apa lagi

yang kita lakukan?

Ku tulis di tanyakan,

Setelah ditanyakan apalagi? Ditulis mi ditanyakan panjang dan

lebarnya

Strategy

Setelah itu adek, sudah mi ditulis

diketahui, ditanyakan, apanya lagi

Ku tulis mi rumusnya Subjek ET menuliskan rencana

penyelesaian terlebih dahulu

Page 231: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

215

yang kita tulis? sebelum nyelesaikan soal

Apa itu rumusnya? Ehh... K sama dengan dua P tambah

L ( K = 2 (P+L))

Kenapa bisa tahu ternyata ini

rumusnya?

Karena ini rumusnya.. rumusnya

persegi panjang

Solve

Emm.. tadi toh, setelah kita tulis

rumusnya, bagaimana cara ta

selesaikan ki

Ku tulis dibawahnya situ empat

puluh empat, terus ku.. kasi pindah

itu tadi dua kali panjang tambah

lebar (2(P+L)) terus kutulis lagi

empat puluh empat sentimeter per

dua terus ku bagi i, terus sudah itu

empat puluh empat bagi dua em.. dua

puluh satu, terus ee kucari mi lagi

ehh apanya itu, panjangnya, dibawah

ku tulis i terus disitu P tambah

dalam kurung P kurang 10 (P+(P-

10)). Terus kutulis i disampingnya ee

sianu ee dua puluh satu

Subjek ET menjawab soal

nomor satu berdasarkan pada

rencana penyelesaian yang

telah dituliskan sebelumnya

dan mendapat sedikit kesulitan

pada saat proses pembagian.

Subjek ET juga menuliskan

kesimpulan dari hasil akhir

yang diperoleh

Setelah yang kita tadi bilang toh Emm segikit ji

Page 232: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

216

waktu menyelesaikan soal, apa ada

kesulitan tadi disitu?

Dibagian mana ki paling merasa sulit

begitu?

Emm.. itu waktunya moka bagi i,

ndak ku tahu.

Oh kita terkendala di pembagian? iye

Setelah penyelesaian, apakah kita

menuliskan kesimpulan dari

jawabannya?

Iya

Bagaimana kalimatnya disitu kita

tulis?

Jadi panjang 36 cm (lupa) dan

lebarnya 6 cm (lupa)

Look Back Setelah kita kerjakan soal nomor satu,

kita cek kembali jawabnya?

Tidak Subjek ET tidak mengecek

kembali jawaban yang

diperoleh baik dengan

mengamati ulang maupun

dengan melalui prosedur

matematika

Ada kita lakukan pengecekan dengan

cara mengerjakan jalan lain begitue,

menggunakan cara lain?

Tidak ji

2

Understand

Setelah kita baca begini toh, apa yang

bisa kita pahami dari soal nomor dua

Mau dicari umurnya lima tahun yang

lalu dan dua tahun yang akan datang

Subjek ET dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

Page 233: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

217

ini? diketahui dari soal nomor 2.

Apa lagi yang bisa ketahui dari soal

ini?

Di tulis dulu selisihnya, terus umur

keduanya, terus dicari mi itu lima

tahun dan dua tahun yang akan

datang.

Ada kesulitan tadi pada saat

mengidentifikasi yang diketahui dari

nomor dua ini?

Ada sedikit

Di bagian mana kita sulit? Waktu pembagian juga

Oh bukan yang sebelum itu sebelum

mengerjakan, waktu saat menuliskan

yang diketahui ada kesulitan?

Tidak ada ji

Strategy Okeh, setelah kita menuliskan yang

diketahui, apa lagi yang kita lakukan?

ee.. ku tulis model matematikanya Subjek ET menuliskan rencana

penyelesaian dengan

menuliskan model

matematikanya terlebih dahulu

sebelum menjawab soal

Kaya bagaimana itu model

matematikanya, contohnya yang kita

ingat?

Contoh, satu x-y sama dengan dua

puluh enam tahun, terus y sama

dengan x-26, terus dua kutulism mi

lima tahun yang lalu, terus

Page 234: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

218

dibawahnya x+y kutulismi

jawabannya kaya.. seperti tiga puluh

enam. Terus nomor tiga terus umur

sekarangnya mi, kutulis dibawanya

x+y sama degan contohnya tadi

seperti dengan tiga puluh enam

tahun. Kaya di tambah i sepuluh

karena dua orang ji, karena ayahnya

ji sama anaknya jadi tambah lima

Solve

Waktu kita kerjakan itu, ada tidak

kesulitan tidak pada saat mengerjakan

Saat pembagian ji Sujek ET menjawab soal

berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya. Subjek

ET mengalami sedikit

kesulitan pada saat menjawab

khususnya pada saat

melakukan pembagian. Subjek

ET juga menuliskan

kesimpulan dari hasil yang

Di pembagian yang dimana itu? Waktunya mi mau ku bagi ee..

berapa tadi itu, kaya tujuh puluh (70)

kayanya bagi dua, bagi berapa ga

tadi

Jadi kita sebenarnya terkendala

dibanyak kendala ta di pembagian di?

Iye

Tapi tadi jawaban akhir yang kita

berikan yakin jaki toh?

Iye, insha allah

Page 235: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

219

Setelah tadi kita selesaikan itu toh

rentetan penyelesaiannya kita tulis

kesimpulannya, ada kesimpulan

disitu?

Ada akhir yang diperoleh

Bagaimana bentuk kesimpulannya? ee.. contohnya tiga puluh tujuh umur

ayah, dan ee sebelas tahun umur

anak dua tahun yang akan datang

Look Back Setelah kita kerja ki itu toh pertanyaan

nomor dua, dapat maki tadi

kesimpulannya toh, kita cek kembali

tidak jawaban ta?

Tidak langsung ku kumpul, karena

tadi tinggal sendirian ku

Subjek ET tidak melakukan

pengecekan ulang terhadap

jawaban yang diperoleh, baik

dengan mengamati kembali

maupun dengan prosedur

matematika

6. Subjek AW

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Setelah kita baca ini soal nomor satu,

apa yang bisa kita paham dari soal

tersebut?

Yang diketahui, seperti kelilingnya

empat puluh empat sentimeter, dan

lebarnya yang lebih pendek enam

Subjek AW dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor 1

Page 236: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

220

sentimeter lebih pendek dari enam

sentimeter, yang ditanyakan panjang

dan lebar persegi

walaupun subjek AW sempat

mengalami kesulitan pada saat

memahami soal

Ini kemarin kita, waktu kita

mengerjakan soal itu dituliskan ji

disitu apa yang diketahui?

Iye

Pada saat kita baca ini soal, ada

kesulitan pada saat memahami soal

itu?

Ada

Dibagian mana kita sulit memahami? Kemarin disini tertukar, enam

sentimeter kukira panjangnya mi

bukan lebih pendeknya

Bagaimana tadi tulisan yang kita

ketahui sama ditanyakan di jawaban ta

yang kita tuliskan?

Diketahui keliling empat puluh

empat sentimeter, lebarnya lebih

pendek enam sentimeter, ditanyakan

panjang dan lebar

Strategy

Setelah kita tuliskan yang diketahui,

ditanyakan, apa lagi yang kita

lakukan?

Penyelesaian Subjek AW menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum mengerjakan

Page 237: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

221

Penyelesaiannya bagaimana? Ditulis rumusnya soal. Subjek AW sempat

mengalami kendala dalam

menyelesaikan soal, yaitu

terkendala pada saat

menentukan rumus

Rumusnya bagaimana? Ee dua sama dengan P kali L

Ada kesulitan pada saat menentukan

rumus?

Iye

Dimana kita merasa sulit? Rumusnya kadang tertukar-tukar

Setelah tadi kita tuliskan mi

rumusnya, apa lagi yang kita lakukan

setelah itu?

Penyelesaian, kerjakan

Solve

Bagaimana itu bentuk kita

kerjakannya?

Seperti empat puluh empat

sentimeter , dua kali P tambah L

(44=2(P+L)) Seperti empat puluh

empat sentimeter per dua sama

dengan P tambah L (44/2=P+L),

hasilnya dua puluh dua sama dengan

P tambah L (22=P+L), atau P, L

sama dengan dua puluh dua

(P+L=22). Menentukan panjangnya,

P tambah P kurang enam sama

dengan dua puluh dua (P+P-6=22),

Subjek AW menyelesiakan

soal berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya. Subjek

AW dapat menuliskan

kesimpulan dari hasil akhir

yang diperoleh

Page 238: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

222

dua P kurang enam sama dengan dua

puluh dua, dua P sama dengan dua

puluh dua kurang ee ditambah enam

(2P=22+6) dua puluh delapan (28),

dua P sama dengan dua puluh

delapan (2P=28), P sama dengan dua

puluh delapan dibagi dua (P=28/2) P

sama dengan empat belas (P=14).

Lebarnya Lsama dengan P kurang

enam (L=P-6), empat belas dikurang

enam sama dengan delapan (14-6=8)

Ada kesulitan tidak pada saat

menyelesaikan itu?

Tidak ji

Setelah kita dapat mi panjang lebar,

apa lagi yang kita lakukan?

Menulis kesimpulan

Kesimpulannya bagaimana? Jadi panjangnya empat belas

sentimeter dan lebarnya delapan

sentimeter

Pada saat menulis kesimpulan ada Tidak

Page 239: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

223

kesulitan tidak?

Look Back

Setelah itu, apa lagi kita lakukan

setelah kesimpulan?

Melakukan pemeriksaan ulang Subjek AW melakukan

pengecekan kembali terhadap

jawabannya dengan cara

mengamati ulang jawaban,

namun tidak melakukan

pengecekan berdasarkan

prosedur matematika

Dilakukan ki pemeriksaan ulang

dengan cara?

Dengan cara diperhatikan

Tidak kita lakukan ki pengecekan

dengan mengerjakan cara lain?

Tidak

2

Understand

Setelah membaca soal nomor dua ini,

apa yang bisa kita pahami dari soal

tersebut?

Jarak umur antara anak dan ayah Subjek AW dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor 2

tanpa mengadapi kendala

Ada kesulitan pada saat memahami ini

soalnya?

Tidak ji

Kita bisa tuliskan yang diketahui? Bisa

Ada kesulitan tidak, Tidak ji

Berapa kali kita baca baru kita bisa

paham ini soal nomor dua?

Dua kali

Setelah kita baca, paham, apa yang Menulis diketahuinya, ditanyakan

Page 240: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

224

kita lakukan pada saat menjawab itu? dan penyelesaiaan

Apa yang diketahui? Diketahui umur ayah sama dengan x,

umur anak sama dengan y.

Ditanyakan umur ayah dan anak

perempuannya setelah dua tahun

yang akan datang

Setelah menuliskan itu, apa lagi yang

kita lakukan?

Menulis penyelesasian

Strategy Apa itu, bagaimana? aa.. model matematika x kurang y

sama dengan dua puluh enam (x-

Y=26), y sama dengan x kurang dua

puluh enam (y=x-26), lima tahun

yang lalu x+y sama dengan tiga

puluh empat (x+y=34), x tambah y

tiga puluh empat ditambah sepuluh

dari jarak (5 tahun) umur anak dan

ayah sepuluh (x+y=34+10), x

tambah y sama dengan empat puluh

empat (x+y=44)

Subjek AW menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menjawab soal

dengan membuat model

matematikanya

Page 241: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

225

Solve

Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Menghitung umur ayah, Subjek AW menjawab soal

berdasarkan pada rencana

penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya tanpa

mengalami kendala. Subjek

AW juga menuliskan

kesimpulan dari hasil akhir

yang diperoleh

Bagaimana caranya? X sama dengan x ditambah y sama

dengan empat puluh enam

(x=x+y=46), x tambah x kurang dua

puluh delapan sama dengan empat

puluh empat (x+x-28=44), 2x kurang

dua puluh enam sama dengan empat

puluh empat (2x-26=44) dua x sama

dengan empat puluh empat ditambah

dua enam sama dengan tujuh puluh

(2x=44+26=70), dua x sama dengan

tujuh puluh (2x=70), x sama dengan

tujuh puluh bagi dua (x=70/2) x

sama dengan tiga puluh lima (x=35).

Umur anak, y sama dengan x tambah

y sama dengan empat puluh empat

(x+y=44), tiga puluh lima ditambah

y sama dengan empat puluh empat

(35+y=44), y sama dengan empat

Page 242: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

226

puluh empat dikurang tiga lima

(y=44-35) y sama dengan sembilan

(y=9)

Setelah kita temukan jawabannya itu,

apakah kita ada merasa kesulitan pada

saat menjawab?

Kesulitannya pemindahan-

pemindahannya

Setelah kita menjawab tadi itu, apakah

ada kesimpulan yang kita buat?

Ada, seperti umur ayah tiga puluh

tujuh tahun umur anak tiga belas

tahun karena ditambah dari umur dua

tahun kedepannya

Pada saat membuat kesimpulan ada

kesulitan?

Tidak

Look Back Setelah kita membuat kesimpulan, apa

lagi yang kita lakukan?

Periksa ulang Subjek AW memeriksa

kembali jawaban dengan

menghitung kembali dengan

cara yang sama dan

mendapatkan kesalahan

sehingga melakukan perbaikan

pada bagian kesimpulan

Dengan cara? Menghitung kembali jumlahnya

Dengan cara lain atau tidak? Tidak

Dengan cara yang sama juga? Iye

Pada saat memeriksa ulang itu, ada Ada, dibagian kesimpulannya itu

Page 243: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

227

kesulitan, mungkin ada kekeliruan

yang kita dapat?

yang dua tahun kedepan tidak ku anu

i, tidak ku kasi masuk i jumlahnya,

ndak ku jumlah i. Jadi kesimpulan ku

tulis setelah pemeriksaan ulang.

7. Subjek RRF

No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban

1

Understand

Setelah kita baca tadi soal nomor satu

ini, apa yang bisa kita paham dari soal

tersebut?

Kelilingnya sama dengan empat-

puluh empat sentimeter, dan lebarnya

lebih pendek daripada panjangnya

darilah panjang dan lebar dari

persegi panjang tersebut

Subjek RRF dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

diketahui dari soal nomor 1

tanpa mengalami kesulitan

Ada kesulitan pada saat memahai

soalnya?

Tidak

Berapa kali dibaca baru bisa paham? Dua

Setelah kita baca soalnya dan

memahami, apa yang kita lakukan di

lembar jawaban?

Menulis rumus, dan melakukan

penyelesaian

Page 244: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

228

Yang diketahui ndak ditulis? Ditulis

Bagaimana bentuk jawaban ta tadi

disitu?

Diketahui keliling sama dengan

empat puluh empat sentimeter, dan

lebarnya enam sentimeter lebih

pendek dari panjangnya, ditanyakan,

carilah panjang dan lebar dari persegi

panjang tersebut

Ada kesulitan pada saat menuliskan

itu?

Tidak ji

Strategy Setelah kita menuliskan, memahami

soalnya, apa lagi yang kita lakukan?

Menulis rumus Subjek RRF menulis rencana

penyelesaian terlebih dahulu

sebelum mengerjakan soal

dengan cara menuliskan rumus

Rumusnya seperti apa? Dua kali P tambah L (2(P+L))

Itu rumus apa? Keliling

Kenapa kita bisa yakin kalau itu

rumusnya?

Karena yang diketahui adalah

keliling

Setelah kita menuliskan rumusnya itu,

rencana penyelesaiannya, apa lagi

yang kita lakukan?

Mencari panjang dan lebar

Page 245: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

229

Solve

Bagaimana langkah-langkah ta pada

saat mencari panjang dan lebar itu?

Melakukan penjumlahan panjang dan

lebar sesuai pada rumus

Subjek RRF menjawab

pertanyaan berdasarkan

rencana penyelesaian yang

dituliskan

Apakah jawaban yang kita berikan

terakhir itu disitu, yakin jaki dengan

jawaban ta?

Ndak terlalu

Tapi sampai selesai ji kita kerja Iye

Setelah selesai kita kerja soal nomor

satu itu, apa yang kita lakukan

terakhir

Mengamati

Ada kesimpulan tadi kita tulis? Tidak ada, ndak kayanya (ragu)

Look Back Setelah itu di cek kembali tidak? Di cek Subjek RRF melakukan

pengecekan ulang terhadap

jawabannya dengan cara

mengamati dan tidak

melakukan pengecekan dengan

prosedur matematika

Dengan cara? Mengamati rumus dan jawabanya

Tidak dilakukan dengan cara lain? Ndak

2

Understand

Setelah kita baca soal, apa yang bisa

kita pahami?

Selisihnya dua puluh enam tahun,

dan sedangkan umur lima tahun yang

Subjek RRF dapat memahami

masalah dan menuliskan yang

Page 246: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

230

lalu keduanya adalah tiga puluh

empat tahun, dan hitunglah umur

ayah dan anak perempuanya dua

tahun yang akan datang

diketahui dari soal nomor 2

dengan menghadapi kesulitan

pada bagian selisih umur

Ada kesulitan tidak pada saat

memahami soalnya?

Ada

Dibagian mana kita merasa sulit? Ini kaya selisih ini sama ini, (sambil

menunjuk soal di seslisih dan umur

keduanya)

Berapa kali kita baca tadi itu baru bisa

paham?

Tiga

Setelah itu, apa yang kita lakukan? Menulis diketahui, yang ditanyakan

Ada kesulitan pada saat menuliskan

yang diketahui?

Ada, sama pad a saat membaca

Strategy

Setelah kita menuliskan yang

diketahui, apa lagi yang kita lakukan?

Menulis model matematikanya, Subjek RRF menuliskan

rencana penyelesaian terlebih

dahulu sebelum menyelesaikan

soal dengan cara membuat

Ada berapa model yang kita buat? tiga

Apa-apa itu modelnya? Selisih, sama umur lima tahun yang

Page 247: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

231

lalu, sama umur lima tahun yang

sekarang

model matematikanya

Setelah itu, apa lagi yang kita

lakukan?

Em.. menulis rumus, ee ayah sama

dengan x dan anak perempuannya y,

dan selisihnya dua puluh enam tahun

Solve Pada saat sudah mi ditulis modelnya,

apa dulu yang kita cari?

Ee, ayah (x) Subjek RRF menyelesaikan

soal berdasarkan rencana

penyelesaian yang telah

dituliskan sebelumnya dengan

cara mencari umur ayah

terlebih dahulu. Subjek RRF

juga menuliskan kesimpulan

dari hasil akhir yang diperoleh

Yakin jaki dengan itu jawabannya? Ndak terlalu

Setelah itu, mencari umur ayah, apa

lagi yang kita cari?

Mencari umur anak perempuannya

Berapa yang kita dapat? Delapan

Ada kesimpulan yang kita tulis? Umur ayah dan anak, itu ji saja, uur

anak 8 tahun, dan ayah 34 (tidak

yakin)

Look Back

Setelah kita tuliskan jawaban akhir

dari nomir dua itu, apa yang kita

lakukan, apakah di cek kembali

jawabannya?

Tidak Subjek RRF tidak melakukan

pengecekan ulang

terhadapjawaban yang

diperoleh baik dengan

Page 248: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

232

Kenapa ndak dicek? Ragu-ragu mengamati ulang maupun

dengan melalui prosedur

matematis

Tidak dilakukan juga pengecekan

dengan cara lain?

Tidak

https://bit.ly/DokumentasiWawancaraPenelitianArmaWangsa

Page 249: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

233

Lampiran 14: Kartu Kontrol Bimbingan Proposal

Page 250: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

234

Page 251: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

235

Lampiran 15: Persetujuan Pembimbing Proposal

Page 252: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

236

Lampiran 16: Berita Acara Ujian Proposal

Page 253: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

237

Lampiran 17: Lembar Perbaikan Proposal

Page 254: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

238

Lampiran 18: Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen Penelitian

Page 255: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

239

Page 256: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

240

Lampiran 19: Surat Keterangan Validitas Instrumen

https://bit.ly/SuratKeteranganValiditasInstrumen

Page 257: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

241

lampiran 20: Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi

Page 258: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

242

Page 259: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

243

Lampiran 21: Persertujuan Pembimbing Skripsi

Page 260: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

244

Lampiran 22: Pengantar Penelitian

https://bit.ly/PengantarPenelitianDariFKIPUNISMUH

Page 261: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

245

Lampiran 23: Permohonan Izin Penelitian

https://bit.ly/PermohonanIzinPenelitianDariLP3MUnismuh

Page 262: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

246

Lampiran 24: Izin Penelitian

https://bit.ly/IzinPenelitianDariBalitbangKolut

Page 263: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

247

Lampiran 25: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

https://bit.ly/SuratKeteranganTelahMelakukanPenelitian

Page 264: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

248

Lampiran 26: Daftar Hadir Siswa

https://bit.ly/DaftarHadirSiswaPenelitian

Page 265: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

249

Lampiran 27: Dokumentasi Kegiatan

Foto Peneliti Bersama Kepala SMKN 1

Watunohu

Foto Peneliti dengan Latar Sekolah

Foto Peneliti Bersama Siswa Kelas XI

Farmasi

Foto Peneliti Bersama Wali Kelas XI

Farmasi

Foto Siswa sedang Mengisi Kuesioner

dan Mengerjakan Tes

Foto Wawancara terhadap Subjek MPS

Foto Wawancara terhadap Subjek PAD Foto Wawancara terhadap Subjek

ANM

Page 266: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

250

Foto Wawancara terhadap Subjek RMZ Foto Wawancara terhadap Subjek ET

Foto Wawancara terhadap Subjek AW Foto Wawancara terhadap Subjek RRF

https://bit.ly/DokumenFotofotoPenelitian

Video Dokumentasi Penelitian

https://youtu.be/lPt8fxxP7L0

Page 267: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

251

Lampiran 28: PPT Presentasi

Page 268: ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA …

252

RIWAYAT HIDUP

Nama Arma Wangsa Lahir di Ao pada tanggal 17 Agustus

1998 berkat kerjasama yang baik antara seorang ayah

bernama Rappe dan ibu bernama Basse. Sekarang bertempat

tinggal di Jl. Malengkeri Raya Lr. 3 Kota Makassar. Riwayat

pendidikan yaitu pernah bersekolah di SDN 1 Maruge

(2004-2010), SMP di MTsN 1 Bontotiro (2010-2013),

SMKN 1 Watunohu (2013-2016) dan tengah menyelesaikan

studi S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan mengambil konsentrasi di Program Studi (Prodi) Pendidikan

Matematika dengan NIM: 105361105716. Pernah aktif dibeberapa organisasi

sejak masih SMA yaitu OSIS, Organsasi Seni (OGSI) dan Unit Kesehatan

Sekolah (UKS). Selama kuliah juga pernah bergabung dibeberapa organisasi yaitu

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Institute Education Care (IEC),

Forum Beasiswa Unggulan (FBU) dan Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa

Penelitian Dan Penalaran (LKIM-PENA). No. Hp: 085145154342.