Upload
johan-budiman
View
105
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Routing Protocol By Ervan, ST, CCNA, (CCNP, CCSP candidate)
Cuap-cuap Setelah sekian lama vakum, sejak ngambil ujian CCNA, baru kali ini nyempatin diri
buat nulis. Entah kenapa kok kemarin-kemarin males banget mau nulis (sindrom pasca exam,
mungkin). Nah kali ini gue mo nulis tentang routing protocol, yang gue usahain sesingkat
mungkin, sepadat mungkin, seramping mungkin dan seseksi mungkin. Cuma ngambil
intisarinya doang.
Tapi, jangan lupa, tulisan ini hendaknya dibaca, jangan cuma jadi tumpukan file yang
mungkin nantinya terselip entah di folder mana. Jikapun sudah di-print out, jangan jadi
sampah kertas yang terselip di antara bon-bon utang dan catatan belanja.
Bekasi, Hari Buruh 2007
Router, sesuai dengan namanya, merupakan sebuah device yang fungsi utamanya
adalah menunjukkan rute dari network yang satu ke network yang lain. Atau dengan kalimat
lain, menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket dari satu jaringan ke
jaringan lain. Disini, router dapat berupa sebuah device tersendiri (misal : Cisco, Juniper,
Nortel, dan sebagainya) maupun PC router (misal : Windows, Linux, Mikrotik, dll). Nah,
karena tulisan ini ditujukan pada mantan peserta training Cisco (maupun yang masih aktif),
maka dalam hal ini akan cuma dibahas tentang routing protocol yang ada di router merek
Cisco.
Tentang fungsi tambahan di router Cisco, seperti firewall (lewat access-list), DHCP
server, DHCP relay agent, dan lainnya, akan dibahas di tulisan yang lain (semoga masih
diberi kekuatan dan kesempatan untuk memainkan jari di atas keyboard komputer).
Sebelum menginjak pembahasan lebih lanjut, perlu diketahui perbedaan antara routing
protocol dan routed protocol.
⇒ Routing protocol digunakan oleh router untuk menemukan semua network di sebuah
internetwork, dan memastikan bahwa semua router memiliki routing table yang sama.
Dengan kata lain, routing protocol merupakan bahasa yang digunakan antar router
untuk berkomunikasi. Contoh routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF, IS-IS.
⇒ Routed protocol, merupakan protocol yang digunakan untuk membawa traffic dari
user ke user lain. Dengan kata lain, routed protocol lebih cenderung kepada isi muatan
dari suatu paket. Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, DECnet, dll.
Exterior Gateway
Protocol (EGP)
Border Gateway
Protocol (BGP)
Routing
Protocol
Interior Gateway
Protocol (IGP)
Static Routing
Dynamic Routing Distance Vector RIP, IGRP
Link-State OSPF, IS-IS
Hybrid EIGRP
Skema routing protocol di router Cisco (tidak semuanya dibahas)
Tidak semua isi routing protocol akan dibahas nantinya. Untuk level CCNA, hanya
akan dibahas static routing (+ default routing), RIP, IGRP, OSPF dan EIGRP.
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Static Routing Static routing sebenarnya tidak tepat juga dimasukkan ke dalam IGP. Soalnya, routing
protocol ini dapat digunakan pada EGP.
Karakteristik :
• Tidak ada overhead sehingga kerja prosesor dan memori jauh lebih ringan
• Tidak ada pertukaran informasi/update routing antar router. Dengan demikian, tidak
membebani bandwidth dari link.
• Tingkat keamanan lebih tinggi, karena administrator dapat memilih jaringan mana saja
yang dapat saling berhubungan.
• Dikonfigurasi secara manual pada setiap router. Jika ada penambahan router atau
jaringan, maka semua router harus ditambah/dikonfigurasi ulang.
• Administrator harus mngetahui informasi tiap router yang terhubung dengan jaringan.
• Tidak cocok untuk internetwork yang besar
Sintaks : Router(config)#ip route <destination_network> <subnet_mask>
<next_hop_address | exit_interface> [administrative distance]
[permanent]
Keterangan :
- ip route : sintaks untuk mendefinisikan/mengaktifkan static routing
- destination_network : alamat network yang dituju
- subnet_mask : nilai subnet mask network tujuan
- next_hop_address : alamat ip dari interface di router tetangga yang terhubung
langsung dengan router (sebagai gateway untuk menuju network tujuan)
- exit_interface : interface dari router untuk menuju ke network tujuan
- administrative_distance : nilai dari 0 – 255, yang menunjukkan tingkat kepercayaan
terhadap informasi yang diperoleh. Bersifat opsional. Nilai AD default = 1
- permanent : bersifat opsional. Jika opsi ini tidak diaktifkan, ketika sebuah interface di-
disable/administratively shutdown, akan menyebabkan terhapusnya informasi routing
yang berkaitan dengan interface tersebut.
Default routing Default routing sebenarnya (agak) sama dengan static routing, hanya penempatan dan
jangkauannya saja yang berbeda.
Karakteristik :
• Digunakan untuk mengirimkan paket ke network remote yang tidak ada dalam routing
table
• Hanya dapat digunakan pada network stub (network yang hanya mempunyai satu jalur
keluar/exit path dari network tersebut)
• Dikonfigurasi pada router yang bertindak sebagai gateway
Sintaks : Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 <next_hop_address | exit_interface>
[administrative distance] [permanent]
Router(config)#ip classless
Keterangan :
- perintah ip classless digunakan supaya router dapat meneruskan paket ke network
dengan subnetmask non default (ingat : subnetmask default kelas A : /8, kelas B : /16,
kelas C : /24)
- untuk router dengan versi IOS yang baru (11.x), perintah ip classless ini sudah aktif
secara default. Meskipun demikian, sebaiknya command tersebut tetap diaktifkan.
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Dynamic Routing Karakteristik :
- Pada dynamic routing, pengisian dan pemeliharaan table routing dilakukan secara
otomatis oleh router.
- Pemilihan jalur berdasarkan jarak terpendek antara host pengirim dan host tujuan
- Untuk merepresentasikan jarak, dynamic routing menggunakan metric.
- Nilai metric tergantung pada hop count, cost, composite metric (bandwidth, delay,
reliability, load, MTU), tergantung jenis routing protocolnya.
- Pada komposit metric, lima parameter tersebut tidak selalu digunakan semuanya.
Defaultnya hanya dua, yaitu delay dan bandwidth.
- Secara garis besar, dynamic routing dibagi menjadi 2 : distance vector dan link-state.
a. Distance vector Karakteristik :
- Membentuk table routing menurut sudut pandang router tetangga
- Mengirimkan semua isi routing table ke router tetangga
- Pertukaran update routing dilakukan secara periodik
- Proses update informasi routing di tiap-tiap router dilakukan secara bertahap.
- Konvergensi (pengisian routing table secara lengkap) berjalan lambat
- Rentan terhadap bencana yang disebut routing loops
- Untuk menghindari routing loops, dilakukan dengan cara : maximum hop count, split
horizon, poison reverse, holddown timer, triggered/flased update. Definisi masing-
masing cari sendiri yak!!
- Routing protocol yang menggunakan DV : RIP (v1 dan v2) dan IGRP
- Alamat network yang diumumkan merupakan alamat network yang terhubung
langsung dengan router, dan merupakan alamat network yang classful
a.1. RIP (Routing Information Protocol) RIP merupakan dynamic routing protocol tipe distance vector dan bersifat non
proprietary (boleh dipakai oleh semua vendor). Terdiri dari 2 versi (RIPv1 dan RIPv2).
Karakteristik secara umum (v1 dan v2) :
• Interval routing update 30 detik (default), holddown timer = 180 detik (default)
• Maximum hop count = 15 (hop count ke 16 dianggap unreachable)
• Administrative distance = 120 (default)
• Jika terdapat lebih dari satu link ke remote network dengan AD dan metric (hop count)
yang sama, maka RIP secara otomatis akan melakukan load balancing (yang disebut
round-robin). Maksimum load balancing = 6 link (defaultnya 4 link)
• Masalah dapat timbul jika terdapat (misal) 2 link yang mempunyai hop count dan AD
yang sama, tetapi mempunyai link dengan bandwidth yang berbeda. Masalah seperti
ini disebut pinhole congestion. Cara mengatasinya : link dengan bandwidth yang lebih
besar diberikan AD yang lebih kecil.
• Cocok untuk internetwork yang kecil, tapi tidak cocok untuk internetwork yang besar
Perbedaan RIP v1 dan RIP v2 :
RIPv1 RIPv2
- update melalui broadcast ke alamat
255.255.255.255
- tidak mendukung VLSM (panjang subnet
mask harus sama)
- tidak memasukkan informasi subnetmask
pada update routingnya
- hanya mendukung classful routing
- tidak ada autentikasi pada updatenya
- update melalui multicast ke alamat
224.0.0.9
- mendukung VLSM (panjang subnet
mask tidak harus sama)
- memasukkan informasi subnet mask
pada update routingnya
- mendukung classless routing
- menyediakan autentikasi pada updatenya
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Sintaks :
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network <network_address>
a.2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) IGRP merupakan routing protocol milik Cisco (Cisco proprietary) yang menggunakan
konsep distance vector.
Karakteristik :
- Maximum hop count : 255
- Default administrative distance : 100
- Nilai metric tergantung pada : bandwidth, delay, load, reliability dan MTU (maximum
transfer unit). Meskipun demikian, secara default hanya 2 yang dipakai yaitu
bandwidth dan delay.
- Update dikirim secara broadcast ke device tetangga tiap 90 detik (default).
- Timer IGRP : update timers, invalid timer, holddown timers, flush timers.
- Menggunakan Autonomous System (AS number), yaitu sekelompok router yang
berbagi/bertukar informasi routing. Jika AS number berbeda, maka tidak akan berbagi
informasi routing.
- Terdapat 3 macam tipe route yang diumumkan : interior, system dan exterior
- Dapat digunakan pada internetwork yang besar.
- Dapat melakukan load balance sampai 6 buah link yang tidak seimbang cost-nya.
Sintaks :
Router(config)#router igrp <AS_number>
Router(config-router)#network <network_address>
b. Link-State => Open Shortest Path First (OSPF) Untuk link state routing protocol IS-IS tidak akan dibahas, karena di luar lingkup
CCNA. CCNA hanya membahas tentang OSPF.
Gambaran umum tentang konsep link-state :
- Membentuk table routing menurut pandangan atau perhitungan router masing-masing
- Mempunyai gambaran umum tentang topologi internetwork
- Tahap-tahap pengisian table routing :
1. Setiap router saling mengirimkan paket link state (LSA=Link State
Advertisement). Prosesnya disebut flooding.
2. Paket link state tersebut diterima router lain (semua router) dan dikumpulkan
dalam sebuah topologi database di masing-masing router
3. Berdasarkan informasi di dalam database tersebut, router melakukan
perhitungan dengan menggunakan algoritma shortest path first
4. Algoritma SPF menghasilkan shortest path tree
5. Dari shortest path tree dapat dibuat daftar isi table routing
- Jika terjadi perubahan topologi jaringan, maka akan dikirimkan LSU (Link State
Update) dari router yang pertama kali mendeteksi adanya perubahan
- Kebutuhan prosesor yang cepat dan memori yang besar. Karena pada saat flooding,
prosesor router bekerja keras untuk melakukan perhitungan dan memori diperlukan
untuk menampung paket link state dalam sebuah toplogi database.
- Pada saat flooding, konsumsi bandwidth kemungkinan lebih besar.
- Update data terjadi saat terdapat perubahan topologi jaringan. Pada kondisi biasa
(stabil/normal), antar router hanya saling mengirimkan paket hello.
- LSA dikirim ke alamat multicast (bukan broadcast)
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Karakteristik OSPF :
- Merupakan routing protocol standard terbuka (open standard/non proprietary)
- Hanya mendukung IP (Appletalk, IPX dan lainnya tidak didukung)
- Mendukung VLSM dan CIDR
- Tidak mempunyai batasan jumlah hop
- Mendukung autentikasi
- Struktur network yang hierarkis yang diwujudkan dalam area. Efek positifnya :
mengurangi waktu pemrosesan routing, mempercepat convergence, dan membatasi
ketidakstabilan suatu internetwork pada sebuah area saja (tidak menyebar ke area lain)
- Metric ditentukan berdasarkan bandwidth (defaultnya=108/bandwidth)
- Default administrative distance 110 (default)
- Terdapat table-tabel : neighbors table, topology table dan routing table
- Paket hello dikirim ke router tetangga untuk memelihara neighbors table
- Gambaran umum tentang topologi internetwork disimpan dalam topology table
- Masing-masing router mempunyai jalur terbaik ke sebuah network, yang disimpan
dalam routing table
- Waktu konvergensi yang sangat cepat kurang dari 10 detik
- Jika terjadi perubahan pada internetwork, hanya akan dikirim partial update. Full
update akan dikirim pada interval waktu 30 menit (defaultnya)
- Terdapat 3 macam type network pada interface OSPF : broadcast multi access, non-
broadcast multi access, point-to-point
Sintaks :
Router(config)#router ospf <process_ID>
Router(config- router)#network <address> <wildcard_mask> area <area> Catatan :
- Address dapat berupa ip address interface router, network address, maupun supernet
- Wildcard mask akan dibahas belakangan, pada bahasan Access Control List
c. Hybrid routing protocol => Enhanced IGRP EIGRP merupakan routing protocol Cisco proprietary (hanya ada pada router-router
dan switch layer 3 Cisco), yang menggunakan konsep hybrid (mengambil keunggulan-
keunggulan distance vector dan link-state).
Karakteristik :
- Memakai Autonomous system number (seperti IGRP), dan mendukung multi AS pada
sebuah router.
- Internal EIGRP = kumpulan beberapa router dengan AS yang sama (nilai AD = 90)
- External EIGRP = route yang muncul di table routing dari proses redistribusi (baik
manual maupun otomatis), dan mewakili network-network yang berasal dari AS yang
berbeda (nilai AD default = 170)
- Konvergensi yang sangat cepat (event triggered update)
- Memasukkan subnet mask dalam update route-nya
- Mendukung VLSM, summarization, dan CIDR
- Mendukung multiprotocol (IP, IPX, AppleTalk) melalui modul-modul yang bersifat
protocol dependent
- Syarat neighborship establishment : menerima paket hello atau ACK, nomor-nomor
AS yang sama/cocok, metric-metric yang identik
- Pemilihan jalir terbaik melalui DUAL (Diffusing Update Algorithm)
- Beberapa istilah yang perlu diketahui : feasible distance, reported distance, feasible
successor
- Feasible distance : metric terbaik menuju ke sebuah network remote. Dengan
demikian, jalur ini akan dipasang pada routing table.
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
- Reported distance : merupakan metric ke sebuah network remote yang diterima dari
router tetangga
- Feasible successor : merupakan jalur yang mempunyai reported distance lebih kecil
dari feasible distance, dan dianggap sebagai backup route
- Tidak mengirimkan paket-paket link state, tetapi mengirimkan update seperti distance
vector
- Jika terjadi perubahan topologi, hanya akan mengirimkan update yang spesifik
- Pencarian network tetangga (neighbor discovery) dilakukan dengan efisien
- Komunikasi antar router melalui RTP (Reliable Transport Protocol)
- Mekanisme pengiriman paket hello ke semua router tetangga : dikirim secara multicast
ke alamat 224.0.0.10. Jika terdapat tetangga yang tidak merespon, maka akan dikirim
paket yang sama ke alamat unicast (alamat router tetangga tersebut) sebanyak 16 kali.
Jika tetap tidak ada respon, maka tetangga tersebut dinyatakan mati.
- Mempunyai 3 tabel untuk menyimpan informasi : neighborship table, topology table,
dan routing table
- Paket-paket dalam EIGRP : hello, acknowledgment, update, querry, reply
- Nilai metric ditentukan oleh : bandwidth, delay, load dan reliability. Defaultnya, hanya
memakai bandwidth dan delay
Sintaks :
Router(config)#router eigrp <AS_number>
Router(config-router)#network <network_address>
Hayo, belajar yang bener!!!
Jangan cuma ngliatin tampang
gue ato ngliatin gambar yang
ada di kaos gue. Yayang udah
capek-capek nulis buat loe
semua. Kualat loe……..
Semoga yang baca tulisan ini
lulus CCNA exam semua
dengan nilai yang bagus
송혜교송혜교송혜교송혜교... 정말로사랑에
Copyright © Ervan, 2007
Shortcut
Perbandingan distance vector dan link state
Distance Vector Link State
1. Update secara periodic
2. Mengirimkan semua isi routing table ke
tetangganya
3. Tidak mempunyai gambaran umum
tentang internetwork
4. Melihat internetwork dari sudut pandang
tetangganya
5. Konvergensi yang lambat
6. Mudah mengalami routing loops
7. Mudah untuk dikonfigurasi dan diatur
8. Membebani bandwidth jaringan (untuk
update routing)
9. Penyebaran route secara broadcast
(RIPv1 dan IGRP). RIPv2 secara
multicast
10. Hop terbatas (RIP=15, IGRP=255)
11. Network berupa flat topologi
1. Update terjadi kalau ada perubahan
topologi
2. Hanya mengirimkan partial update
3. Mempunyai gambaran umum tentang
internetwork
4. Melihat topologi internetwork dari sudut
pandang router itu sendiri
5. Konvergensi yang sangat cepat
6. Tidak mudah mengalami routing loops
7. Lebih susah konfigurasi dan
administrasinya
8. Membutuhkan prosesor yang kuat dan
memory yang besar
9. Penyebaran route secara multicast
10. Tidak ada batasan jumlah hop
11. Network yang hierarkis (menggunakan
area)
Perbandingan IGRP dan EIGRP
IGRP EIGRP
1. AD default = 100
2. Menggunakan konsep distance vector
3. Tidak mendukung VLSM dan CIDR
4. Jumlah hop maksimal = 255
5. Update secara periodic ke alamat
255.255.255.255 (broadcast)
6. Menggunakan metric dengan panjang 24
bit
7. Tidak bisa membedakan antara internal
dan external route
1. AD default = 90
2. Menggunakan konsep hybrid
3. Mendukung VLSM dan CIDR
4. Mendukung multiprotokol
5. Jumlah hop maksimal = 224
6. Update terjadi kalau ada perubahan
network
7. Panjang metric 32 bit
8. Membedakan antara internal dan external
route
Selamat Belajar !!!!
Semoga jadi Cisco
Engineer yang handal