View
383
Download
44
Embed Size (px)
DESCRIPTION
RPP
Citation preview
PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Cilengkrang
Kelas/Semester : IX /1
Nama : Nana Media
NIM : 1122060059
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP N 1 Cilengkrang
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/Semester : IX A
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan
perkembangbiakan
C. Indikator
Menjelaskan cara-cara makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya.
Mengidetifikasi macam-macam adaptasi pada makhluk hidup
Menjelaskan bagaimana terjadinya adaptasi melalui seleksi alam.
Menganalisis manfaat berkembang biak bagi makhluk hidup.
D. Tujuan Pembelajaran.
Memahami cara-cara makhluk hidup beradaptasi terhadap lingkungannya.
Memehami macam-macam adaptasi pada makhluk hidup
Menjelaskan bagaimana terjadinya adaptasi melalui seleksi alam.
Memahami manfaat berkembang biak bagi makhluk hidup.
E. Materi Pembelajaran
Pernahkah kamu mendengar adaptasi? Apa yang kamu ketahui tentang adaptasi? Apa
yang terjadi jika suatu makhluk hidup tidak dapat beradaptasi? Salah satu penyebab kepunahan
makhluk hidup adalah ketidak mampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Misalnya, ketika kamu memindahkan seekor ikan yang diambil dari habitat aslinya. ke dalam
kolam ikan buatanmu sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang kamu pelihara mati. Kematian
ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Maka jelaslah bahwa makhluk hidup yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya akan
mengalami kepunahan. Jadi, apa yang dimaksud dengan adaptasi? Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara
penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh,
penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan lingkungan.
Generatif Vegetatif
Secara garis besar adaptasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga, yaitu adaptasi morfologi,
adaptasi fisiologi, dan adaptasi perilaku.
Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-
organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit
untuk diamati. Ikan air laut menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan
sungai. Mengapa ikan air laut menghasilkan urine lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai?
Hal ini dikarenakan kadar garam air laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya
kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya,
kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam
tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah
tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pernahkah kamu melihat
kucing? Kucing mengincar mangsanya dengan cara mendekam. Ketika mangsa mendekat dan
lengah, maka kucing akan meloncat dan menerkam mangsanya.
Tingkah laku demikian untuk menghemat energi. Lain halnya dengan cicak. Cicak akan
memutuskan ekornya pada saat berada dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan
mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia
membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau
sarangannya.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan bentuk adaptasi pada makhluk hidup yang paling mudah kita
kenal. Sebab adaptasi morfologi berkaitan dengan bentuk tubuh organ tubuh bagian luar.
Berbagai contoh adaptasi morfologi sebagai berikut.
a. bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makananya.
b. bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidupnya
c. tipe mulut serangga sesuai dengan cara hidupnya.
d. benuk gigi pada omnivore, herbivore dan karivora sesuai dengan jenis makanannya.
e. warna bulu atau rambut sesuai dengan habitatnya.
a. Adaptasi morfologi pada paruh burung
Apa jenis makanan berbagai macam burung (unggas) yang ada di sekitarmu? Kalau kita
amati, ada burung yang memakan bijibijian, ada yang memakan serangga, ada yang memakan
daging, dan ada yang mengisap madu. Untuk mengambil makanan dari lingkungannya, burung
memerlukan paruh yang sesuai dengan makanannya.
Gambar 1.1 macam-macam paruh burung
Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan makanannya yang berupa biji-
bijian. Bentuk paruh burung elang runcing agak panjang dan ujung paruh atas agak membengkok
ke bawah. Bentuk paruh seperti itu cocok untuk merobek daging. Bentuk paruh burung pelikan
panjang, lebar, dan agak berkantong. Hal itu disesuaikan dengan jenis makanannya yang licin,
misalnya ikan. Bentuk paruh burung kolibri khas sekali sebagai pengisap madu, yaitu kecil,
runcing, dan panjang. Aneka ragam bentuk penuh burung sesuai dengan jenis makanan itulah
yang merupakan bentuk adaptasi marfologi.
Adaptasi morfologi pada kaki burung
Gambar 1.2 macam-macam kaki burung
Selain dapat dilihat dari bentuk paruhnya, adaptasi morfologi pada burung juga dapat
dilihat dari bentuk kakinya. Ada kaki burung petengger, kaki burung pemanjat, kaki burung
perenang, dan ada pula kaki burung pencengkeram. Dapatkah kamu menyebutkan bentuk kaki
burung lainnya? Pada umumnya burung petengger mempunyai jari kaki panjang dan semua jari
terletak pada satu bidang datar. Bentuk kaki seperti itu cocok untuk hinggap pada ranting-ranting
pohon yang kecil, contohnya burung kutilang. Kaki burung pemanjat mempunyai dua jari ke
depan dan dua jari ke belakang, misalnya kaki burung pelatuk. Kaki burung perenang, terdapat
selaput renang di antara jari-jarinya. Burung yang biasa berenang, misalnya angsa, itik, pinguin,
dan pelikan. Kaki burung pencengkram mempunyai ukuran yang pendek dan cakarnya sangat
tajam. Jika sedang mencengkram mangsa, jari depannya dapat diputar ke belakang. Burung yang
mempunyai kaki seperti itu, misalnya burung elang, rajawali, dan burung hantu.
c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga
Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada tipe mulutnya. Bagian mulut
serangga pada dasarnya terdiri atas satu bibir atas (labrum), sepasang rahang (mandibula), satu
hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium). Pada belalang, jangkrik, dan kecoa
mulutnya dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah yang sangat kuat. Tipe mulut seperti
pada serangga tersebut dinamakan tipe mulut penggigit. Kutu dan nyamuk mulutnya mempunyai
rahang yang panjang dan runcing, sehingga memungkinkan untuk menusuk kulit manusia atau
hewan lain. Tipe mulut seperti itu dinamakan tipe mulut penusuk-pengisap. Kupukupu mulutnya
dilengkapi dengan alat, seperti belalai yang panjang dan dapat digulung. Tipe mulut seperti pada
kupu-kupu tersebut dinamakan tipe mulut pengisap. Lebah madu dan lalat mulutnya dilengkapi
dengan alat untuk menjilat atau bibir. Tipe mulut seperti itu disebut tipe mulut pengisap-penjilat.
Gambar 1.3 Berbagai macam tipe mulut serangga
Adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
a.Xerofit, merupakan tumbuhan yang hidup di lingkungan kering, seperti di gurun. Tumbuhan
ini beradaptasi dengan lingkungan hidupnya yang kering dengan cara memiliki akar panjang.
Daun seperti duri, stomata sedikit dan tertutup bulu-bulu untuk mencegah penguapan,
mempunyai jaringan penyimpan air dalam batang, dan seluruh permukaan tubuh tertutup lilin.
Contohnya kaktus dan bunga mentega,
b.Hidrofit, merupakan tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan hidrofit memiliki akar
bercabang, pendek tangkai daun berongga, dan stomata banyak terdapat dipermukaan atas daun.
Contohnya teratai dan eceng gondok.
Higrofit, merupakan tumbuhan yang hidup ditempat yang lembap. Tumbuhan higrofit memilliki
daun banyak, lebar an tipis, banayak stomata dan sering melakukan gutasi. Contohnya keladi,
tumbuhan paku dan lumut.
Seleksi alam
Apakah yang dimaksud dengan ”seleksi alam”? Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi
berarti pemilihan, dan alam berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi,
seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus
yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai
musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
1. Faktor penyeleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut adalah sebagai
berikut.
Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di
daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi factor penyeleksi
adalah suhu lingkungan. Mengapa demikian? Karena hewan mamalia yang berbulu tipis
umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah
sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah.
Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer
makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan.
Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung hidup,
sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan makanan akan
tereliminasi dan punah.
Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang
berklorofil. Mengapa demikian? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk
pembentukan makanan.
Perkembangbiakan
Setiap makhluk hidup mempunyai usia yang terbatas dan pada akhirnya akan mati.
Banyak tanaman sayuran, seperti sawi, kol, lobak, dan wortel hanya mempunyai masa hidup
sekitar tiga bulan. Hewan-hewan tertentu, seperti ayam, itik, dan ungags lainnya mempunyai
masa hidup yang lebih pendek dibanding dengan hewan-hewan, seperti anjing, kucing, sapi dan
harimau. Namun, mengapa makhluk hidup tersebut dapat mempertahankan jenisnya? Makhluk
hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang
mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya
tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.
Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak rendah sangat sulit menjaga
kelangsungan dan kelestarian jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun
dan setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak,komodo, kancil, burung merak,
jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu10 tahun.
Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam
kelestariannya.
Macam-macam Cara Perkembangbiakan
Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakan generatif dan
perkembangbiakan vegatatif. Untuk mengetahui perbedaan kedua perkembangbiakan perhatikan
bagan di bawah ini.
Dari bagan tersebut terlihat bahwa ciri-ciri perkembangbiakan generatif berbeda dengan
vegetatif.
Perkembangbiakan generatif
Perkembangbiakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual, karena
melibatkan sel-sel kelamin. Perkembangbiakan tersebut dimulai dengan peleburan sel kelamin
jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi
individu baru.
Perkembangbiakan pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian
diiringi peristiwa pembuahan. Apa yang dimaksud dengan penyerbukan? Penyerbukan adalah
peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Sampainya serbuk sari ketujuannya dibantu
oleh angin, burung, serangga, kelelawar, air, dan manusia. Sedangkan pembuahan adalah
peleburan antara sel sperma dan sel telur yang akan menghasilkan zigot dan berkembang
menjadi individu baru yang memiliki sifat bervariasi di antara kedua induknya. Beberapa macam
cara perkembangbiakan generatif antara lain :
Gambar 1.4 Penyerbukan dibantu oleh serangga.
Gambar 1.5 Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar, contohnya pada ayam.
Gambar 1.5 Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipara
Gambar 1.6 Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar).
Perkembangan vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel
kelamin atau tidak terjadi perkawinan. Perkembangbiakan ini disebut perkembangbiakan
aseksual. Ada dua macam perkembangbiakan vegetatif, yaitu vegetatif alami dan vegetatif
buatan. Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Memerlukan satu induk.
b. Tidak perlu sel kelamin.
c. Tidak didahului fertilisasi.
d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya.
e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama dengan induknya.
Membelah diri
Organisme bersel satu pada umumnya berkembang biak dengan cara membelah
diri.contohnya adalah amoeba, alga biru, bakteri dan paramecium. Setelah dewasa tubuh
organisme akan terbelah menjadi dua dan masing-maing akan tumbuh manjadi individu baru.
Gambar 1.7 proses pembelahan amuba
Tunas, adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh di ujung batang atau ketiak daun. Ada dua
macam tunas, yaitu tunas adventif dan tunas biasa. Tunas adventif adalah tunas yang keluar
selain dari ujung batang dan ketiak daun. Contohnya tunas pisang, cocor bebek, dan bambu.
Sedangkan tunas biasa adalah tunas yang tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang.
Umbi, adalah tempat untuk menyimpan makanan. Selain itu, umbi juga dapat digunakan sebagai
alat perkembangbiakan. Pernahkah kamu melihat kebun ketela rambat, kentang, dan bawang?
Ketela rambat, kentang, dan bawang mempunyai umbi. Umbi pada tumbuhan ini digunakan
untuk alat perkembangbiakan dan tempat cadangan makanan.
Rhizoma, adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Cotohnya laos, kencur, dan
jahe.
Gambar 1.8 Ehizoma
Stolon, adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contohnya pegagan, arbei, dan
rumput teki.
Gambar 1.9 stolon
Vegetatif buatan
Perkembangbiakan dengan cara vegetatif buatan sering dilaksanakan untuk pembudidayaan
tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.
F. Metode Pembelajaran
Cooperative Script
G. Sumber / Alat
1. Sumber:
a. Audio Visual (Power Point)
b. Nurkuswanti, dkk. 2008. Ilmu pengetahuan alam sekolah menengah pertama kelas
IX. Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional.
c. Sukis wariyono,.dkk.2008. Mari belajar ilmu alam sekitar panduan belajar IPA
terpadu kelas IX. Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional
d. S. Elok, dkk.2008. Mari belajar IPA SMP/MTS kelas IX. Pusat perbukuan
departeman pendidikan nasional
e. Gandawati, Dewi. Dkk.2008. Pembelajaran ilmu alam terpadu & kontelstua; IX. .
Pusat perbukuan departeman pendidikan nasional
2. Alat:
a. Black bord
b. Gambar macam-macam paruh dan kaki burung
c. Laptop
d. LCD projector
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Langkah-Langkah
Cooperative Script
Alokasi
WaktuGuru Siswa
Pendahuluan 1. Mengucapkan
salam
2. Absensi siswa.
3. Memfasilitasi siswa
untuk membangun
apersepsi dengan
media asli
Apresiasi
1. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
2. Memotivasi siswa
dengan Tanya
jawab dan menarik
perhatian siswa
dengan memberikan
beberapa pertanyaan
contoh :
Pernahkah
kamu mendengar
adaptasi? Apa yang
kamu ketahui
1. Menjawab salam
2. Memperhatikan
media asli yang
dibawa oleh guru
3. Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru
10 menit
tentang adaptasi?
Apa yang terjadi
jika suatu makhluk
hidup tidak dapat
beradaptasi? Salah
satu penyebab
kepunahan makhluk
hidup adalah
ketidak mampuan
makhluk hidup
untuk beradaptasi
dengan lingkungan
Inti 1. Menampilkan peta
konsep
kelangsungan
hidup makhluk
hidup.
2. Menjelaskan fungsi
organ-organ
penyusun sistem
koordinasi pada
manusi
3. Menjelaskan
mekanisme kerja
sistem koordinasi
pada manusia
4. Guru membagi
siswa berpasangan
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi :
Peserta didik
mengamati
gambar struktur
system
koordinasi
Peserta didik
mencatat peta
konsep dan
bagan yang di
tampilkan guru.
Elaborasi Guru membagi
60 menit
5. Guru membagikan
materi / resume ke
setiap siswa untuk
di baca dan
dipahami.
6. Guru dan siswa
menetapkan siapa
yang pertama
sebagai pembicara
dan siapa yang
berperan sebagai
pendengar.
siswa menerima
ringkasan materi
melalui Audio
Visual (Power
Point) yang di
tayangkan
siswa mengikuti
intruksi yang di
berikan oleh
guru
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, siswa
menyimpulkan
tentang hal-hal
yang telah
disampaikan oleh
tema sebangku.
siswa untuk
berpasangan.
Guru
membagikan
materi tiap siswa
untuk dibacakan
dan membuat
ringkasan.
Guru dan siswa
menetapkan
siapa yang
pertama berperan
sebagi pembicara
dan siapa yang
berperan sebagi
pendengar,
Bertukar peran,
semua sebagai
pembicara
ditukar menjadi
pendengar dan
sebaliknya. Serta
lakukan sebagai
diatas.
10 menit
Penutup 12. Memfasilitasi
siswa untuk
mengevaluasi dan
meyimpulkan
bersama hasil
pembelajaran
1. Mengevaluasi
pembelajaran dan
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
2. Menjawab salam
13. Mengucapkan
salam penutup
Lembar diskusi siswa (A)
Perkembang biakan generatifPerkembang biakan generatif disebut juga dengan perkembangbiakan seksual karena melibatkan sel-sel kelamin.
Beberapa macam cara perkembangbiakan generatif antara lain :erkembangan melalui Penyerbukan dibantu oleh serangga contohnya serangga yang menghisap madu di bunga.Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar contohnya pada ayam.Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipara contohnya sapi, kucing, anjing dllPerkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya (ovovivipar). Contohnya kadal
Lembar diskusi siswa (B)
Perkembangan vegetatifPerkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang tidak melibatkan sel kelamin atau tidak terjadi perkawinan
Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif antara lain :Membelah diri contohnya adalah amoeba, alga biru, bakteri dan parameciumTunas, adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh di ujung batang atau ketiak daun.Umbi, pada tumbuhan ini digunakan untuk alat perkembangbiakan dan tempat cadangan makanan contohnya kentang, bawangRhizoma, adalah batang yang menjalar di bawah permukaan tanah. Cotohnya laos, kencur, dan jaheStolon, adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contohnya pegagan, arbei, dan rumput teki,
Vegetatif buatanPerkembangbiakan dengan cara vegetatif buatan sering dilaksanakan untuk pembudidayaan tanaman. Misalnya mencangkok, merunduk, dan menyambung.