RTRW Kab Muaro Jambi-Bab 2_130911mlm

Embed Size (px)

Citation preview

bab

2.1 Tujuan Penataan Ruangan Provinsi Jambi.Pengembangan Provinsi Jambi didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kawasan secara makro (bersifat eksternal) maupun mikro wilayah (bersifat internal). Kecenderungan perkembangan tata ruang wilayah Provinsi Jambi pada saat ini maupun dimasa yang akan datang, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1.Potensia.Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis yang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi darat, laut dan udara yang memadai, seperti Jalan nasional Trans Sumatera, Bandara Sultan Thaha, dan Pelabuhan Kuala Tungkal dan Muara Sabak. Provinsi Jambi juga termasuk dalam Kawasan Ekonomi Sub Regional (KESR) segitiga pertumbuhan IMT-GT dengan letak geografis tersebut selayaknya disikapi melalui penataan ruang wilayah dalam rangka pemanfaatan pertumbuhan kawasan.b.Provinsi Jambi mempunyai potensi budaya yang beragam menjadi aset berharga untuk memperkaya khasanah seni dan budaya di Provinsi Jambi khususnya, dan di Indonesia umumnya. Hal ini ditunjang oleh kondisi topografi Provinsi Jambi yang terdiri dari kawasan pantai, dataran rendah, perbukitan dan pegunungan sehingga memiliki potensi bagi pengembangan kegiatan pariwisata.c.Karakteristik alam Provinsi Jambi dan sumberdaya manusia menjadi potensi keunggulan komparatif untuk pengembangan kegiatan pertanian beberapa komoditi unggulan, perikanan dan kelautan, pariwisata, perkebunan, pertambangan, industri pengolahan bahan baku lokal dan kerajinan.d.Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Jambi dengan garis pantai yang panjang (sebagai sumberdaya alam) menyimpan sejumlah potensi pengembangan yang dapat dijadikan sebagai kekuatan pembangunan lainnya. Kegiatan perikanan tangkap dan budi daya perairan pantai, pariwisata, pertambangan minyak dan gas serta pengembangan pelabuhan Iaut pada beberapa lokasi strategis bisa didukung dengan kawasan industri, merupakan potensi-potensi yang dapat dikembangkan di kawasan tersebut.

2.Permasalahana. Pemanfaatan sumberdaya lahan terkait dengan fisiografi perbukitan dan pegunungan membutuhkan kehati-hatian agar tidak menimbulkan bencana alam, khususnya di kawasan-kawasan tertentu di Provinsi Jambi rawan terhadap bahaya bencana letusan gunung api, gempa bumi, Iongsor, dan banjir.b. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam yang potensial di Provinsi Jambi karena berada dalam kawasan hutan Iindung seperti eksploitasi bahan tambang batubara dan lainnya.c. Pusat-pusat pertumbuhan yang ada belum mampu memicu perkembangan wilayah di sekitarnya (hinterland) dikarenakan terbatasnya aksesibilitas dan sarana prasarana lainnya.d. Pengendalian pemanfaatan ruang yang belum optimal, seperti dijumpai pemanfaatan ruang non kehutanan di kawasan hutan serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.e. Besarnya potensi kepariwisataan di Provinsi Jambi belum didukung oleh keterpaduan penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana, serta kesiapan masyarakat setempat dalam menerima kunjungan wisatawan.Berdasarkan kecenderungan tersebut di atas, maka tujuan penataan ruang Provinsi Jambi diarahkan Tujuan Penataan ruang wilayah provinsi Jambi bertujuan untuk mewujudkan wilayah provinsi yang harmonis, adil, makmur dan sejahtera berbasis kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan, dengan mengoptimalkan sumberdaya alam, pemerataan antar wilayah dan infrastruktur.Dalam hal ini dapat disingkronkan dengan Visi/Misi Provinsi Jambi yang memuat menuju Jambi Emas 2015 Ekonomi Maju Aman, Adil dan Sejahtera dengan arah kebijakannya ;1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah barat, tengah dan timur ProvinsiJambi;2. Pengembangan ekonomi sector primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung wilayah;3. Pengoptimalisasian pemanfaatan kawasan budidaya;4. Penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan;5. Penetapan kawasanlindung;Dalam hal ini juga RTRWP dapat menjadi pedoman untuk : Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah; Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah; Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di alam, provinsi; Pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah provinsi, serta keserasian antar sektor; Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.Sedangkan arahan pembangunan wilayah provinsi jambi 2011- 2016 terhadap Kabupaten muaro jambi meliputi ;1. Penyangga Ibukota Provinsi2. Perdagangan dan jasa regional3. Industri pengolahan4. Perkebunan5. Peternakan dan perikanan6. Pertambangan7. Pariwisata8. Perumahan skala besar

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka kebijakan dan strategi (terukur/dituangkan dalam spasial) yang akan dilaksanakan, meliputi:1.Pengurangan kesenjangan pembangunan dan perkembangan wilayah Barat-Tengah dan Timur Provinsi Jambi, melalui:a.Pengembangan interaksi kawasan untuk peningkatan perkembangan ekonomi kawasan dengan pengembangan jalan arteri primer, kereta api dan sarana pendukungnya dengan tidak mengganggu kawasan lindung dan fungsi lingkungan.b.Peningkatan akses kawasan budi daya (sektor unggulan) ke sistem jaringan transportasi melalui peningkatan jalan kolektor primer.c.Peningkatan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang pengembangan pusat-pusat pelayanan berupa pengembangan fasilitas bongkar muat dan sarana pelabuhan perikanan di PKN, PKW dan PKL.d.Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya alam di wilayah Barat, Tengah dan Timur melalui pengolahan produk perkebunan, pertambangan dan perikanan.2.Pengembangan ekonomi sektor primer, sekunder dan tersier sesuai daya dukung wilayah, melalui:a. Peningkatan kegiatan pertanian, kehutanan dan perkebunan melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi dengan tetap mempertahankan ekosistem lingkungan.b. Peningkatan dan pengembangan kawasan agropolitan dengan melengkapi fasilitasperdagangan pusat koleksi distribusi dan jasa pendukung komoditas pertanian kawasan.c.Peningkatan dan pengembangan industri berbasis pertanian berupa perlengkapan saprodi dan sarana pendukungnya.d.Peningkatan dan pengembangan kegiatan jasa perdagangan untuk mendukung kegiatan primer dan sekunder, serta menciptakan lapangan kerja perkotaan.e. Peningkatan dan pengembangan kegiatan sektor unggulan pada kawasam strategis antara lain pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan pariwisata.3.Optimalisasi pemanfaatan kawasan budi daya untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah, melalui :a. Pengembangan sektor unggulan di masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan potensi yang ada.b. Mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan untuk mendukung perwujudan ketahanan pangan.c. Mengembangkan pulau-pulau kecil dengan pendekatan gugus pulau untuk meningkatkan daya saing dan mewujudkan usaha ekonomi produktif.d. Pemanfaatan kawasan budi daya sesuai dengan kapasitas daya dukung Iingkungan.e. Pengembangan kegiatan sektor unggulan pada kawasan strategis antara lain pertanian, perkebunan, pertambangan, industri, perikanan dan pariwisata.4. Penetapan pusat-pusat kegiatan perkotaan untuk mendukung pelayanan sosial/ekonomi dan pengembangan wilayah, melalui :a. Pemantapan PKN Kota Jambi sebagai pusat orientasi wilayah menuju Metropolitan Jambi sesuai criteria dan peraturan perundangan yang berlaku.b. Pemantapan PKW yang terdiri dari Perkotaan Kuala Tungkal, Perkotaan Muara Bungo, Perkotaan Sarolangun dan Perkotaan Muara Bulian sesuai arahan RTRWN.c. Peningkatan dan Penetapan Kota Sungai Penuh, Perkotaan Bangko, Perkotaan Muara Sabak, Perkotaan Muara Tebo, Perkotaan Sengeti menjadi Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan provinsi (PKW) untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota.d. Penetapan Sanggaran Agung, Siulak Mukai, Muara Tembesi, Pelabuhan Dagang, Nipah Panjang, Wiroto Agung, Rantau Ikil, Pelawan, Teluk Nilau, Sungai Abang, Batang Sangir, Sungai Okan, Limbur Tembesi, Pauh, Teluk Serdang, Rantau Panjang, Pamenang, dan Tempino menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.e. Peningkatan dan penetapan fungsi pusat-pusat kegiatan lainnya di 9 (sembilan) kabupaten dan 2 (dua) Kota dalam Provinsi Jambi yang memenuhi kriteria pusat pelayanan.5.Penetapan kawasan lindung untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam secara terpadu dengan provinsi yang berbatasan, melalui:a.Pemantapan fungsi kawasan lindung Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi dan Sarolangun.b.Mempertahankan kawasan lindung seluas minimum 30% dari luas wilayah Provinsi Jambi.c. Sinkronisasi fungsi kawasan lindung dengan provinsi yang berbatasan di Kabupaten Kerinci, Bungo, Tebo, Merangin, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Sarolangun.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muaro Jambi 2011-2031

II - 92.2 PERUMUSAN TUJUAN PENATAAN RUANG KABUPATENTujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi : 1. sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW Kabupaten; dan;3. sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, yang mana tujuan penataan ruang kabupaten muaro jambi yaitu ;Penataan ruang wilayah Kabupaten Muaro Jambi adalah bertujuan untuk mewujudkan Kabupaten Muaro Jambi berbasis agribisnis dan pariwisata yang berwawasan lingkungan, dinamis dan beretika. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. karakteristik wilayah kabupaten;2. isu strategis; dan 3. kondisi objektif yang diinginkan.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria: 1. tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional; 2. jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan3. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah : Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

2.3 KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN2.3.1 KEBIJAKAN PENATAAN RUANGKebijakan penataan ruang wilayah kabupaten meliputi:a. pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan pemasaran produk hasil pertanian;b. pengembangan perkotaan dan perdesaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah;c. pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu;d. pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan;e. pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan;f. pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah; dang. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

2.3.2 STRATEGI PENATAAN RUANGStrategi penataan ruang wilayah kabupaten Muaro Jambi meliputi:(1) Strategi pengembangan pertanian modern berbasis industri pengolahan dan pemasaran produk perdagangan meliputi:a. meningkatkan dan mengembangkan sistem pertanian modern dan ketahanan pangan;b. meningkatkan produksi pertanian secara luas sebagai basis perekonomian daerah;c. meningkatkan dan mengembangkan kawasan agrobisnis mendukung pembangunan wilayah;d. meningkatkan dan mengembangkan industri rakyat, kecil dan menengah;e. meningkatan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa;f. menggerakkan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dan usaha kecil menengah;g. menumbuh-kembangkan produktifitas dan inovasi produk serta usaha baru yang berkualitas; danh. menciptakan iklim usaha dan peluang investasi yang kondusif. (2) Strategi pengembangan perkotaan dan perdesaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah meliputi:a. menetapkan hierarki simpul-simpul pertumbuhan ekonomi wilayah terutama yang berfungsi sebagai pusat agroindustri;b. memantapan fungsi simpul-simpul wilayah; danc. memantapan keterkaitan antar simpul-simpul wilayah dan interaksi antara simpul wilayah dengan kawasan perdesaan sebagai hinterlannya.(3) Strategi pengembangan infrastruktur wilayah pada sentra-sentra produksi, pusat kegiatan, pusat pertumbuhan dan pusat pelayanan secara seimbang dan terpadu meliputi:a. meningkatkan dan mengembangkan Infrastruktur jaringan jalan dan fasilitas perhubungan, jaringan air bersih, jaringan energi, telekomunikasi dan jaringan sumberdaya air (irigasi) yang terpadu dan merata;b. meningkatkan dan mengembangkan penyediaan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman secara seimbang;c. meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pertanian, perinakan, industri dan perdagangan;d. meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wilayah sesuai dengan kebutuhan dan rencana pengembangannya;e. meningkatkan dan mengembangkan sistem distribusi perdagangan dan jasa serta akses pasar yang kondusif(4) Strategi pemantapan kawasan lindung dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan meliputi:a. memantapkan fungsi kawasan hutan lindung melalui peningkatan kelestarian hutan untuk keseimbangan tata air dan lingkungan hidup;b. meningkatkan kualitas kawasan yang memberi perlindungan di bawahnya berupa kawasan resapan air untuk perlindungan fungsi lingkungan;c. memantapkan kawasan perlindungan setempat melalui upaya konservasi alam, rehabilitasi ekosistem yang rusak, pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup;d. memantapkan fungsi dan nilai manfaatnya pada kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya;e. menangani kawasan rawan bencana alam melalui pengendalian dan pengawasan kegiatan perusakan lingkungan terutama pada kawasan yang berpotensi menimbulkan bencana alam, serta pengendalian untuk kegiatan manusia secara langsung;f. memantapkan kawasan lindung geologi berupa kawasan rawan bencana alam geologi disertai dengan pemantapan zonasi di kawasan dan wilayah sekitarnya serta pemantapan pengelolaan kawasan secara partisipatif; dang. memantapkan kawasan lindung lainnya sebagai penunjang usaha pelestarian alam.(5) Strategi pengembangan kawasan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan meliputi:a. mengembangkan kawasan industri berjauhan dengan kawasan permukiman; b. mengembangkan industri kecil melalui pemberdayaan industri kecil dan home industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan; c. mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri kecil dan kerajinan tangan; dand. meningkatkan pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) serta investasi.(6) Strategi pengembangan kawasan strategis dalam mendorong pengembangan wilayah meliputi:a. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan ekonomi di Kabupaten Muaro Jambi;b. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis sosial dan budaya;c. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi secara optimal; d. meningkatkan dan memantapkan fungsi dan peran kawasan strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

(7) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara meliputi:a. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar aset-aset pertahanan dan keamanan/TNI;b. mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar aset-aset pertahanan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan/TNI; danc. memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan/TNI.