Upload
dio-prijadi
View
229
Download
6
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ru
Citation preview
O L E H :NIA JULIA LAHIDA 14014101052ANANIAS MALAK 14014101042
R E S I D E N P E M B I M B I N G :DR . SANTI S I JABAT
S U P E RV I S O R P E M B I M B I N G :DR . AGUNG NUGROHO SPPD -KPTI
SEORANG PASIEN DENGAN HEMATEMESIS MELENA ET CAUSA NSAID GASTROPATI, AKI ET
CAUSA PERDARAHAN SALURAN CERNA, DAN ANEMIA ET CAUSA PERDARAHAN SALURAN
CERNA
2
PENDAHULUAN
HEMATEMESIS : muntah darah yang dapat berwarna merah gelap, coklat atau hitam ter tergantung pada kadar asam
hidroklorida di dalam lambung dan campurannya dengan darah
MELENA : buang air besar darah yang dapat berwarna merah, merah gelap, coklat atau hitam
3
... pendahuluan
Sumber perdarahan terletak pada saluran cerna bagian atas, dapat disebabkan oleh ulkus peptikum, gastritis erosif, sindrom
Mallory-weiss dan varises esofagus
4
LAPORAN KASUS
5
IDENTITAS
Nama : Tn.FPUmur : 45 tahunSuku : MinahasaAlamat : Madidir Unet
BitungStatus : MenikahAgama : ProtestanPekerjaan : Pegawai SwastaMRS : 02 Januari 2015
6
LAPORAN KASUS
Keluhan Utama
• Muntah dan BAB berwarna hitam
7
ANAMNESIS
Muntah-muntah dialami sekitar ± 3 hari SMRS, warna hitam, berisi cairan, volume 1½ gelas aqua tiap muntah, dan frekuensi 1-2 kali per hari, disertai mual dan nyeri ulu hati. Nyeri ulu hati (+) sejak ± 1 bulan, nyeri dirasakan tiap kali makan atau minum. Penurunan nafsu makan (+).BAB warna hitam seperti ter dialami sejak ± 3 hari SMRS. frekuensi 1-2 kali per hari, konsistensi cair, dan berbau busuk. BAK dalam batas normal. Demam (-), batuk(-), sesak (-), nyeri dada (-).Riwayat sering nyer ulu hati berulang, asam urat (+)
RPS
8
ANAMNESIS
- Riw. Nyeri ulu hati lama (+)- Riw. Asam urat (+)- Hipertensi, diabetes melitus, kolesterol, paru, liver dan jantug disangkal
- Alkohol (-)- Merokok (-)
Hanya penderita yang sakit seperti ini dalam keluarga
RPD
RiwSosia
l
RiwKel
9
PEMERIKSAAN FISIK
KU : sakit sedang Kes: CM
TD : 120/80mmHg N : 84x/m, RR : 22x/m SB : 36,7°C
TB : 165cm BB : 70kg, IMT: 25,73 kg/m2
Kepala: Conj. Anemis (+), sklera ikterik (-)Leher : Pembesaran KGB (-),
trakea letak tengah, JVP 5+0 cmH2O
Thoraks • Cor BJ I-II reguler,
murmur (-), gallop (-)• Pulmo SP vesikuler,
Rhonki -/-, Wheezing -/-
Abdomen : Datar, lemas, BU(+)N, NTE (+), NTSP (-), turgor kulit kembali cepat, H/L ttb
Ext : Hangat, edema (-)
TB : BB : IMT :
10
Lab. (2 Feb 2015)
o Leu 11.000 /mm3
o Hgb 9,5 mg/dlo Hct 27,4%o Tro
184.000/mm3
o GDS 104 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Ur 75 mg/dlo Cr 1.6 mg/dlo Na 134 mEq/lo Ka 4,5 mEq/lo Cl 111 mEq/l
11
DIAGNOSA
Hematemesis melena e.c NSAID gastropati, AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c
perdarahan saluran cerna
12
TERAPI
IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit
Injeksi Omeprazole 1 amp 2x/hari intravena
Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari
13
TERAPI
Bed rest Monitor vital sign Monitor perdarahan (muntah, BAB) Puasa untuk sementara waktu Jika perdarahan berkurang atau berhenti,
pasien dapat diberikan makanan secara bertahap mulai dari makanan cair (DL I dingin) kemudian makanan lunak (DL II dingin)
14
PLAN
DL, ureum, kreatinin, SGOT, SGPT, protein total, albumin, globulin, profil lipid, asam urat
EKG Foto thoraks USG abdomen dan ginjal Endoskopi Monitor produksi urin
15
FOLLOW UP H1
S: muntah (+) berwarna hitam, BAB hitam (+) cair, nyeri ulu hati (+)
O: TD: 120/80 mmHg N: 84 x/m, RR: 22 x/m SB: 36,7oCKep: Conj. Anemis (+)Abd: NTE (+)
A: Hematemesis melena e.c NSAID gastropati, AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c perdarahan saluran cernaP: IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit injeksi Omeprazole 1 amp 2x/hari intravena Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari Puasa untuk sementara waktu
16
FOLLOW UP H2
S: Muntah (+) tidak berwarna hitam , BAB hitam (+) cair, nyeri ulu hati (+)
O: TD: 110/80 mmHg N: 80 x/m, RR: 20 x/m SB: 37,2oCKep: Conj. An (+)Abd: NTE (+)
A: Hematemesis melena e.c NSAID gastropati, AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c perdarahan saluran cernaP: IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit injeksi Omeprazole 1 amp 2x/hari intravena Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari Diet lambung I
17
Lab. (3 Feb 2015)
o Leu 8.400 /mm3
o Hgb 9,0 mg/dlo Hct 27%o Tro 159.000/mm3
o GDS 96 mg/dlo Asam urat 10,2o Kolesterol total 91
mg/dlo LDL 16 mg/dlo Trigliserida 180 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o Cr 1.0 mg/dlo Protein total 6,1
g/dlo Albumin 3,2 /dlo Glob 2,5o SGOT 19 U/Lo SGPT 17 U/L
18
FOLLOW UP H3
S: Muntah (-), BAB hitam (+) tidak cairO:TD: 130/80 mmHg N: 76 x/m,
RR: 20 x/m SB: 36,7oCKep: Conj. An (+)Abd: NTE (-)
A: post hematemesis melena e.c NSAID gastropati, post AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c perdarahan saluran cerna P: IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit injeksi Omeprazole 1 amp 2x/hari intravena Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari Diet lambung II
19
FOLLOW UP H4
S: Muntah (-), BAB hitam(-)O:TD: 130/70 mmHg N: 72 x/m,
RR: 20 x/m SB: 37,0oCKep: Conj. An (+)Abd: NTE (-)
A: post hematemesis melena e.c NSAID gastropati, post AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c perdarahan saluran cerna P: IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit injeksi Ranitidine 1 tab 2x/hari Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari Diet lambung III
20
FOLLOW UP H5
S: Muntah (-), BAB hitam(-)O: TD: 130/90 mmHg N: 96 x/m,
RR: 24 x/m SB: 36,6oCKep: Conj. An (+)Abd: NTE (-)
A: post hematemesis melena e.c NSAID gastropati, post AKI e.c perdarahan saluran cerna, dan anemia e.c perdarahan saluran cerna P: IVFD NaCl 0,9 % : D5% 20 tetes per menit injeksi Ranitidine 1 tab 2x/hari Sukralfat sirup 2 sendok makan 4x/hari Diet lambung III
21
PEMBAHASAN
Hematemesis melena → Muntah dan BAB berwarna hitam, sumber perdarahan terletak pada saluran cerna bagian atas.
Kasus:Dari anamnesis didapatkan keluhan muntah dan BAB berwarna hitam yang dialami pasien sejak 3 hari SMRS, dengan frekuensi muntah 1-2 kali sehari dan volume muntah 1½ gelas aqua. Frekuensi BAB hitam seperti ter sejak 3 hari SMR 1-2 kali sehari dan konsistensi cair.
22
... pembahasan
Penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas: ulkus peptikum, gastritis erosif, syndrom Mallory-weiss dan varises esofagus. pasien dengan ulkus peptikum, sebelum terjadi hematemesis melena pasien terutama mengeluh nyeri dan pedih di daerah ulu hati yang dirasakan sudah lama.
Kerusakan pada mukosa lambung terjadi karena ketidakseimbangan antara faktor defensif dan faktor perusak.
23
... pembahasan
Epitel gaster mengalami iritasi terus menerus oleh dua faktor perusak: 1. Perusak endogen: HCl, pepsinogen/pepsin dan
garam empedu2. Perusak eksogen: makanan yang meningkatkan
asam lambung, obat-obatan, alkohol dan bakteri.
Sistem pertahanan mukosa: 1. Pre epitel (Mukus bikarbonat)2. Epitel (kemampuan menghasilkan mukus,
transportasi sel epitel, serta produksi bikarbonat)
3. Post epitel/sub epitel (sistem mikrovascular)
24
... pembahasan
Kasus :Dari anamnesis pasien mengeluh nyeri ulu hati berulang , bersifat hilang timbulPasien memiliki riwayat mengonsumsi NSAID dalam waktu yang lama tanpa pengawasan dokterNyeri ulu hati berulang + penggunaan NSAID kerusakan mukosa lambung
25
... pembahasan
Terapi
Tindakan Umum:- ABC (Airway, Breathing,
Circulaion)- Istirahat mutlak
- Puasa untuk sementara waktu
- Monitor vital sign
Tindakan Khusus:- Penekan sintesa asam lambung (Proton Pump
Inhibitor)- Sitoprotektif mukosa
lambung- Terapi sesuai komorbid
26
... pembahasan
Kasus:Penanganan pada kasus ini, pasien diistirahatkan dan monitor tanda-tanda vitalKemudian diberikan terapi farmakologis berupa omeprazole 2x1 ampul IV, sukralfat sirup 4x2 sendok makan. Pasien juga diberikan obat antifibrinolitik (Asam Tranexamat) 3x500mg IV.
27
KESIMPULAN
Telah dilaporkan satu kasus hematemesis melena e.c NSAID gastropati, AKI e.c perdarahan saluran cerna dan Anemia ec perdarahan saluran cerna yang dirawat RSUP Prof. dr. RD Kandou Manado. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala dan tanda klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
28
Pasien kemudian diterapi sesuai dengan pengobatan hematemesis melena serta terapi penunjang lainnya.
Setelah keadaan pasien membaik dan stabil, pasien rawat jalan dan dianjurkan untuk kontrol di poliklinik penyakit dalam RSUP Prof. dr. RD Kandou Manado.
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH