Ruang Lingkup GMP Dan SSOP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ruang lingkup

Citation preview

1. Ruang lingkup GMP adalah:

Lingkungan dan Lokasi

Lingkungan sarana pengolahan harus terawat baik, bersih, dan bebas sampah, memiliki sistem pembuangan dan penanganan limbah yang cukup baik, serta memiliki sistem saluran pembuangan air yang lancar. Lokasi, terletak di bagian pinggir kota, tidak padat penduduk, dan lebih rendah dari pemukiman. Bebas banjir, polusi asap, debu, bau, dan kontaminan lain, serta bebas dari sarang hama, seperti hewan pengerat dan serangga. Tidak berada dekat industri logam dan kimia, serta pembuangan sampah atau limbah.

Bangunan dan Fasilitas Unit Usaha

Desain bangunan, konstruksi, dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses. Bangunan cukup luas dan dapat dilakukan pembersihan secara intensif. Adanya pemisahan antara ruang bersih dan ruang kotor, serta lantai dan dinding dari bahan kedap air, kuat, dan mudah dibersihkan. Fasilitas unit usaha, meliputi penerangan cukup yang sesuai spesifikasi proses, ventilasi memungkinkan udara mengalir dari ruang bersih ke ruang kotor, adanya sarana pencucian tangan dan kaki yang dilengkapi sabun dan pengering atau desinfektan. Gudang mudah dibersihkan, terjaga dari hama, pengaturan suhu dan kelembaban sesuai, serta penyimpanan sistem FIFO yang dilengkapi catatan.

Peralatan Pengolahan

Alat yang kontak langsung dengan produk harus terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan mudah didesinfeksi sehingga mudah dilakukan perawatan. Letak penempatannya disusun sesuai dengan alur proses, dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan program sanitasi.

Fasilitas dan Kegiatan Sanitasi

Program sanitasi meliputi sarana penyediaan air, sarana pembuangan air dan limbah, sarana pembersihan/ penyucian, sarana toilet/ jamban, serta sarana hygiene karyawan.

Sistem Pengendalian Hama

Meliputi pengawasan atas barang/bahan yang masuk, penerapan/praktik hygienis yang baik, menutup lubang dan saluran yang memungkinkan menjadi tempat masuknya hama, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, serta mencegah hewan peliharaan berkeliaran di lokasi unit usaha.

Hygiene Karyawan

Meliputi persyaratan dan pemeriksaan rutin kesehatan karyawan, persyaratan kebersihan karyawan yang meliputi menjaga kebersihan badan, mengenakan pakaian kerja dan perlengkapannya, menutup luka, selalu mencuci tangan dengan sabun, serta melatih kebiasaan karyawan.

Pengendalian Proses

Meliputi pengendalian preproduksi (persyaratan bahan baku, komposisi bahan, cara pengolahan bahan baku, persyaratan distribusi/ transportasi, penyiapan produk sebelum dikonsumsi), pengendalian proses produksi, serta pengendalian pascaproduksi (jenis dan jumlah bahan yang digunakan produksi, bagan alir proses pengolahan, keterangan produk, penyimpanan produk, jenis kemasan, jenis produk pangan yang dihasilkan).

Manajemen Pengawasan

Pengawasan terhadap jalannya proses produksi dan perbaikan bila terjadi penyimpangan yang dapat menurunkan mutu dan keamanan produk. Pengawasan rutin dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi.

Pencatatan dan Dokumentasi

Berisi catatan tentang proses pengolahan, termasuk tanggal produksi dan kadaluarsa, serta distribusi dan penarikan produk karena kadaluarsa. Dokumen yang baik akan meningkatkan jaminan mutu dan keamanan produk.

III. RUANG LINGKUP GMPPenerapan GMP meliputi 1. Lingkungan sarana pengolahan dan lokasi2. Bangunan dan fasilitas unit usaha3. Peralatan pengolahan4. Fasilitas dan kegiatan sanitasi5. Sistem pengendalian hama6. Higiene karyawan7. Pengendalian proses8. Manajemen pengawasan9. Pencatatan dan Dokumentasi1. Lingkungan sarana pengolahan dan lokasiLingkungan : Lingkungan sarana pengolahan harus terawat baik, bersih dan bebas sampah Penanganan limbah dikelola secara baik dan terkendali Sistem saluran pembuangan air lancarLokasi : Terletak di bagian perifer kota, tidak berada di lokasi padat penduduk serta terletak di bagian yang lebih rendah dari pemukiman Tidk menimbulkan gangguan pencemaran terhadap lingkungan Tidak berada dekat industri logam dan kimia Bebas banjir dan polusi asap, debu, bau dan kontaminan lainnya2. Bangunan dan fasilitas unit usahaDesain Bangunan : Desain, konstruksi dan tata ruang harus sesuai dengan alur proses Bangunan cukup luas dapat dilakukan pembersihan secara intensif Terpisah antara ruang bersih dan ruang kotor Lantai dan didnding terbuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan Sudut pertemuan dinding dan lantai serta dinding dan dinding berbentuk lengkungKelengkapan ruang pengolahan : Penerangan cukup, sesuai dengan spesifikasi proses Ventilasi memadai memungkinkan udara segar selalu mengalir dari ruang bersih ke ruang kotor Sarana pencucian tangan dilengkapi sabun dan pengering yang tetap terjaga bersih Gudang mudah dibersihkan, terhaga dari hama, sirkulasi udara cukup, penyimpanan sistem FIFO dilengkapi pencatatan3. Peralatan pengolahan Alat yang kontak langsung dengan produk harus terbuat dari bahan yang tidask toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan mudah didesinfeksi sehingga mudah dilakukan perawatan Letak penempatannya disusun sesuai dengan alur proses, dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan program sanitasi4. Fasilitas dan kegiatan sanitasi Program sanitasi meliputi sarana pengolahan untuk menjamin kebersihan baik peralatan yang kontak langsung dengan produk, ruang pengolahan maupun ruang lainnya, sehingga produk bebas dari cemaran biologis, fisik dan kimia Program sanitasi meliputi :- Jenis peralatan dan ruang yang harus dinersihkan, frekuensi dan cara pembersihan- Pelaksana kegiatan dan penanggung jawab- Cara pemantauan dan dokumentasi Fasilitas higiene karyawan tersedia secara cukup (tempat cuci tangan, locker, toilet, dan ruang istirahat) Suplai air mencukupi kebutuhan seluruh proses produksi dan kualitas air memenuhi standar air minum Pembuangan air limbah di desain sedemikian sehingga tidak mencemari sumber airbersih dan produknya5. Sistem pengendalian hama Program pengenegndalian untuk mencegah hama diarahkan- Sanitasi yang baik- Pengawasan atas barang/bahan yang masuk- Penerapan/Praktek higienis yang baik Upaya pencegahan masuknya hama :- Menutup lubang dan saluran yang memungkinkan hama dapat masuk- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi- Mencegah hewan piaraan berkeliaran di lokasi unit usaha6. Higiene karyawan Persyaratan kesehatan karyawan Pemeriksaan rutin kesehatan karyawan Pelatihan higiene karyawan Peraturan kebersihan karyawan (petunjuk, peringatan, larangan, dll)7. Pengendalian proses Pengendalian Pre-Produksi- Menetapkan persyaratan bahan mentah/baku- Menetapkan komposisi bahan yang digunakan- Menetapkan cara pengolahan bahan baku- Menetapkan persyaratan distribusi/transportasi- Menetapkan cara penggunaan/penyiapan produk sebelum konsumsi Pengendalian Proses ProduksiMeliputi prosedur yang telah ditetapkan harus diterapkan, dipantau dan diperlukan kembali agar proses berjalan efektif Pengendalian Pasca ProduksiDilengkapi dengan keterangan sebagai berikut :1. Jenis dan jumlah bahan, bahan pembantu dan tambahan2. Bagan alur proses pengolahan3. jenis, ukuran dan persyaratan kemasan yang digunakan4. jenis produk pangan yang dihasilkan5. keterangan lengkap produk(nama produk, tanggal produksi, kadaluarsa, nomor pendaftaran, dll)6. penyimpanan produk dilakukan sedemikian agar tidak terjadi kontaminasi silang (perhatikan dinding, lantai, langit-langit, saluran air dan sistem FIFO)7. sarana transportasi dan distribusi produk harus didesain khusus untuk menjaga produk dari kontaminasi dan kerusakan produk8. Manajemen pengawasan Pengawasan ditujukan terhadap jalannya proses produksi dan mencegah/memperbaiki bila terjadi penyimpangan yang menurunkan mutu dan keamanan produk Pengawasan merupakan proses rutin dan selalu dikembangkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses produksi9. Pencatatan dan Dokumentasi Berisi catatan tentang proses pengolahan termasuk tanggal produksi dan kadaluarsa, distribusi dan penarikan produk karena kadaluarsa Dokumen yang baik akan meningkatkan jaminan mutu dan keamanan produk2. Ruang Lingkup Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP)

Sesuai dengan perkembangan perusahaan dan kompleksitas usaha serta dinamika yang ada, setiap unit usaha seharusnya memiliki & melaksanakan rencana tertulis Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) atau SOP. Secara umum fungsi Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) selain sebagai alat kontrol juga sebagai alat untuk menjaga konsistensi kualitas output perusahaan. SSOP harus dapat didesain bukan sebagai penghambat jalannya operasional perusahaan. Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP) atau SOP Sanitasi, mencakup :

1. Pemantauan dan evaluasi sanitasi

Dalam suatu industri, setiap pengusaha berusaha menghasilkan produk yang berkualitas baik, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap prosesor harus memantau kondisi dan praktek-praktek selama pengolahan dengan frekuensi yang cukup untuk menjamin, paling sedikit untuk menyesuaikan dengan kondisi dan praktek-praktek yang cocok untuk industri pangan. Sebagai alat bantu dalam pemantauan digunakan check list (formulir) pemantauan yang di dalamnya berisi :

a. Kondisi atau praktek sanitasi tertentu yang akan dipantau.b. Catatan hasil observasi atau pengukuran/ penilaian sesuai dengan frekuensi pemantauan.c. Catatan untuk tindakan koreksi yang diperlukan catatan rekaman hasil penilaian

1. Perbaikan sarana dan prasarana

Unit usaha harus memperbaiki (koreksi) secara berkala kondisi-kondisi dan praktek-praktek yang tidak sesuai.