5
Rumah Menengah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling 54 m2 s/d 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C s/d harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara 200 m2 s/d 600 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe C yang berlaku, dengan luas lantai bangunan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam rencana tata ruang yang berlaku. Rumah Mewah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling 54 m2 s/d 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara 600 m2 s/d 2000 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan harga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe A yang berlaku, dengan luas lantai banguan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam Tanah makam: a. perumahan Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu). b. permukiman non perumahan Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu) x 0,6 (nol koma enam). Luas Kavling berbeda dengan SKTBL Selisih perbedaan x Nilai Jual Obyek Pajak tahun berjalan pada lokasi yang dimohonkan.

Rumah Menengah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Rumah Menengah

Citation preview

Page 1: Rumah Menengah

Rumah Menengah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanahdengan luas kavling 54 m2 s/d 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C s/d hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlakudan rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara200 m2 s/d 600 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama denganharga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe C yang berlaku,dengan luas lantai bangunan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkandalam rencana tata ruang yang berlaku.

Rumah Mewah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah denganluas kavling 54 m2 s/d 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuanper m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumahtidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara 600 m2 s/d2000 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe A yang berlaku, denganluas lantai banguan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam

Tanah makam: a. perumahan

Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu).

b. permukiman non perumahan Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu) x 0,6 (nol koma enam).

Luas Kavling berbeda dengan SKTBL

Selisih perbedaan x Nilai Jual Obyek Pajak tahun berjalan pada lokasi yang dimohonkan.

filosofis penyediaan RTH di kawasan perkotaan sebesar 30% dari luas wilayah Kota (20% publik & 10% privat) berdampak pada penyediaan RTH di kavling perumahan dgn tujuan ekologis, estetis & ekonomis melalui penghijauan halaman rumah. Fungsi resapan air dapat dicapai melalui penghijauan halaman pekarangan serta pembuatan sumur resapan.

DEFINISI PARAMETER

NO KRITERIA PARAMETER

BOBOT DEFINISI SUMBER

1 Layanan Infrastruktur

Sistim Air Minum PDAM

4.70

Persentase Rumah Tangga yang terlayani oleh PAM atau PDAM melalui keberadaan sambungan langsung rumah tangga, kran umum, hidran umum, dan terminal air.

RW/Lurah, KK, Surveyor

Lebar jalan lingkungan 5.08 Lebar dominan jalan lingkungan berdasarkan varian RW/Lurah, KK,

Page 2: Rumah Menengah

lebar jalan yang ada Surveyor

Sistim air limbah5.04

Persentase Rumah Tangga yang rumahnya tersambung jaringan pembuangan air limbah

RW/Lurah, KK, Surveyor

Sistim persampahan4.52

Persentase Rumah Tangga yang sampahnya diambil oleh petugas sampah ke TPS Kota

RW/Lurah, KK, Surveyor

Sistim Drainase4.30

Presentase Rumah Tangga yang rumahnya tersambung jaringan saluran drainase lingkungan tingkat RT dan RW

RW/Lurah, KK, Surveyor

Sistim kelistrikan2.80

Sistim kelistrikan Persentase Rumah Tangga yang rumahnya sudah terlayani listrik dari PLN

RW/Lurah, KK, Surveyor

2Kepadatan Kawasan

Populasi3.17

Kepadatan jumlah jiwa per hektar di kawasan pengamatan.

RW/Lurah, KK, Surveyor

Tingkat pertumbuhan penduduk2.70

Persentase pertumbuhan penduduk tahun terakhir, pertumbuhan 5 tahun sebelumnya, dan 5 tahun yang akan datang

RW/Lurah, KK, surveyor

KDB Lingkungan (Standar 70%)2.22

Persentase luas tutupan bangunan terhadap luas kawasan pengamatan

Peta; RW/ Lurah,Surveyor

KDB Kavling (Standar 60%)2.11

Rata-rata persentase luas tutupan bangunan rumah terhadap luas kavling

RW/Lurah, KK, Surveyor

Pola tata letak bangunan2.35 Persentase area yang bangunannya tidak teratur

Peta, RW, Surveyor

Ruang terbuka hijau2.33 Persentase RTH terhadap luas kawasan pengamatan

Peta, RW, Surveyor

3 Kualitas Rumah Luas bangunan rumah terhadap penghuni

2.89Rata-rata rasio luas lantai rumah terhadap jumlah penghuni rumah.

KK; RW/ Lurah, Surveyor

Keterpenuhan kebutuhan air bersih setara air minum 2.44

Rata-rata pemakaian air bersih 60 ltr/ org/ hari RW/Lurah, KK, Surveyor

Kehandalan Struktur dan Bahan[R1]

2.56

Kualitas bangunan masyarakat dilihat dari kondisi struktur dan bahan bangunan yang sebelumnya telah didefinisikan secara lokal

RW/Lurah, KK, Surveyor

Ketersediaan Sarana Sanitasi Rumah Tangga (Jamban dan Tangki Septik) 2.67

Persentase Rumah Tangga yang memiliki jamban dan tangki septik

Surveyor RW/Lurah, KK

Sirkulasi udara silang[R2]1.84

Persentase Rumah Tangga yang terpenuhi sirkulasi udara silangnya

Surveyor RW/Lurah

Pencahayaan alami[R3] 1.72 Persentase Rumah Tangga yang terpenuhi Surveyor

Page 3: Rumah Menengah

pencahayaan alaminya RW/Lurah

4Kondisi Sosial & Ekonomi

Jenis pekerjaan 3.25Jenis pekerjaan berdasarkan lokasi tempat bekerja (bekerja di rumah sendiri; bekerja di sekitar lingkungan; bekerja di luar lingkungan).

Surveyor RW/Lurah, KK

Tingkat Pendapatan Penduduk/Bln Terhadap Koefisien Hidup Layak (KHL) 3.75

Persentase Rumah Tangga yang pendapatan per bulannya di bawah KHL Kota

Surveyor RW/Lurah, KK

Tingkat pengangguran3.12

Persentase usia 15-56 yang tidak bekerja, tidak bersekolah dan bukan IRT.

Surveyor, RW/Lurah, KK

Frekuensi Jangkitan Penyakit (Diare/Ispa/kulit/DB) 3.69

Jumlah kejadian sakit Diare/Ispa/DB satu tahun terakhir.

Lurah, Ketua RT/ RW

5Lokasi Pertumbuhan

Pencapaian thd sumber kegiatan ekonomi 4.94

Jarak rata-rata sumber kegiatan ekonomi berada ke tempat tinggal masyarakat

Surveyor, RW/Lurah, KK

Aksesibilitas transportasi4.25

Ketersediaan moda transportasi pendukung kegiatan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi

Surveyor, RW/Lurah, KK

6Dominasi Pelaku

Pekerja Migran (Menetap dan Komuter) 4.58

Persentase jumlah penduduk yang KTPnya bukan berasal kawasan tersebut (memiliki KTP pendatang)

Surveyor, RW/Lurah, KK

Perilaku Pemilik Tanah Memecah Tanah, menjual Kavling dan membangun Kamar Sewa

4.48

Persentase kavling hunian yang berasal dari hasil pemecahan luas tanah tanpa kendali (campur tangan pengaturan Pemda): memecah luas tanah, menjual kavling, dan membangun rumah sewa.

Surveyor, RW/Lurah, KK

7Bentukan Spasial

Skala Luas Kawasan PHKP terhadap Luas Kawasan Pengamatan

3.89 Bentang Luas bangunan padathuni-kumuh terhadap luas kawasan pengamatan

Surveyor, RW/Lurah

Pola penyebaran terhadap kawasan pengamatan

3.67Pola sebaran pertumbuhan bangunan padathuni-kumuh.

Surveyor, RW/Lurah, KK

8Riwayat Pertumbuhan

Percepatan pertumbuhan bersih KDB lingkungan 4.94

Rata-rata persentase penambahan luas tutupan bangunan di kawasan pengamatan berdasarkan pertumbuhan bangunan di setiap wilayah RW (Rukun Warga) tahun ini dan tahun sebelumnya

Surveyor, RW/Lurah, KK

100

Kualitas bangunan responden

Page 4: Rumah Menengah

Struktur Tipe I: struktur bangunan yang mempunyai pondasi, sloof, tiang/kolom serta balok, baik dari beton maupun kayu (kelas I atau II) dengan sambungan yang tertutup.

Struktur Tipe II: struktur bangunan yang mempunyai pondasi setempat, sloof, tiang/kolom serta balok, baik dari beton maupun kayu dengan sambungan yang tidak tertutup (kurang bagus). Sambungan tertutup adalah sambungan antara dua atau lebih struktur (antara sloof dengan kolom dan atau antara kolom dengan balok) bangunan yang memenuhi persyaratan teknis.

Struktur Tipe III (TIDAK LAYAK HUNI): struktur bangunan yang mempunyai pondasi setempat, tidak mempunyai sloof, tiang kolom serta balok dari beton, jikapun ada dari bahan kayu namun dengan sambungan yang seadanya.

Sirkulasi Udara

Lubang ventilasi yang bersilang dengan luas minimal 1/9 luas lantai ruangan. Bentuk ventilasi bisa berupa pintu, jendela dan atau lubang angin.

Pencahayaan Alami

Cahaya alami merata diruangan antara jam 8.00 hingga 16.00 atau cahaya alami dapat masuk kedalam ruangan sampai dengan jam 10.00.