Upload
martha-uly-yosephine
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rumah Menengah
Citation preview
Rumah Menengah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanahdengan luas kavling 54 m2 s/d 600 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe C s/d hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlakudan rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara200 m2 s/d 600 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama denganharga satuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe C yang berlaku,dengan luas lantai bangunan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkandalam rencana tata ruang yang berlaku.
Rumah Mewah adalah rumah tidak bersusun yang dibangun di atas tanah denganluas kavling 54 m2 s/d 2000 m2 dan biaya pembangunan per m2 antara harga satuanper m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan dinas tipe A yang berlaku dan rumahtidak bersusun yang dibangun di atas tanah dengan luas kavling antara 600 m2 s/d2000 m2 dan pembangunan per m2 nya tidak lebih kecil atau sama dengan hargasatuan per m2 tertinggi untuk pembangunan perumahan tipe A yang berlaku, denganluas lantai banguan rumah disesuaikan dengan KDB dan KLB yang diijinkan dalam
Tanah makam: a. perumahan
Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu).
b. permukiman non perumahan Jumlah unit kavling rumah x 5 (lima) x 35% (tiga puluh lima persen) x 500.000 (lima ratus ribu) x 0,6 (nol koma enam).
Luas Kavling berbeda dengan SKTBL
Selisih perbedaan x Nilai Jual Obyek Pajak tahun berjalan pada lokasi yang dimohonkan.
filosofis penyediaan RTH di kawasan perkotaan sebesar 30% dari luas wilayah Kota (20% publik & 10% privat) berdampak pada penyediaan RTH di kavling perumahan dgn tujuan ekologis, estetis & ekonomis melalui penghijauan halaman rumah. Fungsi resapan air dapat dicapai melalui penghijauan halaman pekarangan serta pembuatan sumur resapan.
DEFINISI PARAMETER
NO KRITERIA PARAMETER
BOBOT DEFINISI SUMBER
1 Layanan Infrastruktur
Sistim Air Minum PDAM
4.70
Persentase Rumah Tangga yang terlayani oleh PAM atau PDAM melalui keberadaan sambungan langsung rumah tangga, kran umum, hidran umum, dan terminal air.
RW/Lurah, KK, Surveyor
Lebar jalan lingkungan 5.08 Lebar dominan jalan lingkungan berdasarkan varian RW/Lurah, KK,
lebar jalan yang ada Surveyor
Sistim air limbah5.04
Persentase Rumah Tangga yang rumahnya tersambung jaringan pembuangan air limbah
RW/Lurah, KK, Surveyor
Sistim persampahan4.52
Persentase Rumah Tangga yang sampahnya diambil oleh petugas sampah ke TPS Kota
RW/Lurah, KK, Surveyor
Sistim Drainase4.30
Presentase Rumah Tangga yang rumahnya tersambung jaringan saluran drainase lingkungan tingkat RT dan RW
RW/Lurah, KK, Surveyor
Sistim kelistrikan2.80
Sistim kelistrikan Persentase Rumah Tangga yang rumahnya sudah terlayani listrik dari PLN
RW/Lurah, KK, Surveyor
2Kepadatan Kawasan
Populasi3.17
Kepadatan jumlah jiwa per hektar di kawasan pengamatan.
RW/Lurah, KK, Surveyor
Tingkat pertumbuhan penduduk2.70
Persentase pertumbuhan penduduk tahun terakhir, pertumbuhan 5 tahun sebelumnya, dan 5 tahun yang akan datang
RW/Lurah, KK, surveyor
KDB Lingkungan (Standar 70%)2.22
Persentase luas tutupan bangunan terhadap luas kawasan pengamatan
Peta; RW/ Lurah,Surveyor
KDB Kavling (Standar 60%)2.11
Rata-rata persentase luas tutupan bangunan rumah terhadap luas kavling
RW/Lurah, KK, Surveyor
Pola tata letak bangunan2.35 Persentase area yang bangunannya tidak teratur
Peta, RW, Surveyor
Ruang terbuka hijau2.33 Persentase RTH terhadap luas kawasan pengamatan
Peta, RW, Surveyor
3 Kualitas Rumah Luas bangunan rumah terhadap penghuni
2.89Rata-rata rasio luas lantai rumah terhadap jumlah penghuni rumah.
KK; RW/ Lurah, Surveyor
Keterpenuhan kebutuhan air bersih setara air minum 2.44
Rata-rata pemakaian air bersih 60 ltr/ org/ hari RW/Lurah, KK, Surveyor
Kehandalan Struktur dan Bahan[R1]
2.56
Kualitas bangunan masyarakat dilihat dari kondisi struktur dan bahan bangunan yang sebelumnya telah didefinisikan secara lokal
RW/Lurah, KK, Surveyor
Ketersediaan Sarana Sanitasi Rumah Tangga (Jamban dan Tangki Septik) 2.67
Persentase Rumah Tangga yang memiliki jamban dan tangki septik
Surveyor RW/Lurah, KK
Sirkulasi udara silang[R2]1.84
Persentase Rumah Tangga yang terpenuhi sirkulasi udara silangnya
Surveyor RW/Lurah
Pencahayaan alami[R3] 1.72 Persentase Rumah Tangga yang terpenuhi Surveyor
pencahayaan alaminya RW/Lurah
4Kondisi Sosial & Ekonomi
Jenis pekerjaan 3.25Jenis pekerjaan berdasarkan lokasi tempat bekerja (bekerja di rumah sendiri; bekerja di sekitar lingkungan; bekerja di luar lingkungan).
Surveyor RW/Lurah, KK
Tingkat Pendapatan Penduduk/Bln Terhadap Koefisien Hidup Layak (KHL) 3.75
Persentase Rumah Tangga yang pendapatan per bulannya di bawah KHL Kota
Surveyor RW/Lurah, KK
Tingkat pengangguran3.12
Persentase usia 15-56 yang tidak bekerja, tidak bersekolah dan bukan IRT.
Surveyor, RW/Lurah, KK
Frekuensi Jangkitan Penyakit (Diare/Ispa/kulit/DB) 3.69
Jumlah kejadian sakit Diare/Ispa/DB satu tahun terakhir.
Lurah, Ketua RT/ RW
5Lokasi Pertumbuhan
Pencapaian thd sumber kegiatan ekonomi 4.94
Jarak rata-rata sumber kegiatan ekonomi berada ke tempat tinggal masyarakat
Surveyor, RW/Lurah, KK
Aksesibilitas transportasi4.25
Ketersediaan moda transportasi pendukung kegiatan masyarakat melakukan aktivitas ekonomi
Surveyor, RW/Lurah, KK
6Dominasi Pelaku
Pekerja Migran (Menetap dan Komuter) 4.58
Persentase jumlah penduduk yang KTPnya bukan berasal kawasan tersebut (memiliki KTP pendatang)
Surveyor, RW/Lurah, KK
Perilaku Pemilik Tanah Memecah Tanah, menjual Kavling dan membangun Kamar Sewa
4.48
Persentase kavling hunian yang berasal dari hasil pemecahan luas tanah tanpa kendali (campur tangan pengaturan Pemda): memecah luas tanah, menjual kavling, dan membangun rumah sewa.
Surveyor, RW/Lurah, KK
7Bentukan Spasial
Skala Luas Kawasan PHKP terhadap Luas Kawasan Pengamatan
3.89 Bentang Luas bangunan padathuni-kumuh terhadap luas kawasan pengamatan
Surveyor, RW/Lurah
Pola penyebaran terhadap kawasan pengamatan
3.67Pola sebaran pertumbuhan bangunan padathuni-kumuh.
Surveyor, RW/Lurah, KK
8Riwayat Pertumbuhan
Percepatan pertumbuhan bersih KDB lingkungan 4.94
Rata-rata persentase penambahan luas tutupan bangunan di kawasan pengamatan berdasarkan pertumbuhan bangunan di setiap wilayah RW (Rukun Warga) tahun ini dan tahun sebelumnya
Surveyor, RW/Lurah, KK
100
Kualitas bangunan responden
Struktur Tipe I: struktur bangunan yang mempunyai pondasi, sloof, tiang/kolom serta balok, baik dari beton maupun kayu (kelas I atau II) dengan sambungan yang tertutup.
Struktur Tipe II: struktur bangunan yang mempunyai pondasi setempat, sloof, tiang/kolom serta balok, baik dari beton maupun kayu dengan sambungan yang tidak tertutup (kurang bagus). Sambungan tertutup adalah sambungan antara dua atau lebih struktur (antara sloof dengan kolom dan atau antara kolom dengan balok) bangunan yang memenuhi persyaratan teknis.
Struktur Tipe III (TIDAK LAYAK HUNI): struktur bangunan yang mempunyai pondasi setempat, tidak mempunyai sloof, tiang kolom serta balok dari beton, jikapun ada dari bahan kayu namun dengan sambungan yang seadanya.
Sirkulasi Udara
Lubang ventilasi yang bersilang dengan luas minimal 1/9 luas lantai ruangan. Bentuk ventilasi bisa berupa pintu, jendela dan atau lubang angin.
Pencahayaan Alami
Cahaya alami merata diruangan antara jam 8.00 hingga 16.00 atau cahaya alami dapat masuk kedalam ruangan sampai dengan jam 10.00.