2
Rumus induktansi [sunting] Konstruksi Rumus Besaran (SI, kecuali disebutkan khusus) Lilitan silinder L = induktansi μ 0 = permeabilitas vakum K = koefisien Nagaoka N = jumlah lilitan r = jari-jari lilitan l = panjang lilitan Kawat lurus L = induktansi l = panjang kawat d = diameter kawat Lilitan silinder pendek berinti udara L = induktansi (µH) r = jari-jari lilitan (in) l = panjang lilitan (in) N = jumlah lilitan Lilitan berlapis-lapis berinti udara L = induktansi (µH) r = rerata jari-jari lilitan (in) l = panjang lilitan (in) N = jumlah lilitan d = tebal lilitan (in) Lilitan spiral datar berinti udara L = induktansi r = rerata jari-jari spiral N = jumlah lilitan d = tebal lilitan

Rumus induktansi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

macam-macam rumus induktansi

Citation preview

Page 1: Rumus induktansi

Rumus induktansi [sunting]

Konstruksi RumusBesaran (SI, kecuali disebutkan

khusus)

Lilitan silinder

L = induktansi

μ0 = permeabilitas vakum

K = koefisien Nagaoka

N = jumlah lilitan

r = jari-jari lilitan

l = panjang lilitan

Kawat lurus

L = induktansi

l = panjang kawat

d = diameter kawat

Lilitan silinder pendek

berinti udara

L = induktansi (µH)

r = jari-jari lilitan (in)

l = panjang lilitan (in)

N = jumlah lilitan

Lilitan berlapis-lapis berinti

udara

L = induktansi (µH)

r = rerata jari-jari lilitan (in)

l = panjang lilitan (in)

N = jumlah lilitan

d = tebal lilitan (in)

Lilitan spiral datar berinti

udara

L = induktansi

r = rerata jari-jari spiral

N = jumlah lilitan

d = tebal lilitan

Inti toroid L = induktansi

μ0 = permeabilitas vakum

μr = permeabilitas relatif

bahan inti

N = jumlah lilitan

Page 2: Rumus induktansi

r = jari-jari gulungan

D = diameter keseluruhan

Dalam sirkuit elektrik [sunting]

Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan resistansi kepada

arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki resistansi nol. Pada

umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan perubahan arus pada induktor

ditentukan oleh rumus diferensial:

Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida diinduksikan.

Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus.

Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang tegangan.

Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui

sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas

menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial: